Daniela Krisanta T (1804354) Puja Ramita Faqih Bayhaq Rizqi Abdul A. Indira Kirani P. Thika Widi Butar Butar (1800621) M. Rizky Ashshiddiqi Wanda Putri R. Ada 4 jenis tujuan hidup manusia 1. Memperdalam knowledge 2. Mengasah sisi business 3. Memberikan service pada lingkungan sekitar 4. Berkontribusi pada people secara umum Fundamental Life-Stage (0-20) 1. Saat lahir, seorang bayi membawa harapan bagi orang-orang terdekat. 2. Di masa kanak-kanak, semua pembelajaran diterima dan tidak ragu untuk kreatif bereksperimen pada apapun. 3. Saat beranjak sekolah, mulai dibekali banyak keahlian teknis dan sosial dan mulai mencari solusi untuk mengatasi permasalahan sehari-hari yang dihadapi. 4. Saat usian remaja, masa-masa di mana diri sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar sebagai masa pencarian jati diri. Forefront Life-Stage (20-40) 1. Sebagian besar orang mulai mencari mata pencaharian. 2. Secara naluriah mulai mencari pasangan hidup dan membangun keluarga. 3. Banyak yang berupaya untuk mengerahkan kemampuan terbaik yang dimiliki dengan harapan dapat membuahkan hasil finansial memuaskan ataupun membangun reputasi. Foster Life-Stage (40-60) 1. Kondisi lebih stabil atau setidaknya relatif lebih mapan, karena sebagian orang telah memiliki keluarga dengan kondisi yang mapan, karier sudah jelas, ataupun sudah dapat memberikan kontribusi berarti di lingkungan sekitar. 2. Sebagian orang menghadapi mid-life crisis, mulai dari sekedar perubahan selera, kondisi mental, atau bahkan kebiasaan hidup. 3. Masa ini, terdorong untuk merefleksikan diri dan mencari arti hidup sebenarnya. 4. Mulai sadar untuk memberikan dukungan kepada orang lain agar lebih sukses dalam kehidupan. Final Life-Stage (60-80) 1. Kondisi fisik kian menurun. 2. Banyak yang mencapai masa pensiun dalam pekerjaan. 3. Memiliki anak yang menikah atau bahkan sudah memiliki cucu. 4. Telah memiliki pengalaman hidup dan terdorong memanfaatkannya untuk membantu sesama. 5. Kaum sepuh sebagai sumber kebijaksanaan di berbagai budaya. 6. Sadar untuk menikmati hidup agar tidak selalu bersantai-santai saja dan melakukan kegiatan yang disukai dan bermanfaat juga bisa dilakukan. Four Passion of Life Passion dapat diartikan akar dari berbagai hal sebelum seseorang melakukan sesuatu. Secara garis besar, passion dibagi menjadi empat bagian: 1. Passion for knowledge: Perlu dimiliki seseorang agar mau mempelajari suatu keahlian atau pengetahuan. 2. Passion for business: Dianjurkan dimiliki agar orang terdorong untuk menjadi mandiri dan tidak menjadi beban orang lain secara finansial. 3. Passion for service: Memang harus dimiliki karena kita adalah makhluk sosial sehingga naluriah selalu terhubung dengan sesama. 4. Passion for people: Berkaitan dengan karakter alamiah kita sebagai makhluk sosial. Citizen 4.0 Life Journey Passion for Knowledge “Knowledge is like a garden; - Akumulasi knowledge dengan menyesuaikan if it is not cultivated, it cannot be harvested.” – Peribahasa Afrika Wisdom pendekatan untuk menghadapi situasi. - Informasi yang dipadukan dengan opini, keahlian, dan pengalaman. Knowledge - Data yang diolah dan memiliki arti untuk memahami deskripsi suatu hal. Information - Segala sesuatu yang ditangkap diluar diri, tidak memiliki arti dan tidak berguna bila tidak Data diolah . Passion for Knowledge dalam Fundamental Life-Stage Menjadi Citizen 4.0 kita tidak hanya