Uploaded by wildanmakbar

234428-perilaku-brand-switching-konsumen-dalam-f2966cce

advertisement
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 235
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Perilaku Brand Switching Konsumen Dalam Pembelian
Produk Kartu SIM HP CDMA
Andrie Kurniawan 1,*
1
Program Studi Akademi dan Sekretari Manajemen; ASM Bina Sarana Informatika; Jl. Salemba
Tengah No. 45 B4 - Jl. Salemba Tengah No. 22 B5 Tlp / Fax 021-3908739, / 021-3100041;
e-mail: [email protected]
* Korespondensi: e-mail: [email protected]
Diterima: 10 Mei 2016; Review: 16 Mei 2016; Disetujui: 1 Juni 1016
Cara sitasi: Kurniawan A. 2016. Perilaku Brand Switching Konsumen dalam Pembelian Produk
SIM Card HP CDMA. Jurnal Administrasi Kantor. 4 (1): 235 – 264.
Abstrak: Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan lebih lanjut bagaimana hasil hipotesa serta
implikasinya atas hasil hipotesa yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu analisa prilaku brand Switching
konsumen Dalam Pembelian Produk SIM Card HP CDMA: dengan mereplikasi penelitian yang lalu,
dengan variabel ukuran, objek, ruang, waktu, serta sampel yang berbeda. Model penelitian yang
digunakan dalam studi ini adalah model pembentukan ukuran himpunan pertimbangan. Jumlah responden
atau sampel yang diambil untuk diteliti ditetapkan jumlahnya sebesar 120 orang responden. Penentuan
jumlah sample ini didasarkan pada ketentuan yang terdapat pada analisa data dengan menggunakan
permodelan SEM (Structure Equation Modelling) dimana dipersyaratkan tentang jumlah sample minimal
sebesar 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap parameter yang
diestimasi (Ferdinand, 2005). Hasil penelitian ini mensimpulkan bahwa Pengaruh prior experience
terhadap media search dalam penelitian ini berbeda tanda positif/negatif dengan hipotesisnya dan berbeda
dengan hasil penelitian sebelumnya, Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa banyaknya
pengalaman yang lalu berpengaruh signifikan positif terhadap pengetahuan produk, sesuai dengan H1.
Pengalaman sebelumnya dan pengetahuan produk berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan,
sesuai dengan H2 dan H3. Pengetahuan produk dan kepuasan berpengaruh signifikan negatif terhadap
tingkat pencarian media, sesuai H5 tetapi tidak sesuai dengan H4. Tingkat kepuasan juga berpengaruh
signifikan negatif terhadap banyaknya merek yang dipertimbangkan dan perilaku beralih, sesuai H6 dan
H7. Tingkat pencarian media berpengaruh signifikan positif terhadap banyaknya merek yang ikut
dipertimbangkan sebelum membeli SIM CARD CDMA, sesuai dengan H8. Banyaknya merek yang
dipertimbangkan konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pencarian retail dan perilaku
beralih, sesuai dengan H9 dan H10. Yang terakhir, tingkat pencarian retail berpengaruh signifikan positif
terhadap perilaku beralih, sesuai H11.
Kata kunci: Analisis perilaku, CDMA, kartu SIM, konsumen, perpindahan merek.
Abstract: In this study the authors wanted to prove further how the hypothesis and its implications on the
results of the hypotheses that have been done before, that analyzes consumer behavior in Purchasing
Switching brand products HP CDMA SIM Card: by replicating the study ago, with variable size, objects,
space , time, and different samples. The research model used in this study is a model of the formation of
the size of the set of considerations (Consideration set -size models). The number of respondents or
samples taken for examination determined the amount of 120 respondents. Determination of the number
of samples is based on the provisions contained in data analysis using SEM modeling (Structure Equation
Modelling) where required on a minimum sample size of 100 and then using a ratio of 5 observations for
each parameter to be estimated (Ferdinand, 2005). The results of this study mensimpulkan that Influence
prior media experience on different search in this study marks a positive / negative with hypotheses and
different from the results of previous studies, the results of hypothesis testing showed that many
experience positive and significant effect on product knowledge, according to the H1. Previous
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
236
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
experience and knowledge of the products significantly positive effect on satisfaction, in accordance with
the H2 and H3. Product knowledge and satisfaction significant negative effect on the level of media
search, according H5 but not in accordance with the H4. Satisfaction is also significant negative effect on
the number of brands considered and switching behavior, according H6 and H7. The level of media
search positive significant effect on the number of brands being considered before buying a CDMA SIM
CARD, according to H8. Many brands that consumers consider positive significant effect on the level of
retail searching and switching behavior, in accordance with the H9 and H10. Lastly, the level of retail
searches a positive significant effect on the behavior of the switch, according H11.
Keyword: Behavior analysis, CDMA, SIM Card, consumers, swithcning cost.
memiliki kualitas atau fitur-fitur yang
1. Pendahuluan
Dalam
modern
kehidupan
interaksi
dengan
sosial
manusia
masyarakat
komunikasi
teknologi
unggul dengan teknologi canggih yang
dapat
memberikan
konsumen.
Jasa
kepuasan
bagi
telekomunikasi
berkembang sangatlah pesat, terutama
Indonesia
pada bidang telekomunikasi dan internet.
yang cukup pesat, hal ini dapat kita lihat
Produk yang mempunyai kualitas dan
dengan banyaknya operator seluler yang
pelayanan yang baik tentu akan yang
bersaing dalam bisnis penyedia jasa ini.
akan unggul dihati konsumen, oleh
Prospek
karena itu penunjang kegiatan sarana dan
kebutuhan
semakin
prasarana yang mendukung sangatlah
komunikasi
menjadikan
diperlukan
jasa
telekomunikasi memiliki daya tarik yang
teknologi komunikasi. Berbagai macam
tinggi. Namun, akibat dari banyaknya
perusahaan telekomunikasi menyediakan
pemain
fasilitas dan kelebihan masing-masing
terjadinya persaingan yang ketat dimana
dari produk yang ditawarkan Sehingga
masing-masing
perusahaan
komunikasi
khususnya
tersebut
pada
dapat
bertahan
mengalami
di
pasar
dalam
dalam persaingan industri. Produk yang
posisinya
ditawarkan kepada konsumen harus
perusahaan
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
yang
potensial
tinggi
ini
jasa
adalah
perusahaan
dapat
dan
akan
bisnis
bisnis
untuk
dan
perkembangan
telemengejar
bertahan,
untuk
itu
harus
memahami
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 237
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
karakteristik
konsumen
mereka
dan
Telecom
Prabayar
dan
Pascabayar;
memahami bagaimana konsumen dalam
Smartfren dengan nomor awalan 0881,
memutuskan pembelian. Seiring dengan
0882, 0883, 0884, 0885, 0886, 0887,
meningkatnya layanan telekomunikasi,
0888, 0889 dan PSTN. Bakrie Telecom
konsumen juga disuguhi oleh berbagai
Pra bayar dan pasca bayar: Esia dan
pilihan jaringan operator, ada yang
Wifone nomer prefix bedasarkan kode
berjalan pada Global System For Mobile
area. Telkom prabayar dan pasca bayar:
Communication
Flexi (berdasarkan kode area), Indosat
Division
(GSM)
Mutiple
atau
Access
Code
(CDMA).
prabayar
dan
pascabayar:
StarOne
CDMA adalah teknologi akses jamak
(nomer prefix berdasarkan kode area)
dimana
pengguna
dan Sampoerna Telekom prabayar dan
dalam
pascabayar: Ceria (dengan nomer awalan
masing-masing
menggunakan
kode
unik
mengakses kanal yang terdapat dalam
0828
sistem dan pilihan konsumen untuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_prod
mendapatkan
uk_telekomunikasi_di_Indonesia.
alternatif
layanan
telekomunikasi berbasi CDMA semakin
beragam.
