MODUL PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI Disusun berdasarkan SKKNI, Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) dan Sistem Nasional Sertifikasi Profesi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia serta ASEAN Guiding Principles for Quality Assurance and Recognition of Certification System. 2019 MODUL PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI Program Peningkatan Kompetensi Tenaga dan Produktivitas Gedung BNSP Jl. MT. Haryono, Kav 52 Jakarta Selatan, Indonesia Telepon: (021) 7992685 Facsimile: (021) 7992321 Penulis: Ir. Surono MPhil 2019 © BNSP 2015 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Buku ini diproduksi oleh BNSP i KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia di pasar kerja global maka diperlukan tenaga kerja yang kompeten. Untuk memperoleh tenaga kerja yang kompeten dilakukan uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang sudah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Uji kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang sudah memiliki sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dengan demikian maka Asesor kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi dan merupakan bagian dari sistem sertifikasi kompetensi kerja Untuk mencetak asesor kompetensi yang dapat menjamin mutu diperlukan pelatihan dan asesmen berbasis kompetensi untuk mendapatkan hasil yang sesuai standar kompetensi. Pembuktian dari hasil asesmen menjadi salah satu jaminan mutu bahwa proses asesmen atau uji kompetensi yang dilakukan oleh PTUK BNSP maupun suatu LSP telah memenuhi kriteria dan standar yang ditetapkan. Dalam rangka memperkuat sistem sertifikasi kompetensi kerja tersebut, BNSP menerbitkan modul pelatihan berbasis kompetensi asesor kompetensi yang digunakan sebagai pedoman pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja agar terukur dan terstandar. Ditetapkan di Pada Tgl : : Jakarta Maret 2019 Ketua Badan Nasional sertifikasi Profesi Kunjung Masehat, SH. MM ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN B. PROGRAM PELATIHAN C. MAHAMAMI DAN INTERNALISASI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI 1. Asesmen Berbasis Kompetensi 2. Skema / Standar Sertifikasi 3. Standar Kompetensi 4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi 5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. 6. Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi D. MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN 1. Menentukan pendekatan asesmen 2. Mempersiapkan rencana asesmen 3. Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi 4. Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/ Instrumen asesmen E. MELAKSANAKAN ASESMEN 1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen 2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas 3. Mendukung asesi 4. Membuat keputusan asesmen 5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen 6. Meninjau proses asesmen F. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN 1. Menyiapkan proses validasi 2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi 3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi LAMPIRAN 1. Formulir Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen 2. Formulir Melaksanakan Asesmen 3. Formulir Memberikan Kontribusi Dalam Validasi Asesmen 4. Dokumen Standar Kompetensi Asesor Kompetesi 5. Formulir Pendaftaran/Aplikasi Asesor Kompetensi iii ii iii 1 3 8 11 15 16 20 21 28 30 33 38 41 42 62 67 71 72 73 73 74 77 81 83 84 86 87 100 105 108 161 A. PENDAHULUAN 5 Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para instruktur maupun para peserta baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten untuk menjadi asesor yang kompeten dan profesional. 5 Modul ini disusun secara khusus dengan pengembangan percepatan pengembangan asesor kompetensi untuk pengembangan tenaga kerja dengan metode instruksi pelatihan berbasis komnpetensi (Competency based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi (Competency based assessment = CBA). CBT dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh Indonesia dan ASEAN (Association of South-East Asian Nations) sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negaranegara anggota ASEAN. 5 Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya? a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan mendapatkan pekerjaan. b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seorang pekerja dapat mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja, maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. 5 Apa itu Standar Kompetensi? a. Standar kompetesi mendeskripsikan ketrampilan, pengetahuan yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu tugas atau aktivitas pada tingkat yang dipersyaratkan oleh standar. b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus. c. Pada modul ini, karena belum tersedia standar kompetensimemetakan dan mengembangkan skema sertifikasi, maka dikembangkan unit kompetensi memetakan dan mengembangkan skema sertifikasi dengan konteks Kualifikasi dan Okupasi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang disusun sesuai dengan kerangka pengembangan standar kompetensi. d. Pada modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi: • Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur. • Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat. • Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif. 1 • • • Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif. Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan terkait yang harus diikuti. Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan), pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan, serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. 5 Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar kompetensi. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, peserta sudah mampu mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa peserta telah kompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training. 5 Bagi para peserta bimbingan teknis, ingat bahwa fasilitator anda disini membantu cara mencapai kompetensi anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten. 5 Cara Penilaian Kompetensi a. Mengkonfirmasi pencapaian Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan kesesuaiannya dengan jenis produk di tempat kerjanya. b. Metode asesmen kompetensi sesuai dengan SKKNI (P.85ASM00.001.2 Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen, dan P.85ASM00.003.2 Melaksanakan Asesmen). c. Pernyataan kompeten terhadap asesmen mandiri. 2 B. PROGRAM PELATIHAN Judul : PROGRAM Dikembangkan oleh : BNSP PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI FR.PBK-AK-001 1. KUALIFIKASI PROGRAM PELATIHAN 1.1 Nama Program Pelatihan: KKNI (ditentukan berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi) 1.2 Jenjang program Pelatihan: Tipe Program KKNI √ Okupasi (ditentukan berdasarkan jenjang kualifikasi) Ö Okupasi Klaster Unit Kompetensi PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI Jenjang Acuan Asesor Kompetensi • Permenaker Nomor 185 Tahun 2018 Tentang Penetapan SKKNI Kategori Pendidikan Golongan Pokok Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi, Pelatihan Dan Sertifikasi • Skema Sertifikasi Asesor Kompetensi Nomor SS – BNSP – AK – 001 • TAESS00001 Assessor Skill Set • Training Program: Assessor Of Competency For The ASEAN Standards And Certification Of Expertise In Disaster Management. Klaster Unit 1.3 Deskripsi Program Pelatihan (dirumuskan mengacu kepada isi program pelatihan) 1.4 Tujuan Pelatihan (ditentukan berdasarkan nama program pelatihan) 2. 2.1. 2.2. PERSYARATAN PESERTA Persyaratan umum peserta (Ditentukan berdasarkan kebutuhan program pelatihan) • • Persyaratan Kompetensi • (Ditentukan mengacu pada prasyarat untuk mengikuti program pelatihan) 3. 3.1. Pelatihan ini mengembangkan kompetensi personil untuk dapat merencanakan aktivitas dan proses asesmen, mengases kompetensi, dan berpartisipasi dalam validasi asesmen. Menjadi asesor kompetensi yang kompeten untuk: • Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen, • Melaksanakan Asesmen, dan • Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen • Memenuhi semua persyaratan dalam deskripsi umum KKNI. Memiliki Pemahaman dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema / Standar Sertifikasi, Standar Kompetensi, Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Memiliki sertifikat kompetensi teknis atau bukti pengalaman di bidangnya minimal 3 tahun dari industri/instansi/organisasi profesi; Mampu mengoperasikan komputer untuk internet, program word dan pdf. KURIKULUM PELATIHAN UNIT KOMPETENSI 3.2. (Ditentukan dengan mengacu pada pencapaian kompetensi lulusan program pelatihan) MATERI PELATIHAN 3.3. (Dikelompokkan ke dalam kelompok umum dan inti) Kebutuhan OJT (Ditentukan sesuai dengan kompetensi lulusan) Memahami dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi *(persyaratan dasar) Merencanakan aktivitas dan proses asesmen Melaksanakan asesmen Memahami dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi Terintegrasi dengan unit-unit kompetensi okupasi asesor kompetensi. Merencanakan aktivitas dan proses asesmen Melaksanakan asesmen 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan (di tempat kerja atau simulasi tempat kerja) • Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen 4. SILABUS PELATIHAN • • • Unit Kompetensi/ Tujuan 4.1. Elemen/Tujuan Instruksional Khusus 4.2. Kriteria Unjuk Kerja (Diidentifikasi sesuai elemen kompetensi) 4.3. Indikator Kompetensi (Dideskripsikan 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan (di tempat kerja atau simulasi tempat kerja) 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan (di tempat kerja atau simulasi tempat kerja) 4.4. Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan praktek) Jangka Pengetahuan Ketrampilan Sikap 3 Instruksional Umum Memahami dan Internalisasi (Awareness) Asesmen Berbasis Kompetensi (Diidentifikasi berdasarkan Unit Kompetensi) Memahami Asesmen Berbasis Kompetensi Pengertian Kompetensi dipahami 8 Employability Skills dipahami Pelatihan Berbasis Kompetensi dipahami Asesmen Berbasis Kompetensi dipahami Skema / Standar Sertifikasi Skema sertifikasi KKNI dipahami Skema sertifikasi Okupasi dipahami Skema sertifikasi Klaster dipahami Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dipahami Kerangka Kualifikasi --> KKNI dipahami Standar Okupasi dipahami Unit Kompetensi dipahami Memahami Standar Kompetensi Merencanakan aktivitas dan proses asesmen untuk mencapai kriteria unjuk kerja) Memahami Sistem Nasional Sertifikasi Profesi Sistem Nasional Nertifikasi Profesi (SNSP) dipahami Kelelmbagaan Badan Nasional Sertifikasi Profesi dipahami Kelembagaan Sertifikasi profesi dipahami Memahami Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Referencing To AQRF dipahami ASEAN Guiding Principles for QA and Recognition of Competency Certification System dipahami Harmonisasi Internasional --> ILO: RMCS dipahami Dampak Harmonisasi dipahami Harmonisasi Istilah, Deskripsi, Definisi dipahami Memahami Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi dipahami. Menentukan pendekatan asesmen Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum, organisasi dan etika. Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa pun Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan berlangsung Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi. Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan. Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan. Instruksi yang jelas ditulis untuk Mempersiapkan rencana asesmen Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/ Instrumen asesmen Peserta dapat menjelaskan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Peserta dapat menjelaskan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Peserta dapat menjelaskan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Peserta dapat menjelaskan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Peserta dapat menjelaskan Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi Peserta dapat menentukan dan mendokumentasik an pendekatan asesmen pada formulir MAPA 01 Peserta dapat menyiapkan dan mendokumentasik an rencana asesmen pada Formulir MAPA 01 Peserta dapat mengidentifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi Peserta dapat mengontekstualisa sikan dan meninjau rencana asesmen, serta mendokumentasik an rencana asesmen pada Formulir MAPA 01. • Asesmen Berbasis Kompetensi • Skema / Standar Sertifikasi • Standar Kompetensi • Sistem Nasional Sertifikasi Profesi • Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. • Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi • Memahami dan menjelaskan untuk menerapkan asesmen berbasis kompetensi • Sistem Sertifikasi Kompetensi, Pelatihan Berbasis Kompetensi, Filsafat dan prinsip Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema Sertifikasi, dan Standar kompetensi, • persyaratan etis dan hukum asesor; • Bagaimana membaca dan menafsirkan standar kompetensi yang diidentifikasi sebagai tolok ukur untuk asesmen; • Bagaimana cara mengontekstualisas ikan standar kompetensi dalam pedoman yang relevan; • Empat prinsip asesmen dan bagaimana mereka memandu proses asesmen; • Bagaimana membaca dan menafsirkan standar kompetensi yang diidentifikasi sebagai tolok ukur untuk asesmen; • Tujuan dan fitur bukti, dan berbagai jenis bukti yang digunakan dalam asesmen berbasis kompetensi, termasuk RPL; • Aturan bukti dan bagaimana mereka • Keterampilan interpretasi kognitif • keterampilan teknologi untuk menggunakan peralatan dan perangkat lunak yang sesuai untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain • keterampilan penelitian dan evaluasi untuk: memperoleh standar kompetensi, alat asesmen dan sumber daya asesmen lain yang relevan; karakteristik kandidat penelitian dan kebutuhan penyesuaian yang masuk akal; mengevaluasi umpan balik, dan menentukan serta mengimplementasika n peningkatan pada proses • keterampilan membaca untuk menafsirkan dan menafsirkan informasi yang relevan untuk merancang dan memfasilitasi proses asesmen dan pengakuan. • keterampilan komunikasi untuk membahas asesmen, termasuk proses RPL dengan klien dan penilai lainnya Menerapka n Desakripsi umum KKNI waktu (teori dan praktek) =P+4M+O 6 4 jam Memelihara employabili ty skills Integritas dengan sistem asesmen berbasis kompetensi . 23 jam 4 kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen Draft instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi Melaksanaka n Asesmen Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen Mengumpulkan bukti yang berkualitas Mendukung asesi Membuat keputusan asesmen Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna memastikan bukti dan cara pengumpulan bukti. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas. Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah. Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi. Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: • mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi. • memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. • memenuhi aturan bukti. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan Peserta dapat menginterpretasik an rencana asesmen, tolok ukur untuk asesmen dan alat asesmen yang dinominasikan, prosedur asesmen, mengatur dukungan, menjelaskan kepada kandidat. Peserta dapat mengumpulkan bukti kualitas dari yang diajukan oleh peserta selama pendaftaran dan asesmen mandiri dan yang dapat ditunjukkan selama asesmen memandu pengumpulan bukti; • Berbagai jenis metode asesmen. • keterampilan interpersonal untuk: menunjukkan sensitivitas terhadap pertimbangan akses dan kesetaraan dan keragaman kandidat; mempromosikan dan menerapkan keadilan, validitas, reliabilitas, dan fleksibilitas dalam merencanakan proses asesmen. • asesmen berbasis kompetensi • kebijakan dan prosedur RPL yang ditetapkan oleh organisasi • kepekaan budaya dan pertimbangan kesetaraan • kebijakan, legislasi, kode praktik dan standar nasional yang relevan, termasuk undangundang persemakmuran dan negara bagian atau teritori yang dapat memengaruhi pelatihan dan asesmen di sektor pendidikan dan pelatihan kejuruan, • Tanggung jawab K3 terkait dengan asesmen kompetensi. • keterampilan analisis dan interpretasi • keterampilan observasi • keterampilan penelitian dan evaluasi • kemampuan kognitif • keterampilan membuat keputusan • keterampilan membaca • keterampilan komunikasi dan interpersonal Integritas dengan sistem asesmen berbasis kompeten si. 12 jam Peserta dapat mendukung peserta untuk mendapatkan dan memastikan semua bukti memenuhi aturan bukti. Peserta dapat membuat keputusan asesmen serta menindaklanjuti rekomendasi bagi mereka yang belum kompeten. 5 Merekam dan melaporkan keputusan asesmen Meninjau proses asesmen Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen Menyiapkan proses validasi Memberikan kontribusi dalam proses validasi Memberikan kontribusi untuk hasil validasi untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut. Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang relevan. Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan orang yang relevan. Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati bersama. Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi diidentifikasi dan disepakati bersama. Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati bersama. Partisipasi aktif dalam sesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa keakuratan dan keterkinian versi. Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen. Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen didiskusikan, disepakati dan dicatat. Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, Peserta dapat mencatat dan melaporkan keputusan asesmen sesuai dengan SOP lembaga yang menyediakan tugas dan dalam konteks asesmen. Peserta dapat meninjau proses asesmen Peserta dapat mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sistem asesmen tolok ukur untuk asesmen, bahan untuk kegiatan validasi Peserta dapat mengikuti proses validasi. • bagaimana menafsirkan standar kompetensi dan informasi asesmen terkait lainnya untuk menentukan bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, • prinsip asesmen • aturan pembuktian • keterampilan perencanaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan validasi dalam kerangka waktu yang disepakati • keterampilan memecahkan masalah untuk mengidentifikasi informasi yang tidak konsisten, ambigu atau kontradiktif • keterampilan evaluasi • keterampilan komunikasi untuk berbagi informasi dalam rapat validasi Integritas dengan sistem asesmen berbasis kompeten si. 5 jam Peserta dapat mengikuti proses validasi hasil asesmen. 6 diimplementasikan. 5. 5.1. SUMBER DAYA PELATIHAN Fasilitas dan sarana pelatihan • • • Komputer Wifi Fasilitas umum kelas. (ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi) • • • Modul pelatihan SKKNI Skema sertifikasi asesor Kualifikasi instruktur Master Asesor Bersertifikat (Ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi. 5.2. 5.3. Bahan Pelatihan (ditentukan sesuai dengan unit kompetensi/materi yang akan dilatihkan ) 6. 6.1. VALIDASI PROGRAM PELATIHAN Komponen Program Pelatihan 6.2. Metode Validasi 6.3. (Ditentukan Menurut Komponen yang akan Divalidasi) • Kualifikasi Program Pelatihan • Persyaratan Peserta • Kurikulum Pelatihan • Silabus • Peserta Verifikasi kesesuaian dengan: program pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi; SKKNI. Persyaratan verifikasi kesesuaian peserta dengan: program pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi; SKKNI. Verifikasi kepatuhan kurikulum dengan: program pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi; Komponen SKKNI. Verifikasi kesesuaian dengan: program pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi; Komponen SKKNI. Kesesuaian Master Assessor Finalisasi Program (Dilakukan dengan Memperhatikan Input Rasional Dari Hasil Validasi) Tanggal Revisi Status 17 Maret 2019 Memuaskan 17 Maret 2019 Memuaskan 17 Maret 2019 Memuaskan 17 Maret 2019 Memuaskan 15 Maret 2019 Memuaskan Validasi (nama, tanda tangan, & tanggal) www.graphicnode.com Work Street Work City, Work State Work ZIP T: Work Phone, F: Work Fax Phone Work Email, Work URL 7 PEMAHAMAN DAN INTERNALISASI ASESOR KOMPETENSI 2019 8 3/17/19 MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI 2019 9 1 3/17/19 PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI • Asesmen Berbasis Kompetensi • Skema Sertifikasi/Standar sertifikasi, • Standar kompetensi, • Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan • Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional PEMAHAMAN DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN • Menentukan Pendekatan Asesmen • Mempersiapkan rencana asesmen • Mengidentifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualiasi • Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/Asesmen • Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen • Mengumpulkan bukti yang berkualitas • Mendukung asesi • Membuat keputusan asesmen • Merekam dan melaporkan keputusan asesmen • meninjau proses asesmen MELAKSANAKAN ASESMEN MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN • Menyiapkan validasi • Memberi kontribusi dalam proses validasi • Memberikan kontribusi dalam hasil validasi TIK: MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI 1. 