BALIKPAPAN POS Rabu, 02 Maret 2016 09:01 PT AAMU Somasi Wakil Ketua DPRD Dianggap Dukung Warga Melawan Hukum, Dewan Segera Klarifikasi TANA PASER - Komisi I DPRD Paser mengaku akan segera membalas surat somasi yang dilayangkan oleh legal officer atau pengacara PT Anugrah Abadi Multi Usaha (AAMU) terhadap salah satu pimpinan DPRD, Ridhawati Suryana yang memimpin rapat dengar pendapat (RDP). Pertemuan yang dilakukan Komisi I DPRD Paser, untuk memediasikan warga yang melakukan portal lahan perkebunan kelapa sawit inti milik PT AAMU pada 12 Februari lalu. Massudilawe & Partner selaku legal perusahaan kebun yang beroperasi di sejumlah desa tersebut, menilai selaku legislator yang memimpin rapat pada 12 Februari 2016 lalu itu, telah berpihak terhadap masyarakat yang melakukan pemortalan terhadap kebun inti PT AAMU yang akhirnya diperluas menjadi 750 hektare. Dukungan Ridhawati selaku pimpinan rapat juga dinilai telah melawan hukum dan dapat dikategorikan sebagai sebuah pemufakatan jahat. Selain itu, dalam surat somasi yang ditandatangani Dedi M Lawe menyebutkan, melalui surat somasi yang dilayangkan tidak lain untuk menegur Ridhawati Suryana sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Paser untuk tidak memberikan dukungan terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh kelompok orang yang melakukan pemortalan atau pendudukan lahan kebun inti PT AAMU. Menanggapi somasi yang dilayangkan tersebut, Ridhawati Suryana didampingi Ketua Komisi I Abdullah mengaku, pihaknya akan menjadwalkan pemanggilan ulang pihak manajemen PT AAMU untuk melakukan klarifikasi terhadap somasi yang dilayangkan. Notulen rapat pada saat hearing tidak ada indikasi keberpihakan seperti yang tercantum dalam surat somasi. "Hasil dengar pendapat dalam rapat saat itu hanya dua item. Pertama, PT AAMU wajib mengalokasikan lahan seluas 150 hektare dari 750 hektare yang sudah ditanam di Desa Lolo, sesuai aturan kewajiban perusahaan untuk menyisihkan 20 persen lahan plasma. Poin kedua, lahan plasma 20 persen yang dimaksud, diserahkan pengelolaannya pada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari hasil rapat ini tidak ada keberpihakan, semua didasarkan pada aturan," ujar Abdullah kepada Paser Pos, Selasa (1/3). Ditegaskan Abdullah, sudah menjadi kewajiban DPRD untuk memfasilitasi dan memperjuangkan aspirasi rakyat yang masuk ke lembaga rakyat. Dan, dalam kesepakatan itu tidak ada indikasi keberpihakan, semua dikembalikan pada aturan dan regulasi yang berlaku. (ian/rus)