Uploaded by estu.dwinandana

PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK

advertisement
PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK CENTURY
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu maupun organisasi untuk
menghasilkan keuntungan atau laba. Individu maupun perusahaan selaku sebuah organisasi
merupakan institusi ekonomi yang utama yang digunakan orang dalam masyarakat modern
untuk melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Seiring
dengan perkembangan jaman dan perkembangan bisnis secara global moral dan etika menjadi
suatu hal yang penting dalam pelaksanaan bisnis. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya tidak pernah terlepas dari norma dan etika yang berlaku di lingkungan tempat
perusahaan itu berdiri. Etika merupakapan ilmu yang mendalami standar moral perorangan
dan standar moral individu.
Perusahaan sebagai organisasi bisnis pastilah memiliki nilai dan budaya yang
dipercayai dan yang diterapkan dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Budaya dan
kepercayaan yang diterapkan perusahaan ini biasanya menjadi pondasi dasar bagaimana
perusahaan menjalankan bisnis yang dilakukannya. Budaya dan kepercayaan ini lah yang
biasanya mengandung norma dan etika. Etika dalam berbisnis bagi perusahaan mempunyai
peran yang penting bagi perusahaan, etika dalam dunia bisnis biasanya disebut sebagai etika
bisnis. Etika bisnis tidak akan pernah mati selalu ada selama bisnis itu berlangsung. Etika
bisnis membentuk suatu bisnis pada perusahaan menjadi bisnis yang kuat yang menciptakan
nilai yang tinggi bagi perusahaan. Bisnis yang baik tidak hanya bisnis yang menguntungkan
tetapi juga bisnis yang baik secara moral. Namun kenyataannya masih banyak perusahaan
yang dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka tidak menerapkan etika dan norma yang
mengakibatkan kerugian pada orang lain.
1
Salah satu tindakan yang tidak beretika yaitu tindakan penipuan dan korupsi. Kasus
penipuan dan korupsi merupakan tindakan yang tidak beretika yang memberikan kerugian
bagi pihak lain. kasus penipuan dan korupsi tidak hanya terjadi pada politik dan pemerintah
namun hal ini juga tidak terlepas pada kegiatan bisnis yang dijalankan pada dunia
perbankkan. Salah satu kasus penipuan dan korupsi yang masih menjadi topic pembicaraan
hingga saat ini yaitu kasus penipuan dan korupsi yang terjadi pada Bank Century.
Bank Centry mengalami krisis pada akhir tahun 2008 dimana Bank Century
mengalami kalah kliring tepatnya pada tanggal 10 November 2008, hingga akhirnya Bank
Century menderita kesulitan likuidasi. Krisis yang dialami oleh Bank Century ini bukan
dikarenakan krisis global namun dikarenaka permasalahan yang terjadi pada internal Bank
Century. Akibat dari kalah kliring dan kesulitan yang likuidasi yang dialami oleh Bank
Century maka Bank Indonesia bersama dengan KSSK pada tanggal 20 November 2008 yang
menetapkan bahwa Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistematis memberika
kerugian pada nasabah.
Dampak berantai yang terlihat yaitu banyak nasabah yang merasa dirugikan akibat
permintaan pencairan dana mereka tidak dapat dipenuhi oleh Bank century. Nasabah tidak
dapat melakukan transaksi tunai mapun transaksi nontunai. Hasil penyelidikan yang
dilakukan Bank Indonesia menemukan bahwa Bank Century mengalami berbagai
permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan surat-surat berharga (SSB) yang
berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) oleh
pengurus bank, dan dugan pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN).
Krisis yang dialami oleh Bank Century ini di identifikasi merupakan akibat dari
tindakan penipuan yang dilakukan pihak manajemen terhadap nasabah. Adanya
penyelewangan dana nasabah hingga Rp 2,8 Triliyun dan penjualan reksana fiktif yang tidak
2
memilki izin dari Bank Indonesia dan Bappepam LK. Penipuan yang dilakukan Bank
Century merupakan tindakan yang tidak beretika yang mengakibatkan kerugian bagi nasabah.
