Nama NIM Jurusan Fakultas : : : : Agnie Mahardian Pabli 125100300111047 Teknologi Industri Pertanian Teknologi Pertanian * • • • • • • • • • TUHAN MANUSIA MASYARAKAT MORAL BUDAYA IPTEK HUKUM POLITIK KERUKUNAN Berbicara tentang Tuhan berarti siap untuk merendahkan hati Menyadari bahwa kita kecil di hadapan_Nya Tuhan tak terbatas, manusia terbatas Tuhan kekal, manusia fana Tuhan kudus, manusia berdosa Jadi intinya, janganlah mencoba menjadi sok pintar dengan membatasi kuasa Tuhan BAPA YESUS ROH KUDUS Sebagai pencipta, pemelihara, serta pelindung bagi anak-anak-Nya & umat-Nya, Bapa digambarkan sebagai sosok ayah yang mesra, penyayang, penuh kasih, namun tegas dan disiplin. Hal ini menyiratkan suatu hubungan yang eksklusif dan akrab yang menjadi hakikat-Nya yang khas: "...tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya" (Mat. 11:27). Dalam teologi Kristen, ini adalah ungkapan dari pengertian tentang Bapa yang menjadi hakikat sifat Allah, yaitu suatu hubungan yang kekal. Di sini intinya adalah percaya bahwa Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia, dosa kita semua. Dimana Dia disalib, Dia mati, Dia bangkit pada hari ke_3, dan Dia naik ke sorga untuk menyiapkan tempat bagi kita(Fil. 2:5-9, Yoh. 14:3). CLICK HERE Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun kita agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Karya Roh Kudus di dalam kehidupan seseorang akan memberikan hasil-hasil positif, yang dikenal sebagai Buah Roh. (Gal 5:22-23) Orang Kristen percaya bahwa Roh Kudus dapat memberikan karuniakarunia Roh, diantaranya adalah kemampuan berbahasa Roh, kemampuan menafsirkan bahasa Roh, berkata-kata dengan hikmat, mengadakan mujizat, menyembuhkan, melayani, bernubuat, dll. (1 Kor 12:7-11) Keluaran 33:11, memiliki mulut & muka II Tawarikh 16:9, memiliki mata Yesaya 66:1, memiliki kaki Merupakan gambaran simbolis yang bersifat pengungkapan Yohanes 4:24, adalah Roh Memiliki kehendak/kemauan (will) Memiliki pikiran/akal (mind) Memiliki perasaan/emosi (emotion) MANUSIA Beginilah kita... ada waktunya bahagia ada waktunya bercanda ada waktunya tertawa dan adapula waktunya untuk bersedih... termenung... sendiri... kesepian... dari sinilah muncul yang namanya KONSEP DIRI Penampilan Kemampuan Latar belakang Lingkungan akibat-akibat emosional # kuat, sukacita, damai sejahtera, rendah hati, sabar, bersyukur # lemah, marah, depresi, minder, sombong, emosional, perfeksionis karena kebutuhan timbul proses berfikir dan membuat kesimpulan KEDUDUKAN MANUSIA Seberapa buruknya kita dan penilaian dunia atas kita, namun Tuhan tetap memandang kita sebagai pribadi yang utuh dan bernilai. Anugerah dari Tuhan bagi kita yang telah ditentukan langkah hidupnya dari awal sampai akhir untuk menjadi lebih dari SEORANG PEMENANG (Yeremia 1:5) SEGAMBAR dan SERUPA dengan ALLAH Sesuatu yang segambar dan serupa memiliki kecenderungan untuk saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya Tuhan mengingingkan kita untuk menjalin komunikasi dengan_Nya. Untuk itulah kita diciptakan segambar & serupa dengan akal budi, hati, jiwa, dan roh. MASYARAKAT Merupakan sebuah komunitas yang interpenden, maksudnya adalah memiliki rasa saling ketergantungan satu sama lainnya hingga terbentuk sebuah sistem teratur yang diakibatkan oleh adanya interaksi dan pertukaran pikiran antar individu. Mengakui persamaan derajat Saling mengasihi dan menghargai Mengembangkan sikap tenggang rasa Tidak semena-mena Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan Berani membela kebenaran Kenyataan yang ada, menyatakan Indonesia sedang mengalami degradasi pada segala bidang. Di sinilah nantinya umat Kristiani dapat bersaksi lewat kehidupannya dalam bermasyarakat. Gereja harus menjadi problem solving bukan trouble maker ibadah penginjilan pelayanan persekutuan pembinaan MORAL PENGERTIAN Moral dalam bahasa Latin disebut “ mores “ kata ini dimengerti sebagai moralitas, yaitu mengenai kesusilaan (mores) yang berasal dari kata “ mos “ atau “ moris “ yang artinya : 1. Kesusilaan atau kebiasaan baik yang, berlaku pada seseuatu kelompok tertentu. 