NAMA : UMI ANIATUL JANNAH NIM : 16630040 KELAS : KIMIA A REAKSI PERISIKLIS Reaksi ini tidak melibatkan pereaksi polar, tidak terpengaruh oleh pelarut, tidak dipengaruhi oleh katalis dan tidak melibatkan inisiator reaksi. Contoh reaksi Siklisasi Diels-Alder. Reaksi melalui keadaan transisi siklis-6 dan bersifat sagat stereoselektif yang tinggi. Reaksi perisiklis dapat berlangsung karena adanya panas (termolisis) maupun fotokimia. Terdapat 3 jenis perisiklis yaitu : 1. reaksi elektrosiklis = reaksi intramolekular 2. penataanulang sigmatropik = reaksi intramolekular 3. sikloadisi = reaksi antarmolekul reaksi sikloadisi Diels-Alder hanya dapat berlangsung secara termolisis. Sedangkan 2 alkena membentuk siklobutana dilakukan secara fotokimia. Secara termolisis penataan elektron mengikuti keadaan dasar dan secara fotokimia mengikuti keadaan tereksitasi. Orbital frontier/perintis diperlukan untuk memahami reaksi perisiklis. Teori simetri orbital menjelaskan hubungan antara struktur dan konfigurasi reaktan, kondisi terjadinya reaksi (termal atau fotokimia) dan konfogurasi produk. Dalam pendekatan orbital frontier, elektron pada oital molekul terisi yang tertinggi (HOMO = Highest Occupied Molekular Orbital) dipandang sebagai elektron valensi yag bertanggung jawab dalam reaksi. HOMO sebagai penyumbang elektron dengan orbital tak terisi yang terendah (LUMO) yang mempunyai sifat sebagai penerma elektron. HOMO dan LUMO berkaitan dengan obital molekul terluar. REAKSI ELEKTROSIKLIS Untuk membentuk iatan sigma C-C pada siklisasi, cuping orbital pada atom karbon ujung dalam sistem konjugasi (C2 dan C7) harus berputar 900 agar terjadi tumpang tindih orbital. Perputaran ini dapat terjadi secara konrotatori (dalamarah yang sama) atau disrotatori (dalam arah yang berlawanan). Gerakan konrotatori mengakibatkan tumpang-tindih cping yang tidak se-fase yang menghasilkan tumpang tindih cuping yang tidak se-fase menghasilkan keadaan anti-katan., sedangkan keaan disrotatori menghasilkan tupah tindih cuping yang se-fase sehingga menghasilkan sikloheksadiena yang kedua gugus metilnya terletak pada pisisi cis. pada reaksi siklisasi secara fotokimia, adanya siar UV akan mengakibatkan tereksitasinya 1 elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi berikutnya yaitu ѱ3 ke ѱ4 sehingga HOMO dalam keadaan tereksitasi menjadi ѱ4. Maka terjadi gerakan konrotatori dan terbentuknya isomer trans. Diagram energi untuk 1,3-butadiena menunjukkan bahwa HOMO untuk keadaan dasar dapat berbeda dengan HOMO untuk keadaan tereksitasi yang pada umumnya dihasilkan dengan proses fotokimia. HOMO dalam keadaan dasar menghasilkan gerakan konrotatori sehingga menjadi trans. jika reaksi berlansung secara fotolisis menghasilkan disrotatori sehingga menjadi cis.