2. 3. 4. 5. Asesmen berbasis kompetensi Skema/ standar Sertifikasi Standar kompetensi Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional 10 2 3/17/19 a. Kompetensi 1. ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI b. Skills for Employability c. Pelatihan Berbasis Kompetensi d. Asesmen Berbasis Kompetensi a. Kompetensi ¡ Kompetensi mensyaratkan penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang relevan dengan partisipasi efektif, secara konsisten dari waktu ke waktu di lingkungan tempat kerja. Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi bersamaan atau dipisah. o Pengetahuan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan seseorang untuk diketahui dalam melakukan kinerja dalam pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif. o Ketrampilan mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan pada situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil yang dibutuhkan di tempat kerja. o Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan dilakukan dengan cara tertentu 11 3 3/17/19 b. EMPLOABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) Employability Skills KOMUNIKASI • • • • KERJASAMA (TEAMWORK) menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya. menggunakan berbagai keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan, bertanya, membaca, menafsirkan, dan menulis dokumen menulis laporan bahaya dan insiden. menggunakan keterampilan fasilitasi dan interpersonal yang efektif, termasuk bahasa verbal dan nonverbal yang peka terhadap kebutuhan dan perbedaan orang lain. • bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan, meninjau, dan mengevaluasi proses dan hasil asesmen • berpartisipasi aktif dalam sesi validasi asesmen • mengelola hubungan kerja dan mencari umpan balik dari kolega dan klien pada kinerja profesional 1. PERMENAKER 3/2016 EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT) PROBLEM SOLVING • • • mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di lingkungan belajar/asesmen menggunakan keterampilan manajemen waktu dalam merancang asesmen menghasilkan serangkaian opsi untuk memenuhi kebutuhan klien BERINISIATIF • menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih pendekatan penyampaian yang memotivasi dan melibatkan peserta asesi. memantau dan meningkatkan praktik kerja untuk meningkatkan inklusivitas. menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan asesmen klien. menerapkan keterampilan desain untuk mengembangkan program inovatif dan fleksibel dengan biaya efektif. • • • MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASI KAN • • • • • meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan spesifikasi tempat kerja merencanakan, memprioritaskan, dan mengatur alur kerja menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat penilaiankompetensi mendokumentasikan rencana aksi dan laporan bahaya mengatur sumber daya manusia, fisik dan material yang diperlukan untuk asesmen. 12 4 3/17/19 EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT) MANAJEMEN DIRI • • • • • • bekerja dalam kerangka kerja kebijakan dan organisasi mengelola hubungan kerja dan kerja mematuhi tanggung jawab etika dan hukum mengambil tanggung jawab pribadi dalam perencanaan, penyampaian, dan peninjauan pelatihan menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan profesionalisme meninjau persepsi dan sikap pribadi BELAJAR • • melakukan evaluasi diri dan praktik refleksi meneliti informasi dan mengakses kebijakan dan kerangka kerja untuk mempertahankan kekunian keterampilan dan pengetahuan mempromosikan budaya belajar di tempat kerja mencari umpan balik dari kolega. • • TEKNOLOGI • • • • menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil, termasuk pengiriman online dan penelitian menggunakan internet menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk mencatat asesmen mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi dan peralatan sebelum pelatihan menggunakan berbagai perangkat lunak, termasuk paket presentasi c. Pelatihan berbasis kompetensi 1 Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) adalah pelatihan yang memberikan peserta, pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam hubungannya dengan kompetenis industri yang sudah ditentukan dan ditetapkan. (ASEC, 2013). 2 Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) fokus pada apa yang dapat dilakukan atau harus dilakukan oleh pekerja di tempat kerja. 3 Kompetensi mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas dan tugas tertentu dengan standar kinerja yang diharapkan di tempat kerja. 13 5 3/17/19 CIRI-CIRI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (ASEC, 2013) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Standar Kompetensi Keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan Kerangka Kualifikasi Sistem untuk pengakuan kompetensi Strategi Dan Materi Pembelajaran Mampu Telusur Dengan Standar Kompetensi Bagaimana membantu orang untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan Asesmen Berbasis Kompetensi Proses menilai apakah orang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan d. Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) ¡ CBA: Asesmen terhadap bukti untuk menentukan apakah kemampuan seseorang saat ini sesuai dengan standar kompetensi (Hayton dan Wagner 1998). ¡ Asesmen berbasis kinerja adalah Adalah proses mengumpulkan bukti dan membuat penilaian tentang apakah seseorang telah mencapai kompetensi. Ini sering digambarkan sebagai proses yang direferensikan dengan kriteria, karena melibatkan orang yang diases berdasarkan kriteria tetap atau tolok ukur yang telah ditentukan sebelumnya - seperti yang dinyatakan dalam unit kompetensi. 14 6 3/17/19 Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) (Harris, R., Guthrie, H., Hobart, B. & Lundberg, D. 1995) 01 02 03 Berbasis kriteria, asesmen berdasarkan bukti dengan hubungannya dengan standar industri atau serangkaian kriteria utuk menentukan kompetensi Berbasis bukti, Suatu proses yang membandingkan bukti kompetensi dengan suatu standar Partisipatori, kandidat terlibat dalam proses asesmen 2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI ¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori posisi atau ketrampilan. ¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013) ¡ Skema sertifikasi: o Okupasi o Kualifikasi Nasional o Klaster 15 7 3/17/19 a. Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional b. Kerangka kualifikasi 3. STANDAR KOMPETENSI c. Standar okupasi d. Unit Kompetensi a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL Pemberlakuan Akreditasi LDP Penerapan Standar Pelatihan berbasis kompetensi Lisensi LSP Pengembangan Standar SKKNI Harmonisasi Standardisasi Sertifikasi Kompetensi MRA SDM Profesional Kompeten Kompetitif Kerjasama Notifikasi Pembinaan dan Pengendalian 16 8 3/17/19 b. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) 9 ¡ adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang 8 dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 7 6 5 4 3 2 1 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia JENJANG KUALIFIKASI S3 S3 (Terapan) S2 S2 (Terapan) Spesialis S1 D II DI Sekolah Menengah Kejuruan (3) 9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) Pendidikan Pra Sekolah (1-2) Dit. BELMAWA, 2012 9 8 AHLI KANDUNGAN UNSUR KOMPETENSI OCCUPATIONAL STRATEGIKAL KOGNITIF K VII 7 6 V 5 IV 4 VI D IV D III SMA (3) IX VIII Profesi KANDUNGAN UNSUR KOMPETENSI EDUCATIONAL III 3 II 2I 1 MANAJERIAL TEKNISI / ANALIS SUPERVISIONAL PSIKO MOTORIK OPERATOR TEKNIKAL PENGEMBANGAN KARIR (DUDI, LATKER, MASY) 17 9 3/17/19 c. Standar Okupasi ¡ Mengacu pada pernyataan aktivitas dan tugas berkaitan dengan tugas yang sepesifik dan prakteknya. Semua kualifikasi atau program termasuk berbagai topik yang fokus dalam kemampuan peserta pelatihan untuk menunjukkan kinerja atau perkerjaan di area kerja yang spesifik dan dengan tanggung jawab atau fungsi tugas tertentu. (ASEC, 2013). c. Unit kompetensi Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan tempat kerja yang terpisah dan mencakupi: • Pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung kompetensi • Bahasa, literasi dan numerasi. • Persyaratan K3 18 10 3/17/19 d. STRUKTUR UNIT KOMPETENSI Judul Unit Deskripsi Elemen Kriteria Unjuk Kerja 1. 1.1 1.2 1.3 2. 2.1 2.2 2.3 Batasan Variabel Panduan asesmen 19 11 3/17/19 4. SISTEM NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TETTY, 2019 20 12 3/17/19 TETTY, 2019 5. HARMONISASI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI INTERNASIONAL a b c AQRF ASEAN Guiding Principles for Quality Assurance and Recognition of Competency Certification System. ILO 21 13 3/17/19 a. Kerangka Kualifikasi 22 14 3/17/19 DIAGRAM ILUSTRASI KKKNI DAN AQRF KKNI-INDONESIA BNSP, 2015 23 15 3/17/19 b. PEDOMAN MENCAKUPI: ¡ Gambaran Umum Kerangka Kualifikasi Nasional ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ (NQF) Negara-Negara Anggota ASEAN Gambaran Umum Sistem Sertifikasi Kompetensi Negara-Negara Anggota ASEAN Aspek-Aspek Kunci Penjaminan Mutu Prinsip Panduan dan Protokol untuk Penjaminan Mutu Prinsip Panduan dan Protokol untuk Pengakuan Sistem Sertifikasi Kompetensi di antara NegaraNegara Anggota ASEAN Berpartisipasi dalam Kegiatan Pembuatan Referensi Nasional PENGEMBANGAN PRODUK TVET Didalam sistem TVET apapun, ada beberapa pilihan untuk pengembangan standar pencapaian TVET, termasuk: Standar kompetensi • Adalah pernyataan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan. Standar okupasi • Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknya Standar sertifikasi/skema • adalah pernyataan capaian pembelajaran dan metodologi yang akan digunakan Standar asesmen • yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang diberikan Standar edukasi • yang merupakan pernyataan tujuan pembelajaran, konten yang harus ditangani, persyaratan masuk dan sumber daya yang diperlukan 24 16 3/17/19 c SKKNI INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD Dikembangkan berdasarkan 2016 STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK (RMCS 2016): ¡ Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan keseluruhan pendidikan dan pelatihan peserta didik, standar kompetensi menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam kurikulum. ¡ Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar kompetensi menciptakan titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan pendekatan umum seperti RMCS membuat pengambilan keputusan lebih mudah. ¡ Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk penerimaan dan pengakuan tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara. ¡ Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan ketrampilan di suatu sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di berbagai peran kerja. 25 17 3/17/19 1. Dalam Pengembangan Standar à setiap negara tidak harus melakukan riset dan merumuskan sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga percepatan pemenuhan ketersediaan standar kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin tidak harus bertahun-tahun. 2. Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera adanya saling pengakuan kompetensi antara negara sehingga akan berkontribusi terhadap pergerakan alur SDM kompeten antar negara, pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa Indonesia. d. DAMPAK HARMONISASI STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI 26 18 3/17/19 Sertifikasi Kompetensi Kerja: e. HARMONISASI ISTILAH, DESKRIPSI DAN ATAU DEFINISI PENTING DALAM ASESMEN • adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi/asesmen yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Lisensi: • adalah bentuk pengakuan dari BNSP kepada LSP untuk dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP. Profesi: • adalah bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi yang diakui oleh masyarakat. SKKNI: ISTILAH, DESKRIPSI DAN ATAU DEFINISI PENTING DALAM ASESMEN (LJT) • Adalah rumusan kemampuan kerja yamg mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlianserta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK): • Adalah standar kompetensi yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerjasama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI): • Adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multi nasional dan digunakan secara internasional. 27 19 3/17/19 Pelatihan kerja: • adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. ISTILAH, DESKRIPSI DAN ATAU DEFINISI PENTING DALAM ASESMEN (LJT) Skema Sertifikasi/standar sertifikasi: • Adalah Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategorijabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. Tempat Uji Kompetensi: • Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi. 6. Internalisasi Penerapan Standar Kompetensi pada Industri, LEMDIKLAT dan sertifikasi SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI PENERAPAN PADA INDUSTRI ≈ Judul SOP ≈ Ruang Lingkup SOP Langkah utama proses SKKNI SKKI, SKK Judul Unit Kompetensi Deskripsi Unit ≈ ≈ Elemen PENERAPAN PADA PENDIDIKAN à DACUM à CP SERTIFIKASI KOMPETENSI ≈ Judul Materi Pembelajaran ≈ Ruang lingkup Materi pembelajaran ≈ ≈Tujuan Instruksional khusus ≈ Judul Sertifikat; unit kompetensi Ruang lingkup asesmen Elemen (Learning Objectives) Instruksi kerja Speseifikasi sesuai kontek QA ≈ ≈ ≈ Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Batasan variabel Panduan penialaian ≈ Indikator kompetensi/kompetensi dasar ≈ ≈Kontetualisasi pembelajaran ≈ Evaluasi ≈ ≈ Kriteria Pencapaian kompetensi Konteks asesmen Panduan asesmen Interface Model: Surono, 2018 28 20 3/17/19 RINGKASAN TERIMAKASIH 29 21 MERENCANAKAN AKTIFITAS DAN PROSES ASESMEN 2019 30 30 3/9/19 MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN SKKNI-P.85ASM00.001.2 2019 TUJUAN INSTRUKSIONAL § Peserta pelatihan dapat mengembangkan Rencana dan proses asesmen dalam kondisi tempat kerja atau tempat kerja yang disimulasikan minimal 5 kali, termasuk: o Menentukan pendekatan penilaian o menyiapkan rencana penilaian o Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi o Mengemangkan materi uji kompetensi 31 1 3/9/19 4. Mengembangkan Materi Uji Kompetensi PENERAPAN Unit ini menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk merencanakan proses asesmen, termasuk Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dalam sistem asesmen berbasis kompetensi. Ini berlaku untuk individu dengan tanggung jawab perencanaan asesmen. Dalam merencanakan kegiatan dan proses, individu diminta untuk mengidentifikasi komponen perangkat asesmen, menganalisis dan menafsirkan perangkat asesmen, dan mengembangkan materi usi Kompetensi (juga dikenal sebagai tugas asesmen) dan rencana asesmen. Persyaratan lisensi, legislatif atau sertifikasi yang berlaku untuk unit ini adalah sesuai PBNSP 32 2 3/9/19 UNIT KOMPETENSI ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA Element mendeskrispsikan KUK mendeskripsikan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk mendemostrasikan pencapaian dari elemen capaian pembelajaran yang esensial 1. Menentukan pendekatan 1.1Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan asesmen hukum, organisasi dan etika 1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa pun 2. Mempersiapkan rencana 2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk asesmen menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti 2.1 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan berlangsung 2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait 3. Identifikasi persyaratan 3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi modifikasi dan 3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang Kontekstualisasi diidentifikasi 3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat 4. Mengembangkan Materi 4.1Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan Uji Kompetensi diidentifikasi. 4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan. 4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan. 4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen 4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi 1. ELEMEN 1: MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN 1.1. Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum, organisasi dan etika 1.2. Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa pun 33 3 3/9/19 1.1. KANDIDAT, TUJUAN DAN KONTEKS ASESMEN DIIDENTIFIKASI DAN DIKONFIRMASIKAN DENGAN ORANG YANG RELEVAN SESUAI DENGAN PERSYARATAN HUKUM, ORGANISASI DAN ETIKA Kandidat: ¡ Hasil pelatihan dan / atau pendidikan ¡ Pekerja berpengalaman ¡ Pelatihan / belajar mandiri TUJUAN ASESMEN/RPL Sertifikasi kompetensi Pengakuan Kompetensi Terkini (PKT) yang sudah dimiliki asesi. Pengukuran kinerja Rekognisi Pembelajaran Lampau Pengklasifikasian karyawan/pemberian dukungan pengembangan karir. Evaluasi hasil pelatihan/proses pembelajaran. Rekrutmen berbasis kompetensi. Penetapan kemajuan dalam rangka pencapaian kualifikasi. Pemberian lisensi, registrasi, penugasan atau persyaratan regulator. 34 4 3/9/19 KONTEKS ASESMEN 1 Dengan lingkungan tempat kerja (tempat kerja riil atau simulasi). 2 3 Dengan Peluang untuk mengumpulkan bukti dalam berbagai situasi (tersedia atau terbatas). Dalam hubungan antar standar kompetensi dengan bukti untuk mendukung assmen, aktivitas pekerjaan kandididat ditempat kerja, dan aktivitas belajar. 4 Dalam hubungannya dengan siapa yang melakukan asesmen (lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan, asesor dari dunia usaha (enterprise assessor). ¡ kebijakan dan prosedur sistem asesmen ¡ persyaratan strategi asesmen ¡ sistem pelaporan, pencatatan dan pengambilan kepiutusan untuk asesmen, PERSYARATAN HUKUM, ORGANISASI DAN ETIKA termasuk RPL. sistem jaminan mutu rencana bisnis dan kinerja kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan pengaturan kolaboratif dan kemitraan parameter sumber daya yang ditentukan pengaturan saling pengakuan sistem dan proses hubungan industrial, penghargaan, dan perjanjian perusahaan Kerangka Kualifikasi ruang lingkup registrasi kebijakan dan prosedur sumber daya manusia persyaratan hukum, termasuk:anti-diskriminasi kesempatan kerja yang setara peran pekerjaan, tanggung jawab, dan kondisi kode praktik industri yang relevan persyaratan kerahasiaan dan privasi Pertimbangan K3, termasuk:memastikan persyaratan K3 dipatuhi selama proses penilaian ¡ mengidentifikasi dan melaporkan bahaya dan kekhawatiran K3 kepada personel terkait. ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ 35 5 3/9/19 ORANG YANG RELEVAN UNTUK DIKONFIRMASI: ¡ Manajer sertifikasi. ¡ Lembaga pelatihan kerja ¡ Manajer pelatihan ¡ Lainnya. 1.2. STANDAR INDUSTRI ATAU TEMPAT KERJA YANG BERLAKU DIIDENTIFIKASI DAN DIAKSES UNTUK ASESMEN, DAN PERSYARATAN ASESMEN SPESIFIK APA PUN Standar industri atau tempat kerja • Standar kompetensi: • Kriteria asesmen kurikulum saja: • Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri: • Spesifikasi Produk: • Pedoman khusus • Pelanggan, perusahaan atau organisasi. 36 6 3/9/19 LATIHAN 1. TENTUKAN PENDEKATAN ! ¡ Pilih satu unit kompetensi yang Anda kuasai untuk direncanakan dengan 3 kesempatan sesuai dengan jenis kandidat atau unit kompetensi. 37 7 3/9/19 2. ELEMEN 2: MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN 1 2.1. Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti 2.1. UNIT KOMPETENSI DAN PERSYARATAN ASESMEN DIANALISIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI BUKTI DAN JENIS BUKTI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENUNJUKKAN KOMPETENSI, SESUAI DENGAN ATURAN BUKTI 2 2.2. Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan berlangsung 3 2.3. Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait. Bukti adalah informasi yang dikumpulkan, ketika dicocokkan dengan persyaratan unit kompetensi, memberikan bukti kompetensi. Bukti dapat mengambil banyak bentuk dan dikumpulkan dari sejumlah sumber. Bukti bisa langsung, tidak langsung atau tambahan Tidak ada satu pun bentuk bukti yang lebih baik dari yang lain. Bukti kualitas dipilih dengan tepat untuk asesi dan konteks, dan memenuhi empat 'aturan' bukti. 38 8 3/9/19 ATURAN BUKTI ATURAN BUKTI 2.2. Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat. Mencerminkan kelima dimensi kompetensi. Memberikan bukti keterampilan kerja. Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang dinilai. Valid/Sah: • • • • Cukup • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima dimensi kompetensi. • Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi. Asli • apakah karya peserta sendiri (dan prosedur telah dikembangkan untuk memastikan ini). Andal • menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi unit kompetensi yang didukung METODE DAN INSTRUMEN ASESMEN DIPILIH UNTUK MENDUKUNG PENGUMPULAN BUKTI YANG DITETAPKAN, DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KONTEKS DI MANA ASESMEN AKAN BERLANGSUNG Ada banyak sumber bukti potensial dan banyak metode dan teknik untuk mengumpulka n bukti Metode Asesmen Contoh q Observasi langsung • kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat kerja, aktivitas kerja dalam lingkungan tempat kerja yang disimulasikan q Kegiatan terstruktur • Latihan simulasi dan permainan peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan q Tanya jawab • pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis q Verifikasi Portofolio • contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup. q Ulasan produk • testimonial dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya yang diautentikasi, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja. 39 9 3/9/19 KONTEKSTUALISASI UNIT KOMPETENSI ¡ tidak boleh menghapus atau menambah jumlah dan konten elemen dan kriteria kinerja ¡ dapat menambahkan terminologi industri tertentu ke kriteria kinerja di mana ini tidak mendistorsi atau mempersempit hasil kompetensi ¡ dapat membuat amandemen dan penambahan pada pernyataan jangkauan selama perubahan tersebut tidak mengurangi luasnya penerapan kompetensi dan mengurangi portabilitasnya, dan / atau ¡ dapat menambahkan detail pada panduan bukti di bidang-bidang seperti aspek kritis bukti atau sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan di mana hal ini memperluas luasnya kompetensi tetapi tidak membatasi penggunaannya. 2.3. RENCANA ASESMEN DIKEMBANGKAN DAN PERSETUJUAN DIDAPATKAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT ¡ keseluruhan dokumen perencanaan yang menjelaskan: o apa yang akan diases, yaitu unit kompetensi; o kapan asesmen akan dilakukan dan akan terjadi. o di mana asesmen akan dilakukan, yaitu konteks asesmen; o bagaimana asesmen akan terjadi, yaitu metode yang akan digunakan; 40 10 3/9/19 latihan 2. Kembangkan Rencana Asesmen berdasarkan pendekatan asesmen. 3. ELEMEN 3: IDENTIFIKASI PERSYARATAN MODIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI 3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi 3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat. 41 11 3/9/19 Latihan 3. Identifikasi kebutuhan Modifikasi dan kontekstualisasi ! 4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi. 4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi 4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen 4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan. 4. ELEMEN 4: MENGEMBANG KAN MATERI UJI KOMPETENSI 4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan 42 12 3/9/19 4.1 MENGANALISIS INSTRUMEN ASESMEN YANG TERSEDIA UNTUK KESESUAIAN PENGGUNAAN DIANALISISI, DAN MODIFIKASIYANG DIPERLUKAN DIIDENTIFIKASI. ¡ Identifikasi materi uji kompetensi yang tersedia ¡ Identifikasi Materi Uji Kompetisi yang direncanakan dalam perencanaan ¡ Identifiksi MUK yang belum tersedia berdasarkan rencana asesmen ¡ Identifikasi MUK yang tesedia perlu dimodifikasi sesuai konteks yang direncanakan Pahami perbedaan Perangkat Asesmen dan Materi Uji Kompetensi 4.2 MUK UNTUK MEMENUHI STANDAR DAN KEBUTUHAN TEMPAT KERJA / KANDIDAT YANG DIPERLUKAN DIKEMBANGKAN Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi. Kembangkan MUK Kegiatan terstruktur Kembangkan MUK Verifikasi Portfolio Kembangkan MUK Tinjauan produk Kembangkan MUK Pertanyaan tertulis 43 13 3/9/19 MATERI UJI KOMPETENSI? Perangkat asesmen adalah bahan yang memungkinkan Anda mengumpulkan bukti menggunakan metode asesmen yang Anda pilih. Perangkat asesmen adalah instrumen (materi uji) dan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menafsirkan bukti kompetensi: • Instrumen adalah aktivitas atau pertanyaan spesifik yang digunakan untuk mengases kompetensi dengan metode asesnen yang dipilih. Instrumen asesnen/materi uji Kompetensi dapat didukung oleh profil kinerja yang dapat diterima dan aturan atau pedoman pengambilan keputusan untuk digunakan oleh asesor. • Prosedur adalah informasi atau instruksi yang diberikan kepada kandidat dan asesor tentang bagaimana asesmen akan dilakukan dan dicatat. • Mereka juga dapat, jika dirancang dengan baik, digunakan untuk tujuan pencatatan dan pelaporan. 44 14 3/9/19 MENGEMBANGKAN MUK: PENGAMATAN LANGSUNG (PEKERJAAN NYATA / AKTIVITAS WAKTU NYATA DI TEMPAT KERJA, AKTIVITAS KERJA DALAM LINGKUNGAN TEMPAT KERJA YANG DISIMULASIKAN) Checklist Observasi Observasi adalah metode penting untuk asesmen berbasis kompetensi, yang mengharuskan kandidat untuk menunjukkan tidak hanya apa yang mereka ketahui, tetapi juga apa yang bisa mereka lakukan. Sejumlah lembaga dapat dikembangkan untuk mendukung metode asesmen ini, mencakup: Daftar periksa pengamatan langsung dirancang untuk menentukan kompetensi yang ditunjukkan terhadap elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja yang terkait. Pertanyaan mendampingi checklists Instruksi kepada kandiddat dan asesor/observers Untuk konteksnya, juga terhadap spesifikasi dan persyaratan tempat kerja (exp: standar spesifikasi produk dan SOP) 45 15 3/9/19 MENGEMBANGKAN MUK: KEGIATAN TERSTRUKTUR (LATIHAN SIMULASI DAN PERMAINAN PERAN, PROYEK, PRESENTASI, LEMBAR KEGIATAN) Dalam kasus di mana Anda membangun kegiatan asesnen terstruktur / disimulasikan untuk mengases kompetensi, Anda perlu mengembangkan serangkaian asesmen, yang dapat mencakup: skenario / garis besar situasi skrip untuk orang yang terlibat dalam kegiatan / simulasi instruksi untuk kandidat dan asesor Checklist observasi 46 16 3/9/19 Skenario dapat berupa kartu sederhana yang menguraikan skenario kepada kandidat, peserta lain, dan asesor. skrip untuk orang yang terlibat dalam kegiatan / simulasi instruksi untuk kandidat dan asesor Anda harus menyediakan skrip untuk setiap peserta yang membantu menciptakan situasi. Checklist observasi Dapat menggunakan daftar periksa pengamatan demonstrasi Selain informasi yang harus diberikan kepada kandidat yang menghadapi tugas asesnen, kandidat harus diberitahu tentang apa yang diases melalui dramatisasi. LATIHAN SIMULASI DAN PERMAINAN PERAN INSTRUKSI ASESOR UNTUK SIMULASI RESPONS TUMPAHAN BERBAHAYA (CONTOH) 47 17 3/9/19 ctd example PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT PEKERJAAN Saat mengases proyek yang terkait dengan pekerjaan seperti mendesain produk, menulis dokumen tempat kerja, menyelesaikan masalah, melakukan presentasi, mengembangkan proposal untuk manajemen, Anda mungkin merasa berguna untuk merancang penjelasan singkat proyek atau lembar instruksi. Proyek dapat dirancang untuk diselesaikan oleh individu atau kelompok. Ringkasan proyek atau lembar instruksi proyek Anda harus menjabarkan sebagai berikut: • tujuan proyek - elemen kompetensi mana yang harus ditunjukkan melalui proyek • sumber daya yang mungkin digunakan kandidat • harapan kinerja tertentu • siapa yang akan mengamati kinerja atau mengases produk • instruksi untuk kandidat, termasuk jangka waktu dan informasi terkait lainnya. 48 18 3/9/19 MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PENILAIAN: VERIFIKASI PORTFOLIO (ALAT UNTUK BUKTI YANG DIKOMPILASI OLEH KANDIDAT) (CONTOH KERJA YANG DISUSUN OLEH KANDIDAT, PRODUK DENGAN DOKUMENTASI PENDUKUNG, BUKTI HISTORIS, JURNAL ATAU BUKU CATATAN, INFORMASI TENTANG PENGALAMAN HIDUP) ¡ Dalam beberapa kasus, para kandidat, termasuk mereka yang mencari pengakuan atas pembelajaran mereka sebelumnya, dapat mengumpulkan bukti tambahan, seperti portofolio, koleksi sampel kerja, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti historis, jurnal / buku catatan atau informasi tentang pengalaman hidup. Dengan masing-masing metode penilaian ini, instruksi untuk kandidat, dan kriteria untuk evaluasi sangat penting. ¡ Ada contoh praktik buruk. Calon, terutama mereka yang mencari RPL, tidak didukung dalam upaya mereka untuk memberikan bukti, dan akibatnya menyerah atau mengumpulkan banyak bukti yang gagal memenuhi aturan bukti. ¡ Jika metode ini digunakan, sangat penting bahwa alat yang menyertainya memberikan instruksi yang jelas kepada asesor dan kandidat. 49 19 3/9/19 ALAT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN PORTOFOLIO Portofolio adalah kumpulan bahan yang disiapkan oleh kandidat untuk menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mereka. Ini sering digunakan sebagai alat bagi kandidat yang mencari RPL. Pendekatan baru yang disederhanakan untuk RPL mendorong metode asesmen yang mengurangi ketergantungan sebelumnya pada bukti berbasis kertas dan memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengumpulkan bukti kompetensi mereka dalam berbagai cara yang lebih sesuai dengan persyaratan unit / unit. Semakin banyak metode yang digunakan untuk mengumpulkan bukti untuk metode asesmen cermin RPL yang digunakan dalam program pelatihan. Ini termasuk asesmen mandiri, proses wawancara dan / atau pengamatan langsung baik pada pekerjaan di tempat kerja, atau dalam lingkungan yang disimulasikan. Jika Anda memilih untuk menggunakan portofolio, sebagai bagian dari bukti yang menjadi dasar asesmen Anda, pedoman Anda untuk kandidat perlu meninggalkan keraguan mengenai tujuan dan komposisi portofolio yang diharapkan. Portofolio bisa memakan waktu lama untuk dikompilasi dan diasesmen, jadi jika Anda memilih untuk menggunakan metodologi ini, Anda perlu berhati-hati dalam mengembangkan pedoman yang tepat. BAHAN-BAHAN PORTOFOLIO BENTUK BUKTI Jadwal Self-assessment PENERAPAN Mengizinkan kandidat menilai kinerjanya sendiri terhadap persyaratan unit kompetensi yang relevan. Transkrip resmi, kualifikasi, Pernyataan Memberikan bukti pendidikan atau pelatihan sebelumnya yang diselesaikan di Pencapaian, sertifikat tempat atau di luar pekerjaan. Umpan balik asesmen atau daftar Memberikan bukti kinerja di tempat kerja, komentar pengamat dan tindakan di periksa yang lengkap masa depan sebagai hasil dari asesmen. Pernyataan atau referensi tertulis Memberikan bukti kinerja, tanggung jawab, prestasi, dan tingkat keterampilan kandidat. Deskripsi pekerjaan Memberikan bukti pengalaman kerja sebelumnya. Jurnal kerja Memberikan bukti tugas, kegiatan, atau prestasi lain yang dicapai oleh kandidat selama berhari-hari atau berminggu-minggu di tempat kerja atau dalam peran komunitas / relawan. Contoh pekerjaan, misalnya laporan, Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk melakukan sebagian atau surat, desain. seluruh tugas atau proses kerja. Produk jadi, misalnya alat selesai Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk menghasilkan produk atau layanan. Deskripsi atau spesifikasi produk Memberikan bukti bahwa kandidat mengetahui input, output atau standar yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan. Memberikan bukti bahwa sampel pekerjaan adalah pekerjaan kandidat. Deklarasi berdasarkan undangundang 50 20 3/9/19 MENGEMBANGKAN MUK: TINJAUAN PRODUK (Testimonial dan laporan dari pemberi kerja dan penyelia, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya yang diautentikasi, wawancara dengan pemberi kerja, penyelia, atau rekan kerja) Produk yang merupakan output dari partisipasi dalam suatu proyek, atau sampel atau produk kerja dapat menjadi bagian dari bukti asesmen. Alat yang dapat dikembangkan untuk metode ini dapat mencakup spesifikasi produk dan daftar periksa sederhana untuk mengases produk 51 21 3/9/19 1 Asesmen melibatkan 1) mengumpulkan bukti dan 2) membuat asesmen profesional tentang kompetensi berdasarkan bukti itu. 2 Bukti pihak ketiga adalah bukti yang dikumpulkan dari penyelia, rekan kerja, dan orang lain di tempat kerja untuk mendukung keputusan asesmen. 3 Seorang asesor tidak selalu dapat mengamati seorang kandidat selama periode waktu tertentu dan beberapa kompetensi sulit untuk dinilai hanya dengan melakukan observasi. Oleh karena itu, mengumpulkan bukti pihak ketiga dapat menjadi bagian penting dari proses asesmen. ALAT UNTUK UMPAN BALIK PIHAK KETIGA 52 22 3/9/19 MENGEMBANGKAN MUK: PERTANYAAN (ASESMEN MANDIRI, PERTANYAAN TERTULIS, WAWANCARA, PERTANYAAN VERBAL, KUESIONER, UJIAN LISAN ATAU TERTULIS) Asesmen Mandiri: • Suatu proses yang memungkinkan siswa / kandidat diases untuk mengumpulkan dan memberikan bukti pada kinerja mereka sendiri terhadap standar kompetensi. • Asesmen mandiri sering digunakan sebagai alat asesmen awal untuk membantu asesi dan asesor menentukan bukti apa yang tersedia dan di mana kesenjangannya. Ujian: • Tertu;is • Oral Biasanya, pengetahuan faktual daripada penerapannya yang sedang diuji Pertanyaan tertulis dapat diarahkan sehingga calon diminta untuk: pilih jawaban yang benar, diberikan beberapa pilihan atau pilihan benar / salah, atau untuk mencocokkan informasi dengan satu set informasi yang diberikan Kedua kategori itu berguna untuk mengembangkan lembar jawaban dari jawaban yang benar. Dalam hal laporan atau esai yang lebih panjang, khususnya ketika kandidat diminta untuk menganalisis atau mengevaluasi situasi / informasi, Anda perlu menentukan kriteria yang akan menentukan kecukupan respons.. buat jawabannya sendiri, seperti dalam jawaban jawaban pendek atau laporan atau esai yang lebih panjang. PERTANYAAN TERTULIS 53 23 3/9/19 PERTANYAAN TERTULIS Dapat berguna untuk mengases pengetahuan dasar dan untuk melengkapi bukti yang dikumpulkan melalui real time / kerja nyata dan kegiatan terstruktur. Can Be ditanyakan dalam situasi pengujian atau sebagai bagian dari kegiatan terstruktur. Perlu menyadari manfaat dan keterbatasan penggunaan pertanyaan tertulis. MANFAAT MENGGUNAKAN PERTANYAAN TERTULIS ¡ alat yang berharga di mana pengetahuan membentuk elemen kunci dari kinerja yang kompeten harus terstruktur dengan baik untuk memperoleh bidang-bidang utama pengetahuan dan pemahaman dapat menjadi efektif biaya dan waktu, terutama ketika: o digunakan dengan kelompok besar o selesai di lokasi terpencil atau jauh dari tempat kerja o digunakan untuk membakukan proses asesmen. 54 24 3/9/19 KETERBATASAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN TERTULIS. Mungkin: ¡ tidak adil karena bergantung pada tingkat literasi dan pemahaman yang mungkin berada di luar tingkat unit kompetensi (seperti keterampilan menulis dan bahasa yang diperlukan untuk membangun tanggapan yang koheren) ¡ mengukur pengetahuan tetapi tidak dapat mengkonfirmasi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan itu ¡ dipilih karena kenyamanan administrasi atau efisiensi ekonomi daripada kegunaan sebagai sumber bukti yang valid ¡ terstruktur dengan buruk atau memungkinkan margin kesalahan / tebakan (melalui pilihan ganda / pertanyaan benarsalah) begitu tinggi sehingga mendistorsi hasil dan validitas hasil. Pertanyaan tertulis selected-response questions constructed-response questions Salah/benar menyelesaikan pertanyaan / mengisi kekosongan Pilihan berganda pertanyaan dengan jawaban singkat pertanyaan mencocokan respons jawaban lengkap / pertanyaan laporan pendek. 55 25 3/9/19 PERBEDAAN ANTARA SELECTED AND CONSTRUCTED RESPONSE QUESTIONS Pertanyaan Selected response Pertanyaan Constructed response • • Memakan waktu bagi asesor untuk menulis Cepat menjawab untuk kandidat • Cepat menilai dan memberi skor • • • Relatif mudah bagi asesor untuk menulis Membutuhkan kandidat lebih banyak waktu untuk menyelesaikan Membuat asesor lebih lama untuk menilai dan mememberi skor Dari Unit kompetensi: Pengetahuan yang Dibutuhkan Kertrampilan yang Dibutuhkan Aspek kritis SUMBER PERTANYAAN TERTULIS Elemen KUK Batasan variable Panduan penilaian Dari patokan lain yang terkait dengan unit: 5 Dimensi Kompetensi Employability skills 56 26 3/9/19 57 27 3/9/19 58 28 3/9/19 Kembangkan MUK! Instrumen asesmen mandiri Daftar periksa pengamatan bukti langsung untuk unit kompetensi tertentu. LATIHAN 4: Pertanyaan struktur untuk unit kompetensi tertentu. 4.3 INSTRUMEN ASESMEN TERHADAP PERSYARATAN UNIT DIPETAKAN. 01 02 03 04 05 MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi. MUK Kegiatan terstruktur MUK Verifikasi Portfolio MUK Tinjauan produk MUK Pertanyaan tertulis 59 29 3/9/19 4.4 INSTRUKSI YANG JELAS DITULIS UNTUK KANDIDAT DAN ASESOR MENGENAI PENGGUNAAN INSTRUMEN ASESMEN 4.5 DRAF INSTRUMEN ASESMEN MEMENUHI STANDAR YANG DISYARATKAN DAN KEBUTUHAN TEMPAT KERJA / KANDIDAT TERTENTU SERTA CATATAN HASIL PEMERIKSAAN DIPERIKSA, DICATAT DAN DIKONFIRMASI 60 30 3/9/19 Terimakasih 61 31 MELAKSANAKAN ASESMEN 2019 62 3/17/19 MELAKSANAKAN ASESMEN SKKNI P.85ASM00.003.2-2018 2019 TUJUAN INSTRUKSIONAL • Calon harus menunjukkan bukti kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) unit ini, termasuk: o asesmen setidaknya 3 kandidat dalam konteks pendidikan dan pelatihan kejuruan (VET) maupun di tempat kerja. Dua kandidat dibawah supervisi Master Asesor yang melatih, dan satu kandidat pada saat asesmen oleh asesor dari lembaga sertifikasi. 63 1 3/17/19 ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen 2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. 2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti. 3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. 4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. 1. Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. 2. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. 3. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas. KRITERIA UNJUK KERJA 3.Mendukung asesi 1. Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini. 2. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah. 3. Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi. 4. Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. 5. Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses. 6. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera. 64 2 3/17/19 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu 4. Membuat diminta arahan dari orang yang relevan. keputusan asesmen 2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: • mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi. • memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. • memenuhi aturan bukti. 3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. 5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut. ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA KOMPETENSI 1. Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan 5. Merekam dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. melaporkan keputusan asesmen 2. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan 6. Meninjau proses asesmen prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 3. Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang relevan. 4. Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen. 1. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. 2. Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 3. Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. 65 3 3/17/19 PROSES ASESMEN 2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas 1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen 4. Membuat keputusan asesmen 3. Mendukung asesi 6. Meninjau proses asesmen. 5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengembangkan perangkat asesmen. Deksripsi unit Penerapan Unit: Unit ini dapat digunakan untuk pengembangan perangkat asesmen, termasuk Recognition of Prior Learning (RPL) di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi, pengembangan perangkat asesmen pada lembaga sertifikasi profesi, lembaga pelatihan dan lembaga pendidikan. Skills for employability (kompetensi untuk bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja. 66 4 3/17/19 1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. 2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti. 3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. 