Hal
ini
karena
CDMA
dan
Studi
PSTN).
yang
Sumber:
dilakukan
ini
merupakan replikasi lanjutan yang telah
menawarkan konsep layanan nirkabel
dilakukan
masa depan dengan kualitas suara yang
penelitian yang telah dilakukan oleh
jernih dan harga yang relatif lebih murah
Rajan Sambandam dan Kenneth R Lord
dibanding
yang
(1995) yang meneliti mengenai prilaku
menggunakan jaringan GSM. Untuk saat
brand switching konsumen pada pasar
ini jumlah operator Handphone CDMA
automobile.
yang masih exsist adalah: Smartfren
diujikan dalam penelitian ini lebih
dengan
operator
sebelumnya
Model
mengenai
penelitian
yang
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
238
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
menitikberatkan
pada
pembentukan
Atas penelitian terdahulu diatas
himpunan pertimbangan, dimana sebuah
penulis ingin membuktikan lebih lanjut
himpunan pertimbangan (consideration
bagaimana
set - CS) dibentuk oleh adanya hasil dari
implikasinya atas hasil hipotesa yang
pengalaman
telah dilakukan sebelumnya, dengan
sebelumnya
(pior
hasil
mereplikasi
produk (product knowledge - PKT),
ruang, waktu, serta sampel yang berbeda.
kepuasan (satisfaction - SNT), dan
Dalam penelitian ini penulis mengambil
pencarian media (media search- MST)
lebih
yang memainkan peranan penting dalam
Handphone Kartu CDMA.
keputusan konsumen untuk berpindah
A.
spesifik
ukuran,
serta
experience - PRE), pengetahuan tentang
merek atau membeli kembali merek
variabel
hipotesa
terhadap
objek,
pengguna
Merek
Menurut David A. Aaker dalam
yang sama seperti pada pembelian
Rangkuti
sebelumnya (Sambandam dan Lord,
adalah satu set brand asset dan liabilitas
1995).
telah
yang berkaitan dengan suatu merek,
menghasilkan sebuah petunjuk bahwa
nama dan simbolnya, yang menambah
himpunan pertimbangan (consideration
atau mengurangi nilai yang diberikan
set)
oleh sebuah barang atau jasa kepada
Dalam
akan
model
berpengaruh
ini
terhadap
(2002:36),
keputusan beralih merek baik secara
perusahaan
langsung maupun tidak langsung yang
perusahaan.
dimotivasi
oleh
atau
Brand
para
Equity
pelanggan
kegiatan-kegiatan
Aaker (1997:56) mendefinisikan
pencarian pengecer atau dealer (retail
loyalitas merek (brand loyalty) sebagai
search -RST).
suatu
kepada
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
ukuran
sebuah
keterkaitan
merek.
pelanggan
Ukuran
ini
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 239
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
mampu memberikan gambaran tentang
kegiatan-kegiatan tersebut. Dharmmesta
mungkin tidaknya seorang pelanggan
dan Handoko, (2008:10). Hubungannya
beralih ke merek lain yang ditawarkan
dengan
oleh kompetitor, terutama jika pada
produk atau jasa, pemahaman mengenai
merek
adanya
perilaku konsumen meliputi jawaban
harga
atas pertanyaan seperti apa (what) yang
tersebut
perubahan,
ataupun
didapati
baik
menyangkut
atribut
lainnya.
Seorang
dibeli,
keputusan
dimana
pembelian
membeli
(where),
pelanggan yang sangat loyal kepada
bagaimana
suatu merek tidak akan dengan mudah
membeli dan dalam keadaan apa (under
memindahkan pembeliannya ke merek
what condition) barang-barang dan jasa-
lain, apa pun yang terjadi dengan merek
jasa dibeli. Perilaku konsumen, seperti
tersebut.
Bila
loyalitas
pelanggan
didefinisikan oleh Prasetijo dan Ihalauw
terhadap
suatu
merek
meningkat,
John (2005:11) adalah proses yang
kerentanan kelompok pelanggan tersebut
dilalui oleh seseorang dalam mencari,
dari ancaman dan serangan merek
membeli, menggunakan, mengevaluasi
produk pesaing dapat dikurangi.
dan bertindak pasca konsumsi produk,
B.
Perilaku Konsumen
jasa maupun ide yang diharapkan bisa
Perilaku konsumen (consumer
memenuhi
behavior)
adalah
kegiatan-kegiatan
kebiasaan
suatu
(how
kebutuhannya.
(2003:25)
often)
Sumarwan
mengemukakan
bahwa:
individu yang secara langsung terlibat
”Perilaku konsumen adalah tindakan
dalam
yang
mendapatkan
dan
mem-
langsung
terlibat
mengkonsumsi,
dalam
pergunakan barang-barang dan jasa-jasa
mendapatkan,
dan
tersebut didalamnya proses pengambilan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk
keputusan pada persiapan dan penentuan
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
240
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
proses keputusan yang mendahului dan
pelajari dan menggabungkan informasi
mengikuti tindakan ini”.
baru dengan lebih mudah. Bruks (1985)
C.
Pior Experience
dalam Srinivasan dan Ratchford (1991) :
Pengalaman sebelumnya adalah
ada dua tipe knowledge yaitu subject
pembelajaran konsumen sebagai suatu
knowledge dan objective knowledge
perubahan dalam perilaku yang terjadi
adalah apa yang konsumen tahu secara
sebagai hasil dari pengalaman masa lalu
nyata, yang masing-masing dari tipe
(Assael, 1998). Sejumlah pengalaman
knowledge ini mungkin mempunyai
konsumen
dapat
pengaruh yang berbeda terhadap search.
merek
Rao dan Monroe (1998) yang dikutip
dikonsumsi.
oleh Rao dan Sieben (1992): product
di
menggambarkan
produk
yang
masa
lalu
banyaknya
pernah
Pengalaman dan pengetahuan tentang
knowledge
produk dimodelkan oleh Srinivasan dan
keseluruhan
informasi
sebagai
termemori
oleh
variabel
yang
mendahului
adalah
mencakup
akurat
konsumen
yang
yang
seperangkat pertimbangan memberikan
diperoleh konsumen sebagai persepsinya
basis bagi timbulnya seperangkat merek
terhadap produk. Product knowledge
yang familiar (Ratchford,1991).
adalah pengetahuan konsumen tentang
D.
Product Knowledge
produk (Assael, 1995).
Menurut Sambandam dan Lord
E.
Satisfaction
(1995), pengetahuan tentang produk
Konsumen akan merasa puas bila
berpengaruh signifikan positif terhadap
produk yang telah dibeli dan dipakai
pencarian media, dimana pengaruh kuat
sesuai dengan produk yang diharap-
dari
akan
kannya. Sebaliknya, konsumen akan
mem-
merasa tidak puas bila produk yang telah
product
mendorong
knowledge
konsumen
untuk
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 241
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
dibali
dan dipakainya
tidak sesuai
menentukan pencarian informasi pada
dengan harapannya. Dick dan Basu
konsumen adalah tingkat keterlibatan
(1994);
konsumen yang tinggi, barang yang
Bitner
(1990):
menggambarkan
pembelian
Satisfaction
tangggapan
dari
seorang
sesudah
mempunyai
tingkat
resiko
tinggi
konsumen
sehingga konsumen akan selektif, serta
terhadap sebuah merek yang diyakini
tingkat pengetahuan konsumen terhadap
tepat atau ada kecocokan antara apa
produk
yangdiharapkan oleh konsumen dengan
ketidaktahuannya tentang spesifikasi dan
kinerja produk yang telah diterimanya.
kemampuan produk yang akan dibeli.