Hingga saat ini kasus Bank Century masih menjadi perdebatan meskipun sudah ada oknum
yang dikenai hukuman berkaitan dengan kasus Bak Century.
1.2 Identifikasi Masalah
Penulis berusaha menganalisis kasus Bank Century. Melihat tindak penipuan yag
terjadi dalam kejadian kasus Bank Century bagaimana hubungannya terkait dengan etika
bisnis. Standar moral apa yang dilanggar dalam kasus Bank Century, apabila dikaitkan
dengan empat jenis standar moral yang berlaku yaitu: utilitarianisme, hak, keadilan, dan
caring (perhatian)
1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana kronologi terjadinya kasus Bank Century?

Bagaimana hubungan kasus Bank Century apabila dikaitkan dengan etika dan empat
jenis standar moral yang berlaku? Dan siapa saja yang dirugikan dalam kasus ini?
TINJAUN TEORITIS
1.1 ETIKA BISNIS
Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral
masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan
kita dan apakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal-standar yaitu, apakah
didukung dengan penalaran yang bagus atau yang jelek. Etika bukan hanya cara untuk
mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu sosial semacam antropologi, sosiologi dan psikologi juga
memelajari moralitas, namun melakukannya dengan cara yang sangat berbeda dari
pendekatan moralitas yang merupakan ciri etika.
3
Etika bisnis merupakan studi standar moral dan bagaimana standar itu diterapkan ke
dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa yang diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam
organisasi. Masalah etika bisnis mencakup beragam topic yang luas. Permasalhanpermasalahan dalam etika bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertnyaan mengenai moralitas aktivitas,
kebijakan, praktik, dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
2.1 Prinsi-Prinsip Etis dalam Bisnis
Terdapat empat jenis standar moral yaitu:
1. Utilitarianisme.
Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan
kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada
masyarakat. Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi
kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya
keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah
tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi
masyarakat.
2. Konsep hak
Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika
dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Hak berasal
dari sistem hukum yang mengizinkan seseorang untuk bertindak dalam suatu cara
tertentu. Hak juga bisa berasal dari sistem standar moral yang tidak tergantung pada
sistem hukum tertentu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan
bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun
kepentingan dan melindungi pilihan mereka.
4
3. Keadilan dan kesamaan
Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian
alasannya adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral
individu. Hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas
misalnya merupakan bagian dari apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan
bahwa keuntungan dan beban haruslah didistribusiikan secara merata.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajaran biasanya dapat
dibagi ke dalam tiga kategori. Keadilan distributif, yang merupakan kategori pertama
dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban
dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada pemberlakuan
hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil
adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang
melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan dengan cara
yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka
alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang
dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita.
4. Etika memberi perhatian
Etika memberi perharian menekankan pada dua syarat moral, yaitu:
a. Kita hidup dalam suatu rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta
menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.
b. Kita memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang menjalin hubungan baik
dengan memperhatikan kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan mereka dari
perspektif pribadi mereka sendiri, dan dengan memberikan tanggapan secara
positif pada kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan orang-orang yang
membutuhkan dan bergantung pada perhatian kita.
5
PEMBAHASAN
3.1 Kronologi Kasus Bank Century
Bank Century pada mulanya didirikan dengan nama Bank CIC pada tahun 1989. Pada
tanggal 6 Desember 2004 Bank Pikko dan Bank Danpac melakukan merger dengan Bank
CIC yang kemudian berganti nama sebagai Bank Century. Kasus Bank Century bermula pada
adanya tawaran investasi kepada nasabah mereka dengan janji investasi tersebut akan
memberikan bunga lebih besar deposito. Investasi yang dimaksut yaitu investasi berupa
reksadana pada PT. Antaboga Delta Securitas. PT. Antaboga Delta Securitas merupakan
pemilik saham dari Bank Century sehingga investasi yang dilakukan merupakan investasi
yang aman dan bunga reksadana yang didapat akan jauh lebih tinggi dari bunga deposito.
