BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kedirgantaraan terutama dalam proses perancangan dan pembuatan komponen pesawat terbang. Komponen-komponen pesawat tersebut akan diproduksi baik untuk pesawat militer maupun pesawat komersial. Program yang sedang dijalani oleh PT Dirgantara Indonesia adalah SPIRIT, N-BELL, PUMA, CN-212, CN-235, N-219 dan CN-295. Untuk membuat komponen pesawat tersebut tentunya membutuhkan raw material yang akan mendukung berlangsungnya proses produksi. Raw material paling utama yang dibutuhkan untuk membuat komponen pesawat adalah Metal yang akan dijadikan sebagai badan pesawat. Untuk menjaga material metal tersebut agar tetap terjaga dengan baik, hingga akhirnya akan siap untuk diproduksi, maka perusahaan membutuhkan sebuah gudang untuk menjaga material tersebut. Gudang merupakan tempat penyimpanan yang dapat melindungi bahan baku, material setengah jadi maupun material jadi mulai dari receiving hingga sebelum masuk ke pasaran. Gudang raw material metal merupakan tempat penyimpanan bahan dasar utama yang akan digunakan untuk menyimpan raw material metal. Di dalam gudang raw material PT Dirgantara Indonesia memiliki banyak jenis raw material seperti sheet, plate, rod, profile, tube dan lainnya (hinge forging, angles, round bar, wire, support fitting, shim laminated, casting, copper alloy). Gambar 1.1 menunjukkan pemakaian raw material (metal) Bulan Juni-September 2015, terlihat bahwa jenis material yang paling banyak digunakan adalah sheet. Untuk pemakaian material tersebut, dibutuhkan material ticket yang digunakan untuk mengeluarkan material dari gudang. material ticket ini diberikan oleh bagian production planning untuk diproses oleh bagian gudang, kemudian material yang keluar akan diberikan kebagian produksi (Precutting Shop). Material ticket yang telah masuk ke gudang tersebut akan diproses sesuai dengan urutan proses yang ada digudang. Gambar 1.2 menunjukkan urutan proses secara umum yang terdapat di gudang raw material (metal) di PT Dirgantara Indonesia. 1 Jumlah Pemakaian 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 Sheet Pemakaian Persentase Material JUNI 9498 63% Pemakaian Persentase Material JULI 15657 67% Pemakaian Persentase Material AGUSTUS 16677 68% Pemakaian Persentase Material SEPTEMBER 16206 70% Plate 2620 17% 3695 16% 2858 12% 1882 8% Profil 1464 10% 1723 7% 1418 6% 1127 5% Tube 337 2% 611 3% 1016 4% 398 2% Rod 454 3% 595 3% 1270 5% 902 4% Lainnya 732 5% 940 4% 1461 6% 2518 11% Sheet Plate Profil Tube Rod Lainnya Gambar I. 1 Pemakaian Raw material (Metal) Bulan Juni – September 2015 (Sumber: PT Dirgantara Indonesi) Proses pelayanan yang dilakukan di gudang raw material (metal) memiliki standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh bagian Lean PT Dirgantara Indonesia, dimana standar pelayanan gudang yang baik berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) adalah kurang dari sama dengan 2 hari (<= 2 hari) material ticket dan material yang dibutuhkan harus sudah keluar dari gudang (Sumber : PT Dirgantara Indonesia). Berdasarkan keterangan tersebut dapat diidentifikasi melalui data yang didapatkan, bahwa masih terdapat material ticket yang terlambat diproses oleh bagian gudang dapat dilihat pada Gambar I. 3. Gudang Raw Material Metal PT Dirgantara Indonesia Request Checking Picking Storage Shipping Record Production Gambar I. 2 Proses Pelayanan Raw material di Gudang Raw material (Metal) PT Dirgantara Indonesia 2 Material Ticket yang tidak terlambat Material Ticket yang terlambat 127 131 107 117 JUNI Keterangan : MT.Sheet = material ticket untuk material sheet September MT. Plate = material ticket untuk material Plate MT. Profil = material ticket untuk material profil MT. Rod = material ticket untuk material Rod Gambar I. 3 Persentase material ticket yang terlambat diproses (2015) (Sumber : PT Dirgantara Indonesia) 3 0.6% 8 1.3% 16 MT. Rod MT. Lainnya MT. Tube MT. Profil MT. Plate MT. Sheet MT. Lainnya Agustus 10.0% 3.9% 2.1% 1.3% 0.9% 127 49 26 17 11 Total material ticket terlambat 1.6% 15 Jumlah Material Ticket 1.3% 1.0% 12 9 MT. Tube MT. Profil 4.3% 2.9% 1.4% 41 27 13 MT. Plate Jumlah Material Ticket JULI Total material ticket terlambat 117 MT. Lainnya MT. Rod MT. Tube 1.4% 1.2% 0.6% 1.4% 14 14 12 6 MT. Sheet 838 12.4% MT. Profil MT. Plate MT. Lainnya MT. Sheet MT. Rod 12.8% 5.3% 3.0% 131 54 31 Total material ticket terlambat 1.7% 16 Jumlah Material Ticket 1.2% 0.9% 11 8 MT. Tube MT. Profil MT. Plate MT. Sheet 11.4% 3.8% 2.3% 1.5% 107 36 22 14 Total material ticket terlambat Jumlah Material Ticket 919 MT. Rod 1159 830 Persentase material ticket yang terlambat diproses pada bulan Juni-September Tahun 2015 yang ditunjukkan pada Gambar 1.3. Terjadi kesenjangan (GAP) antara dokumen yang tepat diproses dengan dokumen yang terlambat untuk diproses dari masing-masing material. Kesenjangan yang paling besar untuk pelayanan raw material terjadi pada material sheet setiap bulannya. Berdasarkan data yang didapatkan kesenjangan tersebut dapat diketahui penyebab yang mempengaruhinya. Terdapat dua penyebab utama yang menyebabkan proses pelayanan raw material (metal) terlamabat untuk dilayani yaitu karena stock out (material tidak tersedia) dan karena proses pelayanan digudang raw material itu sendiri. Gambar I. 4 Penyebab Kesenjangan (GAP) di Gudang Raw material (Metal) untuk Material Sheet (Sumber : PT Dirgantara Indonesia) Gambar 1.4 menunjukkan penyebab terjadinya kesenjangan yang menyebabkan material ticket untuk material sheet terlambat dilayani. Berdasarkan data tersebut, permasalahan yang paling besar mempengaruhi kesenjangan tersebut adalah karena proses layanan pada gudang itu sendiri. 