F.
G.
Media Search
Beaty dan Smith (1987) dalam
Sambandam
dan
mengemukakan
Lord
(1995)
empat
pencarian
informasi
informasi,
yaitu
yang
rendah
karena
Consideration - Set Size
Peter dan Olsen (1990) dalam
Sambandam
(1995)
mengemukakan
dimensi
Consideration set adalah kumpulan sub
berdasarkan
dari semua kemungkinan merek yang
media,
retailer,
dievaluasi
konsumen
ketika
interpersonal dan netral. Sumber netral
membuat
dikombunasikan dengan sumber media
mengambil merek yang sudah dikenal
karena
(familier)
sumber
netral
mengarahkan
keputusan
akan
dalam
pembelian,
membangkitkan
pembaca tentang rating produk, sehingga
perangkat dan sebelumnya tidak tahu
dapat
akan
dipakai
pertimbangan.
sebagai
Sumber
bahan
interpersonal
secara
merek-merek
tidak
yang
sengaja
ditemukan
atau
karena
tidak masuk dalam model media karena
pencarian yang disengaja. Nenungadi
pengaruhnya sulit diprediksi. Menurut
(1990) mendefinisikan Consideration set
Sutisna
sebagai kumpulan merek yang dibeli
(2001),
faktor-faktor
yang
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
242
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
berdasarkan ingatan pada saat pemilihan
Brand Switching Behavior adalah
secara teliti. Menurut Kardes (1993)
perilaku
mengemukakan Consideration set terdiri
dilakukan oleh konsumen karena alasan-
dari kumpulan merek di memori yang
alasan tertentu atau dapat diartikan juga
dicari kembali dengan cermat dalam
sebagai kerentanan konsumen untuk
kondisi tertentu.
berpindah ke merek lain (Dharmmesta,
H.
Retail Size
1999:83). Perilaku perpindahan merek
Sambandam dan Lord (1995)
merupakan fenomena yang kompleks,
berpendapat
bahwa
retailer
search
yang
perpindahan
dapat
terjadi
merek
karena
yang
adanya
berpengaruh signifikan positif terhadap
perilaku mencari keberagaman (variety
perilaku brand switching. Merek yang
seeking), terdapatnya penawaran produk
sudah
dapat
lain atau dapat juga terjadi karena
dalam
adanya masalah yang ditemukan atas
keputusan beralih merek baik secara
produk yang sudah dibeli. Banyak sekali
langsung maupun tidak langsung yang
produk dengan berbagai merek yang
dimotivasi oleh kegiatan pencarian agen
ditawarkan
/
rangka
dipertimbangkan
mempengaruhi
toko
atau
mempunyai
konsumen
retailer.
perusahaan
meningkatkan
dalam
keinginan
pertimbangan
konsumen untuk mencoba produk dan
terhadap alternatif pilihan merek yang
merek. tersebut.. Perilaku perpindahan
tersedia di agen atau retalier untuk
merek pada pelanggan merupakan suatu
mendapatkan informasi yang diperlukan
fenomena
dan bahkan dapat mencobanya terlebih
dipengaruhi
dahulu.
keperilakuan, persaingan dan waktu
I.
banyak
Konsumen
oleh
Switching Behavior
yang
oleh
kompleks
yang
faktor-faktor
(Srinivasan, 1996). Perpindahan merek
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 243
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
(brand
Switching)
ditandai
dengan
adanya
perbedaan
signifikan
antar
Menjelaskan
kronologis
pe-
nelitian, termasuk desain penelitian,
merek. Konsumen dalam hal ini tidak
prosedur
mengetahui banyak mengenai kategori
algoritma, Pseudocode atau lainnya),
produk yang ada. Para pemasar dengan
bagaimana untuk menguji dan akuisisi
demikian
data. Deskripsi dari program penelitian
perlu
mendiferensiasikan
keistimewaan
mereknya
menjelaskan
merek
untuk
tersebut.
Perpindahan merek (brand switching)
harus
penelitian
didukung
(dalam
referensi,
bentuk
sehingga
penjelasan tersebut dapat diterima secara
ilmiah.
juga ditandai dengan keterlibatan yang
Model penelitian yang digunakan
rendah (low involvement). Konsumen
dalam
tidak melalui tahap-tahap keyakinan,
pembentukan
sikap
pertimbangan (Consideration set –Size
atau
Konsumen
perilaku
tidak
yang
secara
normal.
ekstensif
model).
studi
ini
adalah
ukuran
Seperti
yang
model
himpunan
terlihat
pada
mencari informasi mengenai merek,
gambar 1. Model ini dibentuk dari usaha
melainkan
yang sungguh-sungguh dievaluasi oleh
merupakan
penerima
informasi pasif (information catching).
konsumen
pada
Konsumen tidak membentuk keyakinan
keputasan pembelian, termasuk merek-
merek (brand conviction), tetapi memilih
merek yang sudah dikenal yang muncul
suatu merek karena merek tersebut terasa
di dalam evoked set konsumen maupun
akrab (brand familiarity).
merek-merek
yang
waktu
belum
membuat
pernah
diketahui sebelumnya (Peter dan Olsen,
2. Metode Penelitian
1990 dalam Sambandam dan Lord,
1995) alternatif pilihan merek yang
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
244
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
merupakan
subset
dari
keseluruhan
H6. Banyaknya
kemungkinan merek.
berpengaruh
Terdapat sebelas Hipotesa yang
akan diuji dalam tesis ini, kesebelas
Search
positif
terhadap
Consideration – Set Size.
H7. Satisfaction
hipotesa tersebut adalah:
berpengaruh
negative terhadap Consideration –
H1. Prior Experience berpengaruh
positif terhadap Product Knowledge.
Set Size.
H8. Consideration
H2. Product knowledge berpengaruh
berpengaruh
positif terhadap Satisfaction.
H3. Prior Experience berpengaruh
H9. Retailer
–
positif
size
terhadap
Search
berpengaruh
positif terhadap Brand switching
H4. Product Knowledge berpengaruh
positif terhadap banyaknya Media
set
Retailer Search.
positif terhadap Satisfaction.
behavior.
H10. Consideration
Search.
H5. Satisfaction
Media
-
Set
Size
berpengaruh positif terhadap Brand
berpengaruh
negative terhadap banyaknya Media
switching behavior.
H11. Satisfaction
Search.
berpengaruh
negative terhadap Brand switching
behavior.
3. Hasil dan Pembahasan
CDMA khusus pada region kali abang
3.1
Gambaran Umum Reponden
bekasi
Penelitian ini difokuskan pada
diperoleh melalui penyebaran kuisioner
pengguna produk SIM Card Handphone
kebeberapa titik yang telah penulis
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
utara.
