PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK CENTURY PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu maupun organisasi untuk menghasilkan keuntungan atau laba. Individu maupun perusahaan selaku sebuah organisasi merupakan institusi ekonomi yang utama yang digunakan orang dalam masyarakat modern untuk melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan bisnis secara global moral dan etika menjadi suatu hal yang penting dalam pelaksanaan bisnis. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya tidak pernah terlepas dari norma dan etika yang berlaku di lingkungan tempat perusahaan itu berdiri. Etika merupakapan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral individu. Perusahaan sebagai organisasi bisnis pastilah memiliki nilai dan budaya yang dipercayai dan yang diterapkan dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Budaya dan kepercayaan yang diterapkan perusahaan ini biasanya menjadi pondasi dasar bagaimana perusahaan menjalankan bisnis yang dilakukannya. Budaya dan kepercayaan ini lah yang biasanya mengandung norma dan etika. Etika dalam berbisnis bagi perusahaan mempunyai peran yang penting bagi perusahaan, etika dalam dunia bisnis biasanya disebut sebagai etika bisnis. Etika bisnis tidak akan pernah mati selalu ada selama bisnis itu berlangsung. Etika bisnis membentuk suatu bisnis pada perusahaan menjadi bisnis yang kuat yang menciptakan nilai yang tinggi bagi perusahaan. Bisnis yang baik tidak hanya bisnis yang menguntungkan tetapi juga bisnis yang baik secara moral. Namun kenyataannya masih banyak perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka tidak menerapkan etika dan norma yang mengakibatkan kerugian pada orang lain. 1 Salah satu tindakan yang tidak beretika yaitu tindakan penipuan dan korupsi. Kasus penipuan dan korupsi merupakan tindakan yang tidak beretika yang memberikan kerugian bagi pihak lain. kasus penipuan dan korupsi tidak hanya terjadi pada politik dan pemerintah namun hal ini juga tidak terlepas pada kegiatan bisnis yang dijalankan pada dunia perbankkan. Salah satu kasus penipuan dan korupsi yang masih menjadi topic pembicaraan hingga saat ini yaitu kasus penipuan dan korupsi yang terjadi pada Bank Century. Bank Centry mengalami krisis pada akhir tahun 2008 dimana Bank Century mengalami kalah kliring tepatnya pada tanggal 10 November 2008, hingga akhirnya Bank Century menderita kesulitan likuidasi. Krisis yang dialami oleh Bank Century ini bukan dikarenakan krisis global namun dikarenaka permasalahan yang terjadi pada internal Bank Century. Akibat dari kalah kliring dan kesulitan yang likuidasi yang dialami oleh Bank Century maka Bank Indonesia bersama dengan KSSK pada tanggal 20 November 2008 yang menetapkan bahwa Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistematis memberika kerugian pada nasabah. Dampak berantai yang terlihat yaitu banyak nasabah yang merasa dirugikan akibat permintaan pencairan dana mereka tidak dapat dipenuhi oleh Bank century. Nasabah tidak dapat melakukan transaksi tunai mapun transaksi nontunai. Hasil penyelidikan yang dilakukan Bank Indonesia menemukan bahwa Bank Century mengalami berbagai permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan surat-surat berharga (SSB) yang berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) oleh pengurus bank, dan dugan pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN). Krisis yang dialami oleh Bank Century ini di identifikasi merupakan akibat dari tindakan penipuan yang dilakukan pihak manajemen terhadap nasabah. Adanya penyelewangan dana nasabah hingga Rp 2,8 Triliyun dan penjualan reksana fiktif yang tidak 2 memilki izin dari Bank Indonesia dan Bappepam LK. Penipuan yang dilakukan Bank Century merupakan tindakan yang tidak beretika yang mengakibatkan kerugian bagi nasabah. Hingga saat ini kasus Bank Century masih menjadi perdebatan meskipun sudah ada oknum yang dikenai hukuman berkaitan dengan kasus Bak Century. 1.2 Identifikasi Masalah Penulis berusaha menganalisis kasus Bank Century. Melihat tindak penipuan yag terjadi dalam kejadian kasus Bank Century bagaimana hubungannya terkait dengan etika bisnis. Standar moral apa yang dilanggar dalam kasus Bank Century, apabila dikaitkan dengan empat jenis standar moral yang berlaku yaitu: utilitarianisme, hak, keadilan, dan caring (perhatian) 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana kronologi terjadinya kasus Bank Century? Bagaimana hubungan kasus Bank Century apabila dikaitkan dengan etika dan empat jenis standar moral yang berlaku? Dan siapa saja yang dirugikan dalam kasus ini? TINJAUN TEORITIS 1.1 ETIKA BISNIS Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal-standar yaitu, apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau yang jelek. Etika bukan hanya cara untuk mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu sosial semacam antropologi, sosiologi dan psikologi juga memelajari moralitas, namun melakukannya dengan cara yang sangat berbeda dari pendekatan moralitas yang merupakan ciri etika. 