Uploaded by Abdur Rahman Rangkuti

KEWIRAUSAHAAN

advertisement
“PERENCANAAN BISNIS
Dosen Pengampu: Uli Basa Sidabutar, S.Kom., M.Pd
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Disusun Oleh :
Adnan Kashogi NST
(5173351002)
A.Rahman Rangkuti
(5173351001)
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kami semua. Sehingga pada saat ini kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Kewirausahaan dan diberikan kesempatan
membahas tentang “Business Plan”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami sangat berterima kasih apabila pembaca makalah ini
bersedia memberikan kritik dan saran, sehingga kami dapat lebih banyak belajar
dan menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen “Kewirausahaan”
yang telah memberikan kontribusi di dalam mata kuliah ini agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik.
Medan, November 2019
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6
2.1 Pengertian rencana bisnis ...................................................................................... 6
2.2 Manfaat rencana bisnis ........................................................................................ 10
2.3 Langkah-langkah rencana bisnis ......................................................................... 12
2.4 Bagian penting dalam rencana bisnis .................................................................. 14
2.5 Format penyusunan dan pembuatan rencana bisnis ............................................ 24
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 28
Kesimpulan .................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor
yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang
akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha
menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan
komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah
menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun,
wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak
mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan
antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut,
dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan
sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang
kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak
menyimpang. Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari
sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu
tentang perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya suatu perencanaan bisnis
atau usaha yang tertulis, bagaimana kerangkanya, tujuan pembuatannya, serta
bentuk formal dari perencanaan bisnis.
4
1.2. Rumusan Masalah
1) Mengapa perencanaan bisnis penting dan perlu untuk dibuat?
2) Bagaimanakah manfaat perencanaan bisnis itu?
3) Bagaimanakah langkah-langkah perencanaan bisnis?
4) Bagaimanakah kerangka perencanaan bisnis?
5) Bagaimanakah bentuk formal dari suatu perencanaan bisnis atau usaha?
1.3. Tujuan
1) Mengetahui pentingnya perencanaan bisnis atau perencanaan usaha
2) Mengetahui seperti apa perencanaan bisnis itu
3) Mengetahui seperti apa langkah-langkah perencanaan bisnis itu
4) Mengetahui kerangka perencanaan bisnis
5) Mengetahui bentuk formal dari perencanaan bisnis atau usaha
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Perencanaan Bisnis
Rencana bisnis (business plan) merupakan dokumen tertulis yang
dipersiapkan oleh seorang pengusaha yang mendiskripsikan semua elemen
eksternal dan elemen internal yang relevan yang terlibat dalam pembentukan
sebuah perusahaan baru. Rencana bisnis merupakan langkah awal dari
seorang wirausahawan dalam mempersiapkan dan memulai usahanya.
Rencana bisnis juga dapat mengandung informasi tentang latar belakang
organisasi atau tim yang bertanggung jawab memenuhi tujuan itu. Sering kali
rencana bisnis merupakan penggabungan rencana-rencana fungsional seperti
pemasaran, keuangan, manufaktur, dan sumber daya manusia. Proses
perencanaan itu bukanlah sebuah proses yang dilakukan dalam satu kali
proses, tetapi membutuhkan tahapan-tahapan proses yang berurutan dan
saling terkait. Tahapan-tahapan dalam rencana bisnis adalah :
1. Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku
pasar, tingkat permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan (change
driver)
2. Tahapan pengumpul;an data dari internal dan eksternal.
3. Tapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik
atau metode-metode analisa yang lain.
4. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data
dan informasi itu sudah akurat dan benar .
5. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil
riset
6. Tahapan persiapan, pembuatan, dan penyusunan rencana bisnis
Perencanaan bisnis mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan
2. Keadaan fisik dan sebuah bangunan yang kita tempati
3. Pegawai, tenaga kerja staff
6
4. Produk yaang kita hasilkan
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan
6. Rincian rugi/laba
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah
usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang
perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Ada beberapa alasan
penting mengapa orang harus menyusun Business Plan:
1. To sell yourself on the business
2. To obtain bank financing
3. To obtain investment funds
4. To arrange strategic alliances
5. To obtain large contracts
6. To attract key employes
7. To complete mergers and acquisitions
8. To motivate and focus your management team
Jadi, tujuan menyusun Business Plan adalah:
1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda
juga harus meyakinkan orang lain bahwa tidak akan merugi bila
