Uploaded by ant.kurnianto

1. BNSP-MODUL PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI F 18 MAR 0924

advertisement
MODUL PELATIHAN
ASESOR KOMPETENSI
Disusun berdasarkan SKKNI, Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) dan Sistem
Nasional Sertifikasi Profesi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia serta ASEAN Guiding
Principles for Quality Assurance and Recognition of Certification System.
2019
MODUL PELATIHAN
ASESOR KOMPETENSI
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga dan Produktivitas
Gedung BNSP
Jl. MT. Haryono, Kav 52
Jakarta Selatan, Indonesia
Telepon: (021) 7992685
Facsimile: (021) 7992321
Penulis: Ir. Surono MPhil
2019
© BNSP 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Buku ini diproduksi oleh BNSP
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia di
pasar kerja global maka diperlukan tenaga kerja yang kompeten. Untuk memperoleh
tenaga kerja yang kompeten dilakukan uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi yang sudah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Uji
kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang sudah memiliki sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dengan
demikian maka Asesor kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam
menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi dan merupakan bagian dari sistem
sertifikasi kompetensi kerja
Untuk mencetak asesor kompetensi yang dapat menjamin mutu diperlukan pelatihan
dan asesmen berbasis kompetensi untuk mendapatkan hasil yang sesuai standar
kompetensi.
Pembuktian dari hasil asesmen menjadi salah satu jaminan mutu bahwa proses
asesmen atau uji kompetensi yang dilakukan oleh PTUK BNSP maupun suatu LSP
telah memenuhi kriteria dan standar yang ditetapkan.
Dalam rangka memperkuat sistem sertifikasi kompetensi kerja tersebut, BNSP
menerbitkan modul pelatihan berbasis kompetensi asesor kompetensi yang
digunakan sebagai pedoman pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja agar terukur
dan terstandar.
Ditetapkan di
Pada Tgl
:
:
Jakarta
Maret 2019
Ketua
Badan Nasional sertifikasi Profesi
Kunjung Masehat, SH. MM
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. PROGRAM PELATIHAN
C. MAHAMAMI DAN INTERNALISASI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI
1. Asesmen Berbasis Kompetensi
2. Skema / Standar Sertifikasi
3. Standar Kompetensi
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional.
6. Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi
D. MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN
1. Menentukan pendekatan asesmen
2. Mempersiapkan rencana asesmen
3. Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi
4. Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/ Instrumen asesmen
E. MELAKSANAKAN ASESMEN
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen
2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas
3. Mendukung asesi
4. Membuat keputusan asesmen
5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
6. Meninjau proses asesmen
F. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
1. Menyiapkan proses validasi
2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi
3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi
LAMPIRAN
1. Formulir Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen
2. Formulir Melaksanakan Asesmen
3. Formulir Memberikan Kontribusi Dalam Validasi Asesmen
4. Dokumen Standar Kompetensi Asesor Kompetesi
5. Formulir Pendaftaran/Aplikasi Asesor Kompetensi
iii
ii
iii
1
3
8
11
15
16
20
21
28
30
33
38
41
42
62
67
71
72
73
73
74
77
81
83
84
86
87
100
105
108
161
A.
PENDAHULUAN
5 Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para instruktur maupun para
peserta baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten untuk
menjadi asesor yang kompeten dan profesional.
5 Modul ini disusun secara khusus dengan pengembangan percepatan pengembangan asesor
kompetensi untuk pengembangan tenaga kerja dengan metode instruksi pelatihan berbasis
komnpetensi (Competency based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi (Competency
based assessment = CBA). CBT dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh Indonesia dan ASEAN
(Association of South-East Asian Nations) sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negaranegara anggota ASEAN.
5 Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya?
a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga
kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang
dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga
kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan
mendapatkan pekerjaan.
b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seorang pekerja dapat
mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat
mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja,
maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang
pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
5 Apa itu Standar Kompetensi?
a. Standar kompetesi mendeskripsikan ketrampilan, pengetahuan yang dipersyaratkan untuk
melakukan suatu tugas atau aktivitas pada tingkat yang dipersyaratkan oleh standar.
b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus.
c.
Pada modul ini, karena belum tersedia standar kompetensimemetakan dan mengembangkan
skema sertifikasi, maka dikembangkan unit kompetensi memetakan dan mengembangkan skema
sertifikasi dengan konteks Kualifikasi dan Okupasi dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN, yang disusun sesuai dengan kerangka pengembangan standar kompetensi.
d. Pada modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi:
• Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif atau performatif yang terukur.
• Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam
kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat.
• Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada
proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
1
•
•
•
Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan
secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa
lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar,
rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan
terkait yang harus diikuti.
Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang
konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan),
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan,
serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
5 Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar
kompetensi. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan
kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, peserta sudah mampu
mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya
dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa peserta telah
kompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training.
5 Bagi para peserta bimbingan teknis, ingat bahwa fasilitator anda disini membantu cara mencapai
kompetensi anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten.
5 Cara Penilaian Kompetensi
a. Mengkonfirmasi pencapaian Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan kesesuaiannya dengan jenis produk di
tempat kerjanya.
b. Metode asesmen kompetensi sesuai dengan SKKNI (P.85ASM00.001.2 Merencanakan Aktivitas
dan Proses Asesmen, dan P.85ASM00.003.2 Melaksanakan Asesmen).
c. Pernyataan kompeten terhadap asesmen mandiri.
2
B.
PROGRAM PELATIHAN
Judul
: PROGRAM
Dikembangkan oleh : BNSP
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
FR.PBK-AK-001
1.
KUALIFIKASI PROGRAM PELATIHAN
1.1 Nama Program Pelatihan:
KKNI
(ditentukan berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi)
1.2 Jenjang program Pelatihan:
Tipe Program
KKNI
√ Okupasi
(ditentukan berdasarkan jenjang kualifikasi)
Ö
Okupasi
Klaster
Unit Kompetensi
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Jenjang
Acuan
Asesor Kompetensi
• Permenaker Nomor 185 Tahun 2018
Tentang Penetapan SKKNI Kategori
Pendidikan Golongan Pokok Jasa
Pendidikan Bidang Standardisasi,
Pelatihan Dan Sertifikasi
• Skema Sertifikasi Asesor Kompetensi
Nomor SS – BNSP – AK – 001
• TAESS00001 Assessor Skill Set
• Training Program: Assessor Of
Competency For The ASEAN
Standards And Certification Of
Expertise In Disaster Management.
Klaster
Unit
1.3 Deskripsi Program Pelatihan
(dirumuskan mengacu kepada isi program pelatihan)
1.4 Tujuan Pelatihan
(ditentukan berdasarkan nama program pelatihan)
2.
2.1.
2.2.
PERSYARATAN PESERTA
Persyaratan umum peserta
(Ditentukan berdasarkan kebutuhan program pelatihan)
•
•
Persyaratan Kompetensi
•
(Ditentukan mengacu pada prasyarat untuk mengikuti program
pelatihan)
3.
3.1.
Pelatihan ini mengembangkan kompetensi personil untuk dapat merencanakan aktivitas
dan proses asesmen, mengases kompetensi, dan berpartisipasi dalam validasi asesmen.
Menjadi asesor kompetensi yang kompeten untuk:
• Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen,
• Melaksanakan Asesmen, dan
• Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
•
Memenuhi semua persyaratan dalam deskripsi umum KKNI.
Memiliki Pemahaman dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema /
Standar Sertifikasi, Standar Kompetensi, Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional.
Memiliki sertifikat kompetensi teknis atau bukti pengalaman di bidangnya minimal 3
tahun dari industri/instansi/organisasi profesi;
Mampu mengoperasikan komputer untuk internet, program word dan pdf.
KURIKULUM PELATIHAN
UNIT KOMPETENSI
3.2.
(Ditentukan dengan mengacu pada pencapaian kompetensi
lulusan program pelatihan)
MATERI PELATIHAN
3.3.
(Dikelompokkan ke dalam kelompok umum dan inti)
Kebutuhan OJT
(Ditentukan sesuai dengan kompetensi lulusan)
Memahami dan Internalisasi Asesmen
Berbasis Kompetensi *(persyaratan
dasar)
Merencanakan aktivitas dan proses
asesmen
Melaksanakan asesmen
Memahami dan Internalisasi Asesmen
Berbasis Kompetensi
Terintegrasi dengan unit-unit kompetensi okupasi
asesor kompetensi.
Merencanakan aktivitas dan proses
asesmen
Melaksanakan asesmen
3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
•
Memberikan Kontribusi dalam Validasi
Asesmen
Memberikan Kontribusi dalam Validasi
Asesmen
4.
SILABUS PELATIHAN
•
•
•
Unit
Kompetensi/
Tujuan
4.1. Elemen/Tujuan
Instruksional
Khusus
4.2. Kriteria Unjuk Kerja
(Diidentifikasi sesuai elemen
kompetensi)
4.3. Indikator
Kompetensi
(Dideskripsikan
3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
4.4. Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan
praktek)
Jangka
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
3
Instruksional
Umum
Memahami dan
Internalisasi
(Awareness)
Asesmen
Berbasis
Kompetensi
(Diidentifikasi
berdasarkan Unit
Kompetensi)
Memahami
Asesmen Berbasis
Kompetensi
Pengertian Kompetensi dipahami
8 Employability Skills dipahami
Pelatihan Berbasis Kompetensi
dipahami
Asesmen Berbasis Kompetensi
dipahami
Skema / Standar
Sertifikasi
Skema sertifikasi KKNI dipahami
Skema sertifikasi Okupasi dipahami
Skema sertifikasi Klaster dipahami
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia dipahami
Kerangka Kualifikasi --> KKNI dipahami
Standar Okupasi dipahami
Unit Kompetensi dipahami
Memahami Standar
Kompetensi
Merencanakan
aktivitas dan
proses
asesmen
untuk mencapai
kriteria unjuk
kerja)
Memahami Sistem
Nasional Sertifikasi
Profesi
Sistem Nasional Nertifikasi Profesi
(SNSP) dipahami
Kelelmbagaan Badan Nasional
Sertifikasi Profesi dipahami
Kelembagaan Sertifikasi profesi
dipahami
Memahami
Harmonisasi Sistem
Sertifikasi Profesi
Internasional.
Referencing To AQRF dipahami
ASEAN Guiding Principles for QA and
Recognition of Competency Certification
System dipahami
Harmonisasi Internasional --> ILO:
RMCS dipahami
Dampak Harmonisasi dipahami
Harmonisasi Istilah, Deskripsi, Definisi
dipahami
Memahami
Internasasi
Penerapan Standar
pada Industri,
Lemdiklat dan
Sertifikasi
Penerapan Standar pada Industri,
Lemdiklat dan Sertifikasi dipahami.
Menentukan
pendekatan
asesmen
Kandidat, tujuan dan konteks asesmen
diidentifikasi dan dikonfirmasikan
dengan orang yang relevan sesuai
dengan persyaratan hukum, organisasi
dan etika.
Standar industri atau tempat kerja yang
berlaku diidentifikasi dan diakses untuk
asesmen, dan persyaratan asesmen
spesifik apa pun
Unit kompetensi dan persyaratan
asesmen dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti
yang diperlukan untuk menunjukkan
kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
Metode dan instrumen asesmen dipilih
untuk mendukung pengumpulan bukti
yang ditetapkan, dengan
mempertimbangkan konteks di mana
asesmen akan berlangsung
Rencana asesmen dikembangkan dan
persetujuan didapatkan dari para
pemangku kepentingan terkait
Informasi dari kandidat dan, jika
relevan, tempat kerja kandidat
digunakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan kontekstualisasi
Saran yang diberikan oleh paket
pelatihan atau pengembang kursus
yang relevan diperiksa dengan
kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
Alat asesmen yang ada dianalisis dan
amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk mengatasi kebutuhan
kontekstualisasi yang diidentifikasi
Peluang untuk kegiatan asesmen
terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat
asesmen dicatat
Menganalisis instrumen asesmen yang
tersedia untuk kesesuaian penggunaan
dianalisisi, dan modifikasi yang
diperlukan diidentifikasi.
Instrumen asesmen untuk memenuhi
standar dan kebutuhan tempat kerja /
kandidat yang diperlukan
dikembangkan.
Instrumen asesmen terhadap
persyaratan unit atau kursus dipetakan.
Instruksi yang jelas ditulis untuk
Mempersiapkan
rencana asesmen
Identifikasi
persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
Mengembangkan
Materi Uji
Kompetensi/
Instrumen asesmen
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Peserta dapat
menjelaskan
Internasasi
Penerapan
Standar pada
Industri, Lemdiklat
dan Sertifikasi
Peserta dapat
menentukan dan
mendokumentasik
an pendekatan
asesmen pada
formulir MAPA 01
Peserta dapat
menyiapkan dan
mendokumentasik
an rencana
asesmen pada
Formulir MAPA 01
Peserta dapat
mengidentifikasi
persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
Peserta dapat
mengontekstualisa
sikan dan meninjau
rencana asesmen,
serta
mendokumentasik
an rencana
asesmen pada
Formulir MAPA 01.
• Asesmen
Berbasis
Kompetensi
• Skema / Standar
Sertifikasi
• Standar
Kompetensi
• Sistem Nasional
Sertifikasi Profesi
• Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
• Internasasi
Penerapan
Standar pada
Industri,
Lemdiklat dan
Sertifikasi
• Memahami dan
menjelaskan untuk
menerapkan
asesmen berbasis
kompetensi
• Sistem Sertifikasi
Kompetensi,
Pelatihan Berbasis
Kompetensi,
Filsafat dan prinsip
Asesmen Berbasis
Kompetensi,
Skema Sertifikasi,
dan Standar
kompetensi,
• persyaratan etis
dan hukum asesor;
• Bagaimana
membaca dan
menafsirkan
standar kompetensi
yang diidentifikasi
sebagai tolok ukur
untuk asesmen;
• Bagaimana cara
mengontekstualisas
ikan standar
kompetensi dalam
pedoman yang
relevan;
• Empat prinsip
asesmen dan
bagaimana mereka
memandu proses
asesmen;
• Bagaimana
membaca dan
menafsirkan
standar kompetensi
yang diidentifikasi
sebagai tolok ukur
untuk asesmen;
• Tujuan dan fitur
bukti, dan berbagai
jenis bukti yang
digunakan dalam
asesmen berbasis
kompetensi,
termasuk RPL;
• Aturan bukti dan
bagaimana mereka
• Keterampilan
interpretasi kognitif
• keterampilan
teknologi untuk
menggunakan
peralatan dan
perangkat lunak yang
sesuai untuk
berkomunikasi
secara efektif dengan
orang lain
• keterampilan
penelitian dan
evaluasi untuk:
memperoleh standar
kompetensi, alat
asesmen dan
sumber daya
asesmen lain yang
relevan; karakteristik
kandidat penelitian
dan kebutuhan
penyesuaian yang
masuk akal;
mengevaluasi umpan
balik, dan
menentukan serta
mengimplementasika
n peningkatan pada
proses
• keterampilan
membaca untuk
menafsirkan dan
menafsirkan
informasi yang
relevan untuk
merancang dan
memfasilitasi proses
asesmen dan
pengakuan.
• keterampilan
komunikasi untuk
membahas asesmen,
termasuk proses
RPL dengan klien
dan penilai lainnya
Menerapka
n
Desakripsi
umum
KKNI
waktu
(teori dan
praktek)
=P+4M+O
6
4 jam
Memelihara
employabili
ty skills
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompetensi
.
23 jam
4
kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrumen asesmen
Draft instrumen asesmen memenuhi
standar yang disyaratkan dan
kebutuhan tempat kerja / kandidat
tertentu serta catat hasil pemeriksaan
diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
Melaksanaka
n Asesmen
Menetapkan dan
memelihara
lingkungan
asesmen
Mengumpulkan
bukti yang
berkualitas
Mendukung asesi
Membuat
keputusan
asesmen
Rencana asesmen diinterpretasi,
kemudian kebijakan dan prosedur
sistem asesmen serta persyaratan
organisasi /hukum/etika pelaksanaan
asesmen dikonfirmasikan dengan orang
yang relevan.
Acuan pembanding asesmen yang
relevan dan perangkat asesmen yang
akan digunakankan diakses dan
diinterpretasi guna memastikan bukti
dan cara pengumpulan bukti.
Rincian mengenai rencana asesmen
dan proses asesmen dijelaskan,
dibahas dan diklarifikasi dengan asesi,
termasuk kesempatan untuk melakukan
penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
Jika relevan, usulan perubahan
terhadap proses asesmen dirundingkan
dan disepakati dengan asesi.
Rencana asesmen diikuti sebagai
panduan dalam melaksanakan
asesmen, guna penentuan kompetensi,
metode asesmen dan perangkat
asesmen digunakan untuk
mengumpulkan, mengorganisasikan
dan mendokumentasikan bukti dalam
format yang sesuai.
Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam
pengumpulan bukti yang berkualitas.
Kebijakan dan prosedur sistem
asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika
untuk asesmen dibahas.
Asesi dibimbing dalam pengumpulan
bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini.
Komunikasi yang sesuai dan
keterampilan interpersonal digunakan
mengembangkan hubungan yang
profesional dengan asesi, yakni
hubungan yang merefleksikan
kepekaan terhadap perbedaan individu
dan memungkinkan terjadinya umpan
balik dua arah.
Bila diperlukan, keputusan-keputusan
mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik asesi dibuat bersama
asesi.
Penyesuaian-penyesuaian yang
beralasan dibuat sedemikian sehingga
dapat mempertahankan integritas
standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen
dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
Bila ada, dukungan spesialis sesuai
rencana asesmen diakses.
Risiko kesehatan dan keselamatan
kerja apa pun terhadap orang atau
peralatan ditanggulangi dengan segera.
Keterbatasan perolehan dan evaluasi
bukti yang berkualitas diidentifikasi dan
bila perlu diminta arahan dari orang
yang relevan.
Bukti yang telah terkumpul diperiksa
dan dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut dapat
merefleksikan bukti yang diperlukan
dalam memperlihatkan kompetensi dan:
• mencakupi seluruh bagian
komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding
asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait
lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
Pertimbangan berdasarkan prinsip
asesmen dan aturan bukti digunakan
Peserta dapat
menginterpretasik
an rencana
asesmen, tolok
ukur untuk
asesmen dan alat
asesmen yang
dinominasikan,
prosedur
asesmen,
mengatur
dukungan,
menjelaskan
kepada kandidat.
Peserta dapat
mengumpulkan
bukti kualitas dari
yang diajukan
oleh peserta
selama
pendaftaran dan
asesmen mandiri
dan yang dapat
ditunjukkan
selama asesmen
memandu
pengumpulan bukti;
• Berbagai jenis
metode asesmen.
• keterampilan
interpersonal untuk:
menunjukkan
sensitivitas terhadap
pertimbangan akses
dan kesetaraan dan
keragaman kandidat;
mempromosikan dan
menerapkan
keadilan, validitas,
reliabilitas, dan
fleksibilitas dalam
merencanakan
proses asesmen.
• asesmen berbasis
kompetensi
• kebijakan dan
prosedur RPL
yang ditetapkan
oleh organisasi
• kepekaan budaya
dan pertimbangan
kesetaraan
• kebijakan,
legislasi, kode
praktik dan
standar nasional
yang relevan,
termasuk undangundang
persemakmuran
dan negara
bagian atau teritori
yang dapat
memengaruhi
pelatihan dan
asesmen di sektor
pendidikan dan
pelatihan
kejuruan,
• Tanggung jawab
K3 terkait dengan
asesmen
kompetensi.
• keterampilan
analisis dan
interpretasi
• keterampilan
observasi
• keterampilan
penelitian dan
evaluasi
• kemampuan
kognitif
• keterampilan
membuat
keputusan
• keterampilan
membaca
• keterampilan
komunikasi dan
interpersonal
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompeten
si.
12 jam
Peserta dapat
mendukung
peserta untuk
mendapatkan dan
memastikan
semua bukti
memenuhi aturan
bukti.
Peserta dapat
membuat
keputusan
asesmen serta
menindaklanjuti
rekomendasi bagi
mereka yang
belum kompeten.
5
Merekam dan
melaporkan
keputusan
asesmen
Meninjau proses
asesmen
Memberikan
Kontribusi
dalam
Validasi
Asesmen
Menyiapkan
proses validasi
Memberikan
kontribusi dalam
proses validasi
Memberikan
kontribusi untuk
hasil validasi
untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah
didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
Dalam membuat keputusan asesmen,
kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika
digunakan.
Umpan balik yang jelas dan
membangun terkait keputusan asesmen
diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
Hasil asesmen segera dicatat secara
akurat sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
Laporan asesmen dilengkapi dan
diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
Bila diperlukan, rekomendasi tindak
lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
Bila diperlukan, dengan memperhatikan
ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang
keputusan asesmen.
Proses asesmen ditinjau berdasarkan
kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
Tinjauan didokumentasi dan direkam
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta
persyaratan organisasi/hukum/etika.
Keterampilan kematangan berfikir
(refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi
praktek asesmen.
Tujuan, fokus dan konteks validasi
dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
orang yang relevan.
Pendekatan validasi dibahas dan
dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan
prosedur sistem asesmen yang relevan
serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
Acuan Pembanding yang relevan untuk
asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi disepakati bersama.
Setiap dokumen yang terkait yang
relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati bersama.
Partisipasi aktif dalam sesi dan kegiatan
validasi didemonstrasikan dengan
menggunakan keterampilan komunikasi
yang sesuai.
Partisipasi dalam sesi dan kegiatan
validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi:
keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian
dan penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan
perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil
asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
Tinjauan, perbandingan dan evaluasi
dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan
dan keterkinian versi.
Temuan validasi didiskusikan, dianalisis
dan disepakati bersama untuk
mendukung perbaikan kualitas
asesmen.
Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung jawab
dalam melakukan asesmen,
Peserta dapat
mencatat dan
melaporkan
keputusan
asesmen sesuai
dengan SOP
lembaga yang
menyediakan
tugas dan dalam
konteks asesmen.
Peserta dapat
meninjau proses
asesmen
Peserta dapat
mengidentifikasi
kebijakan dan
prosedur sistem
asesmen tolok
ukur untuk
asesmen, bahan
untuk kegiatan
validasi
Peserta dapat
mengikuti proses
validasi.
• bagaimana
menafsirkan
standar
kompetensi dan
informasi
asesmen terkait
lainnya untuk
menentukan bukti
yang diperlukan
untuk
menunjukkan
kompetensi,
• prinsip asesmen
• aturan pembuktian
• keterampilan
perencanaan untuk
berpartisipasi
dalam kegiatan
validasi dalam
kerangka waktu
yang disepakati
• keterampilan
memecahkan
masalah untuk
mengidentifikasi
informasi yang tidak
konsisten, ambigu
atau kontradiktif
• keterampilan
evaluasi
• keterampilan
komunikasi untuk
berbagi informasi
dalam rapat validasi
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompeten
si.
5 jam
Peserta dapat
mengikuti proses
validasi hasil
asesmen.