mengembangkan diri untuk kepentingan diri sendiri saja, tetapi juga terus memperbaiki diri agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Jadi knowledge menjadi hal fundamental dalam diri seseorang. Sebelum membantu memberikan kontribusi yang bermanfaat, kita harus dapat mandiri terlebih dahulu agar tidak menyusahkan orang lain Passion for Business “Stop Chasing the money and start chasing the passion.” – Tony Hsieh Bila fokus mengejar passion maka akan memiliki energi tambahan untuk memperdalam, mempertajam, dan memperbarui bidang yang ditekuni. Passion adalah bahan bakar terbaik bagi seseorang untuk mendalami sesuatu dan menjalankan fungsinya dengan optimal. From Inovation to Human Entrepreneurship Terdapat keterkaitan erat antara entrepreneurship dengan marketing. Inovasi yang dilakukan sebisa mungkin dapat memberikan solusi permasalahan orang-orang di lingkungan sekitar. Profit bukan segalanya dalam bisnis, memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Passion for busisness bukan berarti menjadi unggul dengan menyikut atau menyingkirkan pesaing, tetapi justru memberikan kontribusi lebih besar dengan keberadaannya. The Humane Entrepreneurship Enterprise Cycle Excellence Envisioning Experimentation Enthusiasm Enlightenment Human Cycle Ecosystem Empowerment Engagement Ethics Equality Apa tujuan hidup anda? Apa arti keberadaan anda? Apa yang mendasari jati diri Anda? Sebagian dari kita di lahirkan dari kalangan tertentu dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia menjalin kerja sama dengan sangat fleksibel ,bahkan dalam jumlah yang masif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kerja sama inilah yang terus memperkaya kemajuan peradaban kita karena memang pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang lebih efektif melakukan sesuatu dengan bekerja sama. Di dunia pemasaran, service mendapat perhatian khusus dan mengalami perkembangan berkelanjutan. Ada faktor kepuasan, ekspektasi dan persepsi ketika seseorang berinteraksi dengan kita. Konsep kualitas pelayanan dari Valarie Zeithaml, Parasuraman, dan Leonard Berry. Menurut mereka, pada dasarnya ada lima dimensi yang turut menentukan kualitas service, yaitu reliability assurance, tangible, empathy, dan responsiveness. Agar mudah diingat, kelima dimensi ini pun dapat disingkat menjadi RATER Reliability atau reliabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menyampaikan service sesuai dengan yang dijanjikan secara konsisten dan akurat. Jadi, apa yang kita katakan adalah yang kita perbuat. Reliabilitas adalah dimensi pertama sekaligus elemen utama yang perlu kita perhatikan dalan menjalin hubungan jangka panjang dengan siapa pun. Assurance diartikan sebagai pengetahuan dan keramahan pemberi layanan serta kemampuan untuk menumbuhkan kepercayaan. Elemen ini sangat memengaruhi persepsi orang lain kepada kita. Jadi, dimensi ini pun cukup memengaruhi apakah di masa depan orang tersebut mau berinteraksi kembali dengan kita berdasarkan pengalaman sebelumnya. Bila dikaitkan dengan Citizen 4.0, Tangible adalah segala sesuatu yang terlihat secara gamblang ketika berinteraksi dengan orang lain. Meski terdengar remeh, elemen ini cukup mengganggu saat kita berinteraksi dengan orang lain. Jadi, ketika bertemu dengan orang lain, penampilan kita menunjukkan tingkat respek kita kepada orang lain. Dimensi ini sifatnya lebih personal dan