BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Standar Kompetensi Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami cara menentukan transformasi Laplace dan transformasi Laplace invers suatu fungsi serta mengaplikasikannya dalam menentukan selesaian persamaan diferensial tingkat tinggi. Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace fungsi dengan Laplace fungsi dengan menggunakan metode langsung (integral tak wajar) 2. Mahasiswa dapat menentukan transformasi menggunakan metode deret. 3. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan menggunakan metode pecahan parsial. 4. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan menggunakan rumus penguraian Heaviside. 5. Menentukan selesian persamaan diferensial tingkat tinggi dengan menggunakan aplikasi transformasi Laplace dan transformasi Laplace invres. Bab III dalam buku ini membahas hal-hal pokok tentang (1) bentuk umum persamaan diferensial linear, (2) cara menentukan selesaian persamaan diferensial linear yang meliputi: cara faktor integral, metode Lagrange, mengubah persamaan diferensial linear menjadi persamaan diferensial eksak, dan persamaan Bernoulli. 6.1 Transformasi Laplace Definisi Misalkan F (t ) suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t) dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh: Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo151 ` L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) 0 Karena L{F (t )} adalah integral tidak wajar dengan batas atas di tak hingga ( ) maka ` L{F (t )} e st F (t )dt f (s) 0 p Lim e st F (t )dt p 0 Transformasi Laplace dari F(t) dikatakan ada, jika integralnya konvergen untuk beberapa nilai s, bila tidak demikian maka transformasi Laplace tidak ada. Selanjutnya bila suatu fungsi dari t dinyatakan dengan huruf besar, misalnya W(t), G(t), Y(t) dan seterusnya, maka transformasi Laplace dinyatakan dengan huruf kecil yang bersangkutan sehingga L {W(t)} = w(s), L {G(t)} = g(s), L {Y(t)} = y(s) dan seterusnya. Teorema Jika F(t) adalah fungsi yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap interval 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi Laplace f(s) ada untuk setiap s > Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana. No. F (t ) L{F (t )} 1. 1 1 ,s 0 s 2. t 1 ,s 0 s2 3. t2 2 ,s 0 s3 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo152 tn n! n = 0,1,2,3,…. s n 1 4. ,s 0 5. e 6. at sin at 1 ,s 0 sa a ,s 0 s a2 2 cos at 7. s ,s 0 s a2 2 8. sinh at a ,s a s a2 2 9. cosh at s ,s a s a2 2 10. t cos at s2 a (s 2 a 2 ) 2 11. t sin at 2a s (s a 2 ) 2 2 Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh transformasi Laplace suatu fungsi. Tentukan transformasi Laplace fungsi berikut: 1. F (t ) 1 ` L{F (t )} e st 1 f ( s) 0 p Lim e st dt p 0 p 1 lim e st p s 0 1 1 lim 0 p se se Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo153 0 1 s 1 s f (s ) 2. F (t ) t ` L{F (t )} e st t dt 0 p 1 lim t. d e st p s 0 p 1 lim te st e st dt s p 0 p 1 1 lim te st e st s p s o p 1 1 1 lim pe sp e sp 0e 0 e 0 s p s s 0 1 1 0 0 0 s s 1 1 0 s s 3. 1 s2 F (t ) e at ` L{F (t )} e st t e at dt 0 p lim e ( s a )t dt p 0 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo154 1 lim e ( s a )t s a p 1 1 1 lim ( s a ) ( s a ) 0 ( s a ) p e s 1 sa p 0 4. F (t ) sin at L{F (t )} e st sin at dt 0 p 1 Lim e st d (cos at ) p a 0 p 1 1 Lim cos at.e st cos atd (e st ) a a p 0 0 p 1 s st Lim cos at.e cos at.e st dt p a p a 0 p 1 s 1 Lim cos at.e st e st . d (sin at ) p a0 a a 0 p p 1 s st st Lim cos at.e 2 (e sin at sin at.d (e st ) p a 0 a 0 p p 1 s st st Lim cos at.e 2 (e sin at sin at. se st ) p a 0 a 0 p p 1 s s2 Lim cos at.e st 2 e st sin at 2 sin at.se st ) p a a 0 a 0 p a2 1 s st st Lim 2 cos at.e 2 sin at.e p a s 2 a a 0 a2 a2 s2 cos at s. sin at 2 st st a .e a.e Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo155 a2 a2 s2 1 0 0 0 a a2 a2 s2 1 a a a s2 2 5. F (t ) cos at L{F (t )} e st cos at dt 0 p Lim e st p 0 1 d (sin at ) a p 1 1 st Lim sin at.e sin atd (e st ) p a 0 a 0 p 1 s Lim sin at.e st sin at.e st dt p a a p 0 p 1 s 1 Lim sin at.e st e st . d ( cos at ) p a a0 a 0 p p 1 s st st Lim sin at.e 2 (e ( cos at ) cos at.d (e st ) p a a 0 0 p p 1 s Lim sin at.e st 2 (e st cos at ) cos at. se st dt ) p a a 0 0 p 2 p 1 s s st st Lim sin at.e 2 (e cos at ) 2 cos at.e st ) p a a a 0 0 p a2 1 s st st Lim 2 sin at.e 2 cos at.e 2 p s a a a 0 a 2 sin at s. cos at 2 st s 2 a 2 a.e st a .e Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo156 a2 s2 a2 s 0 0 0 2 a a2 s 2 s a2 a2 a s a2 2 Syarat Cukup Transformasi Laplace Ada Jika F(t) adalah kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap selang berhingga 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi Laplacenya f(s) ada untuk semua s > . Perlu ditekankan bahwa persyaratan-persyaratan yang dinyatakan adalah cukup untuk menjamin bahwa transformasi Laplace-nya ada. Akan tetapi transformasi Laplace dapat ada atau tidak walaupun persyaratan ini tidak dipenuhi. 