3 Etika bisnis merupakan studi standar moral dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa yang diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam organisasi. Masalah etika bisnis mencakup beragam topic yang luas. Permasalhanpermasalahan dalam etika bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertnyaan mengenai moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan. 2.1 Prinsi-Prinsip Etis dalam Bisnis Terdapat empat jenis standar moral yaitu: 1. Utilitarianisme. Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat. 2. Konsep hak Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Hak berasal dari sistem hukum yang mengizinkan seseorang untuk bertindak dalam suatu cara tertentu. Hak juga bisa berasal dari sistem standar moral yang tidak tergantung pada sistem hukum tertentu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun kepentingan dan melindungi pilihan mereka. 4 3. Keadilan dan kesamaan Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian alasannya adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral individu. Hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas misalnya merupakan bagian dari apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan bahwa keuntungan dan beban haruslah didistribusiikan secara merata. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajaran biasanya dapat dibagi ke dalam tiga kategori. Keadilan distributif, yang merupakan kategori pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita. 4. Etika memberi perhatian Etika memberi perharian menekankan pada dua syarat moral, yaitu: a. Kita hidup dalam suatu rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain. b. Kita memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang menjalin hubungan baik dengan memperhatikan kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan mereka dari perspektif pribadi mereka sendiri, dan dengan memberikan tanggapan secara positif pada kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan orang-orang yang membutuhkan dan bergantung pada perhatian kita. 5 PEMBAHASAN 3.1 Kronologi Kasus Bank Century Bank Century pada mulanya didirikan dengan nama Bank CIC pada tahun 1989. Pada tanggal 6 Desember 2004 Bank Pikko dan Bank Danpac melakukan merger dengan Bank CIC yang kemudian berganti nama sebagai Bank Century. Kasus Bank Century bermula pada adanya tawaran investasi kepada nasabah mereka dengan janji investasi tersebut akan memberikan bunga lebih besar deposito. Investasi yang dimaksut yaitu investasi berupa reksadana pada PT. Antaboga Delta Securitas. PT. Antaboga Delta Securitas merupakan pemilik saham dari Bank Century sehingga investasi yang dilakukan merupakan investasi yang aman dan bunga reksadana yang didapat akan jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Akibat penawaran investasi ini para nasabah yang memilki investasi berupa deposito beralih memindahkan dana mereka untuk diinvestasikan pada investasi reksadana PT. Antaboda Delta Securitas. Namun kenyataannya investasi reksadana tersebut tidak dapat dicairkan pada saat jatuh temponya. Bapepam LK tidak pernah mengeluarkan izin atas reksadana tersebut. ada 2000 silam Bank Indonesia melarang perbankan menjual produk investasi. Namun, Robert selaku pemegang saham Bank Century tetap menjajakan produk investasi Antaboga. maka nasabah yang melakukan investasi pada reksadana PT. Antaboga dipastikan mengalami tindak penipuan. Pada tanggal 14 November 2008 pihak Bank Century mengajukan permohonan fasilitas pendanaan darurat dengan alasan sulit mendapat pendanaan. Pada tanggal 20 November 2008 Bank Indonesia menetapkan Bank Century sebagai bank yang kalah klirig. mengumumkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR Bank Century minus hingga 3,52 persen. Diputuskan, guna menambah kebutuhan modal untuk menaikkan CAR menjadi 8 persen adalah sebesar Rp 632 miliar. Bank Indonesia juga melakukan melakukan 6 pemeriksanaan yang hasilnya menyatakan bahwa Bank Century mengalami berbagai permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan Surat-Surat Berharga (SSB) yang berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) oleh pengurus bank, dan dugaan Pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN). Setelah penyidikan yang ilakukan Bani Indonesia Delapan pejabat Bank Century dicekal. Mereka adalah Sualiaman AB (Komisaris Utama), Poerwanto Kamajadi (Komisaris), Rusli Prakarta (komisaris), Hermanus Hasan Muslim (Direktur Utama), Lila K Gondokusumo (Direktur Pemasaran), Edward M Situmorang (Direktur Kepatuhan) dan Robert Tantular (Pemegang Saham). Kasus Bank Century tidak hanya berhenti pada kasus penipuan yang dilakukan manajaemen pihak Bank Century. Kasus ini berlanjut hingga kepada pembekakan pemeberian suntikan dana modal yang diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan kepada Bank Century yang mencapai hingga Rp 6,7 milyar. Padahal awalnya pemerintah hanya meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank Century. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kepada DPR jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century itu sudah ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan. Berbagai kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut. Bahkan KPK berencana menyergap seorang petinggi kepolisian yang diduga menerima suap dari kasus itu. Kejanggalan semakin menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan awal terhadap Bank Century sebanyak delapan halaman beredar luas di masyarakat. Laporan tersebut mengungkapkan banyak kelemahan dan kejanggalan serius di balik penyelamatan Bank Century dan ada dugaan pelanggaran kebijakan dalam memberikan bantuan ke Bank Century hingga dugaan adanya tindak korupsi dalam penanganan kasus Bank Century. 7 3.2 Pelanggaran Etika Bisnis Pada Kasus Bank Century Kasus Bank Century terbilakang kasus yang sangat merugikan para nasabahnya. Investasi dana yang dilakukan para nasabah merupakan investasi palsu yang tidak tercatat dan memperoleh ijin dari Bank Indonesia dan Bapepan LK. Akibat dari kasus Bank Century menimbulkan kerugian yang besar terhadap nasabah dimana nasabah tidak dapat melakukan transaksi perbankan dan untuk sementara daa mereka tidak dapat dicairkan sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi nasabah. Setelah mengumumkan kalah kliring yg terjadi pada Bank Century tidak dapat melakukan transaksi kas maupun nonkas. Para nasabah tidak dapat menarik uang kas di ATM Bank Century maupun ATM bersama sehingga mereka mendatanggi kantor Bank Century untuk meminta klarifikasi pada petugas, namun petugas bank tidak dapat memberikan jaminan kapan uang dapat ditarik melalui ATM. Akhirnya penarikan dilakukan melalui teller dengan jumlah dibatasi sebesar Rp 1 juta. Dari kasus diatas sudah terlihat bahwa adanya pelanggaran etik yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab pada Bank Century yang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi segala pihak terutama nasabah bank century. Kasus Bank century melanggar etika apabila dikaitan dengan empat prinsip moral yang berlaku sebagai berikut: Utilitarianisme Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan. Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat, tetapi pada kenyataannya kasus yang terjadi pada Bank Century tidak menggambaran utilitarian. Dimana biaya pendanaan yang terjadi tidak memberikan keuntungan pada 8 nasabah tetapi malah menimbulkan kerugian yang besar. Sehingga terjadi pelanggaran terhadap prinsip moral utilitarian. Hak dan Kewajiban Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Disini jelas bahawa ada hak nasabah yang dilanggar dalam kasus Bank Century. Klaim atau hak nasabah atas investasi yag dimilikinya tidak dapat diperoleh dimana investasi tersebut tidak dapat dicairkan pada waktu investasi tersebut telah jatuh tempo. Bank Century selaku pengelola tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga hak nasabah tidak dapat dibayarkan dikarenakan kalah keliring yang dialami oleh bank Century akibat adanya penggelapan dana nasabah oleh manajemen bank bersangkutan Keadilan Keadilan memiliki tiga kategori yaitu Keadilan distributif, yang merupakan kategori pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu. Apabila dikaitkan dengan ketika kategori keadilan diatas maka kasus Bank Century masih jauh dari kategori adil, dimana keadilan distributif disininjelas dilanggar dimana tidaka adanya distribusi yang adil atas keuntungan investasi yang diterima nasabah, beban tanggungan yang dinasabah lebih besar akibat kekhawatiran dan pertanggungjawabn 9 yang belum jelas dari pihak Bank Cntury atas investasi bodong yang ditawarkannya kepada para nasabah. Keadilan retributis juga dapat dikatakan belum sepenuhnya terlaksanakan dikarenakan penanganan hukum kasus Bank Century higga saat ini masih dikatakan belum jelas meskipun sudah ada beberapa orang yang mendapat hukuman, terlebih kasus ini tidak hanya terbatas pada tindak penipuan yang dilakukan manajemen Bank namun juga merambat pada