mendalam ketika kita berinteraksi. Dengan rasa empati yang tinggi, kita cenderung memperhatikan orang lain secara lebih mendalam dan saksama. Bila disampaikan dengan benar, empati mungkin saja meninggalkan kesan mendalam. Responsiveness adalah keinginan untuk memberikan service tepat waktu kepada orang lain sehingga kita pun dapat memenuhi apa yang dijanjikan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Kita cukup beruntung hidup di era informasi seperti sekarang, Dengan dukungan berbagai gadget, kita dapat memberikan respons dengan semakin cepat, lengkap, dan mudah terhadap orang lain. Belum tentu layanan yang diberikan memang benar From Service to Care benar-benar dari dalam hati kita. Apalagi kalau service yang diberikan karena diminta atau disuruh orang lain. Memang layanan yang disampaikan tetap bermanfaat, tetapi bisa jadi tidak optimal dan tidak berkesan. Apa perbedaannya? Care berarti kita berupaya memahami secara mendalam mengenai situasi yang dihadapi rekan kita tidak hanya sebatas kebutuhan dan kehendak, ekspektasi dan persepsi, tetapi juga kegelisahan dan keinginan yang sering tidak diucapkan. Pada tahap ini kita mulai berupaya untuk peduli dan memberikan pelayanan terbaik kepada orang lain. Jadi, kita tidak lagi fokus pada diri sendiri, tetapi bagaimana kehadiran kita dapat memberi manfaat kepada orang lain. Pada fase ini, kita berupaya membantu orang lain untuk mencapai potensi dirinya secara optimal. Dengan sendirinya, kita memperhatikan detail kecil situasi yang dihadapi orang lain. akan semakin Passion For People “Spread love everywhere you go; first of all in your huse. Give love tou your children, to your wife or husband, to a next door neighbour. Let no one ever come to you without leaving better and happier. Be the living expression of God’s kindness; kindness in your face, kindness in your eyes, kindness in your smile” -Bunda Teresa- Stenberg’s Tringangular Theory of Love Elemen Kunci Elemen Kombinasi Intimacy (Liking) Romantic Love (Intimacy & Passion) Pertemanan (dekat secara Companionate Love emosional) (Intimacy & Comitment) Passion (Infatuation) Fatuous Love (Passion & Commitment) Cinta pandangan pertama Consummate Love (gugup dan cepat pudar) (Intimacy & Passion & Commitmen) Coommitment (Empty Love) Dinamika Hubungan Interpersonal Apakah hubungan dengan seseorang dapat berubah? Stenberg menekankan bahwa cinta dalam arti sebenarnya adalah kata kerja “Untuk mendapatkan salah satu jenis cinta perlu interaksi antara satu orang dan orang lainnya. Tanpa adanya cinta, hubungan paling hebat di dunia pun akan mati.” Passion for People dalam Final Life-Stage Setiap hubungan pasti memiliki masalah yang unik dan dapat diselesaikan solusi yang unik pula. Oleh sebab itu, bisa dibilang menyempurnakan passion for people sangat sulit dilakukan. Namun jika dikelola dengan baik, passion for people dapat melahirkan hubungan yang indah. Citizen 4.0 for All Generation Suatu bahasan karakteristik manusia dari masa ke masa Baby Boomers or Millenials What is Generation? Generasi merupakan kelompok yang lahir pada periode waktu tertentu sehingga mereka memiliki kesamaan karena mengalami beberapa peristiwa penting Bersama. Generasi Manusia Greatest Generation/G.I generation Baby Boomers/Rock n Roll Generation Generasi terbesar di dunia Perang Dunia I dan II 1901-1927 Silent Generation Perang Dingin 1928-1945 1946-1964 