GENETIKA DASAR INTERAKSI ANTARA GEN-GEN KELOMPOK VI AIDA RAHMI 176510589 DESTIKA SATIA 176510124 HERLINA SAFITRI 176510211 RISKA AMELIA 176510153 KELAS 5.B Dosen pengampu : Tengku Idris, S.Pd., M. Pd UNIVERSITAS ISLAM RIAU INTERAKSI ANTARA GEN-GEN A Epistasis Dominan B Epistasis Resesif C Epistasi Dominan dan Resesif D Gen Resesif Rangkap E Gen Dominan Rangkap F Gen Rangkap Yg Mempunyai Pengaruh Kumulatif G Atavisme APA ITU INTERAKSI GEN ? D D Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbul kan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen non-alelik. Interaksi gen Epistasis hypostasis Interaksi di mana sebuah gen mengalah kan pengaruh gen lain yang bukan alelnya. Interaksi di mana sebuah gen di kalahkan oleh pengaruh gen lain yang bukan alelnya. Epistasis Dominan Epistasis dominan yaitu gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1 Apabila digunakan huruf – huruf permulaan dari alfabet maka kuncinya “A epistasis terhadap B dan b” Contoh warna umbi lapis dari bawang ( Allium sp.) A = gen untuk umbi merah B = genuntuk umbi kuning Gen A epistasis terhadap B, genotip aabb menghasilkan umbi lapis putih. P F1 F2 ♀ AAbb (merah) x ♂ aaBB (kuning) AaBb (merah) 9 A-B 3 A-bb 3 aaB1 aabb = umbi lapis merah = umbi lapis merah = umbi lapis kuning = umbi lapis putih Contoh Perbandingan fenotipenya adalah hitam : kuning : putih = 12: 3: 1 Epistasis Resesif Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4. Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Kuncinya “aa epistasis terhadap B dan b” Contoh Warna kulit atau rambut pada tikus. A = gen untuk kelabu a = gen untuk hitam C = gen untuk keluarnya warna c = gen yang menyebabkan warna tidak keluar(putih dianggap tidak berwarna) Jadi, supaya tikus berwarna hitam, harus memiliki gen C dan a. P F1 F2 ♀Ccaa x (hitam) ♂ccAA (putih) CcAa (kelabu) 9 C-A = tikus kelabu 3 C-aa = tikus hitam 3 ccA- = tikus putih 1 ccaa =tikus putih Contoh Pewarisan warna bulu mencit (Mus musculus). Ada dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu gen A menyebabkan bulu berw arna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna hitam, gen C menyebabkan pi gmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak ada pigmentasi. P F1 : AACC x aacc kelabu albino : AaCc kelabu F2 : 9 3 3 1 A-C- kelabu A-cc albino aaC- hitam aacc albino Kelabu : Hitam : Albino 9 : 3 : 4 Epistasis Dominan dan Resesif Kuncinya : aa epistasis terhadap B dan b bb epistasis terhadap A dan a Contohya pada ayam negeri. C = gen yang menghasilkan warna c = gen yang tidak menghasilkan warna (ayam menjadi putih, sebab putih tidak berwarna) I = gen yang menghalang –halangi keluarnya warna (gen ini disebut juga gen penghalang atau inhibitor ) i = gen yang tidak menghalang- halangi keluarnya warna. Contoh Ayam leghorn adalam putih dan mempunyai genotip IICC. Ayam white si lkie putih pula mempunya genotip iicc. Bila dua ekor ayam itu dikawinka n, maka semua ayam F1 putih ( tidak berwarna). Suatu hal yang tidak m engherankan karena kedua induknya putih. Tetapi setelah ayam- ayam F 1 dibiarkan kawin didaptkan sejulah F2 yang memperlihatkan perbndin gan 13 / 16 ayam putih : 3/16 ayam berwarna atau 13:3 P IICC x iicc Putih putih F1 IiCc Putih F2 9 I-C- = ayam putih 3 I-cc = ayam putih 3 iiC- = ayam berwarna 1 iicc = ayam putih Gen Resesif Rangkap interkasi beberapa gen yang slaing melengkapi. Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah gen I, epistatis terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II, yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi di namakan epistasis resesif ganda. Epistasis ini menghasilkan nisba h fenotipe 9 : 7 pada generasi F2. Kuncinya : aa epistasis terhadap B dan b bb epistasis terhadap A dan a Contoh Seseorang dapat bicara dan mendengar normal sejak lahir, apa bila ia memiliki gen dominan D dan E bersama – sama dalam genotip. Apabil a ia hanya D atau E saja yang hadir dala genotip atau bahkan absen, maka orang dilahirkan bisu-tuli. Anehnya suami istri masing – masing bisu tuli dapat mempunyai anak yang semuanya normal. Sebaliknya suami istri masing masing normal dapat mem punyai anak yang sebagian nornal dan ada kemungkinan sebagian bisu-tuli. Dengan perbandingan 9:7. Berhubungn angka – angka dalam perbandingan ini yaitu 9 dan 7 hampir sama besarnya, maka apabila pada perkawinan yang terakhir itu hanya dihasilkan anak sedikit (misalnya 1 atau 2 anak saja) anaknya dapar normal semua tetapi dapat bisu-tuli semua. jawaban P Ddee x ddEE Bisu-tuli bisu-tuli P F1 DdEe Normal F1 P2 F2 DdEe Normal x DdEe normal 9 D-E = normal 3 D-ee = bisu – tuli 3 ddE -= bisu – tuli 1 ddee = bisu - tuli P2 Ddee x ddEE Bisu-tuli bisu-tuli DdEe Normal DdEe x DdEe Normal normal F2 9 D-E = normal 3 D-ee = bisu – tuli 3 ddE -= bisu – tuli 1 ddee = bisu - tuli Gen Dominan Rangkap Epistasis dominan rangkap : peristiwa dua gen dominan atau lebih yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasan gan gen II yang bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasang an gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasis dominan ganda. Epistasis ini me nghasilkan nisbah fenotipe 15 : 1 pada generasi F2 Kuncinya : A epistasis terhadap B dan b B epistasis terhadap A dan a Contoh Peristiwa epistasis dominan ganda dapat dilihat pada pewarisan bentuk bua h Capsella. Ada dua macam bentuk buah Capsella, yaitu segitiga dan oval. Ben tuk segitiga disebabkan oleh gen dominan C dan D, sedangkan bentuk oval disebabkan oleh gen resesif c dan d. Dalam hal ini C dominan terhadap D dan d, sedangkan D dominan terhadap C dan c. P : CCDD x ccdd segitiga oval F1 : F2 : CcDd segitiga 9 C-D- segitiga 3 C-dd segitiga segitiga : oval = 15 : 1 3 ccDsegitiga 1 ccdd oval Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif Miyake dan Imai (Jepang) menemukan bahwa pada tanaman gandum (Hordeu m vulgare) terdapat biji yang kulitnya berwarna ungu tua, ungu, dan putih. Jika gen dominan A dan B terdapat bersama-sama dalam genotip, kulit buah akan berwarna ungu tua. Bila terdapat salah satu gen dominan saja (A atau B), kulit buah berarna ungu.Absennya gen dominan menyebabkan kulit buah berwarna putih. P AABB Ungu tua × aabb putih F1 AaBb Ungu tua F2 9 A-B = ungu tua 3A-bb = ungu 3aaB -= ungu 1 aabb = putih Contoh Atavisme Atavisme adalah suatu sifat yang muncul akibat interaksi dari beberapa gen, pertama kali ditemukan oleh William Bateson dan R.C. Punnet. Contoh dari atavisme adalah bentuk jengger ayam yang berbedabeda. Dalam penelitian Bateson dan Punnet, mereka menemukan empat bentuk jengger ayam. Empat bentuk tersebut adalah walnu t (gen R dan P), pea(gen P), rose(gen R), dan single (gen r dan p). D D Berdasarkan hasil persilangan tersebut, kita mendapatkan rasio fenotipe : 9 Walnut : 3 Ros : 3 Pea : 1 Singel kesimpulan DAFTAR PUSTAKA Minkema, D (1979). Dasar Genetika Dalam Pembudiyaan Ternak. PT. Bhrat ara Karya Aksara, Jakarta. Pai, Anna. C & Apandi, M (1985). Dasar-dasar Genetika. Erlangga, Ciracas – Jakarta. Nurhadi, M. B (1984). Genetika Dasar. Armico Bandung. Suryo, (2013). GENETIKA. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. D D Thank you