Uploaded by karin527

LAPORAN TUTORIAL 4

advertisement
LAPORAN TUTORIAL
BIOMEDIS 1
Disusun oleh :
KELOMPOK III
TUTOR:
Nanda Fadhilah Witris Salamy,dr
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tutorial berjudul “Skenario 3 ” Biomedis 1 telah melalui konsultasi dan disetujui
oleh Tutor Pembimbing
Surabaya, 14 Desember 2016
Pembimbing
Nanda fadhilah witris salamy,dr
Kelompok Penyusun
DINI PUTRI A (6130016023)
DIAN SAFIRA (6130016024)
SY. ALI GOVINDA (6130016025)
KARINA DWIYANTI (6130016026)
DINDA HIDAYATUL R (6130016027)
MUHAMMAD IMAMUDDIN IZZATUL I. (6130016028)
ANNISA RAKHMAWATI (6130016029)
MIRNA WAHYUNING TYAS (6130016030)
ARDAVA PRAKOSA ADITIYAS (6130016031)
AFIRA FEBRIANI S.W (6130016032)
SITTI KUBANGSINAWATI SERANG (6130016033)
SKENARIO 4
Jasmine seorang anak SMP diberi tugas oleh gurunya untuk membuktikan adanya
enzim ptyalin dengan mengunyah nasi lebih lama dan sangat lembut kemudian jasmine
merasakan nasi tersebut merasa nasi tersebut menajdi lebih manis , jasmine kemudian mencari
tau apa itu enzim , bagaimana strukturnya dan mengapa enzim tersebut dapat menyebabkan
nasi lebih manis serta bagaimana enzim itu dapat dibentuk oleh tubuh , ternyata jasmine
menemukan bahwa enzim tersebut memeliki struktur protein yang dapat memecah amilum
menjadi disakarida kemudian dbentuk melalui ekspresi gen.
STEP 1
IDENTIFIKASI KATA SULIT
 Enzim ptialin
: Suatu enzim dari golongan hidrolase yang mengatalis
hidrolisis ikatan (Dorland 2010: 79)
 Amilum
:
Molekul protein yang memngatalisis reaksi kimia
substansi lain tanpa merusak atau mengubah dirinya sendiri (Dorland 2010:
734)
 Ekspres gen
: Aliran informasi genetik dari gen ke protein (Dorland
2010: 773)
 Protein
:
Kelompok
senyawa
organik
kompleks
yang
mengandung karbon , hidrogen, oksigen, nitrogen, dan biasanya sulfur , unsur
khas adalah nitrogen protein , konstituen utama protoplasma semua sel ,
mempunyai berat molekul yang tinggi dan pada dasarnya terdiri atas gabungan
asam α-amino dengan ikatan peptida (Dorland 2010: 1782)
 Enzim
: Molekul protein yang memngatalisis reaksi kimia substansi lain
tanpa merusak atau mengubah dirinya sendiri (Dorland 2010: 734)
KATA KUNCI
1. Enzim ptialin
2. Ekspresi gen
3. Protein
4. Amilum
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan ekspresi gen dengan enzim ?
2. Bagaiman proses pemecahan amilum menjadi disakarida ?
3. Apa itu enzim ptyalin?
4. Kapan enzim ptyalin mulai bekerja?
5. Dimana enzim ptyalin bekerja dan dihasilkan?
6. Siapa yang membuat enzim ptyalin terbentuk?
7. Mengapa enzim ptyalin bias terbentuk?
8. Bagaiaman struktur enzim ptialin ?
STEP 3
JAWABAN PERTANYAAN DARI STEP 2
1. Ekspresi gen berperan dalam pembentukan protein dan enzim contohnya
laktosa : laktosa ( gula disakarida )  mengubah glukosa menjadi galaksota
dan di bantu enzim B – galaktosidae.
Laktosa merupakan sumber karbon maka bakteri mampu mengubah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa  merupakan sumber karbohidrat berupa
gula yang dimanfaatkan untuk proses metabolisme.
2. Amilum  karbohidrat kompleks  dikatalis .
Enzim amilase bekerja memecahkan kabhodirat rantai panjang seperti
amilum dan dekstrin kemudian akan diurai menajdi molekul yang lebih
sederhana yakni maltose ( disakarida ) .
Amilum  amilodekstrin  eritrodekstrin  akrodekstrin  dekstrin –
dekstrin sederhana  malktosa  glukosa .
Enzim amilase adalah enzim yang mampu menurunkan energy activator
sehingga dapat memecah rantai polimer polisakarida menjadi monomer gula
penyusunya.