6.2 Metode Transformasi Laplace Untuk memudahkan bagi pengguna matematika, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menentukan transformasi Laplace. Cara tersebut adalah: a. Metode langsung, berkaitan dengan definisi. Metode ini berkaitan langsung dengan definisi L{F (t )} e st F (t )dt 0 p Lim e st F (t )dt p 0 Contoh L{F (t )} e st F (t )dt 0 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo157 p lim e st tdt p 0 p 1 lim t. d (e st ) p s 0 p 1 lim te st e st dt s p 0 p 1 1 lim te st e st p s s 0 1 1 0 s s 1 s2 f (s ) b. Metode Deret Misal F(t) mempunyai uraian deret pangkat yang diberikan oleh F (t ) a0 a1t a 2 t 2 a3t 3 ... ant n n 0 Maka transformasi Laplacenya dapat diperoleh dengan menjumlahkan transformasi setiap sukunya dalam deret, sehingga: L{F (t )} L{a 0 } L{a1t} L{a 2 t 2 } L{a3t 3 } ... ao a1 2!a2 3 ... s s2 s n! a n , syarat ini berlaku jika deretnya konvergen untuk s > n 1 n0 s c. Metode Persamaan differensial Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo158 Metode ini menyangkut menemukan persaman differensial yang dipenuhi oleh F(t) dan kemudian menggunakan teorema-teorema di atas. d. Menurunkan terhadap parameter e. Aneka ragam metode, misalnya dengan menggunakan teorema-teorema yang ada. f. Menggunakan tabel-tabel, melalui penelusuran rumus yang sudah ditetapkan. 6.3 Sifat-sifat Transformasi Laplace Transformasi Laplace suatu fungsi mempunyai beberapa sifat, sifat-sifat tersebut antara lain: a) Sifat linear Jika c 1 dan c 2 adalah sebarang konstanta, sedangkan F1 (t ) dan F2 (t ) adalah fungsi-fungsi dengan transformasi-transformasi Laplace masing-masing f1 (s) dan f 2 ( s) , maka: L{c1 F1 (t ) c2 F2 (t )} c1 f1 (s) c2 f (s) Bukti: L{c1 F (t ) c 2 F2 (t )} e st {c1 F1 (t ) c2 F2 (t )}dt 0 e c1 F1 (t )dt e st c1 F2 (t )dt st 0 0 p 0 0 c1 e st F1 (t )dt c2 e st F2 (t )dt c1 f1 (s) c2 f 2 (s) 1. L{5t 3} L{5t 3a} L{5t} L{3} 5L{t} 3L{1} 5 1 1 3 2 s s 5 3 s2 s Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo159 2. L{6 sin 2t 5 cos 2t} L{6 sin 2t} L{5 cos 2t} 6 L{sin 2t} 5L{cos 2t} 6 2 s 5 2 s 4 s 4 2 12 5s s2 4 3. L{(t 2 1) 2 } L{t 4 2t 2 1} L{t 4 } L{2t 2 } L{1} L{t 4 } 2L{t 2 } L{1} 4! s 4 1 2! 1 2 21 s s 24 4 1 s5 s3 s 4. L{4e 5t 6t 2 3 sin 4t 2 cos 2t} L{4e 5t } L{6t 2 } L{3 sin 4t} L{2 cos 2t} 4L e 5t 6L t 2 3Lsin 4t 2Lcos 2t 4 1 2 4 s 6 3 3 2 2 2 s 5 s s 4 s 4 4 12 12 2s 3 2 2 s 5 s s 16 s 4 Dengan menggunakan sifat linear, tentukan transformasi Laplace fungsí berikut. 1. F (t ) 2t 2 e t t 2. F (t ) 6 sin 2t cos 2t 3. F (t ) (sin t cos t ) 2 1 4. F (t ) cosh 3t sinh t 2 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo160 5. F (t ) 2t 2 3 6. F (t ) (sin t 3) 2 b) Sifat translasi atau pergeseran pertama Jika L{F (t )} f (s) maka L{e 2t F (t )} f ( s a) Bukti ` Karena L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) , maka 0 ` L{e F (t )} e st e at F (t )dt at 0 e ( s a )t F (t )dt 0 f (s a) Contoh: 1. Tentukan L{e 3t F (t )} jika L{F (t )} f (s) Menurut sifat 2 di atas, L{e at F (t )} f ( s a) Maka L{e 3t F (t )} f s (3) f ( s 3) s 2. Tentukan L{e 2t F (t )}, jika L{F (t )} f a Menurut sifat 2 di atas, L{e at F (t )} f ( s a) s s 2 Karena L{F (t )} f , maka L{e 2t F (t )} f a a s 2 f a a 3. Tentukan L{e t F (t )} jika L{cos 2t} Karena L{cos 2t} s s 4 2 s maka menurut sifat translasi pertama s 4 2 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo161 L{e t F (t )} f ( s 1) L{e t F (t )} s 1 ( s 1) 2 4 s 1 s 2s 5 2 4. Tentukan L{e 2t (3 cos 6t 5 sin 6t )} Me6nurut sifat linear, L{e 2t (3 cos 6t 5 sin 6t )} L{e 2t (3 cos 6t )} L{e 2t (5 sin 6t )} 3L{2t cos 6t} 5L{e 2t sin 6t} } Karena L{cos 6t} s 6 dan L{sin 6t} 2 s 36 s 36 2 maka menurut sifat translasi 3L{2t cos 