novita Senin, 11 Januari 2016 Makalah Analisis Butir Soal ANALISIS BUTIR BUTIR SOAL Di Susun Oleh; NOVITA (1302090013) SAJIDA (1302090014) IRMAWATI (1302090030) Kelompok 10 Unit V-A DOSPEM: Maisura M.Pd FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AL-MUSLIM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015-2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi pembelajaran adalah sistem. Artinya suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai unsur sebagai satu kesatuan. Masing-masing unsur mempunyai fungsi dan peran tersendiri dan perubahan dalam salah satu unsur akan berpengaruh pada unsur yang lainnya. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dan sama pentingnya dengan proses pembelajaran. Pembelajaran tanpa kegiatan evaluasi akan kehilangan makna. Sebab guru tidak akan memperoleh informasi penting tentang tingkat pencapaian tujuan, tingkat penguasaan materi belajar, kekuatan, kelemahan siswa dalam belajar, serta kekuatan-kelemahan guru dalam proses pembelajaran yang dikembangkan. Walaupun evaluasi dianggap penting dan sudah merupakan pekerjaan rutin guru, namun dalam kenyataan sehari-hari di lapangan sistem evaluasi dalam pembelajaran bukan berarti tanpa persoalan. Berdasar pengamatan sepintas di lapangan, beberapa persoalan tersebut paling tidak berkaitan dengan pemahaman konsep dasar evaluasi, pelaksanaan dan pemanfaatannya, serta evaluasi program pengajaran. Dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Masing-masing komponen dalam proses pembelajaran tersebut saling bergantung. Oleh karena itu ketiga komponen harus senantiasa sesuai satu sama lainnya.Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa, mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-butir soal (item, tes). Dalam aplikasinya mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dalam hal untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian analisis butir soal? 2. Apa Tujuannya? 3. Bagaimana penganalisisan terhadap butir soal? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian analisis butir soal. 2. Mengetahui tujuan penganalisisan. 3. Mengetahui bagaimana penganalisisan terhadap butir soal. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Butir Soal Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasiinformasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang akan kita susun. Analisis butir soal pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item soal benar-benar baik, sehingga diperlukan analisis terhadapnya.Analisis item soal terutama dapat dilakukan untuk tes objektif. Dimana tes objektif merupakan alat evaluasi (hasil belajar mengajar) yang mengukur kepada objek-objeknya. Hal ini tidak berarti bahwa tes uraian tidak dapat di analisis, akan tetapi memang dalam menganalisis butir tes uraian belum ada pedoman secara standar. Tentang kegunaan analisis terhadap item soal pada umumnya dilakukan terhadap beberapa hal yaitu: 1. Seberapa besar tingkat kesukaran pada butir/item soal. 2. Apakah butir item itu mampu membedakan kemampuan antara siswa pandai dan kurang pandai. 3. Apakah butir item tersebut menggunakan distraktor yang baik atau belum. Maka dari itu dengan analisis item soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. B. Tujuan Analisis Analisis butir tes merupakan kegiatan penting dalam upaya memperoleh instrument yang berkategori baik. Analisis ini meliputi: 1. Menentukan validitas dan reliabilitas tes, dan 2. Analisis butir tes. Menurut Thorndike & Hagen, analisis terhadap butir tes yang telah dijawab siswa suatu kelas mempunyai dua tujuan, yakni: 1. Jawaban-jawaban soal-soal tersebut merupakan informasi diagnosis untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya, serta selanjutnya untuk membimbing kea rah cara belajar yang baik, dan 2. Jawaban terhadap soal-soal dan perbaikan soal-soal yang didasarkan atas jawaban-jawaban tersebut merupakan dasar bagi penyiapan tes-tes yang lebih baik. Analisis butir tes bertujuan untuk mengidentifikasi butir-butir manakah yang termasuk dalam kategori baik, kurang baik, dan jelek. Analisis butir tes memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai baik tidaknya suatu butir, sekaligus memperoleh petunjuk untuk melakukan perbaikan. C. Penganalisaan terhadap Butir Soal 1. Teknik Analisa Derajat Kesukaran Soal Analisis tingkat kesukaran soal yaitu mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar.Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Bertitik tolak dari pernyataan tersebut di atas maka butir-butir item hasil belajar di mana seluruh testee tidak dapat menjawab dengan betul (karena terlalu sukar) tidak dapat disebut sebagai item yang baik. Demikian pula sebaliknya, butir-butir item tes hasil belajar dimana seluruh testee dapat menjawab dengan betul (karena terlalu mudah) juga tidak dapat dimasukkan dalam kategori item yang baik. ü Menghitung tingkat kesukaran soal. Menggunakan rumus TK=(WL+WH)/(n2+n1) x 100% Keterangan: WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah adri kelompok atas n2 = jumlah kelompok bawah n1 = jumlah kelompok atas Kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal: - ≤ 27% = mudah - 28% - 72% = sedang - ≥ 73% -100% = sukar Menggunakan rumus P= Keterangan P = tingkat kesukaran . = Jumlah peserta yang menjawab benar Kriteria penafsirannya adalah p0,70 = mudah 0,30 = sedang p0,30 2. = sukar Teknik Analisis Daya Pembeda Item Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara kemampuan tinggi dan rendah. Daya pembeda item itu penting sekali bagi salah satu dasar untuk menyusun butir item tes hasil belajar adalah adanya anggapan.Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah tetapi bila diberikan kepada anak yang lemah hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut hasilnya sama saja. ü Menghitung daya pembeda soal DP=(WL-WH)/n Keterangan: WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah adri kelompok atas DP = daya pembeda n = 27% x N Kriteria penafsiran daya pembeda soal 0,00-0,20 = rendah 0,21-0,40 = cukup 0,41-0,70 = baik 0,71-1,00 = baik sekali 3. Teknik Analisis Fungsi Distraktor Distraktor adalah pengecoh, jawaban-jawaban yang mengecoh. Ini bertujuan menarik untuk menjawabnya padahal itu salah. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tesnya. Tujuan utama pemasangan distraktor pada setiap butir itu adalah, agar dari sekian banyak testee yang mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik atau terangsang untuk memilihnya, sebab mereka menyangka bahwa distraktor yang mereka pilih itu merupakan jawaban yang betul. Menggunakan rumus; IP = x 100% IP =P/[(N-B)/(n-1)]x 100% Keterangan: IP = Indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar n = jumlah opsi 1 = bilangan tetap Adapun kualitas pengecoh berdasarkan indeksnya adalah: 76% - 125% = sangat baik 51% -75% atau 126% - 150% = baik 26%- 50% atau 151% - 175% = kurang baik 0% - 25% atau 176% - 200% = jelek Lebih dari 200% = sangat jelek Tabel 4. Klasifikasi Kualitas Butir Soal Kategori Kriteria Penilaian Apabila (1). Tingkat kesukaran 0,30 ≤ p ≤ 0,70, (2). Korelasi Baik biserial butir soal ≥ 0,41 dan (3). Korelasi biserial alternative jawaban (distraktor) bernialai negatif. Apabila (1). Tingkat kesukaran p < 0,30 atau p > 0,70 tetapi korelasi biserial butir ≥ 0,41 dan korelasi biserial distraktor bernilai negatif, (2). Tingkat kesukaran 0,30 ≤ p ≤ 0,70 dan Revisi korelasi biserial butir soal ≥ 0,41 tetapi ada korelasi biserial pada distraktor yang bernilai positif, (3). Tingkat kesukaran 0,30 ≤ p ≤ 0,70 dan korelasi biserial butir soal antara 0,21 sampai 0,31 tetapi korelasi distraktor bernilai negatif selain kunci atau tidak ada nilainya yang lebih besar dari kunci jawaban. Apabila (1). Tingkat kesukaran p < 0,30 atau p > 0,70 dan ada Tidak Baik korelasi biserial pada distraktor bernilai positif, (2). Korelasi biserial butir soal < 0,21, (3). Korelasi biserial butir soal < 0,31 dan korelasi biserial distraktor bernilai positif. BAB III PENUTUP A. Simpulan Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasiinformasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang akan kita susun. Analisis butir soal pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item soal benar-benar baik, sehingga diperlukan analisis terhadapnya. Analisis butir tes bertujuan untuk mengidentifikasi butir-butir manakah yang termasuk dalam kategori baik, kurang baik, dan jelek. Analisis butir tes memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai baik tidaknya suatu butir, sekaligus memperoleh petunjuk untuk melakukan perbaikan. Penganalisisan terhadap butir-butir soal dapat dilakukan dari tiga segi yaitu: 1. Teknik analisis kesukaran item soal Analisis tingkat kesukaran soal yaitu mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.Angka indeks kesukaran item ini dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dubois yaitu: 2. Teknik analisis daya pembeda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara kemampuan tinggi dan rendah. Daya pembeda item itu penting sekali bagi salah satu dasar untuk menyusun butir item tes hasil belajar. 3. Teknik analisis fungsi distraktor Distraktor adalah pengecoh, jawaban-jawaban yang mengecoh. Ini bertujuan menarik untuk menjawabnya padahal itu salah. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tesnya. B. Saran Analisis butir soal hendaknya kita lakukan untuk dapat mengidentifikasi butir-butir tes secara baik dan tepat dan dapat memahami informasi yang diperoleh untuk melakukan perbaikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknil Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Novita novi di 21.45 Berbagi Tidak ada komentar: Posting Komentar › Beranda Lihat versi web Mengenai Saya Foto saya Novita novi Lihat profil lengkapku Diberdayakan oleh Blogger.