Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelompok A TK Islam Al-Muttaqin Kota Jambi. Waktu pelaksanaan pada semester ganjil, dari bulan November sampai dengan Januari 2017dilakukan dalam beberapa siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. B. Jenis Penelitian Menurut Arikunto dalam Dimyati (2013 : 110) Kegiatan penelitian didalam kelas merupakan usaha yang dapat digunakan oleh guru sebagai cara untuk melakukan kegiatan penelitian terhadap masalah yang dihadapi dalam praktik pembelajar yang dilakukannya pada saat mengajar di dalam kelas. Menurut Arikunto dalam Dimyati (2013 : 115-116) Di dalam penelitian tindakan kelas ada tiga istilah yang membentuk pengertian tersebut,yakni : a. Penelitian, menunjuk pada suatuu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal/masalah. b. Tindakan, menunjuk pada suatu usaha/kegiatan yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu 1 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 c. Kelas, adalah suatu tempat yang tidak terbatas pada ruang tertentu, tetapi mengandung pengertian pada sejumlah siswa dalam kelompok yang mengikuti kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Menurut Suhardjono dalam Dimyati (2013 : 116-117) Penelitian tindakan kelas merupakan sebagai penelitian yang langsung menerapkan perlakuan dengan secara hati-hati, seraya mengikuti proses serta dampak perlakuan yang dimaksud.Dimana memberi penjelasan lebih lanjut bahwa penelitian tindakan berdasar tujuannya dikelompokkan menjadi empat macam, yakni : a. Penelitian tindakan partisipasi, yang melibatkan keikutsertaan masyarakat agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis masyarakat. b. Penelitian tindakan kritis, menekankan adanya niat yang tinggi untuk bertindak memecahkan masalah kritis. c. Penelitian tindakan institusi, yakni penelitian yang penelitian yang dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai organisasi pendidikan untuk meningkatkan kerja,proses,dan produktivitas lembaga. C. Subjek Penelitian Anakyang berada di kelompok A TK Islam Al-Muttaqin KotaJambi Semester I tahun ajaran 2016/2017yang berjumlah 14 peserta didik. 2 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 D. Instrumen Pengumpulan Data 1. Kisi – kisi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4 – 5 Tahun Variabel A. Motorik Halus Indikator Deskriptor 1.Mengkoordinasikan a. Anak mampu mata dan tangan untuk mengkoordinasikan mata dan melakukan gerakan yang tangan saat menekan pensil rumit dengan kegiatan (alat cocok) melakukan mencocok media gambar kegiatan mencocok media gambar b. Anak mampu berkonsentrasi pada saat melakukan kegiatan mencocok media gambar 2.Mengekspresikan diri a. Anak mampu menggerakkan dengan berkarya seni tubuh dengan gerakan menggunakan berbagai sederhana pada saat kegiatan media dengan kegiatan mencocok media gambar mencocok media gambar b. Anak mampu mengekspresikan diri dengan menyanyi pada saat kegiatan mencocok media gambar 3.Mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras) dengan kegiatan mencocok media gambar. a. Anak mampu menggerakkan jari-jemari pada saat melakukan kegiatan mencocok b. Anak mampu menggerakkan tangan saat melakukan kegiatan mencocok media gambar 3 Jumlah Item 1-10 11-15 16-19 20-23 24-26 27-33 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 2. Item soal Penilaian Pernyataan No +/BB + Anak dapat melubangi media gambar dengan alat cocok (pensil) sesuai yang diperintahkan guru 2 - 3 + Anak belum bisa melubangi media gambar dengan alat cocok sesuai yang diperintahkan guru Anak sudah bisa mencocok tanda titik - titik yang telah dibuat oleh guru 4 - Anak belum bisa mencocok tanda titik – titik yang telah dibuat oleh guru 5 + 6 - Ketika melakukan kegiatan mencocok media gambar,anak dapat menarik pensil (alat cocok) yang tertancap pada bantalan Anak belum bisa menarik pensil (alat cocok) yang tertancap pada bantalan. 7 + Anak dapat menekan pensil (alat cocok) pada media gambar dengan hati – hati (tidak sobek). 