Dimana
data
primer
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 245
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
tentukan. Pada tahapan Pra Penelitian
Jumlah responden atau sampel
dimana data diperoleh sebanyak n = 30,
yang diambil untuk diteliti ditetapkan
pada kawasan sekitar penulis tinggal,
jumlahnya sebesar 120 orang responden.
disebar sebanyak 20 kuesioner sedang 10
Penentuan jumlah sample ini didasarkan
responden
pada ketentuan yang terdapat pada
lainnya
penulis
tujukan
kepada sekitar kawasan niaga pertokoan
analisa
perumahan pondok unggu permai kali
permodelan SEM (Structure Equation
abang bekasi utara. Pada penelitian
Modelling)
dimana n = 120 penulis membagi
tentang jumlah sample minimal sebesar
konsentrasi penyebaran kuesioner pada
100
wilayah sekitar (tetangga) sebesar 60
perbandingan 5 observasi untuk setiap
responden, 30 kuesioner responden pada
parameter yang diestimasi (Ferdinand,
kawasan niaga pertokoan perum pondok
2005).
ungu permai kali abang bekasi utara. 30
diobservasi dalam penelitian ini adalah
kuesioner
sebanyak 29 item.
responden
tersisa
penulis
data
dan
dengan
dimana
selanjutnya
Jumlah
menggunakan
dipersyaratkan
menggunakan
parameter
yang
menyebar pada weekend secara random
Tabel 1. Karakteristik Responden
pada radius kecamatan kali abang bekasi
Berdasar Jenis Kelamin
utara,
alasannya
dikarenakan
pada
Jenis Kelamin
Jumlah
%
weekend banyak masyarakat dimana
Laki-laki
Wanita
79
41
69
31
pengguna SIM Card Handphone CDMA
Jumlah
120
100
banyak melakukan aktivitasnya diluar
rumah, sehingga mudah untuk penulis
temui dan melakukan pengumpulan data.
Sumber: Data primer yang diolah.
Berdasarkan
Indentitas
Responden pada tabel 1 diketahui bahwa
sejumlah 79 orang responden adalah
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
246
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
laki-laki (69%) sedang 41 responden
ini
adalah wanita (31%).
bermain dalam instrumen harga.
Tabel 2. Pengeluaran Per Bulan
Pendapatan Per Bulan Jumlah
Dibawah < Rp.1juta
47
Rp.1juta sampai Rp.2juta
33
Rp.2juta sampai Rp.3juta
21
Rp.3juta sampai Rp.4juta
5
Rp.4juta sampai Rp.5juta
9
Rp.5juta < diatas
4
Dalam
tingkat
akan
menuntu
operator
untuk
Tabel 3. Frekuensi Pengantian
%
47
28
11
3
7
4
SIM Card
Intensitas Pergantian Merek Jumlah %
satu (1) kali
49
47
dua (2) kali
27
24
tiga (3) kali
17
14
empat (4) kali
2
4
lebih dari empat (4) kali
13
10
Jumlah
120 100
pengeluaran
responden setiap bulannya didapat data
Dari data tabel 3 Frekuensi
bahwa responden yang berpenghasilan
pengantian SIM Card CDMA responden
dibawah 1juta sebanyak 47 oranng
sebanyak 1 kali berjumlah 49 orang
(47%),
1juta
(47%), sebanyak 2 kali 27 orang (24%),
sampai 2 juta sebanyak 33 orang (28%),
sebanyak tiga kali 17 orang (12%),
antara 2juta sampai 3juta sebanyak 21
sebanyak empat kali 2 orang (4%) lebih
orang atau (11%), antara 3juta sampai
dari 4 kali sebanyak 13 orang (10%).
4juta 5 orang (3%), antara 4juta sampai
Data ini akan Dijadikan variabel acuan
5juta 9 orang (7%) sisanya diatas 5juta
konsumen
sebanyak 4 responden (4%). Dalam data
(Brand switching - Y).
berpendapatan
antara
ini akan berguna bagi para operator SIM
Card
Handphone
CDMA
dalam
menganalisa profile konsumennya. Dari
gambaran
tabel
2
didapat
bahwa
mayoritas pengguna SIM Card CDMA
dalam
Berpindah
merek
Tabel 4 Terakhir Kali Pemakaian
Terakhir Kali Ganti Merek Jumlah %
0 – 6 bulan yang lalu
6 -12 bulan yang lalu
1 – 1,5 tahun yang lalu
1,5 – 2 tahun yang lalu
2 – 3 tahun yang lalu
Jumlah
berasal dari kalangan bawah low end, hal
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
53
23
12
15
10
120
52
23
10
14
9
100
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 247
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Berdasarkan tabel 4 didapatkan
Nilai
KMO
sebesar
0.810
responden yang menganti merek SIM
menandakan
bahwa
instumen
valid
Card nya kurang dari 6bulan yang lalu
karena sudah memenuhi batas 0.50
sebanyak 53 orang (52%),antara 6-12
(0.840
bulan sebanyak 23 orang (23%), 1-
konstruk valid untuk diuji.
1,5tahun yang lalu sebanyak 12 orang
3.3
(10%), 1,5-2 tahun yang lalu sebanyak
15 orang (14%),dan 2-3 tahu yang lalu
>
0.50)
bahwa
Uji Realibilitas
Tabel 7. Uji Realibilitas
Case Processing Summary
sebanyak 10 orang (9%).
Cases
3.2
dinyatakan
Valid
N
%
30
1
Uji Validitas
Sebelum
00.0
penelitian
dilakukan
lebih lanjut diperlukan uji instrumen
Excludeda
0
Total
30
.0
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
variabel apakah variabel yang digunakan
valid/layak atau tidak valid/tidak layak.
Berikut
data
yang
didapatkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.701
23
uji
validitas dengan n = 30.
Tabel 6. Uji Validitas
Sekaran dalam Zulganef, (2006)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure
of Sampling Adequacy.
yang menyatakan bahwa suatu instrumen
.081
Bartlett's Test of Approx. Chi- 493.163
Sphericity
Square
df
378
Sig.
.000
penelitian
mengindikasikan
memiliki
reliabilitas yang memadai jika koefisien
alpha Cronbach lebih besar atau sama
dengan
0,70.
menunjukkan
Sementara
koef
hasil
cronbach
uji
alpha
sebesar 0.900, dengan demikian dapat
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
248
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
disimpulkan bahwa variabel ini adalah
reliable dan telah memenuhi persyaratan
untuk diteliti lebih lanjut.
3.3
Uji Hipotesa Evaluasi Model
Gambar 3. Factor Loading Awal
Namun
setelah
malakukan
perhitungan kembali masih terdapat satu
variabel
yang tidak
valid dibawah
Gambar 2. Evaluasi Model
standar yaitu X12 sebesar 0.422 ≤ 0.50
3.4
Factor Loading
maka harus didrop dari data, lalu
Untuk
factor
loading
yang
melakukan proses analisa kembali yang
mempunyai nilai dibawah 0.50 adalah
hasinya:
dibawah standar, berdasarkan gambaran
gambar 2 terdapat beberapa item yang
memiliki nilai convergent validity yang
rendah yaitu: X10, X11, X15, X16, X18,
X19,
dan
X22.
Setelah
diketahui
sejumlah variabel yang tidak valid lalu
Gambar 4. Factor Loading Baru
Setelah Uji
proses selanjutnya adalah menganalisa
tahap ke tiga
kembali maka akan didapat gambar
iniMaka dinyatakan Factor Loading
factor loading yang terbaru:
untuk First Order sudah memenuhi
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 249
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Convergent Validity yang nilainya semua
statistic dari nilai estimasi weight (Chin,
diatas 0.50.
1998).