4 Pada proses pelayanan material sheet, diidentifikasi waste yang menyebabkan proses pelayanan menjadi permalahan pada gudang tersebut. Persentase jenis waste pada proses pelayanan dapat dilihat pada Gambar I.5. waste of transportation 10% waste of waiting 20% Waste of motion 25% waste of over production 5% waste of inventory 5% waste of over processing 20% waste of defect 15% Gambar I. 5 Persentase waste pada proses layanan material sheet pada Gudang Raw Material Metall PT Dirgantara Indonesia Pada Gambar I.5 terlihat waste yang paling besar mempengaruhi proses layanan material sheet adalah waste motion. Dampak yang ditimbulkan apabila proses layanan material sheet tersebut tidak segera diperbaiki akan berpengaruh ke proses pelayanan material ticket selanjutnya, dan juga dapat mempengaruhi pengerjaan program-program yang bersangkutan dengan material yang diproses, sehingga apabila material yang dibutuhkan terlambat keluar dari gudang, maka pengerjaan program yang bersangkutan dengan material tersebut otomatis akan mundur dan ditakutkan akan mempengaruhi jadwal pengiriman kekonsumen yang menyebabkan penalty apabila pengiriman kekonsumen terlambat. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dengan mengurangi waste of motion pada proses layanan untuk meningkatkan kinerja di gudang raw material (metal) agar proses pelayanan raw material yang terjadi didalamnya sesuai dengan prosedur yang ada. 5 Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan suatu improvement dimulai dengan memetakan kondisi awal gudang menggunakan Value Stream Mapping. Setelah mendapat gambaran kondisi saat ini kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi waste dan proses non value added yang ada dalam proses layanan di gudang raw material (metal) menggunakan Cause and Effect Diagram. Setelah itu akan dilakukan penataan ulang untuk perampingan dan perbaikan terhadap proses dan pengelolaan di gudang raw material (metal). Perampingan dan perbaikan yang dilakukan di gudang raw material (metal) PT Dirgantara Indonesia menggunakan prinsip lean Thinking dan PendekatanLean Warehousing. Penerapan teknik lean akan mengurangi lead-time (waktu yang tidak perlu dari proses order ke delivery), order picking time dan material handling time. Hal ini dapat dicapai melalui pengurangan kegiatan-kegiatan non value added dan peningkatan kecepatan serta aliran dalam gudang (Gracia, 2004). Oleh karena itu usulan yang akan menjadi output dari penelitian ini, diharapkan dapat mengurangi waste of motion pada proses layanan di gudang raw material (metal) di gudang raw material PT Dirgantara Indonesia. 6 I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana rancangan aktivitas untuk mengurangi waste of motion pada proses layanan di gudang metal PT Dirgantara Indonesia menggunakan pendekatan Lean Warehousing? I.3 Tujuan Penelitian Pengurangan waste of motion pada proses layanan di gudang metal PT Dirgantara Indonesia menggunakan pendekatan Lean Warehousing. I.4 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui dan mengeliminasi pemborosan (waste) yang terjadi pada proses di gudang metal raw material. 2. Peneliti mampu memberikan usulan perbaikan proses bisnis di gudang raw material metal berdasarkan teori lean warehousing. 3. Perusahaan akan memperoleh proses dan pengelolaan gudang yang lebih baik dengan upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas dengan cara mereduksi waste dan aktivitas non-value added. I.5 Batasan Penelitian Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya dilakukan berfokus pada proses pelayanan raw material sheet hingga material sheet keluar dari gudang. 2. Menggunakan data material sheet di gudang raw material metal PT Dirgantara Indonesia untuk program pesawat yang masih aktif. 3. Data yang dipergunakan pada penelitian adalah data tahun 2015/2016. 4. Proses pada gudang bersifat konstan. 5. Penelitian hanya pada tahap usulan tidak sampai pada tahap implementasi. 7 I.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori yang digunakan untuk pembuatan tugas akhir. Landasan teori berisi teori yang relevan untuk menyelesaikan masalah yaitu mengenai waste, aktivitas non-value added dan metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan konsep lean warehousing dengan value stream mapping (VSM). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir. Langkah-langkah dibuat dalam bentuk diagram alir dan penjelasan untuk masing-masing langkah. BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan uraian hasil pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi data jumlah dokumen permintaan raw material yang terlambat diproses, jumlah operator gudang, waktu peoses digudang dan data KPI (Key performance Indikator) dan jumlah item raw material yang ada digudang. BAB 5 ANALISIS DATA Bab ini berisi analisis dari penelitian, Analisis yang dilakukan terhadap hasil pengolahan data yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun usulan perbaikan. Analisis yang dilakukan meliputi analisis waste dan aktivitas yang tidak memberikan value added. 8 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk PT Dirgantara Indonesia yang mungkin dilakukan penelitian selanjutnya. 9