Uploaded by User24992

“ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KIPAS ANGIN MIYAKO”

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era modern ini teknologi sudah semakin canggih sehingga membuat banyak perusahaan yang
bersaing untuk tetap ada pada posisi puncak produksi. Teknologi yang terus berkembang sesuai
zaman juga dapat mengubah perilaku konsumen terhadap merek dari suatu produk. Salah satu
teknologi yang dipakai adalah kipas angin. Kipas angin mempunyai peran bagi manusia
sebagai konsumen juga karena merupakan salah satu teknologi listrik yang berguna.
Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi membuat produsen terus berusaha memberikan
yang terbaik dari hasil kerja mereka. Sehingga barang yang dihasilkan juga dapat membuat
konsumen puas. Kepuasan pelanggan menurut Tse & Wilton dalam Tjiptono (2014) adalah
kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian
(atau kinerja norma lainnya) dan kinerja aktual produk yang dipersepsikan setelah pemakaian
atau konsumsi produk bersangkutan. Dari banyaknya pesaing juga membuat perusahaan atau
produsen harus bisa membuat produk yang benar-benar layak untuk dipasarkan dan
berkualitas. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:231), produk adalah suatu sifat yang
kompleks dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer
yang diterima oleh pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Didalam sebuah
produk terdapat atribut produk yang menjadi pertimbangan sesorang untuk membeli produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:279), atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat
pada produk serta memberikan identitas pada suatu produk.
Dari berbagai kipas angin ada beberapa merek yang pastinya sebagai konsumen sudah
mengetahuinya. Diantaranya Cosmos, Maspion, Miyako, Panasonic, dan Sanyo. Yang sudah
pasti mempunyai kualitas masing-masing. Salah satu yang diambil adalah Produk dengan
merek Miyako, yang merupakan salah satu merek ternama dan pasti sudah diketahui oleh
konsumen. Berikut data yang diperoleh.
Table 1.1
Top Brand Indeks Kipas Angin di Indonesia
Tahun 2016-2018
Brand
2016
2017
2018
Miyako
25,3 %
21,0 %
16,6 %
TOP
Cosmos
24,3 %
23,8 %
26,4 %
TOP
Maspion
20,3 %
22,8 %
24,1 %
TOP
Panasonic
3,9 %
4,5 %
5,6 %
Sekai
3,6 %
-
-
Sanyo
3,5 %
3,7 %
3,9 %
Sumber : www.topbrandaward.com
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa brand Miyako pada tahun 2016
merupakan merek dengan penjualan tertinggi yakni 25,3 % namun pada tahun 2017 mengalami
penurunan menjadi 21,0 % dan 2018 mengalami penurunan hingga 16,6 % berbeda dengan merek
lainnya yang mengalami peningkatan. Dari fakta serta argument yang ada maka penulis mencoba
untuk meneliti hal tersebut dengan judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk dan Kepuasan
Terhadap Keputusan Pembelian Kipas Angin Miyako”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi dimana posisi Kipas Angin
Miyako mengalami
penuruan posisi pada Top Brand Indeks, maka rumusan masalah penelitian saya adalah
a. Apakah ada pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian ?
b. Apakah ada pengaruh kepuasan terhadap keputusan pembelian ?
c. Apakah atribut produk dan kepuasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh atribut poduk terhadap keputusan pembelian
b. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap keputusan pembelian
c. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk dan kepuasan terhadap keputusan
pembelian
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Untuk penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk menerapkan ilmu dan teori yang
sudah diperoleh, dari bangku kuliah dengan kenyataan dan situasi di dunia yang sebenarnya.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi untuk mengetahui pengukuran terhadap
keputusan pembelian
c. Bagi Pihak lain
Agar dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau juga sebagai tambahan informasi
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Atribut Produk
Pengertian atribut produk menurut tjiptono (2010:103) adalah : “atribut produk adalah
unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan dasar pengambilan
keputusan pembelian”. Sedangkan Philip Kotler dan Gary Amstrong (2012:272)
mendefinisikan atribut produk sebagai berikut: “atribut produk adalah pengembangan
suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan di tawarkan produk atau jasa
tersebut” Sedangkan Lovelock dan Wright (2011:69) yang dialihbahasakan oleh Agus
Widyantoro mendefinisikan atribut produk sebagai berikut: “Atribut produk adalah
semua fitur (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) suatu barang atau jasa yang
dapat di nilai pelanggan.”