Akibat penawaran investasi ini para nasabah yang memilki investasi berupa deposito
beralih memindahkan dana mereka untuk diinvestasikan pada investasi reksadana PT.
Antaboda Delta Securitas. Namun kenyataannya investasi reksadana tersebut tidak dapat
dicairkan pada saat jatuh temponya. Bapepam LK tidak pernah mengeluarkan izin atas
reksadana tersebut. ada 2000 silam Bank Indonesia melarang perbankan menjual produk
investasi. Namun, Robert selaku pemegang saham Bank Century tetap menjajakan produk
investasi Antaboga. maka nasabah yang melakukan investasi pada reksadana PT. Antaboga
dipastikan mengalami tindak penipuan.
Pada tanggal 14 November 2008 pihak Bank Century mengajukan permohonan
fasilitas pendanaan darurat dengan alasan sulit mendapat pendanaan. Pada tanggal 20
November 2008 Bank Indonesia menetapkan Bank Century sebagai bank yang kalah klirig.
mengumumkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR Bank Century minus hingga 3,52
persen. Diputuskan, guna menambah kebutuhan modal untuk menaikkan CAR menjadi 8
persen adalah sebesar Rp 632 miliar. Bank Indonesia juga melakukan melakukan
6
pemeriksanaan yang hasilnya menyatakan bahwa Bank Century mengalami berbagai
permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan Surat-Surat Berharga (SSB) yang
berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) oleh
pengurus bank, dan dugaan Pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN). Setelah penyidikan yang
ilakukan Bani Indonesia Delapan pejabat Bank Century dicekal. Mereka adalah Sualiaman
AB (Komisaris Utama), Poerwanto Kamajadi (Komisaris), Rusli Prakarta (komisaris),
Hermanus Hasan Muslim (Direktur Utama), Lila K Gondokusumo (Direktur Pemasaran),
Edward M Situmorang (Direktur Kepatuhan) dan Robert Tantular (Pemegang Saham).
Kasus Bank Century tidak hanya berhenti pada kasus penipuan yang dilakukan
manajaemen pihak Bank Century. Kasus ini berlanjut hingga kepada pembekakan
pemeberian suntikan dana modal yang diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan kepada
Bank Century yang mencapai hingga Rp 6,7 milyar. Padahal awalnya pemerintah hanya
meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank Century. Menteri Keuangan Sri Mulyani
menegaskan kepada DPR jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada
perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century itu sudah ditingkatkan
statusnya menjadi penyelidikan. Berbagai kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut.
Bahkan KPK berencana menyergap seorang petinggi kepolisian yang diduga menerima suap
dari kasus itu. Kejanggalan semakin menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan
awal terhadap Bank Century sebanyak delapan halaman beredar luas di masyarakat. Laporan
tersebut mengungkapkan banyak kelemahan dan kejanggalan serius di balik penyelamatan
Bank Century dan ada dugaan pelanggaran kebijakan dalam memberikan bantuan ke Bank
Century hingga dugaan adanya tindak korupsi dalam penanganan kasus Bank Century.
7
3.2 Pelanggaran Etika Bisnis Pada Kasus Bank Century
Kasus Bank Century terbilakang kasus yang sangat merugikan para nasabahnya.
Investasi dana yang dilakukan para nasabah merupakan investasi palsu yang tidak tercatat
dan memperoleh ijin dari Bank Indonesia dan Bapepan LK. Akibat dari kasus Bank Century
menimbulkan kerugian yang besar terhadap nasabah dimana nasabah tidak dapat melakukan
transaksi perbankan dan untuk sementara daa mereka tidak dapat dicairkan sehingga hal ini
menimbulkan kekhawatiran bagi nasabah. Setelah mengumumkan kalah kliring yg terjadi
pada Bank Century tidak dapat melakukan transaksi kas maupun nonkas. Para nasabah tidak
dapat menarik uang kas di ATM Bank Century maupun ATM bersama sehingga mereka
mendatanggi kantor Bank Century untuk meminta klarifikasi pada petugas, namun petugas
bank tidak dapat memberikan jaminan kapan uang dapat ditarik melalui ATM. Akhirnya
penarikan dilakukan melalui teller dengan jumlah dibatasi sebesar Rp 1 juta.
