Uploaded by saipul_alsukri

Rancangan Aktualisasi szn

advertisement
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN
PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH
PERKEBUNAN MELALUI PENGOLAHANNYA SEBAGAI PAKAN TERNAK
Oleh: Siti Zulaiha, M.Si.
NIP.: 199306242018012001
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. III Calon Dosen
Angkatan II
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA ADMINISTRASI
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN PADANG
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON DOSEN
Nama
: Siti Zulaiha, M.Si.
NIP.
: 199306242018012001
Unit Kerja/Magang : Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif
Kasim Riau
Telah Disetujui
Pada hari Rabu tanggal 06 Juni 2018
Pembimbung
Mentor
Drs. H. Eldison, M.Pd.I.
Dr. Triani Adelina, S.Pt., M.P
Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang
H. Soni Sofian, SE., M.Pd.
NIP.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON DOSEN
Nama
: Siti Zulaiha, M.Si.
NIP.
: 199306242018012001
Unit Kerja/Magang : Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif
Kasim Riau
Telah diuji di depan penguji
Pada hari Kamis tanggal 07 uni 2018
Penguji
Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang
H. Soni Sofian, SE., M.Pd.
NIP.
iii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah subhanahuwata’ala untuk
setiap rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar CPNS calon dosen berjudul “Optimalisasi Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat melalui Pembuatan Produk Pakan Ternak Berbasis Limbah
Perkebunan”. Penyusunan ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Semoga Allah subhanahuwata’ala
memberikan balasan kebaikan atas setiap bantuan yang diberikan. Aamiin. Pada
lembar ini penulis menyampaikan terimakasih kepada orangtua tersayang juga seluruh
keluarga besar, untuk setiap dukungan dan kebaikan yang tak tertuliskan. Selain itu,
ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Triani Adelina, S.Pt., MP selaku mentor untuk setiap bimbingan, arahan, kritik
dan saran selama penyusunan laporan rancangan aktualisasi. Terimakasih banyak
untuk setiap waktu, tenaga dan pikiran yang Ibu berikan. I am grateful to have you
as my mentor. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan. Aamiin.
2. Drs. H. Eldison, M.Pd.I. selaku coach untuk setiap arahan demi menggali potensi
pengembangan diri penulis dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi.
3. Seluruh insan yang telah membantu. You have all inspired me in countless ways, I
do thank you for completing me.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan, pembahasan dan pemikiran yang penulis sumbangkan. Untuk
itu, saran serta kritikan yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan laporan ini ke arah yang lebih baik. Penulis berharap semoga
rancangan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Aamiin.
Padang, 07 Juni 2018
Penulis,
Siti Zulaiha
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ....................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
Daftar Gambar ................................................................................................ vi
BAB I ..............................................................................................................
Pendahuluan ...................................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 7
BAB II .............................................................................................................
Rancangan Aktualisasi ..................................................................................
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi....................................................................................... 8
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi................................................................
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi ..................................... 9
C. Analisis Isu ................................................................................................... 16
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih ................................................... 20
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS .......................................................................
F. Matrix Rancangan ........................................................................................
G. Jadwal Kegiatan ...........................................................................................
H. Kendala dan Antisipasi .................................................................................
BAB III .............................................................................................................
Simpulan .........................................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 .......................................................................................................... i
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 1 ayat (3) menyebutkan bahwa
pegawai negeri sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil
negara (ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Dijelaskan lebih lanjut pada pasal 10
UU ini, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN juga
berperan
sebagai
perencana,
pelaksana
dan
pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana termaktub pada padal 12 UU
ASN.
Namun dalam kenyataannya, tugas dan peranan pegawai ASN
tersebut belum mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga
birokrasi Indonesia masih menjadi hambatan dalam pembangunan yang
ditandai dengan rendahnya kinerja pelayanan birokrasi dan tingginya
angka korupsi yang tergambar dari beberapa laporan kinerja pemerintah
seperti The Global Competitiveness Report 2014-2015 dimana Indonesia
menempati peringkat 37 dari 140 negara. Indeks Persepsi Korupsi
Indonesia berdasarkan data dari Transparency International juga masih
rendah pada nilai indeks 34 dan berada pada ranking 107 dari 175
negara pada tahun 2014. Selain permasalahan tersebut, birokrasi
Indonesia juga masih dihadapkan dengan permasalahan seperti
pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik, politisasi dan
maraknya patologi birokrasi (LAN RI, 2017).
Sebagai bentuk upaya penanggulangan terhadap kondisi-kondisi
tersebut, diperlukan sosok ASN yang mampu menjadi pelayan rakyat
yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Untuk dapat membentuk sosok ASN tersebut, perlu dilakukan
pembinaan melalui proses pendidikan dan pelatihan sebagaimana
dijelaskan dalam pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, seorang calon
PNS (CPNS) wajib menjalani masa percobaan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter
kepribadian
yang
unggul
dan
bertanggungjawab
dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam rangka mewujudkan proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi yang selanjutnya disebut Pelatihan Dasar (latsar) CPNS
tersebut, maka digunakanlah Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(Perkalan) Republik Indonesia nomor 25 tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III sebagai panduan
pelaksanaan. Dituliskan pada bab II Perkalan tersebut, kurikulum
pembentukan karakter PNS terdiri dari agenda sikap perilaku dan disiplin
PNS, nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
yang harus diinternalisasi, diterapkan dan diaktualisasikan di tempat
kerja sehingga menjadi suatu kebiasaan melalui agenda habituasi.
Melalui pembelajaran pola latsar ini diharapkan nilai-nilai dasar PNS
dapat dirasakan secara langsung dan terpatri dalam diri PNS tersebut
sebagai karakter PNS yang profesional.
Dengan
pertimbangan
agar
terbentuk
PNS
yang
mampu
melaksanakan tugas, fungsi dan perannya secara profesional, maka
CPNS golongan III calon dosen ditugaskan untuk melakukan proses
habituasi atau pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah
diperoleh melalui berbagai mata pelatihan (teori) yang telah dipelajari.
2
Untuk menuntaskan tugas tersebut, CPNS calon dosen diarahkan untuk
menyusun dan menyajikan rancangan aktualisasi dengan mengangkat
satu core issue seputar peran dan kedudukan PNS dalam NKRI yang
akan diselesaikan melalui aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang biasa
disingkat ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi) di tempat kerja yang dalam hal ini akan penulis
lakukan di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau) sebagai bentuk internalisasi
dan penerapan teori yang telah dipelajari.
Sebagai bagian dari langkah kecil menuju perubahan besar,
pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS dalam menyelesaikan core issue
ini diharapkan akan membentuk karakter dosen sebagai seorang
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas mentransformasikan,
mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan umum dilakukannya rancangan aktualisasi ini
adalah untuk mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS (melalui
kegiatan-kegiatan penyelesaian core issue), peran dan kedudukan
PNS
dalam
NKRI
(dalam
merumuskan
core
issue)
serta
mengaktualisasikannya. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung
pencapaian program latsar CPNS golongan III calon dosen
Kementerian Agama. Adapun tujuan khusus perancangan aktualisasi
ini adalah sebagai berikut.
a. CPNS calon dosen dapat menganalisa dan memilih core issue dari
isu-isu yang ada melalui analisis AKPK (aktual, kekhalayakan,
problem dan kelayakan) dan analisis USG (urgency, seriousness,
growth).
3
b. CPNS calon dosen mampu menganalisis dampak-dampak yang
akan dimunculkan jika isu-isu yang telah diidentifikasi tidak
diselesaikan melalui aktualisasi di tempat kerja.
c. CPNS
calon
dosen
mampu memahami proses
internalisasi,
penerapan dan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS kemudian mampu
menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai kebiasaan dalam pelaksanaan
tugas pokoknya sebagai dosen.
2. Manfaat
Adapun manfaat penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagi CPNS calon dosen untuk meningkatkan pemahaman, wawasan
dan keterampilan dalam menggali informasi dan mengumpulkan datadata terkait isu-isu yang berkaitan dengan tugas pokok dosen di unit
kerja masing-masing.
b. Dapat memberikan solusi alternatif kepada unit kerja dalam
menyelesaikan isu-isu terkait pelaksanaan tugas pokok dosen.
c. Dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan kualitas
SDM dosen pada organisasi UIN Suska Riau melalui internalisasi,
penanaman dan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.
d. Sebagai bahan informasi dan bentuk pertanggungjawaban kepada
para stakeholder seperti mahasiswa, orangtua dan masyarakat,
negara serta pengelola profesi pendidikan bahwa salah satu upaya
peningkatan kualitas SDM dan penanaman karakter dosen adalah
melalui proses latsar yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal sehingga memungkinkan CPNS calon dosen mampu
menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS untuk kemudian dijadikan suatu kebiasaan (habituasi).
