Uploaded by Adheelah Afreezal

HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA REPONIBEL REKUREN

HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA
REPONIBEL REKUREN
L/O/G/O
Identitas
1
Nama
: Tn. T
2
Alamat
: Tasikmadu Karanganyar
3
Usia
: 56 tahun
4
Jenis Kelamin
: Laki-laki
5
No.RM
: 002151xx
6
Pekerjaan
: Buruh harian
8
7
Tanggal masuk RS
: 27 Januari 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan pada lipat paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Benjolan di lipat paha kanan
Satu bulan
Muncul terus menerus
Nyeri dan panas
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit yang Sama
Diakui
Riwayat Alergi Obat
Disangkal
Riwayat Hipertensi
Disangkal
Riwayat Diabetes Melitus
Disangkal
Riwayat Keluarga
Riwayat Alergi Obat
Disangkal
Riwayat Hipertensi
Disangkal
Riwayat Diabetes Melitus
Disangkal
Anamnesis sistem
Sistem serebropinal
Sistem kardiovaskular
Sistem respiratorius
Sistem gastrourinarius
Sistem gastrointestinal
Sistem muskuloskeletal
Sistem integumentum
Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran: Compos Mentis
Gizi
: Kesan Cukup
Vital Sign
36,7 oC
79 x/menit
Tekanan
Darah
140/80
mmHg
Nadi
Respirasi
Rate
18x/menit
Suhu
Kulit
: dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Kepala : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Wajah
: dalam batas normal
Mulut
: dalam batas normal
Mata
: dalam batas normal
Leher
: dalam batas normal
Paru
: dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abd
: dalam batas normal
Eks
: dalam batas normal
Status Lokalis
 Benjolan
Palpasi
Inspeksi
 Hiperemis
regio
inguinal
dextra
Tidak dilakukan
auskultasi
 Lunak
 Tidak dapat
dimasukkan
 Nyeri tekan
 Hangat
Tidak dilakukan
Perkusi
Status Lokalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hematologi Rutin
Hasil
13.8
Hb
48.4
HCT
11.57
AL
357
AT
5.29
AE
Satuan
Rujukan
MCH
MCHC
Ureum
Kreatinin
67.9
%
50,0 –
12 – 16

