Uploaded by User25505

Dunia Nabi

advertisement
Dunia Nabi
Membahas Kisah Nabi | Kisah Rasul | Kisah Sahabat Nabi | Kisah Teladan






Home
Kisah Nabi
Kisah Sahabat Nabi
Kisah Teladan
Kisah Inspiratif
Daftar Isi
Search...
Home » Kisah-Sahabat-Nabi » Kisah Singkat Abu Bakar As-Shiddiq
Saturday, 30 August 2014 Kisah-Sahabat-Nabi
Kisah Singkat Abu Bakar As-Shiddiq
Dunia Nabi ~ Abu Bakar tumbuh di antara masyarakat yang menyembah berhala. Ayah Abu
Bakar bernama Abu Quhafah, sedangkan ibunya bernama Salma. Seperti halnya masyarakat saat
itu, Abu Quhafah dan salma juga menyembah berhala. Sejak kecil, orang tuanya telah
mengenalkan tuhan berhala kepada Abu Bakar. Oleh karena itu, Abu Bakar telah mengetahui
bahwa kedua orang tuanya meminta segala sesuatu kepada tuhan berhala. Pada suatu ketika, Abu
Bakar muda pergi ke tempat penyembahan berhala di kota Mekkah. Abu Bakar mendekati berhala.
Abu Bakar berkata, “Wahai berhala, aku lapar, berilah aku makanan”.
Abu Bakar berharap berhala dapat memberikan makanan atau setidaknya jawaban. Namun,
berhala itu diam saja. Setelah itu, Abu Bakar berkata, “Wahai berhala, aku haus, berilah aku
minuman”. Berhala tetap saja diam. Abu bakar berkata, “Aku tidak memiliki pakaian, berilah
pakaian untukku”. Berhala itu tidak menjawab. Abu Bakar pun merasa jengkel. Kemudian, Abu
Bakar mengambil batu besar dan berkata, “Aku akan melemparmu dengan batu ini. Jika engkau
benar tuhan, tangkislah batu ini”. Batu itu pun dilemparkan hingga mengenai wajah berhala.
Pada suatu hari, Abu Bakar diajak ke tempat penyembahan berhala oleh ayahnya. Di sana, ayahnya
meminta Abu Bakar untuk menyembah patung. Abu Bakar menanggapi permintaan ayahnya
dengan tertawa, “Itu hanyalah batu, bukan tuhan. Mengapa ayah menyembahnya ? Jelas-jelas, ia
tidak akan dapat memberikan apa yang kita minta”. Mendengar perkataan Abu Bakar, ayahnya
marah. Ayahnya, Abu Quhafah segera menyeret Abu Bakar untuk pulang. Di tengah perjalanan
pulang, Abu Quhafah dan Abu Bakar bertemu dengan saudara Abu Quhafah, Jud’an. Jud’an
mengajak keduanya mampir ke rumahnya. Mereka pun memenuhi permintaan Jud’an. Saat sampai
di rumah Jud’an, Abu Quhafah meminta segelas air. Namun, Jud’an memberikan segelas arak.
Belum sampai diminum, gelas di tangan Abu Quhafah di pukul oleh Abu Bakar. Hal itu membuat
Abu Quhafah semakin marah dan bermaksud memukul Abu Bakar. Jud’an segera mencegah
tindakan
Abu
Quhafah.
Setelah Abu Quhafah bercerita, Jud’an mengetahui penyebab kemarahan Abu Quhafah. Setelah
itu, Jud’an bertanya kepada Abu Bakar, “Wahai anakku, mengapa engkau tidak mau menyembah
tuhan berhala kita ?” Abu Bakar menjawab bahwa dirinya tidak mau menyembah batu yang tidak
dapat memberikan sesuatu kepadanya. Setelah itu, Jud’an bertanya tentang alasan Abu Bakar
memukul gelas tersebut. Abu Bakar menjawab, “Aku tidak ingin ayahku mabuk. Aku malu jika
ayahku berteriak dan menari di jalanan seperti halnya orang gila”. Jud’an sungguh kagum dengan
jawaban Abu Bakar. Ia berkata, “Wahai Abu Quhafah saudaraku. Malahan aku mengharapkan
anakku secerdas anakmu. Kelak, ia akan menjadi orang yang dihormati oleh masyarakat.
Abu Bakar Menjadi Saudagar
Abu Quhafah adalah seorang saudagar yang sukses. Karena kepandaiannya dalam berdagang, ia
dikenal sebagai saudagar yang kaya raya di kota Mekkah. Ia tidak hanya berdagang di kota
Mekkah, tetapi juga sampai ke Syam dan Syria. Abu Quhafah tetap menyayangi Abu Bakar,
meskipun Abu Bakar tidak mau menyembah berhala. Ia mengajak Abu Bakar berdagang dari satu
tempat ke tempat lain. Kepada Abu Bakar, Abu Quhafah mengajari cara memilih barang dagangan
dan cara memasarkannya. Setelah menginjak dewasa, Abu Bakar mengikuti jejak ayahnya sebagai
seorang sudagar. Akhirnya ia juga berhasi menjadi seorang saudagar yang sukses.
Abu Bakar Bersahabat Dengan Rasulullah SAW
Sebelum memeluk agama Islam, Abu Bakar telah mengenal Nabi Muhammad. Bahkan, mereka
bersahabat. Di mata masyarakat, mereka berdua dikenal sebagai pemuda yang berakhlak baik.
Persahabatan mereka didukung oleh kebiasaan mereka yang sama, yaitu merenung tentang
pencipta kehidupan dunia dan alamnya. Namun, keduanya melakukannya dengan cara berbeda.
Abu Bakar mendatangi para penyembah berhala dan member tahu tentang berhala yang tidak
memberikan manfaat apapun. Berbeda dengan Abu Bakar, Nabi Muhammad lebih sering
menyendiri. Ia pergi ke gua hira untuk merenungkan keesaan Allah SWT. Pada suatu ketika, Nabi
Muhammad yang sedang berada di gua hira menerima wahyu pertama dari Allah. Sejak itu, Nabi
Muhammad telah diangkat menjadi Rasul Allah. Ketika itu, Nabi Muhammad menerima wahyu
berupa
surat
Al-Alaq
ayat
1-5.
Suatu waktu, Nabi Muhammad bertemu dengan Abu Bakar di dekat Ka’bah. Nabi Muhammad
mengatakan bahwa dirinya telah diangkat menjadi Rasul dan menerima wahyu dari Allah. Setelah
itu, Nabi Muhammad membacakan wahyu tersebut. Mendengar ayat-ayat itu, Abu Bakar
mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut sungguh indah. Ia pun meminta Nabi Muhammad
