! NET101 ! ! Introduction to Broadcasting for Television Transkrip Minggu 1: Produksi Program Non-Berita Video 1: Creativity Video 2: Budget Video 3: Teknis – Part 1 Video 4: Teknis – Part 2 Video 5: Entertainment Program Production - Part 1 Video 6: Entertainment Program Production - Part 2 Video 1: Creativity! Percepatan zaman tidak dapat kita pungkiri. All things revolve and evolve in this one big era. Semua berputar dan berkembang dalam kesatuan semesta alam. Manusia, budaya, pendidikan, teknologi, semua saling melengkapi satu sama lain dalam percepatan revolusi. Semua hal berkembang dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, dan pada akhirnya kembali ke bentuk semula. Sebagai contoh sederhana adalah dunia fashion, yang telah mengalami perputaran mode dari waktu ke waktu. Salah satu bidang yang paling berkembang kini adalah industri kreatif. Dapat kita lihat, bagaimana dunia kreatif telah penuh dengan inovasi dalam berbagai bentuk dan substansi. Kreativitas merupakan komoditas utama dalam berbagai industri saat ini, hingga telah menjadi industri sendiri. Sebenarnya, apa itu kreativitas? Kreativitas adalah kemampuan untuk beride, berimajinasi, menciptakan sesuatu dari berbagai bahan yang dimiliki. Sebuah contoh yang dapat mewakilkannya, adalah Teori Tujuh Tangga Nada. Hanya ada tujuh not dalam dunia musik. Namun, berbagai komposisi musik dan lagu dapat diciptakan dari ketujuh not tersebut, dan seakan tiada habisnya. Ambil contoh John Lennon bersama The Beatles. Coba hitung berapa jumlah lagu yang mereka ciptakan menjadi hits dan disukai dari generasi ke generasi. Meskipun komposisi mereka sangat sederhana, bukan cuma disukai bahkan seringkali menjadi inspirasi bagi musisi-musisi yang ada di seluruh dunia. Coba kamu dengar dan renungkan lagu ‘Imagine’. Kenapa lagu tersebut bisa tetap eksis dan sering kali jadi lagu tema sebuah event hingga sekarang? Kekuatan ide yang ditawarkan berpadu dengan kreativitas merangkai nada dan lirik bisa menyentuh hati banyak orang. Kreativitas berarti mengolah sebuah ide dasar yang sederhana, mengkombinasikan dengan berbagai elemen, sehingga tercipta sebuah karya baru. Sebuah ide atau pemikiran bisa datang dari mana saja. Dari sebuah penelitian, pengamatan, pengalaman, perasaan, hingga sesederhana hasil sebuah obrolan santai dengan teman. Dan peluang mendapatkan ide juga bisa semudah menggerakkan jempolmu, terutama dengan maraknya dunia media sosial saat ini. ! Halaman 1 of 10! ! NET101 ! ! Tahapan proses kreatif selanjutnya adalah pengembangan ide tersebut untuk menjadi sebuah karya yang dapat dipahami dan dinikmati oleh banyak orang di berbagai media. Proses pengembangan ide ini yang kemudian juga melibatkan lebih banyak lagi pemikiran; seperti mengenal karakter audience kita, risiko, budget, waktu, dan sebagainya. Dan selanjutnya, proses kreatif juga terus bergulir saat proses produksi untuk mewujudkan ide tersebut yang melibatkan lagi hal-hal berbau teknis dan teknologi. Lagi-lagi, era digital tanpa batas seperti sekarang ini, membuat kita tidak akan ketinggalan banyak informasi mengenai teknologi baru. Berikut adalah satu aspek yang sangat penting untuk kita pahami mengenai kreativitas. Seperti yang saya katakan tadi, dalam dunia yang terus berputar ini, nyaris tidak ada lagi hal yang benar-benar baru. Satu-satunya yang original adalah cara pandang dan proses berkreasi. Out of the box adalah bagaimana kita bisa membuat dunia melihat sesuatu yang biasa dari sisi yang lain, hingga tampak baru dan luar biasa. Dengan demikian, kita tetap menjadi