6
diimplementasikan.
5.
5.1.
SUMBER DAYA PELATIHAN
Fasilitas dan sarana pelatihan
•
•
•
Komputer
Wifi
Fasilitas umum kelas.
(ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan
setiap unit kompetensi)
•
•
•
Modul pelatihan
SKKNI
Skema sertifikasi asesor
Kualifikasi instruktur
Master Asesor Bersertifikat
(Ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan
setiap unit kompetensi.
5.2.
5.3.
Bahan Pelatihan
(ditentukan sesuai dengan unit kompetensi/materi yang akan
dilatihkan )
6.
6.1.
VALIDASI PROGRAM PELATIHAN
Komponen Program Pelatihan
6.2.
Metode Validasi
6.3.
(Ditentukan Menurut Komponen yang akan Divalidasi)
•
Kualifikasi Program Pelatihan
•
Persyaratan Peserta
•
Kurikulum Pelatihan
•
Silabus
•
Peserta
Verifikasi kesesuaian dengan: program
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
SKKNI.
Persyaratan verifikasi kesesuaian peserta
dengan: program pelatihan terakreditasi;
skema sertifikasi; SKKNI.
Verifikasi kepatuhan kurikulum dengan:
program pelatihan terakreditasi; skema
sertifikasi; Komponen SKKNI.
Verifikasi kesesuaian dengan: program
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
Komponen SKKNI.
Kesesuaian Master Assessor
Finalisasi Program
(Dilakukan dengan Memperhatikan Input Rasional Dari Hasil Validasi)
Tanggal
Revisi
Status
17 Maret 2019
Memuaskan
17 Maret 2019
Memuaskan
17 Maret 2019
Memuaskan
17 Maret 2019
Memuaskan
15 Maret 2019
Memuaskan
Validasi
(nama, tanda tangan, & tanggal)
www.graphicnode.com
Work Street Work City, Work State
Work ZIP
T: Work Phone, F: Work Fax
Phone
Work Email, Work URL
7
PEMAHAMAN DAN INTERNALISASI
ASESOR KOMPETENSI
2019
8
3/17/19
MEMAHAMI DAN
INTERNALISASI TENTANG
ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
2019
9
1
3/17/19
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/Standar
sertifikasi,
• Standar kompetensi,
• Sistem Nasional Sertifikasi
Profesi, dan
• Harmonisasi Sistem
Sertifikasi Profesi
Internasional
PEMAHAMAN DAN
INTERNALISASI
TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
MERENCANAKAN
AKTIVITAS DAN
PROSES ASESMEN
• Menentukan Pendekatan
Asesmen
• Mempersiapkan rencana
asesmen
• Mengidentifikasi persyaratan
modifikasi dan
kontekstualiasi
• Mengembangkan Materi Uji
Kompetensi/Asesmen
• Menetapkan dan memelihara
lingkungan asesmen
• Mengumpulkan bukti yang
berkualitas
• Mendukung asesi
• Membuat keputusan asesmen
• Merekam dan melaporkan
keputusan asesmen
• meninjau proses asesmen
MELAKSANAKAN
ASESMEN
MEMBERIKAN
KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
• Menyiapkan validasi
• Memberi kontribusi
dalam proses validasi
• Memberikan kontribusi
dalam hasil validasi
TIK: MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
1.
2.
3.
4.
5.
Asesmen berbasis kompetensi
Skema/ standar Sertifikasi
Standar kompetensi
Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional
10
2
3/17/19
a. Kompetensi
1. ASESMEN
BERBASIS
KOMPETENSI
b. Skills for Employability
c. Pelatihan Berbasis Kompetensi
d. Asesmen Berbasis Kompetensi
a. Kompetensi
¡ Kompetensi mensyaratkan penerapan dari
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang relevan
dengan partisipasi efektif, secara konsisten dari
waktu ke waktu di lingkungan tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
o Pengetahuan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan
seseorang untuk diketahui dalam melakukan kinerja
dalam pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif.
o Ketrampilan mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan
pada situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil
yang dibutuhkan di tempat kerja.
o Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan
pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan
dilakukan dengan cara tertentu
11
3
3/17/19
b. EMPLOABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1)
Employability Skills
KOMUNIKASI
•
•
•
•
KERJASAMA
(TEAMWORK)
menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya.
menggunakan berbagai keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan, bertanya, membaca,
menafsirkan, dan menulis dokumen
menulis laporan bahaya dan insiden.
menggunakan keterampilan fasilitasi dan interpersonal yang efektif, termasuk bahasa verbal dan nonverbal yang peka terhadap kebutuhan dan perbedaan orang lain.
• bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan, meninjau, dan mengevaluasi proses dan
hasil asesmen
• berpartisipasi aktif dalam sesi validasi asesmen
• mengelola hubungan kerja dan mencari umpan balik dari kolega dan klien pada kinerja
profesional
1. PERMENAKER 3/2016
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)
PROBLEM SOLVING
•
•
•
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di lingkungan belajar/asesmen
menggunakan keterampilan manajemen waktu dalam merancang asesmen
menghasilkan serangkaian opsi untuk memenuhi kebutuhan klien
BERINISIATIF
•
menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih pendekatan penyampaian yang memotivasi dan melibatkan
peserta asesi.
memantau dan meningkatkan praktik kerja untuk meningkatkan inklusivitas.
menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan asesmen klien.
menerapkan keterampilan desain untuk mengembangkan program inovatif dan fleksibel dengan biaya
efektif.
•
•
•
MERENCANAKAN
DAN
MENGORGANISASI
KAN
•
•
•
•
•
meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan spesifikasi tempat kerja
merencanakan, memprioritaskan, dan mengatur alur kerja
menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat penilaiankompetensi
mendokumentasikan rencana aksi dan laporan bahaya
mengatur sumber daya manusia, fisik dan material yang diperlukan untuk asesmen.
12
4
3/17/19
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)
MANAJEMEN DIRI
•
•
•
•
•
•
bekerja dalam kerangka kerja kebijakan dan organisasi
mengelola hubungan kerja dan kerja
mematuhi tanggung jawab etika dan hukum
mengambil tanggung jawab pribadi dalam perencanaan, penyampaian, dan peninjauan pelatihan
menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan profesionalisme
meninjau persepsi dan sikap pribadi
BELAJAR
•
•
melakukan evaluasi diri dan praktik refleksi
meneliti informasi dan mengakses kebijakan dan kerangka kerja untuk mempertahankan kekunian
keterampilan dan pengetahuan
mempromosikan budaya belajar di tempat kerja
mencari umpan balik dari kolega.
•
•
TEKNOLOGI
•
•
•
•
menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil, termasuk pengiriman online dan penelitian
menggunakan internet
menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk mencatat asesmen
mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi dan peralatan sebelum pelatihan
menggunakan berbagai perangkat lunak, termasuk paket presentasi
c. Pelatihan berbasis kompetensi
1
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT)
adalah pelatihan yang memberikan
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang dibutuhkan untuk
mendemonstrasikan kompetensi dalam
hubungannya dengan kompetenis
industri yang sudah ditentukan dan
ditetapkan. (ASEC, 2013).
2
Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)
fokus pada apa yang dapat dilakukan
atau harus dilakukan oleh pekerja di
tempat kerja.
3
Kompetensi mengacu pada kemampuan
untuk melakukan tugas dan tugas
tertentu dengan standar kinerja yang
diharapkan di tempat kerja.
13
5
3/17/19
CIRI-CIRI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (ASEC, 2013)
PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan,
dan sikap yang dibutuhkan
untuk melakukan suatu
pekerjaan
Kerangka Kualifikasi
Sistem untuk pengakuan
kompetensi
Strategi Dan Materi
Pembelajaran Mampu
Telusur Dengan Standar
Kompetensi
Bagaimana membantu orang
untuk mendapatkan
keterampilan dan
pengetahuan
Asesmen Berbasis
Kompetensi
Proses menilai apakah orang
memiliki keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang
dibutuhkan
d. Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)
¡ CBA: Asesmen terhadap bukti untuk menentukan apakah kemampuan
seseorang saat ini sesuai dengan standar kompetensi (Hayton dan Wagner
1998).
¡ Asesmen berbasis kinerja adalah Adalah proses mengumpulkan bukti dan
membuat penilaian tentang apakah seseorang telah mencapai kompetensi.
Ini sering digambarkan sebagai proses yang direferensikan dengan kriteria,
karena melibatkan orang yang diases berdasarkan kriteria tetap atau tolok
ukur yang telah ditentukan sebelumnya - seperti yang dinyatakan dalam unit
kompetensi.
14
6
3/17/19
Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) (Harris, R., Guthrie, H., Hobart,
B. & Lundberg, D. 1995)
01
02
03
Berbasis kriteria,
asesmen berdasarkan
bukti dengan
hubungannya dengan
standar industri atau
serangkaian kriteria utuk
menentukan kompetensi
Berbasis bukti, Suatu
proses yang
membandingkan bukti
kompetensi dengan
suatu standar
Partisipatori, kandidat
terlibat dalam proses
asesmen
2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI
¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori
posisi atau ketrampilan.
¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan
kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013)
¡ Skema sertifikasi:
o Okupasi
o Kualifikasi Nasional
o Klaster
15
7
3/17/19
a. Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional
b. Kerangka kualifikasi
3. STANDAR
KOMPETENSI
c. Standar okupasi
d. Unit Kompetensi
a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Pemberlakuan
Akreditasi LDP
Penerapan
Standar
Pelatihan berbasis
kompetensi
Lisensi LSP
Pengembangan
Standar
SKKNI
Harmonisasi
Standardisasi
Sertifikasi
Kompetensi
MRA
SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Notifikasi
Pembinaan dan Pengendalian
16
8
3/17/19
b. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
9
¡ adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
8
dapat menyandingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
7
6
5
4
3
2
1
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
JENJANG
KUALIFIKASI
S3
S3 (Terapan)
S2
S2 (Terapan)
Spesialis
S1
D II
DI
Sekolah Menengah Kejuruan
(3)
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)
Pendidikan Pra Sekolah (1-2)
Dit. BELMAWA, 2012
9
8
AHLI
KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI OCCUPATIONAL
STRATEGIKAL
KOGNITIF
K
VII
7
6
V
5
IV
4
VI
D IV
D III
SMA
(3)
IX
VIII
Profesi
KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI EDUCATIONAL
III
3
II
2I
1
MANAJERIAL
TEKNISI /
ANALIS
SUPERVISIONAL
PSIKO
MOTORIK OPERATOR
TEKNIKAL
PENGEMBANGAN KARIR
(DUDI, LATKER, MASY)
17
9
3/17/19
c. Standar Okupasi
¡ Mengacu pada pernyataan aktivitas dan
tugas berkaitan dengan tugas yang
sepesifik dan prakteknya.
Semua kualifikasi atau program termasuk berbagai topik
yang fokus dalam kemampuan peserta pelatihan untuk
menunjukkan kinerja atau perkerjaan di area kerja yang
spesifik dan dengan tanggung jawab atau fungsi tugas
tertentu. (ASEC, 2013).
c. Unit kompetensi
Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan
tempat kerja yang terpisah dan mencakupi:
• Pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung kompetensi
• Bahasa, literasi dan numerasi.
• Persyaratan K3
18
10
3/17/19
d. STRUKTUR UNIT KOMPETENSI
Judul Unit
Deskripsi
Elemen
Kriteria Unjuk Kerja
1.
1.1
1.2
1.3
2.
2.1
2.2
2.3
Batasan Variabel
Panduan asesmen
19
11
3/17/19
4. SISTEM
NASIONAL
SERTIFIKASI
PROFESI
TETTY, 2019
20
12
3/17/19
TETTY, 2019
5. HARMONISASI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI INTERNASIONAL
a
b
c
AQRF
ASEAN Guiding Principles
for Quality Assurance and
Recognition of
Competency Certification
System.
ILO
21
13
3/17/19
a. Kerangka Kualifikasi
22
14
3/17/19
DIAGRAM ILUSTRASI KKKNI DAN AQRF
KKNI-INDONESIA
BNSP, 2015
23
15
3/17/19
b. PEDOMAN MENCAKUPI:
¡ Gambaran Umum Kerangka Kualifikasi Nasional
¡
¡
¡
¡
¡
(NQF) Negara-Negara Anggota ASEAN
Gambaran Umum Sistem Sertifikasi Kompetensi
Negara-Negara Anggota ASEAN
Aspek-Aspek Kunci Penjaminan Mutu
Prinsip Panduan dan Protokol untuk Penjaminan
Mutu
Prinsip Panduan dan Protokol untuk Pengakuan
Sistem Sertifikasi Kompetensi di antara NegaraNegara Anggota ASEAN
Berpartisipasi dalam Kegiatan Pembuatan
Referensi Nasional
PENGEMBANGAN PRODUK TVET
Didalam sistem TVET apapun, ada beberapa pilihan untuk pengembangan standar
pencapaian TVET, termasuk:
Standar
kompetensi
• Adalah pernyataan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Standar okupasi
• Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknya
Standar
sertifikasi/skema
• adalah pernyataan capaian pembelajaran dan metodologi yang akan
digunakan
Standar
asesmen
• yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang
diberikan
Standar edukasi
• yang merupakan pernyataan tujuan pembelajaran, konten yang harus
ditangani, persyaratan masuk dan sumber daya yang diperlukan
24
16
3/17/19
c
SKKNI
INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD
Dikembangkan
berdasarkan
2016
STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK (RMCS
2016):
¡ Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan keseluruhan pendidikan dan
pelatihan peserta didik, standar kompetensi menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam
kurikulum.
¡ Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar kompetensi menciptakan
titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan
pendekatan umum seperti RMCS membuat pengambilan keputusan lebih mudah.
¡ Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk penerimaan dan pengakuan
tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara.
¡ Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan ketrampilan di suatu
sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga
mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di
berbagai peran kerja.
25
17
3/17/19
1. Dalam Pengembangan Standar à setiap negara
tidak harus melakukan riset dan merumuskan
sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga
percepatan pemenuhan ketersediaan standar
kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin
tidak harus bertahun-tahun.
2.
Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera
adanya saling pengakuan kompetensi antara
negara sehingga akan berkontribusi terhadap
pergerakan alur SDM kompeten antar negara,
pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada
akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa
Indonesia.
d. DAMPAK HARMONISASI STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI
26
18
3/17/19
Sertifikasi Kompetensi Kerja:
e. HARMONISASI
ISTILAH,
DESKRIPSI DAN
ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN
• adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan objektif melalui uji
kompetensi/asesmen yang mengacu kepada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional
dan/atau Standar Khusus.
Lisensi:
• adalah bentuk pengakuan dari BNSP kepada LSP untuk dapat
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP.
Profesi:
• adalah bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi yang diakui
oleh masyarakat.
SKKNI:
ISTILAH, DESKRIPSI
DAN ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN (LJT)
• Adalah rumusan kemampuan kerja yamg mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlianserta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK):
• Adalah standar kompetensi yang dikembangkan dan digunakan oleh
organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki
ikatan kerjasama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi
lain yang memerlukan.
Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI):
• Adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan
oleh suatu organisasi multi nasional dan digunakan secara
internasional.
27
19
3/17/19
Pelatihan kerja:
• adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
ISTILAH, DESKRIPSI
DAN ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN (LJT)
Skema Sertifikasi/standar sertifikasi:
• Adalah Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan
dengan kategorijabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
Tempat Uji Kompetensi:
• Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi
persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk
mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi.
6. Internalisasi Penerapan Standar Kompetensi pada Industri, LEMDIKLAT dan sertifikasi
SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI
PENERAPAN PADA INDUSTRI
≈
Judul SOP
≈
Ruang Lingkup SOP
Langkah utama proses
SKKNI
SKKI, SKK
Judul Unit Kompetensi
Deskripsi Unit
≈
≈
Elemen
PENERAPAN PADA
PENDIDIKAN à DACUM
à CP
SERTIFIKASI KOMPETENSI
≈
Judul Materi Pembelajaran
≈
Ruang lingkup Materi
pembelajaran
≈
≈Tujuan Instruksional khusus ≈
Judul Sertifikat; unit
kompetensi
Ruang lingkup asesmen
Elemen
(Learning Objectives)
Instruksi kerja
Speseifikasi sesuai kontek
QA
≈
≈
≈
Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
Batasan variabel
Panduan penialaian
≈
Indikator
kompetensi/kompetensi
dasar
≈
≈Kontetualisasi pembelajaran ≈
Evaluasi
≈
≈
Kriteria Pencapaian
kompetensi
Konteks asesmen
Panduan asesmen
Interface Model: Surono, 2018
28
20
3/17/19
RINGKASAN
TERIMAKASIH
29
21
MERENCANAKAN AKTIFITAS DAN PROSES
ASESMEN
2019
30
30
3/9/19
MERENCANAKAN
AKTIVITAS DAN
PROSES ASESMEN
SKKNI-P.85ASM00.001.2
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
§ Peserta pelatihan dapat mengembangkan Rencana dan
proses asesmen dalam kondisi tempat kerja atau
tempat kerja yang disimulasikan minimal 5 kali,
termasuk:
o Menentukan pendekatan penilaian
o menyiapkan rencana penilaian
o Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi
o Mengemangkan materi uji kompetensi
31
1
3/9/19
4. Mengembangkan
Materi Uji
Kompetensi
PENERAPAN
Unit ini menjelaskan
keterampilan dan
pengetahuan yang
diperlukan untuk
merencanakan proses
asesmen, termasuk
Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL), dalam
sistem asesmen berbasis
kompetensi.
Ini berlaku untuk
individu dengan
tanggung jawab
perencanaan
asesmen.
Dalam merencanakan kegiatan
dan proses, individu diminta
untuk mengidentifikasi
komponen perangkat asesmen,
menganalisis dan menafsirkan
perangkat asesmen, dan
mengembangkan materi usi
Kompetensi (juga dikenal
sebagai tugas asesmen) dan
rencana asesmen.
Persyaratan lisensi,
legislatif atau
sertifikasi yang
berlaku untuk unit ini
adalah sesuai
PBNSP
32
2
3/9/19
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
Element mendeskrispsikan KUK mendeskripsikan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk mendemostrasikan pencapaian dari elemen
capaian pembelajaran yang
esensial
1. Menentukan pendekatan
1.1Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan
asesmen
hukum, organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa
pun
2. Mempersiapkan rencana
2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk
asesmen
menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.1 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan
konteks di mana asesmen akan berlangsung
2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait
3. Identifikasi persyaratan
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
modifikasi dan
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang
Kontekstualisasi
diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat
4. Mengembangkan Materi 4.1Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan
Uji Kompetensi
diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
1. ELEMEN 1: MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN
1.1. Kandidat, tujuan dan
konteks asesmen
diidentifikasi dan
dikonfirmasikan dengan
orang yang relevan sesuai
dengan persyaratan hukum,
organisasi dan etika
1.2. Standar industri atau
tempat kerja yang berlaku
diidentifikasi dan diakses
untuk asesmen, dan
persyaratan asesmen
spesifik apa pun
33
3
3/9/19
1.1. KANDIDAT, TUJUAN DAN KONTEKS ASESMEN DIIDENTIFIKASI DAN DIKONFIRMASIKAN
DENGAN ORANG YANG RELEVAN SESUAI DENGAN PERSYARATAN HUKUM, ORGANISASI DAN
ETIKA
Kandidat:
¡ Hasil pelatihan dan / atau
pendidikan
¡ Pekerja berpengalaman
¡ Pelatihan / belajar mandiri
TUJUAN ASESMEN/RPL
Sertifikasi
kompetensi
Pengakuan
Kompetensi Terkini
(PKT) yang sudah
dimiliki asesi.
Pengukuran kinerja
Rekognisi
Pembelajaran Lampau
Pengklasifikasian
karyawan/pemberian
dukungan
pengembangan karir.
Evaluasi hasil
pelatihan/proses
pembelajaran.
Rekrutmen berbasis
kompetensi.
Penetapan kemajuan
dalam rangka
pencapaian kualifikasi.
Pemberian lisensi,
registrasi, penugasan
atau
persyaratan regulator.
34
4
3/9/19
KONTEKS ASESMEN
1
Dengan lingkungan
tempat kerja
(tempat kerja riil
atau simulasi).
2
3
Dengan Peluang
untuk
mengumpulkan bukti
dalam berbagai
situasi (tersedia atau
terbatas).
Dalam hubungan antar
standar kompetensi
dengan bukti untuk
mendukung assmen,
aktivitas pekerjaan
kandididat ditempat
kerja, dan aktivitas
belajar.
4
Dalam hubungannya
dengan siapa yang
melakukan asesmen
(lembaga sertifikasi,
lembaga pelatihan,
asesor dari dunia
usaha (enterprise
assessor).
¡ kebijakan dan prosedur sistem asesmen
¡ persyaratan strategi asesmen
¡ sistem pelaporan, pencatatan dan pengambilan kepiutusan untuk asesmen,
PERSYARATAN
HUKUM, ORGANISASI
DAN ETIKA
termasuk RPL.
sistem jaminan mutu
rencana bisnis dan kinerja
kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan
pengaturan kolaboratif dan kemitraan
parameter sumber daya yang ditentukan
pengaturan saling pengakuan
sistem dan proses hubungan industrial, penghargaan, dan perjanjian perusahaan
Kerangka Kualifikasi
ruang lingkup registrasi
kebijakan dan prosedur sumber daya manusia
persyaratan hukum, termasuk:anti-diskriminasi
kesempatan kerja yang setara
peran pekerjaan, tanggung jawab, dan kondisi
kode praktik industri yang relevan
persyaratan kerahasiaan dan privasi
Pertimbangan K3, termasuk:memastikan persyaratan K3 dipatuhi selama proses
penilaian
¡ mengidentifikasi dan melaporkan bahaya dan kekhawatiran K3 kepada personel
terkait.
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
¡
35
5
3/9/19
ORANG YANG RELEVAN UNTUK DIKONFIRMASI:
¡ Manajer sertifikasi.
¡ Lembaga pelatihan kerja
¡ Manajer pelatihan
¡ Lainnya.
1.2. STANDAR
INDUSTRI ATAU
TEMPAT KERJA
YANG BERLAKU
DIIDENTIFIKASI DAN
DIAKSES UNTUK
ASESMEN, DAN
PERSYARATAN
ASESMEN SPESIFIK
APA PUN
Standar industri atau tempat kerja
• Standar kompetensi:
• Kriteria asesmen kurikulum saja:
• Spesifikasi kinerja suatu perusahaan
atau industri:
• Spesifikasi Produk:
• Pedoman khusus
• Pelanggan, perusahaan atau organisasi.
36
6
3/9/19
LATIHAN 1. TENTUKAN
PENDEKATAN !
¡ Pilih satu unit kompetensi yang
Anda kuasai untuk
direncanakan dengan 3
kesempatan sesuai dengan jenis
kandidat atau unit kompetensi.
