NAMA KELOMPOK: DEO JOVANTA ( ) SULTAN RIZKY DARAMAWAN ( ) ZIDAN ALBANI R ( ) Mu’amalah dalam kamus bahasa indonesia artinya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan perdata,dsb) Sementara dalam fiqh islam berarti tukar menukar barang atau seusuatu yang memberi manfaat dengan carah menempuhnya,seperti jual-beli,sewa menyewa,upah – mengupah,pinjam-meminjam,urusan bercocok tanam,berserikat,dan masih banyak lagi. 1.TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN CARA BATIL 2.TIDAK BOLEH RIBA 3.TIDAK BOLEH MENGGUNAKN CARACARA ZALIM 4.TIDAK BOLEH MEMPERMAINKAN TIMBANGAN,UKURAN,TAKARAN,KUALIT AS MAUPUN KEHALALAN 5.TIDAK BOLEH BERSPEKULASI/JUDI 6.TIDAK BOLEH TRANSAKSI BARANG HARAM SYIRKAH BERARTISUATU AKAD YANG DILAKUKAN OLEH DUA PIHAK ATAU LEBIH YANG BERSEPAKAT UNTUK MELAKUKAN SUATU USAHA DENGAN TUJUAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN. SYIRKAH SENDIRI MEMILIKI BEBERAPA MACAM :SYIRKAH INAN,SYIRKAH ABDAN,SYIRKAH WUJUH,DAN SYIRKAH MUFAWADAH 1.DUA BELAH PIHAK YANG BERAKAD (AQIDAM) -SYARATNYA ORANG YANG BERAKAD HARUS MEMILIKI KECAKAPAN (AHLIYAH) MELAKUKAN TASARRUF (MENGELOLAH HARTA) 2.OBJEK AKAD YANG DISEBUT JUGA MA’QUD ‘ALAIHI MENCAKUP PERKERJAAN DAN MODAL -SYARAT NYA PEKERJAAN DAN MODAL NYA HARUS HALAL DAN PENGOLAAN NYA DAPAT DI WAKILKAN MUDARAB ADALAH AKAD KERJASAM USAHA ANTARA DUA PIHAK DIMANA PIHAK PERTAMA MENYEDIAKAN SMUA MODAL (SAHIBUL MAL),SEDANGKAN PIHAK LAIN NYA MENJADI PENGELOLA ATAU PENGUSAHA (MUDARRIB) MUSAQAH ADALAH KERSAMA ANTARA PEMILIK KEBUN DAN PETANI DIMAN SANG PEMILIK KEBUN MENYERAHKAN KEPADA PETANI AGAR DI PELIHARA DAN HASIL PANEN NYA DI BAGI DUA MENURUT PERSENTASE YANG DI TENTUKAN PADA WAKTU AKAD BANK ISLAM ATAU BANK SAYRIAH YAITU BANK YANG MENJALANKAN OPERASINYA MENURUT SYARIAT ISLAM BANK SYARIAH MENGGUNAKN BEBERAPA CARA YANG BERSIH DARI RIBA CONTOH:MUDARABAH MASYARAKAT WADI’AH,QARDUL HASAN DAN MURABAHAH سةُ فَأ َ ْن َ ى َ َ أَ َّما ْال ُمالَ َم.س ِة َو ْال ُمنَابَذَ ِة َ ع ْن بَ ْي َع تَ ْي ِن ْال ُمالَ َم َ ع ْن أَ ِبى ُه َري َْرةَ أَنَّهُ قَا َل نُ ِه اح ِب ِه ِبغَي ِْر تَأ َ ُّم ٍل و ِ ص ِ س ُك ُّل َو َ اح ٍد ِم ْن ُه َما ثَ ْو َ ب َ يَ ْل ِم ُ اح ٍد ِم ْن ُه َما ث َ ْوبَهُ ِإلَى اآلخ َِر َولَ ْم يَ ْن ب ِ ظ ْر َو ِ ََ ْال ُمنَابَذَة ُ أَ ْن يَ ْن ِبذَ ُك ُّل َو ِ احدٌ ِم ْن ُه َما ِإلَى ثَ ْو ]3[)اح ِب ِه ( َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم ِ ص َ Artinya: Dari Abu Khurairah RA bahwa Rasul SAW melarang dua jual beli: mulamasah dan munabadzah. Mulamasah adalah salah satu dari keduanya memegang baju temannya dengan tanpa merenungkan (berfikir). Dan Munabadzah adalah salah satu dari keduanya (pembeli) melempar pakaian pada yang lain