C. Ruang Lingkup
Proses habituasi ini dibatasi pada penyelesaian core issue melalui
kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang dilaksanakan
di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau
4
BAB II
Rancangan Aktualisasi
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Pada bagian ini digambarkan secara singkat profil organisasi
perguruan tinggi satuan kerja penulis saat melakukan habituasi,
diantaranya gambaran umum organisasi, struktur organisasi serta
fasilitas dan layanan organisasi. Adapun perguruan tinggi satuan kerja
yang dimaksud adalah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau (UIN Suska Riau) dengan unit kerja di Fakultas Pertanian dan
Peternakan.
a. Gambaran Umum UIN Suska Riau
UIN Suska Riau merupakan hasil pengembangan dan
peningkatan status pendidikan dari Institut Agama Islam Negeri
Sulthan Syarif Qasim (IAIN Susqa) Pekanbaru yang dimaksudkan
untuk menghasilkan sarjana muslim yang mampu menguasai,
mengembangkan
pengetahuan
dan
dan
menerapkan
teknologi
ilmu
secara
keIslaman,
integral,
ilmu
sekaligus
menghilangkan pandangan dikotomi antara ilmu keislaman dan
ilmu umum. Perubahan status ini secara resmi dikukuhkan
berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005 tanggal
4 Januari 2005 tentang Perubahan IAIN Susqa Pekanbaru menjadi
UIN Suska Riau dan diresmikan pada 9 Februari 2005 oleh
Presiden RI. Sebagai tindak lanjut perubahan status ini, Menteri
Agama RI menetapkan Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau
berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005
tanggal 4 April 2005.
Universitas yang bercita-cita menjadi lembaga pendidikan
tinggi pilihan utama pada tingkat dunia yang mengembangkan
ajaran Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni secara
integral ini diberi nama dengan Sultan Syarif Kasim karena
5
merupakan nama Sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura ke-12 yang
juga nama pejuang nasional asal Riau. Pengambilan nama ini
mengingat jasa-jasa dan pengabdian beliau terhadap negeri,
termasuk di bidang pendidikan.
Sejak peningkatan status pendidikan menjadi UIN Suska
Riau, dilakukanlah perbaikan tidak hanya pada bidang akademik
seperti menambah fakultas dan program studi, tetapi juga
diarahkan pada pengembangan di bidang fisik, sarana dan
prasarana. Dewasa ini UIN Suska telah memiliki bangunan gedung
seluas 33.080 m2 yang terdiri atas 7.320 m2 di kampus I, Jl. K.H.
Ahmad Dahlan yang disebut juga dengan kampus “Tuanku
Tambusai” dan 974.934 m2 di kampus II di Jl. H.R. Soebrantas Km.
15 no. 155 Simpang Baru Tampan yang disebut juga dengan
kampus “Raja Ali Haji”. Bangunan tersebut dibiayai melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan
pembangunan fisik di kampus “Raja Ali Haji” gencar dilakukan, baik
melalui APBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi dan Kabupaten/Kota, perusahaan swasta, dana Islamic
Development Bank (IDB) maupun bantuan berbagai pihak lainnya.
Tahun Akademik 2008-2009, UIN Suska Riau khususnya seluruh
Fakultas dan Rektorat telah pindah ke kampus II Raja Ali Haji,
sedangkan kampus I Tuanku Tambusai khusus untuk Program
Pascasarjana dan beberapa pelayanan akademik lainnya, seperti
belajar dan mengajar di Pusat Pengembangan Pelayanan Bahasa
(P3B).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau dan
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas PMA RI No. 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UIN Suska Riau dan perkembangan berikutnya, maka
UIN Suska Riau memiliki 8 fakultas dengan 37 program studi dan
6
Program Pascasarjana dengan 7 program Magister dan dua
program Doktor sebagaimana terlihat pada Tabel II.1 (halaman 10).
b. Gambaran Umum Fakultas Pertanian dan Peternakan
Adanya inisiasi pembukaan program studi umum yang
dicetuskan pada Seminar Cendikiawan Muslim (1985), Seminar
Budaya Kerja dalam Perspektif Islam (1987) dan Dialog Ulama
serta Cendikiawan se-Propinsi Riau dalam rangka persiapan
menjadi UIN Suska Riau, maka didirikanlah Fakultas Peternakan
pada tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor IAIN
Susqa Pekanbaru No.13/R/2002 tanggal 18 Januari 2002. Pada
tahun yang sama, fakultas ini menyelenggarakan program studi
Teknologi Hasil Ternak (THT) dan Teknologi Produksi Ternak (TPT)
berdasarkan SK Rektor IAIN Susqa Pekanbaru No 84/R/2002
Tanggal 29 April 2002 dan SK Rektor IAIN Susqa Pekanbaru No
85/R/2002 Tanggal 29 April 2002. Selanjutnya, dibuka pula
program studi baru Studi Teknologi Pakan dan Nutrisi (TPN) pada
tahun akademik 2003-2004.
Fakultas Peternakan berubah nama menjadi Fakultas
Peternakan dan Ilmu Pertanian pada tahun 2006, dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Agama RI Nomr 56 Tahun 2006.
Berdasarkan SK Rektor UIN Suska Riau Nomor 163/R/2006
tentang ketiga Program Studi di bawah Fakultas Peternakan dan
Ilmu Pertanian yaitu Program Studi THT, Program Studi TPT dan
Program Studi TPN digabung menjadi satu Program Studi yaitu
Program Studi Peternakan. Sementara Program Studi Pertanian
dibuka setahun setelahnya, 2007 berdasarkan surat Dirjen Dikti
Nomor 728/D/T/2007 tanggal 29 Maret 2007 tentang Rekomendasi
Penyelenggaraan Program-Program Studi Baru di UIN Suska Riau
yang memiliki 6 konsentrasi yaitu: Teknologi Hasil Pertanian (THP),
Komunikasi Pertanian (KP), Agronomi (AGR), Agribisnis (AGB) dan
Hama Penyakit Tumbuhan (HPT). Izin penyelenggaraan Program
7
Studi jenjang S1 (Strata-1) Agroteknologi pada UIN Suska Riau ini
berdasarkan Nomor Dj. I/284/2007 pada tanggal 15 Agustus 2007.
Pada tahun 2008 Prodi Pertanian berubah nama menjadi Prodi
Agroteknologi berdasarkan SK Nomor Dj.1/163/2008.
Fakultas Pertanian dan Peternakan yang sejak berdirinya
hingga saat ini telah dipimpin oleh 6 orang ini merupakan Fakultas
ke-delapan di UIN Suska Riau yang mengembangkan keilmuan di
bidang Pertanian dan Peternakan berbasis keislaman. Selain itu,
Program studi Peternakan di fakultas ini juga merupakan satusatunya program studi di Perguruan Tinggi Negeri yang
mengembangkan Ilmu Peternakan di Provinsi Riau.
Fakultas
ini
memiliki
10
laboratorium
diantaranya
laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah,
laboratorium
Agronomi,
laboratorium
Biologi
Reproduksi,
laboratorium Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak, laboratorium
Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, laboratorium Genetika dan
Pemuliaan, laboratorium Kimia Nutrisi, laboratorium SosialEkonomi, laboratorium Teknologi Pasca Panen dan laboratorium
Pertanian-Peternakan Terpadu. Selain itu, fakultas ini juga memiliki
Perpustakaan Fakultas yakni Perpustakaan An-Nahl dan Komite
Penjamin Mutu (KPM) Fakultas.
Fakultas Pertanian dan Peternakan diharapkan mampu
menghasilkan SDM handal dan berkualitas di bidang pertanian dan
peternakan, mampu mendukung pencapaian keamanan dan
ketahanan pangan di Riau khususnya dan Indonesia umumnya.
