BAGAIMANA ISLAM M E M B A N G U N P E R S AT U A N DALAM KEBERAGAMAN N A D H E L A B A M A DA R E N S A / 1 6 1 1 8 0 0 0 2 6 DENYLSON MARJANA PUTRA / 1611800027 KONSEP PERBEDAAN ANTARA NU DAN MUHAMMADIYAH NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia. Kedua ormas ini memiliki kekayaan budaya yang sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. NU memiliki pondok-pondok pesantren yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Muhammadiyah memiliki sekolah-sekolah dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi di seluruh pelosok Indonesia. NU memiliki banyak kiai, sedangkan Muhammadiyah memiliki banyak cendekiawan muslim. Namun, pada periode terakhir ini, NU pun memiliki banyak sekolah dan cendekiawan muslim, sedangkan Muhammadiyah pun memiliki banyak pesantren dan kiai. Kedua ormas ini memiliki banyak lembaga sosial. NU memiliki banyak lembaga pemberdayaan umat dan lembaga rehabilitasi sosial, sedang Muhammadiyah memiliki banyak rumah sakit, poliklinik, dan panti asuhan. 1.) Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal tradisi ibadah Pada bulan Ramadlan, warga Nahdliyin tarawih dengan jumlah rakaat sebanyak dua puluh dengan tiga rakaat witir. Sedangkan warga muhammadiyah jumlah rakaatnya adalah delapan dengan tiga rakaat witir. Bagi warga NU malam jum’at adalah malam yang sakral. Pada malam ini masjid diramaikan dengan bacaan maulid nabi, tahlil, yasin, manaqib syaikh abdul Qadir al-Jaelani, barzanji dan sebagainya sedangkan tidak demikian yang dilakukan warga Muhammadiyah. Khutbah sholat Ied dilakukan sebanyak dua kali oleh warga NU sedangkan warga Muhammadiyah khutbah sebanyak sekali. 2.) Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal aspirasi atau orientasi politik Partai politik yang senada dengan Muhammadiyah tidak berarti didirikan oleh Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah memahami bahwa Muhammadiyah secara historis bukan partai politik, tetapi organisasi sosial, agama, propaganda dan pendidikan. Di lain sisi, warga Nahdliyin familiar dengan karakter NU yang bergumul dengan partai. Sulit dibedakan apakah partai yang seirama dengan NU didirikan oleh kyai tertentu atau tidak. 3.) Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal perspektif Pendidikan Warga nahdliyin banyak menghabiskan waktu untuk belajar di pesantren yang salafi, mengolah sisi emosional dan “sendiko dawuh” pada ucapan kyai atau ulama tanpa banyak pertimbanganga logika, alhasil kurang rasional dan lebih simbolik. Di lain sisi, warga Muhammadiyah yang banyak mengenyam pendidikan formal terkesan lebih rasional dan objektif. MEMBANGUN UKHUWAH ISLAMIYAH DALAM PERBEDAAN Ukhuwah Islamiyah biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Kata Islamiyah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”. Macam-Macam Ukhuwah Islamiyah : • Ukhuwah ‘ubudiyah • Ukhuwah Insaniyah • Ukhuwah fi din Al-Islam Manfaat Ukhuwah Islamiyah : • Merasakan lezatnya iman • Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi) • Mendapatkan tempat khusus di surga ISLAM DALAM MENYIKAPI PERBEDAAN Konsep Toleransi dalam Islam (Kebebasan Beragama) Radikalisme Islam mendorong Barat memelihara isu “:teroris Islam” agar dunia waspada dan ikut memberantas kelompok ekstrimis Islam. Dan menghapus citra Islam dengan mengatakan Islam adalah agama yang intoleransi. Islam adalah agama yang sangat toleransi. Jelas ini tidak pantas jika Islam dituduh agama yang ekstrim dan radikal. Apalagi dengan mengatakan Al Qur’an dan Nabi Muhammad sebagai inti dari semua teror. Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam agama. Dalam Islam seorang muslim dilarang memaksa orang lain untuk meninggalkan agamanya dan masuk Islam dengan terpaksa. Jika kita menilik kembali sejarah Islam, akan kita dapatkan simahah al islam yang disana tidak ditemukan tentang adanya hukuman mati atau sisksaan pada seseorang yang tidak mahu masuk Islam. Contoh riilnya adalah bisa kita lihat bagaimana cara penyebaran Islam yang dilakukan oleh wali songo rahimahumullah di Indonesia. Upaya Dalam Mewujudkan Persatuan Umat • Untuk mewujudkan persatuan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia, perlu adanya kerja sama antara pemimpin dan rakyat • Peduli kepada sesama tanpa melihat suku, ras, budaya, dan agama dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan masing-masing • Cinta tanah air dengan bangga menjadi warga Negara Indonesia, bangga terhadap budaya Indonesia dan dengan cara menerapakan bahwa negara kita adalah negara yang paling istimewa • Melahirkan kembali semangat nasionalisme dengan mempelajari kembali perjuangan para pejuang dahulu yang telah berkorban jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Indonesia