dan tidak melihat pada baju temannya (HR. Muslim). َّ صلَّى الر ُج ُل َعلَى بَي ِْع ُ َع ِن اب ِْن َّ الَ يَ ِب ُع: قَا َل- سلَّ َم َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ - ع َم َر َع ِن النَّ ِب ِى ْ ب َعلَى ِخ ُ أ َ ِخي ِه َوالَ يَ ْخ ]4[(طبَ ِة أ َ ِخي ِه ِإالَّ أ َ ْن يَأْذَنَلَهُ ) َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم ُ ط Artinya: Dari Ibnu Umar dariNabi SAWbersabda: Seseorang tidak boleh membeli atas pembelian saudaranya dan tidak boleh melamar atas lamaran saudaranya kecuali mendapat izin darinya (HR Muslim). َّ صلَّى َّ ضى سلَّ َم قَا َل َاليَ ِب ُع ُ َع ْن اِب ِْن ُ َّللاُ ا َ َّن َر ِ ع َم َر َر َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِس ْو ُال ََّّلل ]5[(ض ) َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم ُ بَ ْع ٍ ض ُك ْم َعلَى بَي ِْع بَ ْع Artinya: Dari Ibnu Umar RA sesungguhnya Rosulullah SAW bersabdasebagian kalian tidak boleh membeli atas pembelian sebagian yang lainnya (HR Muslim). َ س َّ صلَّى علَ ْي ِه ُ س ِم َع َر َ َُّللا َ َ ُى أَنَّه َ ِوال ََّّلل َ ع ْن أ َ ِبى قَتَادَة َ األ َ ْن ِ ار ِ ص ف فِى ْالبَي ِْع فَإِنَّهُ يُن َِف ُق ث ُ َّم يَ ْم َح ُق ِ ِإيَّا ُك ْم َو َكثْ َرة َ ْال َح ِل: سلَّ َم يقُو ُل َ َو ]1[)) َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم Artinya: Dari Qotadah al-Anshori RA bahwa ia mendengar Rasul SAW bersabda: “Hindari banyak bersumpah dalam berbisnis (jual beli), karena sesungguhnya yang demikian itu bisa laku .(terjual kemudian terhapus (keberkahannya)” (HR. Muslim). َّ صلَّى َّ ي :سلَّ َم قَا َل ض ِ س ُ َو َع ْن اَب ِْن ُ َّللاُ َع ْن ُه َما َع ْن َر ِ ع َم َر َر َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِوال ََّّلل َ أ َ ْو،ار َمالَ ْم يَتَفَ َّرقَا َو َكانَا َج ِميعًا ِ فَ ُك ُّل َو،الر ُج َال ِن َّ إذَا تَبَايَ َع ِ َاح ٍد ِم ْن ُه َما ِب ْال ِخي ب َ فَإِ ْن َخي ََّر أ َ َحدُ ُه َما ْاآلخ ََر فَتَبَايَعَا َعلَى ذَ ِل َك فَقَ ْد َو َج،يُخ َِي ُر أ َ َحدُ ُه َما ْاآلخ ََر ب ْالبَ ْي ُع ِ َو ِإ ْن تَفَ َّرقَا بَ ْعدَ أ َ ْن تَبَايَعَا َولَ ْم يَتْ ُر ْك َو،ْالبَ ْي ُع َ احدٌ ِم ْن ُه َما ْالبَ ْي َع فَقَ ْد َو َج ]2[)) َر َواهُ ْالبُ َخاِرى Artinya:“Dan di ceritakan dari Ibn Umar RA, dari Rasulullah SAW bersabda: “jika ada dua orang yang saling berakad jual beli, masing-masing mereka mempunyai khiyar (hak memilih) selagi belum berpisah semuanya. Atau salah satu dari keduanya memilih yang lainnya, apabila salah satu dari keduanya memilihnya maka keduanya telah melakukan jual beli dan hukum jua belinya adalah wajib. Dan jika keduanya berpisah setelah terjadi akad jual beli dan masing masing tidak meninggalkan untuk membatalkannya, maka jual beli itu hukumnya wajib” (HR al-Bukhari).