Fakultas Pertanian dan Peternakan diharapkan juga mampu
melakukan penemuan, pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya bidang pertanian dan
peternakan, serta mampu mengimplementasikan melalui kegiatan
penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan harapan-harapan tersebut, diharapkan lulusan fakultas ini
8
memiliki kompetensi sebagai pelaku utama bidang pertanian dan
peternakan, kompetensi peneliti, kompetensi sebagai manager dan
kompetensi untuk berwirausaha dengan mengembangkan usahausaha inovatif bidang pertanian dan peternakan berkelanjutan.
c. Struktur Organisasi UIN Suska Riau
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 9 Tahun
2013 tentang Organisasi dan Tatakerja UIN Suska Riau serta
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 74 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Agama RI No. 9 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tatakerja UIN Suska Riau dan Peraturan
Menteri Agama RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Statuta UIN
Suska Riau, organisasi Universitas terdiri dari Organ Pengelola,
Organ Pertimbangan dan Organ Pengawas sebagaimana terlihat
pada Tabel II.2 (halaman 11).
UIN Suska Riau dipimpin oleh Prof. Dr. H. Munzir Hitami,
MA. sebagai Rektor, didampingi oleh Dr. Hj. Helmiati, M.Ag., Dr.
Akhyar, M.Ag. dan Dr. Tohirin, M.Pd. masing-masing sebagai Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil
Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan
dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
d. Struktur Organisasi Fakultas Pertanian dan Peternakan
Fakultas Pertanian dan Peternakan memiliki dosen dan
pegawai masing-masing 45 dan 19 orang yang terdiri dari PNS dan
non-PNS. Fakultas ini juga memiliki beberapa dosen tidak tetap
(dosen luar biasa) untuk memenuhi kebutuhan dosen yang
memberikan perkuliahan. Adapun struktur organisasi Fakultas
Pertanian dan Peternakan dapat dilihat pada Gambar II.1.
9
Tabel II.1: Daftar Fakultas dan Program studi di UIN Suska Riau
No. Fakultas/Program
Program studi
1.
Tarbiyah dan Keguruan
(10 Program studi)
2.
Syariah dan Hukum
(7 Program studi)
3.
Ushuluddin
(3 Program studi)
Dakwah dan Komunikasi
(4 Program studi)
Sains dan Teknologi
(5 Program studi)
Psikologi
(1 Program studi dengan 3
Konsentrasi)
Ekonomi dan Ilmu Sosial
(5 Program studi)
Pertanian dan Peternakan
(2 Program studi)
Pascasarjana
(7 Program studi Program
Magister dan 2 Program
studi Program Doktor)
Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan
Islam, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Ekonomi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan
Guru Raudhatul Athfal dan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Hukum Kelluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah, Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah),
Perbandingan Mazhab dan Hukum, Hukum Tata Negara (Siyasah), Ekonomi
Syariah, Perbankan Syariah dan Ilmu Hukum
Ilmu Aqidah, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan Perbandingan Agama
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengembangan Masyarakat Islam, Bimbingan Penyuluhan Islam, Ilmu
Komunikasi dan Manajemen Dakwah
Teknik Informatika, Teknik Industri, Sistem Informasi, Matematika dan Teknik
Elektro
Psikologi (Bagian Psikologi Klinis dan Agama, Psikologi Perkembangan
Pendidikan, Psikologi Industri dan Organisasi)
Manajemen, Manajemen Perusahaan, Akuntansi, Akuntansi D3, Administrasi
Negera dan Administrasi Perpajakan
Peternakan dan Agroteknologi
Program Magister (Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam,
Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Hukum Islam, Tafsir
Hadist dan Ekonomi Islam) dan Program Doktor (Pendidikan Agama Islam dan
Hukum Islam)
10
Tabel II.2: Organisasi UIN Suska Riau
No.
Organisasi Universitas
Bagian dari Organisasi Universitas
1.
Organ Pengelola
1.
2.
3.
4.
Rektor dan Wakil Rektor
Fakultas
Pascasarjana
Biro (Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Biro
Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama)
5. Lembaga (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
Lembaga Penjamin Mutu)
6. Unit Pelaksana Teknis (Pusat Perpustakaan, Pusat Teknologi Informasi dan
Pangkalan Data, Pusat Pengembangan Bahasa, Pusat Ma’had Al-Jami’ah dan
Pusat Pengembangan Bisnis)
2.
Organ Pertimbangan
1. Dewan Penyantun, sebuah badan non struktural dari tokoh masyarakat yang
mempunyai fungsi memberikan saran dan pertimbangan di bidang non
akademik kepada Rektor
2. Senat Universitas, sebuah badan normatif dan perwakilan tertinggi Universitas
yang mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang
akademik kepada Rektor
3. Senat Fakultas, badan normatif dan perwakilan di tingkat Fakultas yang
mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang akademik
dan non akademik kepada Dekan
3.
Organ Pengawas
Satuan Pemeriksa Intern, badan yang bertugas melaksanakan pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan audit di bidang keuangan dan kinerja Universitas
11
Gambar II.1: Struktur Organisasi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau
12
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi
Pada bagian ini akan dijelaskan visi, misi dan nilai-nilai
organisasi masing-masing untuk perguruan tinggi dan unit kerja
tempat penulis melakukan habituasi yakni UIN Suska Riau di Fakultas
Pertanian dan Peternakan.
a. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi UIN Suska Riau
Sebagaimana tercantum pda Peraturan Menteri Agama
(PMA) Republik Indonesia nomor 23 Tahun 2014 tentang Statuta
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska
Riau), UIN Suska Riau adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan berasaskan Islam. Adapun visi,
misi dan nilai organisasi UIN Suska Riau dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Visi UIN Suska Riau
Visi UIN Suska Riau sebagaimana terdapat dalam pasal
3 PMA RI nomor 23 tahun 2014 adalah terwujudnya Universitas
Islam Negeri sebagai lembaga pendidikan tinggi pilihan utama
pada tingkat dunia yang mengembangkan ajaran Islam, ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni secara integral pada tahun
2023.
2) Misi UIN Suska Riau
Misi UIN Suska Riau sebagaimana tercantum dalam pasal
4 PMA RI nomor 23 tahun 2014 adalah sebagai berikut.
a) Menyelenggarakan
pendidikan
dan
pengajaran
untuk
melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas secara
akademik dan profesional serta memiliki integritas pribadi
sebagai sarjana muslim;
b) Menyelenggarakan
penelitian
dan
pengkajian
untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
dengan menggunakan paradigma Islami;
13
c) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
serta menggunakan paradigma Islami; dan
d) Menyelenggarakan
otonom,
akuntabel
tatapamong
dan
perguruan
transparan
tinggi
yang
yang
menjamin
peningkatan kualitas berkelanjutan.
3) Nilai-Nilai Organisasi UIN Suska Riau
Tidak ditemukan secara tersurat nilai-nilai organisasi UIN
Suska Riau pada PMA RI nomor 23 tahun 2014. Maka nilai-nilai
organisasi
yang
digunakan
adalah
nilai-nilai
organisasi
Perguruan Tinggi dalam hal ini nilai-nilai Kementerian Agama
karena UIN Suska Riau merupakan universitas di bawah
kementerian tersebut.
a) Integritas: keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar
b) Profesionalitas: bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat
waktu dengan hasil terbaik
c) Inovasi: menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi
hal baru yang lebih baik
d) Tanggung jawab: bekerja secara tuntas dan konsekuen
e) Keteladanan: menjadi contoh yang baik bagi orang lain
b. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi Fakultas Pertanian dan
Peternakan
Berdasarkan Buku Panduan Fakultas Pertanian dan
Peternakan, visi dan misi fakultas ini adalah sebagai berikut.
1) Visi Fakultas Pertanian dan Peternakan
Menjadikan Fakultas Pertanian dan Peternakan sebagai
Fakultas terkemuka di dunia pada bidang pertanian lahan
gambut dan peternakan tropis yang berdaya saing global dengan
menghasilkan lulusan berakhlak Islami dan mampu berbakti ilmu
bagi kesejahteraan manusia pada tahun 2023.
14
2) Misi Fakultas Pertanian dan Peternakan
a) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pertanian
lahan gambut dan peternakan tropis secara akademik dan
profesional serta memiliki integritas pribadi yang islami.
b) Melaksanakan penelitian bidang pertanian lahan gambut dan
peternakan tropis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan menggunakan paradigma Islam.
c) Melakukan
peternakan
pengabdian
kepada
ilmu
dan
masyarakat
teknologi
untuk
pertanian-
kesejahteraan
masyarakat Riau khususnya dan dunia umumnya.
d) Menerapkan tata pamong yang otonom, akuntabel dan
transparan
dalam
penyelenggaraan
program
dan
pembangunan lingkungan akademik.
