Kitab Yeremia - alexiusletlora.com

advertisement
GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI
• Kitab Yeremia ini disebut menurut nama nabi besar
Yeremia (‫ י ְִר ְמיָהּו‬Yirməyāhū) hidup antara bagian
terakhir abad ketujuh dan bagian pertama abad keenam
s.M.. Nama ini berasal dari bahasa Ibrani: Yirmeyahu
yang berarti Yahwe meningkatkan.
• Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama
waktu itu ia selalu memperingatkan umat Tuhan tentang
bencana yang akan menimpa mereka karena mereka
berdosa dan menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi
kenyataan pada masa Yeremia masih hidup:
Nebukadnezar raja Babel merebut dan menghancurkan
Yerusalem serta Bait Allah yang ada di situ; raja Yehuda
bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga
menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari
pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali.
• Nabi Yeremia adalah seorang yang
berperasaan halus. Ia sangat cinta kepada
bangsanya, dan sama sekali tidak suka
menubuatkan hukuman ke atas mereka.
Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia
berbicara dengan penuh perasaan tentang
penderitaannya karena ia dipanggil oleh
Tuhan untuk menjadi nabi. Perkataan
Tuhan adalah seperti api di dalam hatinya;
mau tidak mau ia harus
menyampaikannya kepada bangsanya.
• Yang paling indah dalam buku ini ialah
kata-kata Tuhan yang menunjuk kepada
suatu masa yang akan datang. Pada
masa itu akan ada suatu ikatan janji yang
baru dengan Tuhan. Umat Tuhan akan
mentaati janji itu tanpa ada guru yang
mengingatkan mereka. Sebab janji itu
akan tertulis di dalam hati mereka (31:3134).
• Latar belakang historis
• Yeremia memulai pelayanan pada tahun ke-13
pemerintahan Raja Yosia, raja Yehuda (1:2).
• Pada masa itu Yeremia masih sangat muda (1:6-7). Dia
masih terus melayani sampai pada masa pembuangan
(1:3; bdk. 29:1; 52:1-3). Dengan demikian ia melayani
selama kurun waktu 5 pemerintahan raja Yehuda,
masing-masing Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan
Zedekia.
• Berdasarkan data yang ada di Alkitab (2Taw 29:1; 36:2,
5, 9, 11), masa pelayanan Yeremia mencapai lebih dari
40 tahun. Kurun waktu yang panjang ini sangat
dimungkinkan karena pada waktu dipanggil TUHAN
Yeremia masih muda (walaupun kita tidak dapat
memastikan umur Yeremia pada waktu itu).
• Pandangan tradisional meyakini bahwa
Yeremia merupakan aktor utama di balik
penulisan kitab ini. Secara umum
dipercayai bahwa Yeremia menggunakan
jasa seorang penulis (dalam studi biblika
modern disebut amenuensis) yang
bernama Barukh. (36:3-4, 28, 32; 45:1).
• Tujuan penulisan
Tujuan penulisan Kitab Yeremia dapat
dilihat secara umum maupun khusus.
Secara umum fungsi ini mirip dengan
tujuan kitab-kitab para nabi yang lain.
TUHAN memanggil Yeremia untuk
menegur bangsa Yehuda yang melakukan
berbagai macam dosa: penyembahan
berhala (2:5-3:5), ketidakadilan (5:20-31)
dan penyalahgunaan ibadah (7:8-31).
• Ketika mereka tetap tegar tengkuk, maka
hukuman TUHAN pun akhirnya menjadi
kenyataan (29:1-2). Bagaimanapun, TUHAN
tetap setia kepada perjanjian-Nya.
• Ia memiliki rencana yang indah di balik semua
ini (29:11) untuk mengembalikan mereka dari
Babel (29:10) dan membangun kota Yerusalem
lagi (30:18). Ia bahkan menjanjikan perjanjian
yang baru dengan umat-Nya (31:31-34) dengan
mendudukkan seorang keturunan Daud di atas
tahta (33:15-26) supaya bangsa Yehuda
kembali kepada Allah (29:12-14).
• Secara khusus tujuan penulisan kitab
dapat ditelusuri dari kisah pemanggilan
Yeremia.
Dalam kisah ini diungkapkan secara
eksplisit ide utama yang akan muncul
berkali-kali dalam seluruh kitab:
kedaulatan TUHAN untuk memberkati
atau menghukum (1:10).
TUHAN diumpamakan seperti penjunan
yang berhak membentuk tanah liat
menjadi bejana apapun yang Dia inginkan
(18:1-11).
• Di pembuangan Yeremia menuliskan
kitabnya untuk membantu bangsa Yehuda
merefleksi ulang semua yang sudah
terjadi. Kekalahan dari Babel bukan
disebabkan kesalahan atau
ketidakberdayaan TUHAN di hadapan
para dewa Babel.
Semua terjadi karena bangsa Yehuda
tidak mau bertobat dan mengandalkan
TUHAN.
• Teologi kitab
• Tema utama dalam Kitab Yeremia
berhubungan dengan kedaulatan TUHAN.