37
7
3/9/19
2. ELEMEN 2: MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN
1
2.1. Unit kompetensi dan
persyaratan asesmen
dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti
dan jenis bukti yang
diperlukan untuk
menunjukkan
kompetensi, sesuai
dengan aturan bukti
2.1. UNIT KOMPETENSI
DAN PERSYARATAN
ASESMEN DIANALISIS
UNTUK
MENGIDENTIFIKASI
BUKTI DAN JENIS
BUKTI YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
MENUNJUKKAN
KOMPETENSI, SESUAI
DENGAN ATURAN
BUKTI
2
2.2. Metode dan
instrumen asesmen
dipilih untuk mendukung
pengumpulan bukti yang
ditetapkan, dengan
mempertimbangkan
konteks di mana asesmen
akan berlangsung
3
2.3. Rencana asesmen
dikembangkan dan
persetujuan didapatkan
dari para pemangku
kepentingan terkait.
Bukti adalah informasi yang dikumpulkan, ketika dicocokkan dengan
persyaratan unit kompetensi, memberikan bukti kompetensi. Bukti dapat
mengambil banyak bentuk dan dikumpulkan dari sejumlah sumber.
Bukti bisa langsung, tidak langsung atau tambahan
Tidak ada satu pun bentuk bukti yang lebih baik dari yang lain. Bukti
kualitas dipilih dengan tepat untuk asesi dan konteks, dan memenuhi
empat 'aturan' bukti.
38
8
3/9/19
ATURAN BUKTI
ATURAN BUKTI
2.2.
Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
Memberikan bukti keterampilan kerja.
Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang dinilai.
Valid/Sah:
•
•
•
•
Cukup
• Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen
tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima
dimensi kompetensi.
• Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi.
Asli
• apakah karya peserta sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
Andal
• menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi
unit kompetensi yang didukung
METODE DAN INSTRUMEN ASESMEN DIPILIH UNTUK MENDUKUNG PENGUMPULAN BUKTI
YANG DITETAPKAN, DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KONTEKS DI MANA ASESMEN AKAN BERLANGSUNG
Ada banyak
sumber bukti
potensial dan
banyak
metode dan
teknik untuk
mengumpulka
n bukti
Metode Asesmen
Contoh
q Observasi
langsung
• kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat kerja, aktivitas
kerja dalam lingkungan tempat kerja yang disimulasikan
q Kegiatan
terstruktur
• Latihan simulasi dan permainan peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan
q Tanya jawab
• pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan,
angket, ujian lisan atau tertulis
q Verifikasi
Portofolio
• contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan
dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku
catatan, informasi tentang pengalaman hidup.
q Ulasan produk
• testimonial dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan,
pencapaian sebelumnya yang diautentikasi, wawancara dengan
atasan, atasan, atau rekan kerja.
39
9
3/9/19
KONTEKSTUALISASI UNIT KOMPETENSI
¡ tidak boleh menghapus atau menambah jumlah dan konten elemen dan
kriteria kinerja
¡ dapat menambahkan terminologi industri tertentu ke kriteria kinerja di mana ini
tidak mendistorsi atau mempersempit hasil kompetensi
¡ dapat membuat amandemen dan penambahan pada pernyataan jangkauan
selama perubahan tersebut tidak mengurangi luasnya penerapan kompetensi
dan mengurangi portabilitasnya, dan / atau
¡ dapat menambahkan detail pada panduan bukti di bidang-bidang seperti
aspek kritis bukti atau sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan di mana
hal ini memperluas luasnya kompetensi tetapi tidak membatasi
penggunaannya.
2.3. RENCANA ASESMEN DIKEMBANGKAN DAN PERSETUJUAN
DIDAPATKAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT
¡ keseluruhan dokumen perencanaan
yang menjelaskan:
o apa yang akan diases, yaitu unit kompetensi;
o kapan asesmen akan dilakukan dan akan terjadi.
o di mana asesmen akan dilakukan, yaitu konteks
asesmen;
o bagaimana asesmen akan terjadi, yaitu metode
yang akan digunakan;
40
10
3/9/19
latihan 2. Kembangkan Rencana Asesmen
berdasarkan pendekatan asesmen.
3. ELEMEN 3: IDENTIFIKASI PERSYARATAN MODIFIKASI
DAN KONTEKSTUALISASI
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat.
41
11
3/9/19
Latihan 3. Identifikasi kebutuhan Modifikasi dan kontekstualisasi !
4.1 Menganalisis instrumen
asesmen yang tersedia untuk
kesesuaian penggunaan dianalisisi,
dan modifikasi yang diperlukan
diidentifikasi.
4.5 Draf instrumen asesmen
memenuhi standar yang
disyaratkan dan kebutuhan tempat
kerja / kandidat tertentu serta
catat hasil pemeriksaan diperiksa,
dicatat dan dikonfirmasi
4.4 Instruksi yang jelas ditulis
untuk kandidat dan penilai
mengenai penggunaan instrumen
asesmen
4.2 Instrumen asesmen untuk
memenuhi standar dan kebutuhan
tempat kerja / kandidat yang
diperlukan dikembangkan.
4. ELEMEN 4:
MENGEMBANG
KAN MATERI
UJI
KOMPETENSI
4.3 Instrumen asesmen terhadap
persyaratan unit atau kursus
dipetakan
42
12
3/9/19
4.1 MENGANALISIS INSTRUMEN ASESMEN YANG TERSEDIA UNTUK KESESUAIAN
PENGGUNAAN DIANALISISI, DAN MODIFIKASIYANG DIPERLUKAN
DIIDENTIFIKASI.
¡ Identifikasi materi uji kompetensi yang tersedia
¡ Identifikasi Materi Uji Kompetisi yang direncanakan dalam
perencanaan
¡ Identifiksi MUK yang belum tersedia berdasarkan rencana
asesmen
¡ Identifikasi MUK yang tesedia perlu dimodifikasi sesuai
konteks yang direncanakan
Pahami perbedaan Perangkat Asesmen dan Materi Uji
Kompetensi
4.2 MUK UNTUK
MEMENUHI
STANDAR DAN
KEBUTUHAN
TEMPAT KERJA /
KANDIDAT YANG
DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN
Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi
demonstrasi.
Kembangkan MUK Kegiatan terstruktur
Kembangkan MUK Verifikasi Portfolio
Kembangkan MUK Tinjauan produk
Kembangkan MUK Pertanyaan tertulis
43
13
3/9/19
MATERI UJI
KOMPETENSI?
Perangkat asesmen
adalah bahan yang
memungkinkan
Anda
mengumpulkan
bukti
menggunakan
metode asesmen
yang Anda pilih.
Perangkat asesmen adalah instrumen
(materi uji) dan prosedur yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menafsirkan
bukti kompetensi:
• Instrumen adalah aktivitas atau pertanyaan
spesifik yang digunakan untuk mengases
kompetensi dengan metode asesnen yang
dipilih. Instrumen asesnen/materi uji
Kompetensi dapat didukung oleh profil
kinerja yang dapat diterima dan aturan atau
pedoman pengambilan keputusan untuk
digunakan oleh asesor.
• Prosedur adalah informasi atau instruksi yang
diberikan kepada kandidat dan asesor tentang
bagaimana asesmen akan dilakukan dan dicatat.
• Mereka juga dapat, jika dirancang dengan baik,
digunakan untuk tujuan pencatatan dan pelaporan.
44
14
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
PENGAMATAN LANGSUNG (PEKERJAAN NYATA / AKTIVITAS WAKTU NYATA DI TEMPAT KERJA,
AKTIVITAS KERJA DALAM LINGKUNGAN TEMPAT KERJA YANG DISIMULASIKAN)
Checklist
Observasi
Observasi adalah metode penting untuk asesmen berbasis kompetensi, yang
mengharuskan kandidat untuk menunjukkan tidak hanya apa yang mereka ketahui,
tetapi juga apa yang bisa mereka lakukan. Sejumlah lembaga dapat dikembangkan
untuk mendukung metode asesmen ini, mencakup:
Daftar periksa pengamatan langsung dirancang untuk menentukan
kompetensi yang ditunjukkan terhadap elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja yang terkait.
Pertanyaan
mendampingi
checklists
Instruksi kepada
kandiddat dan
asesor/observers
Untuk konteksnya, juga terhadap spesifikasi dan persyaratan
tempat kerja (exp: standar spesifikasi produk dan SOP)
45
15
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
KEGIATAN TERSTRUKTUR (LATIHAN SIMULASI DAN PERMAINAN PERAN, PROYEK,
PRESENTASI, LEMBAR KEGIATAN)
Dalam kasus di mana Anda membangun kegiatan asesnen terstruktur
/ disimulasikan untuk mengases kompetensi, Anda perlu
mengembangkan serangkaian asesmen, yang dapat mencakup:
skenario / garis
besar situasi
skrip untuk orang
yang terlibat
dalam kegiatan /
simulasi
instruksi untuk
kandidat dan
asesor
Checklist
observasi
46
16
3/9/19
Skenario
dapat berupa kartu sederhana yang menguraikan
skenario kepada kandidat, peserta lain, dan asesor.
skrip untuk
orang yang
terlibat dalam
kegiatan /
simulasi
instruksi untuk
kandidat dan
asesor
Anda harus menyediakan skrip untuk setiap peserta
yang membantu menciptakan situasi.
Checklist
observasi
Dapat menggunakan daftar periksa pengamatan
demonstrasi
Selain informasi yang harus diberikan kepada
kandidat yang menghadapi tugas asesnen, kandidat
harus diberitahu tentang apa yang diases melalui
dramatisasi.
LATIHAN
SIMULASI
DAN
PERMAINAN
PERAN
INSTRUKSI ASESOR UNTUK SIMULASI RESPONS TUMPAHAN
BERBAHAYA (CONTOH)
47
17
3/9/19
ctd example
PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT PEKERJAAN
Saat mengases proyek yang terkait dengan pekerjaan
seperti mendesain produk, menulis dokumen tempat
kerja, menyelesaikan masalah, melakukan presentasi,
mengembangkan proposal untuk manajemen, Anda
mungkin merasa berguna untuk merancang penjelasan
singkat proyek atau lembar instruksi. Proyek dapat
dirancang untuk diselesaikan oleh individu atau
kelompok.
Ringkasan proyek atau lembar instruksi
proyek Anda harus menjabarkan sebagai
berikut:
• tujuan proyek - elemen kompetensi mana yang harus
ditunjukkan melalui proyek
• sumber daya yang mungkin digunakan kandidat
• harapan kinerja tertentu
• siapa yang akan mengamati kinerja atau mengases produk
• instruksi untuk kandidat, termasuk jangka waktu dan
informasi terkait lainnya.
48
18
3/9/19
MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PENILAIAN:
VERIFIKASI PORTFOLIO (ALAT UNTUK BUKTI YANG DIKOMPILASI OLEH KANDIDAT) (CONTOH KERJA YANG DISUSUN OLEH
KANDIDAT, PRODUK DENGAN DOKUMENTASI PENDUKUNG, BUKTI HISTORIS, JURNAL ATAU BUKU CATATAN, INFORMASI TENTANG
PENGALAMAN HIDUP)
¡ Dalam beberapa kasus, para kandidat, termasuk mereka yang mencari
pengakuan atas pembelajaran mereka sebelumnya, dapat mengumpulkan
bukti tambahan, seperti portofolio, koleksi sampel kerja, produk dengan
dokumentasi pendukung, bukti historis, jurnal / buku catatan atau informasi
tentang pengalaman hidup. Dengan masing-masing metode penilaian ini,
instruksi untuk kandidat, dan kriteria untuk evaluasi sangat penting.
¡ Ada contoh praktik buruk. Calon, terutama mereka yang mencari RPL, tidak
didukung dalam upaya mereka untuk memberikan bukti, dan akibatnya
menyerah atau mengumpulkan banyak bukti yang gagal memenuhi aturan
bukti.
¡ Jika metode ini digunakan, sangat penting bahwa alat yang menyertainya
memberikan instruksi yang jelas kepada asesor dan kandidat.
49
19
3/9/19
ALAT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan bahan
yang disiapkan oleh kandidat
untuk menunjukkan pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman
mereka. Ini sering digunakan
sebagai alat bagi kandidat yang
mencari RPL. Pendekatan baru
yang disederhanakan untuk RPL
mendorong metode asesmen
yang mengurangi ketergantungan
sebelumnya pada bukti berbasis
kertas dan memberikan
kesempatan bagi kandidat untuk
mengumpulkan bukti kompetensi
mereka dalam berbagai cara yang
lebih sesuai dengan persyaratan
unit / unit.
Semakin banyak metode yang
digunakan untuk mengumpulkan
bukti untuk metode asesmen
cermin RPL yang digunakan dalam
program pelatihan. Ini termasuk
asesmen mandiri, proses
wawancara dan / atau pengamatan
langsung baik pada pekerjaan di
tempat kerja, atau dalam
lingkungan yang disimulasikan.
Jika Anda memilih untuk
menggunakan portofolio, sebagai
bagian dari bukti yang menjadi
dasar asesmen Anda, pedoman
Anda untuk kandidat perlu
meninggalkan keraguan mengenai
tujuan dan komposisi portofolio
yang diharapkan. Portofolio bisa
memakan waktu lama untuk
dikompilasi dan diasesmen, jadi
jika Anda memilih untuk
menggunakan metodologi ini,
Anda perlu berhati-hati dalam
mengembangkan pedoman yang
tepat.
BAHAN-BAHAN PORTOFOLIO
BENTUK BUKTI
Jadwal Self-assessment
PENERAPAN
Mengizinkan kandidat menilai kinerjanya sendiri terhadap persyaratan unit
kompetensi yang relevan.
Transkrip resmi, kualifikasi, Pernyataan Memberikan bukti pendidikan atau pelatihan sebelumnya yang diselesaikan di
Pencapaian, sertifikat
tempat atau di luar pekerjaan.
Umpan balik asesmen atau daftar
Memberikan bukti kinerja di tempat kerja, komentar pengamat dan tindakan di
periksa yang lengkap
masa depan sebagai hasil dari asesmen.
Pernyataan atau referensi tertulis
Memberikan bukti kinerja, tanggung jawab, prestasi, dan tingkat keterampilan
kandidat.
Deskripsi pekerjaan
Memberikan bukti pengalaman kerja sebelumnya.
Jurnal kerja
Memberikan bukti tugas, kegiatan, atau prestasi lain yang dicapai oleh kandidat
selama berhari-hari atau berminggu-minggu di tempat kerja atau dalam peran
komunitas / relawan.
Contoh pekerjaan, misalnya laporan, Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk melakukan sebagian atau
surat, desain.
seluruh tugas atau proses kerja.
Produk jadi, misalnya alat selesai
Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk menghasilkan produk atau
layanan.
Deskripsi atau spesifikasi produk
Memberikan bukti bahwa kandidat mengetahui input, output atau standar yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan.
Memberikan bukti bahwa sampel pekerjaan adalah pekerjaan kandidat.
Deklarasi berdasarkan undangundang
50
20
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
TINJAUAN
PRODUK (Testimonial
dan laporan dari pemberi
kerja dan penyelia, bukti
pelatihan, pencapaian
sebelumnya yang
diautentikasi, wawancara
dengan pemberi kerja,
penyelia, atau rekan kerja)
Produk yang merupakan
output dari partisipasi dalam
suatu proyek, atau sampel
atau produk kerja dapat
menjadi bagian dari bukti
asesmen.
Alat yang dapat
dikembangkan untuk metode
ini dapat mencakup
spesifikasi produk dan
daftar periksa sederhana
untuk mengases produk
51
21
3/9/19
1
Asesmen melibatkan 1) mengumpulkan
bukti dan 2) membuat asesmen
profesional tentang kompetensi
berdasarkan bukti itu.
2
Bukti pihak ketiga adalah bukti yang
dikumpulkan dari penyelia, rekan kerja,
dan orang lain di tempat kerja untuk
mendukung keputusan asesmen.
3
Seorang asesor tidak selalu dapat
mengamati seorang kandidat selama
periode waktu tertentu dan beberapa
kompetensi sulit untuk dinilai hanya
dengan melakukan observasi. Oleh
karena itu, mengumpulkan bukti pihak
ketiga dapat menjadi bagian penting dari
proses asesmen.
ALAT UNTUK UMPAN BALIK PIHAK KETIGA
52
22
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
PERTANYAAN (ASESMEN MANDIRI, PERTANYAAN TERTULIS, WAWANCARA, PERTANYAAN
VERBAL, KUESIONER, UJIAN LISAN ATAU TERTULIS)
Asesmen Mandiri:
• Suatu proses yang memungkinkan siswa / kandidat diases untuk
mengumpulkan dan memberikan bukti pada kinerja mereka sendiri
terhadap standar kompetensi.
• Asesmen mandiri sering digunakan sebagai alat asesmen awal untuk
membantu asesi dan asesor menentukan bukti apa yang tersedia dan di
mana kesenjangannya.
Ujian:
• Tertu;is
• Oral
Biasanya, pengetahuan
faktual daripada
penerapannya yang sedang
diuji
Pertanyaan tertulis dapat
diarahkan sehingga calon
diminta untuk:
pilih jawaban yang benar,
diberikan beberapa pilihan atau
pilihan benar / salah, atau
untuk mencocokkan informasi
dengan satu set informasi yang
diberikan
Kedua kategori itu berguna untuk mengembangkan
lembar jawaban dari jawaban yang benar. Dalam hal
laporan atau esai yang lebih panjang, khususnya ketika
kandidat diminta untuk menganalisis atau mengevaluasi
situasi / informasi, Anda perlu menentukan kriteria yang
akan menentukan kecukupan respons..
buat jawabannya sendiri,
seperti dalam jawaban
jawaban pendek atau
laporan atau esai yang lebih
panjang.
PERTANYAAN TERTULIS
53
23
3/9/19
PERTANYAAN TERTULIS
Dapat
berguna untuk mengases pengetahuan dasar dan untuk
melengkapi bukti yang dikumpulkan melalui real time /
kerja nyata dan kegiatan terstruktur.
Can Be
ditanyakan dalam situasi pengujian atau sebagai bagian dari
kegiatan terstruktur.
Perlu
menyadari manfaat dan keterbatasan penggunaan
pertanyaan tertulis.
MANFAAT MENGGUNAKAN PERTANYAAN TERTULIS
¡ alat yang berharga di mana pengetahuan
membentuk elemen kunci dari kinerja yang
kompeten harus terstruktur dengan baik
untuk memperoleh bidang-bidang utama
pengetahuan dan pemahaman dapat menjadi
efektif biaya dan waktu, terutama ketika:
o digunakan dengan kelompok besar
o selesai di lokasi terpencil atau jauh dari tempat
kerja
o digunakan untuk membakukan proses asesmen.
54
24
3/9/19
KETERBATASAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN TERTULIS.
Mungkin:
¡ tidak adil karena bergantung pada tingkat literasi dan
pemahaman yang mungkin berada di luar tingkat unit
kompetensi (seperti keterampilan menulis dan bahasa yang
diperlukan untuk membangun tanggapan yang koheren)
¡ mengukur pengetahuan tetapi tidak dapat mengkonfirmasi
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan itu
¡ dipilih karena kenyamanan administrasi atau efisiensi ekonomi
daripada kegunaan sebagai sumber bukti yang valid
¡ terstruktur dengan buruk atau memungkinkan margin
kesalahan / tebakan (melalui pilihan ganda / pertanyaan benarsalah) begitu tinggi sehingga mendistorsi hasil dan validitas
hasil.
Pertanyaan tertulis
selected-response questions
constructed-response questions
Salah/benar
menyelesaikan pertanyaan /
mengisi kekosongan
Pilihan berganda
pertanyaan dengan jawaban
singkat
pertanyaan mencocokan
respons jawaban lengkap /
pertanyaan laporan pendek.
55
25
3/9/19
PERBEDAAN ANTARA SELECTED AND CONSTRUCTED
RESPONSE QUESTIONS
Pertanyaan Selected
response
Pertanyaan Constructed
response
•
•
Memakan waktu bagi asesor untuk
menulis
Cepat menjawab untuk kandidat
•
Cepat menilai dan memberi skor
•
•
•
Relatif mudah bagi asesor untuk
menulis
Membutuhkan kandidat lebih banyak
waktu untuk menyelesaikan
Membuat asesor lebih lama untuk
menilai dan mememberi skor
Dari Unit kompetensi:
Pengetahuan yang Dibutuhkan
Kertrampilan yang Dibutuhkan
Aspek kritis
SUMBER
PERTANYAAN
TERTULIS
Elemen
KUK
Batasan variable
Panduan penilaian
Dari patokan lain yang terkait dengan unit:
5 Dimensi Kompetensi
Employability skills
56
26
3/9/19
57
27
3/9/19
58
28
3/9/19
Kembangkan
MUK!
Instrumen asesmen mandiri
Daftar periksa pengamatan bukti
langsung untuk unit kompetensi
tertentu.
LATIHAN 4:
Pertanyaan struktur untuk unit
kompetensi tertentu.
4.3 INSTRUMEN ASESMEN TERHADAP PERSYARATAN UNIT
DIPETAKAN.
01
02
03
04
05
MUK pengamatan
langsung/Observasi
demonstrasi.
MUK Kegiatan
terstruktur
MUK Verifikasi
Portfolio
MUK Tinjauan
produk
MUK Pertanyaan
tertulis
59
29
3/9/19
4.4 INSTRUKSI YANG JELAS
DITULIS UNTUK
KANDIDAT DAN ASESOR
MENGENAI
PENGGUNAAN
INSTRUMEN ASESMEN
4.5
DRAF INSTRUMEN ASESMEN
MEMENUHI STANDAR YANG
DISYARATKAN DAN
KEBUTUHAN TEMPAT KERJA /
KANDIDAT TERTENTU SERTA
CATATAN HASIL
PEMERIKSAAN DIPERIKSA,
DICATAT DAN DIKONFIRMASI
60
30
3/9/19
Terimakasih
61
31
MELAKSANAKAN
ASESMEN
2019
62
3/17/19
MELAKSANAKAN
ASESMEN
SKKNI P.85ASM00.003.2-2018
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Calon harus menunjukkan bukti kemampuan untuk
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) unit ini, termasuk:
o asesmen setidaknya 3 kandidat dalam konteks pendidikan dan pelatihan
kejuruan (VET) maupun di tempat kerja. Dua kandidat dibawah supervisi
Master Asesor yang melatih, dan satu kandidat pada saat asesmen oleh
asesor dari lembaga sertifikasi.
63
1
3/17/19
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menetapkan dan
memelihara
lingkungan
asesmen
2. Mengumpulkan
bukti yang
berkualitas
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan.
2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan
diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti.
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
1. Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan
kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan,
mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang
berkualitas.
3. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/
etika untuk asesmen dibahas.
KRITERIA UNJUK KERJA
3.Mendukung asesi 1. Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi
terkini.
2. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang
merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya
umpan balik dua arah.
3. Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
4. Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan
prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
5. Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
6. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan
ditanggulangi dengan segera.
64
2
3/17/19
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu
4. Membuat
diminta arahan dari orang yang relevan.
keputusan asesmen
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi
dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan
pembanding asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk
memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada
asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan
5. Merekam dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
melaporkan
keputusan asesmen 2. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan
6. Meninjau proses
asesmen
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
3. Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
4. Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
1. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
2. Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
3. Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk
meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
65
3
3/17/19
PROSES ASESMEN
2. Mengumpulkan bukti
yang berkualitas
1. Menetapkan dan
memelihara lingkungan
asesmen
4. Membuat keputusan
asesmen
3. Mendukung asesi
6. Meninjau proses
asesmen.
