Uploaded by User23282

161442003 full-unlocked

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN
SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Magister Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN
SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Magister Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ASRODIN: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan
Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP
Negeri 2 Purwosari. Tesis. Program Magister Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Salah satu pengetahuan dan ketrampilan hidup yang penting dan harus
dikuasai oleh siswa sebagai bekal hidupnya adalah tentang literasi. Penelitian ini
bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid,
praktis, dan efektif dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan kemampuan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan.
Pengembangan perangkat ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang
dikembangkan oleh Dick dan Carry dimana tahapannya meliputi tahap analysis,
design, development, implementation dan evaluation. Uji coba perangkat
dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu validasi ahli, uji coba keterbacaan/terbatas
oleh 8 siswa, dan tahap implementasi pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2
Purwosari. Data dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar penilaian guru,
lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, tes
hasil belajar, dan angket tentang sikap keuangan siswa. Data yang diperoleh
dianalisis secara kuantitatif kemudian diubah ke dalam skala lima. Produk
perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dalam penelitian ini jika memenuhi
kriteria: (1) valid apabila hasil penilaian ahli baik RPP maupun LKS masuk
dalam kategori minimal baik; (2) praktis apabila hasil penilaian guru, hasil
penilaian siswa, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam
kategori minimal baik; dan (3) efektif apabila rata-rata hasil tes hasil belajar
mencapai nilai minimal 75, persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75
adalah minimal 75%.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil
validasi ahli dan praktisi, perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria valid;
(2) produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria
praktis; dan (3) produk perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif
didasarkan pada hasil tes yang menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah
mencapai nilai minimal 75.
Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, pendekatan kontekstual,
literasi keuangan, siswa SMP 2 Purwosari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ASRODIN: Development of Mathematics Teaching Kit with
Teaching and Learning Approach to Developing Financial Literacy
SMP Negeri 2 Purwosari. Thesis. Master Program of Mathematics
Faculty of Teacher Training and Education Sanata Dharma
Yogyakarta.
Contextual
Students of
Education,
University,
This research is aimed to produce mathematics teaching kit for junior high
school which is qualified using contextual teaching and learning approach
through five stages such as relating, experiencing, applying, cooperating, and
transferring (REACT) to developing financial literacy students of SMPN 2
Purwosari.
This study was a research and development study using ADDIE model,
which was developed by Dick and Carry with some modifications. The stages of
this research included analysis, design, development, implementation, and
evaluation. The try out was done in three stages, that is expert validation, small
group try out and field try out. The field try out was conducted at class VIIB
students of SMPN 2 Purwosari, which is school in middle level. Data were
collected through a financial literacy test, personal financial attitude
questionnaire, learning enforcement observation sheet, validation sheet, and
teacher’s and student’s assessment sheet. The data were analyzed quantitatively
and descriptively. Some criteria used in this research are: the developed product
meets the criteria of valid if the expert appraisal were in the “good category”; (2)
the developed product meets the criteria of practical if the teacher’s assessment,
student’s assessment, and the percentage of learning enforcement were in the
“good category”; and (3) the developed product meets the criteria of effective if
the average of the financial literacy test fulfill the minimum score of 75, the
percentage of students with minimum score of 75 is 75%.
The result of the study reveals that: (1)the developed product of the teaching
kit, such as Lesson Plan and Student’s Worksheet, meets the criteria of valid
based on expert appraisal which was in the “very good” category; (2) the
developed product meets the criteria of practical based on teacher’s assessment,
students’ assessment, and percentage of learning enforcement which were in the
“very good” category; and (3) the developed product of the teaching kit meets the
criteria of effective, based on the result of the financial literacy test which has
shown that 75,86% of the students fulfill the minimum score of 75.