unik dan berbeda. Jadi, temukan proses kreatifmu sendiri, carilah inspirasi untuk ide kamu, olah, dan jadikan lagi sebuah inspirasi baru. Video 2: Budget Sebuah karya yang berkualitas dibentuk dari ide dan proses eksekusi yang berkualitas. Untuk mendukung berjalannya proses berkarya tersebut, ada harga yang perlu dibayar terlebih dahulu. Kita menyebutnya dengan budget atau anggaran belanja. Sebelum memulai proses, kita perlu memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan untuk mengeksekusi karya tersebut. Sebuah ide untuk membuat program harus juga dibarengi dengan perhitungan cost untuk mengeksekusinya. Sebagai contoh, sebelum sebuah program diproduksi, perlu ada perhitungan budget untuk berbagai proses produksinya: lokasi, alat produksi, arts dan properties, talent, dan sebagainya. Di sini, budget dapat dilihat sebagai investasi untuk profit yang akan dihasilkan. Istilah ada harga ada barang memang merupakan pandangan umum yang sering kita dengar. Idealnya, ide yang cemerlang dieksekusi dengan biaya produksi yang mendukung. Tapi sebuah maha karya atau high profit product tidak melulu tercipta dengan biaya tinggi. Contohnya berikut ini. Dari negeri sendiri, contoh program dengan low budget tetapi dapat menghasilkan karya yang sangat baik dan profitable. Kalau kita bicara soal profit apakah berarti mengabaikan idealisme? Apa betul idealisme itu bertentangan dengan keuntungan? Jawabannya: tidak sama sekali. Selling point sebuah karya adalah bagaimana sebuah ide disampaikan sehingga menyentuh perasaan khalayak ramai. Semua hasil karya di NET. berawal dari sebuah idealisme. Untuk membuat program acara yang berkualitas, mempunyai value, ditonton banyak orang, dan memiliki profit. Dan itu tidak mustahil. Ingat kasus lagu ‘Imagine’ dari The Beatles tadi! ! Halaman 2 of 10! ! NET101 ! ! Hollywood sendiri sering kali menyelipkan idealisme di balik film-film box office mereka. Contoh, ‘Braveheart’, ‘The Patriot’, ‘Independence Day’. Film itu sarat dengan idealisme tetapi menghasilkan profit yang sangat tinggi. Apa sih kunci utama keberhasilannya? Konten dan kreativitas. Kreativitas adalah kunci untuk mengatasi segala keterbatasan. Video 3: Teknis – Part 1 Setelah ide-ide diterjemahkan dalam proses kreatif, dan budget pun telah dikalkulasikan, saatnya kita untuk mewujudkannya. Untuk itu, kita membutuhkan tools yang tepat untuk mengolah ide-ide tersebut. Aspek teknis yang terperinci adalah salah satu yang terpenting dan tidak dapat terpisahkan dari proses berkarya. Aspek ini menyempurnakan ide-ide kreatif dengan berbagai elemen pentingnya. Lighting adalah salah satunya. Sekarang di belakang saya sebenarnya terletak sebuah set studio. Lengkap dengan propertinya. Namun tidak terlihat dengan jelas. Tentunya tidak mungkin terlihat hanya dengan satu follow spot seperti ini. Follow spot ini fungsinya adalah sebagai mengikuti arah saya, sehingga pergerakan saya bisa dinikmati oleh penonton dengan baik. Untuk membuat sebuah program, dibutuhkan aspek lighting yang baik seperti ini. Nah, kini dengan tata pencahayaan yang baik, Anda dapat melihat setting di studio ini. Alat-alat lighting dengan kualitas yang terbaik adalah salah satu unsur terpenting dalam proses syuting. Dan mengetahui masing-masing fungsi dari alat tersebut juga penting agar penggunaannya tepat sasaran. Setting atau lokasi juga merupakan unsur penting dalam sebuah proses syuting. Diperlukan setting yang tepat untuk masing-masing program yang akan dibuat. Sebagai contoh, untuk program talk show, diperlukan setting seperti ini. Tetapi, untuk