BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin kerasnya persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini, membuat perusahaan-perusahaan untuk memberdayakan sumber daya yang mereka miliki guna untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Handoko (2008:10) sumber daya terpenting dalam perusahaan adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan kunci penentu keberhasilan perusahaan. Menurut Hessel (2007:178) faktor-faktor yang berperan dalam memengaruhi kinerja sebuah organisasi adalah motivasi, budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, kedisiplinan, lingkungan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Rahadi (2010:5) kinerja merupakan tingkat keberhasilan yang diraih oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu aktivitas kerja dengan merujuk kepada tugas yang harus dilakukan. Karena kinerja merupakan suatu hal yang menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya pada perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Menurut Rivai (2008:14-15) kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Menurut Mangkunegara (2014:9) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mathis dan Jackson (2010:157) motivasi berperan untuk meningkatkan hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk mencapai tujuan, oleh sebab itu motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan. Menurut Kreitner dan Kinicki (2014:212) motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan pergerakan, arahan, dan kegigihan dari sikap sukarela yang mengarah pada tujuan. 1 2 Motivasi kerja merupakan faktor penting dalam mencapai kepuasan kerja karyawan, motivasi dari internal perusahaan adalah hal yang dapat mendorong kepuasan kerja karyawan di perusahaan tersebut. Motivasi kerja karyawan dapat diukur melalui penghargaan, aktualisasi diri dan kebutuhan lainnya. Pengaruh motivasi kerja akan berpengaruh terhadap kinerja kerja dan komitmen organisasi. Budaya organisasi sangat erat kaitannya dalam meningkatkan kinerja karyawan, sebab dengan terciptanya budaya kerja yang baik serta ditunjang dengan kerja sama antara karyawan, maka akan tercapai hasil yang dapat meningkatkan kinerja kerja karyawan (Tika, 2011:121). Menurut Schein (2009:27), budaya organisasi sebagai pola asumsi bersama yang dipelajari oleh suatu kelompok dalam memecahkan masalah melalui adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dipertimbangkan kebenarannya. Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama, dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain. Karena itu budaya organisasi harus diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk melihat, berpikir, dan merasakan kaitannya dengan masalah-masalah yang ada. Budaya berperan dalam membawa identitas bagi anggota organisasi dan budaya juga berperan mempermudah timbulnya komitmen pada anggota organisasi serta dapat meningkatkan sistem sosial dalam suatu perusahaan. Perusahaan mempunyai nilai-nilai dan aturan organisasi yang akan tercermin dari pekerjaan dan sikap karyawan di perusahaan. Karena budaya yang kuat merupakan landasan dari kinerja suatu perusahaan, setiap perusahaan pasti mempunyai budaya organisasi baik dibuat maupun tidak dibuat oleh manajemen. Menurut Robbins dan Coulter (2012:405) komitmen organisasi tingkat sejauh mana identifikasi karyawan terhadap suatu organisasi dan tujuannya dan keinginan untuk mempertahankaan keanggotaan pada organisasi tersebut. Sehingga dengan adanya komitmen tinggi yang dimiliki terhadap perusahaan atau organisasi tersebut diharapkan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Kurangnya komitmen pada karyawan mencerminkan kurangnya tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dalam pekerjaan, sebaliknya komitmen yang tinggi dari para karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaan. 3 Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat banyak perusahaan dari berbagai jenis bidang usaha yang ada di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas yang terdapat pada perusahaan baik dari sumber daya manusia sampai produk atau jasa. Salah satu perusahaan yang mengalami dampak dari persaingan bisnis adalah PT. Mensana Aneka Satwa sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan vaksin, vitamin, serta campuran pakan. Selain itu, perusahaan ini juga bergerak dalam produksi alat-alat peternakan unggas, seperti alat minum unggas dan tempat pakan unggas. PT. Mensana Aneka satwa memiliki 35 cabang di seluruh Indonesia dan memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan serta perlengkapan hewan ternak di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul. PT. Mensana Aneka Satwa yang berdomisili di daerah Jakarta Barat, Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Kav. 100 Kompleks Taman Surya Blok AA 9, Jakarta. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1986, memiliki karyawan pada perusahaan berjumlah 60 orang karyawan. Kinerja karyawan yang baik sangat dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dapat memengaruhi visi dan misi perusahaan. PT. Mensana Aneka Satwa mempunyai komitmen untuk lebih memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Banyak karyawan pada PT. Mensana Aneka Satwa yang tidak disiplin bekerja karena faktor keterlambatan karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager Human Resources Development (HRD) PT. Mensana Aneka Satwa dikatakan pada evaluasi terakhir tahun 2014 tingkat keterlambatan karyawan meningkat. Keterlambatan karyawan dipicu oleh beberapa faktor seperti kemacetan di jalan, kendaraan rusak, mengantar anak kesekolah, dan salah memperhitungkan waktu. Hal itu dapat dilihat dari data absensi 4 bulan terakhir yang menyatakan bahwa data kehadiran atau absensi dari karyawan. Berikut ini adalah daftar absensi 4 bulan terakhir tahun 2014 karyawan PT. Mensana Aneka satwa. 4 Tabel 1.1 Absensi Keterlambatan Karyawan Bulan September – Desember Tahun 2014 PT. Mensana Aneka Satwa Jumlah Karyawan Terlambat Jumlah Seluruh Karyawan September Oktober November Desember 60 Karyawan 24 (40%) 26 (43,3%) 20 (33,3%) 28(46%) Sumber: PT. Mensana Aneka satwa (2015) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap bulannya pasti ada karyawan yang datang terlambat. Pada bulan september 2014 terlihat bahwa karyawan yang terlambat sebanyak 24 orang, kemudian terjadi peningkatan keterlambatan pada bulan oktober 2014 yaitu sebanyak 26 orang, namun pada november 2014 jumlah karyawan yang terlambat berkurang menjadi 20 orang dan peningkatan pada bulan desember 2014 sebanyak 28 orang. Peningkatan yang lebih besar terjadi di bulan Desember yang merupakan peningkatan paling besar dari keterlambatan karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. Penyebab keterlambatan karyawan ini disebabkan lemahnya budaya organisasi yang ada pada perusahaan PT. Mensana Aneka Satwa karena tidak ada sanksi yang berat bagi karyawan yang datang terlambat. Selain banyaknya karyawan yang terlambat masuk kerja, PT. Mensana Aneka Satwa juga memiliki permasalah pada perusahaan mereka selama empat tahun terakhir ini, yakni kinerja karyawan yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Penyebab penurunan kinerja karyawan ini diyakini manager Human Resources Development (HRD) PT. Mensana Aneka Satwa adalah karena pengaruh manajemen perusahaan, pengaruh pribadi karyawan tersebut, pengaruh lingkungan kerja, pengaruh rekan kerja, faktor fresh graduate, pekerjaan itu sendiri serta kurangnya untuk terus mempertahankan motivasi karyawan yang berpengaruh terhadap komitmen di dalam organisasi serta lemahnya budaya organisasi yang berujung dengan banyaknya penurunan kinerja karyawan selama empat tahun terakhir ini. Oleh karena itu, pemberian motivasi dan penerapan budaya organisasi yang baik akan berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kinerja kerja karyawan yang menurun. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari PT. Mensana Aneka Satwa mengenai kinerja karyawan yang terjadi selama empat tahun terakhir. 5 Tabel 2.2 Data Kinerja Karyawan Tahun 2011-2014 Tahun Persentase Kinerja Karyawan 2011 75% 2012 61% 2013 52% 2014 45% Sumber: PT. Mensana Aneka Satwa (2015) Dari data di atas menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang terus menurun setiap tahunnya akan memberikan dampak yang buruk bagi sustainability PT. Mensana Aneka Satwa serta dapat melemahkan daya saing PT. Mensana Aneka Satwa dengan perusahaan pesaingnya. Berdasarkan data total persentase kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa secara keseluruhan. Pada tahun 2011 kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa adalah 75%, kemudian pada tahun 2012 kinerja karyawan menurun menjadi 61%, pada tahun 2013 kinerja karyawan kembali menurun menjadi 52%, dan pada tahun 2014 terjadi penuruan kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa dengan persentase pencapaian kinerja sebesar 45%. Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dengan karyawan PT. Mensana Aneka Satwa, penyebab menurunya kinerja karyawan dari tahun ke tahun adalah motivasi yang diterapkan oleh perusahaan tidak membuat karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja kerjanya yang berdampak pada komitmen di dalam organisasi yang menurun dari karyawan. Serta budaya organisasi perusahaan PT. Mensana Aneka Satwa memiliki tingkat disiplin yang rendah, tidak ada punishment yang berat bagi karyawan yang melanggar peraturan sehingga terdapat beberapa karyawan yang tidak kompeten dan terdapat juga beberapa karyawan yang tidak dapat bekerjasama dengan baik dalam tim. PT. Mensana Aneka Satwa dituntut untuk mampu mempunyai kinerja yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan para customer serta sekaligus dapat memberikan kontribusi kesejahteraan kepada anggota organisasi. Untuk itu, pemimpin dan manajer diharapkan mampu memberikan motivasi kerja kepada karyawan, menciptakan budaya organisasi yang baik, serta adanya komitmen organisasional sangat dibutuhkan dalam menciptakan keberhasilan tersebut. 6 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MENSANA ANEKA SATWA". 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa? 2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa? 3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa? 4. Apakah motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. 2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. 3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. 4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Penulis a) Menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. b) Dapat digunakan sebagai acuan-acuan untuk penelitian selanjutnya. 7 2. Untuk PT. Mensana Aneka Satwa: a) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam hal motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa. b) Sebagai saran yang dapat diaplikasikan terhadap karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Pembaca: Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang mengenai motivasi, budaya organisasi, komitmen organisasi dan kinerja kerja, begitu juga pembaca dapat menambah pemahaman pengetahuan dalam hal memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. 1.5 State of The Art Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu NO 1. Judul Pengarang Influence of Motivation And Dr. Culture on Mahmudah Organizational Widyaningrum Hasil Penelitian Enny Motivasi secara berpengaruh positif terhadap Commitment and Peformance kinerja karyawan, budaya of organisasi Employee of Medical Service secara berpengaruh positif kinerja karyawan, komitmen positif terhadap berpengaruh terhadap karyawan pada kinerja bagian pelayanan kesehatan. 2. The Influence of Motivation on Muogbo, Uju. S. Motivasi secara signifikan Employee's memengaruhi Peformance: A kinerja Study Some Selected Firms in karyawan perusahaan Anambra State pada Anambra State. 8 3. The Impact of Organizational Ali Ibrahim Mohamed, Budaya Culture On Peformance Employees Ahmed ff Ali organisasi Shiekh berpengaruh Mogadishu Abukar terhadap Universities positif kinerja kerja karyawan pada Mogadishu Universities. 4. The Impact of the Motivation Hashim Zameer, Shehzad Motivasi secara signifikan on the Employee’s Ali, Performance in Waqar Nisar, memengaruhi Beverage Muhammad Amir Industry of Pakistan 5. Pengaruh 6. pada Dan Yonathan Steve Kosasih, Budaya Organisasional Eddy Madiono Sutanto organisasional berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan. kinerja "Studi komitmen Kasus industri minuman di Pakistan. Budaya Komitmen karyawan kinerja Pada PT. terhadap karyawan, organisasional Rajawali Citramas Mojokerto, berpengaruh Jawa Timur" kinerja karyawan. Analisis Pengaruh Organisasi Kerja Dan Terhadap Budaya Chaterina Melina Taurisa, Budaya Kepuasan Intan Ratnawati organisasi berpengaruh positif dan Komitmen signifikan Organisasional Dalam kepuasan Meningkatkan Kinerja organisasi Karyawan. "Studi Pada PT. positif Sido terhadap Muncul Semarang" terhadap Kaligawe terhadap kerja, budaya berpengaruh dan signifikan komitmen organisasional, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, komitmen organisasional berpengaruh positif dan 9 signifikan terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 10