4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan yang akan digunakan dalam proses asesmen, dapat mencakupi: Konteks asesmen Personel teridentifikasi Standar kompetensi yang relevan dan dokumentasi asesmen lainnya Hubungan dengan kebijakan dan prosedur asesmen Rencana bukti Metode dan perangkat asesmen yang telah ditentukan Kemungkinan pengklasteran unit kompetensi sesuai tujuan asesmen Identifikasi bahaya K3, termasuk asesmen resiko dan strategi pengawasan Bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan Pengaturan organisasi pelaksanaan asesmen Persyaratan pelaporan K3 Kebutuhan khusus asesmen, sebagai contoh persyaratan pelindung diri Kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target waktu asesmen Prosedur asesmen mandiri Kaitan dg rencana pengorganisasian asesmen, kebijakan dan prosedur PPAP 01 Maksud dan tujuan asesmen 1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan 67 5 3/17/19 Acuan pembanding asesmen merujuk kepada Kriteria yang digunakan untuk mengases asesi, dapat berupa: a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi. b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan. c. spesifikasi kinerja. d. spesifikasi produk. 1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti. Perangkat asesmen, termasuk: instrumen dan prosedur pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode asesmen yang telah dirancang, dapat mencakupi: 1. instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan bukti, seperti § profil ukuran kinerja yang dapat diterima § template dan proforma § pertanyaan atau kegiatan spesifik § daftar periksa bukti dan observasio § daftar periksa untuk mengevaluasi sampel pekerjaan § materi asesmen diri kandidat 2. prosedur, informasi, dan instruksi untuk penilaidan kandidat yang terkait dengan penggunaan asesmeninstrumen dan kondisi asesmen. 68 6 3/17/19 1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. penyesuaian proses asesmen disebabkan keterbatasan asesi terhadap persyaratan bahasa, literasi dan numerasi. penyediaan dukungan pembaca, penterjemah, pelayan, penulis. penggunaan teknologi adaptif atau peralatan khusus. pelaksanaan asesmen secara fleksibel karena alasan keletihan atau keperluan pengobatan. penyediaan peralatan asesmen berupa braille, audio/video-tape. penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen. penyesuaian metode/perangkat asesmen. pertimbangan umur/gender asesi. pertimbangan budaya/tradisi/agama • bantuan oleh pihak ketiga, seperti perawat atau penterjemah • dukungan dari pendidik spesialis DUKUNGAN SPESIALIS • penyediaan kegiatan asemen online yang dikembangkan • dukungan untuk kandidat dan asesor terpencil atau terisolasi • dukungan dari ahli suatu bidang atau ahli keselamatan • saran dari pihak berwenang • tim penilai dan panel • dukungan dari lead asesor • saran dari para ahli pengembangan kebijakan. 69 7 3/17/19 1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. LATIHAN 1 INSTRUKSI KERJA: Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen Dokumen/ media Status 1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen FR.AC.01 serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. 2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat Unit asesmen yang akan digunakan guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan kompetensi, Instrumen bukti. asesmen 3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan proses Diskusikan asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang dengan asesi beralasan, asesmen ulang dan banding. 4. Jika relevan, rundingkan usulan perubahan terhadap proses asesmen dan Diskusikan dengan asesi disepakati dengan asesi. 70 8 3/17/19 2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. 2. Mengumpulka n bukti yang berkualitas 2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. 2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. 2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas. teknik khusus yang digunakan untuk mengumpulk an berbagai jenis bukti, seperti: Observasi langsung Aktivitas terstruktur Berbagai lembar aktivitas Mengajukan pertanyaan Portofolio bukti Meninjau ulang produk-produk Umpan balik dari pihak ketiga. 71 9 3/17/19 2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas Prinsip-Prinsip asesmen Validitas asesmen valid ketika proses menilai apa yang diklaimnya dinilai. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi interpretasi bukti dan konsistensi hasil asesmen. Fleksibilitas Fleksibilitas dalam asesmen melibatkan pertimbangan berbagai kebutuhan pihak yang terlibat dalam proses asesmen. Keadilan asesmen adil ketika proses asesmen dipahami dengan jelas oleh kandidat dan disetujui oleh penilai dan kandidat dan ketika kebutuhan dan karakteristik kandidat ditangani. Aturan Bukti Sahih/Vali d • • • • Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat. Mencerminkan kelima dimensi kompetensi. Memberikan bukti keterampilan kerja. Apakah sesuai dengan keberpihakan Kerangka Kualifikasi Nasional yang sedang dinilai. Memadai • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima dimensi kompetensi. Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi. • Otentik • Apakah karya siswa sendiri (dan prosedur telah dikembangkan untuk memastikan ini). Terkini • Kandidat menunjukkan bukti terkini 3. Mendukung asesi 3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini. 3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah 3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi. 3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsipprinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. 3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses. 3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera. 72 10 3/17/19 1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan. 2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: • mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi. • memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. • memenuhi aturan bukti. 3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. 5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut. 4. Buat keputusan asesmen 5. Merekam dan Melaporkan Keputusan Asesmen 5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang relevan. 5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen. 73 11 3/17/19 FR.AC.01 6. Meninjau Proses Asesmen 6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. 6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 6.3 Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. 74 12 3/17/19 75 13 3/17/19 TERIMA KASIH 76 14 MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN 2019 77 3/17/19 MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN SKKNI P.854900.047.01-2015 2019 TUJUAN INSTRUKSIONAL Kandidat harus menunjukkan bukti kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan Kriteria Unjuk Kerja unit Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen ini dalam validasi asesmen, termasuk: § berpartisipasi aktif dalam minimal tiga sesi validasi yang membahas aspek kritis validasi § dengan jelas mengidentifikasi tujuan untuk setiap validasi, dan tanggung jawab hukum dan etika penilai § menyusun dan menyajikan dokumentasi untuk setiap validasi secara logis § berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang yang relevan § memberikan umpan balik dan menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi § mencatat kontribusi mereka pada temuan validasi. 78 1 3/17/19 ¡Unit ini mendeskripsikan DESKRIPSI UNIT ELEMEN KOMPETENSI kinerja, ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam proses validasi asesmen. KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan proses validasi 1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan orang yang relevan. 1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan buktibukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati bersama. 1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi diidentifikasi dan disepakati bersama. 1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan diinterprestasikan, serta kegiatan-kegiatan validasi disepakati bersama. 2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi 2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. 2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. 2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. 2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa keakuratan dan keterkinian versi. 79 2 3/17/19 ELEMEN KOMPETENSI 3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 3.2 3.3 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen. Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen didiskusikan, disepakati dan dicatat. Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan. BUKTI PENGETAHUAN Kandidat harus mampu menunjukkan pengetahuan penting untuk secara efektif menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan kriteria unjuk kerja unit ini. Ini termasuk pengetahuan tentang: § Cara menentukan bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi dalam lingkungan berbasis kompetensi § Alasan untuk melaksanakan validasi dan pendekatan berbeda untuk validasi yang mungkin sesuai sebelum, selama dan setelah asesmen § Komponen perangkat asesmen § Aspek kritis validasi, termasuk validasi proses asesmen, metode, dan produk § Bagaimana prinsip-prinsip asesmen dibahas dalam validasi § Bagaimana aturan pembuktian ditangani dalam validasi § Undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, kode praktik, standar dan pedoman yang berdampak pada asesmen § Kewajiban seorang asesor di bawah undang-undang dan / atau standar yang berlaku, khususnya terkait dengan kegiatan validasi. 80 3 3/17/19 1. MENYIAPKAN PROSES ASESMEN VALIDASI 01 02 03 04 05 Diskusikan dan konfirmasi tujuan, konteks dan ruang lingkup proses validasi dalam kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan Atur bahan untuk kegiatan validasi Periksa semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi untuk akurasi dan kontrol versi Analisis unit kompetensi yang relevan dan setujui bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca, dan diinterpretasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati bersama Kebijakan dan Prosedur Sistem Asesmen • • • • • • • • • • • • • Pemilihan kandidat Dasar pemikiran dan tujuan asesmen berbasis kompetensi Catatan asesmen, dan manajemen data dan informasi Pengakuan kompetensi saat ini, pengakuan pembelajaran sebelumnya dan pengaturan kredit prosedur pelaporan asesmen Banding asesmen Keluhan dan keluhan kandidat Validasi Evaluasi dan audit internal Biaya dan sumber daya Akses dan kesetaraan, dan penyesuaian yang wajar Pengaturan kemitraan Hubungan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial Tautan dengan sistem manajemen kualitas keseluruhan. 81 4 3/17/19 BAHAN q q q q q q q Perangkat asesmen Sampel bukti yang dikumpulkan Dokumentasi yang menjabarkan dasar keputusan asesmen Laporan dan catatan keputusan asesmen Sampel tolok ukur bukti yang sesuai Pedoman Asesmen paket pelatihan yang relevan Informasi dari panduan bukti dari unit kompetensi yang relevan. KEGIATAN VALIDASI • menganalisis dan meninjau: o Perangkat asesmen o bukti yang dikumpulkan o keputusan asesmen dan catatan hasil asesmen o aspek-aspek lain dari kebijakan, proses, dan hasil asesmen • merekam bukti proses dan hasil validasi 82 5 3/17/19 PARTISIPASI DAPAT MENCAKUP PERBANDINGAN DAN EVALUASI: · Praktek asesmen · rencana asesmen · interpretasi unit kompetensi · metode asesmen dan materi uji/asesmen kompetensi · keputusan asesmen · bukti yang dikumpulkan. 1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. 2. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM PROSES VALIDASI 2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. 3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. 4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi. 83 6 3/17/19 3.1 Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan validasi untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen. 3.2 Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasirekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen. 3. MEMBERIKAN KONTRIBUSI UNTUK HASIL VALIDASI 3.3 Implementasikan perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan. 84 7 3/17/19 TERIMA KASIH 85 8 LAMPIRAN 86 DOKUMEN FORMULIR • PERENCANAAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN • MUK UNIT KOMPETENSI: 1. 2. 3. FR-PAAP-01. Rencana Aktivitas Dan Proses Asesmen FR.AI.01. Ceklis Observasi Untuk Aktivitas Di Tempat Kerja Atau Tempat Kerja Simulasi FR. AI.02. Pertanyaan Untuk Mendukung Observasi 4. 5. 6. FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan FR.AI.04. Ceklis Evaluasi Portofolio FR.AI.05. Formulir bukti pihak ketiga 7. 8. 9. 10. FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan FR.AI.09. Ceklis Meninjau Materi Uji Kompetensi/ Materi Asesmen Dst.. 11. Penyusun: Tanggal Ttd Validasi oleh Tanggal Ttd 871 FR-PAAP-01. RENCANA AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN Unit Kompetensi: Kode Unit: 1. 1.1. Pendekatan Asesmen Asesi Hasil pelatihan dan / atau pendidikan: Pekerja berpengalaman Pelatihan / belajar mandiri Sertifi kasi Tujuan Asesmen Konteks Asesmen: RCC Hasil pelatihan / proses pembelajaran RPL Lingkungan Peluang untuk mengumpulkan bukti dalam sejumlah situasi Hubungan antara standar kompetensi dan: Lainnya: Tempat kerja nyata Tempat kerja simulasi Tersedia Terbatas J K L Aktivitas kerja di tempat kerja kandidat: J K L Kegiatan Pembelajaran: J K L Bukti untuk mendukung asesmen / RPL: Siapa yang melakukan asesmen / RPL Oleh Lembaga Sertifikasi Oleh Organisasi Pelatihan Oleh asesor perusahaan Orang yang relevan untuk dikonfirmasi Manajer sertifikasi LSP Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training terdaftar Lainnya: 1.2 Tolok ukur asesmen Standar Kompetensi: Kriteria asesmen dari kurikulum pelatihan Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri: Spesifikasi Produk: Pedoman khusus: Rencana Asesmen 882 Lainnya : ….. Review produk (testimoni dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, otentikasi pencapaian sebelumnya, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) Verifikasi Portfolio (sampel pekerjaaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) T Tanya Jawab TL (pertanyaan tertulis, L Metode dan Perangkat Asesmen CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk). peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) Jenis bukti Kegiatan Struktur Bukti-Bukti (Kinerja, produk, Portofolio, dan / atau hafalan) diidentifikasi berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja dan pendekatan asesmen. (latihan simulasi dan bermain Kriteria Unjuk Kerja : Obsevasi langsung Unit Kompetensi ELEMEN: (kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja dilingkungan tempat kerja yang disimulasikan) 2. Kriteria Unjuk Kerja Bukti-Bukti (Kinerja, produk, Portofolio, dan / atau hafalan) diidentifikasi berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja dan pendekatan asesmen. L TL T Tanya Jawab 893 Lainnya : ….. (testimoni dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, otentikasi pencapaian sebelumnya, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) Review produk (sampel pekerjaaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) Verifikasi Portfolio wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) Jenis bukti (pertanyaan tertulis, T Lainnya : ….. Review produk (testimoni dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, otentikasi pencapaian sebelumnya, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) Verifikasi Portfolio (sampel pekerjaaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) Tanya Jawab (pertanyaan tertulis, peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) Kegiatan Struktur (latihan simulasi dan bermain Obsevasi langsung Jenis bukti peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) TL Lainnya : ….. Review produk (testimoni dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, otentikasi pencapaian sebelumnya, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) Verifikasi Portfolio (sampel pekerjaaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) Tanya Jawab (pertanyaan tertulis, peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) Kegiatan Struktur (latihan simulasi dan bermain Obsevasi langsung (kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja dilingkungan tempat kerja yang disimulasikan) T Kegiatan Struktur Unit Kompetensi ELEMEN: L TL (latihan simulasi dan bermain Kriteria Unjuk Kerja Bukti-Bukti (Kinerja, produk, Portofolio, dan / atau hafalan) diidentifikasi berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja dan pendekatan asesmen. L (kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja dilingkungan tempat kerja yang disimulasikan) Unit Kompetensi ELEMEN: Jenis bukti Obsevasi langsung Kriteria Unjuk Kerja Bukti-Bukti (Kinerja, produk, Portofolio, dan / atau hafalan) diidentifikasi berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja dan pendekatan asesmen. (kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja dilingkungan tempat kerja yang disimulasikan) Unit Kompetensi ELEMEN: : Metode dan Perangkat Asesmen CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk). : Metode dan Perangkat Asesmen CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk). : Metode dan Perangkat Asesmen CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk). : 3. Modifikasi dan Kontekstualisasi: 3.1. Karakteristik kandidat: 3.2. Kebutuhan kontekstualisasi: 3.3. Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang pelatihan 3.4. Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi dan mencatat setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen Orang yang relevan untuk dikonfirmasi Manajer sertifikasi LSP Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training terdaftar Lainnya: Nama Tandatangan Dibuat oleh: Divalidasi oleh: 904 Lainnya : ….. Review produk (testimoni dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, otentikasi pencapaian sebelumnya, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) Verifikasi Portfolio (sampel pekerjaaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) Tanya Jawab (pertanyaan tertulis, T peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) TL Kegiatan Struktur L Metode dan Perangkat Asesmen CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk). (latihan simulasi dan bermain Jenis bukti Obsevasi langsung Kriteria Unjuk Kerja Bukti-Bukti (Kinerja, produk, Portofolio, dan / atau hafalan) diidentifikasi berdasarkan Kriteria Unjuk Kerja dan pendekatan asesmen. (kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja dilingkungan tempat kerja yang disimulasikan) Unit Kompetensi ELEMEN: FR.AI.01. CEKLIS OBSERVASI UNTUK AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA ATAU TEMPAT KERJA SIMULASI Nama asesi: Unit Kompetensi: Nama asesor: Tempat Uji Kompetensi: No. Elemen Kinerja Kandidat adalah: Umpan Balik untuk Kandidat: Benchmark (SOP / spesifikasi produk industri) Kriteria Unjuk Kerja Memuaskan K BK Tidak Memuaskan Tanda Tangan Asesi: Tanda Tangan Asesor: 915 Penillaian Lanjut FR. AI.02. PERTANYAAN UNTUK MENDUKUNG OBSERVASI Nama Asesi: Name Asesor: Unit kompetensi: Tempat Uji Kompetensi: Tanggal Asesmen: Pertanyaan yang harus dijawab oleh kandidat Respon yang memuaskan Ya atau Tidak 1. Tanggapan: 2. Tanggapan: 3. Tanggapan: 4. Tanggapan: 5. Tanggapan: 6. Tanggapan: Pengetahuan kandidat adalah Memuaskan Tidak Memuaskan Umpan balik untuk kandidat: Tanda Tangan Asesi: Tanda Tangan Asesor: Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumen asesmen untuk hasil yang berkualitas di VET, 2008. 