program variety show or music show, tentunya berbeda. Lokasi untuk audience yang datang ke studio, pemain musik, interior ruangan dengan konsepnya, properties, control room, semuanya didesain sedemikian rupa untuk mendukung kesempurnaan program. Untuk mendukung tampilan visual program, lighting atau faktor pencahayaan adalah faktor penting. Kita coba juga mengenal pengetahuan dasar tentang lighting. Dalam lighting, dikenal metode Three-Point Lighting Technique. Sebuah konsep yang sederhana, tapi serbaguna dan maksimal, untuk tampilan terbaik dalam industri TV, film, video, maupun fotografi. Seperti namanya, kita gunakan tiga basic lighting; sebagai key light, fill light, dan back light. Key light adalah sumber cahaya utama, yang menerangi objek paling dominan. Sehingga memiliki intensitas yang cukup tinggi, dan menimbulkan bayangan. Penempatannya disesuaikan untuk menampilkan sisi terbaik dari objek. Fill light adalah cahaya tambahan yang intensitasnya lebih rendah dari key light. Digunakan untuk meminimalisir bayangan yang ditimbulkan oleh key light. Back light, sesuai namanya digunakan di area belakang objek. Untuk memisahkan objek dari background. Sehingga tercipta kedalaman gambar. Back light ditempatkan langsung di belakang objek. Dalam kondisi hanya ada satu atau dua buah lampu, maka yang diutamakan adalah key light dan fill light. Atau, jika ada lampu yang keempat, maka digunakan untuk menerangi set ! Halaman 3 of 10! ! NET101 ! ! panggung secara keseluruhan, disebut background light. Background light berbeda dengan back light. Seorang lightingman, tidak hanya bertindak sebagai engineer atau eksekutor secara teknis. Lebih dari itu, bertindak sebagai desainer tata cahaya, dan harus memiliki sense artistik yang baik. Sehingga, penonton di rumah dapat merasakan atmosfer di atas panggung. Berikut adalah pengetahuan dasar beberapa jenis lampu yang digunakan dalam produksi televisi. Apa yang saya mainkan barusan Anda tidak dapat mendengarkannya. Di sini terlihat, bahwa audio adalah salah satu aspek penting dalam pembuatan sebuah program. Tolong dibuka! Audio pun turut memegang peranan penting. Suara yang jernih didukung oleh alat-alat audio yang berkualitas. Namun, sama seperti aspek lighting dan kelengkapan produksi lainnya, pengetahuan akan masing-masing alat juga diperlukan agar semua dapat berfungsi dengan maksimal. Dengan audio yang baik, maka penonton pun dapat menikmati acara dengan baik. Televisi adalah gabungan visual, video, dan audio. Bayangkan jika Anda harus menyaksikan tayangan tanpa suara. Dengan adanya audio, penonton lebih dapat merasakan suasana kemeriahan di studio saat itu. Audio termasuk suara pengisi acara, musik, sound effect, juga memberikan nyawa tambahan pada gambar yang kita lihat. Pada masanya, banyak tayangan film dan televisi yang tanpa audio. Tapi, dengan berkembangnya zaman, audio juga memberikan nyawa lebih pada tayangan yang kita saksikan. Pemilihan backsound atau scoring pada sebuah tayangan ikut memperkuat pesan yang ingin disampaikan dari sebuah program. Jadi bukan sekadar hanya suara, tapi perpaduan antara sumber suara juga harus disatukan dengan baik, seimbang, balance, itu kita sebut mixing. Video 4: Teknis – Part 2 Dalam sebuah produksi, tidak hanya tim audio engineer yang perlu paham soal audio. Tapi cameraman, director, technical support, editor, dan music arranger juga perlu mengerti soal standar kualitas audio. Tugas utama seorang audioman adalah merancang dan membangun sistem audio. Kemudian mengoperasikan sepanjang acara sehingga tercipta