Dari kasus diatas sudah terlihat bahwa adanya pelanggaran etik yang dilakukan oleh
pihak-pihak tidak bertanggung jawab pada Bank Century yang menimbulkan kerugian yang
sangat besar bagi segala pihak terutama nasabah bank century. Kasus Bank century
melanggar etika apabila dikaitan dengan empat prinsip moral yang berlaku sebagai berikut:

Utilitarianisme
Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan
kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan.
Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan
suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan
utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan
yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat,
tetapi pada kenyataannya kasus yang terjadi pada Bank Century tidak menggambaran
utilitarian. Dimana biaya pendanaan yang terjadi tidak memberikan keuntungan pada
8
nasabah tetapi malah menimbulkan kerugian yang besar. Sehingga terjadi pelanggaran
terhadap prinsip moral utilitarian.

Hak dan Kewajiban
Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika
dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Disini jelas
bahawa ada hak nasabah yang dilanggar dalam kasus Bank Century. Klaim atau hak
nasabah atas investasi yag dimilikinya tidak dapat diperoleh dimana investasi tersebut
tidak dapat dicairkan pada waktu investasi tersebut telah jatuh tempo. Bank Century
selaku pengelola tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga hak nasabah tidak
dapat dibayarkan dikarenakan kalah keliring yang dialami oleh bank Century akibat
adanya penggelapan dana nasabah oleh manajemen bank bersangkutan

Keadilan
Keadilan memiliki tiga kategori yaitu Keadilan distributif, yang merupakan kategori
pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan
dan beban dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada
pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan.
Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh
orang yang melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan
dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian
yang mereka alami akibat perbuatan orang lain.
Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu. Apabila dikaitkan
dengan ketika kategori keadilan diatas maka kasus Bank Century masih jauh dari
kategori adil, dimana keadilan distributif disininjelas dilanggar dimana tidaka adanya
distribusi yang adil atas keuntungan investasi yang diterima nasabah, beban
tanggungan yang dinasabah lebih besar akibat kekhawatiran dan pertanggungjawabn
9
yang belum jelas dari pihak Bank Cntury atas investasi bodong yang ditawarkannya
kepada para nasabah.
Keadilan retributis juga dapat dikatakan belum sepenuhnya
terlaksanakan dikarenakan penanganan hukum kasus Bank Century higga saat ini
masih dikatakan belum jelas meskipun sudah ada beberapa orang yang mendapat
hukuman, terlebih kasus ini tidak hanya terbatas pada tindak penipuan yang dilakukan
manajemen Bank namun juga merambat pada tindak korupsi akibat suntikan dana
modal yang belum jelas alirannya. Apabila dilihat dari keadilan kompensasif sudah
jelas bahwa kasus century tidak berlaku adil dalam memberikan kompensasi pada
kerugian yang dilami oleh nasabah.

Etika memberi perhatian
Etika ini menekankan pada rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta
menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.serta
memberikan perhatian kepada orang lain. Dalam kasus Century jelas etika memberi
perhatian dilanggar. Hal ini dapat dilihat dengan penjualan investasi bodong yang
dilakuan Bank Century beserta pihak manajemennya. Bukannya memberikan
perhatian dan kepedulian atas dana nasabah tetapi malah menjerumuskan dengan
menawarkan inevetasi bodong kepada nasabahnya. Hal ini jelas bahwa tindakan Bank
Century jelas-jelas melanggar etika memberi perhatian.
Dalam kasus yang terjadi bank Century pihak yang dirugikan tidak hanya nasabah
tetapi juga pemerintah selaku aparatur negara, lembaga keuangan, perekonomian bangsa,
masyarakat, serta pihak-pihak terkait lainya. Kasus yeng terjadi pada bank Century ini
mengakibatkan buruknya nama pemerintah dimata masyarakat hal ini dikarenakan
masyarakat mempertanyakan kemana saja pemerintah, Bank Indonesia dan bapepam selama
ini hingga kasus ini dapat terjadi. Masyarakat menilai betapa lemahnya pengawasan
pemerintah terhadap perbankan sehingga terjadi sebuah bank menjual reksadana tanpa
10
mempunyai izin .sebagai agen Penjual Reksadana (APERD) dan menjual obligasi tanpa nilai.
