Uploaded by User28688

A2. HOTS, PPK, GLN

advertisement
Kegiatan 2
Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran
Berbasis HOTS
Waktu: 2 JP
Bimbingan Teknis Narasumber/IN/GI
Pengantar (5’)
Tujuan
Menjelaskan integrasi PPK dan Gerakan Literasi
Nasional dalam pembelajaran berbasis Higher Order
Thinking Skills (HOTS),
Bahan
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Kertas post it
• Kertas plano
Skenario
Pengantar dan pembagian
kelompok (5’)
Menuliskan contoh
penerapan contoh
penerapan PPK dan GLN
di kertas post-it dan
menempelkannya pada
kertas plano(30’)
Ketua kelompok
memfasilitasi setiap
anggota untuk
menjelaskan contoh
penerapan PPK dan GLN
(30’)
Penguatan (30’)
Ketua dan anggota
kelompok
mengategorikan contoh
penerapan PPK dan
GLN(25’)
Pembagian Kelompok Besar
• Kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar
• Setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompok
Brainstorming contoh penerapan PPK dan GLN (10’)
• Setiap peserta menuliskan contoh penerapan PPK dan GLN di kertas post it
Penjelasan Contoh Penerapan PPK dan GLN (25’)
• Ketua kelompok memfasilitasi setiap anggota untuk menempelkan dan
menjelaskan post it contoh penerapan PPK dan GLN pada kertas plano yang
di tentukan fasilitator
Kategori contoh penerapan PPK dan GLN (20’)
• Ketua dan anggota kelompok mengkategorikan contoh penerapan PPK dan
GLN
Penguatan (30’)
Urgensi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Pembangunan
SDM sebagai
fondasi
pembangunan
bangsa
Menghadapi
kondisi
degradasi
akhlak, moral,
dan budi
pekerti
Menghadapi
dinamika dan
tantangan era
global
Generasi
emas 2045
yang berdaya
saing dan
berjiwa
Pancasila
Penguatan 5 Nilai Utama Karakter
• Beriman dan Bertaqwa
• Menjalankan segala perintah-Nya
• Disiplin beribadah
•
•
•
•
•
•
• Bersih
• Peduli lingkungan lingkungan
• Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak
Kejujuran
Keteladanan
Tanggungjawab
Antikorupsi
Komitmen moral
Cinta pada kebenaran
•
•
•
•
Toleransi
Saling enolong/menghormati
Cinta damai
Peduli sosial
Religiositas
Integritas
Nasionalisme
•
•
•
•
•
•
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
Menghargai kebhinnekaan
Demokratis
Rela berkorban
Taat hukum
Nilai Utama
• Kerja sama
• Solidaritas
• Kekeluargaan
• Bersahabat/komunikatif
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama
Gotong
Royong
Kemandirian
•
•
•
•
•
•
Kerja keras (etos kerja)
Kreatif dan inovatif
Disiplin
Tangguh
Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi
Gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat
Gerakan Literasi Nasional (GLN)
Baca Tulis
Digital
Gerakan
Literasi
Sekolah
Program Literasi
Kemendikbud
Gerakan
Literasi
Keluarga
Gerakan
Literasi
Guru dan
Tendik
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan
Literasi
Masyarakat
Gerakan
Literasi Budaya
Gerakan
Literasi Bahasa
dan Sastra
KOORDINASI
Prinsip
Gerakan
MILIK
BERSAMA
KOMITMEN
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
KEBERLANJUTAN
KEMITRAAN
Strategi Implementasi PPK
1
PPK BERBASIS KELAS
2
PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH
3
•
•
•
•
•
•
•
•
Integrasi dalam mata pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
Branding sekolah
Keteladanan pendidik
Ekosistem sekolah
Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
PPK BERBASIS MASYARAKAT
•
•
•
•
•
•
Orang tua, Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi
pegiat pendidikan
Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
Pemerintah & Pemda
1
MENJADI BUDAYA
MENJADI KARAKTER
MENJADI KEBIASAAN
DILATIH KONSISTEN
DIBIASAKAN
DIAJARKAN
Perpres Nomor 87/2017
Penguatan Ekosistem
Pendidikan
Revitalisasi peran Kepala
Sekolah sebagai manajer
Penguatan
Pendidikan
Karakter
Revitalisasi kewajiban 8 jam
guru di sekolah (PP no.
19/2017 tentang guru)
Pengaturan hari Sekolah
Revitalisasi Komite Sekolah
(Permendikbud no.
75/2016 tentang komite
sekolah)
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018
PP nomor 19 tahun 2017
Kondisi saat ini
Guru tidak dapat
memenuhi 24 jam
tatap muka
Beban Kerja Guru
a. Merencanakan
pembelajaran atau
pembimbingan
b. Melaksanakan
pembelajaran atau
pembimbingan
Guru harus
mencari tambahan
jam di luar sekolah
c. Menilai hasil
pembelajaran atau
pembimbingan
d. Membimbing dan
melatih peserta
didik
Guru tidak dapat
fokus menjalankan
fungsinya
e. Melaksanakan
tugas tambahan
yang melekat
Memudahkan guru
memenuhi beban
kerja
• Guru tidak perlu lagi caricari jam tambahan
mengajar di luar sekolahnya
untuk memenuhi beban
kerja mengajar.
• Guru harus
bertanggungjawab
terhadap perkembangan
siswanya.
Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Keterampilan Abad 21
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa
1
2
3
Kualitas Karakter
Literasi Dasar
Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi
pada lingkungan yang dinamis.
Bagaimana siswa menerapkan
keterampilan dasar sehari-hari.
Bagaimana siswa memecahkan
masalah kompleks
•
•
•
•
Religiositas
Nasionalisme
Kemandirian
Gotong royong
•
Integritas
•
•
•
•
•
•
Literasi bahasa
Literasi numerasi
Literasi sains
Literasi digital (teknologi
informasi & komunikasi)
Literasi finansial
Literasi budaya dan
kewargaan
•
•
•
•
Berpikir kritis
Kreativitas
Komunikasi
Kolaborasi
“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)
Sumber: Kemendikbud 2016
Literasi Baca dan Tulis
INDIKATOR
DEFINISI
 Melek pengetahuan dan kemampuan
membaca dan menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan memahami
informasi untuk menganalisis,
menanggapi, dan menggunakan
bahasa dan sastra secara cendekia.
SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
- Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia
KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang
dimiliki setiap keluarga
MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Literasi Numerasi
INDIKATOR
DEFINISI
•
•
•
menggunakan berbagai macam angka dan
simbol-simbol yang terkait dengan matematika
dasar untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari.
menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai macam
bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel,
bagan, dsb.).
membangun interpretasi terhadap informasi
angka dan simbol numerik lainnya.
SEKOLAH
Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi berbasis
proyek
Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi
KELUARGA
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap
keluarga.
Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi
Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan numerasi
dalam kehidupan sehari-hari
MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi
Literasi Sains
INDIKATOR
DEFINISI
 Kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasi
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam
rangka memahami serta membuat
keputusan yang berkenaan dengan alam.
 Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
1. Menjelaskan fenomena sains
2. Mengevaluasi & mendesain
pengetahuan & keterampilan sains
secara mandiri
3. Menginterpretasi data & bukti sains
SEKOLAH
− Skor PISA literasi sains
− Skor TIMSS literasi sains
− Rata-rata skor UKG Guru IPA
− Rata-rata nilai UN IPA
KELUARGA
Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
setiap keluarga
MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
Literasi Digital
INDIKATOR
DEFINISI
•
Kecakapan (life skills) yang tidak
hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat teknologi,
informasi dan komunikasi semata,
tetapi juga kemampuan
bersosialisasi, kemampuan dalam
pembelajaran, maupun memiliki
sikap, berpikir kritis, kreatif, serta
inspiratif sebagai kompetensi
digital.
SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
KELUARGA
Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
dan lama waktu penggunaan per hari.
MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses
internet berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, tempat tinggal & lama
waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat
kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
Literasi Finansial
INDIKATOR
DEFINISI
 Kemampuan untuk memahami bagaimana
uang berpengaruh di dunia (bagaimana
seseorang mengatur untuk menghasilkan
uang, mengelola uang, menginvestasikan
uang dan menyumbangkan uang untuk
menolong sesama).
 Rangkaian proses atau aktivitas untuk
meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan
keterampilan konsumen dan masyarakat
sehingga mereka mampu mengelola
keuangan dengan baik.
SEKOLAH
Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk
layanan tabungan dan koperasi
KELUARGA
Penurunan tingkat kemiskinan penduduk
Indonesia
MASYARAKAT
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan
produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi,
Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun, Industri jasa
keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
Literasi
Budaya dan Kewargaan
INDIKATOR
DEFINISI


