PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI SOP NO.DOKUMEN NO. REVISI TGL. TERBIT HALAMAN : : : : C/PONED/VII/SOP/5/2016/ 1-2 PEMERINTAH KAB. TEGAL PUSKESMAS BUMIJAWA Ditetapkan Oleh: Kepala Puskesmas Bumijawa BEGJO UTOMO SKM,M.KES NIP. 19700512 199403 1 007 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan Pelaksanaan Atonia Uteri adalah Suatu tindakan yang dilakukan apabila uterus tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik setelah dilakukan massage (rangsangan taktil) pada fundus uteri. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk : 1. Mencegah kehilangan darah yang lebih banyak pada pasien 2. Menimbulkan kontraksi uterus yang adekuat sehingga perdarahan berhenti 3. Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien,suami dan keluarga. 4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar SK Kepala Puskesmas Bumijawa Nomor 050 / 04 / 81 Tahun 2016 tentang Penatalaksanaan Atonia Uteri 4. Referensi 5. Prosedur / Langkah Langkah 1. Petugas dalam keadaan memakai alat pelindung diri lengkap. 2. Setelah plasenta lahir uterus tidak berkontraksi dan perdarahan terus mengalir,maka petugas melakukan massage fundus uteri selama 15 detik, bila tidak berhasil lakukan informed consent pada pasien,suami atau keluarga. 3. Petugas penolong meminta bantuan petugas lain dan dokter . 4. Petugas mengganti sarung tangan biasa dengan sarung tangan panjang. 5. Pastikan kandung kemih pasien kosong,bila penuh lakukan katerisasi. 6. Lakukan Kompresi Bimanual Interna (KBI) dengan cara: Masukan tangan secara obstetri ke dalam introitus vagina sampai tangan berada didepan portio. .Bersihkan bekuan darah(stolsel) dan selaput ketuban dari dalam vagina dan kavum uteri. Kepalkan tangan kanan lalu menyusuri uterus hingga fornik anterior. Posisikan tangan pada forniks anterior ,tekan dinding anterior uterus kearah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus kearah depan sehingga uterus seolah-olah ditekan dari arah depan dan belakang. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus akan membuat tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka terutama bagian bekas tempat implantasi plasenta pada dinding uterus dan juga merangsang miometrium untuk berkotraksi. 1/2 7. 8. 9. 10. Kemudian pertahankan KBI selama 2 menit. Bila uterus berkontraksi keluarkan tangan perlahan-lahan. Pantau kala IV dengan ketat. Jika dalam 5 menit uterus belum berkontraksi juga dan darah masih mengalir : Berikan ,Ergometrin injeksi 0,2 mg IM,atau misoprostol 600-1000 mg perektal. 11. Pasang infus dengan jarum no 16 atau 18,sekalian mengambil Contoh darah dan pemeriksaan Hb,infus dengan cairan infus RL dan diisi 20 unit oksitosin dalam 500cc RL,habiskan 500cc RL pertama grojog dalam waktu 10-15 menit. jika sampai 2 menit uterus tidak bekontraksi, Siapkan rujukan ke fasilitas yang lengkap. 12. sambil merujuk tetap lakukan KBI, infus dilanjutkan 500 ml/jam atau hinga jumlah cairan yang di infuskan mencapai 1,5 liter,bila perlu infus 2 jalur. Jika memungkinkan keluarga diminta untuk memberi minuman kepada ibu. 6. Bagan Alir Terlampir 7. Unit Terkait UGD PONED LABORATORIUM 1. Sop Informed Consent 2. Sop Pemberian Injeksi 3. Sop Rujukan 8. Dokumen Terkait 1. Rekaman Historis No Halaman Yang dirubah Perubahan 2/2 Diberlakukan Tgl.