Uploaded by User32546

hiperkolesterolemia

advertisement
GANGGUAN METABOLISME LIPID
HIPERKOLESTEROLEMIA
OLEH
Nama
: Asih Ekawati Amrullah
NIM
: N111 13 053
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol merupakan masalah kompleks dalam tubuh manusia. Menjadi
sebuah masalah bagi siapapun yang belum tahu betul dengan manfaat dan bahaya
kolesterol. Di satu sisi memiliki manfaat yang tak tergantikan dalam tubuh
manusia di lain sisi kolesterol sangat berbahaya dalam tubuh. Apabila jumlah
kolesterol jahat mendominasi jumlah kolesterol baik bisa jadi itu bisa
menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit serangan
jantung.
Salah satu penyakit yang diakibatkan karena kadar kolesterol berlebih yaitu
hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah salah satu faktor resiko dari
Penyakit Jantung Koroner. Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia
menurut penelitian MONICA I (1988) sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 %
untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk
wanita dan 14% pria. Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan,
mencapai 200 – 248 mg/dL atau mencapai 10,9 % dari total populasi pada tahun
2004. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25 – 34 tahun, mencapai 9,3 %.
Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 %,
atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki. (Bahri, 2004). Angka kejadian
hiperkolesterolemia terus meningkat setiap tahun, sehingga dapat diduga bahwa
angka kejadian Penyakit Jantung Koroner pun ikut meningkat. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hiperkolesterolemia.
2
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi, sintesis, transpotasi dan manfaat kolesterol di
dalam tubuh
2. Untuk mengetahui patofisiologi hiperkolesterolemia
3. Untuk mengetahui etiologi hiperkolesterolemia
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperkolesterolemia
5. Untuk mengetahui pencegahan hiperkolesterolemia
6. Untuk
mengetahui
obat
yang
digunakan
dalam
pengobatan
hiperkolesterolemia
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi, Sintesis, Metabolisme dan Manfaat Kolesterol
a. Definisi
Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam
lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar
disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan
kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan
atau kristal lempengan yang akan mempersempit pembuluh darah.
Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 %
kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 %
dalam bentuk bebas. Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan
dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati.
Kadar kolesterol di dalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila
melampaui
batas
normal
maka
disebut
sebagai
hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes
mellitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman
beralkohol.
Gambar1. Struktur kolesterol
(Williams. 2008)
4
b. Sintesis Kolesterol
Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut
kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel
tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen
yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel
tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan
kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun
dari zat yang berstruktur dasar inti sterol.
Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama antara lain :
1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMGCoA).
2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate
3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl
pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2.
4. IPP diubah menjadi squalene
5. Squalene diubah menjadi kolesterol.
Gambar 2. Sintesis Kolesterol
(Williams. 2008)
5
c. Transportasi Kolesterol
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati
dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
digunakan dan disimpan. Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%),
fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak
bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein. Empat
kelompok utama lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan HDL.
Kilomikron mengangkut lipid yang dihasilkan dari pencernaan dan penyerapan;
VLDL mengangkut triasilgliserol dari hati; LDL menyalurkan kolesterol ke
jaringan, dan HDL membawa kolesterol ke jaringan dan mengembalikannya ke
hati untuk diekskresikan dalam proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol
terbalik.
Gambar3. Transpor kolesterol antar berbagai jaringan
(Heslet, Lars. 1991)
6
d. Manfaat Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah:
a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.
b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.
c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan
untuk pencernaan makanan.
e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan
estrogen pada wanita, testosteron pada laki-laki.
f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.
B. Patofisiologi Penyakit Hiperkolesterolemia
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah
semua binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber
energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol memang dibutuhkan tubuh,
namun dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai
kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta fosfolipida dari
darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati.
Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah
mengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap baik.
7
Gambar 4. arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
(Heslet, 1991)
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel
perusak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang
memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan
ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa
terjadi atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya,
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat
mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain.
Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak
seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding
pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah
sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah
mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.
8
Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan penebalan plak di lumen
pembuluh darah, tapi juga mudah memicu kerusakan dinding pembuluh darah.
Plak yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen
peradangan. Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan
semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa
muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika
plak tersebut berada di pembuluh darah jantung koroner dan pembuluh darah di
otak. Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah. Atau
bisa juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke
organ lain, misalnya di jantung. Jika
ia terbawa hingga ke pembuluh darah
jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan
plak akan langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapat
menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan inilah
yang disebut sebagai heart attack.
C. Etiologi Penyakit Kolesterolemia
Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada
dinding pembuluh darah. Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia
memiliki lebih dari satu penyebab, diantaranya:
1. Faktor genetik
Sekitar 80% dari kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan
yang lain, hal ini disebabkan karena faktor keturunan. Meskipun hanya
mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh
sedikit, namun tubuh tetap saja memproduksi kolesterol dalam jumalah
banyak dan menyebabkan penyakit hiperkolesterolemia.
9
2. Pola makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti lemak
sapi, kambing, makanan bersantan dan gorengan akan meningkatkan
kadar kolesterol darah karena menyebabkan penimbunan lemak pada
pemburuh darah.
Jenis makanan
Kolesterol
Kategori
(mg/10 gr)
Putih telur ayam
0
sehat
Ikan air tawar
0
Sehat
Daging ayam
50
Sehat
Daging kambing tanpa lemak
70
sehat
udang
160
Hati-hati
Daging sapi
105
Sekali-kali
Susu sapi
250
berbahaya
Coklat
290
berbahaya
Cumi-cumi
1170
pantang
Kuning telur ayam
2000
pantang
3. Faktor Obesitas
Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor genetic,
perilaku dan lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan
dan pengeluaran energi. Salah satu akibat dari ketidak seimbangan ini
yaitu gangguan metabolism lemak dalam tubuh, salah satu bentuk
akumulasi gangguan tersebut yakni hiperkolesterolemia.
10
4. Kebiasaan Merokok
Selain dapat merusak paru-paru zat yang terkandung di dalam rokok
terutama nikotin, dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar
LDL dalam darah.
D. Penatalaksanaan Penyakit Hiperkolesterolemia
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol
dalam darah. Di banyak apotek maupun klinik, sekarang sudah tersedia alat
pemeriksaan kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol
ini menggunakan metode dipstick yang mengambil sample darahnya dari
pembuluh darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan. Hanya dengan
meletakkan beberapa tetes darah saja, kita bisa segera tahu berapa kadar
kolesterol dalam darah.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, ada baiknya Anda juga melakukan
pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah vena. Cara ini tentu saja jauh
lebih akurat karena selain kadar kolesterol total, kita juga bisa tahu berapa kadar
HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). Kadar kolesterol total yang
diharapkan adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan komposisi LDL < 150 mg
dan HDL > 50 mg/dL.
Berikut ini uraian kadar koleseterol dalam darah manusia, yakni :
1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik. Apabila kadar
LDL, HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko
untuk terkena penyakit jantung.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol adalah
sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL,
HDL, dan triglyceride.
11
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang
mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar terkena
serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena penyakit
jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50 gr/dL,
wanita antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin
kecil resiko terkena penyakit jantung. Pada umumnya, kadar LDL dalam
kategori sebagai berikut :
kadar
keterangan
< 100 mg/dL
sangat baik
100-129 mg/dL
diatas rata-rata
130-159 mg/dL
cukup
160-189 mg/dL
buruk (resiko tinggi)
> 190 mg/dL
sangat buruk (resiko sangat tinggi).
7. Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan
makanan berlemak.
12
kadar
keterangan
< 150 mg/dL
baik
150-199 mg/dL
cukup
200-499 mg/dL
tinggi
500 mg/dL
sangat tinggi
E. Cara Pencegahan Penyakit Hiperkolesterolemia
Jika ternyata kadar kolesterol Anda melebihi normal, maka segera
konsultasikan ke dokter. Hal penting yang bisa Anda lakukan adalah mengubah
pola makan Anda sehari-hari. Berikut ini ada beberapa tips menarik untuk
mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, diantaranya adalah :
1. Pilih makanan mengandung lemak yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih dari
10% dari kadar lemak harian dari lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis
lemak trans. Jenis lemak yang sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan
minyak kanola. Almon dan walnut juga merupakan sumber lemak sehat.
2. Batasi kadar kolesterol. Maksimal asupan kolesterol adalah 300 mg sehari. Pada
penderita jantung, jumlahnya tidak lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol adalah
daging, kuning telur, dan produk susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal
dan babat. Hindari juga makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan
mentega.
3. Pilih makanan yang mengandung serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol.
4. Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod
atau halibut merupakan pilihan yang sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis
ikan salmon, makarel, dan herring memiliki kadar asam lemak omega 3 yang
dapat membantu mempertahankan kesehatan jantung.
13
5. Hindari alkohol dan rokok. Alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol,
sedangkan merokok dapat mengakibatkan aterosklerosis yang berujung pada
serangan jantung dan stroke.
6. Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh karena dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau jika memungkinkan 1 jam dalam
sehari, misalnya menggunakan sepeda statis, berjalan cepat, atau gerakan
lainnya.
F. Pengobatan Penyakit Hiperkolesterolemia
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan
yaitu :
a. Golongan asam fibrat : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL. LDL
ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan
HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
b. Golongan resin : Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase : Pravastatin, Simvastatin,
Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Menghambat pembentukan kolesterol
dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang
memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk
mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah.
d. Golongan Asam nikotinat: niasin. Dengan dosis besar asam nikotinat
diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah
14
e. Golongan Ezetimibe. Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Contoh mekanisme obat anti kolesterol:
Simvastatin merupakan senyawa yang diisolasi dari jamur Penicillium
citrinum, senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan HMG-CoA reduktase.
Simvastatin bekerja dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase secara
kompetitif pada proses sintesis kolesterol di hati. Simvastatin akan menghambat
HMG-CoA
reduktase
mengubah
asetil-CoA
menjadi
asam
mevalonat).
Simvastatin jelas menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas
tinggi. Efek tersebut meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga
mengurangi simpanan LDL plasma.
Simvastatin merupakan prodrug dalam bentuk lakton yang harus dihidrolisis
terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam β-hidroksi di hati, lebih dari 95%
hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein plasma. Konsentrasi obat bebas
di dalam sirkulasi sistemik sangat rendah yaitu kurang dari 5%, dan memiliki
waktu paruh 2 jam. Sebagian besar obat akan dieksresi melalui hati.
Dosis awal pemberian obat adalah sebesar 5-10 mg/hari, dengan dosis maksimal
40 mg/hari. Pemberian obat dilakukan pada malam hari.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolesterol merupakan salahsatu komponen di dalam darah yang
berfungsi sebagai sumber energi, pembentuk dinding pembuluh serta penghasil
hormon. Pada dasarnya kolesterol terdiri dari 2 yaitu kolesterol HDL yang
memiliki efek positif terhadap tubuh dan kolesterol LDL yang memberikan
respon negatif pada tubuh. Apabila jumlah kolesterol HDL terlalu sedikit
dibandingkan kolesterol LDL, maka dapat mengakibatkan terbentuknya
endapan pada dinding pembuluh darah dan selanjutnya akan terbentuk plak
yang akan menyumbat aliran darah dan mengakibatkan berbagai penyakit yang
berhubungan
dengan
sirkulasi
darah,
salah
satunya
yaitu
penyakit
hiperkolesterolemia.
B. Saran
Sebaiknya masyarakat dapat memahami pengertian dan manfaat
kolesterol dan batasan normal kadar kolesterol di dalam tubuh agar menjadi
referensi masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Efrison. 2004. Pengaruh Pengukusan terhadap Kadar Kolesterol pada
Berbagai Organ Ayam Broiler. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta.
2. Heslet, Lars. 1991. Cholesterol. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc
3. Otto, M. W. K. 1982. Human Biochemistry. London : Morty Company
London.
4. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
5. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Yogyakarta : UGM Press.
6. Soeharto,I. 2001. Kolesterol dan lemak Jahat, kolesterol dan lemak Baik, dan
Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
7. Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Cetakan
Kedua. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
8. Williams. 2008. PT. Vigorous Exercise, Fitness and Incident Hypertension,
High Cholesterol and Diabetes.
17
Download