4. Integral Fungsi Kompleks 4. INTEGRAL FUNGSI KOMPLEKS Seperti halnya dalam fungsi riil, dalam fungsi kompleks juga dikenal istilah integral fungsi kompleks serta sifat-sifatnya. Sifat keanalitikan suatu fungsi dalam suatu lintasan tertutup penting dalam perhitungan integral. Setelah membaca Bab 4, mahasiswa diharapkan dapat : Menghitung integral lintasan kompleks. Menggunakan teorema Cauchy Goursat dan rumus integral Cauchy dalam perhitungan integral Menggunakan turunan fungsi analitik untuk menghitung integral 4.1 Fungsi Kompleks dari Variabel Riil Misalkan F (t ) adalah fungsi kompleks dari variabel riil t , ditulis sebagai F (t ) u (t ) i v(t ) dengan u (t ) dan v (t ) adalah fungsi riil. Jika u (t ) dan v (t ) kontinu pada interval tertutup a t b , maka b a b F (t ) dt u(t ) dt i a b a v(t ) dt . 38 4. Integral Fungsi Kompleks Sifat-sifat 1. Re 2. Im b a b a b F (t ) dt Re F (t ) dt a b F (t ) dt Im F (t ) dt a b b a b a a k F (t ) dt k F (t ) dt F (t ) dt F (t ) dt F (t ) dt F (t ) dt 3. 4. a 5. b b b a a Pembuktian sifat-sifat integral di atas menggunakan sifat-sifat integral fungsi riil. Bukti sifat 3 : b a b k F (t ) dt k [ u(t ) i v(t )] dt a b b a a k u(t ) dt k i v(t ) dt (sifat integral fungsi riil : b b b a b k f ( x) dx k f ( x)dx a b k u(t ) dt k i v(t ) dt u(t) dt i v(t) dt a k a b b a b k a a F (t ) dt (terbukti). □ Bukti sifat 4 : b a b F (t ) dt u(t ) dt i a b v(t ) dt a (sifat integral fungsi riil : a u(t ) dt i b a b a b a a b u(t ) dt i v(t ) dt a b v(t ) dt u(t ) i v(t ) dt a a f ( x) dx f ( x)dx ) b F (t ) dt (terbukti). □ b 4.2 Lintasan Jika g dan h fungsi bernilai riil dan kontinu dari variabel t dalam interval tertutup a t b , maka himpunan titik-titik di bidang xy dapat dinyatakan dalam bentuk parametrik x g (t ) , y h(t ) , a t b . Oleh karena itu, himpunan titik-titik dalam bidang kompleks juga dapat dinyatakan dalam bentuk parametrik. 39 4. Integral Fungsi Kompleks Definisi 4.1 Kurva di bidang datar merupakan kurva mulus (smooth curve) jhj kurva tersebut dapat dinyakan dengan dua fungsi bernilai riil x g (t ) , y h(t ), t dx dy g ' (t ) dan h' (t ) ada dan kontinu sedemikian sehingga dt dt dalam interval t . Contoh 1 Kurva dengan x 2 cos t , y 2 sin t , 0 t bentuk parametrik 3 merupakan kurva mulus. 2 □ Jika C merupakan kurva mulus dengan bentuk parametrik : x g (t ) , y h(t ), t maka titik pada C yang berpadanan dengan t disebut titik awal C . titik pada C yang berpadanan dengan t disebut titik akhir C . Selanjutnya, C disebut lintasan (path) bila C terdiri dari berhingga banyak kurva mulus, C C1 C 2 C n dengan C1 , C 2 ,, C n merupakan kurva mulus. penting dalam integral fungsi kompleks Pengertian lintasan ini sangat karena berperan sebagai selang pengintegralan dalam integral fungsi riil dari satu variabel. Catatan : 1. C disebut lintasan tertutup jika titik akhir C berhimpit dengan titik awal C . 2. C disebut lintasan terbuka jika titik akhir C tidak berhimpit dengan titik awal C . 3. C disebut lintasan sederhana jika lintasan tidak memotong dirinya sendiri. 