3.5
Pengujian
Uji Signifikansi Hipotesis
hipotesis
disini
Menganalisa model pengukuran
dilakukan untuk mengetahui signifikan
konstruk melalui indicator refleksi dan
atau tidaknya pengaruh antara variabel
formatif. Analisa model pengukuran
independen terhadap variabel dependen
konstruk dengan indicator refleksi ingin
sesuai dengan yang telah dihipotesiskan
melihat validitas dari masing-masing
dalam penelitian ini. Hasil pengujian
indicator dan menguji relianilitas dari
hipotesis adalah sebagai berikut:
konstruk
tersebut.
Kriteria
validitas
indicator diukur dengan converegent
validity, sedangkan realibilitas konstruk
diukur dengan composite realibility dan
average
variance
Analisa
model
konstruk
dengan
extracted
pengukuran
indicator
(AVE).
fornatif
loading tidak dapat digunakan untuk
validitas
dan
realibilitas
indicator formatif. Oleh karena itu
konstruk
dengan
indikator
BS
CST
MST
PKT
PRE
RST
SNT
1.00
0.8227
0.8867
0.9100
0.8137
1.000
1.000
untuk
diukur dengan kriteria lain karena faktor
menilai
Tabel 8. Composite Reliability
Tabel 9. Crounbach Alpha
BS
CST
MST
PKT
PRE
RST
SNT
1.000
0.5810
0.8098
0.8679
0.6920
1.000
1.000
formatif
dievaluasi atas dasar substantive content
dan
membandingkan
signifikansi
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
250
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
Tabel 10. R-Square
BS
CST
MST
PKT
PRE
RST
SNT
0.4857
0.1354
0.8435
0.2237
0.000
0.3310
0.4976
Dari hasil output diatas dapat
Gambar 5. Uji Konstruk
disimpulkan bahwa pada masing-masing
Sebagai acuan dalam penjelasan
Second Order maupun First Order
tiap item hipotesa,berikut tampilan tabel
konstruk
data atas hasil perhitungan SmartPls 2.0
memiliki
nilia
composite
reability dan Cronbach Alpha cukup
terhadap hipotesa:
tinggi masing-masing diatas strandar
nilia yang telah ditetapkan diats 0.70.
Pengucualian
pada
konstruk
CST
nilainya kurang kuat dibawah standar
sebesar
0.58.
Penelitian
selanjutnya
adalah melakukan proses bootsrapping
pada software SmartPLS 2.0 untuk dapat
menentukan nilai signifikansi masingmasing faktor loading baik pada Firs
Order maupun Second Order untuk
Tabel 3.11 Path Coefisien
Original Sampel
(o)
CST > BS
CST > RST
MST > CST
PKT > MST
PKT > SNT
PRE > PKT
PRE > SNT
RST > BS
SNT > BS
SNT > CST
SNT > MST
Sumber: Data primer
bootstrapping pls.
T-Statistics
(O/STERR)
6.6442
8.0564
2.9134
36.8920
1.7751
4.6250
11.0316
3.5563
0.2307
2.2068
2.4640
dioleh dengan
dapat dijelaskan kedalam 11 Uji hipotesa
yang hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Pengujian
hipotesis
pertama
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 251
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
prior
experience
terhadap
product
knowledge.
hanya pernah membeli sedikit merek
handphone. Hal ini mendukung teori
H1:
prior
experience
Alba dan Hutchinson (1987) dalam Rao
berpengaruh positif terhadap product
dan
knowledge. Dengan taraf signifikan 5%
pengetahuan
dan derajat kebebasan 98 diperoleh nilai
pengetahuan
t tabel df 1,64. Nilai critical ratio atau t-
pembelian,
hitung hasil SmarPLS adalah sebesar
pengalamanya sendiri.
6.64 lebih besar dibanding harga t tabel
2. Uji Hipotesis 2
2.262. Maka H1 diterima pada df = 5%,
Pengujian
yang
berarti
experience
benar
bahwa
berpengaruh
prior
signifikan
positif terhadap product knowledge.
Sieben
bahwa
konsumen
adalah
yang
berdasar
pemakaian,
pada
atau
hipotesis
kedua
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
prior experience terhadap satisfaction.
H2:
Semakin meningkat pengalaman
(1992:258)
berpengaruh
prior
positif
experience
terhadap
konsumen dengan merek Kartu CDMA
satisfaction. Dengan taraf signifikan 5%
yang
pernah
dibeli
dan
dimiliki
dan derajat kebebasan 98 diperoleh nilai
akan
meningkatkan
t-tabel df 1, 2.626. Nilai critical ratio
pengetahuan mereka mengenai produk
atau t-hitung yang diperoleh adalah
handphone tersebut. Konsumen yang
sebesar 11.0316 lebih besar dibanding
pernah membeli dan memiliki lebih
harga t-tabel, maka H1 diterima pada df
banyak
= 5%. Hal ini membuktikan bahwa prior
sebelumnya
merek
kartu
handphone
(berganti-ganti merek) akan lebih tinggi
experience
pengetahuannya
positif terhadap satisfaction.
tentang
produk
berpengaruh
signifikan
handphone dibanding konsumen yang
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
252
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
Semakin
meningkatnya
pe-
pengalaman dalam pembelian mobil
ngalaman konsumen dengan merek-
dapat
merek kartu CDMA yang pernah dibeli
pembeli untuk membuat pilihan yang
dan
akan
lebih memuaskan.
meningkatkan kepuasan mereka terhadap
3. Uji Hipotesis 3
merek yang terakhir sebelum membeli
Pengujian
dimiliki
sebelumnya
meningkatkan
kemampuan
hipotesis
ketiga
merek yang saat ini dimiliki. Konsumen
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
dalam hal ini yang sudah berpengalaman
product knowledge terhadap satisfaction.
dengan banyak merek Kartu handphone
H3:
product
CDMA, tentu sudah banyak merasakan
berpengaruh
pengalaman
yang
menyenangkan
satisfaction. Dengan taraf signifikan 5%
(pengalaman
positif)
maupun
pe-
dan derajat kebebasan 98 diperoleh nilai
ngalaman negatif dari setiap merek. Jadi,
t-tabel 2.626. Nilai critical ratio atau t-
konsumen akan semakin mampu untuk
hitung hasil SmartPls adalah sebesar
membedakan kualitas operator Kartu
1.7751 lebih kecil dibanding harga t-
CDMA
dibeli,
tabel, maka H1 diterima pada df = 5%
sebelumnya,
yaitu sebesar 2.626. Hal ini tidak dapat
sehingga untuk pembelian berikutnya
membuktikan bahwa product knowledge
mereka dapat memilih merek yang
berpengaruh signifikan positif terhadap
paling
satisfaction.
dimiliki
yang sudah
dan
pernah
dipakai
memuaskan
dari
beberapa
alternatif pilihan. Hal ini mendukung
Semakin
positif
knowledge
tinggi
terhadap
pengetahuan
teori Purwani dan Dharmmesta (2002);
konsumen mengenai produk handphone
Sambandam dan Lord (1995) yang telah
(terutama pengetahuan tentang merek-
menemukan
merek handphone yang pernah dibeli
bahwa
peningkatan
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 253
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
dan
dimiliki
sebelumnya)
dalam
product
penelitian ini dikatakan tidak akana
search.
knowledge
terhadap
dapat meningkatkan kepuasan mereka
H4:
terhadap merek yang terakhir sebelum
berpengaruh
membeli merek yang saat ini dimiliki.
search. Dengan taraf signifikan 5% dan
Hal
dengan
derajat kebebasan 98 diperoleh nilai t-
pengetahuan produk kartu CDMA yang
tabel df 2,626. Nilai critical ratio atau t-
tinggi
semakin
hitung hasil SmartPls 2.0 adalah sebesar
mengetahui kelebihan dan kelemahan
36.89 lebih besar dibanding harga t-
yang
tabel, maka H4 diterima pada df = 5%.
ini
merek,
disebabkan
karena
konsumen
dimiliki
akan
oleh
sehingga
masing-masing
pada
pembelian
product
media
positif
knowledge
terhadap
media
Hal ini membuktikan bahwa product
berikutnya mereka lebih mampu memilih
knowledge
merek yang memuaskan atau sesuai
positif terhadap media search. Semakin
dengan
tinggi pengetahuan konsumen mengenai
yang
diharapkannya.