3) Nilai-Nilai Organisasi Fakultas Pertanian dan Peternakan
Adapun nilai-nilai organisasi fakultas pertanian dan
peternakan mengacu pada nilai-nilai Kementerian Agama yaitu
integritas,
profesionalitas,
inovasi,
tanggung
jawab
dan
keteladanan.
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi
Bagian ini berisi deskripsi isu-isu yang ada pada Fakultas Pertanian
dan Peternakan dan relevansinya dengan teori kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yang meliputi whole of government (WoG), pelayanan
publik dan manajemen ASN. Penjelasan isu-isu tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Sistem
Informasi
Tugas
Akhir
Online
sebagai
Upaya
Pemangkasan Birokrasi Tugas Akhir yang Panjang
Berdasarkan environmental scanning melalui pertanyaanpertanyaan yang diajukan ke beberapa dosen, mahasiswa dan alumni
terkait birokrasi tugas akhir di Fakultas Pertanian dan Peternakan
15
(FPP), dikatakan bahwa perlu waktu yang lama bahkan hanya untuk
tahap pengajuan judul proposal penelitian tugas akhir. Hal ini
dikarenakan sebelum mengetahui judul yang direncanakan tersebut
disetujui atau tidak, mahasiswa harus menemui dosen pembimbing
akademik (PA) untuk berkonsultasi. Setelah memperoleh persetujuan
dosen PA, mahasiswa kemudian menemui kepala laboratorium sesuai
bidang penelitian untuk memastikan penelitiannya layak dan bisa
dikerjakan di laboratorium tersebut. Berikutnya, mahasiswa menemui
ketua program studi untuk mengetahui daftar nama dosen
pembimbing dan pengujinya. Sampai pada tahap ini mahasiswa
kemudian menemui calon dosen pembimbing dan pengujinya tersebut
untuk meminta persetujuan dan kesediaan mereka. Jika tidak disetujui
maka
mahasiswa
harus
menemui
akademik
fakultas
untuk
mengajukan penggantian penguji.
Tahapan yang demikian tersebut sering terkendala karena
sulitnya menemui dosen PA dan antrean ketika menemui kepala
laboratorium dan ketua program studi sehingga untuk tahap awal
pengajuan judul saja sering kali memakan waktu yang cukup panjang.
Hal ini merupakan salah satu masalah yang harus ditanggapi, karena
tidak sesuai dengan prinsip pelayanan publik yaitu memberikan
layanan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit
dan biaya yang murah (efektif dan efisien). Sebagaimana termaktub
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) nomor 17 tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, salah satu tugas
dosen dalam pelaksanaan pendidikan adalah membimbing. Jika
mahasiswa dirugikan dengan panjangnya birokrasi tugas akhir
karena mahasiswa harus menyimak bimbingan dari dosen PA,
kepala laboratorium dan ketua program studi maka berarti
pelayanan yang diberikan oleh dosen belum optimal dan belum
memenuhi
seluruh
prinsip-prinsip
16
pelayanan
publik
sehingga
berakibat ke lamanya mahasiswa tersebut memulai penelitian dan
secara otomatis memperlambat masa studinya.
Maka
tindakan
problem
solving
yang
digagas
untuk
memecahkan isu panjangnya birokrasi TA ini adalah dengan membuat
sebuah Sistem Informasi Tugas Akhir Online dimana tahap
persetujuan dari dosen PA, kepala laboratorium hingga ke penerbitan
daftar nama dosen pembimbing dan penguji dapat dilaksanakan
secara terintegrasi dalam sistem online tersebut sehingga proses
birokrasi yang tadinya panjang dapat dipangkas dan dipercepat dan
pelayanan yang lebih baik dapat dirasakan oleh mahasiswa.
2. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Populer sebagai Bentuk
Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat
Berdasarkan environmental scanning selama beberapa bulan
bekerja di FPP, para dosen giat menulis artikel ilmiah kemudian
mempublikasikan tulisan tersebut pada jurnal-jurnal baik nasional
maupun internasional. Namun, minim sekali ditemukan tulisan
dosen-dosen FPP pada media massa, baik media cetak maupun
media online. Padahal, hasil penelitiannya tersebut juga dapat
dikembangkan menjadi tulisan ilmiah populer. Memasukkan tulisan
ilmiah populer ke media massa berarti juga berkontribusi dalam
mencerdaskan
anak
bangsa
dan
mengabdikan
diri
kepada
masyarakat melalui penelitian. Sehingga hasil-hasil penelitian dan
perkembangan ilmu pengetahuan tak hanya diketahui oleh para
akademisi tetapi juga masyarakat umum. Manfaat dari penulisan ini
juga dapat mengimbangi pesatnya perkembangan berita dan tulisantulisan hoax di berbagai media.
Adapun relevansi isu tersebut dengan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI adalah dalam hal manajemen ASN dan pelayanan
publik, dimana minimnya dosen yang menulis artikel ilmiah populer di
media massa berarti pengelolaan ASNnya kurang baik sehingga para
17
dosen merasa belum cukup kompeten untuk menulis artikel ilmiah
populer. Sementara relevansinya dengan pelayanan publik adalah,
bahwa dosen sebagai ilmuwan juga sebaiknya menyampaikan
temuan-temuan
ilmiahnya
kepada
publik
diantaranya
melalui
penulisan artikel ilmiah populer tersebut sebagai salah satu bentuk
pelayanan dan kepeduliannya kepada masyarakat. Berdasarkan hal
tersebut, maka problem solving yang digagas adalah melakukan
pelatihan penulisan artikel ilmiah populer untuk kalangan dosen
bekerjasama dengan media-media massa sampai akhirnya
ditargetkan per bulan ada sekian tulisan ilmiah populer dosen di media
massa. Sebagai tambahan, hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam koran/majalah populer/umum juga memiliki
angka kredit poin sebagaimana tercantum pada lampiran 1
Permenpan RB nomor 17 tahun 2013.
3. Chemistry
Club
sebagai
Solusi
Peningkatan
Pemahaman
Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia dan Turunannya
Hasil environmental scanning ke salah satu dosen yang
mengampu perkuliahan Biokimia, untuk tahun akademik 2017/2018
terdapat sekitar 12% mahasiswa yang mengulang perkuliahan ini
karena kurang pemahaman sehingga hasil evaluasinya belum
sesuai syarat kelulusan. Hal ini merupakan suatu masalah karena
tidak lulusnya mahasiswa pada mata kuliah Biokimia berimbas kepada
tidak bisanya mahasiswa tersebut untuk mengambil mata kuliah
Fisiologi Tumbuhan untuk di program studi Agroteknologi dan mata
kuliah Ilmu Nutrisi Ternak pada program studi Peternakan karena
Biokimia adalah prasyarat untuk mengambil kedua mata kuliah
tersebut. Selain itu, beberapa mata kuliah lainnya juga perlu
pemahaman ilmu kimia seperti perkuliahan Nutrisi Ruminansia, Nutrisi
non-Ruminansia, Teknik Laboratorium, Kimiia Pangan dan lain
sebagainya.
18
Masalah tersebut tentu berdampak pada semakin panjangnya
masa studi mahasiswa yang bersangkutan yang juga akan
berpengaruh ke lamanya kelulusannya. Selain itu, pemahaman kimia
yang kurang juga membuat para mahasiswa tidak bisa menjawab
dengan tepat dan benar ketika menjawab pertanyaan penguji baik
saat seminar hasil maupun sidang munaqasyah. Isu ini tentu
sangat relevan dengan tidak efektif dan efisiennya pelayanan publik
yang diberikan dari dosen ke mahasiswa. Sebagai informasi, tidak
seluruh mahasiswa FPP berasal dari jurusan IPA sehingga mudah
mengikuti perkuliahan kimia. Sebaliknya, kebanyakan mahasiswa
berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan dan jurusan IPS sehingga
para dosen butuh waktu lebih banyak untuk menyampaikan lebih
mendetil
hingga
ke
dasar-dasar
kimia
demi
memudahkan
pemahaman mahasiswa tersebut. Untuk itu, gagasan problem solving
yang diajukan adalah dengan membentuk Chemistry Club di luar
pembelajaran kelas
dalam rangka peningkatan pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah kimia dan turunannya.
