CHAPTER – 1 KONSEP INVESTASI DAN PORTOFOLIO MANAJEMEN HUTANG ASSET DAN INVESTASI BISNIS MUHAMMAD YUSUF ARIA WIDJAJA, SEI., M.E. | NIP. FEBI18115 Available on https://griyamasaria.wordpress.com/manaj-pemb-keu/ SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM KANJENG SEPUH SIDAYU OTENTIK – APLIKATIF – TRANSFORMATIF SEMESTER GANJIL 2019-2020 Content Konsep Investasi dan Portofolio a. Definisi Investasi b. Tujuan Investasi c. Proses Investasi d. Tipe-tipe Investasi SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM KANJENG SEPUH SIDAYU OTENTIK – APLIKATIF – TRANSFORMATIF SEMESTER GANJIL 2019 – 2020 OVERVIEW 2/19 Setiap individu bekerja untuk memperoleh penghasilan. Penghasilan yang dimiliki oleh seseorang merupakan sumber daya yang dapat dikonsumsi pada saat ini atau di masa datang. Seseorang yang ingin berinvestasi, semestinya mau mengorbankan konsumsi saat ini (sacrifice current consumption). DEFINISI INFESTASI 3/19 Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Contoh: 1. Investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembagian dividen. 2. Waktu yang Anda korbankan untuk belajar. KEGIATAN INVESTASI 4/19 Dalam buku ini, pembahasan investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial khususnya sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities). Kegiatan investasi dapat dilakukan pada sejumlah aset seperti: 1. Aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan). 2. Aset finansial (deposito, saham, obligasi, options, warrants, atau futures). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. DEFINISI DAN JENIS INVESTOR 5/19 Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Investor individual (individual/retail investors) Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. 2. Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi. HUBUNGAN ANTARA INVESTASI DAN KONSUMSI 6/19 Kesejahteraan moneter ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa datang. Orang seharusnya membuat keputusan seperti berapa banyak penghasilan saat ini yang seharusnya dihabiskan atau dikonsumsi dan berapa banyak seharusnya diinvestasikan menurut preferensinya. TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN INVESTASI (K1) 7/19 Titik A, B, dan C menunjukkan pola konsumsi/investasi yang berbeda-beda. K1 Rp10,4 juta C Rp5,2 juta Investasi atau meminjamkan B Meminjam A Rp 0 Rp5 juta Rp10 juta Gambar 1.1. Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi ASUMSI: Suku bunga = 4% K0 TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN INVESTASI (K1) 8/19 K1 Rp10,6 juta Rp10,4 juta Rp5,2 juta C’ Dengan keberadaan aset kedua ini, Ibu Tutik pasti akan lebih menyukai aset kedua yang memberikan 8 persen ketika investasi, dan lebih menyukai aset pertama sebelumnya pada tingkat bunga 4 persen ketika meminjam. C B A’ Rp0 Rp5 juta A Rp9,8 juta Rp10 juta Gambar 1.2. Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi dengan dua alternatif K0 TUJUAN INVESTASI 9/19 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. 4. Dan lain-lain. PROSES INVESTASI Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. 10/19 Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan. DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 11/19 Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 1. Return 12/19 Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi (realized return) atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 13/19 2. Risiko Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Return minimum yang diharapkan seringkali juga disebut sebagai return yang disyaratkan (required rate of return). Jenis-Jenis Risiko Investasi Risiko likuiditas (marketability / liquidity) 1. Risiko likuiditas risiko atas produk investasi yang tidak mudah diperdagangkan atau tidak laku untuk dijual kembali. Apakah investasi yang kita pilih dapat dijual dengan cepat? 2. Risiko investasi (investment risk) berhubungan dengan kemungkinan memperoleh hasil investasi yang rendah atau malah minus terhadap produk tanpa risiko (risk free asset) “Don’t put all your eggs in one basket” 3. Risiko gagal/ wanprestasi (default) Risiko yang disebabkan peminjam/penerbit instrumen investasi tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan yang dijanjikan/ disepakati pada waktunya. (Risiko yang membuat suatu investasi tidak ada harganya lagi) 4. Risiko Kredit (Credit) berkaitan dengan kredibilitas dalam pelunasan utang. Risiko kredit tinggi berarti stabilitas keuangan investasi tsb menurun 6 5. Risiko pajak (tax) berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang timbul dari aktivitas investasi yang dilakukan. 6. Risiko inflasi (Inflation) berkaitan dengan adanya potensi penurunan riil nilai pokok investasi dan hasil investasi di masa depan. 