Manajemen Bengkel I. Pengertian Manajemen adalah : - alat untuk mencapai tujuan - alat untuk memenuhi kebutuhan manusia Manajemen bengkel adalah alat untuk mengatur efektifitas dan efisiensi bengkel. Fungsi program kerja di dalam ruang praktik bengkel: - Melaksanakan aktivitas produksi dan jasa - Memelihara dan memperbaiki sumber daya bengkel - Melatih pengembangan staf - Mengembangkan bengkel - Melaksanakan administrasi bengkel Kondisi bengkel yang diharapkan adalah sebagai berikut: - Suasana nyaman, bersih, tertib dan indah - Kondisi peralatan baik dan siap pakai - Peralatan tersusun sesuai tempatnya - Cukup penerangan dan ventilasi - Bangunan ruang praktik/bengkel terpelihara baik, tidak bocor, pintu dan jendela aman - Halaman dan taman terpelihara baik - Instalasi listrik yang memadai dan aman - System sirkulasi peralatan aman dan lancer - Instalasi air terjamin, lancar, bersih dan sehat - Tersedia alat pemadam kebakaran II. Perangkat Operasional Ruang Praktek Supaya mampu menciptakan kondisi bengkel yang diharapkan maka diperlukan perangkat pengelolaan bengkel sebagai berikut : - Organisasi ruang praktek, meliputi; struktur, uraian tugas, dan tata kerja - Tata tertib pengoperasian bengkel - Jadwal pemakaian bengkel - System pemakaian dan pemeliharaan - Administrasi bengkel Manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib. Administrasi ini harus mencatatat semua sumber daya yang menjadi asset bengkel. Kartu-kartu administrasi sebagai berikut: - Kartu pemakaian bengkel - Kartu laporan kerusakan - Bon pinjam/pengembalian alat - Daftar alokasi tugas - Daftar kondisi peralatan menurut kondisi - Buku inventaris alat/mesin - Buku penerimaan barang - Buku pengeluaran/pemakaian bahan - Kartu perbaikan peralatan - Catatan pengembangan staf III. Merencanakan ruang bengkel Hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bengkel: - Tata letak bengkel/lay out - Ukuran dan jenis bengkel - Ruang gerak - Hubungan antar ruang - Karakteristik pengaturan Perencanaan Bengkel meliputi hal-hal berikut : Ø Lokasi - Strategis : mudah dijangkau calon pelanggan - Area relative luas : memungkinkan untuk pengembangan - Analisa meliputi : gangguan sekitarnya, perencanaan tata kota, aspek ekonomi, tenaga kerja, social budaya, alamat mudah diingat. Ø Faktor penting dalam perencanaan - Tipe bangunan - Model bangunan biasa atau khas - Pembagian areal (parker, resepsionis, area kerja, gudang, ruang tunggu, dll.) - Jenis jasa - Komponen utama dan pendukung - Keamanan, pengawasan pekerja IV. Pemeliharaan Bengkel Pengertian Pemeliharaan adalah semua kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan keadaan suatu fasilitas kembali pada kondisi operasional secara optimal sehingga sia pemakaian dapat diperpanjang. Tujuan Pemeliharaan 1. Memperpanjang usia asset 2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin. 3. Mendapatkan kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu. 4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut 5. Peralatan yang dapat digunakan terus menerus untuk berproduksi Permasalahan Bengkel 1. Terdapat kesulitan untuk memakai suatu peralatan di suatu unit kerja oleh personel lainnya. 2. Terdapat penggunaan fasilitas yang tidak bertanggungjawab. 3. Alat menjadi rusak karena pengoperasiannya tidak benar, atau sebaliknya alat menjadi rusak karena tidak di operasikan. 4. Tingkat pemanfaatan masih rendah sekali atau suatu alat dipakai oleh banyak pekerja sedang yang lain di telantarkan 5. Terdapat peralatan yang tidak produktif lagi, terlalu tua masih dipakai. 6. Terdapat peralatan yang yidak memiliki manualnya sehingga menyulitkan dalam mengoperasikan untuk memperbaiki. Bentuk Pemeliharaan Pengendalian Polusi di Tempat Kerja 1. Polusi Udara Pencemaran udara terutama berpusat pada bagian-bagian industri yang berhubungan dengan pengolahan besi dan baja. Proses ini menyebabkan pengeluaran partikel-partikel dan gas-gas seperti oksida belerang (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan hidro-karbon (CxHx). Karena banyaknya keluarnya asap dari proses yang memakan suhu tinggi. Beberapa cara untuk mencegah pengotoran udara, antara lain : o Ventilasi biasa dibantu kipas angin yang di tempatkan di tempat-tempa strategis untuk menyedot udara yang tercemar. o Pemakaian pelindung pernafasan (respiratory protection) o Cerobong-cerobong asap dengan/tanpa alat pengisap (blower) keduanya tanpa pembersih debu/pencemar-pencemar gas. 2. Polusi Air Air tercemar adalah air yang tidak sehat. Beberapa cara pencegahan air a. Netralisasi air dengan kapur atau NaOH Air yang sudah netral perlu dengan pengenceran dibuang ke sungai. Endapan yang terbentuk dikumulkan di halaman dekat pabrik. b. Menghilangkan minyak oli (oil removal) dengan cara memasukkan ke dalam bak-bak, kemudian menyapu permukaan yang terdapat di atas air dan setelah partikel-partikel (butir-butir) terak turun, air dipergunakan lagi sebagai pendingin. 3. Gangguan Suara (Kebisingan) Gangguan suara merupakan suatu yang sulit untuk diatasi. Bising adalah suara yang kita dengar akibat adanya getaran adanya getaran udara yang berasal dari sumber getaran dan sampai pada telinga kita. Tidak semua getaran dapat kita terima menjadi suara yang dapat kita dengar, karena adanya batas-batas jumlah frenkuensi dan amplitude tertentu. Misalnya : gemericik hujan, gemuruh gelombang,dll. 4. Cara mengurangi kebisingan a. Tata ruang dikembangkan dengan baik Contoh : pengurangan kebisingan terhadap lalu lintas dilakukan dengan jalan pembangunan jalan tembus,Penghijauan di daerah industri dan sekitar lalu lintas. b. Pembuatan bangunan atau kontruksi semacam penahan bising Contoh : bunyi yang merambat melalui persinggungan adalah orang yang memukul paku ke dalam tembok dan didengar orang disebelah. Orang berjalan diatas terdengar oleh orang dibawahnya. Di kurangi dengan jalan menggunakan bahan-bahan yang meresap getaran suara, jendela rapat dll. Contoh: Manajemen Bengkel Roda Dua Lay Out Bengkel Sepeda Motor A. Perencanaan Layout Bengkel Sepeda