37 – 47
Limfosit%
103/l
5 – 10
Monosit%
3.9
%
3,0 – 9,0
Eosinofil%
1.4
%
0.5-5.0
103/l
150 – 300
Basofil%
0.4
%
0.0-1.0
Neutrofil#
7.86
Ribu/ul
2.00-7.00
Limfosit#
3.06
Ribu/ul
1,25 – 4,0
0.44
Ribu/ul
0,30 –
106/l
4,00 – 5,00
70,0
26.4
%
25,0 –
40,0
91.5
/um
82,0 – 92,0
Monosit#
26.1
Pg
27,0 – 31,0
Eosinofil#
0.17
Ribu/ul
0,02-0.50
Basofil#
0.04
Ribu/ul
0.0-10.0
28.5
g/dl
32,0 – 37,0
CT
05.00
menit
2-8
BT
02.00
menit
1-3
89
mg/dL
70 – 150
18
mg/100ml
10-50
1.03
mg/dl
0.5-0.9
Non
Non
reaktif
reaktif
1,00
Kimia Klinik
GDS
Serologi
HbSAG
Neutrofil%
g/dl
Index Eritrosit
MCV
Hitung Jenis
Imuno-Serologi
HIV
Non reaktif
Rongen Thorax
Kesan :
COR dalam batas normal
Paru tak tampak kelainan
EKG
Kesan : normal sinus rhythm
RESUME
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Terapi
Operatif
Hernia repair
Non operatif
Inf KaEn 3B
Inf D5%
Inj. Ceftriaxon
1gr/12jam
Inf metronidazole
500 mg/8 jam
Inj. Ranitidin 1 amp
/12jam
Inj santagesik 1 amp
/8 jam
Prognosis
Quo ad vitam
Bonam
Quo ad funtionam
Dubia ad malam
Quo ad sanam
Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi
hernia adalah defek dalam dinding abdomen yang
memungkinkan isi abdomen (seperti peritoneum,
lemak, usus, atau kandung kemih) memasuki defek
tersebut sehingga timbul kantong berisikan materi
abnormal.
Klasifikasi
Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu:
• Hernia Inguinalis Direk (Medialis)
• Hernia Inguinalis Indirek (Lateralis)
Menurut sifatnya, hernia dapat disebut :
• Hernia reponibel
• Hernia ireponibel
• Hernia inkarserata dan strangulata
Etiologi
• Peningkatan tekanan intra abdomen yang berulang
– Mengangkat barang yang terlalu berat
– Batuk menahun
– Akibat sering mengejan pada saat buang air besar
– Kehamilan
– Ascites
– Tumor abdomen
• Adanya kelemahan jaringan atau otot
• Kelemahan otot dinding perut karena usia, dapat terjadi
akibat kerusakan nervus ilionguinalis dan nervus iliofemoralis
• Adanya prosesus vaginalis (kantong hernia) yang terbuka
Patogenesis
• Defek pada dinding abdomen dapat kongenital
(misalnya hernia umbilikalis, kanalis femoralis) atau
didapat (misalnya akibat suatu insisi) dan dibatasi oleh
peritoneum (kantung)
• Peningkatan tekanan intra abdomen lebih lanjut
membuat defek semakin lemah dan menyebabkan
beberapa isi intraabdomen (misalnya: omentum,
lengkung usus halus), keluar melalui celah tersebut
• Isi usus yang terjebak di dalam kantung menyebabkan
inkarserasi (ketidakmampuan untuk mengurangi isi)
dan kemungkinan strangulasi (terhambatnya aliran
darah ke daerah yang mengalami inkarserasi)
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang
timbul, muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang
dapat
meningkatkan
tekanan
intra-abdomen
seperti
mengangkat barang atau batuk, benjolan ini hilang pada waktu
berbaring atau dimasukkan dengan tangan (manual). Terdapat
faktor-faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. Jika terjadi
gangguan passage usus (obstruksi) maka hernia ireponibel
berubah diagnosis menjadi hernia inkarserata. Nyeri pada
keadaan strangulasi, sering penderita datang ke dokter atau ke
rumah sakit dengan keadaan ini.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum
inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum
pubikum. Benjolan tersebut berbatas atas tidak jelas, bising
usus (-), transluminasi (-). Hernia yang melalui annulus
inguinalis abdominalis (lateralis/internus) dan mengikuti
jalannya spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui
annulus inguinalis subcutan (externus) sampai scrotum.
Diagnosis
•
•
•
1.
2.
Pemeriksaan Finger Test
Menggunakan jari ke 2 atau jari
ke 5.
Dimasukkan lewat skrortum
melalui anulus eksternus ke
kanal inguinal.
Penderita disuruh batuk,
interpretasi hasil yaitu :
Bila impuls diujung jari berarti
Hernia Inguinalis Lateralis
Bila impuls disamping jari
Hernia Inguinnalis Medialis
Diagnosis
•
•
•
1.
2.
3.
Pemeriksaan Ziemen Test :
Posisi berbaring, bila ada
benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita).
Hernia kanan diperiksa dengan
tangan kanan.
Penderita disuruh batuk bila
rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia Inguinalis
Lateralis.
jari ke 3 : hernia Ingunalis
Medialis.
jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Diagnosis
Pemeriksaan Thumb Test
– Anulus internus ditekan dengan ibu jari
dan penderita disuruh mengejan
Bila keluar benjolan berarti Hernia
Inguinalis medialis.
Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia
Inguinalis Lateralis.
Pemeriksaan Penunjang
•
•
•
•
•
Labratorium
Urinalisis
Radiologis
Ultrasonografi
CT Scan
Penatalaksanaan
Konservatif
1. Reposisi bimanual
2. Bantalan penyangga
Operasi
1. Herniotomi
2. Herniorafi
Operasi hernia yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti (tindakan
memperkecil anulis inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis).
Tindakan hernioplasti dapat dilakukan dengan:
• Metode Bassini
• Metode McVay
Komplikasi
komplikasi operasi hernia dapat menimbulkan:
• Hematoma (luka atau pada skrotum)
• Retensi urin akut
• Infeksi pada luka
• Nyeri kronis
• Nyeri dan pembengkakan testis yang
menyebabkan strofi testis
• Rekurensi hernia (sekitar 2%)
• Menyebabkan cedera vena femoralis, nervus
ilioinguinalis, nervus iliofemoralis, serta duktus
defererens.
Pencegahan
• Menjaga berat badan ideal
• Konsumsi makanan berserat tinggi
• Buah, sayur, dan gandum baik untuk kesehatan
dimana makanan tersebut kaya akan serat tinggi
yang dapat mencegah konstipasi
• Mengangkat benda berat dengan hati-hati atau
menghindari dari mengangkat benda berat
• Jika harus mengangkat benda berat diusahakan
tidak membungkus dengan bertumpu pada
pinggang
• Berhenti merokok
Thank You!
L/O/G/O