SIFAT BAKTERI Micrococcus luteus paper Paper dibuat untuk melengkapi tugas tugas mata kuliah Ilmu Penyakit Infeksius Oleh Elsa suarni (1202101010103) ILMU PENYAKIT DALAM HEWAN KECIL FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2015 Micrococcus luteus Micrococcus Luteus termasuk ke dalam keluarga Micrococcus, bakteri yangberbentuk kokus atau bola ukurannya berkisar antara 0,5 sampai 3 mikrometer. Bakteri Micrococcus dapat ditemukan di lingkungan akuatik, tanah, produk susu, dan kulit manusia.Bakteri Micrococcus sp. adalah bakteri, gram positif, berpasangan, tetrad atau kelompok kecil, aerob dan tidak berspora, bisa tumbuh baik pada medium nutrien agar pada suhu 30°C dibawah kondisi aerob. (Schlegel,1994). Micrococcus luteus juga termasuk ke dalam klasifikasi bakteri Thermofilik. Klasifikasi bakteri yang mengelompokan bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim. Bakteri yang termasuk ke dalam bakteri termofil dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. Nonmotile, Coccus ,saprotrophic bakteri dari keluarga Micrococcaceae . urease dan katalase positif. bakteri obligat aerob , M. luteus ditemukan di tanah, debu, air dan udara, dan sebagai bagian dari flora normal kulit mamalia. Bakteri juga berkolonisasi pada manusia mulut , mukosa , orofaring dan saluran pernapasan bagian atas . Hal ini ditemukan oleh Sir Alexander Fleming sebelum luteus : koagulase negatif, rentan ia bacitracin , menemukan penisilin pada dan membentuk koloni tahun 1928.M. kuning cerah pada nutrien agar . Untuk mengkonfirmasi dengan Staphylococcus aureus , dapat dilakukan tes kepekaan bacitracin.M. luteus telah terbukti bertahan di lingkungan oligotrophic untuk waktu yang lama. Micrococcus luteus sebelumnya dikenal sebagai Micrococcus lysodeikticus. Sifat-sifat : 1. Gram positif 2. Bentuk sel coccus (bulat) 3. Habitat : kulit manusia, daging ,air, tanah 4. Pathogenicity : non-pathogenic, bisa opportunistic pada penderita immunosuppress 5. Fungsi : antibody, Si RNA, recombinant protein, ELISA CDNA clone 6. Sinonyms : Micrococcus flavus, bacteridium luteum,sarcina lutea,Micrococcus luteus 7. Morfologi koloni : pigmen kuning KLASIFIKASI Organisme Celluler Division : Bacteria Class : Actinobacteria Subclass : Actinobacteridae Ordo : Actinomycetes Familia : Micrococeaceae Genus : Micrococcus Spesies : Micrococcus luteus Micrococcus luteus tidak dapat tumbuh dalam media yang mengandung garam empedu dan ungu dalam kristal ini. Bakteri micrococcus jika ditanam dimedia agar darah akan terjadi hemolisa,yaitu alpha hemolisa (jika dibawah koloni ada gelap kehijauan dari agar) umumnya disebabkan oleh peroksida yang dihasilkan oleh bakteri. Bakteri Micrococcus luteus banyak ditemui pada tumbuh-tumbuhan air sehingga secara langsung dapat memepengaruhi kehidupan ikan yang ada pada perairan tersebut. Bakteri ini biasanya dapat menyebabkan peradangan maupun infeksi yang kronis pada ikanikan dewasa maupun ikan-ikan stadia larva. Pada penelitian sebelumnya juga telah disebutkan bahwa serangan bakteri ini sudah pernah terjadi pada jenis ikan rainbow trout (Austin and Stobie, 1992). Micrococcus luteus merupakan bakteri yang sering ditemukan menginfeksi kulit ikan (Refdanita et al, 2004; Aydin et al, 2005). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk bulat ini biasa disebut micrococcosis. Ciri yang paling umum dari infeksi bakteri ini adalah timbulnya luka pada kulit dan organ internal seperti otot, liver dan limpa dengan diikuti penurunan nafsu makan (Aydin dkk., 2005). Micrococcus luteus resisten terhadap antibiotik seperti kloramfenikol,sulphonamid,dan oxitetracclin (Austin dan Stobie, 1992). Menurut hasil penelitian terbaru diduga micrococcus luteus tidak tahan terhadap jenis jenis antibiotik seperti enrofloxacin dan ofloxacin. Ikan yang diperihara di dalam kolam tanah juga dilaporkan lebih tahan terhadap Micrococcus luteus dibandingkan dengan ikan yang diperihara pada kolam beton (Scoot, 1993).Efek dari patogenitas Micrococcus luteus yang menyebabkan pendarahan pada organ tubuh bagian tertentu seperti pada hati, limfa, dan ginjal ikan (Austin, 1999). Pada ikan yang telah terinfeksi juga diketahui penurunan jumlah leukosit yang disebut juga dengan leukositosis (Ellis, 1977). Sementara menurut Studnica and Siwikci, (1986) infeksi Micrococcus luteus disamping menyebabkan penurunan jumlah leukosit ternyata juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah yang lainnya seperti eritrosit, trombosit, hematocrit dan hemoglobin.Bakteri Micrococcus luteus merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi peradangan pada jenis ikan rainbow trout.Micrococcus luteus disamping dapat menyebabkan penurunan jumlah leukosit ternyata juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah yang lainnya seperti eritrosit, trombosit, hematocrit dan hemoglobin. Selain suhu, paparan matahari sangat berpengaruh bagi proses pertumbuhan bakteri. Cahaya matahari sangat penting dibutuhkan oleh bakteri namun hanya paparan cahaya yang normal. Pada saat ini paparan cahaya matahari yang masuk ke bumi melebihi paparan cahaya normal. Paparan cahaya yang masuk ke bumi memiliki intensitas sinar ultraviolet tinggi, dan dapat berakibat fatal bagi Bakteri. Akibat yang ditimbulkan adalah mutasi gen dan putusnya rantai DNA bahkan kematian. Peneliti Norwegia pada 2013 menemukan Micrococcus luteus di Trondheim Fjord dengan karakteristik yang unik: pigmen yang bisa menyerap panjang gelombang 350-475 nano-meter. Karena kemampuannya yang kuat untuk menyerap radiasi UV, "M. luteus" telah disebut sebagai "super-tabir surya" dan sangat dicari oleh komunitas sains untuk aplikasi yang menguntungkan. Selain itu, telah diketahui bahwa kontak yang terlalu lama dengan radiasi sinar ultraviolet gelombang panjang gelombang panjang berkorelasi dengan peningkatan kejadian kanker kulit. Dengan mampu mengekstrak gen yang menciptakan penyerapan yang kuat ini, para ilmuwan dapat membuat tabir surya tangguh yang dapat mencegah kanker kulit Adaptasi yang dilakukan Micrococcus Luteus terhadap intensitas ultraviolet tinggi memungkinkan dirinya dapat bertahan hidup dan melindungi diri untuk tetap dapat bertumbuh, melestarikan rantai DNA-nya. DAFTAR PUSTAKA Rahayu,K. Ludira,S.Akhmad,T.M. 2010.DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH ADAS (Foeniculum vulgare) TERHADAP BAKTERI Micrococcus luteus SECARA IN VITRO.Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 2,No. 1, April 2010 Wahyu.E ,2008. Inokulasi Micrococcus Lutea. Https://Farmasi07itb.Wordpress.Com/2008/12/12/InokulasiMicrococcus-Lutea/ Diakses 05 Mei 2015 Ramadana,2012. Bakteri Micrococcus luteus. Prodi Budidaya Perairan. UNISI Panji,B. 2010.Kerajaan Bakteri.Http://MicrotechMeditech.Blogspot.Com/2010/09/Kerajaan-Bakteri.Html . diakses 05 mei 2015