TARI LENONG OLEH ADIZA SALSABILA FAKHRUL MARFA MUHAMMAD IRSYAD LENONG • Lenong Adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. CIRI KHAS LENONG • Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau sekarang bahasa Indonesia) dialek Betawi. • Lenong disertai dengan alat musik seperti gambang, kromong, gong, drum, kempor, seruling, dan kecrekan, serta unsur alat musik Cina seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. TUJUAN LENONG • Lenong umumnya mengandung pesan moral , yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. SEJARAH Lenong berkembang sejak akhir abad 19 atau awal abad 20. Seni teater mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi seni yang sama seperti “komedi bangsawan” dan “teater opera” yang sudah ada pada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyatakan bahwa berevolusi dari proses teater lenong musik Gambang Kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak 1920-an. PEMBAGIAN LENONG • Lenong Denes aktor dan aktris biasanya memakai pakaian formal dan kisahnya sedang menyiapkan kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam pakaian sipil dikenakan Lenong tidak ditentukan oleh sutradara dan cerita umum kehidupan sehari-hari. • Lenong Preman cerita tentang orang-orang yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pejuang doa taat yang membela rakyat dan melawan tuan tanah jahat. SENIMAN LENONG • Beberapa seniman Lenong Betawi terkenal yang lahir dan terkenal dari kesenian ini cukup banyak antara lain : H. Bokir (alm), Mpok Nori sampai Mandra, dan H.M. Nasir T (Bang Nasir).