- - OSP memiliki peran strategis yaitu sebagai instrumen kaderisasi dan rekrutem keanggotaan parpol, mobilisasi massa untuk kepentingan elektoral, serta membantu partai menyerap aspirasi masyarakat (konstituen) UU partai politik perlu mengatur keberadaan OSP agar tercipta tertib hukum yang sesuai dengan asas pancasila, UUD 1945, dan Prinsip-prinsip HAM. Beberapa usulan pengaturan materi UU tentang OSP: tatacara membentuknya, Status Badan Hukumnya, Bentuk-bentuk hubungan OSP dengan Parpol, Pembiayaan, Mekanisme dan persyaratan keanggotaan, jenisjenis OSP (bersatu dengan struktur partai, berdiri sendiri tanpa adanya ikatan secara struktural dengan parpol, dll), hak dan kewajiban, sanksi dan pembubaran. Panel 2 Hubungan OSP dan Parpol - Dari sis bentuk, semua mengusulkan berbadan hukum: 1. ikut parpol (Mayoritas) 2. badan hukum non parpol ormas. - Fungsi: 1. Kaderisasi, rekrutmen, dan mobilisasi 2. Pergerakan untuk nilai, kekukasaan dan ideologi - Hubungan 1. Legally part of political party 2. Affiliated institution to political party Panel 1: Problematika Pengaturan - - - OSP sebagai sebuah keniscayaan: 1. Jumlah pemilih di indonesia yang sangat besar menuntut pendirian OSP 2. Bagian dari hak konstitusi 3. Secara sosialogis, ada OSP yang menjadi cikal bakal pembentukan parpol 4. OSP menjadi jembatan antara parpol dan masyarakat karena relasi antara osp dengan parpol elbih kuat didandingkan parpol dengan masyarakat Urgensi Pengaturan OSP 1. Faktanya ada kesulitan di masyarakat untuk membedakan antara ormas dan OSP 2. Pengaturan OSP yang ada masih sangat minimalis 3. Ada hubungan yang erat antara OSP dan parpol dan tidak jarang OSP menjadi “ATM” parpol 4. Hal-hal yang sifatnya prinsipil dan berkaitan dengan kepentingan umum tidak bisa hanya diatur dalam AD/ART Proyeksi Pengaturan 1. Kedudukan, harus ditempatkan di bawah parpol dan ditegaskan di dalam AD/ART 2. Bentuk, Badan Hukum atau perkumpulan non-badan hukum. 3. Tujuan: sebagai wadah partisipasi dan kaderisasi 4. Fungsi: untuk menterjemahkan fungsi parpol dan mengisi ruang publik dalam pembentukan peraturan perundang-undangan 5. Varian OSP: kepemudaan, perempuan, termasuk satgas. Panel 3 Eksistensi OSP - (semi) Otonom dari parpol Fungsi OSP fokus ke kepentingan rakyat (umum) tidak pada kekuasaan Pilihan aturan: highly, medium (prinsip-prinsip saja), low regulation OSP dipisahkan secara tegas. Ideologi: harus jelas