suatu tata suara yang baik untuk mendukung keberhasilan program secara keseluruhan. Secara teknis, audioman harus memahami pengetahuan dasar tentang audio, sekaligus paham tentang alat-alat audio broadcast. Seorang audioman juga perlu kepekaan tersendiri dalam menciptakan tata suara yang baik, sehingga memberi nyawa yang baik pada program tersebut. Sesuai sistem rekaman produksi televisi, dalam format single-cam atau ENG, peran audioengineer dipegang langsung oleh cameraman. Dalam sistem EFP, simpe crew, maka tim audio-engineer akan ditugaskan, tergantung format syutingnya, bisa jadi lebih dari satu orang yang bertugas. Dalam pelaksanaan syutingnya, selain sebagai audio-engineer, bisa juga bertugas sebagai boomer. Untuk produksi di studio, dimana program direkam melalui switcher, maka diturunkan tim audioman lengkap. Di bagian floor, di FoH, dan di audio broadcast. Di bagian floor, audioman ! Halaman 4 of 10! ! NET101 ! ! mengerjakan instalasi kabel atau wiring, dan pemasangan peralatan audio seperti speakermonitor, peralatan musik dan microphone. Berikut ini adalah gambar sistem tata suara untuk sebuah acara besar seperti variety show atau acara musik. Berbagai sumber suara dari alat musik, termasuk penyanyi menggunakan microphone, diatur melalui mixer yang diletakkan di FoH, kemudian dikeluarkan melalui speaker-monitor. Sumber suara ini juga dikirimkan ke mixer audio broadcast untuk dikirimkan ke transmisi, dan didengar oleh pemirsa di rumah. Setelah tadi kita membahas tentang lighting dan audio, saatnya kita membahas bagaimana gambar ini bisa Anda nikmati. Semua audio dan visual yang terjadi di studio ini, memerlukan medium untuk merekamnya, dan nanti akhirnya sampai ke layar kaca pemirsa. Kamera dengan kualitas terbaik dapat menangkap gambar dengan tajam, dengan segala kelengkapan teknologi yang memungkinkan diambilnya gambar dari berbagai angle. Dalam industri pertelevisian, dikenal ada dua sistem rangkaian gambar visual. Dengan single camera atau disebut ENG, Electronic News Gathering; umumnya digunakan untuk para reporter berita. Dan dengan multicamera yang disebut Electronic Field Production, seorang director atau sutradara dalam produksi program TV, biasanya lebih banyak terlibat dalam sistem pengambilan gambar EFP. Sutradara dituntut untuk juga harus mengerti artistik dan treatment teknis sehingga gambar yang dihasilkan sesuai standar. Karena itu, director ikut mengawasi persiapan penempatan posisi kamera atau camera blocking, lighting, microphone, dan juga properti. Ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh seorang sutradara. Satu, tentang kamera. Dua, konsep keseimbangan visual gambar. Tiga, shot dan framing. Tiap shot dan framing yang diambil harus memiliki makna dan cerita. Di sinilah seorang director akan memperkaya konsep asli program, dan menyampaikan pesannya kepada penonton melalui gambar. Empat, teori sinematografi yang menunjukkan arah objek pada layar dari sudut pandang kamera atau penonton. Perpindahan dari satu shot ke shot lain harus terjaga agar penonton tidak bingung. Lima, imaginary line adalah garis yang ditempatkan untuk menempatkan objek terhadap kamera. Prinsip dasarnya, baik objek maupun kamera tidak boleh saling melintasi garis imajiner ini. Tapi, untuk beberapa treatment tertentu, misalnya untuk program sport, objek bisa melintasi garis imajiner, tapi dengan bantuan grafik atau keterangan dari reporter seperti reverse angle. Apalah arti semua ini tanpa subjek yang mengisinya? Kita butuh talent untuk menghidupi karya kita. Semua kecanggihan