926 FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan Nama Asesi Nama Asesor Unit / kompetensi (kode dan judul) Tujuan proyek Lokasi Tanggal Penyelesaian / Presentasi Apa yang harus dipersiapkan atau dilakukan atau dihasilkan Apa yang perlu didemonstrasikan Umpan balik untuk kandidat: Tanta Tangan Asesi Tanda Tangan Asesor Nama & Tanda Tangan Supervisor Tempat Kerja 937 FR.AI.04. CEKLIS EVALUASI PORTOFOLIO Nama Asesi: Nama Asesor: Tempat kerja: Nomor dan Judul Unit Kompetensi: Jenis Portofolio: Dokumen portofolio menunjukkan kepatuhan terhadap aturan bukti: Valid Ya Tidak Memadai Ya Tidak Asli Ya Terkini Tidak Ya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sebagai tindak lanjut dari hasil verifikasi bukti, substansi materi di bawah ini harus diklarifikasi selama wawancara: Bukti tambahan diperlukan pada unit / elemen kompetensi sebagai berikut: Tanda Tangan Asesi: Tanda Tanga Asesor: 948 Tidak FR.AI.05. Formulir bukti pihak ketiga Informasi Rahasia Nama Asesi LSP Unit Kompetensi Sebagai bagian dari asesmen untuk unit kompetensi, kami mencari bukti untuk mendukung asesmen tentang kompetensi asesi. Sebagai bagian dari bukti kompetensi, kami mencari laporan dari penyelia dan orang lain yang bekerja sama dengan asesi. Nama Pengawas : Tempat kerja : Alamat : Telepon : - Apakah Anda memahami bukti / tugas yang telah disediakan / dilakukan kandidat yang harus Anda komentari? Sudahkah asesor menjelaskan tujuan dari asesmen asesi? Apakah Anda tahu bahwa asesi akan melihat salinan formulir? Apakah Anda bersedia dihubungi jika verifikasi lebih lanjut dari pernyataan ini diperlukan? Yes No Yes Yes Yes No No No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes No No No No No No No Apa hubungan Anda dengan asesi? Berapa lama Anda bekerja dengan asesi? Seberapa dekat Anda bekerja dengan asesi di area yang dinilai? Apa pengalaman teknis dan / atau kualifikasi Anda di bidang yang dinilai? (termasuk asesmen atau kualifikasi pelatihan) Apakah asesi - melakukan tugas pekerjaan sesuai standar industri? mengelola tugas pekerjaan secara efektif? menerapkan praktik kerja yang aman? menyelesaikan masalah di tempat kerja? bekerja dengan baik dengan yang lain? beradaptasi dengan tugas baru? mengatasi situasi yang tidak biasa atau tidak rutin? Secara keseluruhan, apakah Anda yakin asesi melakukan sesuai standar yang diminta oleh unit kompetensi secara konsisten? Identifikasi kebutuhan pelatihan lebih lanjut untuk asesi: Ada komentar lain: Tanda tangan pengawas: Tanggal: Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang berkualitas di VET. 2008 959 FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI PANDUAN ASESMEN MANDIRI Unit Kompetensi: Instruksi: • • • Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan. Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini. Dapatkah Saya? 1. Elemen: • Kriteria Unjuk Kerja: o o o o 2. Elemen: • Kriteria Unjuk Kerja: o o o o 3. Elemen: • Kriteria Unjuk Kerja: o o o o 4. Elemen: • Kriteria Unjuk Kerja: o o o o 5. Elemen: • Kriteria Unjuk Kerja: o o o o Nama Asesi: Ditinjau oleh Pelatih dan / atau Asesor Rekomendasi: • Nama Pelatih dan / atau Asesor: K Tanggal: BK Bukti Tanda Tangan Asesi: Tanda Tangan dan Tanggal: Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008 10 96 FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis Unit kompetensi / skema sertifikasi: Nama Asesor: Pilihan Ganda: Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke Asesor Anda: 1. a. b. c. d. 2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d. 4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. 6. a. b. c. d. Catatan: • • • • Pertanyaan juga bisa menjadi pilihan benar dan salah. Daftar pertanyaan dapat berisi pertanyaan dari semua dimensi kompetensi, keterampilan kerja, dan aspek kritis. Jika ada pertanyaan yang tidak dijawab, maka dapat dieksplorasi dari menilai melalui pertanyaan verbal. Pertanyaan juga dapat difokuskan pada akurasi dan presisi yang dapat membantu memberikan rekomendasi tindak lanjut untuk menilai. Pertanyaan presisi jika tidak dapat dijawab, penilai disarankan untuk menambahkan lebih banyak latihan / bekerja di bawah pengawasan, sedangkan jika pertanyaan akurasi dilewatkan maka penilai direkomendasikan untuk pelatihan ulang. 11 97 FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan Nama Asesi: Nama Asesor: Tempat Uji Kompetensi: Unit Kompetensi: Instruksi: 1. Ajukan pertanyaan kepada Asesi dari daftar terlampir untuk mengonfirmasi pengetahuan, sebagaimana diperlukan. 2. Tempatkan centang di kotak untuk mencerminkan prestasi siswa (Lulus Kompeten ‘K’ atau Belum Kompeten ‘BK’). 3. Tulis jawaban Asesi secara singkat di tempat yang disediakan untuk setiap pertanyaan. Pertanyaan Tanggapan K BK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 12 98 FR.AI.09. CEKLIS MENINJAU MATERI UJI KOMPETENSI/ MATERI ASESMEN Kode Unit : Judul Unit : Kegiatan Asesmen Ya/Tidak Instruksi perangkat asesmen dan kondisi asesmen diidentifikasi dengan jelas Informasi tertulis dituliskan secara tepat Kegiatan asesmen membahas persyaratan bukti untuk kompetensi atau kompetensi yang diases Tingkat kesulitan bahasa, literasi, dan berhitung sesuai dengan tingkat unit kompetensi yang dinilai. Tingkat kesulitan kegiatan sesuai dengan kompetensi atau kompetensi yang diases. Contoh, benchmark dan / atau ceklis asesmen tersedia untuk digunakan dalam pengambilan keputusan asesmen. Diperlukan modifikasi (seperti yang diidentifikasi dalam Komentar) Tugas asesmen siap digunakan: Nama peninjau Tanggal Tanda Tangan Peninjau: Komentar Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang berkualitas di VET. 2008 13 99 DOKUMEN FORMULIR • MELAKSANAKAN ASESMEN 1. 2. 3. 4. FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi FR.AC.02. Tinjauan Proses Asesmen SOP Melaksanakan Asesmen Dst.. Penyusun: Tanggal Ttd Validasi oleh Tanggal Ttd 100 FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi Nama asesi Nama asesor Skema sertifikasi/ Standar/ Perangkat ketrampilan/ Okupasi/ Kualifikasi/ Klaster Unit kompetensi Tanggal mulainya asesmen Tanggal selesainya asesmen Keputusan asesmen Kompeten/ Belum kompeten Tindak lanjut yang dibutuhkan (Masukkan pekerjaan tambahan dan asesmen yang diperlukan untuk mencapai kompetensi) Komentar/ Observasi oleh asesor Beri tanda centang (ü) di kolom yang sesuai untuk mencerminkan bukti yang diperoleh untuk menentukan Kompetensi siswa untuk setiap Unit Kompetensi. Unit kompetensi Observasi Portofolio Pernyataan Pertanyaan Pertanyaan Proyek Lainnya demonstrasi pihak lisan tertulis kerja ketiga 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tanda tangan asesi: Tanggal: Tanda tangan asesor: Tanggal: LAMPIRAN: (dokumen elektronik) 1. Dokumen APL 01 peserta 2. Dokumen APL 02 peserta 3. Bukti-bukti berkualitas peserta 4. Tinjauan proses asesmen. 101 FR.AC.02. Tinjauan Proses Asesmen Skema sertifikasi/ standar (Kualifikasi/ Okupasi/ Klaster): Nomor Skema sertifikasi/Standar sertifikasi: Penjelasan: 1. Peninjauan seharusnya dilakukan oleh asesor yang mensupervisi implementasi asesmen. 2. Jika tinjauan dilakukan oleh asesor lain, tinjauan akan dilakukan setelah seluruh proses implementasi asesmen telah selesai. 3. Peninjauan dapat dilakukan secara terpadu dalam skema sertifikasi dan / atau peserta kelompok yang homogen. Kesesuaian dengan prinsip asesmen Asepek yang ditinjau Validitas Reliabilitas Fleksibel Adil Prosedur asesmen: • Rencana asesmen • Persiapan asesmen • Implementasi asesmen • Keputusan asesmen • Umpan balik asesmen Rekomendasi untuk peningkatan: Pemenuhan dimensi kompetensi Aspek yang ditinjau Task Skills Task Mgmnt Skills Contingency Mgmnt Skills Job Role/ Environment Skills Transfer Skills Konsistensi keputusan asesmen Bukti dari berbagai asesmen diperiksa untuk konsistensi dimensi kompetensi Rekomendasi untuk peningkatan: 102 3 SOP MELAKSANAKAN ASESMEN PENANGGUNG JAWAB ASESMEN: AREA FUNGSI: REFERENSI: PROSES SURONO PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKKNI P.85ASM00.03.2 INSTRUKSI KERJA SARANA/ ALAT/MED IA OUTPUT 1. Menetapka 1.1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian konfirmasikan kebijakan dan • Rencana Siapnya n dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika asesmen proses memelihar pelaksanaan asesmen dengan orang yang relevan. asesmen • Ceklis a asesmen 1.2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan asesor perangkat asesmen yang akan digunakankan guna mememastikan bukti dan • Materi cara pengumpulan bukti. Uji 1.3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan Kompete proses asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan nsi penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. 1.4. Jika relevan, rundingkan dan sepakati,usulan perubahan terhadap proses asesmen dengan asesi. 2. Mengump 2.1. Ikuti rencana asesmen sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, • Materi ulkan guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen Uji bukti digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan Kompete yang mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. nsi berkualita 2.2. Terapkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti dalam s pengumpulan bukti yang berkualitas. 2.3. Bahas kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen. 3. Menduku ng asesi 3.1. Bimbing asesi dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan • Materi 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 4. Membuat keputusan asesmen Bukti berkualita s dari asesi kompetensi terkini. Gunakan komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah. Bila diperlukan, buat keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi bersama asesi. Buat penyesuaian-penyesuaian yang beralasan sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. Bila ada, akses dukungan spesialis sesuai rencana asesmen. Tanggulangi risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan dengan segera. Bukti berkualita Uji Kompete s dari asesi nsi 4.1. Identifikasi keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas dan • Materi bila perlu minta arahan dari orang yang relevan. 4.2. Periksa dan evaluasi bukti yang telah terkumpul untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: 4.1.1. mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi 4.1.2. memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. Keputusa n Uji Kompete asesmen nsi 103 PROSES INSTRUKSI KERJA SARANA/ ALAT/MED IA OUTPUT 4.1.3. memenuhi aturan bukti. 4.3. Gunakan pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 4.4. Gunakan dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbangan-pertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. 4.5. Berikan umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen kepada asesi, dan bila perlu kemukakan pula rencana tindak lanjut. 5. Merekam dan melaporka n keputusan asesmen 6. Meninjau proses asesmen 5.1. Segera catat hasil asesmen secara akurat sesuai dengan kebijakan dan • Formulir prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.2. Lengkapi dan proses laporan asesmen sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.3. Bila diperlukan, serahkan rekomendasi tindak lanjut kepada orang yang relevan. 5.4. Bila diperlukan, beritahu dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak terkait lainnya tentang keputusan asesmen. dan rekaman laporan keputusa n asesmen Rekaman dan laporan keputusa n asesmen 6.1. Tinjau proses asesmen berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi • Formulir dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. 6.2. Dokumentasi dan rekam tinjauan sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 6.3. Gunakan keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. Hasil meninjau tinjauan proses proses asesmen asesmen 104 DOKUMEN & FORMULIR MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN 1. 2. 3. FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN SOP MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN Dst.. Penyusun: Tanggal Ttd Validasi oleh Tanggal Ttd 105 FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN KOMPONEN VALIDASI ASESMEN PRINSIP-PRINSIP ASESMEN (Ö) Valid Reliabel Adil Fleksibel CATATAN 1. VALIDASI PERANGKAT ASESMEN 1.1. Perangkat asesmen Bukti Langsung 1.2. Perangkatasesmen Bukti tidak langsung 1.3. Perangkat asesmen bukti tambahan 2. VALIDASI PROSES ASESMEN 2.1. Perencanaan aktivitas dan proses asesmen 2.2. Pelaksanaan asesmen 2.3. Validasi asesmen 3. VALIDASI PELAKSANAAN ASESMEN 3.1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen 3.2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas 3.3. Mendukung asesi 3.4. Membuat keputusan asesmen 3.5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen 3.6. Meninjau proses asesmen 4. VALIDASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Rekomendasi asesor 4.2. Banding 4.3. Keputusan pembarian sertifikat V= Valid, R= Reliabel, A=Adil, F= Fleksibel 106 SOP MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN PENANGGUNG JAWAB ASESMEN: AREA FUNGSI: REFERENSI: PROSES PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKKNI P.8549000.047.01 INSTRUKSI KERJA SARANA/ ALAT/MED IA OUTPUT 1. Menyiapk 1.1. Konfirmasi dan diskusikan tujuan, fokus dan konteks validasi dengan orang Rencana an proses yang relevan. asesmen validasi 1.2. Bahas dan konfirmasi pendekatan validasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 1.3. Analisis acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dan sepakati buktibukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi bersama. 1.4. Identifikasi setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi dan disepakati bersama. 1.5. Peroleh, baca, dan interpreatsikan bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi, serta sepakati kegiatan-kegiatan validasi bersama. Pemaham an akan rencana asesmen dan implemen tasinya 2. Memberik 2.1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi dengan • Rencana Kontribusi an menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. asesmen untuk kontribusi 2.2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, • Materi proses dalam membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana validasi Uji proses asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya Kompete validasi untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, nsi penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. 2.3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. 2.4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi. 3. Memberik 3.1. Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan validasi untuk an mendukung perbaikan kualitas asesmen. kontribusi 3.2. Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasi-rekomendasi untuk untuk meningkatkan praktek asesmen. hasil 3.3. Implementasikan perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang validasi timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan. Kontribusi untuk hasil validasi 107 DOKUMEN SKKNI OKUPASI ASESOR KOMPETENSI 1. 2. 3. MMERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN 2018 MELAKSANAKAN ASESMEN 2018 MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN 2015 108 C. Uraian Unit Kompetensi KODE UNIT : P.85ASM00.001.2 JUDUL UNIT : Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dalam dan sikap kerja yang dibutuhkan merencanakan asesmen, aktivitas termasuk dan Rekognisi proses Pembelajaran Lampau (RPL), di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi. Unit ini dapat digunakan dalam perencanaan aktivitas dan proses asesmen pada lembaga sertifikasi profesi, lembaga pelatihan, dan lembaga pendidikan. Skills for employability (kompetensi untuk bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menentukan pendekatan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1Kandidat, tujuan asesmen dan konteks diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum, organisasi dan etika 1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diakses diidentifikasi untuk asesmen, dan dan persyaratan asesmen spesifik apa pun 2. Mempersiapkan rencana asesmen 2.1 Unit kompetensi asesmen dan persyaratan dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti 109 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.1 Metode dan dipilih instrumen untuk asesmen mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan berlangsung 2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait 3. Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi 3.1 Informasi relevan, dari kandidat dan, jika tempat digunakan kerja untuk kandidat mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi 3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan kebutuhan diperiksa dengan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat 110 ELEMEN KOMPETENSI 4. Mengorganisasikan asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan Mengembangkan materi uji kompetensi (*koreksi typo BNSP) dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi. 4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan. 4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan. 4.4 Instruksi yang kandidat jelas dan ditulis penilai untuk mengenai penggunaan instrumen asesmen 4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber informasi tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur asesmen, konteks asesmen, dan acuan pembanding. 1.2 Kandidat, dapat mencakupi : 1.2.1 Hasil pelatihan dan / atau pendidikan: 1.2.2 Pekerja berpengalaman 1.2.3 Pelatihan / belajar mandiri 1.3 Tujuan asesmen, dapat mencakupi 1.3.1 Sertifikasi kompetensi 111 1.3.2 Pengakuan Kompetensi Terkini (PKT) yang sudah dimiliki asesi. 1.3.3 Rekognisi Pembelajaran Lampau 1.3.4 Hasil pelatihan/proses pembelajaran. 1.3.5 Penetapan kemajuan dalam rangka pencapaian kualifikasi. 1.3.6 Pengukuran kinerja. 1.3.7 Pengklasifikasian karyawan/pemberian dukungan pengembangan karir. 1.3.8 Rekrutmen berbasis kompetensi. 1.3.9 Pemberian lisensi, registrasi, penugasan atau persyaratan regulator. 1.4 Konteks Asesmen, dapat mencakupi 1.4.1 Dengan lingkungan tempat kerja (tempat kerja riil atau simulasi). 1.4.2 Dengan Peluang untuk mengumpulkan bukti dalam berbagai situasi (tersedia atau terbatas). 1.4.3 Dalam hubungan antar standar kompetensi dengan bukti untuk mendukung assmen, aktivitas pekerjaan kandididat ditempat kerja, dan aktivitas belajar. 1.4.4 Dalam hubungannya dengan siapa yang melakukan asesmen (lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan, asesor dari dunia usaha (enterprise assessor). 1.5 Orang yang relevan, harus mencakupi 1.5.1 Manajer sertifikasi. 1.5.2 Lembaga pelatihan kerja 1.5.3 Manajer pelatihan 1.5.4 Lainnya. 1.6 Standar industri atau tempat kerja, dapat mencakupi 1.6.1 Standar kompetensi: 1.6.2 Kriteria asesmen kurikulum saja: 1.6.3 Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri: 1.6.4 Spesifikasi Produk: 1.6.5 Pedoman khusus 1.6.6 Pelanggan, perusahaan atau organisasi. 112 1.7 Bukti dapat mencakupi: 1.7.1 Demonstrasi, portofolio, produk, dan penghafalan yang diidentifikasi berdasarkan kriteria kinerja dan pendekatan asesmen. 1.8 Jenis Bukti, dapat mencakupi 1.8.1 Langsung, contohnya 1.8.1.1 Observasi aktivitas kerja, baik pada keadaan sebenarnya ataupun dalam kondisi disimulasikan. 1.81.2 Contoh hasil kerja. 1.8.2 Tidak langsung, contohnya laporan pihak ketiga yang kredible, portfolio. 1.8.3 Tambahan, contohnya pertanyaan dan jawaban jawab, rekaman kerja, rekaman pelatihan, portofolio. 1.8.4 Kombinasi hal-hal di atas. 1.9 Aturan bukti, mencakupi: 1.9.1 Valid/Sah: • Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat. • Mencerminkan kelima dimensi kompetensi. • Memberikan bukti keterampilan kerja. • Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang dinilai. 1.9.2 Asli : apakah karya siswa sendiri (dan prosedur telah dikembangkan untuk memastikan ini). 1.9.3 Andal : menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi unit kompetensi yang didukung 1.9.4 Cukup: • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima dimensi kompetensi. •Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi. 113 1.10 Metode asesmen, dapat mencakupi: 1.10.1 Observasi langsung (kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat kerja, aktivitas kerja dalam lingkungan tempat kerja yang disimulasikan) 1.10.2 Kegiatan terstruktur (latihan simulasi dan permainan peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan) 1.10.3 Tanya jawab (pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau tertulis) 1.10.4 Verifikasi Portofolio (contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup) 1.10.5 Ulasan produk (testimonial dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya yang diautentikasi, wawancara dengan atasan, atasan, atau rekan kerja) 1.10.6 Lainnya 1.11 Instrumen asesmen, dapat mencakupi: 1.11.1 Lembar periksa Observasi langsung 1.11.2 Lembar asesmen Kegiatan terstruktur 1.11.3 Daftar pertanyaan 1.11.4 Lembar periksa Verifikasi Portofolio 1.11.5 Lembar periksa Ulasan produk 1.11.6 Lainnya 1.12 Lima dimensi kompetensi, sebagai contoh: 1.12.1 Task skills. 1.12.2 Task management skills. 1.12.3 Contingency management skills. 1.12.4 Job role/environment skills. 1.12.5 Transfer skills. 1.13 Prinsip-prinsip asesmen harus mencakupi 1.13.1 Validitas. 1.13.2 Reliabilitas. 114 1.13.3 Flexibilitas. 1.13.4 Fairness/keadilan. 1.14 Skills for employability, mencakupi ketrampilan: 1.14.1 Komunikasi (communication skills). 1.14.2 Bekerja dalam kelompok (team works skills). 1.14.3 Mengatasi masalah (problem solving skills). 1.14.4 Berinisiasi dan kewirusahaan (initiative and enterprise skills). 