Toleransi Antar Umat Beragama Nama Kelompok: 1. Rotib Haddad Salafussholeh(192303101154) 2. Hanib Miftakul Janah(192303101059) 3. Alfiah Nur Risqi(192303101047) 4. Nur Aisyah(192303101152) PRODI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG Pendahuluan A. Latar Belakang Toleransi (Arab: tasamuh, as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Toleransi merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam. Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama” , “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami” adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam. Menurut ajaran Islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap alam semesta, binatang, dan lingkungan hidup. Dengan makna toleransi yang luas semacam ini, maka toleransi antar-umat beragama dalam Islam memperoleh perhatian penting dan serius. Apalagi toleransi beragama adalah masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan manusia terhadap Allah. Ia begitu sensitif, primordial, dan mudah membakar konflik sehingga menyedot perhatian besar dari Islam. Makalah berikut akan mengulas pandangan Islam tentang toleransi. Ulasan ini dilakukan baik pada tingkat paradigma, doktrin, teori maupun praktik toleransi dalam kehidupan manusia. Secara doktrinal, toleransi sepenuhnya diharuskan oleh Islam. Islam secara definisi adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”. Definisi Islam yang demikian sering dirumuskan dengan istilah “Islam agama rahmatal lil’ālamîn” (agama yang mengayomi seluruh alam). Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang sudah ada. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati. Islam menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah kehendak Allah, karena itu tak mungkin disamakan. Dalam al-Qur’an Allah berfirman yang artinya, ‘dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” B. Rumusan Masalah 1. Pembuktiaan agama islam sebagai rahmat bagi seluruh alam 2. Apa makna ukhuwah Islamiyah,ukhuwah wataniyah,dan ukhuwah insaniyah? 3. Bagaimana cara membangun dan meningkatkan kebersamaan antarumat beragama dalam kehidupan sosial Pembahasan A. Islam Sebagai Rahmad Bagi Seluruh Alam Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba, atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Islam Rahmatan lil alamin adalah agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah swt: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”(QS.Al-Alnbiya). Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, “Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Dengan diturunkannya QS. Al-Anfal :33, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah tidak akan memberikan azab di dunia bagi umat nabi Muhammad, melainkan ditunggu hingga datangnya hari kiamat. Dan hal tersebut merupakan bentuk rahmat di dunia bagi umat nabi Muhammad. Berbeda halnya dengan umat-umat Nabi terdahulu, bila ada yang kafir atau maksiat, maka atas perintah Allah langsung diturunkan azab seperti hujan batu, banjir, atau angin topan dana lain-lain. Hal tersebut merupakan kerahmatan Islam bagi manusia. Rahmat atau kerahmatan tidak hanya diberi kepada makhluk manusia saja, tetapi, kepada hewan yang membutuhkan, juga dapat mendatangkan Kerahmatan Allah SWT. Sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, dimana ada seorang dengan tulus ikhlas memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan. Maka beliau menginformasikan bahwa orang itu akan dibalas dengan surga. B. Makna Ukhuwah Makna ukhuwah berarti persaudaraan, yang maksudnya adanya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik sama suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu bila pihak lain menglami kesulitan, dan sikap saling membagi kesenangan. Ukhuwah yang perlu kita jalin bukan hanya intern seagama saja akan tetapi yang lebih penting lagi adalah antar umat beragama. Jenis jenis ukhuwah ada 3 sebagai berikut: 1. Ukhuwah Islamiyah(persaudaraan sesama muslim) Yaitu persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau persaudaraan yang diikat oleh aqidah/keimanan, tanpa membedakan golongan selama aqidahnya sama maka itu adalah saudara kita dan harus kita jalin dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Alqur’an surat Al Hujarat : 10, yang artinya: “Sesungguhnya orangorang yang beriman itu adalah saudara, oleh karena itu peralatlah simpul persaudaraan diantara kamu, dan bertaqwalah kepada Allah, mudahmudahan kamu mendapatkan rahmatnya “. Dari ayat di atas jelas bahwa kita sesama umat Islam ini adalah saudara, dan wajib menjalin terus persaudaraan di antara sesama umat Islam dan marilah yang mana saudara kita jadikan saudara dan janganlah saudara kita anggap sebagai musuh,hanya karna masalah masalah-masalah sepele yang tidak berarti.yang pada akhirnya mengancam ukhuwah Islamiyah yang pada akhirnya dapat melumpuhkan kerukunan dan keutuhan bangsa. 2. Ukhuwah Insaniyah/Basyariyah(persaudaraan sesama manusia) Yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang di ikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai manusia harus dapat memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh rasa kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya. Ukhuwah Insaniyah ini harus dilandasi oleh ajaran bahwa semua orang umat manusia adalah makhluk Allah, sekalipun Allah memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidup berdasarkan atas pertimbangan rasionya. Jika ukhuwah insyaniyah tidak dilandasi dengan ajaran agama keimanan dan ketaqwaan, maka yang akan muncul adalah jiwa kebinatangan yang penuh keserakahan dan tak kenal halal dan haram bahkan dapat bersikap kanibal terhadap sesama. 