4. Perancangan Kelas Interaktif melalui Pengembangan Bahan
Pembelajaran
Berbasis
IT
sebagai
Solusi
Peningkatan
Pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia dan Turunannya
Sejalan dengan isu kurangnya pemahaman mahasiswa pada
perkuliahan kimia dan turunannya, hasil environmental scanning ke
salah satu dosen yang mengampu perkuliahan Biokimia mengatakan
bahwa mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini tidak aktif dan
cenderung diam ketika ditanya oleh dosen terkait materi ajar. Ini
mengindikasikan bahwa perkuliahan tersebut tidak menarik dan
cenderung membosankan. Hal ini berkaitan dengan tidak efektif dan
efisiennya pelayanan publik yang diberikan oleh dosen, sehingga
perlu gagasan problem solving dalam hal ini adalah merancang kelas
interaktif melalui pengembangan bahan pembelajaran berbasis
IT. Jadi, kelas dibuat menjadi seatraktif dan semenarik mungkin
19
melalui bahan dan media pembelajaran berbasis IT, misalnya
menampilkan video-video atau animasi yang menarik sehingga ilmu
kimia yang sebelumnya dianggap abstrak dan sulit beralih menjadi
ilmu yang menyenangkan.
5. Penanganan
Pencemaran
Lingkungan
Akibat
Limbah
Perkebunan melalui Pengolahannya sebagai Pakan Ternak
Riau merupakan provinsi penghasil kelapa sawit terluas di
Indonesia. Pada tahun 2015, data Ditjen Perkebunan Kementerian
Pertanian mencatat luas perkebunan sawit Riau mencapai 3.46 juta
ha dengan komposisi 58.6% di bawah pengelolaan petani, 37.8%
perusahaan swasta dan siswanya sebesar 3.6% milik BUMN. Dengan
luas perkebunan tersebut, jumlah produksi sawit sebesar 7.841.947
ton, dengan 3 kabupaten penghasil terbesar adalah Rokan Hulu,
Pelalawan dan Kampar Provinsi Riau. Pada tahun 2011, Riau memiliki
153 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 6.521
ton/jam.
Ketersedian yang paling besar bersumber dari kebun kelapa
sawit termasuk hasil sampingan dari pengolahan PKS adalah berupa
sumber pakan konsentrat (limbah solid). Dalam hal menangani
limbah, pabrik harus mengeluarkan biaya dalam membuang
limbahnya agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, karena
58.6% perkebunan kelapa sawit dikelola oleh petani, maka pelepah
kelapa sawit cenderung akan menjadi limbah yang mencemari
lingkungan. Hal ini akan berdampak buruk jika dibiarkan terusmenerus baik dalam bidang kesehatan, ekonomi maupun sosial. Jadi,
yang menjadi isi pada poin ini adalah tercemarnya lingkungan
masyarakat baik akibat PKS maupun perkebunan sawit masyarakat
itu sendiri. Hal ini tentu berkaitan dengan kurangnya fungsi pelayanan
masyarakat dimana seorang ASN harus mampu melayani setiap
kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan akan lingkungan yang
bersih dan bebas dari pencemaran limbah-limbah. Maka sebagai
20
gagasan problem solving atas isu ini, akan sangat menguntungkan
apabila limbah-limbah ini dijadikan sebagai pakan ternak
mengingat jumlahnya yang sangat banyak. Hal ini dapat
diwujudkan melalui pelaksanaan tugas dosen dalam meneliti
(dilakukan
dalam
bentuk
meneliti
limbah
yang
ada
untuk
dialihfungsikan sebagai pakan ternak) dan melakukan pengabdian
masyarakat (melalui pembersihan limbah dengan dimanfaatkannya
limbah tersebut sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak dan
melalui penyaluran pakan ternak yang dibuat ke para peternak tropis.
6. Program Seminar Proposal Tim sebagai Solusi Percepatan
Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa
Program ini digagas sebagai problem solving atas isu
terlambatnya mahasiswa dalam melakukan penelitian tugas akhir.
Proposal seminar tim bertujuan untuk menyatukan mahasiswamahasiswa dengan topik penelitian serupa pada satu waktu
seminar proposal, sehingga nantinya dapat bersama-sama turun
ke lapangan untuk melakukan penelitian. Proses saling menunggu
teman yang belum selesai seminar proposal pun dapat dihindari
melalui program ini. Tujuan akhir dari kegiatan ini diharapkan
mahasiswa dapat lebih cepat menuntaskan penelitiannya karena
bekerja bersama tim sehingga kendala ataupun masalah yang ditemui
dapat diselesaikan secara bersama-sama. Program ini sebagai wujud
upaya peningkatan pelayanan publik oleh dosen kepada mahasiswa.
Karena salah satu tugas dosen sebagaimana tercantum dalam
Permenpan RB nomor 17 tahun 2013 adalah melaksanakan tugas
sebagai penguji. Optimalisasi tugasnya sebagai penguji ini dapat
dilakukan salah satunya melalui pelaksanaan program Seminar
Proposal Tim.
7. Lembar
Evaluasi
Pertemuan
Materi
sebagai
Perkuliahan
Bentuk
Pembelajaran yang Diberikan
21
Upaya
pada
Setiap
Peningkatan
Akhir
Layanan
Hasil environmental scanning menunjukkan bahwa akan selalu
ada beberapa mahasiswa yang tidak tuntas atau tidak mencukupi
untuk lulus pada mata kuliah tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh
pembelajaran yang tidak efektif dan tidak dilakukannya evaluasi
ganda pada pengujian pemahaman mahasiswa. Selama ini evaluasi
pemahaman mahasiswa hanya dilakukan melalui ujian tertulis. Padahal
hasil ujian tertulis tersebut belum sepenuhnya mewakili terdatanya topik
perkuliahan yang sudah dan belum dipahami dengan baik oleh
mahasiswa. Isu ini berkaitan dengan pelayanan publik yang diberikan.
Dosen
diharapkan
dapat
meningkatkan
pelayanannya
kepada
mahasiswa melalui evaluasi-evaluasi proses pembelajaran yang
berujung pada diperbaikinya hasil pembelajaran.
Untuk mengatasi hal ini, problem solving yang digagas adalah
melalui penyebaran lembar evaluasi materi perkuliahan pada setiap akhir
pertemuan. Pada lembar tersebut, mahasiswa dapat menuliskan secara
tegas dan jelas topik perkuliahan apa yang belum atau kurang dipahami
dari suatu mata kuliah tanpa harus menyebutkan identitasnya. Sehingga
mereka bebas menuliskan bagian mana saja yang belum dipahami.
Lembar evaluasi ini kemudian dianalisis oleh dosen pengampu. Hasil dari
analisis ini akan tampak topik perkuliahan dominan yang kurang
dipahami oleh mahasiswa. Tindak lanjut dari hasil evaluasi ini adalah
memperbaiki dan meningkatkan pemahaman mahasiswa di topik
tersebut untuk perkuliahan tahun selanjutnya melalui perbaikan RPS,
perbaikan bahan dan media ajar dan lain sebagainya.
C. Analisis Isu
Analisis terhadap ke-7 isu pada bagian deskripsi isu untuk
menentukan sebuah core issue dilakukan melalui alat analisa kriteria isu
yaitu AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan)
kemudian dilanjutkan dengan penentuan kualitas isu menggunakan alat
analisa USG (Urgency, Seriousness, Growth). Adapun hasil analisa
kriteria isu menggunakan alat AKPK dapat dilihat pada Tabel II.3 berikut.
22
Tabel II.3: Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisa AKPK
No
1
2
3
4
5
6
7
Isu
Sistem Informasi Tugas Akhir
sebagai solusi pemangkasan
birokrasi tugas akhir yang
panjang
Pelatihan penulisan artikel
ilmiah populer untuk
peningkatan kompetensi
menulis dosen
Chemistry Club sebagai solusi
peningkatan pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah
Kimia dan turunannya
Perancangan kelas interaktif
melalui pengembangan bahan
pembelajaran berbasis IT
sebagai upaya peningkatan
pemahaman mahasiswa pada
mata kuliah Kimia dan
turunannya
Penanganan pencemaran
lingkungan akibat limbah
perkebunan melalui
pengolahannya sebagai pakan
ternak
Program seminar proposal tim
sebagai upaya percepatan
penelitian tugas akhir
Lembar evaluasi materi
perkuliahan sebagai upaya
peningkatan layanan
pembelajaran yang diberikan
A
K
P
K
Jml
Peringkat
5
4
4
4
17
2
4
4
2
4
14
6
4
3
4
4
15
4
4
3
4
4
15
5
5
5
5
4
19
1
4
4
3
3
14
7
4
5
3
4
16
3
Tabel II.3 menunjukkan bahwa 3 isu dengan nilai tertinggi setelah
dianalisa menggunakan alat AKPK yaitu isu ke-5, isu ke-1 dan isu ke-7.
