TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN ASN KELAS / TON C Anggota Kelompok : 1 Anisa Kamilah, S.Pd 2 dr. Maulfi Kholis 3 drg. Evirilia 4 drg. Lisa Putri Lestari 5 Eka Wahyudin, S.T 6 Gigih Rahmadani Maris, S.KH 7 Ita Sopia, S.Pd 8 Luki Ginanjar, S.Pd 9 Samsu Munawar, ST 10 Sri Mulyawati, SE / / / / / / / / / / Nosis 201905073083 Nosis 201905073088 Nosis 201905073089 Nosis 201905073090 Nosis 201905073091 Nosis 201905073095 Nosis 201905073098 Nosis 201905073100 Nosis 201905073112 Nosis 201905073114 1. apa yang di maksud dengan manajemen ASN (Cari beberapa pendapat ahli dan simpulkan) ? Manajemen ASN menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan hal tersebut Pengertian Manajemen ASN yaitu pengelolaan ASNyang lebih profesional. Pegawai yang profesional meliputi etika profesi, pandangan bebas dari sebuah intervensi politik perorangan atau kelompok, memiliki nilai-nilai dasar dan bersih dari praktik korupsi, kolusi serta nepotisme. ASN tersebut berdasarkan atas beberapa prinsip. Seperti nilai dasar, kode etik, komitmen, kompetensi, kualifikasi akademik, profesionalitas jabatan. 2. apa saja hak dan kewajiban dari seorang ASN ? Hak seorang ASN yaitu : 1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5) pengembangan kompetensi jaminan hukum dan Kewajiban ASN yaitu : 1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah; 2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; 4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; 6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang ASN ? Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN, yaitu : a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi; b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; f. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara; g. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien; h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; j. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang ASN a. Menyalahgunakan wewenang b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan / atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain c. Tanpa ijin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan / atau lembaga atau organisasi internasional d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya masyarakat asing. e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah. f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara. g. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; h. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; j. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat sehingga menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; k. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; l. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4. bagaimana pendapat saudara tentang karier atau masa depan ASN saat ini ? Formasi ASN masih menjadi incaran banyak lulusan dari sekolah dan perguruan tinggi, karena dibenaknya terpikir kerja enak, gaji banyak, bahkan dimasa tuanya masih menikmati hak pensiun sebesar 75 persen dari gaji pokok, bila sudah memenuhi masa kerja. Tuntutan kerja tidak berat, bisa pulang lebih cepat, kerjanya duduk-duduk baca koran, main games, dan sosial media. Sederet kebiasaan ASN itu memang diakui, namun itu sudah basi, dan bukan jamannya lagi. Semakin kesini citra dan kinerja ASN terus ditingkatkan kualitasnya bukan sekedar kuantitas. Formasi pegawai dan analisis kebutuhan dihitung secara cermat dan tepat supaya tidak terjadi beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan. Semua diperhitungkan dan direncanakan sejak perekrutan, posisi jabatan, kebutuhan, dan kompetensi dasar yang dimiliki. Tuntutan ASN walau lebih ringan dengan bekerja di BUMN, Perusahaan Multi Nasional, dan Swasta, di era ekonomi global ini ASN harus memberikan palayanan prima berbasis TI. Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan citra para ASN. Pemerintah pusat mulai menata kembali keberadaan para pegawai negeri sipil yang ada saat ini. Mulai dari aturan ketatalaksanaan, kelembagaan, pola penggajian dan karier. Dalam undang – undang ini diamanatkan seorang Aparatur Sipil Negara mempunyai kewajiban untuk mengelola dan mengembangkan diri pribadi mereka sendiri, wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara. Kebijakan, pembinaan profesi dan manajemen aparatur negara menjadi tanggung jawab Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi. Presiden kemudian mendelegasikan penyelenggaraan kekuasaan tersebut kepada lembaga negara yang bertugas dalam menterjemahkan kebijakannya. Antara lain : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Masing – masing lembaga mempunyai tugas dan kewenangan yang berbeda, dalam rangka membantu tugas Presiden dalam memanagemen keberadaan ASN tersebut. Fungsi dari keberadaa ASN ini adalah meliputi tiga hal, antara lain yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Nah, saat ini pun sistem penggajian ASN akan berbeda dari era sebelumnya. Jika saat ini penggajian masih berdasarkan kepangkatan dan masa kerja, nantinya pola penggajina berdasarkan tingkat kelas. ASN dituntut untuk mempunyai kemampuan dalam berinovasi, membuat suatu kegiatan yang mengedepankan kebijakan yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Bagi ASN yang mempunyai tingkat kompetensi serta inovasi yang bagus, mampu mengembangkan ide kreativitas serta melaksanakan kinerja dari tugas pokok dan fungsinya dengan baik, bisa saja kemudian mereka menduduki kelas dengan tingkat gaji yang lebih tinggi. Tergantung kepada individu para ASN tersebut, bagaimana mereka mampu melaksanakan tugas serta membuat inovasi dalam ruang lingkup kerjanya.Sehingga, bisa diibaratkan bahwa gaji yang diberikan akan berbanding lurus dengan beban kerja yang dilaksanakan saat ini.