melakukan kerjasama dengan anda. Adanya bantuan kerjasama dari
berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan pesat.
Bantuan yang diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank
atau pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial.
2. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain
yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen
yang dapat diharapkan memasok barang untuk perusahaan anda ataupun
perusahaan-perusahaan yang lebih besar yang memberikan pekerjaan
atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
3. Business Plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama
dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang
mempunyai
kemampuan
untuk
7
menduduki
posisi
kunci
dalam
perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang
tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru
berdiri.
4. Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi
misalnya anda menjual perusahaan anda ke perusahaan besar, maka
perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau
mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan
yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang
mau diakuisisi.
5. Business Plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan
akan bertumbuh makin lama makin kompleks sehingga business plan
menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
berpijak pada arah yang benar.
Jadi Perencanaan bisnis / business plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang
relevan, baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai
usaha baru. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut
pemasaran, permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia.
Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka
panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan
merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh
wirausaha. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I
now? Where am I going?How will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok
barang dan bahkan konsumen akan mempelajari business plan ini. Sebuah
business plan dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian
sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik. Kedalaman dan rincian dari
sebuah business plan sangat tergantung kepada luasnya bisnis yang akan
dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau
hanya toko barang-barang kelontong.
8
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik,
tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi yang menyangkut:
a. Lokasi pabrik
b. Proses Produksi
c. Masalah bahan baku
d. Masalah mesin dan perlengkapan
e. Masalah karyawan yang terlatih
f. Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan
di masa yang akan datang
g. Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
yang tersedia sekarang ini dan
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan di
kemudian hari karena beberapa faktor:
1) Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal,
pengusaha kurang memiliki tanggung jawab
2) Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis
3) Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya
sendiri
4) Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
9
2.2 Manfaat Perencanaan Bisnis
Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis
bagi wirausahawan dalam mensukseskan bisnisnya, yaitu :
a. Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide
yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik
b. Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi
keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga resiko kegagalan bisa
diminimalisir.
c. Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan
dengan benar, sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi mercusuar
(pedoman) bagi perjalanan bisnisnya.
d. Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berrjalan
dengan baik sesuai rencana bisnis.
e. Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis
yang tidak sesuai pada saat menjalankan bisnis.
f. Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai
kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh dan berkembang.
g. Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang
bersifat emosi saja tanpa landasan yang tepat
h. Membantu wirausahawan dalam mencari rekan bisnis, pemodal, investor,
atau untuk mengajukan kredit modal kerja ke bank
10
Tetapi tidak sedikit juga wirausahawan yang enggan membuat rencana
bisnisnya dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bisnisnya masih terlalu kecil, jadi belum saatnya membuat rencana bisnis
2. Omzet belum terlalu besar
3. Organisasi bisnisnya masih sederhana dan tidak terlalu sulit untuk
dikendalikan sehingga masih bisa diawasi secara langsung
4. Merasa yakin bahwa bisnis bisa sukses tanpa rencana bisnis yang tertulis
karena semua ada dalam pikiran wirausahawan tersebut
5. Terlalu teoritis, sedangkan bisnis bersifat praktis sehingga sulit untuk
diterapkan dan dilaksanakan.
6. Bisnis itu bersifat tidak pasti
Business plan bertujuan untuk :
1. Mencari investor
2. Menjual perusahaan
3. Memulai usaha baru dengan tujuan agar usahanya menjadi besar
Kredit bank dan lain-lain
11
2.3 Langkah – Langkah Membuat Business Plan
1. Pembukaan
Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis, kapan
dan untuk tujuan apa.
2. Rangkuman
Berikan kisi-kisi dari rencana / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian ini
terakhir setelah semua bagian dibuat.
3. Strategic Overview
Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan kegiatan utama dari rencana
