Prinsip dan Modalitas Terapi Onkologi Tumor: Benjolan; pertumbuhan sel-sel secara otonom Pendahuluan Neoplasma berasal dari bahasa Yunani yaitu neo berarti baru dan plasma berarti yang dibentuk. Neoplasma: pembentukan sel baru yang abnormal, tumbuh progresif dan tidak mature, serta mampu melakukan metastase Pertumbuhan sel kanker • sel kanker: akumulasi progresif dari sel akibat reproduksi berlebihan dan tidak dikompensasi oleh kehilangan sel yang sesuai • Sel kanker mati lebih cepat, namun bertambah lebih cepat lagi • Terjadi ketidakseimbangan • Sel normal memiliki batas, terkendali, tapi sel kanker berproliferasi terus tanpa batas, tanpa kendali Pertumbuhan sel kanker Apakah penyebab sel kanker “overproduction”? • Gagal apoptosis • Abnormalitas genetik merangsang proliferasi sel • Abnormalitas tumor supresor genes tubuh gagal menghancurkan sel abnormal • Angiogenesis 1 sel kumpulan sel (benjolan) angkat selesai? Ada infiltrasi sel ke jaringan sekitarnya Penanggulangan kanker Metastasis jauh Sejauh mana prosesnya - diagnosis lokasi - diagnosis substrat - diagnosis ekstensi (lokal, regional, jauh) - diagnosis suspek histopatologi Diagnosis klinis onkologi + sarana penunjang = diagnosis akhir Tindakan terapi: membuat rencana terapi, meliputi tujuan terapi Terapi kanker • Kuratif • Paliatif • Simptomatik Paling sering: pembedahan, kemoterapi, radioterapi Pemilihan terapi berdasarkan tipe kanker, lokalisasi, progresi nya Modalitas terapi modern: hormonal, anti angiogenik, stem cell therapy, immunotherapy Diagnosis dini dan terapi tepat Terapi Bedah Jika sudah ada penyebaran radiasi/kemoterapi? Dapat terjadi kekambuhan Memperhatikan 10 prinsip onkologi! Terapi Radiasi • Sebagai terapi primer: limfoma maligna stadium I-II • Tidak semua tumor sensitif terhadap radiasi • Urutan tumor paling sensitif hingga paling resisten: 1. Tumor ganas yang berasal dari sistem hemopoietik (limfosarkoma, myeloma) 2. Penyakit hodgkin 3. Seminoma dan dysgerminoma 4. Sarcoma Ewing pada tulang 5. Karsinoma sel basal 6. Karsinoma epidermoid yang berasal dari metaplasia epitel kolumnar 7. Karsinoma epidermoid dari membrana mukosa, junction mukokutan, dan kulit 8. Adenokarsinoma dari endometrium, payudara, sistem gastrointestinal, dan kelenjar endokrin 9. Sarkoma jaringan lunak 10. Chondrosarcoma 11. Sarkoma neurogenic 12. Osteosarcoma 13. Melanoma maligna Terapi Radiasi Responsif: belum tentu bersih Alat-alat radioterapi: Superfisial: <100KV untuk tumor permukaan Orthofolt: 300-400 KV Megavolt: 1 juta volt (1000 KV) hingga 22000 KV (Lineac) - Sinar radioaktif: eksterna dan interna (jarum radioaktif) - Sinar Gamma • • - Terapi Radiasi • Dosis bergantung pada: - Jenis tumornya - Dalam/letak tumornya • Dosis dinyatakan dengan GRAY (Gy) atau cGY • Seorang spesialis radioterapi: - Ilmu fisika radiasi yang praktis - Mengerti biologi sel, jaringan dan tumor - Mempunyai pengalaman klinis menangani kanker Kemoterapi Kemoterapi mencakup: • Terapi primer, tidak ada jalan lain. Contoh: ca mammae lanjut • Terapi tambahan lokal. Contoh: ca mammae besar, diberikan pra operasi • Primer pada penyakit lokal dimana pengobatanlain tidak adekuat, misal sarkoma osteogenik • Langsung ke tempat tumornya Kemoterapi • Kemoterapi lebih efektif jika diberikan secara kombinasi • Pilihan kombinasi dilihat dari efeknya terhadap kematian sel pada fase mana dari siklus sel dan toksisitasnya yang berbeda • Terapi kombinasi mengurangi resistensi • Dosis dihitung per luas permukaan tubuh • Harus diingat efek toksisitasnya Terapi hormonal • Hormon adalah chemical messenger yang diproduksi oleh organ spesifik dari sistem endokrin • Bekerja pada tempat yang jauh dari tempat produksinya • Terapi hormonal administrasi hormon eksogen pada hormone-dependent malignancy untuk manipulasi sistem endokrin dengan cara mengganggu produksi hormon atau aktivitas reseptornya • Klasifikasi: hormon analog, inhibitor sintesis hormon, inhibitor reseptor hormon Imunoterapi • Terapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap kanker • Indikasi: terapi tambahan untuk menaikkan daya tahan tubuh, mendorong maturasi atau diferensiasi sel, menghambat pertumbuhan sel kanker. • Imunoterapi pada kanker diperlukan karena sistem imun tubuh yang kurang merespon terhadap antigen kanker Fungsi Imunoterapi • Merangsang respon anti-tumor tubuh dengan meningkatkan jumlah sel pembunuh tumor atau menghasilkan 1 atau lebih bahan kimia pembawa pesan (mediator) • Secara langsung berfungsi sebagai agen pembunuh tumor atau bahan kimia pembawa pesan • Mengurangi mekanisme tubuh yang normal dalam menekan respon kekebalan • Mengubah sel-sel tumor untuk meningkatkan kemungkinan mereka memicu suatu respon kekebalan atau membuat sel-sel tumor lebih mungkin dirusak oleh sistem kekebalan • Memperbaiki toleransi tubuh terhadap terapi penyinaran atau bahan-bahan kimia yang digunakan dalam kemoterapi. Cara pemberian imunoterapi • - Non spesifik Vaksin Interferon (IFN) Interleukin-2 • Spesifik - Antigen sel tumor - Antibodi monoklonal