1.14.5 Perencanaan dan pengorganisasian (planning and organizing skills). 2 1.14.6 Manajemen diri (self-management skills). 1.14.7 Belajar (learning skills). 1.14.8 Teknologi (technology skills). Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan. 2.1.1 Peralatan untuk untuk mengembangkan akses dokumen informasi dan perencanaan dan pengorganisasian. 2.2 Perlengkapan. 2.2.1 Peralatan komputer dan program teknologi informasi dan komunikasi. 3 Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 3.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional. 4 Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar 4.2.1 Pedoman yang terkait. 115 PANDUAN ASESMEN 1. Konteks asesmen 1.1 Kumpulkan bukti untuk menunjukkan kinerja yang konsisten dalam kondisi yang aman dan tipikal yang dialami di lingkungan pelatihan dan asesmen. Ini termasuk akses ke unit kompetensi yang digunakan dalam kegiatan perencanaan asesmen. 1.2 Asesor harus memenuhi persyaratan untuk asesor dalam legislasi, kerangka kerja dan / atau standar pendidikan pelatihan vokasi yang berlaku. 2 Persyaratan kompetensi (Tidak ada.) 3 Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Kandidat harus dapat menunjukkan pengetahuan penting untuk secara efektif menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan kriteria kinerja unit ini. Ini termasuk pengetahuan tentang: • kewajiban penilai berdasarkan undang-undang dan / atau standar yang berlaku • fitur utama dari unit kompetensi, dan bagaimana mereka harus ditangani dalam kegiatan dan proses asesmen • menafsirkan standar kompetensi sebagai standar minimum untuk asesmen • pedoman untuk mengontekstualisasikan unit kompetensi • berbagai tujuan asesmen dan konteks asesmen yang berbeda, termasuk RPL • tujuan dan fitur bukti, dan berbagai jenis bukti, yang digunakan dalam asesmen berbasis kompetensi, termasuk RPL 116 • prinsip-prinsip asesmen, dan bagaimana mereka memandu proses asesmen • aturan bukti dan bagaimana mereka memandu proses asesmen • metode asesmen yang berbeda, termasuk kesesuaiannya untuk mengumpulkan berbagai jenis bukti • 3.1.2 komponen alat asesmen Berbagai jenis instrumen asesmen dan tujuan serta relevansinya untuk peluang pengumpulan bukti kemampuan untuk tertentu. 3.2 Keterampilan 3.2.1 Kandidat harus menunjukkan menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan kriteria kinerja unit ini, termasuk: • merencanakan dan mengatur proses asesmen pada minimal lima kesempatan terpisah. 3.2.2 Persyaratan bukti untuk setiap kesempatan harus mencakup: • rencana asesmen yang terdokumentasi • unit kompetensi yang didukung atau terakreditasi yang berbeda (atau kelompok unit kompetensi) untuk masing-masing dari lima kesempatan • kontekstualisasi unit kompetensi dan alat asesmen yang dipilih, jika diperlukan • penggabungan strategi penyesuaian yang wajar • pengembangan instrumen asesmen yang cocok untuk masing-masing dari lima kesempatan. 3.2.3 Mengikuti pengaturan organisasi. 3.2.4 Keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk: a. Mendapatkan standar kompetensi dan informasi asesmen lainnya, perangkat asesmen dan sumber daya asesmen lainnya 117 b. Meneliti karakteristik asesi dan berbagai kebutuhan penyesuaian yang beralasan c. Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi sumber daya fisik dan bahan yang diperlukan d. Mengevaluasi umpan balik, menentukan dan menerapkan perbaikan pada proses asesmen e. Membuat rekomendasi 3.2.5 Keterampilan merencanakan dalam rangka menformulasikan rencana asesmen1 3.2.6 Keterampilan mengorganisasikan dalam pengorganisasi kebutuhan sumber daya 3.2.7 Keterampilan literasi untuk: a. Membaca dan relevan untuk asesmen dan proses pengakuan b. Mempersiapkan menginterpretasi merancang informasi dan kebutuhan yang memfasilitasi dokumentasi dan informasi yang diperlukan untuk proses asesmen 3.2.8 Keterampilan komunikasi untuk: a. Mendiskusikan asesmen, termasuk proses RPL dengan pelanggan dan asesor b. Menetapkan hubungan dan keterkaitan secara profesional 3.2.9 Kepekaan untuk mengakses dan memperhatikan berbagai keragaman asesi 3.2.10 Kapasitas untuk mempromosikan kebersamaan, keadilan, dan menerapkan keabsahan, keandalan dan keluwesan dalam merencanakan suatu proses asesmen 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Dapat menjaga rahasia 4.2 Berwawasan luas 4.3 Diplomatis 4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan 4.5 Fokus mencapai sasaran 118 4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa 5. Aspek kritis 5.1 Pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen berbasis kompetensi. Unit ini juga mencakup kontekstualisasi tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen yang sesuai dengan lingkungan dimana asesmen akan dilaksanakan serta pengorganisasian orang, bahan dan sumber daya fisik yang diperlukan dalam pelaksanaan asesmen 119 Kode Unit : P.85ASM00.003.2 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan asesmen terhadap menetapkan kompetensi kompetensi yang personil. Unit dibutuhkan ini untuk mengases kompetensi, termasuk Recognition of Prior Learning (RPL), di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi. Skills for employability (kompetensi untuk bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menetapkan memelihara asesmen KRITERIA UNJUK KERJA asesmen diinterpretasi, dan 1.1 Rencana lingkungan kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. 1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikanan bukti dan cara pengumpulan bukti. 1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. 1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. 120 ELEMEN KOMPETENSI 2. Mengumpulkan yang berkualitas 3. Mendukung asesi KRITERIA UNJUK KERJA bukti 2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. 2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. 2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas. 3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini. 3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah. 3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi. 3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. 3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses. 3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera. 121 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 4. Membuat asesmen keputusan 4.1 Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan. 4.2 Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: 4.2.1 mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi. 4.2.2 memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. 4.2.3 memenuhi aturan bukti. 4.3 Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 4.4 Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. 4.5 Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut. 5. Merekam melaporkan asesmen dan 5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara keputusan akurat sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang relevan. 5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak 122 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA terkait lainnya diberitahu keputusan asesmen. 6. Meninjau proses asesmen tentang 6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. 6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 6.3 Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. BATASAN VARIABEL 1 Konteks variabel 1.1 Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber informasi tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur asesmen, konteks asesmen dan acuan pembanding. 1.2 Kata-kata yang dicetak tebal dan miring, jika digunakan pada Kriteria Unjuk Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian berikut. 1.2.1 Rencana asesmen perencanaan yang adalah akan keseluruhan digunakan dokumen dalam proses asesmen, dapat mencakupi: a. maksud dan tujuan asesmen. b. konteks asesmen. c. personel teridentifikasi. d. standar kompetensi yang relevan dan dokumentasi asesmen lainnya. e. hubungan dengan kebijakan dan prosedur asesmen. f. rencana bukti. g. metode dan perangkat asesmen yang telah ditentukan. h. kemungkinan kluster unit kompetensi sesuai tujuan 123 asesmen. i. identifikasi bahaya K3, termasuk penilaian resiko dan strategi pengawasan. j. bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan. k. pengaturan organisasi pelaksanaan asesmen. l. persyaratan pelaporan K3. m. kebutuhan khusus asesmen, sebagai contoh persyaratan peralatan pelindung diri. n. kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target waktu asesmen. o. prosedur asesmen mandiri. p. kaitan dengan rencana pengorganisasian asesmen, kebijakan dan prosedur. 1.2.2 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen dapat mencakupi: a. seleksi asesi. b. alasan dan tujuan asesmen berbasis kompetensi. c. rekaman asesmen/manajemen data/manajemen informasi. d. pengakuan kompetensi terkini/pengakuan terhadap pembelajaran sebelumnya. e. pengakuan terhadap pengaturan transfer kredit. f. kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan keterkinian kompetensi. g. prosedur pelaporan asesmen. h. banding asesmen. i. keluhan/ pengaduan-pengaduan asesi. j. Validasi. k. evaluasi/ internal audit. l. biaya-biaya / penggunaan jasa pihak ketiga. m. akses dan kesetaraan/penyesuaian yang beralasan. n. pengaturan kemitraan. o. kaitan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial. 124 p. kaitan dengan sistem manajemen mutu secara keseluruhan. 1.2.3 Persyaratan legal/ organisasi/ etika dapat mencakupi a. kebijakan dan prosedur sistem asesmen. b. persyaratan strategi asesmen. c. sistem pelaporan, perekaman dan penelusuran asesmen. d. sistem jaminan mutu. e. rencana bisnis dan kinerja. f. kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan. g. pengaturan kolaborasi dan partnership. h. parameter-parameter sumber daya. i. pengaturan saling pengakuan. j. sistem dan proses hubungan industri, penghargaan/ persetujuan perusahaan. k. ruang lingkup registrasi. l. kebijakan/ prosedur sumber daya manusia. m. persyaratan legal, termasuk anti diskriminasi, kesetaraan pekerjaan, peran/ tanggung jawab/ kondisi kerja. n. kode etik industri. o. persyaratan kerahasiaan dan privacy. p. pertimbangan K3, termasuk: i. jaminan persyaratan K3 selama proses asesmen, ii. identifikasi dan pelaporan bahaya K3 kepada personel terkait. 1.2.4 Orang yang relevan, boleh saja meliputi: a. pelanggan, perusahaan atau organisasi. b. ketua tim, manejer, supervisor. c. personil pengarah. d. teknisi/ tenaga ahli. e. koordinator pelatihan dan asesmen. f. koordinator asesmen. g. regulator industri. 125 h. perwakilan karyawan dan pengusaha. i. anggota asosiasi profesi. 1.2.5 Acuan pembanding asesmen merujuk kepada Kriteria yang digunakan untuk mengasses asesi, dapat berupa: a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi. b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan. c. spesifikasi kinerja. d. spesifikasi produk. 1.2.6 Perangkat Asesmen berisikan instrumen dan prosedur pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode asesmen yang telah dirancang, dapat mencakupi: a. Instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan bukti, diantaranya: profil ukuran kinerja yang dapat diterima. proforma / template. pertanyaan spesifik atau aktivitas tertentu. ceklis observasi/bukti. ceklis untuk mengevaluasi contoh produk kerja. bahan asesmen mandiri asesi. b. Prosedur, informasi dan instruksi untuk asesor dan/atau asesi terkait dengan penggunaan instrumen asesmen serta kondisi pelaksanaan asesmen. c. Penyesuaian yang beralasan dan/atau kebutuhan spesifik tidak harus mengkompromikannya terhadap integritas standar kompetensi, dapat mencakupi: penyesuaian proses asesmen disebabkan keterbatasan asesi terhadap persyaratan bahasa, literasi dan numerasi. penyediaan dukungan pembaca, penterjemah, pelayan, penulis. penggunaan teknologi adaptif asesmen secara atau peralatan khusus. pelaksanaan fleksibel karena alasan keletihan atau keperluan pengobatan. 126 penyediaan peralatan asesmen berupa braille, audio/video-tape. penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen. penyesuaian metode/perangklat asesmen. pertimbangan umur/gender asesi. pertimbangan budaya/tradisi/agama. 1.2.7 Metode Asesmen adalah teknik khusus yang digunakan untuk mengumpulkan bukti dan dapat mencakupi a. observasi langsung, sebagai contoh: aktivitas kerja nyata secara langsung ditempat kerja aktivitas kerja yang disimulasikan pada suatu tempat seperti tempat kerja. b. aktivitas terstruktur, sebagai contoh: simulasi / bermain peran (role play). berbagai proyek. berbagai presentasi. c. berbagai lembar aktivitas. d. mengajukan pertanyaan, sebagai contoh: pertanyaan tertulis. interview/ wawancara. asesmen mandiri. pertanyaan lisan. Kuesioner. ujian lisan atau ujian tertulis. e. portofolio, sebagai contoh: koleksi contoh kerja yang dikumpulkan oleh asesi. produk dengan dokumentasi yang mendukung. bukti sejarah. jurnal/ buku catatan kerja. informasi tentang pengalaman hidup. f. meninjau ulang produk-produk, sebagai contoh: produk sebagai hasil kerja suatu proyek. 127 contoh/ produk-produk hasil kerja. g. umpan balik dari pihak ketiga, misalnya: testimoni/ laporan dari pemilik perusahaan/ supervisor. bukti sebagai peserta pelatihan. pencapaian otentik sebelumnya. interview dengan atasan, supervisor, atau sesama rekan kerja. 1.2.8 Prinsip-prinsip asesmen memandu proses asesmen dan ditujukan untuk menjaga: a. validitas. b. Reliabilitas. c. Fleksibilitas. d. fairness/ keadilan. 1.2.9 Aturan Bukti prinsip sangat erat kaitannya dengan prinsip- asesmen, dilengkapi dengan panduan pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti tersebut: a. sahih/ valid. b. Memadai. c. Otentik. d. Terkini. 1.2.10Bukti berkualitas memenuhi aturan bukti, dan harus: a. mencakupi demonstrasi pencapaian kriteria unjuk kerja. b. merefleksikan keterampilan, pengetahuan dan sikap sebagaimana dikemukakan pada unit kompetensi. c. memperlihatkan penerapan keterampilan pada konteks sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel. d. mendemonstrasikan kompetensi setiap waktu. e. mendemonstrasikan kompetensi secara berulang. f. menjadi kebiasaan kerja asesi. g. dapat diverifikasi. h. Mendemonstrasikan keterampilan/pengetahuan 128 terkini asesi. i. tidak mengurangi persyaratan bahasa, literasi dan numerasi sebagaimana dipersyaratkan dalam standar kompetensi. 1.2.11 Memandu berarti menjelaskan kepada asesi tentang: a. pengertian setiap tujuan asesmen. b. pengertian asesmen. c. pengertian perangkat asesmen. d. cara menggunakan perangkat asesmen. e. aturan bukti harus dipenuhi atas bukti yang dikemukakan asesi. 1.2.12 Keterampilan komunikasi, dapat mencakupi: a. menyampaikan umpan balik yang membangun dan mendukung. b. mengajukan mengklarifikasi pertanyaan dan yang cocok mengkonfirmasi untuk instruksi pengumpulan bukti. c. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat. d. mengarahkan asesi untuk menyampaikan petunjuk/instrtuksi kepada asesor. e. membuat pilihan dan petunjuk secara jelas dan konkrit. 1.2.13 Keterampilan interpersonal, dapat mencakupi: a. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat. b. melakukan interaksi dua arah. c. menggunakan bahasa yang cocok dengan asesi, konteks asesmen dan kinerja disesuaikan dengan standar kompetensi. d. menggunakan bahasa dan konsep dengan memperhatikan perbedaan budaya. e. menggunakan sikap menyatu dengan budaya setempat. 1.2.14 Perbedaan individual, dapat mencakupi: a. halangan bahasa, nunerasi dan literasi. 129 b. keterbatasan fisik, seperti pendengaran, penglihatan, suara dan mobilitas. c. keterbatasan intelektual. d. kondisi diabetes, kesehatan asthma seperti yang arthritis, dapat epilepsi, mempengaruhi asesmen. e. kesulitan belajar. f. keterbatasan psikiatris dan psikologis. g. ketaatan terhadap agama dan spritual. h. latar belakang persepsi/ pandangan budaya. i. umur. j. Gender. 1.2.15 Umpan Balik dapat mencakupi: a. memastikan proses asesmen telah dimengerti. b. memastikan adanya perhatian asesi. c. memberikan kesempatan bertanya dan menjawab. d. menyetujui luaran. e. mengidentifikasi bukti yang akan dikemukakan selanjutnya. f. mendiskusikan rencana aksi. g. menyetujui kesenjangan pelatihan yang dibutuhkan. h. informasi terkait dengan kesempatan proses banding. i. menyarankan perbaikan pengumpulan bukti. 1.2.16 Dukungan spesialis, dapat mencakupi: a. asistensi oleh pihak ketiga, penterjemah. b. pengembangan aktivitas asesmen secara online. c. dukungan terhadap asesi dan/atau asesor secara jarak jauh atau terisolasi. d. dukungan bahan asesmen atau ahli keselamatan. e. arahan dari otoritas regulator. f. asesmen secara tim/panel. g. dukungan dari asesor kepala. h. arahan dari ahli pengembang kebijakan. 1.2.17 Pembatasan, dapat berkaitan berkaitan dengan: 130 a. peran dan tanggung jawab kerja. b. menemukan kebutuhan asesi. c. panel asesmen. d. proses mutu organisasi pelatihan dan/atau asesmen. e. level kompetensi personel. f. persyaratan pelatihan organisasi, industri dan nasional. g. level pengetahuan personel tentang asesmen berbasis kompetensi. h. tanggung jawab hukum. 1.2.18 Seluruh komponen dari unit standar kompetensi meliputi: a. Elemen. b. Kriteria Unjuk Kerja. c. Ketrampilan Layak Kerja. d. Batasan Variabel. e. Kontekstualisasi. f. kaitan terhadap pengetahuan dan persyaratan perusahaan. g. fokus Asesmen. h. persyaratan dasar pengetahuan bahasa, literasi dan numerasi. i. panduan penilaian, termasuk: pengetahuan yang dibutuhkan. ketrampilan dan atribut yang dibutuhkan. persyaratan kemampuan bahasa, literasi dan numerasi. aspek kritis dari bukti yang harus dipertimbangkan/persyaratan kuatitas bukti. keselarasan asesmen dan saling ketergantungan antar unit-unit kompetensi. metode/ sumber daya/ konteks asesmen. j. Dimensi Kompetensi, sebagai contoh task skills. 131 task management skills. contingency management skills. job role/environment skills. transfer skills. 1.2.19 Dokumentasi terkait, dapat mencakupi: a. panduan asesmen dari paket training terkait. b. kriteria asesmen modul terakreditasi. c. bukti yang akan dikumpulkan sebagaimana dikemukakan rencana asesmen. d. definisi dan interpretasi bukti di dalam pengembangan perangkat asesmen. e. kebijakan dan prosedur asesmen. f. persyaratan K3, hukum, kode etik, standar, panduan g. indikator dan level kompetensi sistem pelaporan nasional. h. persyaratan organisasi kerja. i. spesifikasi produk. j. perangkat asesmen kompetensi terintegrasi. 1.2.20 Keputusan merupakan proses dua langkah dan artinya: a. Keputusan dibuat oleh asesor berkaitan dengan pencapaian kompetensi terhadap prinsip asesmen dan aturan bukti. b. Keputusan dibuat oleh asesor berdasarkan bukti yang dikemukakan dan kemudian dievaluasi, apakah asesi telah kompeten atau belum. 1.2.21 Rencana aksi dibutuhkan jika keputusan belum kompeten diambil, dan dapat mencakupi: a. kesenjangan kompetensi, pelatihan lanjut, bila berkaitann dengan akurasi. b. peluang praktek tambahan dibawah supervisi, bila berkaitan dengan presisi. c. peluang asesmen tambahan/ peluang pengumpulan bukti tambahan. d. fasilitasi individual jika diperlukan. 132 e. pengalihan ke dukungan spesialis. 1.2.22 Laporan asesmen, dapat mencakupi: a. rincian data asesi. b. rincian asesmen: tanggal, waktu, tempat. c. rincian kesimpulan asesor atas bukti. d. umpan balik ke dan dari asesi. e. justifikasi keputusan. f. kesimpulan rencana aksi untuk asesi. g. informasi kritis lainnya, termasuk banding dan hasil. h. tandatangan asesor dan asesi. i. laporan tertulis/ elektronik kepada penyandang dana. 1.2.23 Rekomendasi, dapat mencakupi: a. rekomendasi asesmen. b. rekomendasi dukungan pelatihan dan/atau asesmen unit kompetensi yang lain. c. rekomendasi rencana aksi. d. asesmen ulang. e. implikasi banding. 1.2.24 Pihak lain yang relevan, dapat mencakupi: a. Pihak-pihak yang disarankan asesi. b. Pihak-pihak yang akan diberikan informasi disebabkan. adanya kontrak kewajiban. 1.2.25 Kriteria, dapat mencakupi: a. mengikuti rencana asesmen. b. memenuhi persyaratan organisasi, etika dan hukum, termasuk K3. c. penyampaian informasi yang tepat kepada asesi terkait proses asesmen dan penjelasan seluruh langkah dengan menggunakan komuniasi efektif dan keterampilan interpersonal. d. demonstrasi penerapan aturan bukti dan prinsip asesmen dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. e. demonstrasi dukungan dan arahan kepada asesi 133 selama proses asesmen. f. penggunaan metode dan perangkat asesmen. g. penerapan penyesuaian yang wajar, bila diperlukan. h. penyampaian membangun umpan kepada balik asesi yang terkait jelas dan keputusan asesmen. i. peninjauan konsistensi keputusan. 