5. Merekam dan
melaporkan keputusan
asesmen
Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam mengembangkan
perangkat
asesmen.
Deksripsi
unit
Penerapan Unit: Unit ini dapat digunakan
untuk pengembangan perangkat asesmen,
termasuk Recognition of Prior Learning (RPL)
di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi,
pengembangan perangkat asesmen pada
lembaga sertifikasi profesi, lembaga pelatihan
dan lembaga pendidikan.
Skills for employability (kompetensi untuk
bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian
dari kriteria unjuk kerja.
66
4
3/17/19
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan
asesmen
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan.
2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan
diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti.
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan yang akan
digunakan dalam proses asesmen, dapat mencakupi:
Konteks asesmen
Personel
teridentifikasi
Standar kompetensi
yang relevan dan
dokumentasi
asesmen lainnya
Hubungan dengan
kebijakan dan
prosedur asesmen
Rencana bukti
Metode dan
perangkat asesmen
yang telah
ditentukan
Kemungkinan
pengklasteran unit
kompetensi sesuai
tujuan asesmen
Identifikasi bahaya
K3, termasuk
asesmen resiko dan
strategi pengawasan
Bahan dan/atau
sumber daya fisik
yang dibutuhkan
Pengaturan
organisasi
pelaksanaan
asesmen
Persyaratan
pelaporan K3
Kebutuhan khusus
asesmen, sebagai
contoh persyaratan
pelindung diri
Kerangka urutan
kerja, penentuan
waktu dan target
waktu asesmen
Prosedur asesmen
mandiri
Kaitan dg rencana
pengorganisasian
asesmen, kebijakan
dan prosedur
PPAP
01
Maksud dan tujuan
asesmen
1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur
sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika
pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan
67
5
3/17/19
Acuan pembanding asesmen merujuk kepada
Kriteria yang digunakan untuk mengases asesi,
dapat berupa:
a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi.
b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan.
c. spesifikasi kinerja.
d. spesifikasi produk.
1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan
digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara
pengumpulan
bukti.
Perangkat asesmen, termasuk:
instrumen dan prosedur pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode asesmen yang telah dirancang, dapat
mencakupi:
1. instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan bukti, seperti
§ profil ukuran kinerja yang dapat diterima
§ template dan proforma
§ pertanyaan atau kegiatan spesifik
§ daftar periksa bukti dan observasio
§ daftar periksa untuk mengevaluasi sampel pekerjaan
§ materi asesmen diri kandidat
2. prosedur, informasi, dan instruksi untuk penilaidan kandidat yang terkait dengan penggunaan
asesmeninstrumen dan kondisi asesmen.
68
6
3/17/19
1.3 Rincian
mengenai rencana
asesmen dan proses
asesmen dijelaskan,
dibahas dan
diklarifikasi dengan
asesi, termasuk
kesempatan untuk
melakukan
penyesuaian yang
beralasan, asesmen
ulang dan banding.
penyesuaian proses asesmen disebabkan keterbatasan asesi terhadap persyaratan
bahasa, literasi dan numerasi.
penyediaan dukungan pembaca, penterjemah, pelayan, penulis.
penggunaan teknologi adaptif atau peralatan khusus.
pelaksanaan asesmen secara fleksibel karena alasan keletihan atau keperluan
pengobatan.
penyediaan peralatan asesmen berupa braille, audio/video-tape.
penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen.
penyesuaian metode/perangkat asesmen.
pertimbangan umur/gender asesi.
pertimbangan budaya/tradisi/agama
• bantuan oleh pihak ketiga, seperti perawat atau
penterjemah
• dukungan dari pendidik spesialis
DUKUNGAN
SPESIALIS
• penyediaan kegiatan asemen online yang
dikembangkan
• dukungan untuk kandidat dan asesor terpencil atau
terisolasi
• dukungan dari ahli suatu bidang atau ahli
keselamatan
• saran dari pihak berwenang
• tim penilai dan panel
• dukungan dari lead asesor
• saran dari para ahli pengembangan kebijakan.
69
7
3/17/19
1.4 Jika relevan, usulan
perubahan terhadap
proses asesmen
dirundingkan dan
disepakati dengan asesi.
LATIHAN 1
INSTRUKSI KERJA: Menetapkan dan memelihara lingkungan
asesmen
Dokumen/ media
Status
1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen FR.AC.01
serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan
dengan orang yang relevan.
2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat Unit
asesmen yang akan digunakan guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan kompetensi,
Instrumen
bukti.
asesmen
3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan proses Diskusikan
asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang dengan asesi
beralasan, asesmen ulang dan banding.
4. Jika relevan, rundingkan usulan perubahan terhadap proses asesmen dan Diskusikan
dengan asesi
disepakati dengan asesi.
70
8
3/17/19
2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam
melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi,
metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan
untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2.
Mengumpulka
n bukti yang
berkualitas
2.1 Rencana asesmen
diikuti sebagai
panduan dalam
melaksanakan
asesmen, guna
penentuan
kompetensi, metode
asesmen dan
perangkat asesmen
digunakan untuk
mengumpulkan,
mengorganisasikan
dan
mendokumentasikan
bukti dalam format
yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti
diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika
untuk asesmen dibahas.
teknik khusus
yang
digunakan
untuk
mengumpulk
an berbagai
jenis bukti,
seperti:
Observasi langsung
Aktivitas terstruktur
Berbagai lembar aktivitas
Mengajukan pertanyaan
Portofolio bukti
Meninjau ulang produk-produk
Umpan balik dari pihak ketiga.
71
9
3/17/19
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti
diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas
Prinsip-Prinsip asesmen
Validitas
asesmen valid ketika proses menilai
apa yang diklaimnya dinilai.
Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi
interpretasi bukti dan konsistensi hasil
asesmen.
Fleksibilitas Fleksibilitas dalam asesmen melibatkan
pertimbangan berbagai kebutuhan
pihak yang terlibat dalam proses
asesmen.
Keadilan
asesmen adil ketika proses asesmen
dipahami dengan jelas oleh kandidat
dan disetujui oleh penilai dan kandidat
dan ketika kebutuhan dan karakteristik
kandidat ditangani.
Aturan Bukti
Sahih/Vali
d
•
•
•
•
Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
Memberikan bukti keterampilan kerja.
Apakah sesuai dengan keberpihakan Kerangka
Kualifikasi Nasional yang sedang dinilai.
Memadai
•
Memberikan bukti yang cukup untuk membuat
asesmen tentang kompetensi individu dalam
kaitannya dengan kelima dimensi kompetensi.
Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit
kompetensi.
•
Otentik
•
Apakah karya siswa sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
Terkini
•
Kandidat menunjukkan bukti terkini
3. Mendukung asesi
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan
hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan
terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsipprinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi
dengan segera.
72
10
3/17/19
1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari
orang yang relevan.
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat
merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan
dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan
pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
4. Buat keputusan asesmen
5. Merekam dan Melaporkan Keputusan Asesmen
5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang
yang relevan.
5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan,
pihak-pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
73
11
3/17/19
FR.AC.01
6. Meninjau Proses Asesmen
6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui
konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan
perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan
organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri
digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
74
12
3/17/19
75
13
3/17/19
TERIMA KASIH
76
14
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
2019
77
3/17/19
MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
SKKNI P.854900.047.01-2015
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Kandidat harus menunjukkan bukti kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang
diuraikan dalam elemen dan Kriteria Unjuk Kerja unit Memberikan Kontribusi
dalam Validasi Asesmen ini dalam validasi asesmen, termasuk:
§ berpartisipasi aktif dalam minimal tiga sesi validasi yang membahas aspek
kritis validasi
§ dengan jelas mengidentifikasi tujuan untuk setiap validasi, dan tanggung jawab
hukum dan etika penilai
§ menyusun dan menyajikan dokumentasi untuk setiap validasi secara logis
§ berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang yang relevan
§ memberikan umpan balik dan menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi
§ mencatat kontribusi mereka pada temuan validasi.
78
1
3/17/19
¡Unit ini mendeskripsikan
DESKRIPSI
UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
kinerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang
dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam
proses validasi asesmen.
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan
proses validasi
1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan
dengan orang yang relevan.
1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan buktibukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi
disepakati bersama.
1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatan-kegiatan validasi disepakati
bersama.
2. Memberikan
kontribusi dalam
proses validasi
2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan
dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen,
rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan
pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan
metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen
dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk
proses pengambilan keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa
keakuratan dan keterkinian versi.
79
2
3/17/19
ELEMEN KOMPETENSI
3. Memberikan kontribusi
untuk hasil validasi
KRITERIA UNJUK KERJA
3.1
3.2
3.3
Temuan validasi didiskusikan,
dianalisis dan disepakati bersama
untuk mendukung perbaikan
kualitas asesmen.
Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan,
disepakati
dan
dicatat.
Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung
jawab dalam melakukan asesmen,
diimplementasikan.
BUKTI PENGETAHUAN
Kandidat harus mampu menunjukkan pengetahuan penting untuk secara efektif
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan kriteria unjuk kerja unit ini. Ini
termasuk pengetahuan tentang:
§ Cara menentukan bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi dalam
lingkungan berbasis kompetensi
§ Alasan untuk melaksanakan validasi dan pendekatan berbeda untuk validasi yang
mungkin sesuai sebelum, selama dan setelah asesmen
§ Komponen perangkat asesmen
§ Aspek kritis validasi, termasuk validasi proses asesmen, metode, dan produk
§ Bagaimana prinsip-prinsip asesmen dibahas dalam validasi
§ Bagaimana aturan pembuktian ditangani dalam validasi
§ Undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, kode praktik, standar dan
pedoman yang berdampak pada asesmen
§ Kewajiban seorang asesor di bawah undang-undang dan / atau standar yang berlaku,
khususnya terkait dengan kegiatan validasi.
80
3
3/17/19
1. MENYIAPKAN PROSES ASESMEN
VALIDASI
01
02
03
04
05
Diskusikan dan
konfirmasi tujuan,
konteks dan ruang
lingkup proses
validasi dalam
kebijakan dan
prosedur sistem
asesmen yang
relevan
Atur bahan untuk
kegiatan validasi
Periksa semua
dokumen yang
digunakan dalam
proses validasi
untuk akurasi dan
kontrol versi
Analisis unit
kompetensi yang
relevan dan setujui
bukti yang diperlukan
untuk menunjukkan
kompetensi
Bahan-bahan yang
akan digunakan
dalam sesi validasi
diperoleh, dibaca, dan
diinterpretasikan,
serta kegiatankegiatan validasi
disepakati bersama
Kebijakan dan Prosedur Sistem Asesmen
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pemilihan kandidat
Dasar pemikiran dan tujuan asesmen berbasis kompetensi
Catatan asesmen, dan manajemen data dan informasi
Pengakuan kompetensi saat ini, pengakuan pembelajaran sebelumnya dan pengaturan kredit prosedur
pelaporan asesmen
Banding asesmen
Keluhan dan keluhan kandidat
Validasi
Evaluasi dan audit internal
Biaya dan sumber daya
Akses dan kesetaraan, dan penyesuaian yang wajar
Pengaturan kemitraan
Hubungan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial
Tautan dengan sistem manajemen kualitas keseluruhan.
81
4
3/17/19
BAHAN
q
q
q
q
q
q
q
Perangkat asesmen
Sampel bukti yang dikumpulkan
Dokumentasi yang menjabarkan dasar keputusan asesmen
Laporan dan catatan keputusan asesmen
Sampel tolok ukur bukti yang sesuai
Pedoman Asesmen paket pelatihan yang relevan
Informasi dari panduan bukti dari unit kompetensi yang relevan.
KEGIATAN VALIDASI
• menganalisis dan meninjau:
o Perangkat asesmen
o bukti yang dikumpulkan
o keputusan asesmen dan catatan hasil asesmen
o aspek-aspek lain dari kebijakan, proses, dan hasil asesmen
• merekam bukti proses dan hasil validasi
82
5
3/17/19
PARTISIPASI DAPAT MENCAKUP PERBANDINGAN DAN EVALUASI:
· Praktek asesmen
· rencana asesmen
· interpretasi unit
kompetensi
· metode asesmen
dan materi
uji/asesmen
kompetensi
· keputusan
asesmen
· bukti yang
dikumpulkan.
1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi
dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2. MEMBERIKAN
KONTRIBUSI DALAM
PROSES VALIDASI
2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan
mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan
metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan.
3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai
dengan prinsip asesmen dan aturan bukti.
4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua
dokumen yang digunakan dalam proses validasi.
83
6
3/17/19
3.1 Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan
validasi untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasirekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen.
3. MEMBERIKAN
KONTRIBUSI UNTUK
HASIL VALIDASI
3.3 Implementasikan perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi
dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam
melakukan asesmen, diimplementasikan.
84
7
3/17/19
TERIMA KASIH
85
8
LAMPIRAN
86
DOKUMEN FORMULIR
• PERENCANAAN AKTIVITAS
DAN PROSES ASESMEN
• MUK
UNIT KOMPETENSI:
1.
2.
3.
FR-PAAP-01. Rencana Aktivitas Dan Proses Asesmen
FR.AI.01. Ceklis Observasi Untuk Aktivitas Di Tempat
Kerja Atau Tempat Kerja Simulasi
FR. AI.02. Pertanyaan Untuk Mendukung Observasi
4.
5.
6.
FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan
FR.AI.04. Ceklis Evaluasi Portofolio
FR.AI.05. Formulir bukti pihak ketiga
7.
8.
9.
10.
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis
FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan
FR.AI.09. Ceklis Meninjau Materi Uji Kompetensi/ Materi
Asesmen
Dst..
11.
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
871
FR-PAAP-01. RENCANA AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN
Unit Kompetensi:
Kode Unit:
1.
1.1.
Pendekatan Asesmen
Asesi
Hasil pelatihan dan / atau pendidikan:
Pekerja berpengalaman
Pelatihan / belajar mandiri
Sertifi
kasi
Tujuan Asesmen
Konteks Asesmen:
RCC
Hasil pelatihan /
proses
pembelajaran
RPL
Lingkungan
Peluang untuk
mengumpulkan bukti
dalam sejumlah situasi
Hubungan antara
standar kompetensi
dan:
Lainnya:
Tempat kerja nyata
Tempat kerja simulasi
Tersedia
Terbatas
J K L
Aktivitas kerja di tempat kerja kandidat: J K L
Kegiatan Pembelajaran: J K L
Bukti untuk mendukung asesmen / RPL:
Siapa yang melakukan
asesmen / RPL
Oleh Lembaga Sertifikasi
Oleh Organisasi Pelatihan
Oleh asesor perusahaan
Orang yang relevan
untuk dikonfirmasi
Manajer sertifikasi LSP
Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi
Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training terdaftar
Lainnya:
1.2
Tolok ukur asesmen
Standar Kompetensi:
Kriteria asesmen dari kurikulum pelatihan
Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
Spesifikasi Produk:
Pedoman khusus:
Rencana Asesmen
882
Lainnya : …..
Review produk
(testimoni dan laporan dari
atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
Verifikasi Portfolio
(sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup)
wawancara, asesmen diri,
tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis)
T
Tanya Jawab
TL
(pertanyaan tertulis,
L
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan)
Jenis
bukti
Kegiatan Struktur
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
(latihan simulasi dan bermain
Kriteria Unjuk Kerja
:
Obsevasi langsung
Unit Kompetensi
ELEMEN:
(kerja nyata/aktivitas waktu
nyata di tempat kerja
dilingkungan tempat kerja yang
disimulasikan)
2.
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
L
TL
T
Tanya Jawab
893
Lainnya : …..
(testimoni dan laporan dari
atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
Review produk
(sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup)
Verifikasi Portfolio
wawancara, asesmen diri,
tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis)
Jenis
bukti
(pertanyaan tertulis,
T
Lainnya : …..
Review produk
(testimoni dan laporan dari
atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
Verifikasi Portfolio
(sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup)
wawancara, asesmen diri,
tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis)
Tanya Jawab
(pertanyaan tertulis,
peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan)
Kegiatan Struktur
(latihan simulasi dan bermain
Obsevasi langsung
Jenis
bukti
peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan)
TL
Lainnya : …..
Review produk
(testimoni dan laporan dari
atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
Verifikasi Portfolio
(sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup)
wawancara, asesmen diri,
tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis)
Tanya Jawab
(pertanyaan tertulis,
peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan)
Kegiatan Struktur
(latihan simulasi dan bermain
Obsevasi langsung
(kerja nyata/aktivitas waktu
nyata di tempat kerja
dilingkungan tempat kerja yang
disimulasikan)
T
Kegiatan Struktur
Unit Kompetensi
ELEMEN:
L
TL
(latihan simulasi dan bermain
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
L
(kerja nyata/aktivitas waktu
nyata di tempat kerja
dilingkungan tempat kerja yang
disimulasikan)
Unit Kompetensi
ELEMEN:
Jenis
bukti
Obsevasi langsung
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
(kerja nyata/aktivitas waktu
nyata di tempat kerja
dilingkungan tempat kerja yang
disimulasikan)
Unit Kompetensi
ELEMEN:
:
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
:
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
:
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
:
3. Modifikasi dan Kontekstualisasi:
3.1. Karakteristik kandidat:
3.2. Kebutuhan kontekstualisasi:
3.3. Saran yang diberikan oleh paket pelatihan
atau pengembang pelatihan
3.4. Peluang
untuk
kegiatan
asesmen
terintegrasi dan mencatat setiap perubahan
yang diperlukan untuk alat asesmen
Orang yang
relevan untuk
dikonfirmasi
Manajer sertifikasi LSP
Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi
Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training
terdaftar
Lainnya:
Nama
Tandatangan
Dibuat oleh:
Divalidasi oleh:
904
Lainnya : …..
Review produk
(testimoni dan laporan dari
atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
Verifikasi Portfolio
(sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup)
wawancara, asesmen diri,
tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis)
Tanya Jawab
(pertanyaan tertulis,
T
peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan)
TL
Kegiatan Struktur
L
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
(latihan simulasi dan bermain
Jenis
bukti
Obsevasi langsung
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
(kerja nyata/aktivitas waktu
nyata di tempat kerja
dilingkungan tempat kerja yang
disimulasikan)
Unit Kompetensi
ELEMEN:
FR.AI.01. CEKLIS OBSERVASI UNTUK AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA ATAU TEMPAT KERJA SIMULASI
Nama asesi:
Unit Kompetensi:
Nama asesor:
Tempat Uji Kompetensi:
No.
Elemen
Kinerja Kandidat adalah:
Umpan Balik untuk Kandidat:
Benchmark
(SOP / spesifikasi
produk industri)
Kriteria Unjuk Kerja
Memuaskan
K
BK
Tidak Memuaskan
Tanda Tangan Asesi:
Tanda Tangan Asesor:
915
Penillaian
Lanjut
FR. AI.02. PERTANYAAN UNTUK MENDUKUNG OBSERVASI
Nama Asesi:
Name Asesor:
Unit kompetensi:
Tempat Uji Kompetensi:
Tanggal Asesmen:
Pertanyaan yang harus dijawab oleh kandidat
Respon yang
memuaskan Ya
atau Tidak
1.
Tanggapan:
2.
Tanggapan:
3.
Tanggapan:
4.
Tanggapan:
5.
Tanggapan:
6.
Tanggapan:
Pengetahuan kandidat adalah
Memuaskan
Tidak Memuaskan
Umpan balik untuk kandidat:
Tanda Tangan Asesi:
Tanda Tangan Asesor:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumen asesmen untuk hasil yang berkualitas di
VET, 2008.
926
FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan
Nama Asesi
Nama Asesor
Unit / kompetensi (kode dan judul)
Tujuan proyek
Lokasi
Tanggal Penyelesaian / Presentasi
Apa yang harus dipersiapkan atau
dilakukan atau dihasilkan
Apa yang perlu didemonstrasikan
Umpan balik untuk kandidat:
Tanta Tangan Asesi
Tanda Tangan Asesor
Nama & Tanda Tangan Supervisor Tempat
Kerja
937
FR.AI.04. CEKLIS EVALUASI PORTOFOLIO
Nama Asesi:
Nama Asesor:
Tempat kerja:
Nomor dan Judul Unit
Kompetensi:
Jenis Portofolio:
Dokumen portofolio menunjukkan kepatuhan
terhadap aturan bukti:
Valid
Ya
Tidak
Memadai
Ya
Tidak
Asli
Ya
Terkini
Tidak
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sebagai tindak lanjut dari hasil verifikasi bukti, substansi materi di bawah ini harus diklarifikasi selama wawancara:
Bukti tambahan diperlukan pada unit / elemen kompetensi sebagai berikut:
Tanda Tangan Asesi:
Tanda Tanga Asesor:
948
Tidak
FR.AI.05. Formulir bukti pihak ketiga
Informasi Rahasia
Nama Asesi
LSP
Unit Kompetensi
Sebagai bagian dari asesmen untuk unit kompetensi, kami mencari bukti untuk mendukung asesmen tentang kompetensi asesi.
Sebagai bagian dari bukti kompetensi, kami mencari laporan dari penyelia dan orang lain yang bekerja sama dengan asesi.
Nama Pengawas :
Tempat kerja :
Alamat :
Telepon :
-
Apakah Anda memahami bukti / tugas yang telah disediakan / dilakukan kandidat yang harus
Anda komentari?
Sudahkah asesor menjelaskan tujuan dari asesmen asesi?
Apakah Anda tahu bahwa asesi akan melihat salinan formulir?
Apakah Anda bersedia dihubungi jika verifikasi lebih lanjut dari pernyataan ini diperlukan?
Yes
No
Yes
Yes
Yes
No
No
No
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
No
No
No
No
No
No
No
Apa hubungan Anda dengan
asesi?
Berapa lama Anda bekerja
dengan asesi?
Seberapa dekat Anda bekerja
dengan asesi di area yang
dinilai?
Apa pengalaman teknis dan / atau
kualifikasi Anda di bidang yang
dinilai? (termasuk asesmen atau
kualifikasi pelatihan)
Apakah
asesi
-
melakukan tugas pekerjaan sesuai standar industri?
mengelola tugas pekerjaan secara efektif?
menerapkan praktik kerja yang aman?
menyelesaikan masalah di tempat kerja?
bekerja dengan baik dengan yang lain?
beradaptasi dengan tugas baru?
mengatasi situasi yang tidak biasa atau tidak rutin?
Secara keseluruhan, apakah Anda yakin asesi melakukan
sesuai standar yang diminta oleh unit kompetensi secara
konsisten?
Identifikasi kebutuhan pelatihan lebih lanjut untuk asesi:
Ada komentar lain:
Tanda tangan pengawas:
Tanggal:
Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang
berkualitas di VET. 2008
959
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
PANDUAN ASESMEN MANDIRI
Unit Kompetensi:
Instruksi:
•
•
•
Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri
Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan.
Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini.
Dapatkah Saya?
1. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
2. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
3. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
4. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
5. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
Nama Asesi:
Ditinjau oleh Pelatih dan / atau Asesor
Rekomendasi:
• Nama Pelatih dan / atau
Asesor:
K
Tanggal:
BK
Bukti
Tanda Tangan Asesi:
Tanda Tangan dan Tanggal:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008
10
96
FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis
Unit kompetensi / skema sertifikasi:
Nama Asesor:
Pilihan Ganda:
Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke Asesor Anda:
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
c.
d.
6.
a.
b.
c.
d.
Catatan:
•
•
•
•
Pertanyaan juga bisa menjadi pilihan benar dan salah.
Daftar pertanyaan dapat berisi pertanyaan dari semua dimensi kompetensi, keterampilan kerja, dan aspek kritis. Jika ada pertanyaan
yang tidak dijawab, maka dapat dieksplorasi dari menilai melalui pertanyaan verbal.
Pertanyaan juga dapat difokuskan pada akurasi dan presisi yang dapat membantu memberikan rekomendasi tindak lanjut untuk menilai.
Pertanyaan presisi jika tidak dapat dijawab, penilai disarankan untuk menambahkan lebih banyak latihan / bekerja di bawah pengawasan,
sedangkan jika pertanyaan akurasi dilewatkan maka penilai direkomendasikan untuk pelatihan ulang.
11
97
FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan
Nama Asesi:
Nama Asesor:
Tempat Uji Kompetensi:
Unit Kompetensi:
Instruksi:
1. Ajukan pertanyaan kepada Asesi dari daftar terlampir untuk mengonfirmasi pengetahuan,
sebagaimana diperlukan.
2. Tempatkan centang di kotak untuk mencerminkan prestasi siswa (Lulus Kompeten ‘K’ atau Belum
Kompeten ‘BK’).
3. Tulis jawaban Asesi secara singkat di tempat yang disediakan untuk setiap pertanyaan.
Pertanyaan
Tanggapan
K
BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
12
98
FR.AI.09. CEKLIS MENINJAU MATERI UJI KOMPETENSI/ MATERI ASESMEN
Kode Unit :
Judul Unit :
Kegiatan Asesmen
Ya/Tidak
Instruksi perangkat asesmen dan kondisi
asesmen diidentifikasi dengan jelas
Informasi tertulis dituliskan secara tepat
Kegiatan
asesmen
membahas
persyaratan bukti untuk kompetensi atau
kompetensi yang diases
Tingkat kesulitan bahasa, literasi, dan
berhitung sesuai dengan tingkat unit
kompetensi yang dinilai.
Tingkat kesulitan kegiatan sesuai dengan
kompetensi atau kompetensi yang diases.
Contoh, benchmark dan / atau ceklis
asesmen tersedia untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan asesmen.
Diperlukan modifikasi (seperti yang
diidentifikasi dalam Komentar)
Tugas asesmen siap digunakan:
Nama peninjau
Tanggal
Tanda
Tangan
Peninjau:
Komentar
Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang
berkualitas di VET. 2008
13
99
DOKUMEN FORMULIR
• MELAKSANAKAN ASESMEN
1.
2.
3.
4.
FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi
FR.AC.02. Tinjauan Proses Asesmen
SOP Melaksanakan Asesmen
Dst..
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
100
FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi
Nama asesi
Nama asesor
Skema sertifikasi/ Standar/
Perangkat ketrampilan/ Okupasi/
Kualifikasi/ Klaster
Unit kompetensi
Tanggal mulainya asesmen
Tanggal selesainya asesmen
Keputusan asesmen
Kompeten/ Belum kompeten
Tindak lanjut yang dibutuhkan
(Masukkan pekerjaan tambahan dan
asesmen yang diperlukan untuk
mencapai kompetensi)
Komentar/ Observasi oleh asesor
Beri tanda centang (ü) di kolom yang sesuai untuk mencerminkan bukti yang diperoleh untuk menentukan Kompetensi siswa untuk setiap
Unit Kompetensi.
Unit kompetensi
Observasi
Portofolio
Pernyataan Pertanyaan
Pertanyaan
Proyek
Lainnya
demonstrasi
pihak
lisan
tertulis
kerja
ketiga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tanda tangan asesi:
Tanggal:
Tanda tangan asesor:
Tanggal:
LAMPIRAN: (dokumen elektronik)
1. Dokumen APL 01 peserta
2. Dokumen APL 02 peserta
3. Bukti-bukti berkualitas peserta
4. Tinjauan proses asesmen.
101
FR.AC.02. Tinjauan Proses Asesmen
Skema sertifikasi/ standar
(Kualifikasi/ Okupasi/ Klaster):
Nomor Skema sertifikasi/Standar
sertifikasi:
Penjelasan:
1. Peninjauan seharusnya dilakukan oleh asesor yang mensupervisi implementasi asesmen.
2. Jika tinjauan dilakukan oleh asesor lain, tinjauan akan dilakukan setelah seluruh proses implementasi asesmen telah selesai.
3. Peninjauan dapat dilakukan secara terpadu dalam skema sertifikasi dan / atau peserta kelompok yang homogen.
Kesesuaian dengan prinsip asesmen
Asepek yang ditinjau
Validitas
Reliabilitas
Fleksibel
Adil
Prosedur asesmen:
• Rencana asesmen
• Persiapan asesmen
• Implementasi asesmen
• Keputusan asesmen
• Umpan balik asesmen
Rekomendasi untuk peningkatan:
Pemenuhan dimensi kompetensi
Aspek yang ditinjau
Task Skills
Task Mgmnt
Skills
Contingency
Mgmnt Skills
Job Role/
Environment
Skills
Transfer Skills
Konsistensi keputusan asesmen
Bukti dari berbagai asesmen diperiksa
untuk konsistensi dimensi kompetensi
Rekomendasi untuk peningkatan:
102
3
SOP MELAKSANAKAN ASESMEN
PENANGGUNG JAWAB ASESMEN:
AREA FUNGSI:
REFERENSI:
PROSES
SURONO
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SKKNI P.85ASM00.03.2
INSTRUKSI KERJA
SARANA/
ALAT/MED
IA
OUTPUT
1.
Menetapka 1.1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian konfirmasikan kebijakan dan • Rencana Siapnya
n dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika
asesmen proses
memelihar
pelaksanaan asesmen dengan orang yang relevan.
asesmen
• Ceklis
a asesmen 1.2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan
asesor
perangkat asesmen yang akan digunakankan guna mememastikan bukti dan • Materi
cara pengumpulan bukti.
Uji
1.3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan
Kompete
proses asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan
nsi
penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding.
1.4. Jika relevan, rundingkan dan sepakati,usulan perubahan terhadap proses
asesmen dengan asesi.
2.
Mengump 2.1. Ikuti rencana asesmen sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, • Materi
ulkan
guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen
Uji
bukti
digunakan
untuk
mengumpulkan,
mengorganisasikan
dan
Kompete
yang
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
nsi
berkualita 2.2. Terapkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti dalam
s
pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3. Bahas kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen.
3.
Menduku
ng asesi
3.1. Bimbing asesi dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan • Materi
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
4.
Membuat
keputusan
asesmen
Bukti
berkualita
s dari
asesi
kompetensi terkini.
Gunakan komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan
yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan
memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah.
Bila diperlukan, buat keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang
beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi bersama asesi.
Buat penyesuaian-penyesuaian yang beralasan sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
Bila ada, akses dukungan spesialis sesuai rencana asesmen.
Tanggulangi risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap
orang atau peralatan dengan segera.
Bukti
berkualita
Uji
Kompete s dari
asesi
nsi
4.1. Identifikasi keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas dan • Materi
bila perlu minta arahan dari orang yang relevan.
4.2. Periksa dan evaluasi bukti yang telah terkumpul untuk memastikan bahwa
bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam
memperlihatkan kompetensi dan:
4.1.1. mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi
4.1.2. memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
Keputusa
n
Uji
Kompete asesmen
nsi
103
PROSES
INSTRUKSI KERJA
SARANA/
ALAT/MED
IA
OUTPUT
4.1.3. memenuhi aturan bukti.
4.3. Gunakan pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti
untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan
asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4.4. Gunakan dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan dan pertimbangan-pertimbangan
organisasi/hukum/etika digunakan.
4.5. Berikan umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen
kepada asesi, dan bila perlu kemukakan pula rencana tindak lanjut.
5. Merekam
dan
melaporka
n
keputusan
asesmen
6. Meninjau
proses
asesmen
5.1. Segera catat hasil asesmen secara akurat sesuai dengan kebijakan dan • Formulir
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.2. Lengkapi dan proses laporan asesmen sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.3. Bila diperlukan, serahkan rekomendasi tindak lanjut kepada orang yang
relevan.
5.4. Bila diperlukan, beritahu dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan,
pihak-pihak terkait lainnya tentang keputusan asesmen.
dan
rekaman
laporan
keputusa
n
asesmen
Rekaman
dan
laporan
keputusa
n
asesmen
6.1. Tinjau proses asesmen berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi • Formulir
dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
6.2. Dokumentasi dan rekam tinjauan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
6.3. Gunakan keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri untuk
meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
Hasil
meninjau tinjauan
proses
proses
asesmen asesmen
104
DOKUMEN & FORMULIR
MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
1.
2.
3.
FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
SOP MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
Dst..
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
105
FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
KOMPONEN VALIDASI ASESMEN
PRINSIP-PRINSIP ASESMEN (Ö)
Valid Reliabel Adil Fleksibel
CATATAN
1. VALIDASI PERANGKAT ASESMEN
1.1. Perangkat asesmen Bukti Langsung
1.2. Perangkatasesmen Bukti tidak langsung
1.3. Perangkat asesmen bukti tambahan
2. VALIDASI PROSES ASESMEN
2.1. Perencanaan aktivitas dan proses asesmen
2.2. Pelaksanaan asesmen
2.3. Validasi asesmen
3. VALIDASI PELAKSANAAN ASESMEN
3.1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen
3.2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas
3.3. Mendukung asesi
3.4. Membuat keputusan asesmen
3.5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
3.6. Meninjau proses asesmen
4. VALIDASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4.1. Rekomendasi asesor
4.2. Banding
4.3. Keputusan pembarian sertifikat
V= Valid, R= Reliabel, A=Adil, F= Fleksibel
106
SOP
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
PENANGGUNG JAWAB ASESMEN:
AREA FUNGSI:
REFERENSI:
PROSES
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SKKNI P.8549000.047.01
INSTRUKSI KERJA
SARANA/
ALAT/MED
IA
OUTPUT
1.
Menyiapk 1.1. Konfirmasi dan diskusikan tujuan, fokus dan konteks validasi dengan orang Rencana
an proses
yang relevan.
asesmen
validasi
1.2. Bahas dan konfirmasi pendekatan validasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan
serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.3. Analisis acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dan sepakati buktibukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi bersama.
1.4. Identifikasi setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
dan disepakati bersama.
1.5. Peroleh, baca, dan interpreatsikan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi, serta sepakati kegiatan-kegiatan validasi bersama.
Pemaham
an akan
rencana
asesmen
dan
implemen
tasinya
2.
Memberik 2.1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi dengan • Rencana Kontribusi
an
menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
asesmen untuk
kontribusi 2.2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, • Materi
proses
dalam
membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana
validasi
Uji
proses
asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya
Kompete
validasi
untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen,
nsi
penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
2.3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua dokumen yang digunakan
dalam proses validasi.
3.
Memberik 3.1. Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan validasi untuk an
mendukung perbaikan kualitas asesmen.
kontribusi 3.2. Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasi-rekomendasi untuk
untuk
meningkatkan praktek asesmen.
hasil
3.3. Implementasikan perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang
validasi
timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung
jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan.
Kontribusi
untuk
hasil
validasi
107
DOKUMEN
SKKNI OKUPASI ASESOR
KOMPETENSI
1.
2.
3.
MMERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES
ASESMEN 2018
MELAKSANAKAN ASESMEN 2018
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI
ASESMEN 2015
108
C. Uraian Unit Kompetensi
KODE UNIT
:
P.85ASM00.001.2
JUDUL UNIT
:
Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen
DESKRIPSI UNIT
: Unit
ini
berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan
dalam
dan sikap kerja yang dibutuhkan
merencanakan
asesmen,
aktivitas
termasuk
dan
Rekognisi
proses
Pembelajaran
Lampau (RPL), di dalam sistem asesmen berbasis
kompetensi.
Unit ini dapat digunakan dalam perencanaan
aktivitas
dan
proses
asesmen
pada
lembaga
sertifikasi profesi, lembaga pelatihan, dan lembaga
pendidikan. Skills for employability (kompetensi
untuk bekerja) dalam unit ini sudah menjadi
bagian dari kriteria unjuk kerja.
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menentukan pendekatan
asesmen
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1Kandidat,
tujuan
asesmen
dan
konteks
diidentifikasi
dan
dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan sesuai dengan persyaratan
hukum, organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja
yang
berlaku
diakses
diidentifikasi
untuk
asesmen,
dan
dan
persyaratan asesmen spesifik apa pun
2. Mempersiapkan rencana
asesmen
2.1 Unit
kompetensi
asesmen
dan
persyaratan
dianalisis
untuk
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti
yang diperlukan untuk menunjukkan
kompetensi,
sesuai
dengan
aturan
bukti
109
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.1 Metode
dan
dipilih
instrumen
untuk
asesmen
mendukung
pengumpulan bukti yang ditetapkan,
dengan mempertimbangkan konteks di
mana asesmen akan berlangsung
2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan
persetujuan
didapatkan
dari
para
pemangku kepentingan terkait
3. Identifikasi persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
3.1 Informasi
relevan,
dari kandidat dan, jika
tempat
digunakan
kerja
untuk
kandidat
mengidentifikasi
kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran
yang
diberikan
oleh
paket
pelatihan atau pengembang kursus
yang
relevan
kebutuhan
diperiksa
dengan
kontekstualisasi
yang
diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan
amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk
mengatasi
kebutuhan
kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang
untuk
kegiatan
asesmen
terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat
asesmen dicatat
110
ELEMEN KOMPETENSI
4. Mengorganisasikan
asesmen
KRITERIA UNJUK KERJA
4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang
tersedia untuk kesesuaian penggunaan
Mengembangkan
materi uji kompetensi
(*koreksi typo
BNSP)
dianalisisi,
dan
modifikasi
yang
diperlukan diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi
standar dan kebutuhan tempat kerja /
kandidat
yang
diperlukan
dikembangkan.
4.3 Instrumen
asesmen
terhadap
persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi
yang
kandidat
jelas
dan
ditulis
penilai
untuk
mengenai
penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf
instrumen
asesmen
memenuhi
standar yang disyaratkan dan kebutuhan
tempat kerja / kandidat tertentu serta
catat
hasil
pemeriksaan
diperiksa,
dicatat dan dikonfirmasi
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kondisi
atau
keadaan
lingkungan
kerja
dimana
unit
kompetensi dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber
informasi tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target
asesi, jalur asesmen, konteks asesmen, dan acuan pembanding.
1.2 Kandidat, dapat mencakupi :
1.2.1 Hasil pelatihan dan / atau pendidikan:
1.2.2 Pekerja berpengalaman
1.2.3 Pelatihan / belajar mandiri
1.3 Tujuan asesmen, dapat mencakupi
1.3.1
Sertifikasi kompetensi
111
1.3.2
Pengakuan
Kompetensi
Terkini
(PKT)
yang
sudah
dimiliki asesi.
1.3.3
Rekognisi Pembelajaran Lampau
1.3.4
Hasil pelatihan/proses pembelajaran.
1.3.5
Penetapan kemajuan dalam rangka pencapaian kualifikasi.
1.3.6
Pengukuran kinerja.
1.3.7
Pengklasifikasian
karyawan/pemberian
dukungan
pengembangan karir.
1.3.8
Rekrutmen berbasis kompetensi.
1.3.9
Pemberian
lisensi,
registrasi,
penugasan
atau
persyaratan regulator.
1.4 Konteks Asesmen, dapat mencakupi
1.4.1
Dengan
lingkungan
tempat kerja (tempat kerja riil atau
simulasi).
1.4.2
Dengan
Peluang
untuk
mengumpulkan
bukti
dalam
berbagai situasi (tersedia atau terbatas).
1.4.3
Dalam hubungan antar standar kompetensi dengan bukti
untuk mendukung assmen, aktivitas pekerjaan kandididat
ditempat kerja, dan aktivitas belajar.
1.4.4
Dalam
hubungannya
dengan
siapa
yang
melakukan
asesmen (lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan, asesor dari
dunia usaha (enterprise assessor).
1.5 Orang yang relevan, harus mencakupi
1.5.1
Manajer sertifikasi.
1.5.2
Lembaga pelatihan kerja
1.5.3
Manajer pelatihan
1.5.4
Lainnya.
1.6 Standar industri atau tempat kerja, dapat mencakupi
1.6.1
Standar kompetensi:
1.6.2
Kriteria asesmen kurikulum saja:
1.6.3
Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
1.6.4
Spesifikasi Produk:
1.6.5
Pedoman khusus
1.6.6
Pelanggan, perusahaan atau organisasi.
112
1.7 Bukti dapat mencakupi:
1.7.1 Demonstrasi,
portofolio,
produk,
dan
penghafalan
yang
diidentifikasi berdasarkan kriteria kinerja dan pendekatan
asesmen.
1.8 Jenis Bukti, dapat mencakupi
1.8.1 Langsung, contohnya
1.8.1.1 Observasi
aktivitas
kerja,
baik
pada
keadaan
sebenarnya
ataupun
dalam
kondisi
disimulasikan.
1.81.2 Contoh hasil kerja.
1.8.2 Tidak
langsung,
contohnya
laporan
pihak
ketiga
yang kredible, portfolio.
1.8.3
Tambahan,
contohnya
pertanyaan
dan
jawaban
jawab, rekaman kerja, rekaman pelatihan, portofolio.
1.8.4
Kombinasi hal-hal di atas.
1.9 Aturan bukti, mencakupi:
1.9.1
Valid/Sah:
• Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
• Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
• Memberikan bukti keterampilan kerja.
• Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang
dinilai.
1.9.2
Asli
: apakah karya siswa sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
1.9.3
Andal : menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten
memenuhi unit kompetensi yang didukung
1.9.4
Cukup:
• Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen
tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan
kelima dimensi kompetensi.
•Memenuhi
semua
persyaratan
bukti
untuk
unit
kompetensi.
113
1.10 Metode asesmen, dapat mencakupi:
1.10.1 Observasi langsung (kerja nyata / aktivitas waktu
nyata
di
tempat
kerja,
aktivitas
kerja
dalam
lingkungan tempat kerja yang disimulasikan)
1.10.2 Kegiatan terstruktur (latihan simulasi dan permainan
peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan)
1.10.3 Tanya
jawab
(pertanyaan
tertulis,
wawancara,
asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan
atau tertulis)
1.10.4 Verifikasi Portofolio (contoh pekerjaan yang disusun
oleh
kandidat,
produk
dengan
dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan,
informasi tentang pengalaman hidup)
1.10.5 Ulasan produk (testimonial dan laporan dari atasan
dan atasan, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya
yang
diautentikasi,
wawancara
dengan
atasan,
atasan, atau rekan kerja)
1.10.6 Lainnya
1.11 Instrumen asesmen, dapat mencakupi:
1.11.1 Lembar periksa Observasi langsung
1.11.2 Lembar asesmen Kegiatan terstruktur
1.11.3 Daftar pertanyaan
1.11.4 Lembar periksa Verifikasi Portofolio
1.11.5 Lembar periksa Ulasan produk
1.11.6 Lainnya
1.12 Lima dimensi kompetensi, sebagai contoh:
1.12.1 Task skills.
1.12.2 Task management skills.
1.12.3 Contingency management skills.
1.12.4 Job role/environment skills.
1.12.5 Transfer skills.
1.13 Prinsip-prinsip asesmen harus mencakupi
1.13.1 Validitas.
1.13.2 Reliabilitas.
114
1.13.3 Flexibilitas.
1.13.4 Fairness/keadilan.
1.14 Skills for employability, mencakupi ketrampilan:
1.14.1
Komunikasi (communication skills).
1.14.2
Bekerja dalam kelompok (team works skills).
1.14.3
Mengatasi masalah (problem solving skills).
1.14.4
Berinisiasi
dan
kewirusahaan
(initiative
and
enterprise skills).
1.14.5
Perencanaan dan pengorganisasian (planning and
organizing skills).
2
1.14.6
Manajemen diri (self-management skills).
1.14.7
Belajar (learning skills).
1.14.8
Teknologi (technology skills).
Peralatan dan perlengkapan
2.1
Peralatan.
2.1.1
Peralatan
untuk
untuk
mengembangkan
akses
dokumen
informasi
dan
perencanaan
dan
pengorganisasian.
2.2
Perlengkapan.
2.2.1
Peralatan komputer dan program teknologi informasi
dan komunikasi.
3 Peraturan yang diperlukan
3.1
Peraturan
Pemerintah
Nomor
31
Tahun
2006
tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
3.2
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2
Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional.
4 Norma dan standar
4.1
Norma
(Tidak ada.)
4.2
Standar
4.2.1 Pedoman yang terkait.
115
PANDUAN ASESMEN
1. Konteks asesmen
1.1
Kumpulkan bukti untuk menunjukkan kinerja yang konsisten
dalam kondisi yang aman dan tipikal yang dialami di
lingkungan pelatihan dan asesmen. Ini termasuk akses ke unit
kompetensi yang digunakan dalam kegiatan perencanaan
asesmen.
1.2
Asesor harus memenuhi persyaratan untuk asesor dalam
legislasi, kerangka kerja dan / atau standar pendidikan
pelatihan vokasi yang berlaku.
2 Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3 Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1
Pengetahuan
3.1.1 Kandidat
harus
dapat
menunjukkan
pengetahuan
penting untuk secara efektif menyelesaikan tugas yang
diuraikan dalam elemen dan kriteria kinerja unit ini. Ini
termasuk pengetahuan tentang:
•
kewajiban penilai berdasarkan undang-undang dan
/ atau standar yang berlaku
•
fitur utama dari unit kompetensi, dan bagaimana
mereka harus ditangani dalam kegiatan dan proses
asesmen
•
menafsirkan standar kompetensi sebagai standar
minimum untuk asesmen
•
pedoman
untuk
mengontekstualisasikan
unit
kompetensi
•
berbagai tujuan asesmen dan konteks asesmen yang
berbeda, termasuk RPL
•
tujuan dan fitur bukti, dan berbagai jenis bukti, yang
digunakan dalam asesmen berbasis kompetensi,
termasuk RPL
116
•
prinsip-prinsip asesmen, dan bagaimana mereka
memandu proses asesmen
•
aturan bukti dan bagaimana mereka memandu
proses asesmen
•
metode
asesmen
yang
berbeda,
termasuk
kesesuaiannya untuk mengumpulkan berbagai jenis
bukti
•
3.1.2
komponen alat asesmen
Berbagai jenis instrumen asesmen dan tujuan serta
relevansinya
untuk
peluang
pengumpulan
bukti
kemampuan
untuk
tertentu.