Hasil
berpengaruh
tersebut diatas tidak mendukung teori
produk
Purwani dan Dharmmesta, (2002).yang
menaikan tingkat pencarian media.
menyebutkan bahwa konsumen yang
kartu
CDMA
signifikan
maka
akan
Hasil penelitian ini sama hasilnya
berpengetahuan lebih tinggi akan lebih
dengan
realistis dalam pemilihan yang sesuai
Sambandam dan Lord, (1995) yang
dengan harapannya.
direplikasi. Hal ini mungkin disebabkan
4. Uji Hipotesis 4.
karena perbedaan karakteristik produk
Pengujian
hipotesis
keempat
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
yang
ditemukan
oleh
yang diteliti, latar belakang responden
atau
lokasi
penelitian.
Dalam
penelitiannya perilaku konsumen dalam
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
254
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
pembelian handphone mungkin lebih
tanpa
dipengaruhi
tambahan
oleh
interpersonal,
hubungan
sumber
yaitu
atau
informasi
informasi
interaksi
dari
dengan
mencari
dari
banyak
informasi
sumber
Bagaimanapun,
semakin
pengetahuan
produk
media.
rendah
lebih
lingkungannya, seperti: informasi dari
memungkinkan bagi konsumen untuk
teman,
meningkatkan pencarian media untuk
keluarga
atau
orang
lain.
Sebelum membeli handphone, konsumen
mendapatkan informasi
mungkin berunding dengan temannya
tentang
atau mengajak temannya untuk terlibat
membeli merek handphone tertentu.
dalam
5. Uji Hipotesis 5.
proses
mereka
pembelian.
yang sudah
Sehingga
berpengetahuan
beberapa
Pengujian
merek
yang cukup
saat
hipotesis
akan
kelima
tinggi mengenai produk handphone tidak
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
meningkatkan pencarian media, tetapi
satisfaction terhadap media search.
justru menurunkan tingkat pencarian
media.
H5:
stisfaction
berpengaruh
negatif terhadap media search. Dengan
Hal ini mungkin juga disebabkan
karena
dengan
signifikan
5%
dan
derajat
produk
kebebasan 97 diperoleh nilai t-tabel df
handphone yang tinggi konsumen akan
1,2.626. Nilai critical ratio atau t-hitung
semakin
dan
hasil SmartPls adalah sebesar 2.4640
kelemahan yang dimiliki oleh masing-
namun masil lebih kecil besar dibanding
masing
Pada
harga t-tabel, maka H5 diterima pada df
akan
= 5%. Hal ini membuktikan bahwa
pembelian
pengetahuan
taraf
mengetahui
merek
kelebihan
handphone.
berikutnya,
mereka
merasa sudah memiliki pengetahuan
satisfaction
yang cukup untuk membuat keputusan
negatif terhadap media search. Semakin
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
berpengaruh
signifikan
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 255
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
tinggi kepuasan konsumen justru akan
handphone yang dimilikinya, mereka
menurunkan tingkat pencarian media.
akan tertarik untuk menemukan merek
Konsumen yang sudah merasa
lain yang lebih memuaskan dengan
dengan
yang
meningkatkan pencarian media. Hal ini
dimilikinya akan mengurangi tingkat
mendukung teori Beatty, Kahle dan
pencarian media untuk mendapatkan
Homer,
informasi mengenai macam-mcam Kartu
(1999:83)
CDMA. Hal ini mungkin karena mereka
ketidakpuasan emosional konsumen dari
menganggap
yang
pengalamannya dengan produk dapat
diperoleh dari sumber media hanya
menyebabkan konsumen merasa tertarik
berguna untuk mencari dan mendapatkan
untuk mencari merek lain diluar merek
merek
dengan
yang biasanya. Hasil penelitian ini juga
kebutuhan dan keinginannya. Sedangkan
mendukung penelitian Sambandam dan
sebelumnya mereka sudah menemukan
Lord, (1995) yang telah menemukan
merek yang sesuai dan memuaskan. Pada
pengaruh negatif yang terjadi antara
pembelian yang berikutnya, informasi
tingkat
dari sumber media menjadi kurang
pencarian media dalam pembelian mobil.
begitu penting dan pencarian informasi
6. Uji Hipotesis 6.
puas
Kartu
bahwa
baru
yang
CDMA
informasi
sesuai
hanya terbatas pada jenis atau model
(1988)
dalam
yang
mengatakan
kepuasan
Pengujian
Dharmmesta
terhadap
hipotesis
bahwa
tingkat
keenam
baru dengan merek yang sama, sehingga
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
mereka
satisfaction terhadap consideration-set
akan
menurunkan
tingkat
pencarian media.
size.
Bila konsumen merasa kurang
puas atau tidak puas dengan merek
H6:
berpengaruh
bahwa
negatif
satisfaction
terhadap
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
256
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
consideration-set size. Dengan taraf
satu merek yang mungkin paling sesuai
signifikan 5% dan derajat kebebasan 98
dengan harapannya.
diperoleh nilai t-tabel df 12.626. Nilai
7. Uji Hipotesis 7.
critical ratio atau t-hitung hasil SmartPls
adalah
sebesar
dibanding
2.2068
harga
lebih
t-tabel,
maka
Pengujian
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
H6
satisfaction terhadap switching behavior.
H7:
bahwa
satisfaction
satisfaction
berpengaruh negatif terhadap switching
berpengaruh signifikan negatif terhadap
behavior. Dengan taraf signifikan 5%
consideration-set size. Semakin tinggi
dan derajat kebebasan 98 diperoleh nilai
kepuasan
memperkecil
bahwa
ketujuh
kecil
diterima pada df = 5%. Hal ini
membuktikan
hipotesis
konsumen
justru
akan
t-tabel df 12,626. Nilai critical ratio atau
jumlah
merek
yang
t-hitung hasil SmartPls adalah sebesar
dipertimbangkan.
0.230 lebih besar dibanding harga t-
Konsumen yang sudah merasa
tabel, maka H7 diterima pada df = 5%.
puas dengan merek kartu CDMA yang
Hal ini membuktikan bahwa satisfaction
terakhir, lebih besar kemungkinannya
berpengaruh signifikan negatif terhadap
bahwa
mereka
hanya
akan
switching
mempertimbangkan
kembali
merek
kepuasan
pembelian
yang
memperkecil perilaku beralih. Perilaku
berikutnya. Sedangkan bila konsumen
beralih dikatakan besar jika konsumen
merasa belum puas atau tidak puas
berganti merek atau beralih ke merek
dengan kartu CDMA-nya, mereka akan
lain.
berusaha
dikatakan kecil jika konsumen hanya
tersebut
pada
membandingkan
beberapa
alternatif merek untuk menemukan salah
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
behavior.
konsumen
Sedangkan
Semakin
tinggi
justru
akan
perilaku
beralih
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 257
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
mengganti
model
atau
tipe
tetapi
mereknya masih sama.
diperoleh nilai t-tabel df 12,626. Nilai
Tingginya tingkat kepuasan yang
dirasakan
konsumen
CDMA
yang
memperkuat
terhadap
dimilikinya
sikap
signifikan 5% dan derajat kebebasan 98
positif
critical ratio atau t-hitung hasil SmartPls
kartu
adalah
dapat
dibanding
terhadap
sebesar
2.9134
harga
lebih
t-tabel,
besar
maka
H8
diterima pada df = 5%. Hal ini
merek dan dapat menyebabkan mereka
membuktikan
loyal terhadap merek tersebut. Hal ini
berpengaruh signifikan positif terhadap
sesuai dengan teori Assael (1998) dan
consideration-set size.