3. Ukhuwah wataniyah(persaudaraan sesama bangsa) Kata ukhuwah sendiri berasal dari kata dasar akhun yang berarti saudara atau kawan sehingga ukhuwah biasa diartikan sebagai persaudaraan. Sedangkan wathaniyah dapat diartikan sebagai kebangsaan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa ukhuwah wathaniyah adalah kata lain dari persaudaraan dalam (atau atas dasar) kebangsaan. Ukhuwah wathaniyah sendiri mengajarkan kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Komitmen ini mesti dibangun dari lingkup terkecil hingga yang paling besar sehingga dapat diimplementasikan dengan baik. Mulai dari hal-hal sederhana tentang bagaimana berinteraksi dengan tetangga ataupun masyarakat di lingkungan hingga yang lebih besar seperti bagaimana negara mengatur kehidupan umat beragama agar senantiasa rukun dan tidak terjadi konflik antar sesama bangsa. Beralih kepada praktik ukhuwah wathaniyah pada hari ini dengan konteks Indonesia, kita dapati masih banyak terjadi konflik antar sesama meski relatif dapat diredam . Konflik terjadi baik karena perbedaan suku, ras, agama, dan lain sebagainya. Hal ini karena kurangnya toleransi untuk saling menghormati perbedaan. Selain itu juga kurangnya komunikasi untuk dapat saling memahami satu sama lain sehingga dapat hidup berdampingan. Mari kita lihat masih adanya kasus kerusuhan antar suku, antar agama, ataupun antar masyarakat di suatu lingkungan, karena masalah-masalah yang sederhana yang tidak dikomunikasikan dengan baik. C. Cara membangun dan meningkatkan kebersamaan antarumat beragama dalam kehidupan sosial Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan materialmaupun spiritual.Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama, begitu pun sebaliknya. Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, yang mengkhususkan diri dalam masalah agama. Salah satu sikap inilah yang membutuhkan perhatian lebiha agar terciptanya kedamaian antar umat beragama. Pada tahun 1967 diadakan musyawarah antar umat beragama, Presiden Soeharto dalam musyawarah tersebut menyatakan antara lain: "Pemerintah tidak akan menghalangi penyebaran suatu agama, dengan syarat penyebaran tersebut ditujukan bagi mereka yang belum beragama di Indonesia. Kepada semua pemuka agama dan masyarakat agar melakukan jiwa toleransi terhadap sesama umat beragama". Kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa dan menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup dinegeri ini. » Kerja sama intern umat beragama Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam islam. Al-qur’an menyebutkan kata yang mengandung arti persaudaraan sebanyak 52 kali yang menyangkut berbagai persamaan, baik persamaan keturunan, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Ukhuwah yang islami dapat dibagi kedalam empat macam,yaitu Ukhuwah ’ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah. Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama; Adam dan Hawa Ukhuwah wathaniyah wannasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Ukhuwwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim. » Kerja sama antar umat beragama Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicamputi pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik. Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Kerjasama antarumat beragama di Indonesia selama ini telah terjalin relatif cukup baik, terutama dalam bidang-bidang di luar masalah agama, seperti dibidang politik, sosial, dan ekonomi. Sekelom¬pok orang dalam suatu partai politik berjuang dan bekerjasama untuk kemajuan partainya, meski mereka berbeda suku, ras, dan agama. Sekelom¬pok pemuda dalam Karang Taruna bekerjasama mensukseskan kegiatan Peringatan HUT Kemerdekaan RI tanpa mengindahkan perbedaan agama yang mereka anut. Demikian halnya di bidang ekonomi, kerjasama antar penganut agama yang berbeda seakan tak pernah menjadi penghalang. Hiruk pikuk pasar adalah bukti nyata hal ini, hampir dipastikan segala proses transaksi perdagangan dan proses take and give di sana sama sekali tidak memperhatikan faktor agama. Dalam bidang agama, di beberapa daerah, kerjasama semacam itu, pada umumnya berjalan baik. Di Manado, misalnya, ketika di suatu kampung sedang dibangun suatu gereja, maka umat Islam pun turut membantu baik berupa tenaga maupun dana. Demikian sebaliknya, umat Kristianipun biasa memberikan bantuan bila ada pembangunan mesjid di lingkungan mereka. Di Jawa Timur, dalam malam perayaan Natal terdapat sejumlah pasukan Banser NU turut menjaga keamanan di sekitar gereja, dalam pelaksanaan hari raya umat Kristiani tersebut. Yang relatif baru dan lebih maju, sejak dikeluarkannya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006, kerjasama antarumat beragama bahkan dapat terwujud lebih nyata. » Kerja sama umat beragama dengan pemerintah Semua pihak menyadari kedudukannya masing-masing sebagai komponen orde baru dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Antara pemerintah dengan umat beragama ditemukan apa yang saling diharapkan untuk dilaksanakan. Pemerintah mengharapkan tiga prioritas, umat beragama, diharapkan partisipasi aktif dan positif dalam: 1) Pemantapan ideologi Pancasila; 2) Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional; 3) Suksesnya pembangunan nasional. Penutup A. Kesimpulan Islam Rahmatan lil alamin adalah agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah swt: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”(QS.AlAlnbiya).