Pertemuan KeDua Manusia sebagai Homo Economicus Dibawah ini beberapa definisi tentang ilmu ekonomi : 1. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. 2. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. 3. Ilmu ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan kekayaan. 4. Paul A. Samuelson: ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu dan masyarakat membuat pilihan dengan/tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang/masa akan datang kepada individu/masyarakat Beberapa definisi tentang ruang lingkup ilmu ekonomi 1. Dalam ilmu ekonomi terdapat masalah penentuan dan pembutan pilihan dalam sumber-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. 2. Sumber-sumber daya ekonomi tersebut terbatas (langka), sehingga perlu penggunaan alternatif 3. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu dan masyarakat, perlu dilakukan produksi, distribusi, dan konsumsi. 4.Bagaimana menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. 5.Bertujuan memecahkan masalah ekonomi untuk mencapai kemakmuran. 6. Kegiatan dan perilaku manusia dalam rangka produksi, konsumsi, distribusi, dan transaksi yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan uang atau tanpa menggunakan uang atau dengan sumber daya yang tersedia untuk konsumsi masa sekarang dan masa yang akan datang. Ciri-Ciri Manusia Homo Ekonomicus Manusia adalah makhluk ekonomi yang berarti manusia ingin mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya yang dimiliki dengan cara bertindak rasional. Manusia yang memiliki sifat makhluk ekonomi, memiliki dua ciri. Ciri-ciri tersebut adalah: 1. Melakukan tindakan ekonomi secara rasional. 2. Tindakan ekonomi dilakukan untuk kepentingan diri sendiri. Sebagai makhluk ekonomi manusia bertindak untuk kepentiungannya sendiri. Sikap demikian sering memunculkan sifat individualistik dan materialistik. Sebagai makhluk sosial, kita tidak boleh hanya mengutamakan diri kita sendiri. Kepentingan sosial juga harus diperhatikan karena kita adalah bagian dari kehidupan bermasyarakat Faktor yang Mempengaruhi Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan Kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah, karena peradabannya yang semakin maju. Disamping semakin maju peradabannya, jumlah manusia didunia juga bertambah banyak, akibatnya jumlahnkebutuhannya semakin bertambah pula. Akan tetapi kebutuhan yang tidak terbatas itu tidak diimbangi oleh alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu manusia akan berusaha memperbanyak alat pemuas kebutuhan baik berupa barang dan jasa. Beberapa faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya 1. Alam (tempat) Keadaan alam dan tempat masyarakat hidup mempengaruhi jenis barang dan jasa yang dibutuhkan serta orientasi kerjanya. Contoh: a. Masyarakat yang tinggal dipantai cenderung menyukai baju tipis dan menyukai makanan yang segar dan minuman dingin. b. Masyarakat yang tinggal dipegunungan cenderung menyukai baju tebal dan menyantap makanan hangat dan berkadar lemak tinggi. 2. Adat istiadat Adat istiadat mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seseorang. Adat istiadat biasnya diturunkan secara turun menurun sebagai norma masyarakat. Contoh: a. Bagi orang jawa upacara keselamatan bagi orang meninggal mulai dari 7 hari sampai 1000 hari merupakan kebutuhan, mungkin daerah lain bukan merupakan kebutuhan. b. Bagi masyarakat Indonesia kebiasaan memohon maaf pada saat lebaran merupakan kebutuhan, mungkin bagi negara lain bukan merupakan kebutuhan. 3. Kelas sosial Kelas sosial dalam masyarakat tertentu berdasarkan kekayaan, jabatan, dan pendidikan. Setiap anggota dalam kelas sosial memiliki anggota yang mempunyai minat, kekayaan, jabatan yang sama. Perbedaan kelas sosial mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Contoh: a. Kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan kepala desa. b. Kebutuhan siswa SMA berbeda dengan kebutuhan siswa SMP. Kebutuhan siswa SMA lebih banyak dibandingkan dengan siswa SMP. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin banyak pula kebutuhannya.