4. C disebut lintasan berganda jika lintasan memotong dirinya sendiri. Contoh 2 C2 C2 C1 C1 C3 a. Lintasan tertutup b. Lintasan terbuka 40 C3 4. Integral Fungsi Kompleks c. Lintasan sederhana Teorema 4.1 ( Kurva Jordan ) d. Lintasan berganda Jika C lintasan tertutup sederhana di bidang datar, maka bidang datar itu dibagi oleh C menjadi 3 bagian, yaitu 1. kurva C . 2. bagian dalam C , ditulis Int (C ) , yang merupakan himpunan terbuka dan terbatas. 3. bagian luar C , ditulis Ext (C ) , yang merupakan himpunan terbuka dan tidak terbatas. Kurva C merupakan batas dari himpunan Int (C ) dan Ext (C ) . □ 4.3 Integral Garis Misalkan kurva mulus C disajikan dengan x g (t ) , y h(t ) , a t b . g (t ) dan h(t ) kontinu di a t b . g ' (t ) dan h' (t ) kontinu di a t b . Kurva C mempunyai arah dari titik awal A ( g (a), h(a)) ke titik akhir B ( g (b), h(b)) dan P ( x, y ) suatu fungsi yang terdefinisi di C . Teorema 4.2 1. Jika C P ( x, y ) kontinu C A C Teorema 4.3 C P ( x, y ) dx dan P( x, y ) dx b a P [ g (t ), h(t ) ] g ' (t ) dt P( x, y ) dy P [ g (t ), h(t ) ] h' (t ) dt a A P( x, y ) dx P( x, y ) dx B 3. Jika b C 2. C , maka P( x, y ) dy ada dan B di P ( x, y ) dan Q ( x, y ) kontinu di C , maka P( x, y ) dx Q( x, y ) dx C C P( x, y) dx Q( x, y) dx. □ Jika P ( x, y ) dan Q ( x, y ) serta turunan parsial tingkat pertama kontinu pada seluruh daerah tertutup R yang dibatasi lintasan tertutup C , maka Q P P dx Q dy x y dx dy . C □ R Contoh 3 Tentukan integral garis fungsi M ( x, y ) x y sepanjang lintasan C K dengan C : garis dari (0,0) ke (2,0) dan K : garis dari (2,0) ke (2,2). 41 4. Integral Fungsi Kompleks Penyelesaian : C: y0 , 0 x2 (2,2) K : x2 , 0 y2 K Pada kurva C : dx 0 . (0,0) C CK dy 0 dan pada kurva K : (2,0) M ( x, y ) dx M ( x, y ) dx M ( x, y ) dx C K ( x y ) dx C 2 x dx 0 = 2. CK □ M ( x, y ) dy M ( x, y ) dy M ( x, y ) dy C K ( x y ) dy K 2 (2 y ) dx 0 = 6. □ 4.4 Integral Lintasan Kompleks Diberikan lintasan C dalam bentuk parametrik x g (t ) , a t b. h(t ) kontinu di a t b . g (t ) dan y h(t ) dengan g ' (t ) dan h' (t ) kontinu di a t b . Jika z x i y , maka titik-titik z terletak C . Arah pada kurva C ( g (a ), h(a )) ke ( g (b), h(b)) atau dari z sampai z dengan ( g (a), h(a)) dan ( g (b), h(b)) . Definisi 4.2 Diberikan fungsi f ( z ) u ( x, y ) i v( x, y ) dengan u dan v fungsi dari t yang kontinu sepotong-potong pada a t b . Integral fungsi f (z ) sepanjang lintasan C dengan arah dari z sampai z adalah Sifat-sifat 1. 2. f ( z ) dz f g (t ) i h(t ) g ' (t ) i h' (t ) dt b a k f ( z) dz k C f ( z ) dz f ( z ) dz C f ( z ) dz 42 4. Integral Fungsi Kompleks f ( z) g ( z ) dz 3. C C f ( z ) dz g ( z ) dz C Contoh 4 Hitung z e z dz jika : garis lurus dari z 0 1 ke z1 2 i . 2 Penyelesaian : z1 2 i z0 1 (0,1) (2,1) Persamaan garis : y 1 dan mempunyai bentuk parametrik : x g (t ) t y h(t ) 1 , t [ 0, 2] ( 4.1 ) Dari (4.1) diperoleh : z g (t ) i h(t ) t i dz g ' (t ) i h' (t )dt 1. dt Karena f ( z ) z e z maka f g (t ) i h(t ) f (t i) (t i) e (t i ) . 