Ketiga isu ini dianalisa lanjutan menggunakan analisa kualitas isu
dengan alat USG sebagaimana tampak pada Tabel II.I4 berikut.
23
Tabel II.4: Analisa Kualitas Isu dengan Menggunakan Alat Analisis USG
No
1
2
3
Isu
Penanganan pencemaran
lingkungan akibat limbah
perkebunan melalui pengolahannya
sebagai pakan ternak
Sistem Informasi Tugas Akhir
sebagai solusi pemangkasan
birokrasi tugas akhir yang panjang
Lembar evaluasi materi perkuliahan
sebagai upaya peningkatan layanan
pembelajaran yang diberikan
Berdasarkan
penilaian
kualitas
isu
U
S
G
Jml
Peringkat
5
5
4
14
1
4
3
4
11
2
3
3
3
9
3
alat
analisa
USG
dengan
sebagaimana tampak pada Tabel II.4 tersebut, isu dengan ranking
tertinggi adalah optimalisasi pelaksanaan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat melalui pembuatan pakan ternak berbasis limbah
perkebunan karena isu itu sangat mendesak sehingga harus dianalisa
dan ditindaklanjuti mengingat akibat yang akan dimunculkan kepada
para masyarakat yang bersentuhan langsung dengan daerah-daerah
yang tercemar oleh limbah perkebunan kelapa sawit yang jika tidak
ditangani
akan
menyebabkan
memburuknya
kondisi
lingkungan
masyarakat tersebut.
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih
Salah satu misi dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UIN
Suska Riau adalah melakukan pengabdian ilmu dan teknologi
pertanian-peternakan kepada masyarakat untuk kesejahteraan
masyarakat Riau khususnya dan dunia umumnya. Hal ini sejalan
dengan isu yang akan diangkat yakni optimalisasi pelaksanaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pembuatan
pakan ternak berbasis limbah perkebunan kelapa sawit. Teknologi
peternakan yang akan diterapkan adalah melalui pembuatan pakan
ternak dengan memanfaatkan bahan baku limbah pabrik kelapa sawit
(PKS).
24
Isu ini penting untuk diangkat mengingat bahaya yang ditimbulkan
oleh limbah cair PKS yang berasal dari unit proses pengukusan
(sterilisasi, proses klarifikasi dan buangan hidrosiklon). Secara umum,
limbah cair industri kelapa sawit ini berpotensi mencemari air tanah dan
perairan. Hal itu tentu membahayakan masyarakat yang berada di
lingkungan sekitar PKS tersebut. Sementara itu, limbah kelapa sawit
mengandung nutrisi yang cukup baik untuk hewan ternak sehingga
memungkinkan untuk diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak.
Sebagaimana diketahui, kualitas pakan yang rendah biasanya
karena bahan pakan pada umumnya berupa limbah pertanian yang
mempunyai nilai kecernaan yang rendah. Pemberian pakan yang rendah
kualitasnya juga akan menyebabkan kondisi dan fungsi rumen kurang
baik. Karenanya, berbagai teknologi diperlukan untuk mempertahankan
ketersediaan pakan terutama pada masa musim kering yang panjang,
meningkatkan kualitas pakan atau mengoptimumkan kerja rumen. Salah
satu teknologi yang sudah dikenal sejak lama adalah dengan
memanfaatkan mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat (BAL)
dengan tujuan 1) untuk dimanfaatkan dalam proses fermentasi anaerob,
misalnya dalam pembuatan silase (suatu pakan dari hijauan segar yang
diawetkan dengan cara fermentasi anaerob dalam kondisi kadar air tinggi
sehingga hasilnya bisa disimpan tanpa merusak zat makanan gizi di
dalamnya); 2) untuk meningkatkan kualitas pakan yang nilai gizinya
rendah
melalui
peranan
BAL
sebagai
probiotik
dan
mampu
menghasilkan bakteriosin; dan 3) berperan dalam teknologi pasca panen
atau teknologi pengawetan dan peningkatan kualitas produk ternak yaitu
susu, telur, dan daging, serta proses daur ulang limbah.
Beberapa dosen di FPP telah melakukan pembuatan pakan-pakan
ternak berbasis limbah ini misalnya pembuatan pakan ternak berbentuk
wafer
dan
lain
sebagainya.
Namun
demikian,
penggunaan
mikroorganisme dalam hal ini BAL diharapkan menjadi suatu inovasi
25
pengolahan limbah perkebunan kelapa sawit ini sebagai bahan baku
pembuatan pakan ternak yang berkualitas tinggi.
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Pegawai Negeri Sipil atau biasa disingkat PNS, sebagaimana ASN
lainnya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Untuk dapat menjalankan
tugasnya secara profesional sesuai fungsi tersebut, seorang calon PNS
perlu dibekali nilai-nilai dasar profesi PNS yang dikenal dengan ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagaimana dijelaskan berikut ini.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menjawab atau mempertanggungjawabkan amanah yang
diberikan. Dengan demikian, akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap
individu,
kelompok
atau
institusi
untuk
mempertanggungjawabkan secara moral, hukum dan politik atas
kebijakan dan tindakannya kepada rakyat. Dalam menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel tersebut, 9 indikator nilai dasar
akuntabilitas sebagaimana terdapat pada tabel II.5 (halaman 27)
harus diperhatikan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara dengan sekaligus menghormati
bangsa lain. Secara ringkas, nasionalisme didefenisikan sebagai
pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila, sehingga salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalam Pancasila tersebut oleh setiap penyelenggara negara, baik di
26
pusat maupun di daerah. Nilai-nilai Pancasila mengarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban;
bangga sebagai bangsa Indoonesia; mengakui persamaan derajat,
hak dan kewajiban antar sesama bangsa serta menumbuhkan sikap
saling mencintai dan tenggang rasa antar sesama manusia. Beberapa
indikator nilai-nilai dasar nasionalisme dapat dilihat pada Tabel II.6
(halaman 28).
Tabel II.5: 9 Indikator Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
Indikator Nilai
No.
Dasar
Penjelasan
Akuntabilitas
1.
Kepemimpinan
Memberi contoh kepada orang lain,
berkomitmen tinggi dalam melakukan
pekerjaan
2.
Transparansi
Adanya keterbukaan yang bertujuan untuk
mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan
akuntabilitas
dalam
keputusan-keputusan dan meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan
3.
Integritas
Adanya kesesuaian antara perkataan dan
perilaku
4.
Tanggungjawab Kewajiban bagi setiap individu atau
lembaga terhadap setiap tindakan yang
telah dilakukan
5.
Keadlian
6.
Kepercayaan
Lingkungan yang akuntabel akan lahir dari
hal-hal yang dapat dipercaya
7.
Keseimbangan
Adanya
keseimbangan
antara
akuntabilitas, kewenangan serta harapan
dan kapasitas. Dengan kata lain, kinerja
yang baik harus
disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahilan yang dimiliki
8.
Kejelasan
Diperlukan untuk mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi
9.