8 - 9 - 10 - Anak belum bisa menyelesaikan kegiatan mencocok gambar kucing ketika diperintahkan guru Anak belum bisa menyelesaikan kegiatan mencocok gambar donat ketika diperintahkan guru Anak belum bisa menyelesaikan kegiatan mencocok gambar apel ketika diperintahkan guru 11 + Anak sangat teliti ketika melakukan kegiatan mencocok yang diperintahkan guru 12 - Anak kurang teliti ketika melakukan kegiatan mencocok yang diperintahkan guru 13 + Anak dapat mencocok dengan rapi sesuai gambar yang diberikan,seperti gambar kucing 1 4 MB BSH BSB Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 14 + Anak dapat mencocok dengan rapi sesuai gambar yang diberikan, seperti gambar anjing 15 + Anak dapat mencocok dengan rapi sesuai gambar yang diberikan, seperti gambar apel 16 + 17 - 18 + 19 - 20 + Anak dapat menggerakkan kaki sesuai irama pada saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Anak belum bisa menggerakkan kaki sesuai irama pada saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Anak dapat menggerakkan kepala sesuai iramapada saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Anak belum bisa menggerakkan kepala sesuai irama pada saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Ketika melakukan kegiatan mencocok media gambar anak senang bernyanyi 21 - Anak hanya diam ketika melakukan kegiatan mencocok media gambar 22 + Anak dapat memegang alat cocok (pensil) dengan baik dan benar) 23 + Anak belum bisa memegang alat cocok (pensil) dengan baik dan benar 24 + 25 + 26 + 27 + 28 - Ketika selesai melakukan kegiatan mencocok media gambar, anak dapat meletakkan pensil diatas bantalan Saat anak sudah selesai melakukan kegiatan mencocok, anak dapat melepaskan hasil mencocoknya dari kertas Saat anak sudah selesai melakukan kegiatan mencocok, anak belum bisa melepaskan hasil mencocoknya dari kertas Ketika mencocok anak dapat memutar-mutar media gambar (kertas) dengan satu tangan agar lebih mudah menyelesaikannya Ketika mencocok anak dapat memutar-mutar media gambar (kertas) dengan kedua tangan agar lebih mudah menyelesaikannya 5 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 29 + 30 + 31 + 32 + Anak dapat memegang media gambar (kertas) dengan satu tangan 33 + Anak dapat menempel hasil mencocok gambar di buku (lembar kerja) yang diperintahkan guru Anak dapat menumpukkan satu tangannya untuk menahan gerakan di saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Anak belum bisamenumpukkan satu tangannya untuk menahan gerakan di saat melakukan kegiatan mencocok media gambar Anak dapat memegang media gambar (kertas) dengan dua tangan E. Analisis Data Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara narasi. Kriteria keberhasilan ini digunakan memberikan penelitian kepada anak secara individu untuk mengetahui peningkatan motorik anak melalui bermain plastisin. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan pada siklus selanjutnya untuk memperoleh hasil yang maksimal. 2. Analisa kuantitatif Data yang diperoleh dari selama proses pembelajaran dianalisa menggunakan teknik presentase peningkatan kemampuan 6 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 kemampuan motorik halus anak dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiono (2006) sebagai berikut: Data ini diolah dengan rumus : Presentase aktifitas = frekwensi aktifitas yang dilakukan anak x 100% Jumlah dalam satu kelas Aktivitas motorik halus anak dikatakan meningkat jika persentase hasil kegiatan anak meningkat dari hasil pengamatan berikutnya. Peningkatan aktivitas anak ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 70% - 100%: Berkembang Sangat Baik (BSB) 50% - 69% : Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 20% - 49% : Mulai Berkembang (MB) 0% - 19% : Belum Berkembang (BB) 3. Analisa Kualitatif Analisa kualitatif adalah catatan selama di lapangan baik hasil observasi maupun dokumentasi. 1. Lembar observasi Lembar berstruktur yang observasi dibuat yang digunakan berdasarkan adalah indikator observasi perkembangan kemampuan bahasa melalui bercakap-cakap. Indikator – indikator tersebut antara lain: 1) Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit dengn kegiatan mencocok media gambar 7 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 2) Anak dapat mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media salah satunya dengan kegiatan mencocok dengan media gambar. 3) Anak dapat mengontrol gerakan tangan yang mengguanakan otot halus dengan kegiatan mencocok media gambar. Instrumen ini diisi oleh guru yang bertujuan untuk mengetahui aktifitas perkembangan anak dalam proses belajar mengajar terkait dengan perkembangan kemampuan motorik halus anak. 1. Dokumentasi Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok dengan media gambar. 