Menurut Kotler & Armstrong (2015: 253-254) beberapa atribut yang menyertai dan
melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah sebagai berikut:
a. Product Quality (Kualitas Produk) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk
untuk melakukan fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan operasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang
berharga pada produk secara keseluruhan.
b. Produk Features (Fitur Produk) Fitur produk merupakan alat persaingan untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi
persaingan. Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan
dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing.
c. Product Style and Desain (Gaya dan Desain Produk) Gaya semata-mata menjelaskan
penampilan produk tertentu. Gaya mengedepankan tampilan luar dan membuat orang
bosan. Gaya yang sensasional mungkin akan mendapat perhatian dan mempunyai nilai
seni, tetapi tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja dengan baik. Berbeda
dengan gaya, desain bukan sekedar tampilan setipis kulit ari, tetapi desain masuk ke
jantung produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan
produk dan juga penampilannya. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan memberikan keunggulan
bersaing di pasar sasaran. Gaya dan desain yang baik juga akan berkontribusi terhadap
tercapainya tujuan perusahaan. Karena keunggulan suatu produk menjadi senjata utama
perusahaan untuk tetap dapat bertahan dan mencapai tujuan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur
dari produk, yang di pandang penting oleh konsumen serta dijadikan bahan
pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
2.1 .2 Teori Kepuasan
Kepuasan (Satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau
hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan maka pelanggan tidak
puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan puas. Jika kinerja melebihi
harapan maka pelanggan amat puas atau senang (Kotler 2006:177). Jadi, kepuasan
merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada
dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka
pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas
atau senang.
Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:74) “Kepuasan adalah suatu sikap yang diputuskan
berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai
ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu 13 sendiri, yang menyediakan
tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi
konsumen. Kepuasan konsumen dapat diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan nilai.
Kunci untuk menghasikan kesetian pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan
yang tinggi.
Menurut Tse dan Wilton (1988) dalam Tjiptono (2012:311) kepuasan pelanggan
merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan
awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
sebagaimana
dipersepsikan
setelah
memakai
atau
mengkonsumsi
produk
bersangkutan. Berikut ini akan dipaparkan definisi kepuasan pelanggan menurut
beberapa ahli :
1) Menurut Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177), kepuasan konsumen
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang
diharapkan.
2) Menurut Tjiptono (2012:301), kepuasan konsumen merupakan situasi yang
ditunjukkan oleh konsumen ketika mereka menyadari bahwa kebutuhan dan
keinginannya sesuai dengan yang diharapkan serta terpenuhi secara baik.
3) Menurut Djaslim Saladin (2003:9), pengertian Kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara
kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat
meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Pelanggan yang puas terhadap produk dan
jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa
pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan
merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang
merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.
Kepuasan pelanggan bukanlah konsep absolut, melainkan relatif atau tergantung pada apa
yang diharapkan pelanggan. Operasionalisasi pengukuran kepuasan pelanggan bisa
menggunakan sejumlah faktor, seperti ekspektasi, tingkat kepentingan (importance),
kinerja, dan faktor ideal (Tjiptono & Chandra, 2007:137)
2.1.2.1 Pengukuran Kepuasan Konsumen
Kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan, untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen, diperlukan alat atau model untuk mengukurnya.
Terdapat beberapa model yang digunakan perusahaan untuk mengukur dan memantau
kepuasan pelanggannya dan pelanggan pesaing. Menurut Fandy Tjiptono (2016:219)
terdapat empat metode dalam pengukuran kepuasan konsumen, sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan Saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customeroriented), perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para
pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media
yang digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan dilokasi-lokasi strategis (yang
mudah dijangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung
maupun dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas pulsa, websites
yang sudah sangat mudah diakses pada masa kini melalui internet, melaui social media
(instagram, facebook, twitter) dan lainlain. Informasi-informasi yang diperoleh melalui
metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,
sehingga memungkinannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul. Berdasarkan karakteristiknya, metode ini bersifat pasif,
karena perusahaan menunggu inisiatif pelanggan untuk menyampaikan atau keluhan
pelanggan. Oleh karenanya, sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan melalui cara ini semata. Tidak semua pelanggan yang tidak puas
akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak
akan membeli produk atau menggunakan jasa perusahaan tersebut lagi. Upaya
mendapatkan saran yang bagus dari pelanggan juga sulit diwujudkan dengan metode ini.