teknologi pada berbagai alat produksi ini tak lepas dari orangorang yang mengoperasikannya. Dibutuhkan manpower tidak hanya memiliki keahlian yang mumpuni, tapi juga dedikasi dan integritas tinggi untuk mewujudkan karya yang terbaik dan menginspirasi. Saya ingin menggarisbawahi poin dedikasi dan integritas, yang berarti adalah komitmen. Karena ide yang brilian, budget yang memadai, dan teknis yang mendukung, tidak akan memiliki arti apa-apa tanpa komitmen. Karena tidak semua ide dan proses kreatif bisa langsung menjadi sebuah karya yang berhasil. ! Halaman 5 of 10! ! NET101 ! ! Dari jutaan lagu, tidak semua bisa menjadi hits. Dari sekian proses produksinya Porsche 356, adalah percobaan yang ke-356 yang akhirnya menjadi sebuah kendaraan yang berhasil dan melegenda hingga kini. Perlu puluhan bahkan mungkin ratusan percobaan, sampai Newton menemukan teori relativitas; Edison menemukan bola lampu; Archimedes merumuskan hukum. Sebelum menciptakan banyak film box office, seorang Steven Spielberg juga banyak mengalami kegagalan. Dari ribuan program TV, hanya beberapa yang bisa kita sebut berhasil dan memberikan dampak besar pada masyarakat. Karena itu, komitmen diperlukan untuk terus mencoba, dan pantang menyerah untuk menghasilkan karya-karya yang terbaik. Siap berkreativitas? Saya tunggu karya Anda! Video 5: Entertainment Program Production - Part 1 Apa program TV yang kamu suka? Yang lucu, yang meriah, yang bikin tegang, atau yang bikin penasaran? Nah, nyalakan TV-nya, cari programnya, siapkan camilan, panggil teman keluarga, atau pacar, duduk manis dan menikmati. Tapi bagaimanakah program tersebut bisa sampai dinikmati oleh kamu? Apa sih yang menjadikan program itu bagus atau baik? Tentunya proses produksi yang baik. Dan apa yang menjadikan proses produksi yang baik? Tentunya tim dan sistem kerja yang baik. Saya akan jelaskan bagaimana proses produksi sebuah program itu berlangsung. Dimulai dari sebuah ide yang dikembangkan menjadi konsep program, dimatangkan lagi dalam sebuah rapat, kami sebutnya brainstorming. Satu kali rapat? Tidak. Berkali-kali rapat. Setelah itu diajukan kepada manajemen untuk mendapatkan persetujuan. Kalau ternyata ditolak, tentunya kita brainstorming lagi. Kita ajukan lagi, kalau ditolak lagi, kita brainstorming lagi, sampai mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan persetujuan, dilanjutkan kepada proses pra-produksi. Mulai dari pembuatan budget, detailing concept, pembuatan skrip, sampai koordinasi dengan berbagai pihak untuk pembuatan set, tema pakaian, konsep lampu, teknik pengambilan gambar, dan sebagainya. Lanjut ke tahap produksi, yaitu pengambilan gambar atau shooting day. Kalau acaranya live, proses produksi berakhir sampai di sini. Kalau taping, setelah itu kita lanjut ke editing. Dan kemudian setelah selesai diserahkan ke bagian quality control sebelum ditayangkan. Lalu, siapa saja yang terlibat? Mereka adalah yang tergabung dalam struktur organisasi Direktorat Konten. Direktorat Konten membawahi empat division. Programming Division, News Division, Production Division, Talent Management Division. Programming Division membawahi enam Departemen. Programming Operations Department, Planning, Scheduling and Research Department, Acquisition and International Relations Department, Program Development Department, On Air Promotion and Graphic Design Department, New Media Department. News Division membawahi tiga departemen. Production Division membawahi tiga departemen. Talent Management Division. Mengerti? Untuk lebih jelasnya, saya akan ajak langsung