Konsistensi
Menjamin stabilitas agar lingkungan yang
akuntabel dapat tercapai
27
Tabel II.6: Indikator Nilai-Nilai Dasar Nasionalisme
Sila
ke1
2
3
4
5
Indikator Nilai Dasar Nasionalisme
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhada Tuhan Yang Maha Esa (YME), membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME, mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan dalam menjalalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing serta tidak memaksakan suatu
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME kepada orang lain
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi
setiap manisia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya, mengembangkan sikap saling mencintai, saling
tenggang rasa, tidak semena-mena dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan dan gemar
melakukan kegiatan kebangsaan serta mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa,
mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, rasa
kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, memelihara
ketertiban dunia, mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika serta memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa
Mengutamakan musyawarah yang diliputi oleh semangat
kekeluargaan untuk mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi,
mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil dalam
musyawarah dan memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan
Mengembangkan perbuatan yang luhur dalam suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan, mengembangkan sikap adil terhadap
sesama dan menghormati hak orang lain, suka bekerja keras,
memberi pertolongan kepada orang lain, menghargai hasil karya
orang lain dan melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, tidak menggunakan
hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain, pemborosan dan gaya hidup mewah dan bertentangan
dengan kepentingan umum
28
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah atau
pantas/tidak pantas yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik,
etika publik merupakan suatu gambaran standar/norma yang
menentukan
baik/buruk,
benar/salah
perilaku,
tindakan
dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Adapun indikator nilainilai dasar etika publik sebagaimana termaktub dalam UUASN adalah
sebagai berikut; memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila, setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, menjalankan tugas
secara
profesional
dan
tidak
berpihak,
membuat
keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun,
mengutamakan
kepemimpinan
berkualitas
tinggi,
menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, mengutamakan pencapaian
hasil dan mendorong kinerja pegawai, mendorong kesetaraan dalam
pekerjaan dan meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Untuk mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu harus
memerlukan komitmen. Komitmen atau kesungguhan hati untuk
melakukan perubahan dengan cara berinovasi guna meningkatkan
mutu pelayanan. Adapun standar penjaminan mutu pada setiap
organisasi tidak sama karena visi dan misinya pun berbeda. Akan
29
tetapi, beberapa indikator nilai-nilai harus ada pada komitmen mutu
sebagaimana terdapat pada tabel II.7 berikut.
Tabel II.7: Indikator Nilai-Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator Nilai
Dasar
No.
Penjelasan
Komitmen
Mutu
1.
Efektif
Tepat sasaran, yakni tercapainya target
yang telah direncanakan baik terkait jumlah
maupun mutu hasil kerja
2.
Efisien
Tepat guna, yakni ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan
alokasi mekanisme yang keluar alur dan
penyimpangan prosedur
3.
Inovatif
Perbaharuan
atau
perubahan
yang
diciptakan untuk mencapai keadaan yang
lebih baik di masa yang akan dating. Inovasi
bisa berupa nilai tambah atau modifikasi dari
hal-hal
yang
sudah
ada
maupun
menggunakan cara yang berbeda untuk
mengerjakan sesuatu untuk mencapai
tujuan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien.
4.
Berorientasi
Setiap program yang dilakukan diarahkan
mutu
untuk pencapaian standa mutu ataupun
peningkatan kualitas
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun
pegawai negeri yang melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, dengan
cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada
mereka. Tindakan korupsi ini dapat menyebabkan kerugian keuangan
negara dan memunculkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya
bersifat jangka pendek namun juga jangka panjang. Karenanya,
sebagai seorang pegawai ASN, PNS harus bertanggungjawab untuk
menghindari perilaku-perilaku korupsi melalui penanaman dini nilainilai dasar anti korupsi sebagaimana terlihat pada tabel II.8.
30
Tabel II.8: Indikator Nilai-Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator Nilai
No.
Dasar Anti
Penjelasan
Korupsi
1.
Jujur
Tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang
2.
Peduli
Mengindahkan,
memperhatikan
dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat
dilakukan terhadap lingkungan sekitar
3.
Mandiri
Dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya
tidak banyak bergantung kepada orang lain
dalam berbagai hal
4.
Disiplin
Ketaatan/kepatuhan kepada peraturan
5.
Tanggungjawab Keadaan wajib menanggung segala
sesuatu
6.
Kerja keras
Adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya
tahan, daya kerja, pendirian keberanian
7.
Sederhana
Kebiasaan untuk tidak hidup boros
8.
Berani
Berani
mengatakan
dan
membela
kebenaran
9.
Adil
Sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya
F. Matrix Rancangan
Topik terkait matrix rancangan ini dapat dilihat pada halaman
berikutnya.
31
Matrix Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja
: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau)
Identifikasi Isu
:
1. Sistem informasi tugas akhir sebagai solusi pemangkasan birokrasi tugas akhir yang panjang
2. Pelatihan penulisan artikel ilmiah populer untuk peningkatan kompetensi menulis dosen
3. Chemistry club sebagai solusi peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Kimia
dan turunannya
4. Perancangan kelas interaktif melalui pengembangan bahan pembelajaran berbasis IT sebagai
upaya peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Kimia dan turunannya
5. Penanganan pencemaran lingkungan akibat limbah perkebunan melalui pengolahannya
sebagai pakan ternak
6. Program seminar proposal tim sebagai upaya percepatan penelitian tugas akhir
7. Lembar evaluasi materi perkuliahan sebagai upaya peningkatan layanan pembelajaran yang
diberikan
Isu yang Diangkat
: Penanganan pencemaran lingkungan akibat limbah perkebunan melalui pengolahannya sebagai
pakan ternak
Gagasan Pemecahan Isu
: Pengolahan limbah perkebunan yang mencemari lingkungan sebagai pakan ternak
32
MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI
No.
1.
Kegiatan
Koordinasi
bersama
Pimpinan
Tahapan
1. Mempersiapkan
draft rancangan
kegiatan yang
akan diajukan
ke pimpinan
(latar belakang,
tujuan dan
manfaat,
metode,
tahapan
pelaksanaan,
anggaran dan
jadwal kegiatan)
2. Mempersiapkan
konten surat
permohonan
izin melakukan
kegiatan
pengabdian
masyarakat dan
membuat tim
bersama
beberapa dosen
Output/Hasil
1.Draft
rancanngan
kegiatan
pengabdian
masyarakat
yang akan
dilakukan
2.Surat
permohonan
izin
3.Lembar
pernyataan
izin dari
pimpinan
4.Notulen
koordinasi
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Akuntabilitas
Melaksanakan tugas
dengan
tanggungjawab,
konsisten,
pengarsipan dokumen
dan dokumentasiļƒ 
pertanggungjawaban
Nasionalisme
Kerja sama dan saling
berkoordinasi dalam
melakukan kegiatan
sesuai misi fakultas
Etika Publik
Sopan dan santun,
komunikatif dan
persuasif dan solutif
dalam menyampaikan
program
Komitmen Mutu
Mempersiapkan draft
rancangan kegiatan
dengan sebaikbaiknya guna
33
Kontribusi
Kegiatan
Pencapaian
Visi dan Misi
Organisasi
Menyampaikan
bahwa gagasan
ini untuk
melaksanakan
misi fakultas
yakni
melakukan
pengabdian
ilmu dan
teknologi
pertanianpeternakan
kepada
masyarakat
untuk
kesejahteraan
masyarakat
Riau
khususnya
dan dunia
umumnya
Kontribusi
Pencapaian
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Mengadakan
koordinasi terkait
pengabdian
masyarakat berupa
penanganan
pencemaran
lingkungan akibat
limbah perkebunan
melalui
pengolahannya
sebagai pakan
ternak merupakan
kontribusi pada
penguatan nilai
budaya kerja
Kemenag yaitu
integritas,
profesionalitas,
inovasi,
tanggungjawab dan
keteladanan
Time
Schedule
(Penjadwalan)
01-02 Juli
2018
2.
Pengajuan
join
pengabdian
bersama
beberapa
dosen dan
laboratorium
Ilmu Nutrisi
Ternak,
Teknologi
Produksi
Ternak dan
PEM
dan
laboratorium
3. Mempersiapkan
lembar
pernyataan izin
dari pimpinan
4. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
1. Mempersiapkan
draft kegiatan
pengabdian
masyarakat hasil
revisi bersama
pimpinan
2. Menemui dosendosen bidang
kajian pakan
ternak dan
menyampaikan
niat untuk
mengadakan join
pengabdian
beserta lampiran
draft kegiatan
pengabdian
masyarakat
3. Menemui kepala
laboratorium dan
mempermudah
penyampaian kepada
pimpinan
Anti Korupsi
Jujur dalam
menyampaikan
program
WoG
Koordinasi antar
penulis dan pimpinan
1. Draft
kegiatan
pengabdi
an
masyara
kat
2. Daftar
nama
dosendosen
yang
bersedia
mengikut
i join
pengabdi
an
masyara
kat
3. Izin dari
kepala
Rencana kegiatan ini
sesuai dengan misi
fakultas yakni
melakukan
pengabdian ilmu dan
teknologi peternakan
kepada masyarakat
34
04-10 Juli
2018
3.