Dimanakah tanggung jawab Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal dan lembaga
keuangan dalam hal ini serta BI sebagai pengatur dan pengawas bank. Selain kerugian yang
dialami pemerintah disebabkan suntikan dana yang diberikan pemerintah kepada bank
Century dinilai cukup besar dan hingga saat ini masih belum jelas alirannya, sehingga diduga
adanya tindakan korupsi didalam aaliran dana tersebut. Sehingga kasus Bank Century ini
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Negara. Kasus Bank Century juga
memberikan dampak buruk bagi Lembaga Keuangan dan Perbankkan lainnya, dimana akibat
kasus ini kepercayaan nasabah terhadap Lemabaga Keuagan dan Perbankan menajadi
berkurang. Selain itu munculnya kekhawatiran pada masyarakat, dimana masyarakat
khawatir akan mengalami hal yang sama dengan kasus yang terjadi pada Bank Century
apabila mereka melakukan investasi pada bank lainnya.
KESIMPULAN
Kasus Bank Century merupakan salah satu contoh kasus yang melanggar etika dalam
bisnis. Kasus bank Century melanggar keempat dasar moral dalam etika yaitu utilitarianisme,
konsep hak, keadilan dan perhatian. Kasus bank Century tidak hanya berkaitan dengan tindak
penipuan namun juga terdapat tindak pidana korupsi dalam aliran dana bantuan suntikan
modal. Kasus Bank Century ini hingga saat ini masih belum benar-benar terpampang jelas
walaupun sebagain pihak yang terkait dengan kasus ini talah di vonis dan dijatuhi hukuman
di pengadilan. Kasus Bank Century meberikan kerugian terhadap nasabahnya, pemerintah,
Negara, Lembaga Keuangan, Dunia Perbankan, serta masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. http://trexliar.blogspot.co.id/2010/01/sejarah-kasus-bank-century.html.
Membahas Kasus bank Century. Diakses pada 21 mei 2016.
Anonym. 2013. http://latihanetikaprofesi.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kasus-etika-profesiakuntansi_30.html. Bongkar Skandal Bank Cenury. Diakses pada 18 Mei 2016.
Anonim. 2013. http://accounting-media.blogspot.co.id/2013/06/pelanggaran-etika-bisnisbank-century.html. Pelanggaran Etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 20 Mei
2016.
Azizullah. 2012. http://azizullah82.blogspot.co.id/2012/11/kronologis-peristiwa-bankcentury-mulai.html. Kronologis Pristiwa Bank Century Mulai dari Sejarah Berdirinya
Sampai Diadakannya Audit Investigasi Bank Century Oleh BPK. Diakses pada 21 Mei
2016.
Fardilah, Darsiyah. 2014. Upaya diploma Pemrintah Indonesia Dalam Menyita Aset Milik
Bank Century di Swiss. eJournal Hubungan Internasional Volume 2, Nomer 4, 2014.
Jaya. 2013. https://senjayakertiawan.wordpress.com/2013/10/07/pelanggaran-etika-bisnisbank-century/. Pelanggaran etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 18 Mei 2016.
Liyaninurfadila, Fitri. 2015. http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2015/10/etika-profesiakuntansi-pelanggaran.html. Etika Profesi Akuntansi Pelanggaran Kasus Bank
Century. Diakses pada 17 Mei 2016.
Yanuarti, Yarnie Dwi. 2013. http://yernie0310.blogspot.co.id/2013/11/kasus-pelanggaranetika-profesi_29.html. Kasus Penanganan Etika Profesi Akuntansi: Bank Century.
Diakases pada 18 Mei 2016.
Velasquez, Manuel, Business Ethics. Concept and Case. Edisi 7. Prectice Hall, New Jersey.
12
Download