melihat proses sebuah produksi program di lapangan. Dimulai dari sebuah ide, ide bisa datang dari mana saja dan dari siapa ! Halaman 6 of 10! ! NET101 ! ! saja. Kemudian dibawa ke sebuah meeting brainstorming. Seperti ini suasana meeting brainstorming yang kami lakukan. Halo. / Halo, Kang. / Lagi meeting apa nih? / Lagi brainstorming. / Lanjut, lanjut. / Siap. / Lagi ngapain nih? / Kita lagi brainstorming, Kang. / Oh, oke. / Lu lagi ngapain, Cing? / Lagi nyari ide, Kang. / Ide apa? / Ide nembak pacar. / Oke. / Kemudian konsep yang sudah dimatangkan diajukan ke manajemen untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan produksi. Jika diterima, maka dibuatlah sebuah buku produksi untuk menjadi pedoman rangkaian dalam pelaksanaan proses produksi. Ada serangkaian proses pra-produksi yang harus dijalankan sebelum hari pelaksanaan produksi atau shooting day. Pembuatan budget, penulisan rundown, dan skrip. Apa itu rundown? Rundown itu berisi flow isi program yang akan jadi panduan bagi semua kru yang terlibat. Sementara skrip adalah detail isi panduan untuk talent dan juga beberapa kru agar visi misi program yang mau disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Di sini adalah area rekan-rekan Services dan Technic. Siapakah mereka dan bagaimana mereka bekerjasama dengan tim Produksi? Kita mulai dari sini. Jika produksi akan dilakukan di studio, maka kita perlu set. Mari kita mulai dengan mendesain set. Set-nya yang kemarin kita obrolin aja. Coba dikasih referensinya ke Mas Arif. / Ini Talkshow kan? / He’eh. / Mas Arif, kita minta tolong dibuatin set buat talkshow tapi talkshow-nya tuh lucu. / Lucu? Lucu kaya Sule? Atau kaya Raisa? / Emang Sule kaya Raisa? Eh. / Bicara soal konsep dan kreativitas, penyampaiannya harus jelas. Komunikasi dan diskusi yang baik antarbagian, sangat penting di sini. Dalam hal kerja sama dengan tim Services, akan terjadi lagi tahap brainstorming lebih lanjut yang lebih detil. Perlu dilakukan meeting koordinasi dengan tim Wardrobe, Property, Lighting, Audio, Cameraman, Floor Director, dan Director. Biasanya sih, mendekati hari syuting akan semakin banyak terjadi diskusi supaya rencana syuting semakin matang. Sementara itu, desain set yang sudah disetujui, akan mulai dibangun. Di bawah pengawasan tim Set Builder, bersamaan dengan lighting dan multimedia juga akan mulai setup, mengejar timeline target hari H-2. Tujuannya, agar bisa dipakai rehearsal. Mumpung menjelang syuting, kita bisa berkenalan dengan kru yang terlibat dan apa saja tugas mereka. Mau ke mana, Met? / Lagi mau briefing. / Briefing? Oh ya, jangan lupa FD sama campers juga diajak semua. / Siap, Kang, semua sudah di dalam. / Oke. / Di belakang saya ini, suasana briefing sebelum syuting. Dalam briefing ini, creative atau produser akan menjelaskan tema dan konsep, sehingga para talent, kru, bisa mengerti dalam menjalankan syuting nanti. Di sini dibahas alur, property, gimmick, skrip, dan lain-lain. Tentunya para talent dan juga kru dapat memberikan berbagai masukan, sehingga pada saat nanti syuting semuanya bisa berjalan dengan lancar. ! Halaman 7 of 10! ! NET101 ! ! Video 6: Entertainment Program Production – Part 2 Suasana lain di balik panggung adalah persiapan wardrobe dan make up. Make up, wardrobe, adalah salah satu peran penting. Apalagi pada teknologi high definition. Semua warna make up dan baju harus disesuaikan dengan teknologi high definition. Karena high definition mengcapture gambar secara detil. Director atau sutradara saat syuting menjadi komandan persiapan dan pelaksanaan pengambilan gambar. Gambar yang dihasilkan harus dapat menyampaikan konsep atau visi program yang sudah dipikirkan oleh tim produksi. Meskipun dikoordinir oleh director, tapi seorang cameraman tetap harus memiliki kreativitas untuk pengambilan gambar yang terbaik. Penting sekali bagi seorang cameraman untuk mengerti konsep programnya. Sehingga bisa memberikan pilihan-pilihan gambar yang terbaik. Tempat ini adalah FoH, front of house. Di sinilah tempat show director, tim audio floor, lightingman bekerja selama syuting berlangsung. Bukan hanya ahli dalam mengoperasikan mixer, seorang lightingman juga harus punya taste dan mata yang baik supaya warna gambar yang dihasilkan bagus. Sementara tim audio FoH memastikan penataan suara di dalam studio balance. Penting supaya para talent bisa mendengar dengan baik dan nyaman, juga untuk penonton di studio. Oke guys, standby next item. Ada sound three. Tolong Sule dibenerin posisinya, dilihat dari cam tiga. Mas Mo standby, Mas Mo. Oke. Mas Adit. Oke. Ready? And go. / Nah sekarang kita ada di control room, tempat yang mengendalikan semua proses syuting. Di bagian depan, switcher dikendalikan oleh director atau sutradara untuk mengambil gambar. Selain itu, ada pengetahuan dasar teknis yang juga harus dikuasai sutradara. Seperti satu, video switcher. Dua, audio broadcast. Tiga, lighting video. Empat, artistic. Lima, editing. Enam, kelengkapan teknis pendukung lainnya. Lalu ada CG, character generator. Di sini fungsinya nanti dia untuk menampilkan semua template-template, nama artis, template grafis yang muncul nanti di layar kaca. Lalu director didampingi oleh production assitant. Production assistant di sini berfungsi untuk mengingatkan flow yang terjadi di, pada saat proses syuting berlangsung. Sehingga director bisa konsentrasi terhadap gambar dan dia diingatkan oleh production assistant, setelah itu ada apa, setelah itu ada apa. Lalu ada CCU, camera control unit. Ya. Di sini mengatur gain, tingkat cahaya, selain lighting tadi, tingkat cahaya kamera. Lalu yang terakhir ada DVR, digital video recorder. Ya. Ini untuk merekam semua yang terjadi selama proses syuting. Lalu di barisan kedua ada bagian New Media, di sini semua Twitter, Facebook, dan yang lainlain mengirim gambar lewat Twitter, lewat Facebook, bisa lewat sini langsung. Lalu ada grafis, grafis untuk menampilkan grafis LED. Di dalam studio ada LED, nanti grafisnya ditampilkan di sini sesuai dengan kebutuhan. ! Halaman 8 of 10! ! NET101 ! ! Yang terakhir ada produser. Produser adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap jalannya proses syuting. Jika ada hal yang di luar rencana, produser juga yang akan mengambil keputusan akhir dan bertanggung jawab untuk keseluruhan proses produksi. Selain itu, di ruangan sebelah sana ada audio broadcast. Audio broadcast berfungsi untuk memixing semua audio dari studio sehingga bisa didengarkan oleh Anda semua pemirsa di rumah. Tim yang tak kalah penting dalam proses produksi yaitu Technical Producer dan tim Technical Support. Tugas mereka memastikan semua alat berjalan baik tanpa ada masalah teknis. Siaran NET. memakai sistem dan kualitas high definition. Maka semua alat dan sistem yang mendukung juga semuanya berkualitas high definition. Nah ini ada satu lagi kebanggaan NET. yaitu OB truck. OB truck digunakan sebagai control room berjalan untuk produksi program-program besar yang menggunakan sistem multicamera. Ini adalah OB truck pertama yang menggunkan sistem full high definition di Indonesia. Dan dengan bangga kami sampaikan bahwa OB truck ini adalah