Uploaded by nenangsandra

OTITia ringkasan

advertisement
“OTITIS EKSTERNA MALIGNA’’
OLEH :
NENANG ILMUAN
NPM: 1826010002.P
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
1) Etiologi Otitis Eksterna Maligna
Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen penyebab yang lazim pada otitis eksterna
maligna, meskipun sangat jarang juga dapat dijumpai S. aureus, Proteus dan Aspergillus. (Ghofar,
2006)
a. Faktor Risiko
1. Diabetik
Diabetik merupakan faktor resiko utama berkembangnya otitis eksterna maligna.
Vaskulopati pembuluh darah kecil dan disfungsi imun yang berhubungan dengan diabetik
merupakan penyebab utama predisposisi ini. Serumen pada pasien diabetik mempunyai pH
yang tinggi dan menurunnya konsentrasi lisosim mempengaruhi aktifitas anti bakteri lokal.
Tidak perbedaan antara DM tipe I dan II.
2. Immunodefisiensi seperti gangguan proliferasi limfosit atau adanya immunosupresi karena
penggunaan obat
3. AIDS
4. Irigasi telinga, dilaporkan sebanyak 50% kasus otitis eksterna maligna karena trauma irigasi
telinga pada pasien diabetik. (Irgi, 2008)
2) Patofisiologi
Infeksi telinga ini di mulai dari liang telinga luar dan meluas ke tulang temporal hingga ke
jaringan sekitarnya. Keadaan ini sering didapati pada pasien usia lanjut dan menderita penyakit
diabetes serta pasien dengan disfungsi imun selular. OEM juga dapat terjadi pada pasien dengan
immunocompromised, seperti AIDS yang melibatkan populasi yang lebih muda.
Patologi OEM melibatkan otitis eksterna yang berat, nekrosis kartilago dan tulang dari
liang telinga hingga ke struktur sekitarnya yang meluas ke dasar tengkorak yang mengenai nervus
kranial yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan terjadinya lower cranial neuropathies, trombosis
sinus lateral, sakit kepala yang berat, meningitis dan kematian.
Nadol menjelaskan urutan progresifitas penyakit ini seperti berikut : liang telinga luar
dengan invasi melalui fisura Santorini atau sutura timpanomastoid ke fossa retromandibular,
keterlibatan foramen stilomastoid dan jugularis, trombosis sepsis dari sinus venosus lateral dan
menyebar ke apeks petrosa melalui pembuluh darah dan lempeng fasial (Ghofar, 2006)
3) Manifestasi Klinis
Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga yang dengan cepat diikuti
oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri tersebut
semakin meningkat menghebat, liang telinga tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi secara
subur. Saraf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan paralisis fasial. Kelainan
patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang disebabkan akibat oleh infeksi
kuman pseudomonas aeroginosa. Penebalan endotel yang mengiringi diabetes melitus berat
bersama-sama dengan kadar gula darah yang tinggi yang diakibatkan oleh infeksi yang sedang
aktif menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat.
4) WOC Otitis Eksterna Maligna
Pseudomonas
Peradangan yang meluas secara Progresif
Faktor predisposisi : Penderita diabetes
Pada lapisan subkutis dan organ sekitar
Rasa gatal di telinga, unilateral, di ikuti nyeri hebat dan sekret yang banyak serta pembengkakan telinga
Nyeri akan menghebat dan liang telinga tertutup jaringan granulasi yang subur
Paresis atau paralisis nervus fasial, kondritis, osteitis , osteomielitis
Kehancuran tulang temporal
Tuli/Gangguan pendengaran
Sumber: (Mansjoer, Arif dkk. 2001)
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Otitis Eksterna Maligna Buku Ajar Telinga dan Tenggorok. Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius
Sastrodiningrat, Abdul Gofar. 2006. Otitis Eksterna Maligna. Suplemen Majalah Kedokteran
Nusantara Volume 39 No 3. Dept. THT-KL FK-USU/RSUP H. Adam Malik, Medan
s
Download