membacakan lagi. Kemudian, Abu Bakar bertanya, “Apa yang harus aku lakukan jika aku ingin
memeluk agamamu ?” Nabi Muhammad menjawab, “Ucapkanlah, ‘Asyhadu allaa ilaaha illallah
wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah
selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”. Saat itulah, Abu Bakar
menyatakan keislamannya. Abu Bakar merupakan orang keempat yang memeluk agama Islam
setelah Khadijah, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Sejak memeluk agama Islam, Abu
Bakar selalu membantu Rasulullah dalam berdakwah.
Abu Bakar Dan Penganiayaan Kaum Quraisy
Semakin lama, kaum Quraisy semakin sering memerangi pengikut Nabi Muhammad. Kaum
Quraisy banyak melakukan penganiayaan terhadap kaum muslim. Hal itu mereka lakukan karena
kekhawatiran mereka terhadap pengikut Nabi Muhammad yang terus bertambah. Karena khawatir
denga penganiayaan yang terus meningkat, Rasulullah meminta kaum muslim untuk hijrah ke
Habsyah. Salah satu kaum muslim yang hendak berhijrah ke Habsyah adalah Abu Bakar. Dalam
perjalanan ke Habsyah, Abu Bakar bertemu dengan Ibnu Addagah. Ibnu Addagah adalaj seorang
tokoh kaum Quraisy yang disegani. “Wahai Abu Bakar, kamu hendak pergi ke mana ?” Tanya
Ibnu Addagah kepada Abu Bakar. Abu Bakar menjawab, “Aku hendak pergi ke tempat lain
sehingga aku bebas melaksanakan ibadah kepada Allah SWT”. Wahai Abu Bakar, engkau adalah
seorang yang selalu member pertolongan dan suka bersilaturahmi. Engkau adalah orang yang tidak
layak diusir. Oleh karena itu, aku akan menjadi pelindungmu. Kembalilah ke rumahmu. Abu Bakar
pun
memutuskan
kembali
ke
Mekkah.
Di kota Mekkah, Ibnu Addagah mengumumkan kepada kaum Quraisy bahwa dirinya melindungi
Abu Bakar. “Barangsiapa mengganggu Abu Bakar, ia akan berhadapan denganku”. Kaum Quraisy
pun berjanji tidak akan mengganggu Abu Bakar, tetapi dengan suatu syarat. Syarat itu adalah Abu
Bakar tidak boleh memperlihatkan dirinya saat melaksanakan ibadah. Namun syarat itu dilanggar
oleh Abu Bakar. Abu Bakar mendirikan sebuah tempat shalat (mushala) di depan rumahnya. Jika
Abu Bakar membaca Al-Quran di tempat itu, anak-anak dan ibu-ibu berkumpul untuk
mendengarkannya. Hal itu sangat mengganggu kaum Quraisy. Oleh karena itu, mereka menemui
Ibnu Addagah. Mereka melaporkan Abu Bakar yang telah melanggar persyaratan itu. Ibnu
Addagah segera menemui Abu Bakar. Ibnu Addagah mengatakan bahwa dirinya tidak dapat
melindungi Abu Bakar jika Abu Bakar melanggar persyaratan tersebut. Abu Bakar berkata,
“Wahai Ibnu Addagah, aku mengembalikan jaminan perlindunganmu terhadap diriku. Aku akan
mencari
perlindungan
kepada
Allah”.
Kaum Quraisy menjadi marah kepada Abu Bakar. Mereka menganiaya Abu Bakar yang saat itu
sedang membaca Al-Quran di dekat Ka’bah. Salah seorang diantara mereka mencekik Abu Bakar.
Kemudian mereka juga memukuli Abu Bakar hingga Abu Bakar terluka parah. Setelah puas
memukuli Abu Bakar, mereka pergi begitu saja. Kemudian, saudara Abu Bakar menolong Abu
Bakar dan membawanya ke rumahnya. Ibu Abu Bakar terkejut ketika melihat Abu Bakar pulang
dalam keadaan terluka parah. Setelah diobati, Abu Bakar meminta diantar ke tempat Rasulullah.
Saat melihat Abu Bakar terluka parah, Rasulullah terharu dengan pengorbanan dan ketabahan Abu
Bakar. Rasulullah mengusap luka-luka di tubuh Abu Bakar. Anehnya, luka-luka di tubuh Abu
Bakar menjadi sembuh seketika setelah diusap oleh Rasulullah.
Gelar Ash-Shiddiq Untuk Abu Bakar
Rasulullah member gelar Ash-Shiddiq kepada Abu Bakar. Gelar ini berkaitan dengan tanggapan
kaum musyrik Quraisy terhadap peristiwa Isra Miraj. Setelah mengalami peristiwa Isra Miraj,
Rasulullah mengabarkan kejadian itu kepada kaum kafir Quraisy. Mendengar cerita Rasulullah,
kaum
Quraisy
menertawakan
Rasulullah.
Mereka menganggap Rasulullah sebagai orang gila. Sebagian kaum Quraisy pun segera
mendatangi Abu Bakar. Mereka berkata, “Wahai Atiq (panggilan Abu Bakar), temuilah temanmu
yang berada di samping Ka’bah. Ia mengatakan kepada kami bahwa Tuhannya telah
memperjalankan dirinya ke Masjidil Aqsa dalam waktu semalam. Bukankah engkau mengetahui
dibutuhkan waktu sebulan untuk sampai di Masjidil Aqsa ?” Dengan tegas dan wajah berseri-seri,
Abu Bakar menjawab, “Apa yang aneh dari berita itu ? Bahkan aku akan mempercayainya berita
yang lebih aneh dari itu”. Setelah itu, Abu Bakar segera mendatangi Rasulullah. Sambil memeluk
Rasulullah, Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, engkau benar… engkau benar. Demi Allah, apa
yang engkau katakana adalah benar. Sejak itu, Abu Bakar mendapat gelar Ash-Shiddiq dari
Rasulullah. Ash-Shiddiq artinya orang yang senantiasa membenarkan.
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Singkat Abu Bakar As-Shiddiq Silahkan baca
artikel Dunia Nabi Tentang Kisah-Sahabat-Nabi Yang lainnya. Kamu boleh menyebar
Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah
Singkat Abu Bakar As-Shiddiq Sebagai sumbernya
Posted by Anggo Putra
Related Posts :