Terlebih lagi bila perusahaan tidak memberikan imbal balik dan tindak lanjut yang
memadai bagi mereka yang telah bersusah-payah “berpikir” (menyumbangkan ide) kepada
perusahaan.
2. Ghost shopping (Mystery Shopping) Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai
kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk
berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing.
Mereka diminta berinteraksi dengan staff penyedia jasa dan menggunakan produk atau jasa
perusahaan. Berdasarkan pengalamannya tersebut, mereka kemudian diminta untuk
melaporkan temuan-temuannya berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan produk
perusahaan dan pesaing. Biasanya para ghost shoppers diminta mengamati secara seksama
dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan,
menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. Bilamana memungkinkan,
ada baiknya pula jika para manajer perusahaan terjun langsung menjadi ghost shoppers
untuk mengetahui langsung bagaimana karyawannya berinteraksi dan memperlakukan
pelanggannya. Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya sedang melakukan
penelitian atau penilian (misalnya dengan cara menelopon perusahaannya sendiri dan
mengajukan beberapa keluhan dan pertanyaan). Bila karyawan tahu bahwa dirinya sedang
dinilai, tentu saja perilakunya akan menjadi sangat manis dan hasil penilaiannya akan bias.
3. Lost Customer Analysis Sedapat mungkin perusahaan seyogyanya menghubungi para
pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya ezit interview saja yang 55 diperlukan, tetapi
pemantauan customer loss rate juga penting, dimana peningkatan customer loss rate
menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. Hanya saja
kesulitan penerapan metode ini adalah pada mengidentifikasi dan mengontak mantan
pelanggan yang bersedia memberikan masukan dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.
Sebagian diantara mantan pelanggan mungkin sudah tidak lagi tertarik atau tidak melihat
adanya manfaat dari memberikan masukan bagi perusahaan.
4. Survey kepuasan pelanggan Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan
metode survei, baik survei melalui pos, telepon, e-mail, websites, maupun wawancara
langsung. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan balikan secara
langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan kesan positif bahwa perusahaan
menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
2.1.3 Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk
membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli
produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan
realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Keputusan pembelian merupakan
hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan akan
barang maupun jasa. Keputusan pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan
konsumen untuk membeli, membuang, dan menggunakan produk dan jasa. Pengertian
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen
benar-benar membeli (Kotler, 2001).
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Keputusan pembelian
adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk
atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah
yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli,
biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu,
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli atau
tidak,
perilaku pembelian (Kotler, 2001).
Namun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik
beberapa tahap ini. Proses Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian merupakan
suatu perilaku konsumen untuk menentukan suatu proses pengembangan keputusan dalam
membeli suatu produk. Proses tersebut merupakan sebuah penyelesaian masalah harga
yang terdiri dari lima tahap (Kotler, 1999).
Berikut lima tahap proses keputusan pembelian: Tahap proses keputusan pembelian
Sumber : Kotler, 1999 Tahap proses keputusan pembelian :
a. Pengenalan masalah Merupakan tahap pertama di proses keputusan pembelian dimana
konsumen mengenali masalah atau kebutuhan.
b. Pencarian Informasi Pada tahap ini konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak
informasi, konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika lebih
banyak informasi diperoleh maka kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang barang
atau jasa akan semakin meningkat.
c. Penilaian alternatif Konsumen menggunakan informasi sifat-sifat produk untuk
mengevaluasi merek-merek alternatif sebagai himpunan dari sifat- sifat atau cirri-ciri
tertentu.
d. Keputusan pembelian Pada tahap ini konsumen secara aktual membeli suatu produk.
e. Perilaku setelah pembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika produk sesuai harapan maka konsumen
puas. Jika melebihi harapan maka konsumen sangat puas. Jika kurang memenuhi harapan
maka konsumen tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk
akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Pengenalan masalah Perilaku pembelian
Keputusan pembelian Pencarian alternatif Pencarian informasi. Bila konsumen puas, dia
akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kebanyakan perusahaan besar
meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menyatakan pertanyaan
mengenai apa yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta
mengapa mereka membeli. Salah satu cara untuk membentuk hal tersebut adalah dengan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian.
