MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING VARIASI TEAMS GAMES TOURNAMENT DI KELAS IV-A SDN KELAYAN DALAM 2 BANJARMASIN Sutiyarso Annisaa Adiwidia Email : [email protected] Abstract : The purpose of this research is to describe the implementation and improvement learning achievement in mathematic about the topic addition and subtraction of integer by using the variations model Student Facilitator and Explaining and Teams Games Tournament. This research uses Classroom Action Research (CAR). The subject in this research is at fourth grade students of Kelayan Dalam 2 elementary school Banjarmasin in second semester academic 2012/2013. The result of this research is the variation implementation of cooperative learning model Student Facilitator and Explaining and Teams Games Tournament can improve the motivation or students’ interesting in learning and improve the learning achievement in mathematic on the topic Addition and Subtraction of Integer at fourth grade of Kelayan Dalam 2 elementary school Banjarmasin in academic 2012/2013. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan variasi model pembelajaran Student Facilitator and Explaining variasi Teams Games Tournament. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-A SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini adalah penerapan variasi model pembelajaran Student Facilitator and Explaining variasi Teams Games Tournament dapat meningkatkan motivasi atau minat belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV-A SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Kata Kunci : Penjumlahan, Pengurangan Bilangan Bulat,student facilitator and explaining, teams games tournament. Mata pelajaran Matematika di SD/MI bertujuan agar peserta gagasan dan pernyataan memiliki matematika, (3) memecahkan masalah yang kemampuan sebagai berikut:, yaitu: (1) meliputi kemampuan memahami masalah, memahamikonsep matematika, menjelaskan merancang keterkaitan menyelesaikan antar didik menjelaskan konsep, dan model model, dan menafsirkan mengaplikasikan konsep atau algoritme, (2) solusi menggunakan penalaran pada pola dan sifat, mengkomunikasikan melakukan manipulasi matematika dalam symbol, tabel, diagram, atau media lain generalisasi, untuk menjelaskan keadaan atau masalah, menyusun bukti, atau yang matematika, diperoleh, gagasan (4) dengan Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 serta (5) memiliki sikap menghargai 149 berdasarkan data tersebut hasil belajar yang penggunaan matematika dalam kehidupan diperoleh sehari-hari (Susanto, 2013:190). Matematika rata-rata kelas masih dibawah Agar tercapai tujuan pembelajaran kondisi dan situasi pada mata pelajaran KKM. tersebut, seorang guru diharapkan dapat menciptakan siswa Pembelajaran Matematika di kelas IVA SDN Kelayan Dalam 2 aktivitas belajar pembelajaran yang memungkinkan siswa dan aktif dan maksimal.Penyebab rendahnya hasil belajar pengetahuannya. siswa dikarenakancenderung ditujukan pada membentuk, menemukan, mengembangkan hasil belajar siswa masih Kemudian siswa dapat membentuk makna kemampuan dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu menyelesaikan soal-soal matematika, bukan proses belajar dan mengkonstruksinya dalam padakemampuan siswa untuk memahami ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses konsep matematika tersebut secara utuhdan dan dikembangkan lebih lanjut. mampu Permasalahan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-harisehingga hal menjadi beban guru khususnya pada siswa tersebut membuat siswa kurang berminat dan kelas 2 kurang aktif saatmengikuti pelajaran. Hal ini Banjarmasin diantaranya adalah rendahnya jika dibiarkan berlarut-larut maka akan nilai berdampak SDN siswa dihadapi untuk dan dan IV-A yang siswamengerjakan belum Kelayan dikarenakan kemampuan Dalam rendahnya siswa terhadap materi,pembelajaran yang berpusat pada siswa belum berjalan pembelajaranlebih optimal,proses menekankan buruk pada perkembangan pengetahuan dan hasil belajar siswa dimasa