Sejak awal pemanggilan Yeremia sudah
dijelaskan bahwa Yeremia tidak perlu
takut kepada manusia sebab TUHAN
sendiri akan menyertai dia (1:8, 17, 19).
• Tema lain yang dominan adalah kesetiaan
TUHAN terhadap perjanjian.
• Dalam kitab ini bangsa Israel disebut
dengan berbagai nama yang menunjukkan
posisi khusus mereka di mata Allah.
Mereka adalah buah sulung (2:3), anggur
pilihan (2:21), mempelai terkasih (2:2;
3:14), kawanan domba (13:17), kebun
anggur (12:10), warisan (12:7-9). Sebagai
umat perjanjian mereka seharusnya
menaati Taurat (5:4-5; 8:7).
• Tema lain adalah damai sejahtera yang
sesungguhnya. Dalam Kitab Yeremia kata
“damai sejehatera” merupakan ungkapan favorit
bagi bangsa Yehuda yang berada di tengah
instabilitas politik dan gejolak peperangan.
• Kedamaian dari TUHAN berbeda dengan yang
dijanjikan dunia. Di tengah pembuangan pun
TUHAN tetap memiliki rancangan damai
sejahtera (29:11). Damai sejahtera sejati berasal
dari ketaatan kepada Allah.
• Tujuan Kitab ini ditulis (1) untuk menyediakan
suatu catatan abadi dari pelayanan dan berita
nubuat Yeremia, (2) untuk menyatakan
hukuman Allah yang pasti jadi dan tidak
terelakkan ketika umat-Nya melanggar
perjanjian dan bersikeras dalam pemberontakan
terhadap Allah dan firman-Nya, dan (3) untuk
menunjukkan keaslian dan kekuasaan firman
nubuat. Banyak nubuat Yeremia tergenapi pada
zamannya sendiri (mis. Yer 16:9; Yer 20:4; Yer
25:1-14; Yer 27:19-22; Yer 28:15-17; Yer 32:1013; Yer 34:1-5); nubuat lainnya yang meliputi
masa depan yang amat jauh digenapi kemudian
atau masih belum digenapi (mis. Yer 23:5-6; Yer
30:8-9; Yer 31:31-34; Yer 33:14-16).
• Ciri-ciri Khas Tujuh ciri utama menandai kitab
Yeremia. (1) Kitab ini menjadi kitab terpanjang
kedua dalam Alkitab, berisi lebih banyak kata
(bukan pasal) daripada kitab lainnya selain
Mazmur. (2) Kehidupan dan pergumulan pribadi
Yeremia selaku nabi diungkapkan dengan lebih
mendalam dan terinci dibandingkan nabi PL
lainnya. (3) Kitab ini sarat dengan kesedihan,
sakit hati, dan ratapan dari "nabi peratap" itu
karena pemberontakan Yehuda. Kendatipun
berita Yeremia itu keras, ia menderita kesedihan
dan hancur hati yang mendalam karena umat
Allah; namun kesetiaannya adalah terutama
kepada Allah, dan ia merasa kesedihan yang
paling dalam karena hati Allah terluka.
• (4) Salah satu kata kunci ialah "murtad,"
(dipergunakan 8 kali) dan "tidak setia" (dipakai 9
kali), dan tema yang muncul terus ialah
hukuman Allah yang tidak terelakkan lagi atas
pemberontakan dan kemurtadan. (5) Satusatunya penyataan teologis yang terbesar di
kitab ini ialah konsep "perjanjian baru" yang
akan ditetapkan Allah dengan umat-Nya yang
setia pada saat pemulihan kelak (Yer 31:31-34).
(6) Syairnya mengesankan dan penuh perasaan
seperti syair Alkitab lainnya, dengan kelimpahan
metafora, ungkapan-ungkapan yang hidup dan
bagian-bagian patut diingat. (7) Rujukan
terhadap Babel di dalam nubuat Yeremia (164)
lebih banyak daripada di semua bagian lain di
Alkitab.
Penggenapan dalam PB
(1) Mesias sebagai gembala yang baik dan tunas
Daud yang adil (Yer 23:1-8; lih. Mat 21:8-9;
Yoh 10:1-18; 1Kor 1:30; 2Kor 5:21);
(2) ratapan yang hebat di Rama (Yer 31:15)
digenapi saat Herodes berusaha membunuh
bayi Yesus (lih. Mat 2:17-18); dan
(3) semangat Mesias akan kesucian rumah Allah
(Yer 7:11) ditunjukkan ketika Yesus
menyucikan Bait Allah. (lih. Mat 21:13; Mr
11:17; Luk 19:4).
• Isi•
• Panggilan Yeremia Yer 1:1-19 (BIS)•
Nubuat-nubuat selama pemerintahan
Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia
Yer 2:1-25:38 (BIS)•Kejadian-kejadian
dalam kehidupan Yeremia Yer 26:1-45:5
(BIS)•Nubuat-nubuat terhadap bangsabangsa Yer 46:1-51:64 (BIS)•Jatuhnya
Yerusalem Yer 52:1-34 (BIS)
Download