Boulding, et al. (1993). Hasil penelitian
ini
juga
mendukung
bahwa
media
search
Semakin banyak media yang
penelitian
dibaca atau dilihat, akan semakin banyak
Sambandam dan Lord (1995) yang telah
merek yang dipertimbangkan. Hal ini
menemukan adanya pengaruh negatif
disebabkan karena banyaknya media
yang terjadi antara tingkat kepuasan
yang
terhadap
memperbanyak informasi tentang merek
perilaku
beralih
dalam
dibaca
dan
dilihat
akan
pembelian mobil..
kartu CDMA yang ditemukan. Sedikit
8. Uji Hipotesis 8.
demi sedikit informasi tersebut disimpan
Pengujian hipotesis kedelapan
dalam
memori
konsumen
hingga
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
membentuk kumpulan atau seperangkat
media search terhadap consideration-set
merek yang akan dipertimbangkan dalam
size.
pembelian kartu CDMA berikutnya. Hal
H8:
search
ini mendukung teori Sutisna, (2001) dan
terhadap
penelitian Sambandam dan Lord, (1995);
consideration-set size. Dengan taraf
Purwani dan Darmmesta, (2002) yang
berpengaruh
bahwa
media
positif
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
258
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
menyatakan adanya pengaruh positif
karena
antara tingkat pencarian media terhadap
kesulitan dalam mengambil keputusan
seperangkat
pembelian dengan banyaknya alternatif
merek
yang
dipertim-
mungkin
konsumen
merasa
bangkan.
merek kartu CDMA. Sehingga mereka
9. Uji Hipotesis 9.
membutuhkan bantuan beberapa retail
Pengujian hipotesis kesembilan
untuk menentukan pilihan yang terbaik.
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Alasan lain adalah mungkin karena
consideration-set size terhadap retailer
konsumen
search.
kesesuaian merek-merek yang sudah
H9: bahwa consideration-set size
berusaha
dipertimbangkan
sebagai
membuktikan
hasil
dari
berpengaruh positif terhadap retailer
pencarian informasi dengan kenyataan
search. Dengan taraf signifikan 5% dan
merek yang ada di beberapa retail atau
derajat kebebasan 98 diperoleh nilai t-
counter
tabel df 12,626. Nilai critical ratio atau
mendukung penelitian Sambandam dan
t-hitung
Lord (1995) yang menemukan adanya
hasil
SmartPls
2.0
adalah
handphone.
pengaruh
harga t-tabel, maka H9 dapat diterima
merek yang dipertimbangkan terhadap
pada derajat = 5%. Hal ini membuktikan
tingkat pencarian informasi mealui retail.
bahwa
10. Uji Hipotesis 10.
size
ber-
pengaruh signifikan positif terhadap
retailer search.
Semakin banyak merek yang
dipertimbangkan, akan semakin banyak
antara
ini
sebesar 8,0564 lebih besar dibanding
consideration-set
positif
Hasil
seperangkat
Pengujian hipotesis kesepuluh
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
consideration-set size terhadap switching
behavior.
juga pencarian retail. Ini disebabkan
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 259
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
H10:
size
bahwa
consideration-set
berpengaruh
switching
positif
behavior.
terhadap
Dengan
taraf
yang dimilikinya, meskipun dulu mereka
menganggap mereknya paling bagus.
Pada akhirnya mereka akan beralih ke
signifikan 5% dan derajat kebebasan 96
merek
diperoleh nilai t-tabel df 12,626. Nilai
konsumen
critical ratio atau t-hitung hasil SmartPls
sedikit merek atau hanya satu merek saja
adalah
yang dipertimbangkan, akan lebih kecil
sebesar
6.6442
lebih
besar
dibanding harga t-tabel, maka H10 dapat
yang
lain.
yang
Sedangkan
bagi
mempertimbangkan
kemungkinannya untuk berganti merek.
diterima pada derajat = 5%. Hal ini
Alasan lain yaitu karena dengan
membuktikan bahwa consideration-set
banyaknya
size
dipertimbangkan, konsumen memiliki
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap switching behavior.
kebebasan
Semakin banyak merek yang
dipertimbangkan,
lebih
untuk
merek
memilih
yang
atau
menentukan pilihannya. Seperti teori
me-
Menon dam Kahn (1995:286) yang
mungkinkan konsumen untuk beralih ke
mendefinisikan perilaku beralih sebagai
merek yang lain. Ini disebabkan karena
perilaku konsumen yang bebas untuk
operator
terus
memilih sebuah item khusus yang lebih
mengembangkan produknya. Sehingga
disukai. Bagaimanapun juga, semakin
merek yang dulu dinilai kurang baik,
banyak
saat ini mungkin menjadi merek yang
dipertimbangkan
paling baik. Konsumen yang mem-
kemungkinannya untuk beralih merek
pertimbangkan banyak merek akan lebih
daripada
memungkinkan untuk menjumpai merek
sedikit
lain yang lebih bagus dibanding merek
mempertimbangkan
kartu
akan
alternatif
CDMA
merek
hanya
merek
lain
akan
lebih
yang
besar
mempertimbangkan
atau
hanya
satu
merek
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
260
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
handphone yang dimilikinya. Hasil ini
mendapatkan informasi beberapa merek
mendukung penelitian Sambandam dan
kartu
Lord, (1995) yang telah menemukan
perilaku konsumen untuk beralih ke
bahwa
seperangkat
dipertimbangkan
CDMA
akan
meningkatkan
merek
yang
merek yang lain. Hal ini disebabkan
berpengaruh
positif
karena para retail atau pengecer Kartu
terhadap perilaku beralih.
perdana CDMA dapat mempengaruhi
11. Uji Hipotesis 11.
konsumen untuk memilih dan membeli
Pengujian
hipotesis
kesebelas
merek kartu tertentu yang mungkin
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
memiliki margin keuntungan yang paling
retailer
besar bagi pengecer. Pengecer Kartu
search
terhadap
switching
behavior.
perdana
H11: retailer search berpengaruh
positif terhadap switching behavior.
memiliki
kekuatan
untuk
mengarahkan konsumen pada merek
yang diinginkan pengecer.
