ANATOMI FISIOLOGI OTOT DAN TULANG ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SKELETAL Anatomi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan bagian tubuh tersebut. Sistem skeletal, rangka atau tulang merupakan sistem organ tubuh manusia yang berperan untuk menopang tubuh. Istilah Anatomi istilah-istilah penting dalam anatomi di antaranya: • Posisi anatomi (berdiri) • Posisi supine (terlentang) • Posisi prone (tengkurap) • Posisi litotomi (terlentang dengan posisi lutut dan pinggul tertekuk. banyak digunakan pada prosedur kebidanan). • Anterior (ke arah depan) dan posterior (ke arah belakang) • Superior (ke arah kepala) dan inferior (ke arah kaki) • Medial (menuju bagian tengah tubuh) dan lateral (menjauh bidang tengah tubuh) • Proksimal (dekat badan) dan distal (jauh dari badan) Pembagian Tulang Rangka manusia dibedakan menjadi dua yaitu poros tubuh (aksial) dan alat gerak (apendikular) Tengkorak • Tengkorak merupakan tulang yang berfungsi untuk melindungi otak dan organ vital lainnya di bagian kepala. Berikut tulang penyusun tengkorak. • • • • • • 1 tulang oksipital (tulang kepala belakang) 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun) 1 tulang frontal (tulang dahi) 2 tulang temporal (tulang pelipis) 1 tulang etmoid (tulang tapis) 1 tulang sfenoid (tulang baji) Lanjutan… • • • • • 2 Os maksila (tulang rahang atas) 1 Os mandibula (tulang rahang bawah) 2 Os zigomatikum (tulang pipi) 2 Os palatum (tulang Iangit-langit) 2 Os nasale (tulang hidung) Tulang rangka tubuh • Tulang rangka tubuh atau rangka dada berfungsi untuk perlekatan otot dan melindungi organ vital di bagian dada dan perut seperti jantung, paru-paru, lambung, ginjal, dan sebagainya. lanjutan Berikut tulang yang menyusun rangka tubuh. • 1 ) 1 sternum (tulang dada) • 12 pasang iga (costae)= 7 pasang iga sejati dan 5 pasang iga palsu. Columna vertebralis • Columna vertebralis merupakan penyusun rangka axial yang utama yang berfungsi untuk menopang tubuh manusia dalam posisi tegak. • Columna vertebralis disebut juga tulang belakang dan terdiri dari Lanjutan… Beberapa tulang yaitu sebagai berikut. • • • • • 7 vertebra servikalis 12 vertebra torakalis 5 vertebra lumbalis 5 vertebra sakralis 4 vertebra koksigis Tulang ekstremitas atas Tulang ekstremitas atau tulang gerak atas yaitu berupa tangan manusia. Berikut tulang yang menyusun tulang ekstremitas atas. • • • • Skapula 2 buah Klavikula 2 buah Humerus 2 buah Radius 2 buah Tulang panggul (pelvis) • Tulang panggul merupakan bagian yang berbentuk seperti baskom dengan tepi yang melebar. Tulang panggul pada wanita akan Iebih lebar dibandingkan pada laki-laki karena kegunaannya untuk proses melahirkan pada wanita. Berikut tulang yang menyusun tulang pelvis. • • • Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang kemaluan), Iskhium (tulang duduk) Tulang ekstremitas bawah • Tulang ekstremitas bawah berupa kaki yang berfungsi sebagai pergerakan untuk berjalan. Berikut tulang yang menyusun tulang ekstremitas bawah. • • • • Femur: 2 buah Patela: 2 buah Fibula: 2 bh Tibia: 2 bh • Tarsal: 14 buah • Metatarsal: 10 buah • Falangus: 28 buah Jenis-Jenis Tulang • Tulang Pipa Tulang pipa merupakan jenis tulang yang memiliki bentuk seperti pipa. Tulang pendek memiliki ukuran atau bentuk yang pendek. Pada tulang ini terdapat suatu rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. • Tulang pipih Tulang pipih memiliki bentuk yang pipih dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Lanjutan… Adapun jenis-jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut. • Tulang rawan • Tulang keras Sendi • Sendi merupakan hubungan antartulang. Berdasarkan strukturnya, sendi dibedakan menjadi tiga : • Fibrosa (Hubungan antarsendi oleh jaringan fibrosa) • Kartilago (Ruang antarsendi yang berikatan dengun tulang rawan.) • sinovial. (Ruang sendi dan ligamen untuk mempertahankan persendian.) Lanjutan… Macam-macam sendi berdasarkan jenis persambungannya : • Sendi mati (sinartrosis) Persendian yang tidak memiliki sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerakan. • Sendi kaku (amfiartrosis) Persendian yang masih memungkinkan terjadinya gerakan walaupun sifatnya kaku dan terbatas. • Sendi gerak (diartrosis) Persendian menyebabkan adanya pergerakan bebas. lanjutan Pergerakan sendi yang juga digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik sendi: • Fleksi, gerakan memperkecil sudut antara dua tulang • Ekstensi, gerakan memperbesar sudut antara dua tulang • Abduksi, gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh • Aduksi, gerakan tulang yang berputar disekitar aksis utama tubuh • Rotasi, gerakan berputar • Sirkumdusi, kombinasi semua gerakan angular dan berputar untuk membuat suatu ruang