yang akan datang. Selama proses pembelajaran, guru pada seringkali dihadapkan penyampaian tekstual semata Hal inilah yang dinamika mengakibatkan nilai siswa menjadi rendah perkembangan peserta didik. Perubahan- dan tidak sesuai dengan harapan guru. perubahan dan perkembangan yang terjadi yang pada berbagai berkaitan dengan Berdasarkan data pengamatan peneliti pada peserta didik ini harus mendapat pada semester II tahuan ajaran 2012/2013 di perhatian dari guru, karena beranjak dari SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin dari 34 pemahaman ini guru dapat memilih strategi siswa hanya 41,17% (14 orang) yang mampu pembelajaran mencapai KKM dan siswa yang belum karakteristik peserta didik yang terlibat mencapai dalam proses pembelajaran. KKM orang).Sedangkan ada KKM 58,82% mata (20 yang sesuai dengan pelajaran Sesuai dengan permasalahan yang Matematikss tingkat sekolah adalah 65.Jadi dihadapi oleh sekolah khususnya pada siswa Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 kelas IV-A SDN Banjarmasin Kelayan tentang Dalam penjumlahan 2 dan pelajaran tersebut sesuai dengan ide atau pikirannya masing-masing. pengurangan bilangan bulat, guru dapat menciptakan pembelajaran 150 Adapun model pembelajaranTeams yang Games Tournament menurut Saco (2006), menyenagkan, menarik minat, mandiri dan dalam TGT siswa memainkan permainan mempermudah siswa mengatasi materi sulit dengan anggota-anggota tim lain untuk yaitu melalui penggunaan variasi model memperoleh skor bagi tim mereka masing- pembelajaran. masing. Permainan dapat disusun guru dalam Proses pembelajaran yang baik adalah bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang dapat menciptakan pembelajaran yang yang berkaitan dengan materi pelajaran. efektif dengan adanya komunikasi dua arah Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan antara guru dengan peserta didik yang tidak pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok hanya menekankan pada apa yang dipelajari (identitas tetapi menekan bagaimana ia harus belajar. 2012:224).Selain itu, model pembelajaran Salah Teams Games Tournamentmampu membuat satu tersebut alternatif adalah pembelajaran untuk pengajaran menggunakan Student Facilitator (2011:202) mereka), (Rusman, model siswa tidak terlalu tergantung kepada guu,, and siswa lebih percaya diri untuk berfikir Explaining variasiTeamsGames Tournamnet. Rusman kelompok berpendapat mandiri,menumbuhkan terhadap sikap orang respon lain,membantu model pembelajaran Student Facilitator and memberdayakan setiap siswa untuk lebih Explaining merupakan model pembelajaran bertanggung dimana siswa belajar mempresentasikan ide belajar,meningkatkan prestasi akademik dan atau pendapat pada rekan peserta didik kemampuan sosial, (Nurholis, 2013:Online). jawab dalam lainnya. Model ini sangat efektif karena guru Dalam penelitian ini peneliti ingin bisa menyampaikan atau menyajikan materi memvariasikan model pembelajaran Student dengan terlebih Facilitator and Explaining denganTeams dahulu. Hal ini dapat membuat anak dapat Games Tournamnet. Tujuan dari variasi dengan mudah memahami materi-materi model pembelajaran membangkitkan mendemonstrasikannya tersebut, karena pelajaran disajikan lebih konkrit. Sehingga pada saat ini adalah agar siswa bisa motivasi, minat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. guru memberikan kesempatan kepada salah Adapun sintaks atau langkah langkah satu atau beberapa siswa untuk menjelaskan, yang dia memvariasikan kedua model di atas adalah bisa menjelaskan tentang materi dilakukan oleh peneliti dalam sebagai berikut: (1) Guru mengkondisikan Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 kelas, melakukan menyampaikan apersepsi kompetensi yang dan ingin 151 (13) Mengakhiri game turnamen dengan penskoran lalu pemberian penghargaan dicapai, (2) Guru mendemonstrasikan atau kepada kelompok yang mendapat skor menyajikan terbaik (TGT), (14) Penutup. garis-garis besar materi tentang operasi hitung Penerapan model pembelajaran yang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat bervariasi akan membuat siswa menjadi (SFAE dan TGT), (3) Guru membagi siswa termotivasi dan terlibat secara langsung menjadi kepada siswa, sehingga dapat dikatakan pembelajaran 6 kelompok secara heterogen (TGT), (4) Guru memberikan kesempatan bahwa model pembelajaran sangat kepada siswa untuk menjelaskan kepada berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa lain dalam kelompoknya, melalui siswa (Huda, 2013:Online). bagan atau peta konsep (SFAE), (5) Guru Berdasarkan latar belakang diatas, membagikan LKK untuk dikerjakan secara maka rumusan masalah dalam penelitian ini berkelompok, adalah: (6) Siswa diberikan kesempatan untuk bersama-sama dan saling mengajari di dalam kelompok mereka 1. Bagaimana aktivitas pembelajaran siswa selama Matematika pada masing-masing (SFAE), (7) Setelah LKK penjumlahan dan pengurangan bilangan selesai dijawab, perwakilan setiap kelompok bulat melalui model pembelajaran student maju kedepan untuk menjelaskan hasil facilitator and explainingbervariasi teams jawaban kelompoknya (SFAE), (8) Guru games tournament pada kelas IV-A SDN bersama siswa membahas hasil dari diskusi Kelayan Dalam 2 Banjarmasin? kelompok (TGT), (9) Menyajikan informasi 2. Apakah dengan menerapkan student facilitator model tentang aturan games dan tournament, baik pembelajaran secara lisan ataupun demonstrasi (TGT), (10) explainingbervariasi Guru memberikan arahan dan memberikan tournament dapat meningkatkan hasil kartu undian untuk memulai game serta para belajar siswa di Kelas IV-A SDN Kelayan perwakilan kelompok secara bergantian maju Dalam 2 Banjarmasin? teams and games ke meja turnamen untuk bersaing dengan Berdasarkan uraian yang dikemukakan, perwakilan kelompok lain (TGT), (11) Guru maka peneliti akan melakukan penelitian mengawasi jalannya turnamen dan siswa dengan judul: “Meningkatkan hasil belajar tidak boleh menjawab Membimbing saling pertanyaan siswa membantu dalam siswa pada penjumlahan dan pengurangan (TGT), (12) bilangan bulat dengan model pembelajaran mengalami student facilitator and explaining variasi apabila kesulitan saat melakukan kegiatan (TGT), Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 152 teams games tournament di kelas IV-A SDN perbuatan nyata, bukan hanya mencermati Kelayan Dalam 2 Banjarmasin”. fenomena tertentu kemudian mendeskripsikan apa yang terjadi dengan fenomena yang bersangkutan (Arikunto, METODE Jenis penelitian yang akan digunakan 2010:1). adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut akan terlihat Kemmis & Mc Taggart (1982) pada berpendapat bahwa penelitian tindakan juga tindakan yang diambil guru untuk mengatasi digambarakan sebagai suatu proses yang permasalahan yang terjadi dikelas dalam dinamis proses belajar mengajar. PTK (Classroom perencanaan, Action Research) yaitu penelitian yang refleksi harus dipahami bukan sebagai dilakukan oleh guru dikelasnya (sekolah) langkah-langkah yang statis, terselesaikan tempat ia mengajar dengan penekanan pada dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan penyempurnaan atau peningkatan proses dan momen-momen dalam bentuk spiral yang praktis pembelajaran (Aqib, 2010:127). menyangkut Penelitian tindakan kelas merupakan dimana keempat tindakan, aspek, observasi, perencanaan, yaitu dan tindakan, observasi, dan refleksi (Suriansyah, 2013:6). suatu upaya untuk mencermati kegiatan Data penelitian ini diperoleh melalui belajar sekelompok peserta didik dengan beberapa cara, meliputi observasi dan tes. memberikan sebuah tindakan yang sengaja Observasi dilakukan untuk merekam data dimunculkan.Tindakan tersebut dilakukan yang berkaitan dengan aktivitas siswa dan oleh guru bersama-sama dengan peserta pelaksanaan pembelajaran dengan model didik, atau oleh peserta didik dibawah Student Facilitator and Explainingvariasi bimbimngan guru, dengan maksud untuk Teams Games Tournamentoleh guru pada memperbaiki dan meningkatkan kualitas saat pembelajaran (Mulyasa, 2013:11). diberikan kepada siswa untuk mengetahui Berdasarkan pengertian diatas, pembelajaran berlangsung. Tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran komponen yang terdapat dalam sebuah kelas Matematika yang dapat dijadikan sasaran PTK adalah pengurangan bilangan bgulat. Data penelitian sebagai berikut: 1) siswa; 2) guru; 3) materi ini pelajaran; pelajaran Matematika dan siswa kelas IV-A pendidikan; 4) 5) peralatan hasil atau sarana pembelajaran; 6) SDN materi dikumpulkan Kelayan penjumlahan peneliti Dalam 2 untuk dan mata Banjarmasin lingkungan; 7) pengelolaan (Suriansyah, semester genap tahun pelajaran 2012/2013 2013:7).Penelitian tindakan kelas bertujuan yang berjumlah 34 orang terdiri dari 17 untuk menyelesaikan masalah melalui suatu Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa and perempuan. Tournament. Data yang dikumpulkan siswa dalam Teams Games dalam penelitian ini meliputi (1) data tentang aktivitas Explainingvariasi 153 mempelajari HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, proses materitentang penjumlahan dan pengurangan pembelajaran dengan menggunakan model bilangan pembelajaran bulat menggunakan pembelajaranStudentFacilitator model and Student Explainingvariasi Facilitator and Teams Games Explainingvariasi Teams Games Tournament Tournamentdata diperoleh dari siswa kelas - di kelas IV-A SDN Kelayan Dalam 2 A SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasinpada Banjarmasin.(2) belajardalam mata pelajaran Matematika Penjumlahan dan tentang pengurangan bilangan bulat, ternyata dapat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menghasilkan proses pembelajaran yang menggunakan berkualitas baik. Aktivitas guru pada Siklus I data pembelajaran hasil Matematika model pembelajaranStudentFacilitator and Explainingvariasi Teams Games Tournament dikelas IV-A SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin.. dengan kriteria “Baik” menjadi “Sangat Baik” Pada Siklus II. Pada aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat Pada siklus Teknik analisis data yang digunkan I pertemuan 1 Aktivitas siswa pada siklus I dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi pertemuan 1 dengan kriteria kurang aktif, analisis kualitatif dan kuantitatif.(1) Data meningkat pada pertemuan 2 dengan kriteria kuantitatif yaitu hasil belajar digali dengan cukup aktif. Kemudian semakin meningkat tes hasil belajar berupa LKS, tes akhir dan lagi pada siklus II pertemuan 1 dan 2 dengan tes siklus yang dapat menggali aspek kriteria sangat aktif. kognitif siswa dalam belajar tentang materi perubhan kenampakan bumi menggunakan dengan model pembelajaranStudentFacilitator and Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Student Explainingvariasi Facilitator and Teams Games Tournamentpada mata pelajaran Matematika Explainingvariasi Teams Games Tournament tentang di kelas IV-A SDN Kelayan Dalam 2 bilangan bulat dapat meningkatkan aktivitas Banjarmasin. siswa siswa dalam proses belajar.Menurut Rusman diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa (2012:394) posisi guru sebagai subjek belajar dalam model pembelajaranStudentFacilitator bertugas memfasilitasi agar siswa dapat (2) Data aktivitas penjumlahan dan pengurangan belajar sesuai dengan gaya dan karakteristik Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 154 belajar masing masing, peningkatan aktivitas peserta didik tentang materi yang sedang siswa merupakan tuntutan guru untuk lebih diajarkan dan juga variasi model ini baik kreatif untuk dan inovatif dalam mendesain meningkatkan kecerdasan pembelajaran untuk memeneuhi kebutuhan keberanian belajar siswa. Oleh karena itu, strategi menyampaikan gagasannya sehingga siswa pembelajaran menjadi aktif, kritis, dan kreatif. harus dapat mendorong peserta didik dan dalam aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2006:103). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV-A Adapun Hasil belajar siswa pada siklus SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin tentang I sampai dengan siklus II juga mengalami penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat peningkatan. Siklus I Pertemuan 1 siswa dengan menggunakan model pembelajaran memperoleh persentase ketuntasan klasikal Student sebesar 35,48% meningkat menjadi 93,75% Teams siswa tuntas pada Siklus II pertemuan ke 2. meningkatkan aktivitas siswa, dan hasil Djamarah (2013:33) mengemukakan bahwa dalam proses belajar guru harus Facilitator and Explainingvariasi Games Tournamentdapat belajar siswa. 1. Aktivitas siswa meningkat dalam menumbuhkan organisasi proses belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan mengajar yang efektif, yang meliputi: tujuan bulat dengan model pembelajaranstudent pengajaran, pengaturan penggunaan waktu facilitator and explaining variasiteams luang, alat games tournament di kelas IV-A SDN serta Kelayan Dalam 2 Banjarmasin. Dari pengaturan perlengkapan ruang pelajaran dan dikelas, pengelompkan siswa dalam belajar. Proses belajar itu sendiri siklus I dengan kriteria kurang aktif harus disesuaikan dengan karakteristik anak didik. Karakteristik pada anak SD adalah senang meningkat pada siklus II menjadi sangat aktif. 2. Penggunaan model student facilitator and bermain, senang bergerak, senang bekerja explaining kelompok, dan merasakan atau melakukan tournamentdapat sesuatu secara langsung (Sumantri, 2008:6.3). belajar siswa pada matematika materi Penerapan teams meningkatkan games hasil pembelajaran dalam penjumlahan dan pengurangan Facilitator and Explainingvariasi bilangan bulatdi kelas IV-A SDN Kelayan Teams Games Tournamentbertujuan untuk Dalam 2 Banjarmasin dengan kriteria mengetahui secara langsung kemampuan tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa Student model variasi Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 indikator keberhasilan yang ditetapkan matematika telah tercapai. pendidikan disekolah. Berdasarkan kesimpulan diatas maka 3. Kepada dan Peneliti 155 peningkatan diharapkan mutu hasil hipotesis yang berbunyi “Jika pembelajaran penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk materi tentang operasi penjumlahan dan meningkatkan siswa menjadi tertarik dan pengurangan bilangan bulat diberikan pada senang belajar matematika sehingga hasil siswa kelas IV-A menggunakan model belajar siswa meningkat. pembelajaran pembelajaran Student Facilitator and Explaining variasi Teams Games Tournament. di SDN Kelayan Dalam 2 Banjarmasin, maka hasil belajar siswa akan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media. meningkat” dapat diterima. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. SARAN Berdasarkan dilakukan penelitian yang telah diatas, mengemukakan maka beberapa peneliti saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Guru diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan oleh guru yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan kompetensi dalam merancang KBM sehingga dapat meningkatkan kualitas KBM. 2. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat mempertimbangkan penggunaan model dan media pembelajaran pada proses pembelajaran dikelas dalam menanamkan konsep pembelajaran, hal ini bermanfaat dalam upaya perbaikan pembelajaran, peningkatan mutu proses belajar Djmarah, S.B & Zain, A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul, 2013. Model Pembelajaran Make A Match. (Online) Coretanpenacianda.wordpress.com/20 12/02/08/model-pembelajaran-make-amatch/ Diakses pada tanggal 20Agustus 2012. Mulyasa. 2013. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja. Nurholis. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Team Games Tournamnet. (Online). http:///homedukasi.com/2013/02/kelebi han-dan-kekurangan-tgt.html?m=1 . Diakses 28 Februari 2013. Rusman. 2011.Model-model Pembelajaran. Jakrarta: Raja Grafindo Persada. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Jurnal Paradigma, Volume 8, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 148-156 Suriansyah. 2013. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 156