hasil karya tim Technic NET. Untuk program yang bersiaran langsung, tim production assistant dan control room atau OB truck berkoordinasi dengan MCR. MCR adalah tempat yang sehari-hari mengatur penayangan program dan menyiarkannya melalui transmisi, satelit, hingga sampai ke ruang para pemirsa. Nah, selain program dengan sistem multicamera, ada juga program-program yang produksinya direkam langsung di kamera. Jumlah kru yang bertugas lebih sedikit dan persiapan setup selain lighting dan audio lebih berupa decorative atau kita sebut set dressing. Setelah selesai proses produksi maka kita masuk ke pascaproduksi, yaitu editing, scoring, dan audio-mixing. Tentunya program yang disiarkan secara langsung tidak melalui proses ini. Tim editor bukan cuma sekadar operator alat editing, tapi juga harus mampu membuat hasil syuting menjadi lebih baik. Karena itu penting juga untuk editor mengerti betul konsep program yang dikerjakan. Berdiskusi dengan Creative, production assistant, dan produser adalah sebuah cara yang terbaik. Scoring dapat membantu atmosfer program lebih kuat. Tim Music Arranger biasanya mendukung proses produksi di tahap ini. Tapi mereka juga dapat membantu di tahap awal untuk keperluan lain. Seperti pembuatan musik tema atau materi musik minus one. Untuk audio-mixing biasanya dapat dilakukan di editing oleh para editor, atau dengan bantuan dari tim Audio. Halo. / Hai, Kang. / Program apa, San? / Ini Talkshow, Kang. / Buat yang kapan? / Hari Jumat ya, Mon? / Hari Jumat. / Jumat ini? / Iya, Kang. / Nah ini dia, NET. sudah menggunakan sistem yang lebih efisien, tapeless. Jadi materi program yang sudah jadi, tinggal di-upload ke library untuk melalui proses QC atau quality control. Kontrolnya menyangkut kualitas gambar, cahaya, suara, juga konten atau isi program. Jika lolos dari QC, program akan diverifikasi dan masuk playlist di MCR sesuai dengan jadwalnya. ! Halaman 9 of 10! ! NET101 ! ! Mbak, materi kita udah aman semua. / Oke. Good job, team. Sekarang, gue boleh pulang dong? / Kok pulang, Mbak? / Eh. Pacaranlah. / Loh, bukannya baru putus kemarin? / Enak aja lo. Dah, sekarang siapin buat episode selanjutnya ya. / Siap, Mbak. / Oke. Yuk. / Nah, itulah perjalanan sebuah program dibuat. Hingga akhirnya sampai ke layar televisi Anda. Cukup rumit, panjang, melibatkan banyak orang, yang masing-masing memegang peranan penting tentunya. Di sinilah dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengatur dan bertanggung jawab penuh dalam prosesnya dari awal sampai akhir, yaitu produser. Masih ada satu elemen lagi dalam sebuah program yang juga penting, yaitu talent atau artis pengisi acara. Pemilihan talent yang tepat dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah program. Tapi di lain pihak, treatment atau konsep atau skenario yang tepat juga dibutuhkan untuk memaksimalkan kemampuan dari para talent tersebut. Tim Talent Management NET. selain mendukung operasional produksi tim Produksi dan News, juga mengelola beberapa talent secara eksklusif yang tidak cuma tampil di program-program andalan kami, tapi juga mengisi banyak acara di event-event off-air dan produksi di luar NET. Untuk meningkatkan kualitas para talent yang dikelola, secara berkala diadakan coaching, workshop and sharing session dengan para expert. Demikianlah alur kerja TV production dimulai dari kegiatan pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Semoga kuliah singkat ini dapat memberikan pengetahuan serta pembejalaran yang berarti bagi mahasiswa IndonesiaX sekalian. Sampai jumpa. ! Halaman 10 of 10!