berbentuk kerucut. Lanjutan… • Inversi, gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kedalam. • Eversi, gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan kaki menghadap ke luar. • Protaksi, gerakan memajukan bagian tubuh, misal membusungkan dada • Retraksi, gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang • Elevasi, gerakan struktur ke arah superior • Depresi, gerakan suatu struktur ke arah inferior. Otot • Struktur Otot Otot tersusun dari sel dan serabut otot. Tiap serabut otot terdiri dari dinding sel. plasma sel. dan nukleus. Tiap sel otot dibungkus ulah jaringan ikat yang dinamakan endomysium. serubut otot dibungkus oleh perimysium. dan serat otot dibungkus oleh epimysium. • Tonus Otot Tonus otot merupakan kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot. Keadaan regangan pada saat keadaan otot tidak digerakkan tersebut dinamakan tonus otot. Pemeriksaan tonus otot dilakukan melalui palpasi dan gerak pasif. Lanjutan.. • Kekuatan otot Pemeriksaan kekuatan otot dilakukun dengan dua cara yaitu sebagai berikut. • Pasien diminta menggerakkan bagian ekstremitas dan pemeriksa menahan gerakan tersebut. • Pemeriksaan menggerakkan bagian ekstremitas pasien dan meminta pasien menahannya gerakan yang dihasilkan. Pemeriksaan diagnostik pada muskuloskeletal • Sinar-X Sinar X digunakan untuk menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi, dan perubahan persendian. • CT Scan Tes CT scan dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi. • Arthrografi Arthrografi dilakukan dengan menyuntikkan bahan radiopaque atau udara ke dalam rongga sendi. • Arthrosentesis Arthrosentesis dilakukan untuk memperoleh cairan sinovial untuk keperluan pemeriksaan. Lanjutan… • Arthroskopi Arthroskopi merupakan prosedur yang memungkinkan pandangan langsung ke dalam sendi. P • Skintigrafi tulang Skintigrati tulang dilakukan untuk menggambarkan derajat sejauh mana matriks tulang mengambil isotop radioaktif khusus tulang yang diinjeksikan ke dalam sistem tersebut. • Elektromiografi Elektromiografi dilakukan untuk memberikan informasi mengenai potensial listrik otot dan saraf. • Biopsi Biopsi dilakukan untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan sinovium. Pemeriksaan Laboratorium • Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien. Pemeriksaan darah lengkap yang meliputi kadar hemoglobin dan leukosit. Pemeriksaan pembekuan darah juga harus dilakukan untuk mendeteksi kecenderungan pendarahan. Hal tersebut dilakukan sebelum melakukan pembedahan. Pemeriksaan Fisik Otot • Pemeriksaan otot dilakukan dengan cara sebagai berikut. • Pemeriksa melakukan inspeksi ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi otot. • Pemeriksa melakukan palpasi atau periksa raba pada otot istirahat dan pada otot kontraksi untuk mengetahui kelemahan otot. • Melakukan pemeriksaan kekuatan otot dengan meminta pasien menarik atau mendorong tangan pemeriksa dan membandingkan antara tangan kanan dan tangan kiri. • Mengamati kekuatan otot dengan memberi penahanan pada anggota ekstremitas, minta pasien menahan tangan atau kaki dan pemeriksa menariknya dari yang lemah hingga kuat. Lanjutan… Tulang • Pemeriksaan tulang dilakukan dengan mengamati kenormalan dan keabnormalan susunan tulang kemudian melakukan palpasi mengetahui ada tidaknya nyeri tekan pada tulang. Lanjutan… Sendi • Pemeriksa melakukan inspeksi ke semua bagian persendian untuk mengetahui ada tidaknya kelainan sendi • Pemeriksa melakukan palpasi atau periksa raba untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan pada persendian • Pemeriksa mengkaji range of motion atau rentang gerakan dalam keadaan normal yang dapat dilakukan oleh persendian pasien. • Kaji range of motion dilakukan dengan meminta pasien menggerakkan sendi secara abduksi-aduksi, rotasi. Fleksi - ekstensi. dan lain-lain. Pencegahan • Pencegahan primer Pencegahan primer dilakukan denga immunisasi, pendidikan kesehatan olahraga dan perubahan gaya hidup. • Pencegahan sekunder Percegahan sekunder dilakukan konsumsi kalsium, terapi ERT, latihan fisik (stretching) pada axis tulang. • Pencegahan tersier Pencegahan tersier dilakukan dengan tidak membiarkan pasien imobilitas terlalu lama, memberikan obat, dan rehabilitasi medis. Penanggulangan Trauma • Penanggulangan trauma fisik seorang pasien dengan penyakit pada sistem muskoloskeletal: • Pembidaian Pembidaian merupakan pertolongan pertama pada bagian tubuh yang mengalami cedera. • Penatalaksanaan pasien dengan gips Gips merupakan alat imobilitas eksternal yang kaku dan dipasang sesuai dengan bentuk kontur tubuh. Lanjutan… • Penatalaksanaan pasien dengan traksi Traksi digunakan untuk meminimalkan spam otot, mereduksi, mensejajarkan dan mengimbobilisasi frakrur.