2. Ajaran kesusilaan atau dengan kata lain, ajaran tentang asas dan kaidah kesusilaan yang dapat dipelajari secara sistematik. PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG Berorientasi pada hukum dan kepatuhan Berorientasi pada pahala, pada tahap ini menilai sebuah perbuatan baik jika ada pahalanya Berorientasi untuk menyenangkan orang lain Berorientasi pada suatu prinsip atau hukum yang lebih tinggi Berorientasi pada akal pikiran dimana ada keinginan untuk membuat sesuatu menjadi lebih benar dan lebih baik Berorientasi pada suara hati, bersumber dari nurani DEGRADASI MORAL ( II TIMOTIUS 3 : 1-5 ) Manusia mencintai dirinya sendiri Jadi hamba uang Suka membual dan sombong Menjadi pemfitnah bagi sesamanya Memberontak pada orang tua Tidak tahu terima kasih Tidak mempedulikan agama Tidak mengasihi sesama Tidak mau berdamai Suka menjelekkan orang lain Tidak ada pengendalian diri Garang Tidak suka pengajaran yang baik Suka menghianati Tidak berfikir panjang Berlagak sok tahu Menuruti hawa nafsu Tidak menuruti Allah Ibadah hanya formalitas saja GAYA HIDUP MODERN Materalisme Hedonisme Individualisme Konsumerisme Liberalisme Kapitalisme Elitisme : : : : : : : menempatkan materi sebagai tujuan hidup tertinggi kesenangan dan foya-foya adalah segalanya kepentingan pribadi lebih utrama daripada orang lain hidup untuk menghabiskan waktu dengan belanja menekankan kebebasan seluas-luasnya pada individu penumpukan modal dan kekayaan menjadi prioritas kehidupan mewah untuk kesombongan BUDAYA BUDAYA ADALAH SUATU CARA HIDUP YANG BERKEMBANG DAN DIMILIKI BERSAMA OLEH SEBUAH KELOMPOK ORANG DAN DIWARISKAN DARI GENERASI KE GENERASI. BUDAYA TERBENTUK DARI BANYAK UNSUR YANG RUMIT TERMASUK SISTEM AGAMA DAN POLITIK, ADAT ISTIADAT, BAHASA, DLL Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem, ide / gagasan yang terapat dalam pikiran manusia sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari KEBUDAYAAN JAWA Slametan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal agar mendapatkan surga. Biasanya dilakukan setelah 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari. Menurut pandangan Kristen hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena seseorang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing, dan ketika meninggal semua itu sudah berakhir. Kita harus percaya bahwa Yesus merupakan satu-satunya jalan dan kebenaran dan kehidupan ( Yohanes 14 : 6). BATAK • Upacara pemindahan mayat PAPUA • Ritual pemanggilan buaya putih CINA • Pemakaian jimat BERTEOLOGI KONTEKSTUAL • Konteks adalah dunia dimana kita hidup dan berada dengan permasalahan yang dihadapi • Manusia hidup dalam budayanya. Setiap budaya mengandung nilainilai dan spiritual • Itu berarti cara berpikir dan bersikap manusia sangat dipengaruhi oleh konteks budayanya masing-masing • Sebagai manusia yang bijak kita harus bisa memilih apa yang baik untuk digunakan dan membuang apa yang tidak pantas untuk dilakukan IPTEK Apakah ada IMAN yang bertentangan dengan IPTEK ? Apakah IMAN menghalangi kemajuan IPTEK ? Jawabannya TIDAK !!! Tapi mengapa IPTEK menjadi bertentangan dengan IMAN ? 1. 2. 3. Karena manusia berdosa. Karena IPTEK dipisahkan dari IMAN. Manusia berdosa memanipulasi IPTEK untuk kepentingannya. IPTEK memurnikan IMAN, begitu pula sebaliknya Sisi positif IPTEK : Sisi negatif IPTEK : 1. Memberikan berbagai kemudahan untuk aktivitas manusia 2. Menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi 3. Memajukan pembangunan 4. dll 1. Mempengaruhi pola pikir menjadi agresif 2. Menghilangkan budaya tradisional 3. Menimbulkan berbagai kerusakan ( alam dan moral ) 4. dll pertobatan pemberitaan pemahaman FAITH perbuatan penghayatan pengakuan IMAN SEUTUHNYA dan SEIMBANG KELUARAN 20 & MATIUS 22 : 34-40 Hukum diciptakan untuk melindungi kepentingan dan mengatur bagaimana manusia memenuhi kepentingannya tanpa harus mengganggu kepentingan orang lain sehingga semuanya dapat berjalan tertib, tenteram, dan teratur. NILAI-NILAI ALKITAB DAN HUKUM o Alkitab berbicara “Hanya Allah yang baik” (Markus 10 : 18) o Hanya Dia yang dapat menjadi pusat dari segala yang baik. Karena itu segala hukum yang bertujuan untuk menghasilkan kebaikan bagi manusia haruslah mengacu pada kehendak_Nya. STUDI KASUS Hukuman mati ialah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan atas seseorang akibat perbuatannya. Pada tahun 2005, setidaknya 2.148 orang dieksekusi di 22 negara, termasuk Indonesia. Dari data tersebut 94% praktik hukuman mati hanya dilakukan di beberapa negara, misalnya: Iran, Tiongkok, Arab Saudi, dan Amerika Serikat. PRO Kelompok pendukung hukuman mati beranggapan bahwa bukan hanya pembunuh saja yang punya hak untuk hidup dan tidak disiksa. Masyarakat luas juga punya hak untuk hidup dan tidak disiksa. Untuk menjaga hak hidup masyarakat, maka pelanggaran terhadap hak tersebut patut dihukum mati. Vonis atau hukuman mati mendapat dukungan yang luas dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Pemungutan suara yang dilakukan media di Indonesia pada umumnya menunjukkan 75% dukungan untuk adanya vonis mati. KONTRA Alasan yang dikemukakan oleh beberapa pihak untuk tidak memberlakukan lagi hukuman mati: • Bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 (1) yang berkaitan dengan hak setiap orang untuk hidup atau merupakan pelangggaran hak asasi manusia “bagi si penjahat”. • Berlakunya hukuman mati juga tidak serta merta mengurangi angka kejahatan. • Menambah satu pembunuhan lagi yaitu eksekusi atas diri si penjahat. CONCLUSION Hanya Tuhan yang pantas untuk membuat dan mengakhiri usia kehidupan seseorang Manusia diberi hikmat untuk berpikir memutuskan hukuman yang pantas tanpa melanggar hukum kasih. Dengan demikian, kami kurang setuju terhadap pemberlakuan hukuman mati. Keluaran 20:13 Matius 5:44 Matius 7 : 1-5 Markus 12:31 Politik berarti pengetahuan mengenai ketatanegaraan berupa setiap tindakan yang menyangkut suatu pemerintahan Melalui Nabi Yeremia, Alkitab mengajarkan setiap orang turut bertanggung jawab untuk membangun kesejahteraan kota di mana dia ditempatkan oleh Tuhan (Yeremia 29 : 4-7). Hal yang senada disampaikan oleh Rasul Paulus (Roma 13 : 1-7). Jadilah kepala bukan ekor (Ulangan 28 : 13) Jadilah pemimpin yang sukses di dalam Tuhan seperti Yusuf, Musa, Yosua, Daniel, Daud, dll. 1. Takut akan Tuhan 2. Harus memiliki tujuan 3. Punya karakter yang kuat 4. Sigap dan selalu fokus 5. Mampu beradaptasi di setiap keadaan 6. Rendah hati 7. Bisa bekerja dalam tim 8. Bijaksana 9. Mau untuk instropeksi diri KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Kerukunan adalah sikap saling mengakui, menghargai, toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam masyarakat multikultural sehingga umat beragama dapat hidup rukun, damai, dan berdampingan. Multikulturalisme: Mengandung 2 pengertian yang sangat kompleks yaitu, “multi” yang berarti plural & “kulturalisme” yang berarti budaya a. Eksklusivisme Merupakan sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai agama yang paling benar dan baik. Sikap fanatisme yang sempit seperti ini akan melahirkan berbagai konsekuensi seperti perpecahan, perseteruan antar umat beragama, maupun konflik yang lebih besar lain. b. Inklusivisme Merupakan sikap yang dapat memahami dan menghargai agama lain dengan eksistensinya tetapi tetap memandang agamanya sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan. Fleksibel namun mempunyai prinsip bahwa dia harus bertahan sesuai keyakinannya c. Pluralisme Merupakan sikap yang menganggap bahwa semua agama akhirnya adalah sama-sama mempunyai jalan keselamatan. Tidak mempunyai keyakinan dan prinsipnya sendiri. INILAH KERUKUNAN Pelangi ini beda, namun menjadi lebih indah karena perbedaan tersebut. Bayangkan jika pelangi ini hanya terdiri dari satu warna saja!!! Jadi inilah kita seharusnya… THANK YOU GBU