bisnisnya. Apa tujuan jangka panjang, strategi kunci dan tujuan akhir.
4. Status Saat Ini
Rangkum apa yang sudah dicapai, performa keuangan, penjualan dan
teknis sampai saat ini. Perkenalkan siapa saja yang terlibat dalam bisnis
ini.
5. Penawaran Produk atau Jasa
Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan yang
lain. Apa yang membuatnya spesial?
6. Target Pasar
Tunjukkan siapa saja target pasar yang akan disasar. Berikan profil
pelanggan, segmen, trend dan juga kompetisi dibisnis ini.
7. Strategi Marketing dan Penjualan
Bagaiaman Anda akan menjual produk ini? Bagaimana akan bersaing
dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan
sebagainya.
8. Teknologi
Berikan segala hal yang berkaitan degan teknologi dan penelitian di usaha
Anda.
9. Operasional
12
Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya,
berapa biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.
10. Proyeksi Keuangan
Berikan tabel sederhana tentang proyeksi keuangannya.
11. Kebutuhan Pendanaan
Berapa tambahan pendanaan yang Anda butuhkan.
12. Implemetasi
Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan agar rencana
berjalan.
13. Kesimpulan
Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu
didukung.
13
2.4 Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran
perencanaan yang mencakup antara lain:
1) Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik
karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab
itu, nama yang diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor
yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan
prospek masa depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama
perusahaannya “Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan kegiatan sesaat
yang populer pada waktu itu.
2) Lokasi
a. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya
mengelola perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman
berarti tempat perusahaan beroperasi. Antara tempat kedudukan dan
tempat kediaman ada beberapa perbedaan sebagai berikut:
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk
perusahaan
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah daripada memilih
tempat perusahaan
3. Suatu badan usaha yang mempunyaibeberapa perusahaan harus
memilih tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu,
sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu
tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada
rentabilitas
yang
diharapkan,
seperti
keuntungan
yang
ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku,
transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat
14
kedudukan
badan
usaha
mementingkan
segi
hukumnya.
Contohnya tempat kedudukan badan usaha ada di Jakarta dan
tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi,
Bandung, dan Cianjur.
b. Lokasi Pertokoan
Lokasi pertokoan ditentukan dengan melihat ketertarikan dari
konsumen. Konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau
lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan
dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu
dengan harga bersaing. Letak toko terakumulasi pada daerah terminal
bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
c. Lokasi Pabrik/Industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah:
 Dekat dengan sumber material
 Dekat dengan pasar
 Mudah mendapat tenaga kerja
 Mudah fasilitas transportasi
 Mudah memperoleh bahan bakar
 Mudah memperoleh air
 Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, ada dua hal utama yang harus
diperhatikan dalam memilih lokasi :
1. Backward linkage, berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana
sumber daya (resourches) yang akan digunakan, termasuk bahan baku,
tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
2. Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran
hasil produksi. Melihat tersedia atau tidaknya konsumen yang cukup
untuk menyerap hasil produksi
3) Komoditi yang Akan Diusahakan
Pemilik usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh
informasi dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan
15
komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan
komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya
dan menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan
bukunya. Penulis itu kemudian membuka usaha penerbitan dan
percetakan sendiri.
Jadi, kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil
usaha tertentu, baik berupa barang maupun jasa
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi
masyarakat akan
barang atau jasa tertentu
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha
dengan orang lain dalam mengembangkan bidang usaha yang
sama
(Soemanto,1992:224).
4) Konsumen yang Dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya.
Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan
konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk
pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari
lingkungan toko.
5) Pasar yang Akan Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar
(market challenger), pengikut pasar(market follower), atau perelung pasar
(market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam
produk sejjenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat
produk baru, menggunakan promosi secara gencar. Pemimpin pasar harus
berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
16
Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah
pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan
melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar
menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam taktik akan
digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang
harga, layanan yang lebih memuaskan, dan sebagainya.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan
langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka
mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan servis
yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran
serangan balik dari kelompok penantang pasar.
Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk
menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya
perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan
mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar.
6) Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau
lebih untuk menjalankan suatu usahamencari keuntungan. Persekutuan
dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba maupun tidak. Ada dua
macam bentuk partnership:
1. General
partnership.
Semua
anggota
ikut
secara
aktif
mengoperasikan bisnis dan sama-sama bertanggung jawab,
termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang
bisnis.
2. Limited partnership. Memiliki anggota sekurang-kurangnya satu
orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lain
yang bertanggung jawab terbatas.
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk partner,
misalnya ada anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau
identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula
partner cukup dikenal oleh umum, tetap dia tidak turut aktif menjalankan
17
bisnis, ini disebut silent partner. Ada pula partner yang tidak aktif, dan
juga tidak dikenal umum, ini disebut dormant partner (dormant = tidur).
Ada lagi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan
dirinya sebagai pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang
sah. Dan semua tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut
dinamakan senior partner dan anggota yang baru bekerja dalam bisnis
tersebut dinamakan yunior partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka
harusdibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik didepan
notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Sebab
banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah usaha berjalan lancar
ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah yang membuat
kericuhan yangg belum diatur sebelumnya.
Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah
menyangkut :
a
Nama-nama partner
b
Jumlah penyertaan modal
c
Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
d
Gaji dan honor
e
Pembagian laba atau kerugian
f
Prosedur menambah partner
g
Prosedur memberhentikan partner
h
Penambahan karyawan
i
Tanggung jawab dan otoritas
7) Personil yang Dipercaya untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini
menyangkut masalah karakter, kejujuran, dan kemampuan seseorang.
Adakalanya sulit mencari orang jujur. Padahal kejujuran ini adalah modal
kehidupan yang utama.
Banyak
pengalaman
wirausaha
mengalami
kegagalan
karena
mengandalkan famili dekat sebagai tangan kanan pemilik. Barabgkali
18
perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka
tempatkan dia pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong
bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus selektif bila mau
menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab tidak
semua anak-anak sama perangainya. Lain orang, lain perilakunya.
8) Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat
minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran.
Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu megumpulkan modal
dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili
lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan
partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan
kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus
tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah
pertama wirausaha.
Ada tiga macam soliditas yaitu :
-
Solidita snormal, artinya bagaimana moral pribadi pemilik perusahaan
apakah ia seorang pemabuk, penjudi, peminum, dsb.
-
Soliditas komersial, yaitu kemampuan pribadi pemilik perusahaan
untuk menepati janji-janji dagang yang dibuatny. Misalnya ketepatan
waktu membayar utang, tepat waktu mengirim barang, tepat waktu
dalam menepati janji pertemuan dsb.
-
Soliditas finansial yaitu perusahaan yang berutang, apakh layak
dipercaya bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan tersebut
tidak akan lenyap sempurna, karna besarnya unsur resiko yang
dihadapi.
9) Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepetingan
usaha. Peralatan usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajiana
dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatn yang
sangat diperluka n. Diluar itu, jangang dibeli, sebabb akan menganggu
19
uang kas. Ada dua hal yag perlu dipertimbankan dalam meyediakan
peralatan :
1. Ekonomis
2. Prestise
Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatian efiensi dalam
membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan,
rak-rak, meja, mesin hitung. dia bisa cari peralatan itu dipasar barang ke
Dia merasa belum perlu membeli cash register, cukup pakai mesin hitung
yang murah saja. Nanti jika usaha pada maju, baru beli yang serba mahal
dan mewah, baru menonjolkan prestise.
Wirausaha yang prestisius akan selalu mengambil peralatan
terlengkap dan baru serta mahal. Ini pun tidak salah, asal sifat prestisius ini
sesuai dengan rencana usaha yang akn dikembangkan serta konsumen
yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
Misalnya, wirausaha ini dibuka di loaksi pemukiman elit, harus terjamin
kebersihan, dan keasriannya. Untuk itu perlu dipasang AC, fan dan