1.2.26 Konsultasi, dapat mencakupi: a. Dengan asesor dan koordinator pelatihan dengan tetap bersikap wajar. b. Diskusi dengan klien, ketua tim, manejer, koordinator asesmen, supervisor dan mentor. c. Tenaga ahli teknik. d. Tenaga ahli bahasa, literasi, numerasi. 1.3 Skills for employability, mencakupi ketrampilan 1.3.1 Komunikasi (communication skills). 1.3.2 Bekerja dalam kelompok (team works skills). 1.3.3 Mengatasi masalah (problem solving skills). 1.3.4 Berinisiasi dan kewirusahaan (initiative and enterprise skills). 1.3.5 Perencanaan dan pengorganisasian (planning and organizing skills). 1.3.6 Manajemen diri (self-management skills). 1.3.7 Belajar (learning skills). 1.3.8 Teknologi (technology skills). 2 Peralatan dan Perlengkapan 2.1 Peralatan utama untuk mendemonstrasikan elemen kompetensi untuk mencapai kriteria unjuk kerja adalah perangkat asesmen 2.2 Perlengkapan pendukung termasuk bahan dan fasilitas untuk mendemonstrasikan elemen kompetensi dapat mencakupi a. program teknologi informasi dan komunikasi b. checklist observasi c. daftar pertanyaan tertulis 134 d. alat ukur hasil kerja asesi 3 Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 3.2 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 2 tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional 3.3 Peraturan teknis yang terkait dengan substansi unit kompetensi ini 4 Norma dan standar 4.1 Norma, pedoman, standar, etika untuk mendemonstrasikan unit ini adalah seri pedoman BNSP 4.2 Norma, pedoman, standar, etika terkait dengan substansi asesmen PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi: 1.1 Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai konteks yang ditetapkan diatas. 1.2 Tempat Uji Kompetensi seharusnya dilakukan di tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik. 1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases, harus dilakukan oleh asesor kompetensi. 1.4 Ikhtisar Asesmen, untuk memperagakan/ mendemonstrasikan kompetensi unit ini, asesi harus dapat membuktikan bahwa mereka telah mampu mengases komkpetensi orang lain melalui proses pengumpulan dan peninjauan bukti dan membuat keputusan. Bukti yang disampaikan harus menggambarkan bagaimana lingkungan asesmen ditegakkan dan bagaimana kebutuhan asesi dipenuhi; bagaimana unit kompetensi diinterpretasi untuk 135 menentukan persyaratan bukti; bagaimana rencana asesmen diikuti; bagaimana perangkat asesmen digunakan pada saat pengumpulan bukti; keputusan asesmen telah berbasis aturan bukti; keterampilan komunikasi digunakan untuk memandu, mendukung dan menyampaikan umpan balik kepada asesi selama proses asesmen; rekaman dan pelaporan; dan bagaimana proses asesmen ditinjau. 1.5 Produk yang dapat digunakan sebagai bukti, seharusnya mencakupi: 1.5.1 perangkat asesmen yang lengkap. 1.5.2 dokumentasi bukti yang dikumpulkan dan keputusan asesmen. 1.5.3 umpan balik dari asesi/asesor/supervisor/koordinator asesmen. 1.5.4 umpan balik kepada asesi berikut rekomendasi pilihan ke depan. 1.5.5 rekaman dan pelaporan asesmen. 1.5.6 tinjauan pelaksanaan asesmen dan rekomendasi pelaksanaan ke depan. 1.6 Proses yang bisa digunakan sebagai bukti seharusnya mencakupi: 1.6.1 cara menginterpretasi standar kompetensi dan dokumendokumen lainnya. 1.6.2 cara penjadwalan aktivitas asesmen. 1.6.3 cara memodifikasi rencana asesmen agar memenuhi kebutuhan asesi. 1.6.4 cara evaluasi bukti terkait aturan bukti. 136 1.7 Implikasi sumber daya asesmen seharusnya mencakupi: 1.7.1 akses kepada asesi yang akan diases. 1.7.2 akses ke standar kompetensi. 1.7.3 akses ke bahan dan perangkat asesmen. 1.7.4 akses ke tempat dan peralatan asesmen. 1.7.5 dokumentasi tempat kerja. 1.7.6 akses ke kebijakan dan prosedur asesmen. 1.7.7 akses ke dokumentasi/ rekaman asesi untuk mendapatkan persyaratan spesifik. 1.7.8 pertimbangan biaya dan waktu. 1.7.9 akses ke personel yang dibutuhkan. 1.8 Pengumpulan bukti berkualitas membutuhkan: 1.8.1 asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan merefleksikan seluruh komponen unit, yakni Elemen, Kriteria Unjuk Kerja, Batasan Variabel, Panduan Bukti, Keterampilan Layak Kerja. 1.8.2 batasan metode asesmen dan teknik pengumpulan bukti yang tepat digunakan untuk menentukan kompetensi. 1.8.3 bukti harus memungkinkan. dikumpulkan di tempat kerja bila Apabila hal ini tidak memungkinkan, suatu tempat kerja yang disimulasikan harus disediakan. 1.8.4 bukti-bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan beberapa demonstrasi/ praktek kinerja yang dinilai pada titik-titik yang berbeda pada waktu yang tepat, pembelajaran dan jalur asesmen hendaknya dipisahkan oleh praktek dan pembelajaran selanjutnya. 1.8.5 bukti yang dikumpulkan harus berhubungan paling kurang dengan satu asesmen. 1.8.6 asesmen memenuhi aturan bukti. 1.8.7 keputusan kompeten dapat dibuat bila asesor yakin bahwa hasil yang dipersyaratkan dari suatu unit telah dicapai dan bahwa kinerja telah diperagakan secara konsisten. 1.9 Persyaratan bukti yang spesifik harus meliputi: 137 1.9.1 pelaksanaan asesmen pada sejumlah asesi atas unit kompetensi yang berbeda, mengikuti rencana asesmen yang relevan. 1.9.2 paling kurang seorang asesi diases pada jalur asesmen. 1.9.3 paling kurang satu asesmen harus mencakup hal yang menyangkut penyesuaian yang wajar serta keputusan. 1.9.4 semuanya harus menunjukkan: a. penggunaan metode dan perangkat asesmen yang berbeda termasuk batasan variabel aktivitas asesmen. b. demonstrasi komunikasi dua arah dan umpan balik. c. cara pengambilan keputusan dan cara merekam serta melaporkan hasil asesmen. d. rekaman dan pelaporan asesmen memenuhi persyaratan hukum/organisasi dan etika. e. proses asesmen ditinjau dan hasil peninjauan didokmentasikan. 1.10 Asesmen Terpadu, artinya unit ini dapat di ases tersendiri atau sebagai bagian dari aktivitas asesmen terpadu yang melibatkan unit-unit lain yang relevan. Unit-unit berikut ini disarankan: a. P.854900.040.02 Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen. b. P.854900.041.02 2. Mengembangkan Perangkat Asesmen. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.) 3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1.1 Asesmen berbasis kompetensi mencakup: a. pelatihan dan pendidikan vokasi sebagai suatu sistem berbasis kompetensi b. asesmen berpatokan kriteria/keunggulan atas asesmen perpatokan norma 138 c. menyetujui kriteria yang digunakan pada pelatihan dan pendidikan vokasi di tingkat nasional atau penjelasan yang dikemukakan standar kompetensi tentang spesifikasi kinerja suatu pekerjaan/fungsi kerja dan keterampilan/pengetahuan d. pelaporan asesmen berbasis kompetensi e. standar kompetensi sebagai basis kualifikasi f. prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi g. struktur dan penggunaan standar kompetensi 3.1.2 prinsip-pronsip asesmen dan penerapannya 3.1.3 aturan bukti dan penerapannya 3.1.4 pengertian tujuan asesmen dan konteks asesmen, termasuk RPL 3.1.5 berbagai metode asesmen, termasuk kecocokannya dalam pengumpulan berbagai jenis bukti; persyaratan sumber daya dan kaitannya dengan biaya 3.1.6 pengertian penyesuaian yang wajar dan penerapannya 3.1.7 metodologi evaluasi dasar yang cocok untuk tinjauan pengalaman individu 3.1.8 jenis dan bentuk bukti, termasuk penggunaan perangkat asesmen yang relevan untuk pengumpulan berbagai jenis bukti pada asesmen berbasis kompetensi 3.1.9 pengetahuan praktis tentang hambatan dan proses terkait perangkat dan metode asesmen 3.1.10sistem asesmen serta kebijakan dan prosedur asesmen yang digunakan oleh industri, organisasi atau otoritas pelatihan kebijakan dan prosedur RPL yang digunakan oleh organisasi 3.1.11 perhatian terhadap budaya yang sensitif dan kebersamaan kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode etik dan standar nasional, misalnya a. hak paten b. keamanan informasi c. Plagiatisme 139 d. paket pelatihan/standar kompetensi e. persyaratan lisensi f. persyaratan industri/tempat kerja g. persyaratan rekaman informasi dan kerahasiaan h. anti diskriminasi termasuk kesamaan kesempatan, pencemaran nama baik, diskriminasi ketidakmampuan i. hubungan tempat kerja j. persetujuan perusahaan/penghargaan industri 3.1.12tanggungjawab K3 berkaitan dengan rencana dan pengorganisasian asesmen, seperti: a. persyaratan pelaporan bahaya dan insiden b. prosedur darurat dan prosedur penggunaan alat pelindung diri c. penggunaan peralatan secara aman dan pemeliharaannya d. informasi sumber daya K3 3.2 Keterampilan yang dibutuhkan 3.2.1 keterampilan analisis dan interpretasi untuk: a. menguraikan substansi/isi standar kompetensi b. menginterpretasi perangkat asesmen dan informasi lainnya c. mengidentifikasi kebutuhan asesi d. membuat keputusan berbasis bukti hasil asesmen 3.2.2 keterampilan observasi untuk: a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi b. menentukan kesiapan asesi dalam pelaksanaan asesmen c. mengobservasi kinerja asesi d. mengidentifikasi asesi sekiranya membutuhkan asistensi selama pelaksanaan asesmen 3.2.3 keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk: a. mengakses persyaratan individu pelaksana dan sumber daya asesmen b. mengakses kebijakan dan prosedur sistem asesmen 140 c. mengakses kebijakan dan prosedur RPL d. mengevaluasi bukti e. mengevaluasi proses asesmen 3.2.4 keterampilan kognitif untuk: a. menghargai bukti dan membuat keputusan b. memperhatikan dan merekomendasikan penyesuaian yang wajar 3.2.5 keterampilan membuat keputusan: a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi b. membuat keputusan atas pencapaian kompetensi asesi 3.2.6 keterampilan literasi untuk: a. membaca dan menginterpretasi informasi yang relevan tentang pelaksanaan asesmen b. mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan informasi yang diperlukan untuk proses asesmen 3.2.7 keterampilan komunikasi/interpersonal untuk: a. menjelaskan pengertian asesmen kepada asesi b. memberikan innstruksi yang jelas dan tepat c. mengajukan pertanyaan secara efektif d. menyampaikan klarifikasi e. mendiskusikan proses asesmen dengan pihak terkait lainnya f. memberikan umpan balik yang sesuai kepada asesi g. mendiskusikan hasil asesmen dengan asesi h. menggunakan bahasa secara tepat dengan asesi dan lingkungan asesmen i. mempertahankan suatu hubungan kerja yang baik dengan asesi 3.2.8 sikap yang harus dimiliki: a. kemauan untuk memandu dan mendukung asesi b. mampu memberi semangat kepada asesi, menerima dan memanfaatkan umpan balik c. sensitif terhadap perbedaan keperluan setiap individu d. beretika dalam pelaksanaan asesmen 141 4. Sikap kerja yang diperlukan Sikap kerja yang harus ditampilkan untuk tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi ini mencakupi atribut-atribut 4.1 Dapat menjaga rahasia 4.2 Berwawasan luas. 4.3 Diplomatis 4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan 4.5 Fokus mencapai sasaran 4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa 5. Aspek kritis Aspek kritis pada unit ini adalah: 5.1. Interpretasi bukti yang telah dikumpulkan 5.2. Pengambilan keputusan berdasarkan standar kompetensi terkait dengan penerapan prinsip asesmen dan aturan bukti 5.3. Unit ini juga melingkupi demonstrasi hubungan yang profesional antara asesor dan asesi dan keterampilan yang mendukung hubungan yang profesional tersebut 142 Kode Unit : P.854900.047.01 Judul Unit : Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen Deskripsi Unit : Unit ini mendeskripsikan kinerja, ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam proses validasi asesmen. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan proses validasi 1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan orang yang relevan. 1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati bersama. 1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi diidentifikasi dan disepakati bersama. 1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati bersama. 2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi 2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. 2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. 2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi 233 143 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA dilakukan sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. 2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa keakuratan dan keterkinian versi. 3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi 3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen. 3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen didiskusikan, disepakati dan dicatat. 3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Batasan Variabel berkaitan dengan unit kompetensi secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk diimplementasikan pada lingkungan kerja dan situasi yang berbeda yang dapat mempengaruhi kinerja. 1.2 Kata yang dicetak tebal yang tercantum dalam kriteria unjuk kerja dijabarkan dibawah. Kondisi yang mempengaruhi operasionalisasi pelatihan dan asesmen ikut dipertimbangkan (misalnya: situasi kerja, kebutuhan kandidat, akses terhadap kebutuhan yang diperlukan serta kontekstualisasi industri lokal dan regional). 1.3 Pengertian Validasi adalah sebuah proses yang melibatkan asesor yang bekerja sama untuk meninjau, membandingkan dan mengevaluasi proses asemen dan hasil asesmen terkait dengan unit kompetensi atau unit-unit kompetensi yang dijadikan acuan dalam melaksanakan asesmen. metode/perangkat Hal asesmen, ini bukti meliputi yang validasi dikumpulkan menggunakan metode asesmen/perangkat, dan interpretasi bukti untuk membuat keputusan asesmen. 1.4 Tujuan dan fokus validasi meliputi antara lain: 1.4.1 Bagian dari proses penjaminan mutu organisasi. 144 234 1.4.2 Untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi dalam pelaksanaan pelatihan dan asesmen. 1.4.3 Untuk memenuhi persyaratan Lembaga Penilaian Kesesuaian. 1.4.4 Untuk memastikan bahwa bukti bukti dalam penilaian memenuhi persyaratan sesuai standar maupun acuan penilaian lain yang dipergunakan. 1.4.5 Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor eksternal. 1.4.6 Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor internal. 1.4.7 Untuk meningkatkan kualitas dalam praktek praktek asesmen. 1.4.8 Untuk mengevaluasi kualitas perangkat asesmen. 1.4.9 Sebagai sarana pengembangan profesional. 1.4.10 Untuk meningkatkan kepercayaan diri para asesor. 1.4.11 Untuk memastikan bahwa asesor berbeda yang memakai perangkat yang sama mengumpulkan bukti bukti yang sama sesuai level bukti tersebut. 1.4.12 Untuk memastikan bahwa asesor yang berbeda memiliki persepsi sama ketika menginterpretasikan bukti. 1.4.13 Untuk memastikan apakah keputusan asesmen merefleksikan prinsip–prinsip asesmen dan aturan bukti. 1.5 Konteks validasi meliputi antara lain: 1.5.1 Internal di dalam organisasi, misalnya di lokasi yang sama maupun antar lokasi. 1.5.2 Eksternal di dalam organisasi, misalnya dalam industri, kawasan, kota, propinsi, jaringan asesor. 1.5.3 Melalui lisensi atau badan serupa. 1.5.4 Dengan kolega asesor. 1.5.5 Dengan rekan-rekan/kolega dari pelatihan lainnya dan/atau organisasi asesmen. 1.6 Orang yang relevanharus meliputi: 1.5.1 Asesor lain yang terlibat dalam pelaksanaan validasi. 1.7 Orang yang relevan sebaiknya meliputi: 1.6.1 Lead asesor; 145 235 1.6.2 Manajer, supervisor; 1.6.3 Ahli di bidangnya, termasuk ahli K3 dan ahli bahasa, spesialis bidang literasi dan numerasi; 1.6.4 Personil atau mitra dengan tanggung jawab atas sistem penjaminan mutu; 1.6.5 Koordinator pelatihan dan/atau asesmen; 1.6.6 Klien industri; 1.6.7 Regulator industri; 1.6.8 Karyawan dan atasannya/mewakili; 1.6.9 Anggota asosiasi profesi; 1.6.10 Personil lembaga penilaian kesesuaian; 1.6.11 Validator independen. 1.8 Pendekatan untuk validasi meliputi antara lain: 1.7.1 Panel untuk asemen; 1.7.2 Pertemuan moderasi; 1.7.3 Mengembangkan atau mengkaji ketersediaan perangkat asesmen dan lembarannya; 1.7.4 Tolok ukur/benchmarking; 1.7.5 Pengujian lapangan, percobaan dan uji coba perangkat asesmen; 1.7.6 Kaji ulang sesama rekan asesor (Peer review); 1.7.7 Tim Asesor; 1.7.8 Proses audit internal; 1.7.9 Mekanisme umpan balik dari klien; 1.7.10 Mentoring terhadap asesor kurang berpengalaman oleh asesor yang berpengalaman; 1.7.11 Menggunakan validator independen untuk meninjau proses validasi. 1.9 Sistem dan kebijakan dan prosedur asesmen meliputi antara lain: 1.8.1 Seleksi kandidat; 1.8.2 Rasional dan tujuan asesmen berbasis kompetensi; 1.8.3 Rekaman asesmen/pengelolaan data/manajemen informasi; 146 236 1.8.4 Pengakuan kompetensi terkini (RCC)/pengakuan hasil pembelajaran (RPL)/pengaturan angka kredit; 1.8.5 Kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan kompetensi; 1.8.6 Prosedur pelaporan asesmen; 1.8.7 Pengaturan banding; 1.8.8 Keluhan/pengaduan kandidat; 1.8.9 Validasi; 1.8.10 Evaluasi/audit internal; 1.8.11 Biaya/sumber daya; 1.8.12 Akses dan ekuitas/penyesuaian yang wajar; 1.8.13 Pengaturan kemitraan; 1.8.14 Keterkaitan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial; 1.8.15 Keterkaitan dengan sistem manajemen mutu keseluruhan. 1.10 Organisasi/hukum/persyaratan etika meliputi antara lain: 1.9.1 Tanggung jawab legal dan kode etik asesor; 1.9.2 Kebijakan sistem dan prosedur asesmen; 1.9.3 Pelaporan, sistem manajemen informasi asesmen termasuk pendokumentasian pendekatan yang disepakati untuk validasi; 1.9.4 Aturan lisensi untuk melakukan asesmen kompetensi; 1.9.5 Persyaratan organisasi pelatihan dan atau asesmen terkait asesmen dan validasi; 1.9.6 Sistem penjaminan mutu; 1.9.7 Rencana bisnis dan kinerja; 1.9.8 Akses, kebijakan dan prosedur terhadap persamaan hak/equitas; 1.9.9 Prosedur pengaturan kemitraan; 1.9.10 Prosedur, kebijakan, dan program; 1.9.11 Definisi parameter sumberdaya; 1.9.12 Pengaturan saling pengakuan (MRA); 1.9.13 Sistem hubungan industrial, proses, penghargaan/ perjanjian perusahaan; 147 237 1.9.14 Standar Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi; 1.9.15 Ruang lingkup lisensi; 1.9.16 Kebijakan sumber daya manusia/prosedur dan persyaratan legal termasuk anti diskriminasi, kesetaraan hak dalam bekerja/peran/tanggungjawab/kondisi; 1.9.17 Kode etik industri yang relevan; 1.9.18 Persyaratan menjaga kerahasiaan terkait dengan informasi yang timbul dalam pelaksanaan asesmen; 1.9.19 Memastikan persyaratan K3 dipertimbangkan termasuk: persyaratan K3 selama proses asesmen dilangsungkan, mengidentifikasi dan melaporkan bahaya K3 kepada personil yang relevan; 1.11 Acuan pembanding asesmen mengacu pada: 1.10.1 Kriteria yang digunakan untuk mengases Asesi, bisa standar kompetensi/unitkompetensi, kriteria asesmen sebuah kurikulum, spesifikasi kinerja, spesifikasi produk. 1.12 Bukti – bukti yang dibutuhkan: 1.11.1 Segala bukti yang dikumpulkan ketika dibandingkan dengan standar memenuhi tuntutan sesuai standar. 1.13 Dokumentasi terkait meliputi antara lain: 1.12.1 Panduan penilaian sesuai standar kompetensi; 1.12.2 Informasi dari standard kompetensi tentang sumber daya asesmen, konteks asesmen dan metoda asesmen yang sesuai standar; 1.12.3 Aktifitas asesmen yang di identifikasi berdasarkan modul terakreditasi dan mengacu kepada kompetensi yang relevan; 1.12.4 Kegiatan asesmen sesuai bahan pendukung terkait dengan standar kompetensi yang relevan; 1.12.5 Setiap persyaratan K3, aturan legal, kode etik standar dan pedoman; 1.12.6 Indikator dan level kompetensi pada sistem pelaporan nasional; 148 238 1.12.7 Persyaratan organisasi untuk mendemonstrasikan kinerja; 1.12.8 Spesifikasi produk. 1.14 Bahan-bahan meliputi antara lain: 1.13.1 Perangkat asesmen; 1.13.2 Sampel bukti yang dikumpulkan; 1.13.3 Dokumentasi yang terkait dengan dasar keputusan asesmen; 1.13.4 Laporan/catatan keputusan asesmen; 1.13.5 Template validasi; 1.13.6 Ceklis validasi; 1.13.7 Laporan asesmen dan standar kompetensi; 1.13.8 Teknik-tehnik melakukan sampling; 1.13.9 Bank soal; 1.13.10 Survei kinerja; 1.15 Kegiatan validasi meliputi antara lain: 1.14.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen; 1.14.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan; 1.14.3 Menganalisis dan meninjau keputusan asesmen/ catatan hasil asesmen; 1.14.4 Memeriksa rekaman asesmen; 1.14.5 Memeriksa sistem asesmen; 1.14.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan dalam interpretasi; 1.14.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/ fasilitator, kandidat; 1.14.8 Menganalisis umpan balik klien; 1.14.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen; 1.14.10 Menggunakan perangkat validasi; 1.14.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen; 1.14.12 Memeriksa kualifikasi asesor; 1.14.13 Menganalisis proses banding; 1.14.