Kemampuan untuk memahami,
menghargai dan berpartisipasi
secara mahir dalam budaya.
Kemampuan untuk berpartisipasi
secara aktif dan menginisiasi
perubahan dalam komunitas dan
lingkungan sosial yang lebih
besar.
SEKOLAH
1.Rata-rata nilai USBN - PKn
2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya &
bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
KELUARGA
Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak
di bawah umur
MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa
dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Implementasi
Literasi di Sekolah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
TUJUAN UMUM GLS
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
PRINSIP-PRINSIP LITERASI SEKOLAH
A
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
berdasarkan karakteristiknya
B
Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam
teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
C
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
kurikulum
D
Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan
E
Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan
F
Mempertimbangkan keberagaman
STRATEGI MEMBANGUN
LITERASI SEKOLAH
LINGKUNGAN FISIK
LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF
Mengkondisikan
lingkungan fisik ramah
literasi.
Mengupayakan
lingkungan sosial dan
afektif.
LINGKUNGAN AKADEMIK
Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Pelaksanaan Kegiatan
Literasi di Sekolah
Penumbuhan budaya literasi dan minat
baca di sekolah,
salah satunya melalui kegiatan 15 menit
membaca sebelum pembelajaran
Pembelajaran
Pengembangan
Pembiasaan
Pengembangan kecakapan literasi
melalui
kegiatan nonakademik, misalnya
kegiatan ekstrakurikuler
dan kunjungan wajib ke
perpustakaan
Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran
Menggunakan strategi literasi
LITERASI DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)
•
•
•
•
•
•
•
•
Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya.
Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks.
Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang bermaka.
Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan, membaui, atau
mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis.
Memantau pemahaman secara mandiri.
Mengevaluasi teks secara kritis.
Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks.
Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru.
(Moore dkk. 2003)
Terima kasih
Download