Zefanya Mutiara C. D Kedudukan warga Negara dan penduduk Indonesia Warga negara diatur dalam UUD pasal 26~ Warga Negara UU no 3 tahun 1946~WNI, Yus Soli UU no 62 tahun 1958~ WNI, Yus Sanguinis UU no 2 tahun 1958~ Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan UU no 12 tahun 2006 • Yus soli ~ lahir di Indonesia • Yus sanguinis ~ Lahir dari Orang Tua WNI • WN Tunggal dan Ganda terbatas ~Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara. ~Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara. ~Rakyat sebagai penghuni negara yang mempunyai peranan penting dalam merencanakan, mengelola, dan mewujudkan tujuan negara 1) 2) 3) PASAL 26 UUD NRI 1945 Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dalam undang-undang Rakyat adalah semua orang yang ada/tinggal di Indonesia. Rakyat : rakyat Bukan penduduk penduduk Bukan warga negara Warga negara wna wni STATUS WARGA NEGARA INDONESIA Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut : A. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI. B. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI. C. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA),atau sebaliknya. D. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut. E. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya itu seorang WNI. F. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI. G. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin. STATUS WARGA NEGARA INDONESIA H. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya. I. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui. J. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya K. Anak yang dilahirkan di luar Wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan L. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraan, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. ASAS KEWARGANEGARAAN UU NOMOR 12 TAHUN 2006 ASAS IUS SANGUINIS ASAS IUS SOLI TERBATAS ASAS KEWARGANEGARAAN TUNGGAL ASAS KEWARGANEGARAAN GANDA TERBATAS ASAS KEWARGANEGARAAN UMUM ASAS IU SANGUINIS ASAS IU SOLI STATUS KEWARGANEGARAAN Adanya asas-asas kewarganegaraan (Ius Soli dan Ius Sanguinis), menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan APATRIDE Kondisi seorang penduduk yang sama sekali tidak memiliki kewarganegaraan. BIPATRIDE Kondisi seorang penduduk yang memiliki dua kewarganegaraan. STELSEL AKTIF Seseorang harus melakukan suatu tindakan hukum secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa) STELSEL PASIF Seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum apapun (naturalisasi istimewa) HAK DALAM KEWARGANEGARAAN HAK OPSI Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif) HAK REPUDIASI Hak untuk menolak/mengembalikan/melepas suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif) 1. MELALUI KELAHIRAN Kelahiran di dalam wilayah RI menurut Pasal 26 ayat 1,2, dan 3 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat digunakan sebagai dasar memperoleh kewarganegaraan RI. Selain itu, dasar kelahiran di dalam wilayah RI dipergunakan untuk menghindarkan adanya orang tanpa kewarganegaraan yang lahir di wilayah Indonesia. 2. MELALUI PENGANGKATAN Pemberian kewarganegaraan melalui cara pengangkatan diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006. Cara lain untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah melalui pengangkatan (adopsi). 3. MELALUI CARA MEMILIH Dasar hukum : UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI Kewarganegaraan Indonesia bisa juga didapatkan bagi mereka yang memiliki status kewarganegaraan ganda yang dalam istilah hukumnya disebut dengan Bipatride. 4. NATURALISASI ISTIMEWA Naturalisasi istimewa diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 20 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006. diberikan kepada orang asing yang telah berjasa pada Negara Republik Indonesia atas kepentingan negara dengan pertimbangan DPR. 5. NATURALISASI BIASA Orang dari bangsa asing yang akan mengajukan permohonan kewarganegaraan dengan cara naturalisasi biasa, harus memenuhi syarat sebagaimana yang ditentuka dalam pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006, sebagai berikut : 1. Berusia 18 tahun atau sudah kawin 2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah menetap di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak beturut-turut 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 5. Jika memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia tidak berkewarganegaraan ganda 6. Mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap 7. Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara PENYEBAB HILANGNYA KEWARGANEGARAAN INDONESIA Menurut UU RI No. 12 Tahun 2006 a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas kemauannya sendiri, dengan ketentuan telah berusia 18 tahun dan bertempat tinggal di luar negeri d. Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden e. Masuk dalam dinas negara asing atas kemauannya sendiri yang mana jabatan dalam dinas tersebut di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia f. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut atas kemauannya sendiri g. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan suatu negara asing, meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya untuk h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebgai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas Namanya i. Bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara tanpa alasan yang sah dan dengan tidak sengaja menyertakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu lima tahun tersebut berakhir, dan setiap lima tahun berikutnya yang bersangkutan tetap tidak mengajukan pernyataan ingin menjadi Warga Negara Indonesia kepada perwakilan Indonesia, meskipun telah diberi pemberitahuan secara tertulis. KASUS KASUS PELANGGARAN HAK DAN PELANGGARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Hak merupakan semua hal yang anda peroleh atau dapatkan . Hal tersebut dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dan kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku 1. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Menggariskan beberapa kewajiban warga negara untuk: 1.Membina kerjasama dan tolongmenolong dengan pemeluk agama lain sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing. 2. Mengembangkan toleransi antar umat beragama menuju terwujudnya kehidupan yang serasi. b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab tersirat dalam sila kedua ini diantaranya kewajiban untuk: 1. Memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabat sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha esa . 2. Melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan c. Nilai persatuan Indonesia , sila ke-3 mengamanatkan kewajiban setiap warga negara untuk 1. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa D. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sila ke-4 mengamalkan setiap warga negara untuk : 1. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan. 2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia , sila kelima mengamanatkan setiap warga negara untuk : 1. Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan masyarakat di lingkungan sekitar 2. Suka bekerja keras. A. Hak atas kewarganegaraan dalam pasal 26 merupakan jaminan atas hak setiap orang untuk mendapatkan status kewarganegaraan yang tidak dapat dicabut secara semena-mena. B. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan Pasal 27 ayat 1 merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan sama dalam hukum dan pemerintahan serta merupakan kewajiban warga negara untuk menjunjung hukum dan pemerintahan C. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur. Hal ini seperti yang terdapat dalam undang-undang agraria perkoperasian penanaman modal sistem pendidikan nasional tenaga kerja perbankan dan sebagainya yang bertujuan menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak. D. Hak dan kewajiban bela Negara. Dalam pasal 27 ayat 3 menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan dengan kata lain upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia. E. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. Dalam ketentuan pasal 28 terdapat tiga hak warga negara yaitu hak kebebasan berserikat hak kebebasan berkumpul serta hak kebebasan untuk berpendapat. F. Kemerdekaan memeluk agama. Dalam pasal 29 merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama kebebasan beragama. Ini tidak diartikan bebas tidak beragama, tetapi bebas untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing serta bukan berarti pula bebas dalam mencampuradukkan ajaran agama. G. Pertahanan dan keamanan Negara. Dalam pasal 30 ayat 1 menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan. H. Hak mendapat pendidikan. Dalam pasal 31 ayat 3 UUD NRI tahun 1945 mewujudkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak Yang mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa . I. Kebudayaan Nasional Indonesia. Dalam pasal 32 ayat 2 merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan. J. Perekonomian nasional Ketentuan pasal 33 merupakan jaminan hak warga negara atas usaha perekonomian dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran. K. Kesejahteraan sosial. Dalam pasal 34 UUD NRI 1945 pasal ini terdiri memancarkan semangat untuk mewujudkan keadilan sosial memberikan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas hak mendapatkan jaminan sosial hak mendapatkan jaminan kesehatan dan hak mendapatkan fasilitas umum yang layak. 1. Ketuhanan Yang Maha esa a. Menghormati dan bekerja sama antar umat beragama sehingga berpindah kerukunan. b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab a. Mengakui persamaan derajat hak dan kewajiban antara sesama manusia b. Saling mencintai sesama manusia. 3. Persatuan Indonesia a. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. b. Cinta tanah air dan bangsa 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. a. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain. b. Menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah 1.Penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara. • a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara • • c. Sikap tidak toleran d. Penyalahgunaan kekuasaan ketidaktegasan aparat penegak hukum penyalahgunaan teknologi. 2. Kasus pelanggaran hak warga negara . a. Proses penegakan hukum yang masih belum optimal. b. Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi. c. Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan pemerkosaan kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya. • d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat peribadatan. • e. Angka putus sekolah yang masih tinggi. Mengindikasikan belum terlaksana secara sepenuhnya amanat pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945 • f. Pelanggaran hak cipta. Misalnya peredaran VCD atau DVD bajakan perilaku plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya. • • • 3. Kasus pengingkaran kewajiban warga Negara • • • • • a. Membuang sampah sembarangan. B. Melanggar aturan lalu lintas, tidak memakai helm dan lain-lain. c. Merusak fasilitas negara d. Tidak membayar pajak kepada Negara. e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara misalnya mangkir dari kegiatan siskamling. 1. Upaya pemerintah dalam penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban Negara; • • • • • • a. supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan b. mengoptimalkan peran lembaga-lembaga lain selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti KPK, Komnas HAM, dan KPAI. c. meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah. d. meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban negara dengan meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal atau nonformal. e. meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara f. meningkatkan kerjasama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati. 2.Membangun partisipasi masyarakat dalam pencegahan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain. Sikap tersebut dapat anda tampilkan dengan perilaku di lingkungan keluarga sekolah masyarakat dan bangsa, hal ini karena upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan penegakan dan hak dan kewajiban warga Negara. TERIMA KASIH