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil. 1.16 Proses asesmen didefinisikan sebagai tahapan penting dalam siklus asesmen. 149 239 1.17 Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan untuk proses asesmen dan meliputi antara lain: 1.16.1 Tujuan dan sasaran asesmen; 1.16.2 Konteks asesmen; 1.16.3 Standar kompetensi yang relevan untuk dipergunakan sebagai acuan pembanding asesmen; 1.16.4 Informasi asesmen lainnya serta dokumentasi terkait yang teridentifikasi; 1.16.5 Personil teridentifikasi; 1.16.6 Metode asesmen teridentifikasi dan perangkat asesmen; 1.16.7 Kemungkinan mengklasterkan unit kompetensi untuk tujuan asesmen; 1.16.8 Mengidentifikasi bahaya K3 termasuk risiko dan strategi mitigasinya; 1.16.9 Materi dan atau sumberdaya fisik yang dipersyaratkan; 1.16.10 Pengaturan organisasi dalam pelaksanaan asesmen; 1.16.11 Persyaratan pelaporan K3; 1.16.12 Kebutuhan khusus untuk pelaksanaan asesmen misalnya alat pelindung diri; 1.16.13 Garis besar pencapaian asesmen (milestone), batasan waktu dan tanggal pencapaiannya; 1.16.14 Prosedur penilaian mandiri kandidat; 1.16.15 Keterkaitan dengan rencana organisasi, kebijakan dan prosedur. 1.18 Metode asesmen adalah teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan bukti meliputi antara lain: 1.18.1 Pengamatan langsung, misalnya: a. Kerja nyata pada kegiatan di tempat kerja; b. Kegiatan kerja dalam lingkungan kerja simulasi. 1.18.2 Kegiatan terstruktur, misalnya: a. Simulasi/Role Play; b. Proyek; c. Presentasi; d. Lembar Aktifitas. 150 240 1.18.3 Pertanyaan, misalnya: a. Pertanyaan tertulis pada komputer; b. Dalam wawancara; c. Penilaian mandiri; d. Pertanyaan lisan; e. Kuesioner/Angket; f. Lisan dan tes tulis (sesuai pada level kualifikasi tinggi). 1.18.4 Portofolio, misalnya: a. Kumpulan hasil pekerjaan yang dilakukan kandidat; b. Produk yang disertai dokumen pendukung; c. Bukti sejarah; d. Jurnal/log book; e. Informasi tentang pengalaman hidup. 1.18.5 Kajian terhadap produk, misalnya: a. Produk hasil proyek; b. Produk hasil kegiatan pekerjaan. 1.18.6 Laporan ketiga, misalnya: a. Testimonial/laporan dari pengusaha/supervisor; b. Bukti bukti hasil pelatihan; c. Dokumentasi keberhasilan yang disyahkan; d. Wawancara dengan pemilik, atasan, rekan sekerja. 1.19 Perangkat asesmen mengandung: 1.19.1 Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti antara lain: a. Profil ukuran kinerja yang dapat diterima; b. Template/proforma; c. Pertanyaan spesifik atau kegiatan; d. bukti/lembar pengamatan; e. Ceklis untuk mengevaluasi sampel hasil pekerjaan; f. Materi penilaian mandiri kandidat; g. Prosedur, informasi dan instruksi yang berkaitan dengan penggunaan perangkat asesmen dan kondisi untuk asesmen. 151 241 1.20 Pengambilan keputusan adalah proses dengan dua tahapan dan berarti: 1.20.1 Keputusan yang dibuat oleh asesor telah memenuhi prinsip dan aturan bukti asesmen; 1.20.2 Keputusan yang dibuat asesor terhadap ketersediaan bukti yang telah dievaluasi, dipergunakan untuk menilai apakah kandidat dinyatakan kompeten atau belum kompeten. 1.21 Prinsip asesmen adalah: 1.21.1 Validitas; 1.21.2 Reliabilitas; 1.21.3 Fleksibilitas; 1.21.4 Adil. 1.22 Aturan bukti adalah: 1.22.1 Valid; 1.22.2 Asli; 1.22.3 Terkini; 1.22.4 Memadai. 1.23 Rekomendasi untuk perbaikan meliputi antara lain: 4.1.1 Strategi pengembangan profesi untuk asesor yang berkelanjutan; 4.1.2 Tindakan koreksi terhadap sistem, kebijakan dan prosedur asesmen; 4.1.3 Perubahan terhadap strategi asesmen; 4.1.4 Perubahan terhadap rencana asesmen; 4.1.5 Perubahan terhadap metode asesmen terpilih; 4.1.6 Perubahan/pengembangan untuk perangkat asesmen yang baru; 4.1.7 Perbaikan terhadap pengelolaan rekaman; 4.1.8 Perubahan terhadap sumber daya asesmen; 4.1.9 Perbaikan dalam perjanjian kemitraan; 4.1.10 Perbaikan terhadap proses pengumpulan bukti; 4.1.11 Tambahan informasi bagi asesor dan kandidat; 4.1.12 Peningkatan dalam pemberian konsultasi/dukungan/ supervisi terhadap asesor; 152 242 4.1.13 Ketersediaan dokumen penunjang; 4.1.14 Hubungan dengan narasumber ahli maupun tenaga spesialis pendukung asesmen. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan 2.1.1 Standar kompetensi/Acuan Pembanding 2.1.2 Rencana Asesmen 2.1.3 Perangkat Asesmen 2.1.4 Perangkat Validasi 2.1.5 Dokumentasi Asesmen LSP 2.2 Perlengkapan 2.2.1 Peralatan komputer – printer 2.2.2 LCD 2.2.3 ATK 2.2.4 Ruang untuk melakukan validasi 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 3.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiNomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional 3.3 Peraturan tentang Sertifikasi yang berlaku 4. Norma dan Standar 4.1 Norma 4.1.1 Kode Etik Asesor 4.2 Standar 4.2.1 Standar lainnya yg terkait PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi: 153 243 1.1.1 Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai konteks yang ditetapkan diatas. 1.1.2 Tidak diperlukan TUK khusus untuk mendemonstrasikan unit ini. 1.1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases, harus dilakukan oleh asesor kompetensi. 1.2 Persyaratan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya (jika di perlukan) sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah: merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, dan membuat perangkat asesmen, serta mengidentifikasi/mengakses informasi persyaratan regulasi teknis dan acuan pembanding 1.3 Tinjauan asesmen Untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap hal ini calon unit harus dapat memberikan bukti bahwa mereka telah secara aktif berpartisipasi dan telah memberi kontribusi minimal dari dua kali sesi validasi menggunakan pendekatan validasi yang berbeda dan kegiatan validasi 1.4 Bukti yang diberikan harus: Menjelaskan tujuan validasi dan konteks dan tanggung jawab hukum dan etika penilai; meliputi pengumpulan dokumentasi untuk diserahkan kepada proses validasi; menunjukkan akses dan interpretasi standar kompetensi dan bukti persyaratan; menunjukkan komunikasi dan hubungan dengan orang yang relevan dan partisipasi dalam memberikan umpan balik dan menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi; menunjukkan bagaimana aspek penting dari validasi yang dibahas; menunjukkan keterlibatan dalam meninjau temuan/hasil, termasuk, di mana yang relevan, memberikan kontribusi untuk dokumentasi validasi akhir 1.4.1 Produk yang dapatdigunakan sebagai bukti meliputi: a. Rekomendasi sebagai hasil dari meninjau asesmen,dan alasannya 154 244 b. Evaluasi kualitas perangkat asesmen terhadap standar kompetensi yang di identifikasi c. Mengidentifikasi evaluasi bukti yang dikumpulkan, mengidentifikasi standar kompetensi, dan apakah itu memenuhi aturanbukti. d. Mendiskusikan rekomendasi yang diusulkan untuk modifikasi 1.4.2 Proses yang dapat digunakan sebagai bukti meliputi: a. Bagaimana standar kompetensi dan dokumen lainnya ditafsirkan dan persyaratan bukti diidentifikasi b. Bagaimana keputusan asesmen dievaluasi c. Bagaimana asesmen umpan balik ini disusun dan dievaluasi d. Apa kontribusi yang dibuat untuk kegiatan validasi 1.4.3 Sumber daya implikasi untukasesmen meliputi: a. Akses terhadap standar kompetensi dan lainnya yang terkait dokumentasi asesmen. b. Akses terhadap perangkat asesmen lengkap c. Akses terhadap laporan asesmen/catatan d. Akses terhadap lokasi/peralatan validasi asesmen yang sesuai e. Akses terhadap grup validasi f. Akses terhadap dokumentasi tempat kerja yang relevan g. Pertimbangan biaya/waktu h. Memenuhi persyaratan personil manajemen 1.4.4 Pengumpulan bukti berkualitasbukti mensyaratkan bahwa a. Asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan mencerminkan semua komponen unit yaitu elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel, panduan bukti, employability skills b. Berbagai metode asesmen yang sesuai/teknik pengumpulan bukti digunakan untuk menentukan kompetensi 155 245 c. Bukti harus dikumpulkan di tempat kerja sedapat mungkin. Dimana tempat kerja tidak tersedia, sebuah simulasi tempat kerja harus disediakan. d. Bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan kinerja yang dinilai pada masa yang berbeda dan pada jalur pembelajaran dan asesmen, hal ini harus dipisahkan dengan pembelajaran lebih lanjut e. Asesmen memenuhi aturan bukti asesmen f. Keputusan terhadap pencapaian kompetensi harus dibuat ketika asesor meyakini bahwa hasil dari unit telah dicapai dan kinerja yang konsisten telah ditunjukkan 1.4.5 Bukti spesifik yang sesuai persyaratan harus meliputi: a. Partisipasi aktif dalam validasi/pertemuan, membahas aspek minimal atau kritis dua sesi dikombinasikan dan validasi menggunakan pendekatan maupun aktivitas validasi yang berbeda b. Penjelasan yang jelas tentang tujuan validasi dan tanggung jawab hukum dan etika asesor c. Pengumpulan dokumentasi yang berkaitan dengan proses validasi secara berurutan d. Mendemonstrasikan komunikasi dan hubungan dengan orang yang relevan e. Penyediaan umpan balik dan interpretasi dokumentasidalamsesivalidasi f. 1.4.6 Catatan kontribusi terhadap temuan validasi Asesmen terpadu berarti bahwa: Unit ini dapat dinilai sendiri atau sebagai bagian dari asesmen yang terintegrasi kegiatan yang melibatkan unit yang relevan dalam Standar Kompetensi Bidang Pelatihan dan Asesmen 156 246 2. Persyaratan kompetensi 2.1 P.854900.040.01 Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen 2.2 P.854900.040.01 Mengembangkan Perangkat Asesmen 3. Pengetahuan dan keterampilan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Asesmen berbasis kompetensi, termasuk: a. Pendidikan dan pelatihan kejuruan sebagai sistem berbasis kompetensi b. Asesmen mengacu pada kriteria/berbeda dengan penilaian berbasis norma c. Kriteria nasional yang digunakan adalah menspesifikasi dalam standar sistem sertifikasi kompetensi kinerja/fungsi pekerjaan yang dan keterampilan/pengetahuan d. Pelaporan asesmen berbasis kompetensi 3.1.2 e. Standar kompetensi sebagai dasar kualifikasi f. Prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi g. Struktur dan penerapan standar kompetensi Menafsirkan standar kompetensi dan informasi lainnya yang terkait dengan asesmen untuk menentukan bukti yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan kompetensi termasuk: a. Komponen kompetensi b. Asesmen Employability Skill, dimensi kompetensi dan persyaratan keselamatan kerja c. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) d. Metode asesmen yang beragam dan metode yang sesuai dan relevan dengan unit kompetensi e. Berbagai jenis perangkat asesmen, kesesuaian perangkat dengan jenis bukti, apa yang dimaksud dengan perangkat asesmen yang baik dan alasannya 157 247 f. Prinsip-prinsip asesmen dan penerapannya dalam memandu asesmen dan proses validasi g. Aturan bukti, dan kepentingannya, terutama dalam konteks validasi h. Berbagai alasan untuk melaksanakan validasi dan pendekatan yang berbeda untuk validasi yang sesuai: 1) Sebelum asesmen 2) Selama asesmen 3) Setelah asesmen 3.1.3 Aspek kritis validasi, termasuk validasi dari: a. Proses asesmen b. Metode dan perangkat c. Bukti yang dikumpulkan yang mengarah pada keputusan asesmen d. Keputusan asesmen 3.1.4 Berbagai aspek dari sistem penjaminan mutu seperti: a. Strategi lokal/relevan untuk memenuhi KKNI b. Sistem perbaikan terus-menerus c. Kebijakan jaminan mutu dan proses d. Kebijakan sistem dan prosedur asesmen e. 3.1.5 Manajemen sistem rekaman Kebijakan sistem yang relevan, legislasi, kode etik dan standar nasional termasukmisalnya: a. Standar kompetensi/tolok ukur asesmen lainnya b. Persyaratan lisensi c. Memberikan informasi yang akurat d. Memenuhi standar lingkungan e. Persyaratan Industri/tempat kerja f. Merekam informasi dan penjaminan kerahasiaan g. Anti-diskriminasi h. Hubungan kerja i. Penghargaan industri/perjanjian perusahaan 158 248 j. Legislasi sistem keselamatan kerja yang relevan, kode etik, standar dan pedoman, yang berdampak pada asesmen 3.2 Keterampilan 3.2.1 Penelitian untuk : a. Mengakses dan menganalisis dokumen-dokumen yang relevan untuk validasi b. Menggunakan berbagai dokumen sumber untuk mengakses informasi untuk validasi 3.2.2 Keterampilan evaluasi/revisi untuk: a. Menentukan persyaratan bukti dari standar kompetensi b. Meninjau proses asesmen c. Meninjau metode dan perangkat asesmen d. Meninjau bukti-bukti yang terkumpul 3.2.3 Keterampilan literasi untuk: a. Membaca dan mengidentifikasi dokumen yang relevan untuk melaksanakan validasi 3.2.4 Keterampilan observasi untuk: a. Mengevaluasi dan membandingkan dokumen perencanaan, pengorganisasian, metode, perangkat, dan bukti-bukti yang mengarah untuk pengambilan keputusan. b. Mengidentifikasi dimana perbaikan dalam proses asesmen dapat dilakukan 3.2.5 Komunikasi dan keterampilan interpersonal untuk: a. Berpartisipasi efektif dan berkontribusi untuk kegiatan dan sesi validasi b. Berkolaborasi dengan rekan c. Mencari dan menerima umpan balik pada praktek asesmen d. Berbagi informasi sensitif e. Menjaga kerahasiaan informasi sensitif f. Mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dari rekan 159 249 g. 3.2.6 Memberikan saran dan dukungan kepada rekan Keterampilan perencanaan: a. Untuk berpartisipasi dalam jangka waktu yang disepakati 3.2.7 Keterampilan pemecahan masalah untuk: a. Mengidentifikasi informasi yang tidak konsisten, ambigu atau bertentangan b. Menyarankan/mengkonfirmasi rekomendasi untuk perbaikan dalam asesmen 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Kapasitas berfikir secara logis dan jelas dalam melaksanakan validasi asesmen 4.2 Kemauan untuk memperhatikan, menerima dan menggunakan umpan balik 5. Aspek kritis 5.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen 5.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan 5.3 Menganalisis dan meninjau keputusan asesmen/catatanhasil asesmen 5.4 Memeriksa rekaman asesmen 5.5 Memeriksa sistem asesmen 5.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan dalam interpretasi 5.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/fasilitator, kandidat 5.8 Menganalisis umpan balik klien 5.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen 5.10 Menggunakan perangkat validasi 5.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen 5.12 Memeriksa kualifikasi asesor 5.13 Menganalisis proses banding 5.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil 160 250 DOKUMEN & FORMULIR o PERMOHONAN SERTIFIKASI o ASESMEN MANDIRI ASESOR 1. FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI 2. FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI Penyusun: Tanggal Ttd Validasi oleh Tanggal Ttd 161 1 FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1 : Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini. a. Data Pribadi Nama No. KTP/ NIK Tempat/ Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kebangsaan Alamat Rumah : No. Telp /E-mail : Kualifikasi/Pendidikan : : : : : Laki-laki / Perempuan * Rumah : HP : Kode Pos : Kantor : E-mail : b. Data Pekerjaan Sekarang Perusahaan/Lembaga : Jabatan : Alamat kantor : Kode Pos : No. Telp/Fax/E-mail : Telp : Fax : E-mail : Bagian 2: Data Sertifikasi Tuliskan Judul dan Nomor Skema Sertifikasi serta Daftar Unit Kompetensi sesuai kemasan pada skema sertifikasi yang anda ajukan untuk mendapatkan pengakuan sesuai dengan latar belakang pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja yang anda miliki. Judul Skema : Nomor : Jenis Standar (SKKNI/Standar Internasional/ No. Kode Unit Judul Unit Standar Khusus) 1. 2 3. Bagian 3: Bukti Kelengkapan Pemohon No. 1. 2. 3. Ada Persyaratan dasar Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Ada Dst. Rekomendasi oleh LSP: Diterima /Tidak Diterima *) sebagai Asesi Pemohon : Nama Tanggal Tanda Tangan Catatan : Administrasi : Nama Tanggal Tanda Tangan 162 2 FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI PANDUAN ASESMEN MANDIRI Instruksi: • • • Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan. Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini. Unit Kompetensi: Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen Dapatkah Saya ................? 1. Elemen: Menentukan pendekatan asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 1.1. Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum, organisasi dan etika 1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa pun. 2. Elemen: Mempersiapkan rencana asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti 2.2 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan berlangsung 2.3 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait. K BK Bukti K BK Bukti 3. Elemen: Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi Kriteria Unjuk Kerja: 3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi 3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi 3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat Elemen: Menyusun Materi Uji Kompetensi • Kriteria Unjuk Kerja: 4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi. 4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan. 4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan. 4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen 4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi • 4. Unit Kompetensi: Melaksanakan asesmen Dapatkah Saya .........? 1. Elemen: Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan. 1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikanan bukti dan cara pengumpulan bukti. 163 3 1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding. 1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan asesi. 2. Elemen: Mengumpulkan bukti yang berkualitas • Kriteria Unjuk Kerja: 2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. 2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas. 2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas. 3. Elemen: Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi • Kriteria Unjuk Kerja: 3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini. 3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah. 3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi. 3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang. 3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses. 3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera. 4. Elemen: Membuat keputusan asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 4.1 Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan. 4.2 Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan: 4.2.1 mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi. 4.2.2 memperhatikan dokumentasi terkait lainnya. 4.2.3 memenuhi aturan bukti. 4.3 Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 4.4 Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan. 4.5 Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut. 5. Elemen: Merekam dan melaporkan keputusan asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. 5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang relevan. 5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihakpihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen. 1644 6. Elemen: Meninjau proses asesmen • Kriteria Unjuk Kerja: 6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang. 6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 6.3 Keterampilan kematangan berpikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen. Unit Kompetensi: Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen Dapatkah Saya ..............? K 1. Elemen: Menyiapkan proses validasi • Kriteria Unjuk Kerja: 1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan orang yang relevan. 1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika. 1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati bersama. 1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi diidentifikasi dan disepakati bersama. 1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati bersama. 2. Elemen: Memberikan kontribusi dalam proses validasi • Kriteria Unjuk Kerja: 2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. 2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan. 2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip asesmen dan aturan bukti. 2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa keakuratan dan keterkinian versi. 3. Elemen: Memberikan kontribusi untuk hasil validasi • Kriteria Unjuk Kerja: 3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen. 3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen didiskusikan, disepakati dan dicatat. 3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan. Nama Asesi: Ditinjau oleh Pelatih dan / atau Asesor Rekomendasi: • Nama Pelatih dan / atau Asesor: Tanggal: BK Bukti Tanda Tangan Asesi: Tanda Tangan dan Tanggal: Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008 5 165