2.1.2.2 Dimensi Kepuasan Konsumen
Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, maka
sebagai pemasok produk perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut
Fandy Tjiptono (2016:295) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan
seorang konsumen yaitu:
1. Kualitas produk, pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Harga, produk dengan kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah
akan memberi nilai yang tinggi kepada pelanggannya.
3. Kualitas pelayanan, pelanggan akan merasa puas jika mereka mendapatkan pelayanan
yang baik atau sesuai dengan harapannya.
4. Faktor emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain kagum kepadanya bila menggunakan produk merek tertentu.
5. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa, pelanggan yang tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan atau membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk,
cenderung puas terhadap produk
2.2 Penelitian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori atau temuan-temuan melalui hasil dari berbagai
penelitian sebelumnya merupakan hal yang diperlukan dan dapat dijadikan sebagai data
pendukung. Salah satu data pendukung yang perlu tersebut adalah penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini
Table 2.2
Tabel Penelitian Terdahulu
NO
1.
Nama Peneliti
Judul
Hasil
Megantara
Pengaruh Atribut Produk
Variable atribut produk
2011
Terhadap Keputusan
signifikan
Pembelian
terhadapkeputusan
pembelian
2.
Brinna Kusumaningsari
Analisis Pengaruh Atribut
Terdapat pengaruh positif
2012
Produk, Citra Merek, dan
yang signifikan terhadap
Kelompok Referensi Terhadap
atribut produk, citra merek,
Keputusan Pembelian, Surat
dan kelompok referensi,
Kabar Harian Umum
terhadap keputusan
pembelian surat kaba
3.
Gawan Sebastian
Pengaruh Kepuasan Konsumen
Hal ini dapat dilihat dari
2011
Terhadap Keputusan
analisis pengaruh simultan
Pembelian Kembali Layanan Xl
bahwa variabel X
Blackberry Internet Service Di
memberikan pengaruh
Wilayah Kota Bandung
terhahadap variabel Y
sebesar 7,88% namun tidak
signifikan, sedangkan
sisanya sebesar 92,12%
dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak
2.3 Kerangka Pemikiran Toeris
Menurut Sugiyono (2012; 89) Kerangka pikir merupakan sintesa tentang hubungan antara
variabel yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan.
Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel independen atau variabel bebas (x) dan
variabel dependen atau variabel terikat (y). Variabel independen atau atau variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel dependen atau variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah
Atribut produk (x1), Kepuasan pelanggan (x2) sedangakan yang menjadi variabel
dependennya adalah Keputusan pembelian (y).
Gambar 2.3
Atribut Produk
(X1)
H1
Keputusan Pembelian
(Y)
Kepuasan Pelanggan
(X2)
H2
2.3 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2012; 93), Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban yang empiris dengan
data.
Berdasarkan kerangka pikir dan penelitian terdahuu maka hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H1. Semakin berkualitas atribut produk maka akan semakin tinggi keputusan pembelian
H2. Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka akan semakin tinggi keputusan pembelian
“ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KIPAS ANGIN MIYAKO”
Nama
: Mince Menis Ulemlem
Nim
: 2016-28-071
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
Daftar Pustaka
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA
KONSUMEN PRODUK KAWASAKI-BAJAJ PULSAR 200 NS DI KOTA BANDAR
LAMPUNG) (Skripsi) Oleh ANGGA DERMAWAN SIREGAR
http://repository.unpas.ac.id/30183/6/BAB%20II%20REVISI.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15024/BAB%20II.pdf?sequence=6
&isAllowed=y
http://repository.unpas.ac.id/14511/4/10.%20BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48186/Chapter%20II.pdf?sequence=
4&isAllowed=y
ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, HARGA, DAN TEMPAT TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Toko Seyegan Sport Sleman Yogyakarta)
http://repository.unpas.ac.id/30183/6/BAB%20II%20REVISI.pdf
2014-2-00685-MN Bab2001
Download