4. Tahap Siklus Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam beberapa siklus kegiatan yang diperlukan. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan empat tahap kegiatan setiap satu siklus, yaitu : 1. Tahap Perencanaan (planning), 2. Tahap Pelaksanaan (acting), 3. Tahap Pengamatan (observing), dan 4. Tahap Refleksi (reflecting). Dalam penelitian tindakan kelas setiap tahap dan siklus peneliti selalu berkolaborasi antara peneliti dengan guru dan anak didik dalam proses pembelajaran. 8 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 a. SIKLUS I 1. PenyusunanTahap Perencanaan Tindakan 1 Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran berdasarkan pokok bahasan dan tema yang akan diajarkan yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok dengan media gaambar, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat peraga (media) apa yang sesuai pokok bahasan yang akan diajarkan dari bagaimana menggunakannya, serta menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1 Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan kegiatan mencocok dengan media gambar sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada kegiatan awal pembelajaran guru melakukan kegiatan menggerakan otot-otot halus seperti menggerakkan jari – jemari dan kedua tangan anak. Anak dibentuk dalam satu lingkaran besar. Kemudian guru mulai mengajak anak menggerakkan jari – jemari dan kedua tangannya secara bergantian. 3. Pelaksanaan Tahapan Pengamatan Tindakan 1 Pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan observasi dan mencatat kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang nantinya dapat bermanfaat untuk pengambilan 9 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 keputusan “apakah guru dapat menstimulasi motorik halus anak dengan tepat atau perlu diadakan perbaikan. 4. Pelaksanaan Tahap Pembuatan RefleksiTindakan 1 Dari hasil observasi dilakukan analisis pada tindakan 1 kemudian dilanjutkan dengan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang dilakukan bersama-sama ini, direncanakan perbaikan dengan melakukan tindakan 2 terhadap permasalahan- permasalahan yang masih ada. Untuk mengetahui apakah guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran kemampuan motorik halus anak dapat dilihat dari komponen-komponen yang terdapat pada rencana pembelajaran yang telah disusunnya. b. SIKLUS II Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua yaitu : 1. Penyusunan Tahap Perencanaan Tindakan 2 Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan motorik halus anak. b. Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan penggunaan kegiatan mencocok melaui media gambar upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak. 10 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 c. Menyusun rancangan tindakan pembelajaran melalui kegiatan mencocok dengan media gambar. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 2 Peneliti sebagai pelaksana tindakan mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama dengan gurukolaborasi berdasarkan rencana pembelajaran dan hasil refleksi pada siklus pertama. 3. Pelaksanaan Tahapan Pengamatan Tindakan 2 Peneliti dan guru kolaborasi melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 1. 4. Pelaksanaan Tahap Pembuatan Refleksi Tindakan 2 Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta mambuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan dalam meningkatakan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok dengan media gambar.Dari kedua siklus yang telah dilaksanakan ternyata telah terjadi peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok media gambar, sehingga peneliti tidak lagi melaksanakan kegiatan pada siklus ketiga. F. Prosedur Penelitian Penelitian menerapkan metode penelitian tindakan kelas Suharsimi Arikunto. Menurut Arikunto dalam Dimyati (2013:122) memberi penjelasan bahwa para ahli mengemukakan model penelitian tindakan pada garis besarnya terdapat empat tahapan yang lazim di lalui yakni : 11 Dicetak pada tanggal 2019-09-25 Id Doc: 589c885781944dbf0f493ee8 1. 2. 3. 4. Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan / Observasi Refleksi Perencanaan Refleksi 5. SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi Pengamatan Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto(Gambar 1.1) 12