3.2
Keterampilan
3.2.1
Kandidat
harus
menunjukkan
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan
kriteria kinerja unit ini, termasuk:
• merencanakan dan mengatur proses asesmen pada
minimal lima kesempatan terpisah.
3.2.2
Persyaratan bukti untuk setiap kesempatan harus
mencakup:
•
rencana asesmen yang terdokumentasi
•
unit kompetensi yang didukung atau terakreditasi
yang berbeda (atau kelompok unit kompetensi)
untuk masing-masing dari lima kesempatan
•
kontekstualisasi unit kompetensi dan alat asesmen
yang dipilih, jika diperlukan
•
penggabungan strategi penyesuaian yang wajar
•
pengembangan
instrumen
asesmen
yang
cocok
untuk masing-masing dari lima kesempatan.
3.2.3
Mengikuti pengaturan organisasi.
3.2.4
Keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
a. Mendapatkan standar kompetensi dan informasi
asesmen lainnya, perangkat asesmen dan sumber
daya asesmen lainnya
117
b. Meneliti karakteristik asesi dan berbagai kebutuhan
penyesuaian yang beralasan
c. Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi sumber daya
fisik dan bahan yang diperlukan
d. Mengevaluasi
umpan
balik,
menentukan
dan
menerapkan perbaikan pada proses asesmen
e. Membuat rekomendasi
3.2.5
Keterampilan
merencanakan
dalam
rangka
menformulasikan rencana asesmen1
3.2.6
Keterampilan mengorganisasikan dalam pengorganisasi
kebutuhan sumber daya
3.2.7
Keterampilan literasi untuk:
a. Membaca
dan
relevan
untuk
asesmen
dan proses pengakuan
b. Mempersiapkan
menginterpretasi
merancang
informasi
dan
kebutuhan
yang
memfasilitasi
dokumentasi
dan
informasi yang diperlukan untuk proses asesmen
3.2.8
Keterampilan komunikasi untuk:
a. Mendiskusikan
asesmen,
termasuk
proses
RPL
dengan pelanggan dan asesor
b. Menetapkan
hubungan
dan
keterkaitan
secara
profesional
3.2.9
Kepekaan
untuk
mengakses
dan
memperhatikan
berbagai keragaman asesi
3.2.10 Kapasitas untuk mempromosikan
kebersamaan, keadilan,
dan menerapkan
keabsahan,
keandalan
dan keluwesan dalam merencanakan suatu proses
asesmen
4.
Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Dapat menjaga rahasia
4.2 Berwawasan luas
4.3 Diplomatis
4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan
4.5 Fokus mencapai sasaran
118
4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa
5.
Aspek kritis
5.1
Pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan
sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen
berbasis kompetensi. Unit ini juga mencakup kontekstualisasi
tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen yang sesuai
dengan lingkungan dimana asesmen akan dilaksanakan serta
pengorganisasian orang, bahan dan sumber daya fisik yang
diperlukan dalam pelaksanaan asesmen
119
Kode Unit
: P.85ASM00.003.2
Judul Unit
: Melaksanakan Asesmen
Deskripsi Unit
: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
asesmen
terhadap
menetapkan
kompetensi
kompetensi
yang
personil.
Unit
dibutuhkan
ini
untuk
mengases kompetensi, termasuk Recognition of Prior
Learning
(RPL), di
dalam sistem asesmen berbasis
kompetensi. Skills for employability (kompetensi untuk
bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian dari kriteria
unjuk kerja.
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menetapkan
memelihara
asesmen
KRITERIA UNJUK KERJA
asesmen
diinterpretasi,
dan 1.1 Rencana
lingkungan
kemudian kebijakan dan prosedur sistem
asesmen serta persyaratan organisasi
/hukum/etika pelaksanaan asesmen
dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan.
1.2 Acuan pembanding asesmen yang
relevan dan perangkat asesmen yang
akan
digunakankan
diakses
dan
diinterpretasi guna mememastikanan
bukti dan cara pengumpulan bukti.
1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan
proses asesmen dijelaskan, dibahas dan
diklarifikasi dengan asesi,
termasuk
kesempatan
untuk
melakukan
penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap
proses
asesmen
dirundingkan
dan
disepakati dengan asesi.
120
ELEMEN KOMPETENSI
2. Mengumpulkan
yang berkualitas
3. Mendukung asesi
KRITERIA UNJUK KERJA
bukti 2.1 Rencana
asesmen
diikuti
sebagai
panduan dalam melaksanakan asesmen,
guna penentuan kompetensi, metode
asesmen
dan
perangkat
asesmen
digunakan
untuk
mengumpulkan,
mengorganisasikan
dan
mendokumentasikan bukti dalam format
yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan
bukti
diterapkan
dalam
pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang
teridentifikasi dan persyaratan
organisasi/
hukum/
etika
untuk
asesmen dibahas.
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan
bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi
yang
sesuai
dan
keterampilan
interpersonal
digunakan
untuk
mengembangkan
hubungan yang profesional dengan asesi,
yakni hubungan yang merefleksikan
kepekaan terhadap perbedaan individu
dan memungkinkan terjadinya umpan
balik dua arah.
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan
mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan
kebutuhan
dan
karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan
dibuat
sedemikian
sehingga
dapat
mempertahankan
integritas
standar
kompetensi
yang
relevan
dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen
dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai
rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja
apa pun terhadap orang atau peralatan
ditanggulangi dengan segera.
121
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
4. Membuat
asesmen
keputusan 4.1 Keterbatasan perolehan dan evaluasi
bukti yang berkualitas diidentifikasi dan
bila perlu diminta arahan dari orang yang
relevan.
4.2 Bukti yang telah terkumpul diperiksa
dan dievaluasi untuk memastikan bahwa
bukti tersebut dapat merefleksikan bukti
yang diperlukan dalam memperlihatkan
kompetensi dan:
4.2.1 mencakupi
seluruh
bagian
komponen standar kompetensi
yang dijadikan acuan pembanding
asesmen dan dimensi kompetensi.
4.2.2 memperhatikan
dokumentasi
terkait lainnya.
4.2.3 memenuhi aturan bukti.
4.3 Pertimbangan berdasarkan prinsip
asesmen dan aturan bukti digunakan
untuk
memutuskan
pencapaian
kompetensi yang telah didemonstrasikan
asesi
berdasarkan
bukti
yang
dikumpulkan.
4.4 Dalam membuat keputusan asesmen,
kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang
relevan
dan
pertimbanganpertimbangan
organisasi/hukum/etika
digunakan.
4.5 Umpan balik yang jelas dan membangun
terkait keputusan asesmen diberikan
kepada
asesi,
dan
bila
perlu
dikemukakan pula rencana tindak
lanjut.
5. Merekam
melaporkan
asesmen
dan 5.1 Hasil asesmen segera dicatat
secara
keputusan
akurat sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
sistem
asesmen
serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.2 Laporan
asesmen
dilengkapi
dan
diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
sistem
asesmen
serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak
lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan
ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
122
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
terkait lainnya diberitahu
keputusan asesmen.
6. Meninjau proses asesmen
tentang
6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan
kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta
persyaratan organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan
kematangan
berfikir
(refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi
praktek asesmen.
BATASAN VARIABEL
1
Konteks variabel
1.1
Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi
dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber informasi
tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur
asesmen, konteks asesmen dan acuan pembanding.
1.2
Kata-kata yang dicetak tebal dan miring, jika digunakan pada
Kriteria Unjuk Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada
bagian berikut.
1.2.1 Rencana
asesmen
perencanaan
yang
adalah
akan
keseluruhan
digunakan
dokumen
dalam
proses
asesmen, dapat mencakupi:
a. maksud dan tujuan asesmen.
b. konteks asesmen.
c. personel teridentifikasi.
d. standar kompetensi yang relevan dan dokumentasi
asesmen lainnya.
e. hubungan dengan kebijakan dan prosedur asesmen.
f. rencana bukti.
g. metode dan perangkat asesmen yang telah ditentukan.
h. kemungkinan kluster unit kompetensi sesuai tujuan
123
asesmen.
i. identifikasi bahaya K3, termasuk penilaian resiko dan
strategi pengawasan.
j. bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan.
k. pengaturan organisasi pelaksanaan asesmen.
l. persyaratan pelaporan K3.
m. kebutuhan
khusus
asesmen,
sebagai
contoh
persyaratan peralatan pelindung diri.
n. kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target
waktu asesmen.
o. prosedur asesmen mandiri.
p. kaitan dengan rencana pengorganisasian asesmen,
kebijakan dan prosedur.
1.2.2 Kebijakan
dan
prosedur
sistem
asesmen
dapat
mencakupi:
a. seleksi asesi.
b. alasan dan tujuan asesmen berbasis kompetensi.
c. rekaman
asesmen/manajemen
data/manajemen
informasi.
d. pengakuan kompetensi terkini/pengakuan terhadap
pembelajaran sebelumnya.
e. pengakuan terhadap pengaturan transfer kredit.
f. kebutuhan
asesor,
kualifikasi,
pemeliharaan
keterkinian kompetensi.
g. prosedur pelaporan asesmen.
h. banding asesmen.
i. keluhan/ pengaduan-pengaduan asesi.
j. Validasi.
k. evaluasi/ internal audit.
l. biaya-biaya / penggunaan jasa pihak ketiga.
m. akses dan kesetaraan/penyesuaian yang beralasan.
n. pengaturan kemitraan.
o. kaitan dengan sumber daya manusia atau sistem
hubungan industrial.
124
p. kaitan
dengan
sistem
manajemen
mutu
secara
keseluruhan.
1.2.3 Persyaratan legal/ organisasi/ etika dapat mencakupi
a. kebijakan dan prosedur sistem asesmen.
b. persyaratan strategi asesmen.
c. sistem
pelaporan,
perekaman
dan
penelusuran
asesmen.
d. sistem jaminan mutu.
e. rencana bisnis dan kinerja.
f. kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan.
g. pengaturan kolaborasi dan partnership.
h. parameter-parameter sumber daya.
i. pengaturan saling pengakuan.
j. sistem dan proses hubungan industri, penghargaan/
persetujuan perusahaan.
k. ruang lingkup registrasi.
l. kebijakan/ prosedur sumber daya manusia.
m. persyaratan
legal,
termasuk
anti
diskriminasi,
kesetaraan pekerjaan, peran/ tanggung jawab/ kondisi
kerja.
n. kode etik industri.
o. persyaratan kerahasiaan dan privacy.
p. pertimbangan K3, termasuk:
i.
jaminan persyaratan K3 selama proses asesmen,
ii. identifikasi dan pelaporan bahaya K3 kepada
personel terkait.
1.2.4 Orang yang relevan, boleh saja meliputi:
a. pelanggan, perusahaan atau organisasi.
b. ketua tim, manejer, supervisor.
c. personil pengarah.
d. teknisi/ tenaga ahli.
e. koordinator pelatihan dan asesmen.
f. koordinator asesmen.
g. regulator industri.
125
h. perwakilan karyawan dan pengusaha.
i. anggota asosiasi profesi.
1.2.5 Acuan pembanding asesmen merujuk kepada Kriteria
yang digunakan untuk mengasses asesi, dapat berupa:
a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi.
b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan.
c. spesifikasi kinerja.
d. spesifikasi produk.
1.2.6 Perangkat Asesmen berisikan instrumen dan prosedur
pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode
asesmen yang telah dirancang, dapat mencakupi:
a. Instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk
pengumpulan bukti, diantaranya:
profil ukuran kinerja yang dapat diterima.
proforma / template.
pertanyaan spesifik atau aktivitas tertentu.
ceklis observasi/bukti.
ceklis untuk mengevaluasi contoh produk kerja.
bahan asesmen mandiri asesi.
b. Prosedur,
informasi
dan
instruksi
untuk
asesor
dan/atau asesi terkait dengan penggunaan instrumen
asesmen serta kondisi pelaksanaan asesmen.
c. Penyesuaian yang beralasan dan/atau kebutuhan
spesifik tidak harus mengkompromikannya terhadap
integritas standar kompetensi, dapat mencakupi:
penyesuaian
proses
asesmen
disebabkan
keterbatasan asesi terhadap persyaratan bahasa,
literasi dan numerasi.
penyediaan
dukungan
pembaca,
penterjemah,
pelayan, penulis.
penggunaan
teknologi
adaptif
asesmen
secara
atau
peralatan
khusus.
pelaksanaan
fleksibel
karena
alasan keletihan atau keperluan pengobatan.
126
penyediaan
peralatan
asesmen
berupa
braille,
audio/video-tape.
penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen.
penyesuaian metode/perangklat asesmen.
pertimbangan umur/gender asesi.
pertimbangan budaya/tradisi/agama.
1.2.7 Metode Asesmen adalah teknik khusus yang digunakan
untuk mengumpulkan bukti dan dapat mencakupi
a. observasi langsung, sebagai contoh:
aktivitas kerja nyata secara langsung
ditempat
kerja
aktivitas kerja yang disimulasikan pada suatu
tempat seperti tempat kerja.
b. aktivitas terstruktur, sebagai contoh:
simulasi / bermain peran (role play).
berbagai proyek.
berbagai presentasi.
c. berbagai lembar aktivitas.
d. mengajukan pertanyaan, sebagai contoh:
pertanyaan tertulis.
interview/ wawancara.
asesmen mandiri.
pertanyaan lisan.
Kuesioner.
ujian lisan atau ujian tertulis.
e. portofolio, sebagai contoh:
koleksi contoh kerja yang dikumpulkan oleh asesi.
produk dengan dokumentasi yang mendukung.
bukti sejarah.
jurnal/ buku catatan kerja.
informasi tentang pengalaman hidup.
f. meninjau ulang produk-produk, sebagai contoh:
produk sebagai hasil kerja suatu proyek.
127
contoh/ produk-produk hasil kerja.
g. umpan balik dari pihak ketiga, misalnya:
testimoni/ laporan dari
pemilik perusahaan/
supervisor.
bukti sebagai peserta pelatihan.
pencapaian otentik sebelumnya.
interview dengan atasan, supervisor, atau sesama
rekan kerja.
1.2.8 Prinsip-prinsip asesmen memandu proses asesmen dan
ditujukan untuk menjaga:
a. validitas.
b. Reliabilitas.
c. Fleksibilitas.
d. fairness/ keadilan.
1.2.9 Aturan Bukti
prinsip
sangat erat kaitannya dengan prinsip-
asesmen,
dilengkapi
dengan
panduan
pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti
tersebut:
a. sahih/ valid.
b. Memadai.
c. Otentik.
d. Terkini.
1.2.10Bukti berkualitas memenuhi aturan bukti, dan harus:
a. mencakupi demonstrasi pencapaian kriteria unjuk
kerja.
b. merefleksikan keterampilan, pengetahuan dan sikap
sebagaimana dikemukakan pada unit kompetensi.
c. memperlihatkan penerapan keterampilan pada konteks
sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel.
d. mendemonstrasikan kompetensi setiap waktu.
e. mendemonstrasikan kompetensi secara berulang.
f. menjadi kebiasaan kerja asesi.
g. dapat diverifikasi.
h. Mendemonstrasikan
keterampilan/pengetahuan
128
terkini asesi.
i. tidak mengurangi persyaratan bahasa, literasi dan
numerasi sebagaimana dipersyaratkan dalam standar
kompetensi.
1.2.11 Memandu berarti menjelaskan kepada asesi tentang:
a. pengertian setiap tujuan asesmen.
b. pengertian asesmen.
c. pengertian perangkat asesmen.
d. cara menggunakan perangkat asesmen.
e. aturan
bukti
harus
dipenuhi
atas
bukti
yang
dikemukakan asesi.
1.2.12 Keterampilan komunikasi, dapat mencakupi:
a. menyampaikan umpan balik yang membangun dan
mendukung.
b. mengajukan
mengklarifikasi
pertanyaan
dan
yang
cocok
mengkonfirmasi
untuk
instruksi
pengumpulan bukti.
c. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
d. mengarahkan
asesi
untuk
menyampaikan
petunjuk/instrtuksi kepada asesor.
e. membuat pilihan dan petunjuk secara jelas dan
konkrit.
1.2.13 Keterampilan interpersonal, dapat mencakupi:
a. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
b. melakukan interaksi dua arah.
c. menggunakan bahasa yang cocok dengan asesi,
konteks asesmen dan kinerja disesuaikan dengan
standar kompetensi.
d. menggunakan
bahasa
dan
konsep
dengan
memperhatikan perbedaan budaya.
e. menggunakan
sikap
menyatu
dengan
budaya
setempat.
1.2.14 Perbedaan individual, dapat mencakupi:
a. halangan bahasa, nunerasi dan literasi.
129
b. keterbatasan fisik, seperti pendengaran, penglihatan,
suara dan mobilitas.
c. keterbatasan intelektual.
d. kondisi
diabetes,
kesehatan
asthma
seperti
yang
arthritis,
dapat
epilepsi,
mempengaruhi
asesmen.
e. kesulitan belajar.
f. keterbatasan psikiatris dan psikologis.
g. ketaatan terhadap agama dan spritual.
h. latar belakang persepsi/ pandangan budaya.
i. umur.
j. Gender.
1.2.15 Umpan Balik dapat mencakupi:
a. memastikan proses asesmen telah dimengerti.
b. memastikan adanya perhatian asesi.
c. memberikan kesempatan bertanya dan menjawab.
d. menyetujui luaran.
e. mengidentifikasi
bukti
yang
akan
dikemukakan
selanjutnya.
f. mendiskusikan rencana aksi.
g. menyetujui kesenjangan pelatihan yang dibutuhkan.
h. informasi terkait dengan kesempatan proses banding.
i. menyarankan perbaikan pengumpulan bukti.
1.2.16 Dukungan spesialis, dapat mencakupi:
a. asistensi oleh pihak ketiga, penterjemah.
b. pengembangan aktivitas asesmen secara online.
c. dukungan terhadap asesi dan/atau asesor secara
jarak jauh atau terisolasi.
d. dukungan bahan asesmen atau ahli keselamatan.
e. arahan dari otoritas regulator.
f. asesmen secara tim/panel.
g. dukungan dari asesor kepala.
h. arahan dari ahli pengembang kebijakan.
1.2.17 Pembatasan, dapat berkaitan berkaitan dengan:
130
a. peran dan tanggung jawab kerja.
b. menemukan kebutuhan asesi.
c. panel asesmen.
d. proses mutu organisasi pelatihan dan/atau asesmen.
e. level kompetensi personel.
f. persyaratan
pelatihan
organisasi,
industri
dan
nasional.
g. level pengetahuan personel tentang asesmen berbasis
kompetensi.
h. tanggung jawab hukum.
1.2.18 Seluruh komponen dari unit
standar kompetensi
meliputi:
a. Elemen.
b. Kriteria Unjuk Kerja.
c. Ketrampilan Layak Kerja.
d. Batasan Variabel.
e. Kontekstualisasi.
f. kaitan
terhadap
pengetahuan
dan
persyaratan
perusahaan.
g. fokus Asesmen.
h. persyaratan dasar pengetahuan bahasa, literasi dan
numerasi.
i. panduan penilaian, termasuk:
pengetahuan yang dibutuhkan.
ketrampilan dan atribut yang dibutuhkan.
persyaratan
kemampuan bahasa, literasi dan
numerasi.
aspek
kritis
dari
bukti
yang
harus
dipertimbangkan/persyaratan kuatitas bukti.
keselarasan asesmen dan saling ketergantungan
antar unit-unit kompetensi.
metode/ sumber daya/ konteks asesmen.
j. Dimensi Kompetensi, sebagai contoh
task skills.
131
task management skills.
contingency management skills.
job role/environment skills.
transfer skills.
1.2.19 Dokumentasi terkait, dapat mencakupi:
a. panduan asesmen dari paket training terkait.
b. kriteria asesmen modul terakreditasi.
c. bukti
yang
akan
dikumpulkan
sebagaimana
dikemukakan rencana asesmen.
d. definisi
dan
interpretasi
bukti
di
dalam
pengembangan perangkat asesmen.
e. kebijakan dan prosedur asesmen.
f. persyaratan K3, hukum, kode etik, standar, panduan
g. indikator dan level kompetensi sistem pelaporan
nasional.
h. persyaratan organisasi kerja.
i. spesifikasi produk.
j. perangkat asesmen kompetensi terintegrasi.
1.2.20 Keputusan merupakan proses dua langkah dan artinya:
a. Keputusan dibuat oleh asesor berkaitan dengan
pencapaian kompetensi terhadap prinsip asesmen
dan aturan bukti.
b. Keputusan dibuat oleh asesor berdasarkan bukti
yang dikemukakan dan kemudian dievaluasi, apakah
asesi telah kompeten atau belum.
1.2.21 Rencana aksi dibutuhkan jika keputusan
belum
kompeten diambil, dan dapat mencakupi:
a. kesenjangan
kompetensi,
pelatihan
lanjut,
bila
berkaitann dengan akurasi.
b. peluang praktek tambahan dibawah supervisi, bila
berkaitan dengan presisi.
c. peluang asesmen tambahan/ peluang pengumpulan
bukti tambahan.
d. fasilitasi individual jika diperlukan.
132
e. pengalihan ke dukungan spesialis.
1.2.22 Laporan asesmen, dapat mencakupi:
a. rincian data asesi.
b. rincian asesmen: tanggal, waktu, tempat.
c. rincian kesimpulan asesor atas bukti.
d. umpan balik ke dan dari asesi.
e. justifikasi keputusan.
f. kesimpulan rencana aksi untuk asesi.
g. informasi kritis lainnya, termasuk banding dan hasil.
h. tandatangan asesor dan asesi.
i. laporan
tertulis/
elektronik
kepada
penyandang
dana.
1.2.23 Rekomendasi, dapat mencakupi:
a. rekomendasi asesmen.
b. rekomendasi dukungan pelatihan dan/atau asesmen
unit kompetensi yang lain.
c. rekomendasi rencana aksi.
d. asesmen ulang.
e. implikasi banding.
1.2.24 Pihak lain yang relevan, dapat mencakupi:
a. Pihak-pihak yang disarankan asesi.
b. Pihak-pihak
yang
akan
diberikan
informasi
disebabkan. adanya kontrak kewajiban.
1.2.25 Kriteria, dapat mencakupi:
a. mengikuti rencana asesmen.
b. memenuhi persyaratan organisasi, etika dan hukum,
termasuk K3.
c. penyampaian informasi yang tepat kepada asesi
terkait proses asesmen dan penjelasan seluruh
langkah dengan menggunakan komuniasi efektif dan
keterampilan interpersonal.
d. demonstrasi penerapan aturan bukti dan prinsip
asesmen dalam pengumpulan bukti yang berkualitas.
e. demonstrasi dukungan dan arahan kepada asesi
133
selama proses asesmen.
f. penggunaan metode dan perangkat asesmen.
g. penerapan penyesuaian yang wajar, bila diperlukan.
h. penyampaian
membangun
umpan
kepada
balik
asesi
yang
terkait
jelas
dan
keputusan
asesmen.
i. peninjauan konsistensi keputusan.
