Uploaded by User28448

BAB III

advertisement
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
Dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah, setiap pemerintah daerah memiliki
kewenangan untuk melakukan perencanaan pembangunan didaerahnya. Namun
masalah pokok dalam perencanaan pembangunan daerah adalah terletak pada
penekanan terhadap kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan
karakteristik daerah yang bersangkutan. Perbedaan kondisi daerah membawa
implikasi bahwa corak pembangunan yang diterapkan disetiap daerah akan berbeda.
Disisi lain, pembangunan daerah merupakan bagian integral dari upaya pencapaian
tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian, pembangunan daerah harus pula
direncanakan secara tepat sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang selalu
berubah dan dinamis.
Oleh karena itu, dalam pembentukan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus disusun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Evaluasi dan analisis peraturan perundangundangan merupakan suatu keharusan untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan
dan juga sebagai bahan pendukung dalam penyusunan landasan filosofis dan yuridis
dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Adapun evaluasi
dan analisis peraturan perundang-undangan dilakukan terhadap beberapa hal yang
terkait, yaitu :
1. Peraturan perundang-undangan terkait dengan menyertakan kondisi hukum yang
berlaku;
2. Keterkaitan undang-undang dan peraturan daerah baru dengan peraturan
perundang-undangan lain;
3. Harmonisasi secara vertikal dan horizontal;
4. Status dari peraturan perundang-undangan yang ada, termasuk peraturan
perundang-undangan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku serta peraturan
perundang-undangan yang masih tetap berlaku karena tidak bertentangan dengan
undang-undang atau peraturan daerah yang baru.
Dalam rangka memberikan pedoman dan jaminan kepastian hukum dalam
penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2019-2024, maka perlu dilakukan
penyelarasan dan harmonisasi khususnya tentang peraturan perundangan yang
memiliki keterkaitan erat dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah. Berikut ini evaluasi dan analisis peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2019-2024 seperti yang diuraikan dalam tabel
berikut.
Tabel 3.1. Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan
No
1
Peraturan
PerundangPasal
undangan
Undang-Undang
Pasal 1 angka
Nomor 25 Tahun 5
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Pasal 5 ayat 2
Nasional
Isi Pasal
Rencana Pembangunan Jangka Menengah,
yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun.
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP
Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional,
memuat
arah
kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
Pasal 9 ayat Penyusunan RPJM Nasional / Daerah dan
(2)
RKP/RKPD dilakukan melalui urutan
kegiatan:
a. penyiapan rancangan awal rencana
pembangunan;
b. penyiapan rancangan rencana kerja;
c. musyawarah
perencanaan
pembangunan; dan
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
d.
penyusunan rancangan akhir rencana
pembangunan.
Pasal 14 ayat Kepala Bappeda menyiapkan rancangan
(2)
awal RPJM Daerah sebagai penjabaran dari
visi, misi, dan program Kepala Daerah ke
dalam strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, program prioritas Kepala
Daerah, dan arah kebijakan keuangan
Daerah.
Pasal 15 ayat 4 Kepala Bappeda menyusun rancangan
RPJM Daerah dengan menggunakan
rancangan Renstra-SKPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan berpedoman
pada RPJP Daerah.
Pasal 16 ayat Musrenbang
Jangka
Menengah
(2)
diselenggarakan dalam rangka menyusun
RPJM
diikuti
oleh
unsur-unsur
penyelenggara
Negara
dan
mengikutsertakan masyarakat.
Pasal 16 ayat Kepala
Bappeda
menyelenggarakan
(4)
Musrenbang Jangka Menengah Daerah.
Pasal 17 ayat Musrenbang Jangka Menengah Daerah
(2)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
ayat (4), dilaksanakan paling lambat 2
(dua) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.
Pasal 18 ayat Kepala Bappeda menyusun rancangan
(2)
akhir RPJM Daerah berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Menengah Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (2).