Kuburannya Sa’ad bin Muaz Berbau Wangi Kuburannya Sa’ad bin Muaz
Berbau Wangi ~ Indahnya nikmat kubur sepertinya dirasakan oleh jenazah sa… Read
More...

Kisah Alqamah Sahabat Nabi SAW Kisah Alqamah Sahabat Nabi SAW ~
Peristiwa bersejarah pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw. Alqam… Read More...

Kisah Lengkap Abu Sufyan bin Harits Memeluk Islam Kisah Lengkap Abu
Sufyan bin Harits Memeluk Islam ~ Ia adalah Abu Sufyan bin Harits, dan bukan Abu …
Read More...

Kisah Jenazah Thalhah bin Ubaidilah Yang Utuh Puluhan Tahun Kisah Jenazah
Thalhah bin Ubaidilah Yang Utuh Puluhan Tahun ~ Thalhah bin Ubaidilah ini memeluk
aga… Read More...

Kisah Jenazah Yang Di Kerumuni Malaikat Kisah Jenazah Yang Di Kerumuni
Malaikat ~ Kisah berikut pantas dijadikan teladan saat kita hidup di… Read More...
Newer Post Older Post Home
Kisah Terpopuler

Kisah Nabi Daud as Secara Singkat

Kisah Lengkap Nabi Ayub as

Kisah Nabi Luth Dan Kaum Sodom

Kisah Singkat Nabi Isa

Kisah Lengkap Nabi Harun as

Kisah Singkat Ustman Bin Affan Sahabat Nabi

Kisah Nabi Yunus as Secara Singkat
Kisah Terbaru
Google+ Followers
Label
Kisah Inspiratif Kisah Nyata Kisah-Nabi Kisah-Sahabat-Nabi Kisah-Teladan
Halaman Saya






Daftar Isi
About Us
Terms Of Service
Disclaimer
Privacy Policy
Kontak Saya
Arsip Blog
Pengunjung
Powered by Blogger.

Kisah Cobaan dan Ujian Nabi Ayub as
Copyright 2017 Dunia Nabi
Design by Mas Sugeng
Download