sebagainya. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan
konsumen yang akna dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.
20
10) Penyebaran Promosi
Sebagai usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyakarat. Oleh sebab
itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperenalkan atau
dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan
bentuk promosi, tempat / media mempromosikan, keunggulan apa yang
akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima,
lokasi strategis dan sebagainnya.
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
1. Advertising , yaitu berupa iklan di berbagai media.
2. Personal selling , merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko
(pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion , yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk
korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.
4. Publik relation , artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang
perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya,
yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap
perusahaan.
21
Bentuk-bentuk adversiting yang sering digunakan antara lain :
1. Papan reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis sehingga
jelas dipandang. Papan reklame ini dimanfaatkan pula sebagai sarana
hiasan kta dengan menggunakan warna-warni lampu penerangan. Dapat
dipasang rendah ataupun dipasang tinggidiatas gedung bertingkat.
2. Poster, yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di
atas kertas atau kain. Gambarnya agak mencolok.
3. Katalog, ini juga dibuat di atas dengan desain menarik,
berisi
keterangan dengan gambar disertai foto dan daftar harga barang yang
ditawarkan.
4. Folder,
ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat sehingga
menarik, kecil mungil, dihiasi tulisan, gambar dan foto.
5. Spanduk, ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, kadangkadang diberi gambar. Dipasang atau direntang di jalan-jalan ataupun
didepan gedung/bangunan tertentu.
6. Slide, ini merupakan bahan yang diproyeksikan di dalam bioskop
sehingga menjadi bahan iklan yang ditanyakan sebelum pemutaran
film.
7. Iklan. Adalah sejenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti
surat kabar, majalah atau media elektronik seperti televisi dan radio.
8. Papan nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar
masyarakat mengetahui kegiatan apa yang sedang berjalan di
tempattersebut. Rasa ingin tahu mereka akan menjadi daya tarik
tersendiri terhadap perusahaan.
22
Bagi sebuah wirausa kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan
merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan
cara :
1. Memasang papan nama perusahaan.
2. Memasang spanduk yang menyatakan : “Sudah dibuka usaha ...” dan
menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya.
3. Menyebarkan
brosur-brosur,
selebaran,
sebagai
pemberitahuan
keberadaan wirausaha baru tersebut.
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam, antara lain melalui orang
yang diberi honor membagikan brosur ke sopir di perempatan jalan, dan
kerumah-rumah di sekitar loksi perusahaan, kantor-kantor atau
kejamaah mesjid.
4. Memberitahukan kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka
dan mengundang mereka untuk datang berkunjung.
5. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.
Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen
datang ke lokasi usaha anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs
dan want-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali. Juga mereka
akan menyebarkan informasi kepeda relasi agar mereka mencoba produk
usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.
23
2.5 Bentuk Formal Business Plan
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, akan
tetapi pada umumnya business plan membuat hal-hal sebagai berikut :
1) Halaman Depan
Di halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang
yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui
telepon.
2) Daftar Isi
Harus dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3) Rangkuman Eksekutif
Rangkuman Eksekutif ini sangat penting karena pembaca ingin melihat
scara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman
eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian
pembaca.
4) Penjelasan Tentang Perusahaan
Di sini diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan tim
manajemen yang mengelola perusahaan.
5) Di sini diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan
berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan
datang.
6) Barang Dan Jasa yang Dihasilakan
Di sini diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas, kegunaan dan
keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7) Usaha Meningkatkan Penjualan
Di sini dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan,
tenaga penjual yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang
perlu diangkat di berbagai daerah.
8) Permodalan
Di sini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca
pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
9) Apendix
24
Di sini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk
melengkapi bisiness plan. Misalnya akte pendirian perusahaan, SIUP,
sertifikat tanah dan sebagainya.
Selanjutnya dikemukakan daftar isi dari business plan yang lebih
rinci. Namun penggunaan daftar isi ini sangat tergantung kepada bentuk
bisinis dan besar bisnis yang akan dilaksanakan.
Berikut ini dapat disimak outline dari business plan oleh HisrichPeters, isi dari Business Plan :
I.
Pendahuluan