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
Pasal 19 ayat RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan
(3)
Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah Kepala Daerah dilantik.
2
Undang-Undang
Pasal 1 angka Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nomor 17 Tahun 4
Daerah, yang selanjutnya disebut RPJM
2007
tentang
Daerah adalah dokumen perencanaan
Rencana
pembangunan daerah untuk perioda 5
Pembangunan
(lima)
tahunan
yang
merupakan
Jangka Panjang
penjabaran dari visi, misi, dan program
Nasional Tahun
kepala daerah dengan berpedoman pada
2005-2025
RPJP Daerah serta memerhatikan RPJM
Nasional.
Pasal 6 ayat 3
3
Undang-Undang
Nomor 23 Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
sebagaimana
telah
beberapa
kali
diubah
terakhir dengan
Undang-Undang
Nomor 9 Tahun
2015
tentang
Perubahan Kedua
Atas
UndangUndang Nomor
23 Tahun 2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disusun dengan memerhatikan
RPJM Nasional.
Pasal 1 angka Rencana Pembangunan Jangka Menengah
28
Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD
adalah dokumen perencanaan Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
Pasal 260 ayat Daerah sesuai dengan kewenangannya
(1)
menyusun rencana pembangunan Daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Pasal 261 ayat Perencanaan
pembangunan
Daerah
(1)
menggunakan pendekatan teknokratik,
partisipatif, politis, serta atas-bawah dan
bawah-atas.
Pasal 263 ayat Dokumen perencanaan
(1)
Daerah terdiri atas:
a. RPJPD;
b. RPJMD; dan
c. RKPD.
pembangunan
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
Pasal 263 ayat RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat
(3)
(1) huruf b merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program kepala daerah yang
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, pembangunan Daerah dan
keuangan
Daerah,
serta
program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Pasal 264 ayat Perda tentang RPJMD ditetapkan paling
(4)
lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah
terpilih dilantik.
Pasal 264 ayat RPJPD, RPJMD, dan RKPD sebagaimana
(5)
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat
diubah
apabila
berdasarkan
hasil
pengendalian dan evaluasi tidak sesuai
dengan perkembangan keadaan atau
penyesuaian terhadap kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasal 265
RPJMD dan RKPD digunakan sebagai
instrumen evaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
Pasal 267 ayat Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
(2)
RPJPD dan RPJMD yang telah disetujui
bersama oleh bupati/wali kota dan DPRD
Kabupaten/Kota sebelum ditetapkan oleh
bupati/wali kota paling lama 3 (tiga) hari
terhitung sejak persetujuan bersama
disampaikan kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat untuk dievaluasi.
Pasal 272 ayat Perangkat Daerah menyusun rencana
(1)
strategis dengan berpedoman pada RPJMD.
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Pasal 277
4
Peraturan
Pemerintah
Nomor 8 Tahun
2008
tentang
Tahapan,
Tata
Cara Penyusunan,
Pengendalian dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
Isi Pasal
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan Daerah, tata cara evaluasi
rancangan Perda tentang RPJPD dan
RPJMD, serta tata cara perubahan RPJPD,
RPJMD, dan RKPD diatur dengan peraturan
Menteri.
Pasal 1 angka Rencana Pembangunan Jangka Menengah
5
Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD
adalah dokumen perencanaan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
Pasal 2 ayat Perencanaan
pembangunan
daerah
(1)
merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Pasal 2 ayat Perencanaan
pembangunan
daerah
(3)
mengintegrasikan rencana tata ruang
dengan rencana pembangunan daerah.
Pasal 3
Perencanaan
pembangunan
daerah
dirumuskan secara transparan, responsif,
efisien, efektif, akuntabel, partisipatif,
terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.
Pasal 4 ayat Rencana pembangunan daerah meliputi:
(1)
a. RPJPD;
b. RPJMD; dan
c. RKPD.
Pasal 4 ayat Rencana
Pembangunan
Daerah
(2)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disusun dengan tahapan:
a. penyusunan rancangan awal;
b. pelaksanaan Musrenbang;
c. perumusan rancangan akhir; dan
d. penetapan rencana.