1.2.26 Konsultasi, dapat mencakupi:
a. Dengan asesor dan koordinator pelatihan dengan
tetap bersikap wajar.
b. Diskusi
dengan
klien,
ketua
tim,
manejer,
koordinator asesmen, supervisor dan mentor.
c. Tenaga ahli teknik.
d. Tenaga ahli bahasa, literasi, numerasi.
1.3
Skills for employability, mencakupi ketrampilan
1.3.1 Komunikasi (communication skills).
1.3.2 Bekerja dalam kelompok (team works skills).
1.3.3 Mengatasi masalah (problem solving skills).
1.3.4 Berinisiasi dan kewirusahaan (initiative and enterprise
skills).
1.3.5 Perencanaan
dan
pengorganisasian
(planning
and
organizing skills).
1.3.6 Manajemen diri (self-management skills).
1.3.7 Belajar (learning skills).
1.3.8 Teknologi (technology skills).
2
Peralatan dan Perlengkapan
2.1
Peralatan utama untuk mendemonstrasikan elemen kompetensi
untuk mencapai kriteria unjuk kerja adalah perangkat asesmen
2.2
Perlengkapan pendukung termasuk bahan dan fasilitas untuk
mendemonstrasikan elemen kompetensi dapat mencakupi
a. program teknologi informasi dan komunikasi
b. checklist observasi
c. daftar pertanyaan tertulis
134
d. alat ukur hasil kerja asesi
3
Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
3.2 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 2 tahun 2016 tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
3.3 Peraturan teknis yang terkait dengan substansi unit kompetensi
ini
4
Norma dan standar
4.1 Norma, pedoman, standar, etika untuk mendemonstrasikan unit
ini adalah seri pedoman BNSP
4.2 Norma,
pedoman,
standar,
etika
terkait
dengan
substansi
asesmen
PANDUAN PENILAIAN
1.
Konteks penilaian
Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi:
1.1 Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada
konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai konteks
yang ditetapkan diatas.
1.2 Tempat Uji Kompetensi seharusnya dilakukan di tempat kerja
atau simulasi tempat kerja yang baik.
1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases,
harus dilakukan oleh asesor kompetensi.
1.4 Ikhtisar Asesmen, untuk memperagakan/ mendemonstrasikan
kompetensi
unit ini, asesi harus dapat membuktikan bahwa
mereka telah mampu mengases komkpetensi orang lain melalui
proses pengumpulan dan peninjauan bukti dan
membuat
keputusan.
Bukti yang disampaikan harus menggambarkan bagaimana
lingkungan asesmen ditegakkan dan bagaimana kebutuhan asesi
dipenuhi;
bagaimana
unit
kompetensi
diinterpretasi
untuk
135
menentukan persyaratan bukti; bagaimana rencana asesmen
diikuti; bagaimana perangkat asesmen digunakan pada saat
pengumpulan bukti; keputusan asesmen telah berbasis aturan
bukti; keterampilan komunikasi digunakan untuk memandu,
mendukung dan menyampaikan umpan balik kepada asesi
selama proses asesmen; rekaman dan pelaporan; dan bagaimana
proses asesmen ditinjau.
1.5 Produk
yang
dapat
digunakan
sebagai
bukti,
seharusnya
mencakupi:
1.5.1 perangkat asesmen yang lengkap.
1.5.2 dokumentasi bukti yang dikumpulkan dan keputusan
asesmen.
1.5.3 umpan
balik
dari
asesi/asesor/supervisor/koordinator
asesmen.
1.5.4 umpan balik kepada asesi berikut rekomendasi pilihan ke
depan.
1.5.5 rekaman dan pelaporan asesmen.
1.5.6 tinjauan
pelaksanaan
asesmen
dan
rekomendasi
pelaksanaan ke depan.
1.6 Proses yang bisa digunakan sebagai bukti seharusnya mencakupi:
1.6.1 cara menginterpretasi standar kompetensi dan dokumendokumen lainnya.
1.6.2 cara penjadwalan aktivitas asesmen.
1.6.3 cara
memodifikasi
rencana
asesmen
agar
memenuhi
kebutuhan asesi.
1.6.4 cara evaluasi bukti terkait aturan bukti.
136
1.7 Implikasi sumber daya asesmen seharusnya mencakupi:
1.7.1 akses kepada asesi yang akan diases.
1.7.2 akses ke standar kompetensi.
1.7.3 akses ke bahan dan perangkat asesmen.
1.7.4 akses ke tempat dan peralatan asesmen.
1.7.5 dokumentasi tempat kerja.
1.7.6 akses ke kebijakan dan prosedur asesmen.
1.7.7 akses ke dokumentasi/ rekaman asesi untuk mendapatkan
persyaratan spesifik.
1.7.8 pertimbangan biaya dan waktu.
1.7.9 akses ke personel yang dibutuhkan.
1.8 Pengumpulan bukti berkualitas membutuhkan:
1.8.1 asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan
merefleksikan
seluruh
komponen
unit,
yakni
Elemen,
Kriteria Unjuk Kerja, Batasan Variabel, Panduan Bukti,
Keterampilan Layak Kerja.
1.8.2 batasan metode asesmen dan teknik pengumpulan bukti
yang tepat digunakan untuk menentukan kompetensi.
1.8.3 bukti
harus
memungkinkan.
dikumpulkan
di
tempat
kerja
bila
Apabila hal ini tidak memungkinkan,
suatu tempat kerja yang disimulasikan harus disediakan.
1.8.4 bukti-bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan
beberapa demonstrasi/ praktek kinerja yang dinilai pada
titik-titik
yang
berbeda
pada
waktu
yang
tepat,
pembelajaran dan jalur asesmen hendaknya dipisahkan
oleh praktek dan pembelajaran selanjutnya.
1.8.5 bukti yang dikumpulkan harus berhubungan paling kurang
dengan satu asesmen.
1.8.6 asesmen memenuhi aturan bukti.
1.8.7 keputusan kompeten dapat dibuat bila asesor yakin bahwa
hasil yang dipersyaratkan dari suatu unit telah dicapai dan
bahwa kinerja telah diperagakan secara konsisten.
1.9 Persyaratan bukti yang spesifik harus meliputi:
137
1.9.1 pelaksanaan asesmen pada sejumlah asesi atas unit
kompetensi yang berbeda, mengikuti rencana asesmen yang
relevan.
1.9.2 paling kurang seorang asesi diases pada jalur asesmen.
1.9.3 paling kurang satu asesmen harus mencakup hal yang
menyangkut penyesuaian yang wajar serta keputusan.
1.9.4 semuanya harus menunjukkan:
a. penggunaan
metode
dan
perangkat
asesmen
yang
berbeda termasuk batasan variabel aktivitas asesmen.
b. demonstrasi komunikasi dua arah dan umpan balik.
c.
cara pengambilan keputusan dan cara merekam serta
melaporkan hasil asesmen.
d. rekaman dan pelaporan asesmen memenuhi persyaratan
hukum/organisasi dan etika.
e.
proses
asesmen
ditinjau
dan
hasil
peninjauan
didokmentasikan.
1.10 Asesmen Terpadu, artinya unit ini dapat di ases tersendiri atau
sebagai bagian dari aktivitas asesmen terpadu yang melibatkan
unit-unit lain yang relevan.
Unit-unit berikut ini disarankan:
a. P.854900.040.02
Merencanakan dan Mengorganisasikan
Asesmen.
b. P.854900.041.02
2.
Mengembangkan Perangkat Asesmen.
Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1.1 Asesmen berbasis kompetensi mencakup:
a. pelatihan dan pendidikan vokasi sebagai suatu sistem
berbasis kompetensi
b. asesmen berpatokan kriteria/keunggulan atas asesmen
perpatokan norma
138
c. menyetujui kriteria yang digunakan pada pelatihan dan
pendidikan vokasi di tingkat nasional atau penjelasan
yang
dikemukakan
standar
kompetensi
tentang
spesifikasi kinerja suatu pekerjaan/fungsi kerja dan
keterampilan/pengetahuan
d. pelaporan asesmen berbasis kompetensi
e. standar kompetensi sebagai basis kualifikasi
f. prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi
g. struktur dan penggunaan standar kompetensi
3.1.2 prinsip-pronsip asesmen dan penerapannya
3.1.3 aturan bukti dan penerapannya
3.1.4 pengertian
tujuan
asesmen
dan
konteks
asesmen,
termasuk RPL
3.1.5 berbagai metode asesmen, termasuk kecocokannya dalam
pengumpulan berbagai jenis bukti; persyaratan sumber
daya dan kaitannya dengan biaya
3.1.6 pengertian penyesuaian yang wajar dan penerapannya
3.1.7 metodologi evaluasi dasar yang cocok untuk tinjauan
pengalaman individu
3.1.8 jenis dan bentuk bukti, termasuk penggunaan perangkat
asesmen yang relevan untuk pengumpulan berbagai jenis
bukti pada asesmen berbasis kompetensi
3.1.9 pengetahuan praktis tentang hambatan dan proses terkait
perangkat dan metode asesmen
3.1.10sistem asesmen serta kebijakan dan prosedur asesmen
yang digunakan oleh industri, organisasi atau otoritas
pelatihan kebijakan dan prosedur RPL yang digunakan oleh
organisasi
3.1.11 perhatian terhadap budaya yang sensitif dan kebersamaan
kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode etik dan
standar nasional, misalnya
a. hak paten
b. keamanan informasi
c. Plagiatisme
139
d. paket pelatihan/standar kompetensi
e. persyaratan lisensi
f. persyaratan industri/tempat kerja
g. persyaratan rekaman informasi dan kerahasiaan
h. anti
diskriminasi
termasuk
kesamaan
kesempatan,
pencemaran nama baik, diskriminasi ketidakmampuan
i. hubungan tempat kerja
j. persetujuan perusahaan/penghargaan industri
3.1.12tanggungjawab
K3
berkaitan
dengan
rencana
dan
pengorganisasian asesmen, seperti:
a. persyaratan pelaporan bahaya dan insiden
b. prosedur
darurat
dan
prosedur
penggunaan
alat
pelindung diri
c. penggunaan
peralatan
secara
aman
dan
pemeliharaannya
d.
informasi sumber daya K3
3.2 Keterampilan yang dibutuhkan
3.2.1 keterampilan analisis dan interpretasi untuk:
a. menguraikan substansi/isi standar kompetensi
b. menginterpretasi
perangkat
asesmen
dan
informasi
lainnya
c. mengidentifikasi kebutuhan asesi
d. membuat keputusan berbasis bukti hasil asesmen
3.2.2 keterampilan observasi untuk:
a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi
b. menentukan
kesiapan
asesi
dalam
pelaksanaan
asesmen
c. mengobservasi kinerja asesi
d. mengidentifikasi
asesi
sekiranya
membutuhkan
asistensi selama pelaksanaan asesmen
3.2.3 keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
a. mengakses
persyaratan individu pelaksana
dan
sumber daya asesmen
b. mengakses kebijakan dan prosedur sistem asesmen
140
c. mengakses kebijakan dan prosedur RPL
d. mengevaluasi bukti
e. mengevaluasi proses asesmen
3.2.4 keterampilan kognitif untuk:
a. menghargai bukti dan membuat keputusan
b. memperhatikan dan merekomendasikan penyesuaian
yang wajar
3.2.5 keterampilan membuat keputusan:
a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi
b. membuat keputusan atas pencapaian kompetensi asesi
3.2.6 keterampilan literasi untuk:
a. membaca dan menginterpretasi informasi yang relevan
tentang pelaksanaan asesmen
b. mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan informasi
yang diperlukan untuk proses asesmen
3.2.7 keterampilan komunikasi/interpersonal untuk:
a. menjelaskan pengertian asesmen kepada asesi
b. memberikan innstruksi yang jelas dan tepat
c. mengajukan pertanyaan secara efektif
d. menyampaikan klarifikasi
e. mendiskusikan proses asesmen dengan pihak terkait
lainnya
f. memberikan umpan balik yang sesuai kepada asesi
g. mendiskusikan hasil asesmen dengan asesi
h. menggunakan bahasa secara tepat dengan asesi dan
lingkungan asesmen
i. mempertahankan suatu hubungan kerja yang baik
dengan asesi
3.2.8 sikap yang harus dimiliki:
a. kemauan untuk memandu dan mendukung asesi
b. mampu memberi semangat kepada asesi, menerima dan
memanfaatkan umpan balik
c. sensitif terhadap perbedaan keperluan setiap individu
d. beretika dalam pelaksanaan asesmen
141
4.
Sikap kerja yang diperlukan
Sikap kerja yang harus ditampilkan untuk tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi ini mencakupi atribut-atribut
4.1 Dapat menjaga rahasia
4.2 Berwawasan luas.
4.3 Diplomatis
4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan
4.5 Fokus mencapai sasaran
4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa
5.
Aspek kritis
Aspek kritis pada unit ini adalah:
5.1. Interpretasi bukti yang telah dikumpulkan
5.2. Pengambilan keputusan berdasarkan standar kompetensi terkait
dengan penerapan prinsip asesmen dan aturan bukti
5.3. Unit ini juga melingkupi demonstrasi hubungan yang profesional
antara asesor dan asesi dan keterampilan yang mendukung
hubungan yang profesional tersebut
142
Kode Unit
: P.854900.047.01
Judul Unit
: Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
Deskripsi Unit
: Unit ini mendeskripsikan kinerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi
dalam proses validasi asesmen.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan proses
validasi
1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi
dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
orang yang relevan.
1.2 Pendekatan
validasi
dibahas
dan
dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan
prosedur sistem asesmen yang relevan
serta
persyaratan
organisasi/hukum/etika.
1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk
asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi disepakati bersama.
1.4 Setiap dokumen yang terkait yang
relevan
untuk
proses
validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi diperoleh, dibaca dan
diinterprestasikan,
serta
kegiatankegiatan validasi disepakati bersama.
2. Memberikan kontribusi
dalam proses validasi
2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan
validasi
didemonstrasikan
dengan
menggunakan keterampilan komunikasi
yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan
validasi,
termasuk
meninjau,
membandingan
dan
mengevaluasi:
keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar kompetensi
atau acuan pembanding lainnya untuk
asesmen, penyeleksian dan penerapan
metode asesmen, penyeleksian dan
penggunaan perangkat asesmen dan
bukti yang dikumpulkan rekomendasi
hasil
asesmen
termasuk
proses
pengambilan keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi
233
143
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
dilakukan
sesuai
dengan
prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan dan
keterkinian versi.
3. Memberikan kontribusi
untuk hasil validasi
3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis
dan
disepakati
bersama
untuk
mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi
untuk
meningkatkan
praktek
asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan
asesmen yang timbul akibat kegiatan
validasi dan sesuai dengan peran serta
tanggung
jawab
dalam
melakukan
asesmen, diimplementasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Batasan
Variabel
berkaitan
dengan
unit
kompetensi
secara
keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk diimplementasikan
pada lingkungan kerja dan situasi yang berbeda yang dapat
mempengaruhi kinerja.
1.2 Kata yang dicetak tebal yang tercantum dalam kriteria unjuk kerja
dijabarkan dibawah. Kondisi yang mempengaruhi operasionalisasi
pelatihan dan asesmen ikut dipertimbangkan (misalnya: situasi
kerja, kebutuhan kandidat, akses terhadap kebutuhan yang
diperlukan serta kontekstualisasi industri lokal dan regional).
1.3 Pengertian Validasi adalah sebuah proses yang melibatkan asesor
yang
bekerja
sama
untuk
meninjau,
membandingkan
dan
mengevaluasi proses asemen dan hasil asesmen terkait dengan unit
kompetensi atau unit-unit kompetensi yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan
asesmen.
metode/perangkat
Hal
asesmen,
ini
bukti
meliputi
yang
validasi
dikumpulkan
menggunakan metode asesmen/perangkat, dan interpretasi bukti
untuk membuat keputusan asesmen.
1.4 Tujuan dan fokus validasi meliputi antara lain:
1.4.1
Bagian dari proses penjaminan mutu organisasi.
144
234
1.4.2
Untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi dalam
pelaksanaan pelatihan dan asesmen.
1.4.3
Untuk
memenuhi
persyaratan
Lembaga
Penilaian
Kesesuaian.
1.4.4
Untuk memastikan bahwa bukti bukti dalam penilaian
memenuhi persyaratan sesuai standar maupun acuan
penilaian lain yang dipergunakan.
1.4.5
Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor eksternal.
1.4.6
Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor internal.
1.4.7
Untuk meningkatkan kualitas dalam praktek praktek
asesmen.
1.4.8
Untuk mengevaluasi kualitas perangkat asesmen.
1.4.9
Sebagai sarana pengembangan profesional.
1.4.10
Untuk meningkatkan kepercayaan diri para asesor.
1.4.11
Untuk memastikan bahwa asesor berbeda yang memakai
perangkat yang sama mengumpulkan bukti bukti yang
sama sesuai level bukti tersebut.
1.4.12
Untuk memastikan bahwa asesor yang berbeda memiliki
persepsi sama ketika menginterpretasikan bukti.
1.4.13
Untuk
memastikan
apakah
keputusan
asesmen
merefleksikan prinsip–prinsip asesmen dan aturan bukti.
1.5 Konteks validasi meliputi antara lain:
1.5.1
Internal di dalam organisasi, misalnya di lokasi yang sama
maupun antar lokasi.
1.5.2
Eksternal di dalam organisasi, misalnya dalam industri,
kawasan, kota, propinsi, jaringan asesor.
1.5.3
Melalui lisensi atau badan serupa.
1.5.4
Dengan kolega asesor.
1.5.5
Dengan
rekan-rekan/kolega
dari
pelatihan
lainnya
dan/atau organisasi asesmen.
1.6 Orang yang relevanharus meliputi:
1.5.1
Asesor lain yang terlibat dalam pelaksanaan validasi.
1.7 Orang yang relevan sebaiknya meliputi:
1.6.1
Lead asesor;
145
235
1.6.2
Manajer, supervisor;
1.6.3
Ahli di bidangnya, termasuk ahli K3 dan ahli bahasa,
spesialis bidang literasi dan numerasi;
1.6.4
Personil atau mitra dengan tanggung jawab atas sistem
penjaminan mutu;
1.6.5
Koordinator pelatihan dan/atau asesmen;
1.6.6
Klien industri;
1.6.7
Regulator industri;
1.6.8
Karyawan dan atasannya/mewakili;
1.6.9
Anggota asosiasi profesi;
1.6.10
Personil lembaga penilaian kesesuaian;
1.6.11
Validator independen.
1.8 Pendekatan untuk validasi meliputi antara lain:
1.7.1
Panel untuk asemen;
1.7.2
Pertemuan moderasi;
1.7.3
Mengembangkan atau mengkaji ketersediaan perangkat
asesmen dan lembarannya;
1.7.4
Tolok ukur/benchmarking;
1.7.5
Pengujian lapangan, percobaan dan uji coba perangkat
asesmen;
1.7.6
Kaji ulang sesama rekan asesor (Peer review);
1.7.7
Tim Asesor;
1.7.8
Proses audit internal;
1.7.9
Mekanisme umpan balik dari klien;
1.7.10 Mentoring terhadap asesor kurang berpengalaman oleh
asesor yang berpengalaman;
1.7.11 Menggunakan validator independen untuk meninjau proses
validasi.
1.9 Sistem dan kebijakan dan prosedur asesmen meliputi antara lain:
1.8.1
Seleksi kandidat;
1.8.2
Rasional dan tujuan asesmen berbasis kompetensi;
1.8.3
Rekaman
asesmen/pengelolaan
data/manajemen
informasi;
146
236
1.8.4
Pengakuan kompetensi terkini (RCC)/pengakuan hasil
pembelajaran (RPL)/pengaturan angka kredit;
1.8.5
Kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan kompetensi;
1.8.6
Prosedur pelaporan asesmen;
1.8.7
Pengaturan banding;
1.8.8
Keluhan/pengaduan kandidat;
1.8.9
Validasi;
1.8.10 Evaluasi/audit internal;
1.8.11 Biaya/sumber daya;
1.8.12 Akses dan ekuitas/penyesuaian yang wajar;
1.8.13 Pengaturan kemitraan;
1.8.14 Keterkaitan dengan sumber daya manusia atau sistem
hubungan industrial;
1.8.15 Keterkaitan dengan sistem manajemen mutu keseluruhan.
1.10 Organisasi/hukum/persyaratan etika meliputi antara lain:
1.9.1
Tanggung jawab legal dan kode etik asesor;
1.9.2
Kebijakan sistem dan prosedur asesmen;
1.9.3
Pelaporan, sistem manajemen informasi asesmen termasuk
pendokumentasian pendekatan yang disepakati untuk
validasi;
1.9.4
Aturan lisensi untuk melakukan asesmen kompetensi;
1.9.5
Persyaratan organisasi pelatihan dan atau asesmen terkait
asesmen dan validasi;
1.9.6
Sistem penjaminan mutu;
1.9.7
Rencana bisnis dan kinerja;
1.9.8
Akses,
kebijakan
dan
prosedur
terhadap
persamaan
hak/equitas;
1.9.9
Prosedur pengaturan kemitraan;
1.9.10 Prosedur, kebijakan, dan program;
1.9.11 Definisi parameter sumberdaya;
1.9.12 Pengaturan saling pengakuan (MRA);
1.9.13 Sistem
hubungan
industrial,
proses,
penghargaan/
perjanjian perusahaan;
147
237
1.9.14 Standar Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki
Lembaga Sertifikasi Profesi;
1.9.15 Ruang lingkup lisensi;
1.9.16 Kebijakan sumber daya manusia/prosedur dan persyaratan
legal termasuk anti diskriminasi, kesetaraan hak dalam
bekerja/peran/tanggungjawab/kondisi;
1.9.17 Kode etik industri yang relevan;
1.9.18 Persyaratan menjaga kerahasiaan terkait dengan informasi
yang timbul dalam pelaksanaan asesmen;
1.9.19 Memastikan persyaratan K3 dipertimbangkan termasuk:
persyaratan K3 selama proses asesmen dilangsungkan,
mengidentifikasi
dan
melaporkan
bahaya
K3
kepada
personil yang relevan;
1.11 Acuan pembanding asesmen mengacu pada:
1.10.1
Kriteria yang digunakan untuk mengases Asesi, bisa
standar
kompetensi/unitkompetensi,
kriteria
asesmen
sebuah kurikulum, spesifikasi kinerja, spesifikasi produk.
1.12 Bukti – bukti yang dibutuhkan:
1.11.1
Segala
bukti
yang
dikumpulkan
ketika
dibandingkan
dengan standar memenuhi tuntutan sesuai standar.
