Uploaded by User32080

PR laporan Kasus Pneumothorax - Febryana NS, I ketut Bagus Ida Raftama

advertisement
PR Laporan Kasus Pulmonary Emergency
Febryana Nur Safitri, I Ketut Bagus Ida Raftama
1. Kondisi apa yang menyebabkan tension pneumothorax tidak menyebabkan
shifting mediastinum dan deviasi trachea?
Pada kondisi infeksi/ inflamasi kronis pada paru serta keganasan pada paru,
akan menyebabkan adhesi antara pleura parietal dan viseral sehingga membuat batas
pada paru yang kolaps. Pada kondisi tersebut, pneumothoraks lebih mungkin dapat
terjadi secara terlokalisasi dan loculated dibandingkan dengan menyebar diseluruh
cavum pleura. Pada beberapa pasien dengan ARDS, pneumothoraks sering terjadi
tanpa adanya kolaps paru yang komplit karena adanya kekakuan pada paru pasien
dan kompliant paru yang terganggu karena paru yang terisi cairan dan debris seluler
yang berhubungan dengan inflamasi di pleura. Sehingga pada kondisi-kondisi
tersebut, pneumothoraks dapat terjadi tanpa adanya kolaps paru total atau pergesaran
mediastiunum ataupun deviasi trakea (Paramasivam et al., 2008; Walker et al., 2014).
Selain itu, pada keadaan tension pneumothoraks bilateral yang terjadi secara
simultan, juga tidak didapatkan adanya shifting
mediastinum. Namun dikedua
hemithoraks terjadi peningkatan tekanan intrathoraks yang menekan jantung sehingga
menyebabkan cardiac silhouette yang lebih kecil (Taussig et al., 2008).
2. Bagaimana cara membedakan antara giant bulla dan pneumothorax?
Bulla empisema yang besar (giant empisema) yang terletak diperifer dapat
menyerupai adanya loculated pneumothroraks atau bahkan tension pneumothorax.
Giant bula dapat berubah menjadi tension bula secara gradual progresif karena check
valve mechanism
dari udara yang terperangkap yang semakin membesar dan
menimbulkan efek massa yang dapat menggeser mediastinum, mengkompresi
ventilasi dan mengganggu difusi (Purohit et al., 2015).
Petunjuk adanya giant bulla ditandai dengan lack of a lung edge dan bentuk
bulla, serta adanya bulla multiple di beberapa tempat. Dalam kasus yang sulit
membedakan antara bulla dan pneumothoraks, maka dapat dilakukan dengan CT
scan (Paramasivam et al., 2008). CT scan merupakan gold standar yang digunakan
untuk membedakan antara giant bulla dan pneumothorax. Pada CT scan bulla tampak
sebagai area avaskular yang curvilinear boundaries. Tanpa terlihat adanya dinding
luar dari bulla, jika adanya area udara bebas yang luas di thoraks dapat dicurigai
adanya pneumothorax atau bulla itu sendiri. Double wall sign merupakan tanda yang
penting yang dapat membedakan antara pneumothorax dan adjacent giant bullae
(Purohit et al., 2015)..
Namun, menjadi dilema apabila pasien dalam kondisi tidak stabil untuk
dilakukan pemeriksaan CT scan. Sehingga USG dikatakan dapat digunakan untuk
membedakan antara giant bullae dan pneumithorax dengan melihat adanya tandatanda yang ditemukan pada pneumothoraks di USG. Adanya lung sliding secara efektif
dapat menyingkirkan diagnosis pneumothoraks namun, ketika adanya lung point pada
pemeriksaan USG maka kecurigaan adanya pneumothoraks menjadi lebih besar
dibandingkan konkomitan penyakit paru lainnya (Gelabert et al., 2015).
Daftar pustaka
Gelabert C., Nelson M. Belb Point : Mimicker of Pneumothorax in Bullous Lung Disease. West
J Emerg Med. 2015; 16(3): 447-449
Paramasiva E., Bodenham A. Air leaks, Pneumothorax, and chest drains. Continuing
Education in Anesthesia. 2008: 8(6) :205-209
Purohit G., Garg I., Choudhary C., Vyas S., Agarwal S., Narendra U. Bulla or Tension
Pneumothorax- Diagnostic Dilemma in Emergency: A Case Series. Sch J Med Case
Rep.2015; 3(8): 704-707
Taussig .L, Landau L.. Pediatric Respiratory Medicine. 2008. Philadelphia : Elsevier.
Walker B., Colledge N., Raiston S., Penman I. Davidson’s Principles and Practice of
Medicine.2014. Philadelphia : Elsevier.
Download