6t} 3 f (s 2) 3 ( s 2) , ( s 2) 2 36 dan 5L{2t sin 6t} 5 6 (s 2 sehingga L{e L{e 2t (3 cos 6t 5 sin 6t )} 3 ( s 2) 6 5 2 ( s 2) 36 ( s 2) 2 36 3s 24 s 4s 40 2 Soal Tentukan transformasi Laplace fungsi 1) F (t ) et sin 2 t 2) F (t ) (1 te t ) 3 t 3) F (t ) (3 sinh 2t 5 cosh 2t ) 4) F (t ) (t 2) 2 e t Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo162 5) F (t ) e 2t sinh 2t cosh 3t 6) F (t ) e t (1 2t ) c. Sifat translasi atau pergeseran kedua F (t a), untuk t a Jika L{F (t )} f ( s) dan G (t ) 0, untuk t a maka L{G(t )} e as f ( s) Bukti L{( G(t )} e st G(t )dt 0 a e G(t )dt e st G(t )dt st 0 a a 0 a e st (0)dt e st F (t a)dt e st F (t a)dt a Misal u = t-a maka t = u+a dan du = dt, sehingga e a st F (t a)dt e s (u a ) F (u )du 0 e as e su F (u )du 0 e as f (s) Contoh 2 2 cos( t ), t 3 3 Carilah L{F (t )} jika F (t ) 0, t 2 3 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo163 Menurut definisi transformasi Laplace L{F (t )} e st F (t )dt 0 2 / 3 st e (0)dt 0 e st cos(t 2 / 3)dt 2 /3 e s (u 2 / 3) cosudu 0 e 2s / 3 e su cos udu 0 se 2s / 3 2 s 1 d. Sifat pengubahan skala Jika L{F (t )} f ( s) maka L{F (at )} 1 f s a a Bukti Karena L{F (t )} e st F (t )dt 0 maka L{F (at )} e st F (at )dt 0 Misal u at maka du adt sehingga dt du a Menurut definisi L{F (at ) e st F (at )dt 0 e 0 s u a F (u ) du a Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo164 s 1 u e a F (u )du a 1 s f a a Contoh: 1. Jika L{F (t )} 6 f (s) ( s 2) 3 maka L{F (3t )} 1 s f( ) 3 3 6 s 3 2 3 3 6.9 ( s 6) 3 Soal: (t 1) 2 , t 1 1. Hitunglah L{F (t )} jika F (t ) 0,0 t 1 2. Jika L{F (t )} s2 s 1 , carilah L{F (2t )} (2s 1) 2 ( s 1) 3. Jika L{F (t )} e 1/ s , carilah L{e t F (3t )} s Jawab Karena L{F (t )} L{F (3t )} e 1 / s f ( s), maka menurut sifat 4 diperoleh s 1 s f 3 3 Sehingga L{F (3t )} 3 s 1e 3 s 3 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo165 3 1 e s s f (s ) Berdasarkan sifat Jika L{F (t )} f ( s) maka L{e at F (t )} f ( s a) (sifat 2) Maka L{e t F (3t )} f (s 1) 3 1 e ( S 1) ( s 1) e. Transformasi Laplace dari turunan-turunan Jika L{F (t )} f ( s) maka L{F ' (t )} sf ( s) F (0) Karena Karena L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) , maka 0 L{F ' (t )} e st F ' (t )dt 0 e st dF (t ) 0 p e st F (t ) F (t )d (e st ) 0 0 F (0) s e st F (t )dt 0 sf ( s) F (0) Jika L{F ' (t )} sf ( s) F (0) maka L{F ' ' (t )} s 2 f (s) sF (0) F ' (s) Bukti L{F ' ' (t )} e st F " (t )dt 0 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo166 e st d ( F ' (t )) 0 st e F ' (t ) F ' (t )d (e st ) 0 e st F ' (t ) s F ' (t )e st dt 0 e st F ' (t ) s(sf (s) F (0)) s 2 f (s) sF (0) F ' (0) Dengan cara yang sama diperoleh L{F ' ' ' (t )} e st F ' ' ' (t )dt 0 e st d ( F ' ' (t )) 0 e st F ' ' (t ) F ' ' (t )d (e st ) 0 e st F ' ' (t ) s e st F ' ' (t )dt 0 st e F ' ' (t ) s e F ' (t ) F ' (t )d (e st ) 0 st s 3 f (s) s 2 F (0) sF ' (0) F ' ' (0) Akhirnya dengan menggunakan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa, jika L{F (t )} f ( s) maka L{F ( n) (t )} sf (s) s n1 F (0) s n2 F ' (0) ... sF ( n2) (0) F ( n1) (0) Contoh soal Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo167 Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turuan, tunjukkan bahwa L{sin at} a f ( s) s a2 2 Misal F (t ) sin at diperoleh F ' (t ) a cos at , F ' ' (t ) a 2 sin at sehingga L{sin at} 1 L{F ' ' (t ) a2 Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turunan diperoleh 1 L{sin at} 2 sf ( s ) sF (0) F ' (0) f a 1 2 a s 2 s (0) a 2 2 a s a 1 a2 1 2 a as 2 2 a 2 s a as 2 as 2 a 3 s2 a2 a s a2 2 f. Tansformasi Laplace dari integral-integral t f (s) Jika L{F (t )} f ( s) maka L F (u )du s 0 Bukti: t Misal G(t ) F (u )du maka G ' (t ) F (t ) dan G (0) 0 0 Dengan mentransformasikan Laplace pada kedua pihak, diperoleh: L{G ' (t )} L{F (t )} sL{G (t )} G{0} f ( s ) sL{G (t )} f ( s) Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo168 f (s) s L{G (t )} t f (s) Jadi diperoleh L F (u )du s 0 Contoh t sin u 1. Carilah L du 0 u Misal F (t ) sin t t Maka L{F (t )} arctan 1 s Sehingga menurut sifat transformasi di atas t sin u f ( s ) 1 1 L du arctan s s s 0 u t sin u 1 1 2. Buktikan L du arctan s 0 u s Bukti: t sin u du maka F (0) 0 u 0 Misal F (t ) F ' (t ) sin t dan tF ' (t ) sin t t Dengan mengambil transformasi Laplace kedua bagian L{tF ' (t )} L{sin t} 1 s 1 2 d 1 sf ( s ) 2 ds s 1 sf ( s) 1 ds s 1 2 sf ( s ) arctan s C Menurut teorema harga awal, Lim sf ( s) lim F (t ) F (0) 0 s t 0 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo169 Sehingga diperoleh c 2 . 