Nama dan alamat perusahaan

Nama dan alamat pemilik

Nama dan alamat penanggung jawab yang bisa dihubungi
sewaktu-waktu

II.
Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Rangkuman eksekutif lebih kurang tiga halaman yang menjelaskan
secara komplit isi business plan.
III.
IV.
V.
Analisis industri

Perspektif masa depan industri

Analisis persaingan

Segmentasi pasar yang akan dimasuki

Ramalan-ramalan tentang pruduk yang dihasilkan
Deskripsi tentang usaha

Produk yang dihasilkan

Jasa pelayanan

Ruang lingkup bisnis

Personalia dan perlengkapan kantor

Latar belakang identitas pengusaha
Rencana produksi

Proses pabrikasi

Keadaan gedung dan perlengkapannya

Keadaan mesin dan perlengkapannya

Sumber-sumber bahan baku
25
VI.
VII.
Rencana pemasaran

Penetapan harga

Pelaksanaan distribusi promosi yang akan dilakukan

Pengembangan produk
Perencanaan Organisasi
Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
VIII.
IX.

Informasi tantang partner

Uraian tentang partner

Latar belakang anggota tim manajemen

Peranan dan tanggung jawab personalia dalam organisasi
Resiko

Evaluasi tentang kelemahan bisinis

Gambaran teknologi
Perancanaan permodalan
Neraca permulaan perusahaan

Proyeksi aliran kas

Data penelitian pasar

Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya

Daftar harga di pemasok barang
(terjemahan bebas dari Hisrich-Peters, 1995:120).
3
Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha
I. Latar belakang
Di sini dimasukkan latar belakang pendirian perusahaan keadaan
persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan
prospek usaha dimasa yang akan datang.
II. Identitas pemilik
Di sisni dicantumkan nama pemilik tempat dan tanggal lahir, alamat
rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan
terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti pengalaman kerja.
III. Data perusahaan
26
Di sini dicantumkan nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon,
bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, susunan
pengurus.
IV. Aspek produksi
Di sini dicantumkan jenis dan jumlah mesin yang digunakan, kapasitas
produksi, jumlah produksi rata-rata perbulan, sumber bahan baku. Jika
untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang,
cara pembelian.
V. Aspek pemasaran
Di sini dijelaskan sistem distribusi, sistem pembayaran dari pembeli,
konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi
pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.
VI. Aspek keuangan
Disini dicantumkan kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk bahan
baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak dan
lain-lain. Jika usaha baru cantumkan modal investasi untuk bangunan,
sewa kontrak tempat, pembelian mesin dan perlengkapan. Untuk
keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu atau tiap
bulan.
Kemudian dilampirkan neraca perusahaan yang menggambarkan
rincian jumlah aktiva dan pasivanya.
Selanjutnya dijelaskan pula laporan rugi laba dengan mencantumkan
jumlah hasil penjualan, harga pokok, harga pembelian, biaya-biaya yang
dikeluarkan, bunga bank, pajak dan sebagainya.
Selanjutnya jika perusahaan mengajukan kredit ke bank, maka bank
akan meminta berbagai keterangan lainnya. Segala persyaratan yang
diminta oleh bank jika kurang jelas dapat menanyakan kebagian
custumer service bank yang bersangkutan.
27
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah
usaha yang didirikan. Business Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat
pemegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan
tidak menyimpang.
Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha
yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan, baik internal maupun
eksternal mengenai perusahaan untuk memulai usaha baru. Isinya sering
merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur, dan sumber daya manusia.
Rencana usaha memuat nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan
diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang
akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan
perusahaan,jumlah modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan
yang perlu disediakan, penyebaran promosi.
3.2. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai
bentuk
organisasi
menggunakan
proses
dasar
manajemen
berupa
perencanaan.
Dalam sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan
perlu memperhatikan apa saja yang menghambat suatu perencanaan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Alma,
Buchari.2006.Kewirausahaan,untuk
Mahasiswa
dan
Umum.
Bandung:Alfabeta
Bygrave,William D.1994. The Portable MBA in
Entrepreneurship.New
York:John Willey&Sons,Inc
Soemanto,Wasty.1992.Pendidikan Wiraswasta.Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Hisrich,Robert.D.,Peters M.P.1995.Entrepreneurship.Chicago:Irwin
29
Download