1.13 Dokumentasi terkait meliputi antara lain:
1.12.1
Panduan penilaian sesuai standar kompetensi;
1.12.2
Informasi dari standard kompetensi tentang sumber daya
asesmen, konteks asesmen dan metoda asesmen yang
sesuai standar;
1.12.3
Aktifitas asesmen yang di identifikasi berdasarkan modul
terakreditasi
dan
mengacu
kepada
kompetensi
yang
relevan;
1.12.4
Kegiatan asesmen sesuai bahan pendukung terkait dengan
standar kompetensi yang relevan;
1.12.5
Setiap persyaratan K3, aturan legal, kode etik standar dan
pedoman;
1.12.6
Indikator dan level kompetensi pada sistem pelaporan
nasional;
148
238
1.12.7
Persyaratan organisasi untuk mendemonstrasikan kinerja;
1.12.8
Spesifikasi produk.
1.14 Bahan-bahan meliputi antara lain:
1.13.1 Perangkat asesmen;
1.13.2 Sampel bukti yang dikumpulkan;
1.13.3 Dokumentasi
yang
terkait
dengan
dasar
keputusan
asesmen;
1.13.4 Laporan/catatan keputusan asesmen;
1.13.5 Template validasi;
1.13.6 Ceklis validasi;
1.13.7 Laporan asesmen dan standar kompetensi;
1.13.8 Teknik-tehnik melakukan sampling;
1.13.9 Bank soal;
1.13.10 Survei kinerja;
1.15 Kegiatan validasi meliputi antara lain:
1.14.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen;
1.14.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan;
1.14.3 Menganalisis dan meninjau keputusan asesmen/ catatan
hasil asesmen;
1.14.4 Memeriksa rekaman asesmen;
1.14.5 Memeriksa sistem asesmen;
1.14.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan
dalam interpretasi;
1.14.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/
fasilitator, kandidat;
1.14.8 Menganalisis umpan balik klien;
1.14.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen;
1.14.10 Menggunakan perangkat validasi;
1.14.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen;
1.14.12 Memeriksa kualifikasi asesor;
1.14.13 Menganalisis proses banding;
1.14.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil.
1.16 Proses asesmen didefinisikan sebagai tahapan penting dalam siklus
asesmen.
149
239
1.17 Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan
untuk proses asesmen dan meliputi antara lain:
1.16.1 Tujuan dan sasaran asesmen;
1.16.2 Konteks asesmen;
1.16.3 Standar kompetensi yang relevan untuk dipergunakan
sebagai acuan pembanding asesmen;
1.16.4 Informasi asesmen lainnya serta dokumentasi terkait yang
teridentifikasi;
1.16.5 Personil teridentifikasi;
1.16.6 Metode asesmen teridentifikasi dan perangkat asesmen;
1.16.7 Kemungkinan
mengklasterkan
unit
kompetensi
untuk
tujuan asesmen;
1.16.8 Mengidentifikasi bahaya K3 termasuk risiko dan strategi
mitigasinya;
1.16.9 Materi dan atau sumberdaya fisik yang dipersyaratkan;
1.16.10 Pengaturan organisasi dalam pelaksanaan asesmen;
1.16.11 Persyaratan pelaporan K3;
1.16.12 Kebutuhan khusus untuk pelaksanaan asesmen misalnya
alat pelindung diri;
1.16.13 Garis besar pencapaian asesmen (milestone), batasan
waktu dan tanggal pencapaiannya;
1.16.14 Prosedur penilaian mandiri kandidat;
1.16.15 Keterkaitan dengan rencana organisasi, kebijakan dan
prosedur.
1.18 Metode
asesmen
adalah
teknik
yang
dipergunakan
dalam
pengumpulan bukti meliputi antara lain:
1.18.1 Pengamatan langsung, misalnya:
a. Kerja nyata pada kegiatan di tempat kerja;
b. Kegiatan kerja dalam lingkungan kerja simulasi.
1.18.2 Kegiatan terstruktur, misalnya:
a. Simulasi/Role Play;
b. Proyek;
c.
Presentasi;
d. Lembar Aktifitas.
150
240
1.18.3 Pertanyaan, misalnya:
a. Pertanyaan tertulis pada komputer;
b. Dalam wawancara;
c.
Penilaian mandiri;
d. Pertanyaan lisan;
e.
Kuesioner/Angket;
f.
Lisan dan tes tulis (sesuai pada level kualifikasi tinggi).
1.18.4 Portofolio, misalnya:
a. Kumpulan hasil pekerjaan yang dilakukan kandidat;
b. Produk yang disertai dokumen pendukung;
c.
Bukti sejarah;
d. Jurnal/log book;
e.
Informasi tentang pengalaman hidup.
1.18.5 Kajian terhadap produk, misalnya:
a. Produk hasil proyek;
b. Produk hasil kegiatan pekerjaan.
1.18.6 Laporan ketiga, misalnya:
a. Testimonial/laporan dari pengusaha/supervisor;
b. Bukti bukti hasil pelatihan;
c.
Dokumentasi keberhasilan yang disyahkan;
d. Wawancara dengan pemilik, atasan, rekan sekerja.
1.19 Perangkat asesmen mengandung:
1.19.1
Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan
bukti-bukti antara lain:
a. Profil ukuran kinerja yang dapat diterima;
b. Template/proforma;
c.
Pertanyaan spesifik atau kegiatan;
d. bukti/lembar pengamatan;
e.
Ceklis untuk mengevaluasi sampel hasil pekerjaan;
f.
Materi penilaian mandiri kandidat;
g.
Prosedur,
informasi
dan
instruksi
yang
berkaitan
dengan penggunaan perangkat asesmen dan kondisi
untuk asesmen.
151
241
1.20 Pengambilan keputusan adalah proses dengan dua tahapan dan
berarti:
1.20.1
Keputusan yang dibuat oleh asesor telah memenuhi prinsip
dan aturan bukti asesmen;
1.20.2
Keputusan yang dibuat asesor terhadap ketersediaan bukti
yang telah dievaluasi, dipergunakan untuk menilai apakah
kandidat dinyatakan kompeten atau belum kompeten.
1.21 Prinsip asesmen adalah:
1.21.1
Validitas;
1.21.2
Reliabilitas;
1.21.3
Fleksibilitas;
1.21.4
Adil.
1.22 Aturan bukti adalah:
1.22.1
Valid;
1.22.2
Asli;
1.22.3
Terkini;
1.22.4
Memadai.
1.23 Rekomendasi untuk perbaikan meliputi antara lain:
4.1.1
Strategi
pengembangan
profesi
untuk
asesor
yang
berkelanjutan;
4.1.2
Tindakan koreksi terhadap sistem, kebijakan dan prosedur
asesmen;
4.1.3
Perubahan terhadap strategi asesmen;
4.1.4
Perubahan terhadap rencana asesmen;
4.1.5
Perubahan terhadap metode asesmen terpilih;
4.1.6
Perubahan/pengembangan untuk perangkat asesmen yang
baru;
4.1.7
Perbaikan terhadap pengelolaan rekaman;
4.1.8
Perubahan terhadap sumber daya asesmen;
4.1.9
Perbaikan dalam perjanjian kemitraan;
4.1.10 Perbaikan terhadap proses pengumpulan bukti;
4.1.11 Tambahan informasi bagi asesor dan kandidat;
4.1.12 Peningkatan
dalam
pemberian
konsultasi/dukungan/
supervisi terhadap asesor;
152
242
4.1.13 Ketersediaan dokumen penunjang;
4.1.14 Hubungan
dengan
narasumber
ahli
maupun
tenaga
spesialis pendukung asesmen.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1
Standar kompetensi/Acuan Pembanding
2.1.2
Rencana Asesmen
2.1.3
Perangkat Asesmen
2.1.4
Perangkat Validasi
2.1.5
Dokumentasi Asesmen LSP
2.2 Perlengkapan
2.2.1
Peralatan komputer – printer
2.2.2
LCD
2.2.3
ATK
2.2.4
Ruang untuk melakukan validasi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
3.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiNomor 5 Tahun
2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
3.3 Peraturan tentang Sertifikasi yang berlaku
4. Norma dan Standar
4.1 Norma
4.1.1
Kode Etik Asesor
4.2 Standar
4.2.1
Standar lainnya yg terkait
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi:
153
243
1.1.1
Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada
konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai
konteks yang ditetapkan diatas.
1.1.2
Tidak diperlukan TUK khusus untuk mendemonstrasikan
unit ini.
1.1.3
Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases,
harus dilakukan oleh asesor kompetensi.
1.2 Persyaratan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya (jika
di perlukan) sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam
melanjutkan
penguasaan
unit
kompetensi
ini
adalah:
merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, dan membuat
perangkat asesmen, serta mengidentifikasi/mengakses informasi
persyaratan regulasi teknis dan acuan pembanding
1.3 Tinjauan asesmen
Untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap hal ini calon unit
harus dapat memberikan bukti bahwa mereka telah secara aktif
berpartisipasi dan telah memberi kontribusi minimal dari dua kali
sesi validasi menggunakan pendekatan validasi yang berbeda dan
kegiatan validasi
1.4 Bukti yang diberikan harus:
Menjelaskan tujuan validasi dan konteks dan tanggung jawab
hukum dan etika penilai; meliputi pengumpulan dokumentasi
untuk diserahkan kepada proses validasi; menunjukkan akses dan
interpretasi
standar
kompetensi
dan
bukti
persyaratan;
menunjukkan komunikasi dan hubungan dengan orang yang
relevan dan partisipasi dalam memberikan umpan balik dan
menafsirkan
dokumentasi
dalam
sesi
validasi;
menunjukkan
bagaimana aspek penting dari validasi yang dibahas; menunjukkan
keterlibatan dalam meninjau temuan/hasil, termasuk, di mana
yang relevan, memberikan kontribusi untuk dokumentasi validasi
akhir
1.4.1
Produk yang dapatdigunakan sebagai bukti meliputi:
a. Rekomendasi sebagai hasil dari meninjau asesmen,dan
alasannya
154
244
b. Evaluasi kualitas perangkat asesmen terhadap standar
kompetensi yang di identifikasi
c.
Mengidentifikasi evaluasi bukti yang dikumpulkan,
mengidentifikasi standar kompetensi, dan apakah itu
memenuhi aturanbukti.
d. Mendiskusikan rekomendasi
yang diusulkan untuk
modifikasi
1.4.2
Proses yang dapat digunakan sebagai bukti meliputi:
a. Bagaimana standar kompetensi dan dokumen lainnya
ditafsirkan dan persyaratan bukti diidentifikasi
b. Bagaimana keputusan asesmen dievaluasi
c.
Bagaimana asesmen umpan balik ini disusun dan
dievaluasi
d. Apa kontribusi yang dibuat untuk kegiatan validasi
1.4.3
Sumber daya implikasi untukasesmen meliputi:
a. Akses terhadap standar kompetensi dan lainnya yang
terkait dokumentasi asesmen.
b. Akses terhadap perangkat asesmen lengkap
c.
Akses terhadap laporan asesmen/catatan
d. Akses terhadap lokasi/peralatan validasi asesmen yang
sesuai
e.
Akses terhadap grup validasi
f.
Akses terhadap dokumentasi tempat kerja yang relevan
g.
Pertimbangan biaya/waktu
h. Memenuhi persyaratan personil manajemen
1.4.4
Pengumpulan bukti berkualitasbukti mensyaratkan bahwa
a. Asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan
mencerminkan semua komponen unit yaitu elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel,
panduan bukti, employability skills
b. Berbagai
metode
asesmen
yang
sesuai/teknik
pengumpulan bukti digunakan untuk menentukan
kompetensi
155
245
c.
Bukti harus dikumpulkan di tempat kerja sedapat
mungkin. Dimana tempat kerja tidak tersedia, sebuah
simulasi tempat kerja harus disediakan.
d. Bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan
kinerja yang dinilai pada masa yang berbeda dan pada
jalur
pembelajaran
dan
asesmen,
hal
ini
harus
dipisahkan dengan pembelajaran lebih lanjut
e.
Asesmen memenuhi aturan bukti asesmen
f.
Keputusan terhadap pencapaian kompetensi harus
dibuat ketika asesor meyakini bahwa hasil dari unit
telah
dicapai
dan
kinerja
yang
konsisten
telah
ditunjukkan
1.4.5
Bukti spesifik yang sesuai persyaratan harus meliputi:
a. Partisipasi
aktif
dalam
validasi/pertemuan,
membahas
aspek
minimal
atau
kritis
dua
sesi
dikombinasikan
dan
validasi
menggunakan
pendekatan maupun aktivitas validasi yang berbeda
b. Penjelasan yang jelas tentang tujuan validasi dan
tanggung jawab hukum dan etika asesor
c.
Pengumpulan dokumentasi yang berkaitan dengan
proses validasi secara berurutan
d. Mendemonstrasikan komunikasi dan hubungan dengan
orang yang relevan
e.
Penyediaan
umpan
balik
dan
interpretasi
dokumentasidalamsesivalidasi
f.
1.4.6
Catatan kontribusi terhadap temuan validasi
Asesmen terpadu berarti bahwa:
Unit ini dapat dinilai sendiri atau sebagai bagian dari
asesmen yang terintegrasi kegiatan yang melibatkan unit
yang relevan dalam Standar Kompetensi Bidang Pelatihan
dan Asesmen
156
246
2. Persyaratan kompetensi
2.1 P.854900.040.01
Merencanakan
dan
Mengorganisasikan
Asesmen
2.2 P.854900.040.01
Mengembangkan Perangkat Asesmen
3. Pengetahuan dan keterampilan
3.1 Pengetahuan
3.1.1
Asesmen berbasis kompetensi, termasuk:
a. Pendidikan dan pelatihan kejuruan sebagai sistem
berbasis kompetensi
b. Asesmen
mengacu
pada
kriteria/berbeda
dengan
penilaian berbasis norma
c.
Kriteria
nasional
yang
digunakan
adalah
menspesifikasi
dalam
standar
sistem
sertifikasi
kompetensi
kinerja/fungsi
pekerjaan
yang
dan
keterampilan/pengetahuan
d. Pelaporan asesmen berbasis kompetensi
3.1.2
e.
Standar kompetensi sebagai dasar kualifikasi
f.
Prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi
g.
Struktur dan penerapan standar kompetensi
Menafsirkan standar kompetensi dan informasi lainnya
yang terkait dengan asesmen untuk menentukan bukti
yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan kompetensi
termasuk:
a. Komponen kompetensi
b. Asesmen Employability Skill, dimensi kompetensi dan
persyaratan keselamatan kerja
c.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
d. Metode asesmen yang beragam
dan metode yang
sesuai dan relevan dengan unit kompetensi
e.
Berbagai
jenis
perangkat
asesmen,
kesesuaian
perangkat dengan jenis bukti, apa yang dimaksud
dengan perangkat asesmen yang baik dan alasannya
157
247
f.
Prinsip-prinsip
asesmen
dan
penerapannya
dalam
memandu asesmen dan proses validasi
g.
Aturan bukti, dan kepentingannya, terutama dalam
konteks validasi
h. Berbagai alasan untuk melaksanakan validasi dan
pendekatan yang berbeda untuk validasi yang sesuai:
1) Sebelum asesmen
2) Selama asesmen
3) Setelah asesmen
3.1.3
Aspek kritis validasi, termasuk validasi dari:
a. Proses asesmen
b. Metode dan perangkat
c.
Bukti
yang
dikumpulkan
yang
mengarah
pada
keputusan asesmen
d. Keputusan asesmen
3.1.4
Berbagai aspek dari sistem penjaminan mutu seperti:
a. Strategi lokal/relevan untuk memenuhi KKNI
b. Sistem perbaikan terus-menerus
c.
Kebijakan jaminan mutu dan proses
d. Kebijakan sistem dan prosedur asesmen
e.
3.1.5
Manajemen sistem rekaman
Kebijakan sistem yang relevan, legislasi, kode etik dan
standar nasional termasukmisalnya:
a. Standar kompetensi/tolok ukur asesmen lainnya
b. Persyaratan lisensi
c.
Memberikan informasi yang akurat
d. Memenuhi standar lingkungan
e.
Persyaratan Industri/tempat kerja
f.
Merekam informasi dan penjaminan kerahasiaan
g.
Anti-diskriminasi
h. Hubungan kerja
i.
Penghargaan industri/perjanjian perusahaan
158
248
j.
Legislasi sistem keselamatan kerja yang relevan, kode
etik, standar dan pedoman, yang berdampak pada
asesmen
3.2 Keterampilan
3.2.1
Penelitian untuk :
a. Mengakses dan menganalisis dokumen-dokumen yang
relevan untuk validasi
b. Menggunakan
berbagai
dokumen
sumber
untuk
mengakses informasi untuk validasi
3.2.2
Keterampilan evaluasi/revisi untuk:
a. Menentukan persyaratan bukti dari standar kompetensi
b. Meninjau proses asesmen
c.
Meninjau metode dan perangkat asesmen
d. Meninjau bukti-bukti yang terkumpul
3.2.3
Keterampilan literasi untuk:
a. Membaca dan mengidentifikasi dokumen yang relevan
untuk melaksanakan validasi
3.2.4
Keterampilan observasi untuk:
a. Mengevaluasi
dan
membandingkan
dokumen
perencanaan, pengorganisasian, metode,
perangkat, dan bukti-bukti yang mengarah untuk
pengambilan keputusan.
b. Mengidentifikasi
dimana
perbaikan
dalam
proses
asesmen dapat dilakukan
3.2.5
Komunikasi dan keterampilan interpersonal untuk:
a. Berpartisipasi efektif dan berkontribusi untuk kegiatan
dan sesi validasi
b. Berkolaborasi dengan rekan
c.
Mencari dan menerima umpan balik pada praktek
asesmen
d. Berbagi informasi sensitif
e.
Menjaga kerahasiaan informasi sensitif
f.
Mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dari
rekan
159
249
g.
3.2.6
Memberikan saran dan dukungan kepada rekan
Keterampilan perencanaan:
a. Untuk
berpartisipasi
dalam
jangka
waktu
yang
disepakati
3.2.7
Keterampilan pemecahan masalah untuk:
a. Mengidentifikasi
informasi
yang
tidak
konsisten,
ambigu atau bertentangan
b. Menyarankan/mengkonfirmasi
rekomendasi
untuk
perbaikan dalam asesmen
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Kapasitas berfikir secara logis dan jelas dalam melaksanakan
validasi asesmen
4.2 Kemauan untuk memperhatikan, menerima dan menggunakan
umpan balik
5. Aspek kritis
5.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen
5.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan
5.3 Menganalisis
dan
meninjau
keputusan
asesmen/catatanhasil
asesmen
5.4 Memeriksa rekaman asesmen
5.5 Memeriksa sistem asesmen
5.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan dalam
interpretasi
5.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/fasilitator,
kandidat
5.8 Menganalisis umpan balik klien
5.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen
5.10 Menggunakan perangkat validasi
5.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen
5.12 Memeriksa kualifikasi asesor
5.13 Menganalisis proses banding
5.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil
160
250
DOKUMEN & FORMULIR
o PERMOHONAN SERTIFIKASI
o ASESMEN MANDIRI ASESOR
1.
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN
SERTIFIKASI KOMPETENSI
2.
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
161
1
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Bagian 1 : Rincian Data Pemohon Sertifikasi
Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
a. Data Pribadi
Nama
No. KTP/ NIK
Tempat/ Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Alamat Rumah
:
No. Telp /E-mail
:
Kualifikasi/Pendidikan
:
:
:
:
:
Laki-laki / Perempuan *
Rumah :
HP :
Kode Pos :
Kantor :
E-mail :
b. Data Pekerjaan Sekarang
Perusahaan/Lembaga
:
Jabatan
:
Alamat kantor
:
Kode Pos :
No. Telp/Fax/E-mail
:
Telp :
Fax :
E-mail :
Bagian 2: Data Sertifikasi
Tuliskan Judul dan Nomor Skema Sertifikasi serta Daftar Unit Kompetensi sesuai kemasan pada skema sertifikasi yang anda ajukan untuk mendapatkan
pengakuan sesuai dengan latar belakang pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja yang anda miliki.
Judul Skema
:
Nomor
:
Jenis Standar (SKKNI/Standar Internasional/
No.
Kode Unit
Judul Unit
Standar Khusus)
1.
2
3.
Bagian 3: Bukti Kelengkapan Pemohon
No.
1.
2.
3.
Ada
Persyaratan dasar
Memenuhi
Syarat
Tidak Memenuhi
Syarat
Tidak Ada
Dst.
Rekomendasi oleh LSP:
Diterima /Tidak Diterima *) sebagai Asesi
Pemohon :
Nama
Tanggal
Tanda Tangan
Catatan :
Administrasi :
Nama
Tanggal
Tanda Tangan
162
2
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
PANDUAN ASESMEN MANDIRI
Instruksi:
•
•
•
Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri
Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan.
Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini.
Unit Kompetensi:
Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen
Dapatkah Saya ................?
1. Elemen: Menentukan pendekatan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
1.1. Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan
dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum,
organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan
diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa pun.
2. Elemen: Mempersiapkan rencana asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk
menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.2 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan
bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana
asesmen akan berlangsung
2.3 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para
pemangku kepentingan terkait.
K
BK
Bukti
K
BK
Bukti
3. Elemen: Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi
Kriteria Unjuk Kerja:
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan
dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat
Elemen: Menyusun Materi Uji Kompetensi
• Kriteria Unjuk Kerja:
4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian
penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat
kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan
kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
•
4.
Unit Kompetensi:
Melaksanakan asesmen
Dapatkah Saya .........?
1. Elemen: Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur
sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika
pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan.
1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen
yang akan digunakankan diakses dan diinterpretasi guna
mememastikanan bukti dan cara pengumpulan bukti.
163
3
1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan,
dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk
melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding.
1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan
dan disepakati dengan asesi.
2. Elemen: Mengumpulkan bukti yang berkualitas
• Kriteria Unjuk Kerja:
2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen,
guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen
digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam
pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas.
3. Elemen: Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni
hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan
memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah.
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang
beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama
asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga
dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat
diterapkan secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau
peralatan terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera.
4. Elemen: Membuat keputusan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
4.1 Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi
dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan.
4.2 Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam
memperlihatkan kompetensi dan:
4.2.1 mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi.
4.2.2 memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
4.2.3 memenuhi aturan bukti.
4.3 Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan
untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah
didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4.4 Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem
asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan
organisasi/hukum/etika digunakan.
4.5 Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen
diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak
lanjut.
5. Elemen: Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang
yang relevan.
5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihakpihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
1644
6.
Elemen: Meninjau proses asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui
konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan
pelaksanaan asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan
organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan kematangan berpikir (refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
Unit Kompetensi:
Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
Dapatkah Saya ..............?
K
1. Elemen: Menyiapkan proses validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
orang yang relevan.
1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-bukti
yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati
bersama.
1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati
bersama.
2. Elemen: Memberikan kontribusi dalam proses validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan
menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa
keakuratan dan keterkinian versi.
3. Elemen: Memberikan kontribusi untuk hasil validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk
mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat
kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam
melakukan asesmen, diimplementasikan.
Nama Asesi:
Ditinjau oleh Pelatih dan / atau Asesor
Rekomendasi:
• Nama Pelatih dan / atau
Asesor:
Tanggal:
BK
Bukti
Tanda Tangan Asesi:
Tanda Tangan dan Tanggal:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008
5
165
Download