STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN KOMPETENSI GURU HERKA MAYA JATMIKA YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY 1 Pendahuluan • Idola/public figure siswa dan remaja (Csikszentmihalyi dan McCormack, 2004) a. 58 % guru b. 88 % teman sebaya c. 90 % orang tua • Memprihatinkan a. guru 30 % lebih rendah daripada teman sebaya b. guru terlupakan Perlunya Peningkatan Mutu dan Kualitas Guru EFA(education for all) GOALS 1. Meningkatkan PAUD 2. Menyediakan Wajib Belajar Gratis 3. Pendidikan Life Skills 4. Buta Aksara dan Keaksaraan 5. Pengarus-Utamaan Gender 6. Meningkatkan Pendidikan Berkualitas FOKUS E-9 Laporan Depdiknas tahun 2006: 1) 35,6% guru memenuhi kualifikasi S1/DIV, saja. 2) 64,4% guru belum memenuhi kualifikasi S1/D-IV. Laporan UNESCO The International Commission on Education for Twenty-first Century "memperbaiki mutu pendidikan pertamatama tergantung perbaikan perekrutan, pelatihan, status sosial, dan kondisi kerja para guru . Peran Guru dalam menghadapi tantangan era global 1. Paradigma baru dalam pembelajaran: preservice dan inservice 2. UU. No. 14 tahun 2005 menyebutkan guru wajib memiliki kualifikasi: 1) 2) 3) 4) 5) Akademik Kompetensi Sertifikat pendidik Sehat jasmani dan rohani Memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional 5 Peran Guru dalam Pembelajaran 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU. No. 14 tahun 2005: 2). 2. key person in the classroom 3. perannya tak dapat digantikan 6 PENDIDIK PROFESSIONAL • Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil pembelajaran; • Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan; • Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran • Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan • Memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa. GURU YANG EFEKTIF Teachingskills Good example/ practices Knowledgeable Dynamic curriculum Technology GURU Professional attitude Learningequipment/ /media Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 1. Sertifikasi Sertifikasi semacam ‘ujian nasional’ bagi semua guru dari tingkat SD sampai SMA. ‘UN’ guru ini digunakan sebagai langkah pemetaan terhadap kompetensi guru secara nasional. Program ini juga penting sebagai upaya melihat sejauh mana persebaran guru-guru yang benarbenar kompeten di bidangnya. Beberapa permasalahan dalam proses sertifikasi: 1) Penentuan guru untuk mengikuti sertifikasi 2) Penentuan Assessor 3) Proses penilaian portofolio/PLPG 4) Pengawasan dalam pelaksaaan sertifikasi 5) Tantangan bagi guru yang bersertifikasi 9 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 2. Perlunya kebijakan persebaran guru-guru berkualitas Fakta di lapangan menunjukkan: guru-guru berkualitas banyak tersebar di sekolah-sekolah favorit (effective schools) di perkotaan. Hal ini wajar karena mereka melihat jaminan –baik dari sisi ekonomi maupun karier– yang lebih menjanjikan di sekolahsekolah itu. Bandingkan dengan guru-guru yang ada di daerah tertinggal/terpencil 10 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 3. Perlunya pencarian bibit unggul dalam profesi keguruan Caranya: meningkatkan pengakuan dan penghasilan yang lebih kompetitif bagi profesi guru, sehingga hal ini bisa memikat para lulusan terbaik dari SMA untuk melanjutkan ke program keguruan. 11 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 4. Restrukturisasi lembaga-lembaga keguruan Pemerintah perlu melakukan restrukturisasi menyeluruh terhadap lembaga-lembaga keguruan di tanah air, terutama dari segi rekruitmen mahasiswanya, sehingga jaminan kualitasnya semakin unggul dan bisa dipertanggungjawabkan 12 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 5. Kesejahteraan Guru Kesejahteraan: Gaji dan tunjangan yang diterima bersama gaji tiap bulan Kurang mencukupi Masalah Indonesia dan negara-negara tetangga lainnya 13 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 6. Beasiswa Salah satu rangsangan bagi guru, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan dan memperluas wawasan. 14 Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru 7. Penghargaan 1) 2) 3) 4) Guru yang berprestasi, Berdedikasi luar biasa, dan/atau Bertugas di daerah khusus Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerah khusus 5) Penghargaan kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain (UU. No. 15 tahun 2005 bagian keenam pasal 36 dan 37). 15 Learning Round-table on Advanced Teacher Professionalism yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, 13 – 14 Juni 2005 merekomendasikan: Tuntutan agar guru lebih profesional perlu diimbangi dengan insentif yang memadai Pemberian insentif sesuai dengan standar, perlu didasari oleh hasil evaluasi terhadap kapasitas, profesionalisme dan kinerja guru Pemerintah yang memberikan insentif guru atau dosen paling rendah adalah Indonesia Di samping insentif dalam bentuk uang, dapat pula diberikan dalam bentuk penghargaan dan pemberian kesempatan untuk meningkatkan profesionalisme guru Perlunya collaborative research untuk memperoleh data aktual yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dan pemberian incentives bagi guru Kenapa Guru dihormati • Karena Ilmunya • Karena Karakternya • Karena Cita - Citanya ? Simpulan 1) Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. 2) Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. 3) Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. 18 Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru merupakan keharusan Perlu dukungan semua pihak Klub Guru dan organisasi sejenis harus di depan dalam mencari terobosan peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru. Contoh: Teacher’s Union di negara-negara maju. Guru jangan selalu menggantungkan pada pemerintah. As teachers we must believe in change, we must know it is possible, or we wouldn’t be teaching – because education is a constant process of change. Every single time you “teach” something to someone, it is ingested, something is done with it, and new human being emerges. (Leo Buscaglia) 20 SYARAT IKUT SERTIFIKASI • • • • S1/D4 Mengajar di sekolah lingkup diknas/depag Guru PNS Guru bukan PNS status Guru tetap yayasan atau guru bukan PNS yang diangkat Pemda/Pemerintah • Pengalaman mengajar minimal 5 Tahun Unsur yang dinilai dalam Portofolio (1) • Kualifikasi akademik • Diklat • Pengalaman mengajar • Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran • Penilaian dari atasan dan pengawas Unsur yang dinilai dalam Portofolio (2) • Prestasi akademik • • • • Karya pengembangan profesi Keikutansertaan dalam forum ilmiah Pengalaman berorganisasi Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Urutan Prioritas Penentuan calon Peserta Sertifikasi • • • • • Masa kerja Usia Pangkat/gol (untuk PNS) Beban tugas mengajar Tugas tambahan, kepala sekolah/wakil kepala sekolah • Prestasi kerja