Dengan taraf signifikan 5% dan derajat
Alasan yang lain adalah dengan
kebebasan 96 diperoleh nilai t-tabel df
mengunjungi
1,64. Nilai critical ratio atau t-hitung
perdana,
hasil SmartPls adalah sebesar 3,5563
operator CDMA dan bertanya kepada
lebih besar dibanding harga t-tabel, maka
beberapa
H11 dapat diterima pada df = 5%. Hal
mendapatkan lebih banyak informasi
ini membuktikan bahwa retailer search
mengenai beberapa merek handphone.
berpengaruh signifikan positif terhadap
Biasanya konsumen cenderung memilih
switching behavior.
merek lain yang dinilai baik menurut
Semakin
banyak
retail
banyak
mencoba
penjual,
retail
kartu
beberapa
merek
konsumen
akan
kartu
sebagian besar pengecer daripada hanya
CDMA yang telah didatangi untuk
menurut satu pengecer saja. Konsumen
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 261
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
juga cenderung memilih merek lain
teman,
keluarga
dengan informasi yang paling lengkap
Sebelum membeli SIM Card CDMA
dari para pengecer. Maka semakin
konsumen mungkin berunding dengan
banyak pengecer yang dikunjungi dan
temannya
semakin lengkap informasi mengenai
untuk terlibat dalam proses pembelian.
merek handphone lain yang peroleh dari
Sehingga mereka yang sudah banyak
para pengecer akan lebih memungkinkan
mengetahui produk kartu CDMA justru
konsumen beralih ke merek lain.
akan menurunkan tingkat
atau
atau
orang
mengajak
lain.
temannya
pencarian
media. Hal ini mungkin juga disebabkan
4. Kesimpulan
karena
Berdasarkan Analisis uji instrument dan
CDMA yang tinggi konsumen akan
hipotesa diatas dapat kita simpulkan
semakin
bahwa:
kelemahan yang dimiliki oleh masingPengaruh
prior
experience
dengan
masing
pengetahuan
mengetahui
operator.
kartu
kelebihan
Pada
dan
pembelian
terhadap media search dalam penelitian
berikutnya, mereka akan merasa sudah
ini berbeda tanda positif/negatif dengan
memiliki pengetahuan yang cukup untuk
hipotesisnya dan berbeda dengan hasil
membuat
penelitian sebelumnya, tetapi sesuai
banyak informasi tambahan dari sumber
dengan
media.
teori
Assael,
(1998)
serta
penelitian Punj dan Staelin, (1983)
keputusan
Hasil
tanpa
pengujian
mencari
hipotesis
dalam Srinivasan dan Ratchford, (1991).
menunjukkan
Hal ini karena perilaku konsumen dalam
pengalaman
pemilihan kartu CDMA mungkin lebih
signifikan positif terhadap pengetahuan
dipengaruhi
produk, sesuai dengan H1. Pengalaman
oleh
sumber
informasi
bahwa
yang
lalu
banyaknya
berpengaruh
interpersonal, seperti: informasi dari
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
262
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
sebelumnya dan pengetahuan produk
H10. Yang terakhir, tingkat pencarian
berpengaruh signifikan positif terhadap
retail berpengaruh signifikan positif
kepuasan, sesuai dengan H2 dan H3.
terhadap perilaku beralih, sesuai H11.
Bahwa semakin banyak pengalaman dan
semakin tinggi
dapat
pengetahuan produk
meningkatkan
kemampuan
Referensi
Boulding dkk.
1993.
"A
Dynamic
konsumen untuk dapat membuat pilihan
Process Model of Service Quality",
merek
Journal of Marketing Research,
yang
Pengetahuan
lebih
produk
memuaskan.
dan
kepuasan
berpengaruh signifikan negatif terhadap
Vol. 30, (February), p. 7-27.
Dharmmesta
BS.
1993.
Perilaku
tingkat pencarian media, sesuai H5 tetapi
Berbelanja Konsumen Era 90’an
tidak
Tingkat
dan Strategi Pemasaran, Jurnal
kepuasan juga berpengaruh signifikan
Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
negatif terhadap banyaknya merek yang
September, h. 29-40.
sesuai
dengan
H4.
dipertimbangkan dan perilaku beralih,
Enggel B, Miniard. 1994. Perilaku
sesuai H6 dan H7. Tingkat pencarian
Konsumen, Jilid I, Edisi VI,
media berpengaruh signifikan positif
Jakarta, Binarupa Aksara.
terhadap banyaknya merek yang ikut
Ferdinand A. 2002. Structural Equation
dipertimbangkan sebelum membeli SIM
Modeling
Dalam
Penelitian
CARD CDMA, sesuai dengan H8.
Manajemen, Edisi 2, Semarang,
Banyaknya merek yang dipertimbangkan
Bagian Penerbitan UNDIP.
konsumen berpengaruh signifikan positif
Hair dkk. 1998. Multivariate Data
terhadap tingkat pencarian retail dan
Analysis, 5th. Edition, London,
perilaku beralih, sesuai dengan H9 dan
Prentice-Hall Interanational.
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 235 – 264 263
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Ghozali I. 2006. Structural Equation
Modeling;metode
alternative
dengan Partial Least Square, edisi
3,Yogyakarta, Diponogoro.
Consumer Research, Vol. 20, June,
p. 62-73.
Keaveney
SM.
1995.
Switching Behavior in Service
Assael H. 1998. Consumer Behavior and
Industries: An Exploratory Study",
Marketing Action, 6th Edition,
Journal
New York University
April, p. 71-82.
Junaidi
S,
Dharmmesta
"Pengaruh
BS.
2002.
Ketidakpuasan
Konsumen, Karakteristik Kategori
Produk, dan Kebutuhan Mencari
Variasi
Terhadap
Perpindahan
Keputusan
Merek,
"Customer
Jurnal
of Marketing,Vol. 59,
Kustituanto B, Badrudin. 1995. Statistik
Ekonomi,
Yogyakarta,
Penerbitan STIE YKPN.
Menon S, Khan BE. 1995. "The Impact
of Context on Variety Seeking in
Product
Choices",
Journal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Consumer
Vol. 17, No. 1, h. 91-102.
(December), p.285-295
Kahn
BE.
Relationship
(1998).
With
"Dynamic
Customer:
Bagian
Nenungadi
P.
Customer
Research,
1990.
Vol.22
"Recall
Consideration
and
Sets:
High-Variety Strategis", Journal of
Influencing
the academy of Markeing Science,
Altering
Vol. 26, No. 1 pages 45-53
Journal of Consumer Research,
Kardes dkk. (1993). "Brand Retrieval,
Consideration Set Composition,
Consumer
Coice,
and
the
Pioneering Advantage", Journal of
Choice
of
Brand
Without
Evaluations",
Vol. 19, (Set), p. 256-270.
Parasuraman. 1991. Marketing Research,
2nd ed, USA, Addison-Wesley
Publishing Company,Inc.
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
264
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 235 - 264
Purwani K, Dharmmesta BS. 2002.
"Perilaku
Beralih
Konsumen
dalam
Srinivasan N, Ratchford B. 1991. "An
Merek
Empirical Test of a Model of
Pembelian
External Search for Automobiles",
Produk Otomotif", Jurnal Ekonomi
Journal of Consumer Research,
& Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 3,
Vol.18, September, p.233-242.
Juli.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen Dan
Rao A, Sieben W. 1992. "The Effect of
Prior
Knowledge
on
Komunikasi Pemasaran, Bandung,
Price
PT Remaja Rosdakarya.
Acceptability and The Type of
Tabloid Selular. 2003. Trend Gaya
Information Exhamined", Journal
Hidup Digital, No. 34, Januari
of Consumer Research, Vol. 19,
Westbrook dkk. 1978. "Satisfaction /
September, p. 256-270.
Sambandam
R,
Lord
Dissatisfaction in the Purchase
KR.
1995.
"Swiching Behavior in Automobile
Markets:
A
Consideration-Set
Model", Journal of the Academy of
Marketing Science, Vol. 23, No. 1,
p. 57-65.
Sekaran U. 1992. Research Methods For
Business:
A
Skill
Building
Approach, Second Edition, New
York Chichester Brisbone Toronto
Singapore, John Willey & Sons,
Inc.
Perilaku Brand Switching ... (Andrie Kurniawan)
Decision
Process",
Journal
Marketing, October, p. 54-60
of
Download