3. Enzim ptyalin ialah enzim yang termasuk kedalam enzim amilase yang
berpesan dalam mengkatalis/mempercepat proses hidrolisis pati menjadi
gula sederhana
4. Enzim ptyalin mulai bekerja ketika terjadinya pengunyahan/pencernaan
kimiawi oleh saliva pada makanan yang mengandung karbohidrat.
5. Enzim ptyalin bekerja pada bagian mulut dan dihasilkan oleh kelenjar
saliva.
6. Enzim ptyalin disekresikan oleh kelenjar – kelebjar saliva di rahang
bawah,bawah telinga dan bawah lidah.
7. Enzim ptyalin terbentuk karena adanya pengunyahan / pencernaan kimiawi
oleh saliva pada makanan yang mengandung karbohidrat.
8. Struktur enzim ptyalin secara ilmiah ptialin adalah enzim logam,
membutuhkan ion kalsium untuk berfungsi sebagai alpha – amilase.
STEP 4
MIND MAPPING
NASI + AIR LIUR
KARBOHIDRAT
PENCERNAA
N KIMIAWI
EKSPRESI GEN
ENZIM PTIALIN
AMILUM
DISAKARIDA
MALTOSA
MONOSAKARIDA
GLUKOSA
STRUKTUR PROTEIN
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
1. Untuk menganalisa tentang serba – serbi enzim
2. Untuk menganalisa ekspresi gen .
3. Untuk menganalisa hubungan ekspresi gen dengan enzim
4. Untuk menganalisa pemecahan amilium oleh enzim ptialin .
5. Untuk menganalisa proses kerja enzim ptialin.
STEP 7
HASIL BELAJAR MANDIRI
1. Untuk meganalisa enzim

Cara Kerja Enzim
1. Teori lock and key
Menurut teori lock and key, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja
kunci dan gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif,
sedangkan substratnya diibaratkan sebagai gembok. Substrat memasuki sisi aktif
dari enzim seperti halnya kunci memasuki gembok. Substrat tersebut kemudian
diubah menjadi produk tertentu. Produk inilah yang kemudian dilepaskan dari sisi
aktif enzim untuk kemudian enzim siap menerima substrat baru.
Didalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil asam amino.
Bentuk sisi aktif sangat spesifik,sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu
yang dapat menjadi substrat bagi enzim.
Enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks,seperti
kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi
dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim.
2. Teori kecocokan yang terinduksi (induced fit theory)
Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan dapat melakukan
penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan suatu substrat. Hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan antara enzim dan
substrat menjadi lebih reaktif.
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk
yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif termodifikasi melingkupinya
membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim kembali
tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain kembali bereaksi
dengan enzim tersebut.
Berdasarkan bukti dari kristalografi sinar x, analisis kimia sisi aktif enzim,setara
teknik yang lain, diduga bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang
kaku.
Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat menempelnya substrat sehingga
terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan substrat menginduksi
penyesuaian pada enzim sehingga meningkatkan kecocokan antara keduanya dan
mendorong molekul kompleks enzim-enzim substrat ada dalam kondisi yang lebih
reaktif. Saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan
termodifikasi melingkupinya dan membentuk kompleks. Saat produk sudah lepas
dari kompleks, enzim berubah menjadi tidak aktif lagi dan menjadi bentuk yang
lepas. Substrat lain pun kemudian kembali bereaksi dengan enzim tersebut. Begitu
seterusnya. (Campbell 2008 hal 102).

Macam-macam enzim di saluran pencernaan :
1. Enzim Ptialin
2. Enzim Pepsin
3. Enzim Renin
4. Enzim Lipase
5. Enzim Amilase
6. Enzim Tripsin
7. Enzim Sakrase
8. Enzim Maltase
9. Enzim Isomaltase
10. Enzim Laktase
11. Enzim Ribonuklease
12. Enzim Peptidase
Dalam tubuh, kehadiran enzim pencernaan terbukti memberikan peranan yang cukup
penting pada proses pencernaan seseorang. Keberadaannya membuat manusia dapat
menikmati nutrisi penting yang membuatnya mampu tumbuh dan berkembang.
(Syaifudin: 2002).
2. Untuk menganalisa ekspresi gen
A. Ekspresi gen
Ekspresi gen merupakan proses penerjemahan informasi yang dikode didalam gen,
menjadi urutan asam amino selama sintesis protein (Buku Saku Biologi SMA, hlm 509)
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dan translasi. DNA
mengalami transkripsi untuk menghasilkan asam ribokluneat (RNA). Dihasilkan tiga
bentuk utama RNA dari transkripsi DNA dan kemudian ketiganya berpartisipasi dalam
proses translasi (sintesis protein). RNA messenger (mRNA) membawa informasi
genetik dari inti sel ke sitoplasma, tempat translasi berlangsung pada ribosom, struktur
yang mengandung kompleks protein-RNA ribosomal (rRNA). RNA transfer (tRNA)
membawa asam amino ke ribosom, tempat asam amino tersebut disatukan dalam ikatan
peptidauntuk membentuk protein. Selama translasi, urutan basa pada mRNA dibaca
tiga-tiga (setiap set yang terdiri dari tiga basa terdapat sebuah kodon). Urutan kodon
pada mRNA menentukan urutan asam amino pada protein. (Biokimia Kedokteran
Dasar 2000 : hlm 143)
B. Replikasi DNA
Replikasi DNA secara semikonservatif menunjukan bahwa DNA anakan terdiri atas
pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil sintesis baru. Model ini
memberikan gambaran bahwa DNA induk berperan sebagai cetakan bagi pembentukan
untaian DNA baru. Seperti diketahui molekul DNA untaian-ganda terdiri atas dua untai
DNA yang berpasangansecara komplementer yaitu antara basa nukleotida A dengan T,
dan antara C dengan G. Oleh karena itu, proses replikasi DNA harus diawali dengan
pemutusan (denaturasi) ikatan antara untaian DNA yang satu dengan untaian
komplementernya. Denaturasi merupakan titik awal replikasi dimana ikatan hidrogen
antara A-T dan C-G akan terputus dan diikuti oleh pembukaan untaian DNA. Untaian
DNA yang terbuka akan membentuk struktur yang disebut garpu replikasi. Garpu
replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara bertahap.
Masing masing DNA induk yang terpisah akan berfungsi sebagai cetakan untuk
penempelan nukleotida- nukleotida yang akan menyusun molekul DNA baru.
Nukleotida – nukleotida baru akan dipolimerasi menjadi untaian DNA yang akan
dipasangkan sesuai urutannya basa nukleotida A dengan basa T yang ada pada cetakan.
Lalu basa C akan dipasangakan dengan basa G. Polimerasi DNA akan terjadi pada
kedua untaian DNA cetakan , sehingga dalam sekali replikasi akan terbentuk dua
molekul DNA yang terdi atas DNA induk dan DNA baru hasil polimerasi selama proses
replikasi(Tribowo 2007 : hlm 96-98)
C. Transkripsi RNA
Tanskripsi RNA adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin, dari
satu molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai
komplementer baru saat replikasi DNA, untaian DNA juga bisa berperan sebagai
cetakan untuk merakit sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode
protein, Molekul RNA yang dihasilkan merupakan transkrip akurat dari instruksi
pembangunan protein yang dikandung oleh gen.
Molekul RNA transkrip bisa dikiram dalam banyak salinan. Tipe molekul RNA ini
disebut RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik dari
DNA ke mekanisme penyintesisan protein sel (Champbell 2008 : hlm 355)
D. Translasi
Protein merupakan produk dari aliran informasi genetik. Sel membutuhkan ribuan
protein yang berbeda setiap waktu. Protein-protein ini harus di sintesis, dibawa ke
tempatnya berfungsi dan didegradasi bila tidak diperlukan lagi. Sintesis protein
eukariot melibatkan 70 jenis protein ribosom, 20 jenis enzim untuk mengaktifkan
prekursor asam amino, 20 atau lebih enzim dan faktor protein lain untuk inisiasi,
elongasi dan terminasi polipeptida; mungkin 100 enzim untuk pemrosesan protein; dan
40 atau lebih transfer dan ribosomal RNA. Secara keseluruhan, hampir sekitar 300
makromulekul yang berbeda terlibat pada sintesis polipeptida. Namun protein di
sintesis dengan kecepatan yang tinggi. Polipeptida dengan 100 residu asam amino
dalam E. coli (pada 37 o C), disintesis dalam waktu sekitar 5 detik. Sintesis ribuan
protein yang berbeda di dalam sel di regulasi dengan ketat, sehingga protein hanya di
sintesis sesuai dengan kebutuhan metabolik sel. (Gaffar 2007: hlm 27-40)
Translasi adalah sintesis polipeptida, yang terjadi di bawah arahan mRNA. Selama
tahap ini, terjadi proses perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias mentranslasi
sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat
translasi adalah ribosom, partikel – partikel kompleks yang memfasilitasi penautan
teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. (Champbell 2008: hlm 355).