7. Risiko Bunga (interest rate) berkaitan dengan tingkat suku bunga (Suku bunga menurun : tabungan dan deposito turun; suku bunga naik : harga obligasi turun) 8. Risiko Mata Uang (currency) berkaitan dengan nilai mata uang negara lain dalam hubungannya dengan mata uang dalam negeri (Indonesia) 9. Risiko politik (politic) berkaitan dengan kondisi politik suatu negara (misalnya pemberontakan, kerusuhan, dll) 7 10.Risiko pasar (market) berkaitan dengan mekanisme pasar dimana investasi kita berada. Mis. jika permintaan atas US$ tinggi, maka nilai US$ akan meningkat 11.Risiko karena suatu hal (event) berkaitan dengan keadaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya dari sudut pandang ekonomi. Contohnya peledakan bom di BEJ secara langsung mempengaruhi pasar saham. Atau contoh lain, adanya penemuan yang mengubah standar regulasi suatu produk 12.Risiko Investasi dibayar lebih cepat (prepayment) risiko yang dihadapi investor dalam kemungkinan mendapatkan pengembalian pokok investasi lebih awal dari jangka jatuh tempo, sehingga nilai yang diterima lebih rendah 13.Risiko Investasi dibayar lebih lambat Risiko dimana investasi dikembalikan/dibayar lebih lama dari jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya 14.Risiko kesempatan (opportunity) Risiko yang terjadi ketika kita menginvestasikan uang pada satu jenis investasi dan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikannya pada jenis investasi lainnya. 8 JENIS RISIKO RISIKO NON SISTEMATIK (Unsystematic Risk) Diversifiable Risk - Risiko Bisnis (Business Risk) - Risiko Finansial (Financial Risk ) - Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) - Risiko cidera janji (default risk) - Risiko Negara (Country Risk) RISIKO SISTEMATIK (Systematic Risk) Non Diversifiable Risk - Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk) - Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Risk) - Risiko Pasar (Market Risk) - Risiko Inflasi (Inflation Risk) 9 Jenis-jenis Investasi Investasi pada aktiva riil (real asset) 1. investasi pada aktiva yang bisa terlihat dan dapat diukur dengan jelas, misalnya membeli tanah, rumah, emas, dsb risikonya relatif lebih kecil karena aktivanya riil, tetapi tingkat pengembaliannya juga relatif lebih kecil daripada aktiva keuangan Investasi pada aktiva keuangan (financial asset) 2. Dilakukan pada aktiva bersifat keuangan seperti deposito, saham, obligasi, dan derivatif dari saham Risikonya umumnya lebih tinggi dari investasi riil karena investor hanya akan mendapatkan surat bukti misalnya sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang saham Diperdagangkan pada dua kategori berdasarkan lamanya masa berlaku instrumen : Instrumen aktiva keuangan yang kurang dari 1 tahun diperdagangkan di Pasar Uang, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), NCD, Commercial Paper Instrumen yang bersifat jangka panjang diperdagangkan di pasar modal seperti obligasi, saham, derivatif saham, dan reksadana 14/19 Jenis Investasi Kelebihan Emas: 1. Tingkat investasinya sangat likuid, setara dengan uang tunai 2. Hasil penjualan lebih tinggi daripada aset-aset lain 1. Emas Merupakan komoditas yang sangat diminati masyarakat termasuk di Indonesia Kekurangan Emas: Contoh pergerakan harga emas : November 1996 : Rp 28 ribu/gram, Juli 1998 : Rp 140 ribu/gram Meningkat 400 % April 2008, hampir mencapai Rp 300 ribu/gram Harga emas dipengaruhi oleh harga minyak dunia dan nilai tukar US$ 1. 15/19 Harga emas di Indonesia sering berpatokan pada kurs nilai tukar US$ harga emas bisa naik turun 2. Perhiasan emas yang nilai artistiknya cukup tinggi, justru berpotensi mengalami kerugian (karena ketika menjual kembali, ongkos pembuatan tidak dihitung) 3. Rentan dicuri orang, baik di rumah, jalan/ dimana saja 2. Properti 16/19 Tanah Hunian Cek status tanah Cek fisik ke lokasi tanah secara berkala Cek rancangan tata kota di sekitar tanah Perumahan (rumah tinggal biasa, town-house, apartemen) Perkantoran/ruang usaha (kios, ruko/rukan, ruang kantor) Sewaan Kos Kantor bersama 19 3. Berlian Nilai berlian dilihat dari beberapa sisi : Pengolahan barang mentah yang bagus (hampir tanpa cacat/flawless) Dilihat dari warna permata tersebut Sertifikat dari Gemologist Institute of America (GIA) dapat membantu mengklasifikasi batu-batu tersebut Desain yang menarik desain yang menarik dipadu cutting dan polesan akhir yang baik akan menghasilkan permata yang berkilau, memantulkan cahaya yang unik, dan menampilkan citra yang amhal Prinsip 4 C : carat, clarity, color, dan cutting 21 17/19 DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 18/19 3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Investasi Return yang diharapkan Spekulasi Judi Kontrak berjangka Tingkat bunga bebas risiko Obligasi perusahaan Saham Opsi Obligasi pemerintah RF Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Risiko Gambar 1.3. Hubungan risiko dan return harapan Risiko sangat tinggi PROSES KEPUTUSAN INVESTASI 19/19 SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM KANJENG SEPUH SIDAYU 085806799409 OTENTIK – APLIKATIF – TRANSFORMATIF