tindak korupsi akibat suntikan dana modal yang belum jelas alirannya. Apabila dilihat dari keadilan kompensasif sudah jelas bahwa kasus century tidak berlaku adil dalam memberikan kompensasi pada kerugian yang dilami oleh nasabah. Etika memberi perhatian Etika ini menekankan pada rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.serta memberikan perhatian kepada orang lain. Dalam kasus Century jelas etika memberi perhatian dilanggar. Hal ini dapat dilihat dengan penjualan investasi bodong yang dilakuan Bank Century beserta pihak manajemennya. Bukannya memberikan perhatian dan kepedulian atas dana nasabah tetapi malah menjerumuskan dengan menawarkan inevetasi bodong kepada nasabahnya. Hal ini jelas bahwa tindakan Bank Century jelas-jelas melanggar etika memberi perhatian. Dalam kasus yang terjadi bank Century pihak yang dirugikan tidak hanya nasabah tetapi juga pemerintah selaku aparatur negara, lembaga keuangan, perekonomian bangsa, masyarakat, serta pihak-pihak terkait lainya. Kasus yeng terjadi pada bank Century ini mengakibatkan buruknya nama pemerintah dimata masyarakat hal ini dikarenakan masyarakat mempertanyakan kemana saja pemerintah, Bank Indonesia dan bapepam selama ini hingga kasus ini dapat terjadi. Masyarakat menilai betapa lemahnya pengawasan pemerintah terhadap perbankan sehingga terjadi sebuah bank menjual reksadana tanpa 10 mempunyai izin .sebagai agen Penjual Reksadana (APERD) dan menjual obligasi tanpa nilai. Dimanakah tanggung jawab Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan dalam hal ini serta BI sebagai pengatur dan pengawas bank. Selain kerugian yang dialami pemerintah disebabkan suntikan dana yang diberikan pemerintah kepada bank Century dinilai cukup besar dan hingga saat ini masih belum jelas alirannya, sehingga diduga adanya tindakan korupsi didalam aaliran dana tersebut. Sehingga kasus Bank Century ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Negara. Kasus Bank Century juga memberikan dampak buruk bagi Lembaga Keuangan dan Perbankkan lainnya, dimana akibat kasus ini kepercayaan nasabah terhadap Lemabaga Keuagan dan Perbankan menajadi berkurang. Selain itu munculnya kekhawatiran pada masyarakat, dimana masyarakat khawatir akan mengalami hal yang sama dengan kasus yang terjadi pada Bank Century apabila mereka melakukan investasi pada bank lainnya. KESIMPULAN Kasus Bank Century merupakan salah satu contoh kasus yang melanggar etika dalam bisnis. Kasus bank Century melanggar keempat dasar moral dalam etika yaitu utilitarianisme, konsep hak, keadilan dan perhatian. Kasus bank Century tidak hanya berkaitan dengan tindak penipuan namun juga terdapat tindak pidana korupsi dalam aliran dana bantuan suntikan modal. Kasus Bank Century ini hingga saat ini masih belum benar-benar terpampang jelas walaupun sebagain pihak yang terkait dengan kasus ini talah di vonis dan dijatuhi hukuman di pengadilan. Kasus Bank Century meberikan kerugian terhadap nasabahnya, pemerintah, Negara, Lembaga Keuangan, Dunia Perbankan, serta masyarakat. 11 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. http://trexliar.blogspot.co.id/2010/01/sejarah-kasus-bank-century.html. Membahas Kasus bank Century. Diakses pada 21 mei 2016. Anonym. 2013. http://latihanetikaprofesi.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kasus-etika-profesiakuntansi_30.html. Bongkar Skandal Bank Cenury. Diakses pada 18 Mei 2016. Anonim. 2013. http://accounting-media.blogspot.co.id/2013/06/pelanggaran-etika-bisnisbank-century.html. Pelanggaran Etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 20 Mei 2016. Azizullah. 2012. http://azizullah82.blogspot.co.id/2012/11/kronologis-peristiwa-bankcentury-mulai.html. Kronologis Pristiwa Bank Century Mulai dari Sejarah Berdirinya Sampai Diadakannya Audit Investigasi Bank Century Oleh BPK. Diakses pada 21 Mei 2016. Fardilah, Darsiyah. 2014. Upaya diploma Pemrintah Indonesia Dalam Menyita Aset Milik Bank Century di Swiss. eJournal Hubungan Internasional Volume 2, Nomer 4, 2014. Jaya. 2013. https://senjayakertiawan.wordpress.com/2013/10/07/pelanggaran-etika-bisnisbank-century/. Pelanggaran etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 18 Mei 2016. Liyaninurfadila, Fitri. 2015. http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2015/10/etika-profesiakuntansi-pelanggaran.html. Etika Profesi Akuntansi Pelanggaran Kasus Bank Century. Diakses pada 17 Mei 2016. Yanuarti, Yarnie Dwi. 2013. http://yernie0310.blogspot.co.id/2013/11/kasus-pelanggaranetika-profesi_29.html. Kasus Penanganan Etika Profesi Akuntansi: Bank Century. Diakases pada 18 Mei 2016. Velasquez, Manuel, Business Ethics. Concept and Case. Edisi 7. Prectice Hall, New Jersey. 12