3. Untuk menganalisa hubungan ekspresi dengan enzim
Hubungan Enzim dan Ekspresi gen
Enzim adalah makromolekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi yang
mempercepat reaksi tanpa ikut terkonsumsi oleh reaksi. Enzim merupakan protein
(champbell 2008 : hlm 163)
Dalam ekspresi gen terjadi proses sintesis dalam proses inilah enzim terbentuk. Jadi
memungkinkan bahwa protein katalis yang berada pada susunan enzim terbentuk
melalui ekspresi gen.
4. Untuk menganalisa proses kerja amilium terhadap enzim ptyalin
Di dalam mulut,polisakarida makanan,yaitu amilum,mengalami pencernaan atau
digesti secara mekanis karena adanya gigi dan secara enzimatik karena adanya ptialin atau
amilase di dalam ludah.ptialin mengkatalisis hidrolisis amilum menjadi maltosa.perubahan
amilum menjadi maltosa tak berjalan spontan,tetapi bertahap yang disertai dengan hasil
antara:amilodekstrin,eritrodekstrin,akrodekstrin,dan dekstrin-dekstrin lain yang mempunyai
rantai pendek (oligosakarida). Didalam mulut,amilum yang diubah menjadi maltosa haya
sedikit sebab makanan berada di dalam mulut hanya sebentar.bersama-sama makanan
lain,amilum yang telah tercena maupun yang belum akan masuk ke dalam lambung.protein dan
lemak dalam mulut hanya mengalami pencernaan secara mekanis dan tidak secara enzimatik
sebab dalam mulut tidak ada enzim yang mengkatalis hidrolisis protein dan lemak.
Pada lumen lambung,kerja enzim ptialin yang masuk bersama-sama makanan dari mulut
dihentikan dengan adanya asam klorida (HCL) yang disekresikan oleh sel-sel parietal.jadi
polisakarida,oligosakarida,dan disakarida dalam lambung tidak mengalami perubahan,protein
yang kontak dengan asam klorida lambung akan diubah oleh pepsin menjadi fraksi-fraksi yang
lebih kecil,yaitu oligopeptida,proteose,dan pepton.protein susu dalam bentuk kalsium para
kaseinat (protein susu yang berikatan dengan kalsiumyang membentuk gumpalan sehingga
muda/lebih lama dipengaruhi pepsin)juga akan dicerna oleh pepsin berbeda dengan amilase
dan enzim lainnya,pepsin bekerja dalam suasana sangat asam (PH 1,0-2,5) sesuai dengan
kondisi asam cairan lambung.hasil samua digesti makanan dalam lambung ini bersama-sama
makanan lain masuk ke dalam intestin.(sumardjo:2008)
5. Untuk menganalisa proses kerja enzim ptyalin
Aktivitas enzim disebut juga sebagai kinetik enzim. Kinetik enzim adalah kemampuan
enzim dalam membantu reaksi kimia. Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam
enzim yang tersebar di berbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim
yang penting dalam sistem pencernaan manusia adalah enzim ptyalin amilase. Enzim
ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresikan oleh kelenjar
liur selain mengandung enzim amilase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan
musin yang bekerja sebagai pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Saat terjadi pencernaan kimiawi terhadap makanan yang mengandung karbohidrat
dalam mulut, Amilase atau ptialin akan muncul. Amilase atau ptialin yang terdapat
dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu membuat polisakarida (pati) dan
glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan
glikosodat α (1 4). Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang
sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan
lambung yang asam menembus partikel makanan (Taufik, 2009).
Aktivitas enzim disebut juga sebagai kinetik enzim. Kinetik enzim adalah kemampuan
enzim dalam membantu reaksi kimia. Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam
enzim yang tersebar di berbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim
yang penting dalam sistem pencernaan manusia adalah enzim amilase. Enzim ini
terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresikan oleh kelenjar liur
selain mengandung enzim amilase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan
musin yang bekerja sebagai pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Amilase atau ptialin yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu
membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan
oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosodat α (1 4). Amilase liur akan
segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam
mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel
makanan (Taufik, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Champbell. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Dorland. 2010. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: EGC Media Publiser
Gaffar Shabarn. 2007 Buku Ajar Bioteknologi Molekul. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Jayanti, Risha Tiara. 2011. Pengaruh pH, Suhu Hidrolisis Enzim Alpha Amilase dan
Konsentrasi Ragi Roti Untuk Produksi Etanol Menggunakan Pati Berkatul. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Sumardjo,damin.2008.pengantar kimia.jakarta:EGC
William & Wilkins. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Yuwono, Tribowo. 2009. Biologi Molekular. Jakarta: Penerbit Erlangga
Download