1 1 Jadi sf ( s) arctan s s cos u ln s 2 1 3. Buktikan L du u 2s t Bukti: Misal F (t ) t cos u cos t atau t{F ' (t )} cos t du maka F ' (t ) t u L{tF ' (t )} L{ cos t} 1 d sf (s) F (0) ds sf ( s ) s s d atau sf ( s ) 2 s 1 s 1 ds 2 s ds s 1 2 1 ln s 2 1 c 2 Menurut teorema harga akhir, lim sf ( s) lim F (t ) 0, sehingga c = 0. s 0 t 0 ln( s 2 1) 1 2 Jadi sf ( s ) ln s 1 0 atau f ( s) 2 2s g. Perkalian dengan t n dn f ( s) (1) f ( n ) ( s) Jika L{F (t )} f ( s) maka L{t F (t ) (1) n ds n n Bukti. Karena f ( s) e st F (t )dt maka menurut aturan Leibnitz untuk menurunkan 0 dibawah tanda integral, diperoleh: Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo170 df d f ' ( s ) e st F (t )dt ds ds 0 st e F (t )dt s 0 te st F (t )dt 0 e st {tF (t )}dt 0 L{tF (t )} df f ' (s) ds Jadi L{tF (t )} Contoh 1. Tentukan L{t sin at} Jawab a , maka menurut sifat perkalian dari pangkat s a2 L{sin at} 2 t n diperoleh L{tF (t )} 1 d n f ( s) , sehingga ds n L{t sin at} (1) d a ds s 2 a 2 n 2as (s a 2 ) 2 2 2. Tentukan L{t 2 cos at} Menurut sifat di atas, L{t 2 cos at} (1) 2 d2 s ds 2 s 2 a 2 d a2 s2 ds (s 2 a 2 ) 2 2 s 3 6a 2 s (s 2 a 2 ) 3 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo171 h. Sifat pembagian oleh t F (t ) Jika L{F (t )} f ( s) maka L f (u )du t 0 Bukti: Misal G (t ) F (t ) maka F (t ) tG(t ) t Dengan menggunakan definisi transformasi Laplace untuk kedua bagian, maka diperoleh bentuk L{F (t )} L{tG(t )} atau f ( s ) f (s) d L{G (t )} atau ds dg ds Selanjutnya dengan mengintegralkan diperoleh dg f (s) ds . s g ( s ) f (u )du f (u )du s F (t ) Jadi L f (u )du t 0 Soal-soal 1) Tentukan transformasi Laplace untuk fungsi yang diberikan a. F (t ) t cos 2t b. F (t ) t sin 3t c. F (t ) t (3 sin 2t 2 cos 5t ) d. F (t ) t 2 sin t e. F (t ) (t 2 3t 2) sin 3t f. F (t ) t 3 cos t g. F (t ) t sin 2 t Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo172 t 2 ,0 t 1 2) Jika F (t ) 0, t 1 Carilah L{F ' ' (t )} 2t ,0 t 1 3) Diketahui F (t ) t , t 1 a. carilah L{F (t )} b. carilah L{F ' (t )} c. apakah L{F ' (t )} sf ( s) F (0) berlaku untuk kasus ini 4) Tunjukkan bahwa te3t sin tdt 0 3 50 5) Tunjukkan bahwa t 1 L (u 2 u e u )du L{t 2 t e t } 0 s 6) Perlihatkan bahwa e at e bt sb a. L ln t sa 2 2 cos at cos bt 1 s b b. L ln 2 2 t 2 s a 7) Tunjukkan bahwa: a. 1 1 u u 1 1 L du ln 1 s 0 u s t1 t f (s) b. Jika L{F (t )} f ( s) maka L dt1 F (u )du 2 s 0 0 6.4 Transformasi Laplace Invers Definisi Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika L{F (t )} f ( s) maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis ditulis F (t ) L1{ f (s)} . L1 disebut operator transformasi Laplace invers. Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo173 Contoh. 1 1 1 2t 2t 1. Karena L e maka L e s2 s 2 s s 1 2. Karena L 2 cos t 3e maka L cos t 3 2 s 3 s 3 1 sinh at 1 sinh at 3. Karena L 2 maka L1 2 2 2 a s a a s a Ketunggalan Transformasi Laplace Invers Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)} Dengan demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan transformasi Laplace yang sama. Contoh 0 untuk t 1 F1 (t ) e 3t dan F2 (t ) 3t e untuk t 1 Mengakibatkan L1{F1 (t )} L1{F2 (t )} 1 s3 Jika kita menghitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa transformasi Laplace invers tidak tunggal. Akan tetapi apabila kita tidak dapat memperhitungkan fungsi-fungsi nol (yang tidak muncul dalam kasus-kasus fisika) maka ia adalah tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh teorema berikut. Teorema Lerch Jika membatasi diri pada fungi-fungsi F(t) yang kontinu secara sebagiansebagaian dalam setiap selang berhingga 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka inversi transformasi laplace dari f(s) yaitu L1 f (s) F (t ) , adalah tunggal. Jika tidak ada pernyataan lainnya, maka kita selalu menganggap ketunggalan di atas. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace invers beberapa fungsi sederhana dibawah ini. Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo174 Nomor f(s) L1{ f ( x)} F (t ) 1. 1 s 1 2. 1 s2 t 3. 1 s tn n! , n 0,1,2,3,... n 1 4. 1 sa 5. 1 s a2 e at sin at a 2 6. cos at s s a2 1 2 s a2 2 7. 