Pasal 11
(1) Bappeda menyusun rancangan awal
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
RPJMD.
(2) RPJMD memuat visi, misi dan program
kepala daerah.
(3) Rancangan awal RPJMD berpedoman
pada RPJPD dan memperhatikan RPJM
Nasional, kondisi lingkungan strategis
di daerah, serta hasil evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya.
Pasal 12
(1) Kepala SKPD menyusun Rancangan
Renstra-SKPD
sesuai
dengan
rancangan awal RPJMD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).
(2) Rancangan
Renstra-SKPD
disampaikan oleh Kepala SKPD kepada
Bapppeda.
(3) Bappeda
menyempurnakan
rancangan awal RPJMD menjadi
rancangan
RPJMD
dengan
menggunakan rancangan RenstraSKPD sebagai masukan.
Pasal 13
(1) Musrenbang dilaksanakan untuk
membahas
rancangan
RPJMD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 ayat (3).
(2) Musrenbang
dilaksanakan
oleh
Bappeda dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan.
(3) Musrenbang dilaksanakan dengan
rangkaian kegiatan penyampaian,
pembahasan
dan
penyepakatan
rancangan RPJMD.
(4) Pelaksanaan Musrenbang ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
Pasal 14
(1) Rancangan akhir RPJMD dirumuskan
oleh Bappeda berdasarkan hasil
Musrenbang.
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
(2) Pembahasan rumusan rancangan
akhir RPJMD dipimpin oleh Kepala
Daerah.
Pasal 15
(1) RPJMD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah setelah berkonsultasi dengan
Menteri.
(2) Peraturan Daerah tentang RPJMD
ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan
setelah kepala daerah dilantik.
(3) Peraturan Daerah tentang RPJMD
Provinsi disampaikan kepada Menteri.
(4) Peraturan Daerah tentang RPJMD
Kabupaten/Kota disampaikan kepada
gubernur dengan tembusan kepada
Menteri.
Pasal 16 ayat Bupati/walikota
menyebarluaskan
(2)
Peraturan
Daerah
tentang
RPJMD
Kabupaten/Kota kepada masyarakat.
5
Peraturan
Pasal 2
Menteri
Dalam
Negeri Nomor 86
Tahun
2017
tentang Tata Cara
perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi
Pasal 3
Pembangunan
Daerah, Tata Cara
Evaluasi
Ranperda tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Daerah
dan Pasal 4
Rencana
Pembangunan
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini
meliputi:
a. tata cara perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan Daerah;
b. tata cara evaluasi rancangan Peraturan
Daerah tentang RPJPD dan RPJMD; dan
c. tata cara perubahan RPJPD, RPJMD, dan
RKPD.
Perencanaan
pembangunan
Daerah
bertujuan
untuk
mewujudkan
pembangunan Daerah dalam rangka
peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing
Daerah.
Pemerintah Daerah sesuai
kewenangannya
menyusun
pembangunan
Daerah
prinsipprinsip, meliputi:
dengan
rencana
dengan
No
Peraturan
Perundangundangan
Jangka Menengah
Daerah, serta Tata
Cara Perubahan
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Daerah, Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah,
dan
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
Pasal
Isi Pasal
a. merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional;
b. dilakukan pemerintah Daerah bersama
para
pemangku
kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing;
c. mengintegrasikan rencana tata ruang
dengan rencana pembangunan Daerah;
dan
d. dilaksanakan berdasarkan kondisi dan
potensi yang dimiliki masing-masing
Daerah, sesuai dengan dinamika
perkembangan Daerah dan nasional.
Pasal 5
Pasal 7
Rencana
pembangunan
Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dirumuskan secara:
a. transparan;
b. responsif;
c. efisien;
d. efektif;
e. akuntabel;
f. partisipatif;
g. terukur;
h. berkeadilan;
i. berwawasan lingkungan; dan
j. berkelanjutan.