4.
mengajukan izin
penggunaan
laboratorium
untuk keperluan
pengolahan
pakan ternak
Rapat teknis 1. Mempersapkan
pelaksanaan
undangan rapat
kegiatan
untuk beberapa
pengabdian
dosen dan
masyarakat
kepala
laboratorium
2. Membuat slide
presentasi yang
akan ditampilkan
dalam rapat
3. Pembentukan tim
pengabdian
masyarakat dan
pembahasan ide
produk pakan
ternak yang akan
dibuat
4. Membuat notulen
dan daftar hadir
rapat
Peninjauan
1. Mempersiapkan
beberapa
instrumen
perkiraan
wawancara
lokasi
terkait dampak
pengabdian
laborator
ium
1. Surat
undanga
n rapat
2. Slide
presenta
si
3. Adanya
koordina
si
sehingga
terbentu
k tim
pengabdi
an
masyara
kat
4. Notulen
rapat
Pelaksanaan rapat
sesuai dengan misi
FPP menerapkan
tata pamong yang
otonom, akuntabel
dan transparan
dalam
penyelenggaraan
program
11-13 Juni
2018
1. Lembar
instrume
n
wawanc
ara
Mengadakan
koordinasi terkait
pengabdian
masyarakat berupa
penanganan
14-15 Juli
2018
35
5.
masyarakat
(pengumpula
n data
melalui
observasi
dan
wawancara)
pencemaran
lingkungan
2. Mempersiapkan
lembar
observasi guna
mencatat setiap
hasil
pengamatan
3. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
2. Lembar
observas
i
3. Catatan
kegiatan
dan
dokumen
tasi
Rapat
pengambilan
keputusan
tempat
pengambilan
sampel
limbah
1. Mempersiapkan
undangan rapat
2. Mempersiapkan
slide presentasi
untuk
memudahkan
pertimbangan
tim dalam
penentuan
pengambilan
sampel
3. Membuat
notulen dan
daftar hadir
rapat
1. Surat
undanga
n rapat
2. Slide
presenta
si
3. Notulen
rapat
dan
daftar
hadir tim
pengabdi
an
masyara
kat
pencemaran
lingkungan akibat
limbah perkebunan
melalui
pengolahannya
sebagai pakan
ternak merupakan
kontribusi pada
penguatan nilai
budaya kerja
Kemenag yaitu
integritas,
profesionalitas,
inovasi,
tanggungjawab dan
keteladanan
Rencana kegiatan ini
sesuai dengan misi
fakultas yakni
melakukan
pengabdian ilmu dan
teknologi peternakan
kepada masyarakat
36
16-18 Juli
2018
6.
Pengambilan
sampel
limbah
perkebunan
1. Mempersiapkan
seluruh alat dan
bahan yang
diperlukan
2. Mengambil
sampel limbah
perkebunan
3. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
7.
Penelitian
skala
laboratorium
kelayakan
sampel
limbah
perkebunan
sebagai
pakan ternak
1. Mempersiapkan
alat dan bahan
yang diperlukan
2. Melakukan
penelitian skala
laboratorium
3. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
1. Alat dan
bahan
yang
diperluka
n
2. Adanya
sampel
limbah
perkebu
nan
3. Catatan
kegiatan
dan
dokumen
tasinya
1. Hasil
penelitia
n berupa
pakan
ternak
yang
layak
dipakai
2. Catatan
kegiatn
penelitia
n
beserta
dokumen
tasi
37
Rencana kegiatan ini
sesuai dengan misi
fakultas yakni
melakukan
pengabdian ilmu dan
teknologi peternakan
kepada masyarakat
19-22 Juli
2018
Penelitian yang
ditujukan untuk
pembuatan pakan
ternak ini
berkontribusi
terhadap
pelaksanaan misi:
melaksanakan
penelitian bidang
peternakan tropis
untuk
mengembanfkan
ilmu pengetahuan
dan teknologi
23 Juli-15
Agustus 2018
8.
Uji coba
pakan ternak
secara in
vitro
1. Mempersiapkan
alat dan bahan
yang diperlukan
2. Melakukan
pengujian
pakan ternak
secara in vitro
3. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
1. Hasil
pengujia
n pakan
ternak
secara in
vivo
2. Catatan
kegiatan
penelitia
n
beserta
dokumen
tasi
9.
Pengembang
an skala pilot
plan hasil
penelitian
pada skala
laboratorium
1. Mempersiakan
alat dan bahan
yang diperlukan
2. Melakukan
pengambangan
pakan ternak
skala pilot plan
3. Membuat
catatan
kegiatan dan
mendokumenta
sikannya
1. Pakan
ternak
dalam
skala
pilot plan
2. Catatan
kegiatan
penelitia
n
beserta
dokumen
tasi
10.
Sosialisasi
pakan ternak
1. Melakukan
tnjauan
masyarakat
1. Daftar
kelompo
k
Penelitian yang
ditujukan untuk
pembuatan pakan
ternak ini
berkontribusi
terhadap
pelaksanaan misi:
melaksanakan
penelitian bidang
peternakan tropis
untuk
mengembanfkan
ilmu pengetahuan
dan teknologi
Penelitian yang
ditujukan untuk
pembuatan pakan
ternak ini
berkontribusi
terhadap
pelaksanaan misi:
melaksanakan
penelitian bidang
peternakan tropis
untuk
mengembanfkan
ilmu pengetahuan
dan teknologi
Sosialisasi kepada
masyarakat
berkontribusi
38
16 Agustus-30
September
2018
31 Agustus-14
September
15-16
September
2018
kepada
masyarakat
yang akan
disosialisasikan
pakan ternak
yang telah
dibuat
2. Mensosialisasik
an produk
pakan ternak
3. Memonitoring
pelaksanaan
dan
mengevaluasi
manfaat pakan
ternak bagi
masyarakat
4. Membuat
catatan dan
mendokumenta
sikannya
2.
3.
4.
11.
Rapat
evaluasi
pelaksanaan
pengabdian
masyarakat
1. Membuat
undangan rapat
untuk seluruh
tim pengabdian
masyarakat
1.
masyara
kat yang
akan
diadakan
sosialisa
si
Laporan
kegiatan
sosialisa
si pakan
ternak
Hasil
evaluasi
manfaat
pakan
ternak
bagi
para
peternak
Catatan
kegiatan
penelitia
n
beserta
dokumen
tasi
Surat
undanga
n rapat
terhadap misi:
melakukan
pengabdian ilmu dan
teknologi peternakan
kepada masyarakat
untuk kesejahteraan
masyarakat Riau
Pelaksanaan rapat
sesuai dengan misi
FPP menerapkan
tata pamong yang
otonom, akuntabel
39
17-18
September
2018
12.
dan produksi
lanjutan
pakan ternak
2. Membuat slide
presentasi
terkait kegiatan
yang telah
dilaksanakan
3. Mempersiapkan
topik diskusi
terkait produksi
lanjutan pakan
ternak skala
industri
4. Membuat
notulen dan
daftar hadir
rapat
Penyusunan
laporan
pertanggungj
awaban
kegiatan
pengabdian
masyarakat
1. Mempersiapkan
laporan
pertanggungjaw
aban
2. Mempersiapkan
bukti-bukti
laporan
3. Menyusun
laporan
pertanggungjaw
aban
2. Slide
presenta
si
3. Hasil
diskusi
tentang
lanjutan
produksi
pakan
ternak
4. Catatan
kegiatan
penelitia
n
beserta
dokumen
tasi
1. Laporan
pertangg
ungjawa
ban
2. Buktibukti
laporan
3. Laporan
pertangg
ungjawa
abn
dan transparan
dalam
penyelenggaraan
program
Penyusunan laporan
pertanggungjawaban
ini sebagai
perwujudan misii
FPP yaitu
menerapkan tata
pamong yang
otonom, akuntabel
dan transparan
dalam
penyelenggaraan
program
40
19-24
September
2018
13.
Penyusunan
laporan
aktualisasi
latsar CPNS
golongan III
calon dosen
1. Menyusun
laporan
aktualisasi
2. Melengkapi
seluruh buktibukti
pelaksanaan
aktualisasi
Penyusunan laporan
pertanggungjawaban
ini sebagai
perwujudan misii
FPP yaitu
menerapkan tata
pamong yang
otonom, akuntabel
dan transparan
dalam
penyelenggaraan
program
41
25-02 Oktober
2018
42
Download