8. sinh at a cosh at s s a2 s2 a2 (s 2 a 2 ) 2 2 9. t cos at 6.5 Sifat-sifat transformasi Laplace Invers Beberapa sifat penting dari transformasi Laplace invers adalah: 1) Sifat Linear Misal c1 dan c2 adalah sebarang bilangan konstanta, sedangkan f1 ( s) dan f 2 ( s) berturut-turut adalah transformasi Laplace dari F1 (t ) dan F2 (t ) , maka: L1{c1 F1 (t ) c2 F2 (t )} L1{c1 F1 (t )} L1{c2 F2 (t )} L1{c1 F1 (t )} L1{c2 F2 (t )} c1 L1{F1 (t )} c2 L1{F2 (t )} c1 f1 (s) c2 f 2 (s) Contoh Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo175 3s 12 1 12 1 3s L1 2 L 2 L 2 s 9 s 9 s 9 1 s 1 3L1 2 12 L 2 s 9 s 9 3 cos 3t 12 sin 3t 3 2) Sifat translasi atau pergeseran pertama Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka L1{ f (s a)} e at F (t ) Contoh 1 sinh 3t L1 2 t s 9 maka 1 1 1 2t sinh 3t L1 2 L e 2 3 ( s 2s 13 ( s 2) 9 3) Sifat translasi atau pergeseran kedua Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka F (t a), untuk t a L1{e as f ( s)} 0, untuk t a Contoh 1 L1 2 sin t maka s 1 3s sin( t ), untuk t e 3 3 L1 2 s 9 0, untuk t 3 4) Sifat pengubahan skala Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka L1{ f (ks)} 1 t F k k Contoh 3s 1 t s 1 Karena L1 2 cos t maka diperoleh L cos 2 s 1 (3s) 1 3 3 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo176 5) Transformasi Laplace invers dari turunan-turunan d n Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka L1{ f ( n ) ( s)} L1 f ( s) (1) n t n F (t ) ds Contoh 2 Karena L1 2 sin 2t s 4 L1 dan d 2 4s maka diperoleh 2 2 ds s 4 (s 4) 2 d 2 4s 1 (1) n t n sin 2t t sin 2t 2 L 2 2 ds s 4 ( s 4) 6) Transformasi Laplace invers dari antiturunan-antiturunan F (t ) Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka L1 f (u )du t s Contoh 1 1 1 1 1 1 1 t Karena L1 L e maka 3s( s 1) 3 s s 1 3 3 1 1 1 e t 1 diperoleh L1 du 0 3u 3(u 1) 3 t ` 7) Sifat perkalian dengan s n Jika L1{ f ( s)} F (t ) maka L1{sf (s)} F ' (t ) Dengan demikian perkalian dengan s berakibat menurunkan F(t) Jika f(t) 0 , sehingga L1{sf ( s) F (0)} F ' (t ) L1{sf (s)} F ' (t ) F (0) (t ) dengan (t ) adalah fungsi delta Dirac atau fungsi impuls satuan. Contoh Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo177 5 arena L1 2 sin 5t dan sin 5t 0 maka s 25 5s d L1 2 (sin 5t ) 5 cos 5t s 25 dt 8) Sifat pembagian dengan s f ( s) Jika maka L1 F (u )du s 0 t Jadi pembagian dengan s mengakibatkan integral F(t) dari 0 sampai dengan t. Contoh 2 Karena L1 2 sin 2t maka diperoleh s 4 t 2 1 1 L 2 sin 2u du cos 2u cos 2t 1 2 0 2 s( s 4) 0 t 1 9) Sifat konvolusi Jika L1{ f ( s)} F (t ) dan L1{g ( s)} G(t ) maka t L1{ f ( s) g ( s)} F (u )G(t u )du F * G 0 F*G disebut konvolusi atau faltung dari F dan G, dan teoremanya dinamakan teorema konvolusi atau sifat konvolusi. Contoh 1 1 1 2t 4t Karena L1 e e dan L s 2 s 4 t 4 u 2 ( t u ) 1 du e 2t e 4t maka diperoleh L1 e e ( s 4)( s 2) 0 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo178 6.6 Metode Transformasi Laplace Invers Menentukan transfomasi Laplace dapat dilakukan dengan beberapa cara, sehingga dalam transformasi Laplace invers terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: 1) Metode pecahan parsial Setiap fungsi rasional P( s ) , dengan P(s) dan Q(s) fungsi pangkat banyak Q( s ) (polinom) dan derajat P(s) lebih kecil dari Q(s). Selanjutnya ditulis jumlah dari fungsi rasional yang P( s ) dapat Q( s ) mempunyai bentuk A As B atau dan seterusnya , r 1,2,3,.... r 2 (as b) (as bs c) r Dengan memperoleh transformasi Laplace invers tiap pecahan parcial maka P( s ) dapat ditentukan L1 Q( s ) Konstanta A, B, C, …… dapat diperoleh dengan menyelesaikan pecahanpecahan dan menyamakan pangkat yang sama dari kedua ruas persamaan yang diperoleh atau dengan menggunakan metode khusus. Contoh 3s 16 1. Tentukan L1 2 s s 6 Jawab 3s 16 3s 16 1 L1 2 L s s 6 ( s 2)( s 3) 3s 16 A B ( s 2)( s 3) s 2 s 3 A( s 3) B ( s 2) s2 s 6 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo179 ( A B) s (2 B 3 A) s2 s 6 atau A+B = 3 dan 2B-3A = 16 atau 2(3-A)–3A=16 sehingga didapat A = -2 dan B = 5 3s 16 5 1 2 L1 L s 2 s 3 ( s 2)( s 3) 2 1 5 L1 L s 2 s 3 2e 2t 5e 3t s 1 2. Tentukan L1 2 ( s 3)( s 2s 2) Jawab s 1 Bs C 1 A L1 2 L 2 ( s 3)( s 2s 2) s 3 ( s 2s 2) A Bs C A( s 2 2s 2) ( Bs C )( s 3) 2 s 3 s 2s 2 ( s 3)( s 2 2s 2) ` As 2 2 As 2 A Bs 2 (3B C ) s 3C ( s 3)( s 2 2s 2) Sehingga ( A B) s 2 (2 A 3B C ) s (2 A 3C ) s 1 2 ( s 3)( s 2 2s 2) ( s 3)( s 2s 2) Diperoleh A+B = 0, 2A+3B+C=1, 2A+3C=-1 Atau A = 4 4 1 , B = , dan C = 5 5 5 4 1 4 s s 1 1 5 5 5 Akhirnya diperoleh L1 L 2 2 ( s 3)( s 2 s 2) s 3 ( s 2 s 2) Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo180 4 1 4 s 5 4 L1 1 4 ( s 1) L1 5 25 5 s 3 5 ( s 1) 2 1 s 3 ( s 2s 2) 4 4 e 3t e t cos t 5 5 2) Metode Deret Jika f(s) mempunyai statu uraian dari kebalikan pangkat dari s yang diberikan oleh f ( s) ao a1 a2 a3 ... s s2 s3 s4 Maka dibawah persyaratan-persyaratan yang sesuai kita dapat menginversi suku demi suku untuk memperoleh a 2 t 2 a3 t F (t ) ao a1t ... 