Perencanaan
pembangunan
daerah
menggunakan pendekatan:
a. teknokratis;
b. partisipatif;
c. politis; dan
d. atas-bawah dan bawah-atas.
Pasal 9
Perencanaan pembangunan Daerah yang
berorientasi pada substansi, menggunakan
pendekatan:
a. holistik-tematik;
b. integratif; dan
c. spasial.
Pasal 11
(Ayat 2)
Rencana
pembangunan
Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdiri atas:
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
a. RPJPD;
b. RPJMD; dan
c. RKPD.
Pasal 11
(Ayat 3)
Rencana Perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Renstra Perangkat Daerah; dan
b. Renja Perangkat Daerah.
Pasal 43
Penyusunan rancangan teknokratik RPJMD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42,
mencakup:
a. analisis gambaran umum kondisi
Daerah;
b. perumusan
gambaran
keuangan
Daerah;
c. perumusan
permasalahan
pembangunan Daerah;
d. penelaahan dokumen perencanaan
lainnya; dan
e. perumusan isu strategis Daerah.
Pasal 46
(Ayat 2)
Rancangan
teknokratik
RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disusun dengan sistematika paling sedikit
memuat:
a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi Daerah;
c. gambaran keuangan Daerah;
d. permasalahan dan isu strategis Daerah;
e. visi, misi, tujuan dan sasaran;
f. strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan Daerah;
g. kerangka pendanaan pembangunan dan
program Perangkat Daerah;
h. kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Daerah; dan
i. penutup.
Pasal 47
(Ayat 3)
Penyusunan rancangan awal RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mencakup:
a. penyempurnaan rancangan teknokratik
RPJMD;
b. penjabaran visi dan misi Kepala Daerah;
c. perumusan tujuan dan sasaran;
No
Peraturan
Perundangundangan
Pasal
Isi Pasal
d. perumusan strategi dan arah kebijakan;
e. perumusan program pembangunan
Daerah;
f. perumusan program Perangkat Daerah;
dan
g. KLHS.
6
Pasal 47
(Ayat 5)
Hasil perumusan rancangan awal RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disajikan dengan sistematika paling sedikit
memuat:
a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi Daerah;
c. gambaran keuangan Daerah;
d. permasalahan dan isu srategis Daerah;
e. visi, misi, tujuan dan sasaran;
f. strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan Daerah;
g. kerangka pendanaan pembangunan dan
program Perangkat Daerah;
h. kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Daerah; dan
i. penutup.
Pasal 70
(Ayat 2)
Bupati/wali kota menetapkan rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
RPJMD
kabupaten/kota yang telah dievaluasi oleh
gubernur menjadi Peraturan Daerah
kabupaten/kota
tentang
RPJMD
kabupaten/kota paling lambat 6 (enam)
bulan setelah bupati/wali kota dan wakil
bupati/wali kota dilantik.
Pasal 72
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70, digunakan sebagai
instrumen evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan Daerah.
Peraturan Daerah Pasal 5
Provinsi
Sumatera Utara
Nomor ??? Tahun
2019
tentang
Rencana
RPJMD menjadi pedoman bagi:
a. SKPD dalam menyusun Renstra-SKPD
dan sebagai acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan di daerah
dalam
melaksanakan
kegiatan
No
7
Peraturan
PerundangPasal
undangan
Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Tahun 2018 –
2023.
Peraturan Daerah Pasal 4 ayat
Kabupaten
(2)
Tapanuli
Utara
Nomor
???
Tahun ??? tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Daerah
Kabupaten
Tapanuli
Utara
Tahun 2005-2025
Isi Pasal
pembangunan selama kurun waktu
Tahun 2013-2018.
b. Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah dalam menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten/ Kota.
RPJPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menjadi pedoman dalam penyusunan
RPJMD Daerah yang memuat visi, misi dan
Program Bupati
Download