UMMU UMARAH SANG WANITA PERISAI Di zaman Rasulullah, banyak sekali peperangan yang harus dilakukan oleh kaum muslimin dalam upaya memperjuangkan nama Allah dan melawan kaum-kaum kafir. Tidak hanya dari para sahabat laki-laki, sahabat permpuan pun ikut serta dalam di beberapa pertempuran tersebut. Seperti kisah wanita hebat berikut yaitu Ummu Umaroh sang wanita perisai. Nama lengkapnya adalah Nusaibah binti Ka’ab, seorang prajurit wanita yang berasal dari kaum Anshar. Saking hebatnya, Rasulullah pernah memujinya dengan mengatakan: “Kedudukannya lebih baik daripada si fulan dan si fulan” (Yang dimaksud fulan adalah lelaki-lelaki prajurit mukmin yang lain) Aksi yang dilakukan Ummu Umarah Kala itu pada perang Uhud, 3000 pasukan kafir Quraisy berbondong-bondong ingin menyerang pasukan muslimin dan memenggal kepala Rasulullah. Abu Sufyan, adalah panglima di pasukan tersebut. Mereka sangat geram dan menggelora karena ingin balas dendam setelah kekalahan di perang Badar tahun ke-2 H oleh pasukan muslimin. Sementara di kubu pasukan muslimin, mereka mendirikan tenda-tenda di sekitar jalan perbukitan Uhud. Dengan gunung di belakang mereka, Rasulullah berdiskusi dan membagikan strategi untuk menahan pasukan kafir Quraisy yang datang. Rasulullah membagi pasukan pemanah menjadi beberapa kelompok dan ditempatkan di beberapa sudut yang strategis, tujuannya adalah sebagai pembantu serangan pasukan berpedang. 50 Pemanah jitu, itulah jumlahnya. Rasulullah menunjuk Abdullah bin Jubair sebagai komandan mereka. Rasulullah berpesan : “Lindungi kami dengan panah, agar musuh tidak menyerang kami dari belakang. Tetaplah berada di posisi kalian, baik ketika kami unggul atau pun terdesak, supaya kami tidak diserang dari arahmu.” 1 Sedangkan untuk pasukan berpedang, Rasulullah mengkomandokan untuk tidak menyerang terebih dahulu tanpa komando dari Rasulullah sendiri. Sehingga posisi bertahan mereka tidak berantakan. Kala itu, Ummu Umarah bertugas sebagai seorang medis, membawakan minum pasukan lelaki muslimin dan mengobati lukaluka mereka. Bagaimana Ummu Umarah Melindungi Rasulullah dalam Perang ? Saat bentrok terjadi, pasukan muslimin berhasil mengalahkan serangan pertama kafir Quraisy di tempat mereka bertahan. Mengetahui tentara kafir Quraisy menjatuhkan rampasan perang (pedang, perisai dll), pasukan berpedang muslimin pun mengambil rampasan perang itu agar bisa digunakan berperang mereka di lain hari. Namun sayangnya, tidak mengindahkan pesan Rasulullah, pasukan pemanah yang ada di atas bukit turun untuk ikut memunguti rampasan perang tersebut. Melihat kesempatan ini, Khalid bin Walid yang memimpin pasukan berkuda Kafir Quraisy pun menyerang pasukan muslimin dari belakang. Pasukan muslimin kocar-kacir saat mereka melihat serangan mendadak dari pasukan Kafir Quraisy yang datang dari belakang. Banyak pasukan muslimin yang dibantai. Sebagian yang lain lari tanpa arah untuk menghindar. Kala itu formasi pasukan muslimin kacau, Ibnu Qumai’ah yang berperan sebagai pasukan Kafir Quraisy mendatangi Rasulullah dengan membawa pedangnya. Berniat membunuh Rasulullah, Ibnu Qumai’ah menebas siapa saja yang menghalangi niatannya. Bahkan, Rasulullah yang kala itu menerima tekanan dari pasukan kafir Quiraisy pun tetap terpojok. 1 (Ibnu Hisyam) Hingga tiba dimana Rasulullah mengalami luka dan hanya tinggal menunggu waktu Ibnu Qumai’ah menghabisi beliau, berdirilah disana, sosok Ummu Umarah menghalangi jalan Ibnu Qumai’ah untuk mencapai Rasulullah. Dia memegang sebilah pedang dan tanpa rasa takut menghadang Ibnu Qumai’ah. Apa yang terjadi ketika Pertarungan Ummu Umarah dengan Ibnu Qumai`ah ? Ibnu Qumai’ah yang melihat niatannya untuk membunuh Rasulullah dihalangi oleh seorang perempuan pun jelas saja sangat murka, dia tanpa ampun menyerang dengan membabi buta kepada Ummu Umarah, dengan sadis mengayunkan dan melayangkan pukulan agar wanita yang ada di depannya ini lenyap dari hadapannya. Meskipun menangkis dan menghindar dengan susah payah, jelas saja Ummu Umarah terpojok. Kekuatannya tidak ada-apa apanya dibanding Ibnu Qumai’ah. Namun, menghiraukan luka di sekujur tubuhnya, perempuan perkasa ini tetap berdiri. Yang Ummu Umarah tau kala itu hanyalah melindungi Rasulullah sallalahu’alaihi wa sallam. Hingga pada akhirnya, Ummu Umarah menjaga Rasulullah tetap hidup sampai pasukan muslimin bangkit dan menghindari kematian dari pertempuran tersebut. “Ia tidak berpaling ke kanan atau ke kiri kecuali terus berperang demi aku” kata Rasulullah menceritakan tentang kemuliaan seorang Ummu Umarah. Mengapa Ummu Umarah DiSebut Sebagai Perisai Rasulullah SAW ? Dikisahkan bahwa setidaknya ada kurang lebih 13 luka di tubuh Ummu Umarah. Namun meskipun demikian, Ummu Umarah nyatanya masih hidup untuk terus berperang disamping pasukan muslimin. Atas pengorbanan dan perjuangannya dalam perang tersebut sebagai perisai dan menjaga keselamatan Rasulullah. Rasulullah memuji Nusaibah dengan bersabda bahwa Ummu Umarah sejatinya lebih baik dari kebanyakan Pasukan lelaki muslimin yang lain. Saking kagumnya, Bahkan Rasulullah juga berdoa untuk Ummu Umarah dan keluarganya “Ya Allah, jadikanlah mereka orang-orang yang akan menemaniku di surga” Apakah Ummu Umarah Wanita Pertama yang Menjadi Prajurit Rasulullah ? Iya, Ummu Umarah merupakan sosok wanita pertama yang menjadi prajurit di samping Rasulullah. Banyak sekali catatan-catatan sejarah yang mengkisahkan betapa hebat dan ganasnya beliau dalam memperjuangkan agama Allah. Bahkan setelah Rasulullah wafat, beliau masih setia ikut berperang. Diceritakan pula bahwa tangan beliau terpenggal dalam salah satu peperangan melawan kaum kafir. Demikianlah kisah Ummu Umarah yang berjuang membela Rasulullah. Demikian sedikit kisah dari Ummu Umarah, Prajurit perang terbaik di Zaman Rasulullah. Semoga dapat menjadi contoh, bagaimanapun kondisi kita saat ini, tetaplah selalu memberikan kebaikan untuk sesama, sabagimana kondisi Ummu Umarah saat itu.