Generation X/Gen X Generasi MTV 1965-1980 Millenials/Gen Y Multikultur dan memiliki pandangan terbuka 1981-1987 Generation Z/Gen Generasi remajaZ 1998-2010 1. Greatest Generation/G.I generation (1901-1927) Terdapat Gap besar antara orang berpendidikan dan tidak Loyal dengan organisasi yang diikuti dan pekerja keras Option D Option A Perang Dunia I dan II Great Depression Option E Mampu bekerjasama dan mementingkan kepentingan kelompok Option B Option F Option C Trauma pasca perang 2. Silent Generation (1928-1945) Selalu siap pada situasi terburuk Bekerja patuh pada system dan tidak melawan Menghargai kestabilan keamanan, kenyamanan, dan komunitas yang pendukung. Menikmati masa pasca perang tapi bukan berarti menikmati perdamaian “The Lucky few” Perang Dingin Banyak pihak yang bersaing mengembangkan senjata canggih yang berpotensi menimbulkan bencana dan korban yang banyak. Perlombaan agar menjadi kelompok terkuat 3. Baby Boomers/Rock n Roll Generation (1946-1964) Pada masa lalu dikenal sebagai generasi terbesar di dunia Lebih egois namun terkenal sebagai generasi yang Optimis Tingkat kelahiran pasca PPD II meningkat tajam Tidak terlalu mempedulikan konsep keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi 4. Generation X/Gen X (1965-1980) Pop culture Generasi yang terhimit antara dua generasi besar Akhir dari Perang Dingin Generasi MTV (video musik) GEN-X Lebih memperhatikan kehidupan pribadinya Lebih mandiri 5. Millenials/Gen Y (1981-1997) 01 Saat ini adalah generasi yang terbesar 02 Saksi peristiwa penting di dunia dalam bidang politik, gender dan ras 03 Mengalami berbagai aksi terorisme 04 Optimisme karena pengaruh internet dan globalisasi 01 Multikultur dan memiliki pandangan terbuka 6. Generation Z/Gen Z (1998-2010) Generasi remaja Generasi yang dekat dengan perangkat komunikasi Dibesarkan di tengah dunia yang dinamis dan tidak terduga. Generasi yang mengalami banyak guncangan Prinsip Ctitizen 4.0 di Setiap Generasi START Citizen 4.0 pada Generasi Baby Boomers 1. Saat ini mereka sedang menikmati masa tua 2. Telah mendalami berbagai passion di sepanjang hidupnya 3. Selalu memperbaiki diri ke arah citizen 4.0 4. Generasi ini juga dikenal sebagai generasi yang memperhatiikan isu sosial sehingga pengasah passion for people Citizen 4.0 pada Millenials Citizen 4.0 pada generasi X 1. Sedang giat-giatnya memperdalam passion for business dalam Citizen 4.0 2. Tengah mengembangkan passion of service 3. Lebih cepat proses mencapai Citizen 4.0 karena mereka besar dengan diiringi popularitas MTV dan TrenPop 4. Pemikiran terbuka sehingga lebih cepat mencapai tahap Citizen 4.0 dari Baby Boomers 1. Millenias sangat memperhatikan kualitas hidup yang berkaitan erat dengan upaya meningkatkan kesejahteraan dirinya dan keluarga 2. Millenials sangat mungkin mempercepat proses mencapai Citizen 4.0 karena dibesarkan seiring dengan perkembangan internet 3. Banyak kaum muda yang sudah dapat mengembangkan passion of business dengan cepat dan mulai berkontribusi dengan lingkungan sekitarnya. Siklus Kedua Citizen 4.0 1. Jadi Citizen 4.0 merupakan perjalanan menuju manusia yang lebih baik 2. Jika sudah tercapai Citizen 4.0 kita mengulangi siklus Citizen 4.0 kedua Citzen 4.0 di Masa Depan Para ilmuan menduga dimasa depan akan dinikmati oleh para Generasi Alpha/Gen Tech (2011-2025). Kehidupan akan sangat berbeda karena kecanggihan teknologi. Struktur sosial yang sangat berbeda. Manusia di masa depan akan sangat cepat mencapai tahap tertinggi Citizen 4.0 PART 1 : BISNIS DAN TANTANGANNYA Simple. Konsep 3C : Company, Customer, Competitor Rasional. Konsep SME : Sustainable, Marketing, Enterprise Marketing in Venus. Karena perkembangan teknologi dalam dunia industri. Ada 18 prinsip, yang dibagi dalam 3 bagian besar. 1. Perubahan Teknologi Informasi memengaruhi mood dan emosi netizen. 2. Pelanggan Kondisi biologis dan emosional saat menentukan pilihan (cth: pembelian dalam suatu keluarga lebih didominasi ibu). Pada umumnya kemampuan multitasking lebih tinggi dmiliki oleh wanita. 3. Persaingan Pelanggan memilih produk yang sesuai dengan value dan tujuannya. 4. Apa Barang atau hal yang sedang dibutuhkan oleh pembeli. 8. Pelayanan Leluasa berempati bersifat personal 5. Mengapa Perusahaan konsumennya 9. Proses Melibatkan pelanggan dalam proses bisnis harus memahami 6. Bagaimana Perusahaan bersikap proaktif pemasaran dan perubahan dalam PART 2 : STRATEGI MEMBENTUK NILAI 7. Merek Memiliki daya tarik, menginspirasi, menjadi panutan dan keyakinan bagi pelanggan 10. Segmentasi Pendekatan untuk pelanggan pada pelanggan, melihat dan karakteristik 11. Target Membangun persepsi perusahaan yang tepat di benak pelanggan 12. Tepat Janji Kredibelitas untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan PART 3 : TAKTIK 13. Berbeda Pemasaran menargetkan emosional pelanggan. Unik, cara produksi, penyuguhan sampai pelayanan untuk pelanggan menjadi daya tariknya 14. Produk Pengalaman tak terlupakan, relevan dengan indra konsumen, dan kreatif 16. Tempat (Komunitas) Fasilitas, merek menjadi sumber gaya, dan pelanggan terlibat aktif 17. Promosi Komunikasi personal 18. Penjualan Membangun relasi dengan pelanggan yang bervalue tinggi terhadap produk. 15. Harga Bijak, mengendalikan di saluran distribusi, dan komunikasikan yang tepat Berdasarkan 18 prinsip tersebut, pemasar dijamin memiliki hati pelanggan. Menjaga Reputasi dan Jati Diri Cintai pelanggan dan hormati pesaing Manfaat kepada konsumen Tanggap pada perubahan Kabar baik kepada pelanggan Penawaran Paket Kepuasan emosional pelanggan Pebisnis online Popularitas pasar dan keterbatasan sumber daya. Perubahan teknologi dalam dunia bisnis. Aware Appeal Act Ask Advocate Passion for Bussines Entrepreneurial Marketing Canvas (EMC) adalah suatu alat untuk mendesain sebuah perusahaan yang ideal. Pada dasarnya, EMC bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Statistic Marketing (top line), Financial Impact (Bottom Line), dan Entrepreneurship Engine (organization). Dynamic Competitive Landscape Marketing dimulai dengan penguasaan dynamic competitive landscape atau lanskap persaingan yang dinamis. Change digunakan untuk menentukan threat dan opportunity apa yang ada pada masa yang akan datang. Terdapat lima faktor yang perlu dipertimbangkan: 1. Teknologi 2. Politik dan hukum 3. Ekonomi 4. Sosial dan Budaya 5. Market/Pasar Competitor sangat krusial dan berkaitan erat dengan respons yang diberikan dan pengambilan kebijakan perusahaan di masa depan. Contoh: Nokia tidak bisa melihat Android sebagai kompetitor. Costumer, tidak hanya dari nilai transaksi dan keuntungan yang diberikan, tapi juga bagaimana perilaku pelanggan dari waktu ke waktu. Bukan cuma apa, tapi mengapa. Company dianalisis berdasarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan ketika perubahan terjadi. Hal yang menjadi sorotan bukanlah kekuatan tapi justru kelemahan. Positioning, yaitu strategi bagaimana kita menempatkan diri di benak konsumen. Contoh: Mendukung gerakan sosial masyarakat. Differentiation adalah langkah taktis yang membuat diri kita berbeda dibanding pesaing. Contoh: Kopiko mendiferensiasi dirinya di industri permen. Brand Image sebagai pengemasan dari sebuah analisa Differentiation dan Positioning. Contoh: Kopiko yang menganggap bukan sebagai perpen tapi “gantinya ngopi”. brand integrity POSITIONING DIFFERENTIATION 3i BRAND Strategy, berarti mencari tahu cara segmentasi baru dan target baru. Target digunakan untuk memfokuskan sumber daya pada hal-hal yang efektif. Segment for Target STRATE GY Marketing-Mix and Selling TACTIC (Market-Share) (Mind-Share) Tactic selain membahas diferensiasi juga memerhatikan marketing-mix dan selling. VALUE Value, di mana di dalamnya terdapat service (pelayanan) dan process (interaksi). (Hearth-Share) Service by Process Bottom Line (Financial Impact) Balance Sheet dapat dianggap dianggap sebagai modal awal untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan. Kita dapat mengetahui kondisi perusahaan. Profit and Loss merupakan hasil laporan dari kegiatan operasional. Jika strategi marketing bagus, tingkat penjualan pun akan meningkat. Cash flow dapat diartikan sebagai aliran dana yang keluar masuk kegiatan usaha. Aliran ini dipengaruhi oleh operation, investment, dan fanacing. Rendahnya profit membatasi ruang gerak perusahaan. Organizational Transformation (Entrepreneurship Engine) Profesionalism, Productivity, Creativity, Entrepreneurship PROFESIONALISM ROLE/COMPETENCE PRODUCTIVITY OUTPUT/INPUT CREATIVITY NOVELTY/RESOURCE ENTREPRENEURSHIP OPPORTUNITY/RISK PROFESIONALISM ROLE/COMPETENCE Seseorang dapat dianggap sebagai profesional bila dapat menggunakan kompetensi yang dimiliki untuk menjalankan peran yang diemban dalam suatu organisasi. PRODUCTIVITY OUTPUT/INPUT Semakin produktif berarti semakin besar output yang kita hasilkan dengan menggunakan input yang cukup atau malah mungkin berkurang. CREATIVITY NOVELTY/RESOURCE ENTREPRENEURSHIP OPPORTUNITY/RISK 5 5 Horizontalisasi Bisnis • Penggerak utama bisnis saat ini adalah teknologi • Connectivity dalam bisnis saat ini bukan hanya Perusahaan dan pelanggan tetapijuga sesama pelanggan • Penyebab dunia bisnis semakin Horizontal: a.Mobile Connect b.Experiental Connect c.Social Connect The Power of PowerPoint - thepopp.com 39 Penggerak utama bisnis saat ini adalah teknologi Connectivity dalam bisnis saat ini bukan hanya Perusahaan dan pelanggan tetapi juga sesama pelanggan Penyebab dunia bisnis semakin Horizontal: a.Mobile Connect b.Experiental Connect c.Social Connect Alasan penggunaan istilah WOW: Kejutan Kebutuhan Menular BOO ARGH OK AHA WOW! C, Curb Service Policies A, Add The Extra Mile R, Rocognize Individual Preferences E, Empower The Costumer Story Style Synergy Subtance Surprise 40 •Aware ke Appeal : Revolusi Mental dan Faktor JK •Dari Appeal ke Ask: Sosialisasi Fakta Jokowi •Dari Ask ke Act: Kekuatan #SALAM2JARI •Dari Act ke Advocate : #AKHIRNYAMILIHJOKOWI WOW • LEVEL 3 • ENGAGEMENT AHA • LEVEL 2 • EXPERIENCE OK • LEVEL 1 • ENJOYEMENT Aspek Fisik Intelektual Kemampuan Sosial Aspek Personal Emosional Aspek Moral Kejujuran Tanggungjawab Respek Peduli Keadilan Warga negara yang baik