2 2 Sehingga, 2 z e z dz (t i ) e (t i ) 1 dt 2 2 0 2 (t i ) e (t i ) dt (gunakan subtitusi : u (t i ) ) 2 0 1 3 4 i e e 1 . 2 □ 4.5 Pengintegralan Cauchy Teorema 4.4 ( Teorema Cauchy) Jika f (z ) analitik dan f ' ( z ) kontinu di dalam dan pada lintasan tertutup sederhana C , maka C f ( z ) dz 0 . □ C f (z ) analitik dan f ' ( z ) kontinu Contoh 4 Misalkan diberikan C sebarang lintasan tertutup dalam bidang kompleks. 1. f ( z) z 2 2. f ( z) 1 Teorema 4.5 ( Teorema CauchyGoursat) C C Jika z 2 dz 0 . □ dz 0 . □ f (z ) analitik di dalam dan pada lintasan tertutup sederhana C , maka 43 C f ( z ) dz 0 . □ 4. Integral Fungsi Kompleks C f (z ) analitik Contoh 5 Diketahui C : z 1 . Hitunglah C f ( z ) dz jika f ( z ) Penyelesaian : 1 . z 3 1 , f (z ) tidak analitik di z 3 dan z 3 terletak di luar C . ( z 3) 2 Oleh karena itu, f (z ) analitik di dalam dan pada lintasan C , sehingga 1 C ( z 3) dz 0 . □ f ' ( z) Teorema 4.6 (Bentuk lain Teorema Cauchy Goursat ) Jika fungsi f (z ) analitik di seluruh domain terhubung Teorema 4.7 (Teorema Cauchy Goursat yang diperluas) Diberikan sederhana D , maka untuk setiap lintasan tertutup C di dalam D , berlaku f ( z ) dz 0 . □ C suatu lintasan tertutup C , sedangkan C1 , C 2 ,, C n adalah lintasan-lintasan tertutup yang terletak di interior C sedemikian sehingga C1 , C 2 ,, C n tidak saling berpotongan. Jika fungsi f (z ) analitik di dalam daerah tertutup yang terdiri dari titik-titik pada C dan titik-titik di dalam C , kecuali titik-titik interior C1 , C 2 ,, C n , maka C f ( z ) dz C1 f ( z ) dz C2 f ( z ) dz Cn f ( z ) dz . □ C f (z ) tidak analitik C1 f (z ) analitik Contoh 6 Hitung C dz , jika C : z 2 2 . ( z 3) Penyelesaian : 1 tidak analitik di z 3 yang berada di dalam interior C . z 3 Dibuat lintasan tertutup C1 di dalam C berpusat di z 3 yaitu 1 1 1 C1 : z 3 . Diperoleh z 3 e i t , 0 t 2 dan dz e i t dt . 2 2 2 f ( z) Menurut Teorema Cauchy Goursat yang diperluas, 44 4. Integral Fungsi Kompleks C dz dz C 1 ( z 3) ( z 3) i 2 1 2 0 2 i e i t dt it 1 2 e dt 0 2 i . □ 4.6 Integral Tak Tentu dan Integral Tentu Jika fungsi F ( z) z z0 f analitik di dalam domain terhubung sederhana D , maka f ( ) d mempunyai turunan untuk setiap titik z di dalam D dengan F ' ( z ) f ( z ) , asalkan lintasan pengintegralan dari z 0 ke z seluruhnya terletak di dalam D . Jadi F (z ) juga analitik di dalam D . Teorema 4.8 Jika dan di dalam D , maka D f ( z ) dz F ( ) F ( ) . □ f (z ) analitik Contoh 7 1 2i z dz z 2 2 2i . i 2 i (Karena f ( z ) z merupakan fungsi utuh, maka dapat dibuat sebarang domain terhubung sederhana D yang memuat lintasan pengintegralan dari z i ke □ z 2 i ). 2i 4.7 Rumus Integral Cauchy Teorema 4.9 (Rumus Integral Cauchy ) Jika f (z ) analitik di dalam dan pada lintasan tertutup C dan z 0 sebarang titik di dalam C , maka 1 f ( z) f ( z0 ) dz C 2 i z z0 atau f ( z) C z z 0 dz 2 i . f ( z 0 ) . □ C 45 4. Integral Fungsi Kompleks f (z ) analitik z0 Turunan Fungsi Analitik 1 f ' ( z0 ) 2 i f ' ' ( z0 ) 2! 2 i C C f ( z) dz ( z z0 ) 2 f ( z) dz ( z z0 )3 f ( z) dz 2 i . f ' ( z 0 ) ( z z0 ) 2 2 i f ( z) dz . f ' ' ( z0 ) 3 2! ( z z0 ) C C f n ( z0 ) n! f ( z) dz 2 i C ( z z 0 ) n 1 C 2 i n f ( z) dz . f ( z0 ) n 1 n! ( z z0 ) Contoh 8 1. Hitung C dz dengan C : z 2 2 . z 3 Penyelesaian : Diambil : f ( z ) 1 ( f (z ) analitik di dalam dan pada C ) z 0 3 di dalam C . f ( z 0 ) f (3) 1 Menggunakan rumus integral Cauchy, diperoleh dz 2 i . f ( z 0 ) 2 i .1 2 i . □ z 3 dz dengan C : z 3 2 . z ( z 2) 2 C 2. Hitung C 3 Penyelesaian : 1 ( f (z ) analitik di dalam dan pada C ) z3 z 0 2 di dalam C . 3 3 f ' ( z ) 4 f ' ( z 0 ) f ' ( 2) . 16 z Diambil : f ( z ) Menggunakan turunan fungsi analitik, diperoleh C 2 i 2 i dz 3 3 . f ( z0 ) .( ) i . □ 2 1! 1 16 8 z ( z 2) 3 4.8 Teorema Morera dan Teorema Lionville Teorema 4.10 (Teorema Morera) Jika f (z ) kontinu dalam domain terhubung D dan untuk setiap lintasan tertutup C dalam D berlaku maka f (z ) analitik di seluruh D . 46 □ C f ( z ) dz 0 , 4. Integral Fungsi Kompleks Teorema 4.11 (Teorema Lionville) f (z ) terbatas di seluruh bidang kompleks, maka f (z ) adalah suatu fungsi konstan. □ Jika f (z ) analitik dan 4.9 Teorema Modulus Maksimum Jika f (z ) analitik dan M nilai maksimum dari f (z ) untuk z di dalam daerah D z : z z 0 r , dan jika f ( z 0 ) M , maka f (z ) konstan di seluruh daerah D . Akibatnya, jika f (z ) analitik dan tidak konstan pada D , maka f ( z0 ) M . Prinsip Modulus Maksimum Jika fungsi tak konstan f (z ) analitik di z 0 , maka di setiap Teorema 4.12 (Teorema Modulus Maksimum) Jika Teorema 4.13 (Ketaksamaan Cauchy) Jika kitar dari z 0 , terdapat titik z dan f ( z0 ) f ( z) . f (z ) analitik di dalam dan pada lintasan tertutup sederhana C , dan f (z ) tidak konstan, maka f (z ) mencapai nilai maksimum di suatu titik pada C , yaitu pada perbatasan daerah itu dan tidak di titik interior. □ f (z ) analitik di dalam dan pada lintasan tertutup r , dan f (z ) terbatas pada C , n!M f ( z) M , z C maka f n ( z 0 ) n , n 0 ,1, 2 , □ r sederhana C : z z0 . Ringkasan Sifat keanalitikan fungsi kompleks di dalam dan pada suatu lintasan tertutup merupakan hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan integral fungsi kompleks. 47 4. Integral Fungsi Kompleks Soal-soal 1. Hitung 2. Hitung C z e z dz jika : kurva y x 2 dari z 0 0 ke z1 1 i . 2 f ( z ) dz jika f ( z ) z 3 dengan C : setengan lingkaran z 2 dari z 2i ke z 2i . 3. Hitung integral fungsi f (z ) sepanjang lintasan tertutup C berikut : a. f ( z ) z ez , C : z 1 (counterclockwise). (4 z i ) 2 b. f ( z ) e2z , C : ellips x 2 4 y 2 4 (counterclockwise). ( z 1) 2 ( z 2 4) c. f ( z ) Ln ( z 3) cos z , C : segiempat dengan titik-titik sudut z 2 ( z 1) 2 dan z 2 i (counterclockwise). d. f ( z ) 2z 3 3 , C : terdiri dari z 2 (counterclockwise) dan z ( z 1 i) 2 z 1 (clockwiswe). e. f ( z ) (1 z ) sin z , C : z i 2 (counterclockwise). (2 z 1) 2 2 ez f. f ( z ) , C : segiempat dengan titik-titik sudut z 3 3 i z ( z 2i ) 2 (counterclockwise) dan z 1 (clockwiswe). g. f ( z ) z 3 sin z , C : segitiga dengan titik-titik sudut z 2 , z 2 i ( z i) 3 (counterclockwise). 48