2! 3! Contoh 1s e Tentukan L1 s Jawab 1s 1 1 e 1 1 3 ... 1 2 3! s s s s 2! s 1 1 1 1 = 2 ... 3 4 s s 2! s 3! s 12 s 1 1 1 e 1 1 Sehingga L1 ... L 2 3 4 2! s 3! s s s s 1 t t2 t3 + ... 12 2 2 12 2 2 32 3) Metode persamaan diferensial Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo181 4) Turunan terhadap statu parameter 5) Aneka ragam metode yang menggunakan teorema-teorema 6) Penggunaan tabel 7) Rumus inversi kompleks 8) Rumus Penguraian Heaviside Andaikan P(s) dan Q(s) adalah fungsi pangkat banyak (polinom) dan derajat P(s) lebih kecil dari Q(s). Misal Q(s) mempunyai n akar-akar yang berbeda yaitu k , k= 1, 2, 3, 4, ..., n. Maka P( s) n P( k ) k t L1 e Q( s) k 1 Q' ( k ) Bukti rumus di atas diuraikan sebagai berikut: Karena Q(s) adalah polinomial dengan n akar berbeda 1 , 2 , 3 , ... , n maka menurut metode pecahan-pecahan parsial diperoleh Ak An A1 A2 P( s ) .....(1) ... Q( s ) s 1 s 2 s k s n Dengan mengalikan kedua ruas dengan (s- k ) dan mengambil s k dengan menggunakan aturan L’Hospital diperoleh s k P( s ) ( s k ) lim P( s) s k Q( s ) s k Q( s ) Ak lim s k lim P( s) lim s k s k Q( s ) s k P( k ). lim s k Q( s ) P( k ) 1 ... Q' ( s ) Sehingga (1) dapat ditulis sebagai P( k ) 1 P( n ) P( 2 ) P( s) P(1 ) 1 1 1 . . ... . Q(s) Q' (1 ) s 1 Q' ( 2 ) s 2 Q' ( k ) s k Q' ( n ) s n dengan demikian Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo182 P( k ) P( n ) P( 2 ) P( s ) 1 1 1 1 1 P( 1 ) L1 . . ... . ... . L Q' ( k ) s k Q' ( n ) s n Q( s ) Q' ( 1 ) s 1 Q' ( 2 ) s 2 1 P( P( 1 ) 1 1 P( 2 1 1 k L1 . . . L .... L Q' ( 1 ) s 1 Q' ( 2 ) s 2 Q' ( k s k 1 1 P( n ) . ... L Q' ( n ) s n P( k ) k t P( n ) nt P( 1 ) 1t P( 2 ) 2t .e .e ... .e ... .e Q' ( 1 ) Q' ( 2 ) Q' ( k ) Q' ( n ) P( k ) k t e k 1 Q' ( k ) n 9) Fungsi Beta Jika m>0 dan n>0 didefinisikan fungsi beta sebagai 1 B(m,n) = u m1 (1 n) n1 du a dan kita dapat memperlihatkan sifat-sifat: 0 1. B(m, n) ( m) ( n ) ( m n) 2 2. sin 2 m 1 cos 2 m1 d 0 1 (m)(n) B(m, n) 2 2(m n) Soal-soal 1. Tentukan, 12 a. L1 4 s 2s 5 b. L1 2 s 9 3s 8 4s 24 c. L1 2 2 s 4 s 16 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo183 7 3s 2 d. L 5 3s 2 s 2 1 s e. L1 3 (s 1) 3s 14 f. L1 2 s 4s 8 8s 20 g. L1 2 s 12s 32 s 1 h. L1 3 s 2 5s 2 i. L1 2 3s 4 s 8 s 4 s 24 j. L1 5 2 ( s 4) 2 s 16 s 1 k. L1 2 2 ( s 2s 2) 1 l. L1 2 ( s 4)( s 4) 1 m. L1 2 3 ( s 1) 2. Buktikan bahwa: 3s 16 2t 2t a. L1 2 5e 2e s s 6 3 t 1 t 2s 1 b. L1 3 1 e e 2 2 s s s 1 1 t 2 1 2 t 3 c. L1 2 e e 2 6s 7 s 2 2 11s 2 2 5 3 t 2t t d. L1 5e e 2 2e 2 ( s 2)( 2s 1)( s 1) Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo184 27 12s 4t e. L1 3e 3 cos(3t ) 2 ( s 4)( s 9) s 2 16s 24 1 sin( 4t ) cos( 2t ) sin( 2t ) 4 2 s 20s 64 2 1 f. L 1 s 1 4 3t g. L1 4 cos t 3 sin t e 2 5 ( s 3)( s 2s 2) 5 3. Dengan menggunakan rumus penguraian Heaviside, tunjukkan bahwa 2s 11 a. L1 ( s 2)( s 3) 19s 27 b. L1 ( s 2)( s 1)( s 3) 2s 2 6s 5 c. L 3 2 ( s 6s 11s 6 1 2s 2 d. L1 ( s 1)( s 2)( s 3) 6.7 Penggunaan pada Persamaan Diferensial a) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Konstan Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian suatu persamaan diferensial dengan koefisien konstan. Misal ditentukan persamaan diferensial d 2Y dY p qY F ( x) atau Y ' ' pY ' qY F ( x) dengan p,q adalah konstanta dx dx dan persamaan tersebut mempunyai syarat awal atau batas Y(0)=A dan Y’(0)=B, A dan B adalah konstanta yang diberikan. Selesaian persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan cara melakukan transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan selanjutnya gunakan syarat awal yang diberikan. Akibatnya diperoleh persamaan Aljabar LY ( x) y(s) . Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo185 Selesaian yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan transformasi Laplace invers dari y(s). Cara ini dapat diperluas pada persamaan-pers amaan diferensial tingkat tinggi. Contoh Tentukan selesaian persamaan diferencial berikut. 1) Y ' 'Y x dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-2 Jawab Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferensial diperoleh L{Y "Y} LY " LY L{x} Menurut sifat (5) transformasi Laplace L F ( n ) (t ) s n L{F (t )} s n1 F (0) s n2 F " (0) .... sF n2 (0) F n1 (0) , sehingga {s 2 L{Y } sY (0) Y ' (0)} L{Y } L( x) ( s 2 y s 2) y ( s 2 1) y y 1 s2 1 ( s 2) s2 1 s2 2 2 s ( s 1) s 1 2 = 1 1 s 2 2 2 2 2 s s 1 s 1 s 1 = 1 s 3 2 2 2 s s 1 s 1 Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers s 3 1 Y L1 2 2 2 s 1 s 1 s 1 s 1 3 L1 2 L1 2 L 2 s s 1 s 1 x cos x 3sin x Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo186 Untuk pemeriksaan jawab di atas Y 1 cos x 3sin x Y ' sin x 3 cos x Y ' ' cos x 3sin x Y ' 'Y cos x 3sin x x cos x 3sin x x dan Y(0) = 1, Y’(0)=-2 2) Y ' '3Y '2Y 4e 2 x dengan Y(0) = -3 dan Y’(0)=5 Jawab Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferencial diperoleh LY "3Y '2Y L{4e 2x } Menurut sifat (5) transformasi Laplace L F ( n ) (t ) s n f (s) s n1 F (0) s n2 F " (0) .... sF n2 (0) F n1 (0) , sehingga LY "3Y '2Y L{4e 2x } {s 2 L{Y } sY (0) Y ' (0)} 3sL{Y } Y (0) 2L{Y } L(4e 2 x ) {s 2 y 3s 5} 3{sy 3} 2 y ( s 2 3s 2) y y 4 s2 4 3s 14 s2 4 3s 14 2 ( s 3s 2)( s 2) s 3s 2 2 3s 2 20s 24 ( s 1)( s 2) 2 7 4 4 s 1 s 2 ( s 2) 2 Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers 7 4 4 Y L1 2 s 1 s 2 ( s 2) Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo187 7 1 4 1 4 L1 L L 2 s 1 s 2 ( s 2) 7e x 4e 2 x 4 xe2 x b) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan selesaian persamaan diferensial dengan koefien variable. Khususnya persamaan diferensial yang berbentuk x nY ( n ) ( x) sehingga transformasi Laplace diperoleh dm L x mY ( n ) ( x) (1) m m L Y ( n ) ( x) ds Hal ini sesuai dengan sifat transformasi Laplace Jika L{F (t )} f ( s) maka L{t n F (t )} 1 n dn f ( s) 1 f ( n ) ( s) n ds Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut Tentukan selesaian persamaan diferensial 1) xY' '2Y ' xY 0 dengan Y(0) = 1 dan Y( )= 0 Jawab Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan diperoleh: LxY"2Y ' xY L0 LxY" L2Y ' LxY 0 (1)1 1 d 2 d s y sY (0) Y ' (0) 2( sy Y (0)) (1)1 ( y ) 0 ds ds d 2 d s y s 1 2( sy 1) (1)1 ( y ) 0 ds ds dy dy 2sy s 2 1 0 2( sy 1) (1) 0 ds ds 2sy s 2 y'1 2sy 2 y' 0 (s 2 1) y' 1 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo188 y' 1 ( s 1) 2 Diperoleh y 1 ds arctan s C ( s 1) 2 Karena y 0 bila s kita dapatkan c y 2 arctan s arctan 2 , sehingga 1 s 1 sin t Akhirnya didapat Y L arctan , hal ini memenuhi Y( ) =0 s t 2) Y ' ' xY 'Y 1 , dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2 Jawab Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan diperoleh: LY " xY 'Y L 1 LY " LxY' LY L 1 s 2 y sY (0) Y ' (0) (1)1 s 2 y s.1 2 d 1 {sy Y (0)} y ds s d ( sy 1) y 0 ds s 2 y s 2 ( y sy ' ) y ' sy '( s 2 1) y s 2 1 s 1 s Persamaan di atas merupakan persamaan difererensial liner tingkat satu derajat satu dan dapat diubah menjadi: 1 2 1 y ' s y 1 2 s s s Faktor integral persamaan di atas adal e s 1 ds 1 e2 s 2 2 ln s 1 s 2e 2 s2 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo189 1 s d 2 2 s2 2 1 2 2 s e y 1 2 s e Maka ds s s 2 s2 s 1 2 1 Sehingga y e y (1 2 ) s 2 e 2 ds s s s s2 1 2 c 2 2 e2 s s s Akhirnya diperoleh y 1 2t Soal-soal Tentukan selesaian persamaan diferensial berikut: 1) Y ' xY'Y 0 dengan Y(0) = 0 dan Y’(0) = 1 2) xY ' '(1 2 x)Y '2Y 0 dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2 3) xY ' '( x 1)Y 'Y 0 dengan Y(0) = 5 dan Y( ) = 0 4) Y ' 'Y '4xY 0 dengan Y(0) = 3 dan Y’(0) = 0 5) Y ' '4Y 0 dengan Y(0)=0 dan Y’(0)=7 6) Y ' '3Y 2Y 4 x 12e x dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-1 6.8 Persamaan Diferensial Simultan Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang menentukas selesaian persamaan diferensial dengan rmenggunakan transformasi Laplace dan transformasi Laplace invrers. Selanjutnya transformasi Laplace dan transformasi Laplace invers dapat dipergunakan untuk menentukan dua atau lebih persamaan diferensial biasa simultan. Metode yang digunakan tidak berbeda dengan penjelasan sebelumnya. Persamaan diferensial simultan adalah persamaan diferensial yang secara bersama-sama sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dan didalamnya terdapat turunan-turunan atau diferensial dari suatu fungsi yang belum diketahui. Di dalam persamaan difersial simultan diberikan syarat awal yang tertentu dan diketahui nilainya pada variabel yang saling bergantung. Berikut ini diberikan beberapa contoh persamaan diferensial simultan. Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo190 dX dt 2 x 3 y 1. , bergantung pada X (0) 8, Y (0) 3 dY y 2 x dt dX dZ dt dt t , bergantung pada Y (0) 3, Y ' (0) 2, Z (0) 0 2. 2 d Y t Z e dt 2 3Y ' '3Z ' ' te t 3 cos t 3. , bergantung pada Y (0) 1, Y ' (0) 2, Z (0) 4, Z ' ' (0) 0 tY ' ' Z ' sin t Cara menentukan selesaiannya adalah dengan mengambil transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan diferensial , selanjutnya gunakan metode substitusi atau eliminasi variabel persamaan dan dari proses eliminasi atau substitusi akhirnya gunakan transformasi Laplace invers pada persamaan yang diperoleh. Contoh Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini dX dt 2 x 3 y 1) , bergantung pada X (0) 8, Y (0) 3 dY y 2 x dt Jawab Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh: dX L dt L(2 x) L(3 y ) dY L L( y ) L(2 x) dt atau Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo191 sx X (0) 2 x 3 y ( s 2) x 3 y 8 sy Y (0) y 2 x ( s 1) y 2 x 3 Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh: ( s 2) x 3 y 8 (2) 2( s 2) x 6 y 16 (s 1) y 2 x 3 (s 2) ( s 2 3s 2) y 2(s 2) x 3s 6 (6 s 2 3s 2) y 22 3s y 22 3s 3s 22 2 ( s 3s 4) ( s 1)( s 4) Analog, untuk variabel y ( s 2) x 3 y 8 .( s 1) ( s 1)( s 2) x 3( s 1) y 8( s 1) ( s 1) y 2 x 3.3 3( s 1) y 6 x 9 ( s 2 3s 2 6) x 8( s 1) 9 x 8s 17 ( s 1)( s 4) Sehingga 3s 22 2 2 5 1 5 1 L1 Y L1 ( y ) L1 L L s 1 s 4 s 1 s 4 ( s 1)( s 4) 8s 17 3 3 5 1 5 1 L1 X L1 ( x) L1 L L s 1 s 4 s 1 s 4 ( s 1)( s 4) Atau X 5e t 3e 4t dan Y 5e t 2e 4t merupakan selesaian persamaan diferensial dX dt 2 x 3 y , bergantung pada X (0) 8, Y (0) 3 simultan dY y 2 x dt Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo192 X ' 'Y '3 X 15e t 2) , dengan X (0) 35, X ' (0) 48, Y (0) 27, Y ' (0) 55 Y ' ' 4 X 3 Y 15 sin 2 t Jawab Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh: L X ' ' L(Y ' ) L(3x) L(15e t ) LY ' ' L(4 X ) L(3Y ) L(15 sin 2t ) atau s 2 x sX (0) X ' (0) sy Y (0) 3x 15 s 1 s 2 y sY (0) Y ' (0) 4( sx ( X (0)) 3 y 30 s 4 2 atau s 2 x 35s 48 sy 27 3 x 15 s 1 s 2 y 27 s 55 4sx 140 3 y 30 s 4 2 Atau s 2 3 x sy 35s 21 s 2 3 y 4sx 27 s 195 15 s 1 30 s 4 2 Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh: s 2 3 4s x (4s ) sy (4s )35s 21 s 2 3 s 2 3 y 4s s 2 3 x s 2 3 27 s 195 x 15 s 1 30 s 4 2 35s 3 48s 2 300s 63 15( s 2 3) 30s 2 2 2 2 2 2 ( s 1)( s 9) ( s 1)( s 1)( s 9) ( s 1)( s 4)( s 2 9) Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo193 30s 45 3 2s 2 2 2 s 1 s 9 s 1 s 4 Analog, untuk variabel y s 2 3 s 2 3 x s 2 3 sy s 2 3 {35s 21 s s 2 3 y 4s ( s ) x s {27 s 195 15 } s 1 30 } s 4 2 27 s 3 55s 2 3s 585 60s 30( s 2 3) y s 1 s 2 1 s 2 9 (s 2 1)( s 2 4)( s 2 9) ( s 2 1)( s 2 9) 30s 60 3 2 2 2 2 ( s 9) ( s 1) s 1 s 4) Sehingga Y L1 ( y) 30 cos 3t 60 sin t 3e t sin 2t X L1 ( x) 30 cos t 15 sin 3t 3e t 2 cos 2t merupakan selesaian persamaan diferensial simultan X ' 'Y '3 X 15e t , dengan X (0) 35, X ' (0) 48, Y (0) 27, Y ' (0) 55 Y ' '4 X 3Y 15 sin 2t Soal-soal Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini: Y ' Z '2Y 2Z sin t 1) , dengan Y (0) Y ' (0) Z (0) 0 Y ' '2Z 'Y 0 X '2Y ' ' e t , dengan X (0) Y (0) Y ' (0) 0 2) X '2 X Y 1 t tY Z 'tZ ' (t 1)e 3) , dengan Y (0) 1, Z (0) 1 t Y ' Z e Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo194 Y ' Z '2Y 2Z sin t 4) , dengan Y (0) 0, Y ' ( ) 1, Z (0) 1 Y ' '2Z 'Y 0 Y ' X ' t 5) , dengan Y (0) 3, Y ' (0) 2, X (0) 0 t Y ' ' X e Topik-topik pada bab VI dilaksanakan selama 3 x tatap muka masingmasing tatap muka 150 menit (3 SKS). Berdasarkan hasil penilaian tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti kepada mahasiswa diperoleh kriteria ketuntasan pembelajaran sebagai berikut: Nomor Kriteria Ketuntasan Jumlah Peserta Persentase (%) 1 Sangat Memuaskan (A) 7 10,61 2 Memuaskan (B) 32 48,48 3 Cukup (C) 21 31,82 4 Kurang (D) 2 3,03 5 Sangat Kurang (E) 4 6,06 Jumlah 66 100 Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo195