Uploaded by Ahmad Al-Ayyubi

makalah

advertisement
MAKALAH FILSAFAT ILMU
FILSAFAT TEKNOLOGI
Oleh :
Fauziah Rahmawati
Yoga Aldi Ramadhan
Alfi Rahma
Muhammad Barir
Alma
16660003
16660016
16660021
16660023
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI TEKNIK INDUSTRI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Filsafat sebagai disiplin ilmu telah ada pada era Yunani kuno sejak abad ke-5 SM
dan pada abad ke-8 M masuk dalam tradisi Islam. Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia
yang mengkaji berbagai hal, baik diri manusia maupun realitas di luar dirinya,
sedangkan teknologi merupakan instrument bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Pada zaman kontemporer ilmu pengetahuan mengalami kemajuan
sangat cepat dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan ilmu selalu berlanjut sesuai dengan perkembangan zaman yang
juga diikuti dengan laju perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi telah memberikan dampak terhadap kehidupan dan
peradaban manusia. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi
memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatif tentunya mengancam eksistensi
manusia, hal ini merupakan problem fundamental diantara problem lainnya seperti di
bidang sosial, ideologi, politik, ekonomi serta di bidang pendidikan. Mengembangkan
IPTEK harus memperhatikan martabat manusia, menjaga lingkungannya maupun
sebagai makhluk yang bertanggung jawab terhadap Khaliknya. Teknologi mutakhis
yang semakin berkembang perlu didasarkan pada filsafat ilmu sebagai arah bagi
pengembangannya, sehingga para ilmuwan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak
terperangkap ke dalam sikap arogansi intelektual.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah yang berjudul filsafat teknologi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat ilmu dan teknologi?
2. Apa dampak teknologi terhadap kemajuan peradaban dalam beberapa bidang?
3. Apa peran filsafat ilmu dalam perkembangan teknologi?
C. Tujuan
Beberapa tujuan dari penyusunan makalah tentang filsafat teknologi adalah
sebagai berikut :
1. Memahami hakikat ilmu dan teknologi
2. Memahami dampak teknologi terhadap kemajuan peradaban
3. Mengetahui peran Filsafat Ilmu dalam perkembangan teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan.
Berfilsafat berarti mengarungi petualangan untuk mencari suatu kebijaksanaan yang
dapat menghantarkan manusia pada posisinya yang terbaik. Dalam aplikasinya di
masyarakat, maka berfilsafat bisa sangat personal dan subjektif sesuai pelakunya.
Filsafat mendidik manusia untuk mendekati masalah-masalah dasar yang dihadapinya
secara terbuka, mendalam, sistematis, kritis dan tidak berdasarkan apriori dan
prasangka, melainkan secara rasional dan argumentatif. Filsafat bersifat kritis karena
ia tetap mampu mengkaji masalah-masalah yang hidup bersama kehidupan manusia
secara kontinu dan tak terbatas.
B. Pengertian Ilmu dan Teknologi
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang telah diperoleh melalui metode
keilmuan dan menjadi milik umum. Sedangkan teknologi adalah kemampuan
menerapkan suatu pengetahuan dengan suatu produk yang berhubungan dengan seni
serta berlandaskan pengetahuan ilmu eksak dan aplikasi dari ilmu pengetahuan itu
sendiri. Terapan ilmu menghasilkan produk berupa teknologi.
Pertumbuhan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan dampaknya amat
besar terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh dikatakan kini setiap segi dan
tahap kehidupan seseorang tersentuh oleh kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi.
Ilmu dan teknologi bukanlah entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan
dorongan hakiki dan naluri kreatif dalam diri manusia. Ilmu dan teknologi jika dikaji
dari berbagai aspek dan nuansanya maka ada titik singgung antara keduanya, yakni :
1. Baik ilmu dan teknologi merupakan komponen dari kebudayaan
2. Baik ilmu dan teknologi memiliki aspek ideasional maupun faktual, dimensi
abstrak maupun konkret, dan aspek teoretis maupun praktis
Terdapat hubungan dialektis antara ilmu dan teknologi. Pada satu sisi, ilmu
menyediakan bahan pendukung penting bagi kemajuan teknologi, yakni berupa teoriteori. Pada sisi lain penemuan teknologi sangat membantu perluasan cakrawala
penelitian ilmiah, yakni dengan dikembangkannya perangkat penelitian berteknologi
mutakhir. Bahkan dapat dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu mengandalkan dukungan
teknologi, sebaliknya kemajuan teknologi mengandalkan dukungan ilmu.
C. Dampak Teknologi
Teknologi merupakan hasil karya manusia untuk mengolah lingkungan dan
menyesuaikan diri. Teknologi juga merupakan instrument bagi manusia dalam
memenuhi, tidak hanya kebutuhan dasarnya seperti pangan, mobilitas, komunikasi
serta pertahanannya, tetapi juga kebutuhan untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
Teknologi menjadi suatu subjek krusial atas penguasaannya. Manusia dan lingkungan
memiliki hubungan timbal balik, karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan, maka
lingkungan teknologi juga mempunyai dampak terhadap manusia. Teknologi mutakhir
yang berkembang besar-besaran dan dengan laju yang cepat, dampaknya terhadap
manusia juga luas dan dalam. Pengaruh itu dapat langsung atau primer, dan dapat pula
tidak segera, sekunder atau tersier. Jacob berpendapat bahwa ada tujuh dampak negatif
teknologi terhadap manusia dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Penggeseraan atau penggantian manusia (displacement, substitution)
Misalnya, fungsi otot-otot besar manusia yang di dalam pekerjaannya diganti
oleh hasil teknologi, sehingga manusia mengalami atrofi. Misalnya seluruh fungsi
manusia dapat diganti oleh robot, sehingga manusia tergeser dari pekerjaannya.
2. Kebebasan terkekang
Pilihan yang dapat diambil manusia relatif makin sedikit, meskipun dapat
makin bertambah dengan perkembangan teknologi. Makin banyak hal yang dapat
dibuat, tetapi keinginan manusia yang dapat dicapai hanyalah sedikit. Manusia
dalam banyak hal harus menyesuaikan diri dengan alat-alat dan sistem.
3. Kepribadian terhimpit
Manusia cenderung terdesak menjadi manusia massa yang uniform dengan
privacy yang makin kurang. Ia menjadi bagian kecil dari perencanaan sentral dan
ia harus berpartisipasi didalamnya.
4. Objektivisasi manusia (dehumanisasi)
Manusia dianggap sebagai hal yang objektif, diurai-urai, hanya hal-hal yang
dapat diukur atau dihitung saja yang dapat diperhatikan, sedangkan yang lain-lain
dianggap periferal dan tidak menjadi perkembangan dalam usaha-usaha
pengembangan, pendidikan dan peningkatannya. Teknologi makin berkembang
menjadi sistem yang rumit dan mahal, serta makin otonom, karena tidak ada orang
yang dapat menghambatnya. Teknologi juga membiarkan diri, dan manusia hanya
menjadi jentera atau budaknya yang efisien.
5. Mentalitas teknologi
Hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada alat (teknosentris),
seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi, dan sesuatu akan
lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan disertai angka-angka.
6. Penyeimbangan kembali yang tidak adaptif
Dalam rangka mengembalikan keseimbangan yang terganggu oleh teknologi,
orang kadang-kadang lari ke penggunaan obat-obatan untuk adaptasi seperti
narkotika, psikedelik dan lain-lain dan mencari kekuatan dengan mengumpulkan
barang-barang penunjuk status (positional goods) untuk mengkompensasi
adaptasi yang gagal.
7. Krisis teknologis
Berbagai krisis yang melanda dunia di abad ini terutama disebabkan oleh
perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses adaptasi dan
integrasi tidak sempat dilakukan. Akibat dari proses adaptasi dan integrasi yang
tidak sempat dilakukan maka berakibat pada individu ialah technostress, penyakit
urban, penyakit peradaban dan lain-lain. Sistem dalam stress pasti menunjukkan
patologi. Teknologi destruktif juga berkembang dengan pesat dan kontinu dalam
bentuk perlombaan senjata nuklir, yang membuat perang menjadi usang sebagai
cara pemecahan konflik.
Habibie, B.J dalam BBC Indonesia (2007) “Tidak mempriotitaskan teknologi dan
ilmu pengetahuan adalah salah. Seluruh dunia tahu bahwa tidak ada kemajuan tanpa
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Adapun beberapa dampak positif dan
dampak negatif dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang, sebagai
berikut :
D. Pengertian Filsafat Teknologi
Salah satu cabang filsafat yang mengkhususkan kajian filsafati mengenai
teknologi dengan berbagai telaah hakikat kebendaan, dikenal dengan filsafat teknologi.
Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai filsafat teknologi
sebagai pengantar antara lain :
Marvin Kranzberg (1973) (The Kiang Gie; 1996:2), mengemukakan bahwa
“Filsafat teknologi membahas peranan teknologi dalam urusan manusiawi.
Pembahasan itu berusaha mencari jawaban terhadap soal apakah dampak teknologi
terhadap kebudayaan dan masyarakat atau bagaimana perkembangan teknologi
mengubah konsep manusia tentang kebenaran, keadilan dan keindahan. Pad apuncak
pemecahan permasalahan, filsafat teknologi berusaha menerangkan apakah dan
bagaimanakah perkembangan teknologi telah mendorong mengubah pandangan
manusia mengenai makna dan tujuan hidup di masa lampau, saat sekarang dan waktu
mendatang”.
Carl Mitcham (1980) (The Kiang Gie; 1996:2), mengemukakan filsafat tentang
teknologi dapat ditelaah melalui dua pendekatan, yaitu; Pertama menyangkur teoretis
tentang sifat dasar teknologi, hubungannya dengan ilmu, struktur tindakan teknologis,
intisari mesin dan perbedaan antara mesin dengan manusia. Semua ini tergolong
persoalan epistemologi dan metafisis. Kedua menyangkut praktis etis dan estetika
misalnya keterasingan dalam masyarakat industri, senjata nuklir, pencemaran dan
praktek keinsinyuran yang profesional.
Max Black (1996) (The Kiang Gie; 1996:2), merinci tugas-tugas yang perlu
dilakukan oleh para filsuf teknologi sebagai berikut :
1. Menganalisis konsep yang dipakai oleh para pelaku teknologi seperti misalnya:
efisiensi, keterampilan, rasionalitas, dan otomasi sehingga diperoleh gambaran
yang memadai tentang teknologi dan unsur-unsurnya.
2. Mengajukan usul-usul yang berasas dan beralasan untuk menyempurnakan
konsep itu dan pengungkapannya dengan kalimat dan perkataan.
3. Mempunyai pandangan yang berasas dan beralasan sebagai kritik moral mengenai
berbagai pokok pertikaian, seperti misalnya pengangguran, eutanasia, hak-hak
generasi belakangan, pengendalian penduduk, keinsinyuran biologis, serta
pengendalian dan perbaikan teknologi.
4. Sebagai golongan intelektual yang terlibat dalam berbagai perdebatan moral,
sosial dan politik, menyatakan secara tegas keterlibatannya untuk mengusahakan
teknologi yang lebih baik dan lebih ramah.
E. Peran Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Download