Keywords: development, teaching kit, contextual teaching and learning approach,
financial literacy, students of SMP 2 Purwosari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia ke zaman yang
terang. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada orang tua, istri
tercinta dan teman-teman semua, dan dukungan yang begitu besar serta penantian
yang begitu sabar, sehingga penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan
studi.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing dan juga selaku
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Matematika;
2. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Matematika Program
Magister Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuannya
selama kuliah disini;
3. Guru Matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang berkenan sebagai
narasumber dan membantu terlaksananya penelitian ini;
4. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Purwosari yang telah memberikan ijin kepada
peneliti untuk melakukan uji coba lapangan di sekolah;
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa-siswi kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari atas kerjasamanya selama
uji coba lapangan;
6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat
hingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini;
7. Teman-teman S2 Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang selalu berbagi
ilmu dan saling mendukung selama masa studi;
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tesis
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
digunakan untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 08 Juli 2019
Asrodin
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .............. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
C. Rumusan Masalah.............................................................................................. 9
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9
E. Penjelasan Istilah ............................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 12
A. Kajian Teori ........................................................................................................ 12
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pembelajaran
Kontekstual ................................................................................................. 12
a. Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 12
b. Pembelajaran Matematika ............................................................... 15
c. Pembelajaran Matematika SMP ..................................................... 20
d. Pembelajaran Matematika SMP dengan
Pembelajaran Kontekstual .............................................................. 23
2. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika ......................... 30
a. Pengertian Literasi keuangan.......................................................... 30
b. Indikator Literasi keuangan ............................................................ 35
c. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika................. 37
d. Mengukur Literasi keuangan .................................................. 39
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP ............ 41
a. Perangkat Pembelajaran ................................................................... 41
b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE ................................... 48
c. Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...... 55
B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................................... 58
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 61
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 62
A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 62
B. Objek Penelitian ................................................................................................. 62
C. Lokasi Implementasi ......................................................................................... 63
D. Prosedur Penelitian Pengembangan .............................................................. 63
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menganalisis (Analysis) ................................................................. 63
2. Mendesain (Design) ....................................................................... 64
3. Mengembangkan (Development) ................................................... 64
4. Mengimplementasikan (Implementation) ...................................... 65
5. Mengevaluasi (Evaluation) ............................................................ 66
D. Desain Uji Coba Produk .................................................................................. 66
1.Desain Uji Coba .............................................................................. 66
2.Subjek Uji Coba .............................................................................. 68
3.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 68
4.Teknik Analisis Data .................................................................................. 78
E. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 85
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................................. 86
A. Hasil Pengembangan Produk Awal ............................................................... 86
1. Deskripsi Tahap Menganalisis (analysis) ...................................... 86
2. Deskripsi Tahap Mendesain (design) ........................................... 95
3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (development) ....................... 101
4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (implementation) ........... 102
4. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (evaluation)..................................... 103
B. Hasil Uji Coba Produk .................................................................................... 103
1. Hasil Validasi Ahli ....................................................................... 103
2. Hasil Uji Coba Terbatas ............................................................... 104
3. Hasil Uji Coba Lapangan ....................................................................... 106
C. Analisis Data ..................................................................................................... 114
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran ........................... 114
2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran .................... 116
3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................ 118
D. Revisi Produk ................................................................................................... 119
1. Revisi Draf Produk Awal ............................................................. 119
2. Revisi Produk Uji Coba Terbatas ................................................. 125
3. Revisi Produk Uji Coba Lapangan ...................................................... 126
E. Kajian Produk Akhir ....................................................................................... 127
1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran.............................................. 128
2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran ........................................... 128
3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................................... 129
F. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 131
G. Refleksi ............................................................................................... 132
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 133
A. Simpulan Tentang Produk ............................................................................. 133
B. Saran Pemanfaatan Produk ............................................................................ 134
C. Diseminasi dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ............................ 135
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 136
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY,
dan Nasional Pada soal Literasi Keuangan .................................................... 6
Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan ...................................................... 37
Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait
Literasi Keuangan .............................................................................................. 39
Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen ............................... 56
Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen ...................................................... 56
Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett ...................................................................................... 77
Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris.............................. 78
Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 78
Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5 ....................................................... 79
Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran ............................................. 80
Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP ...................................... 80
Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS ..................................... 80
Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat
Pembelajaran. ................................................................................................... 81
Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran berdasarkan
Penilaian Guru dan Siswa .............................................................................. 82
Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan Pembelajaran........ 82
Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa. ............................................................................... 84
Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa .......... 84
Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Literasi
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keuangan ........................................................................................................... 89
Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran. .................................... 103
Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran ......... 103
Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII...................................... 105
Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas Guru Kelas VII. ...................................... 105
Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru. ...................................................................... 108
Tabel 24. Rekapitulasi Penilaian Siswa ...................................................................... 108
Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .............. 109
Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa. ................................................. 110
Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek
Pengetahuan. ................................................................................................... 110
Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek
Keterampilan .................................................................................................. 110
Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi keuangan Berdasarkan Persentase
Tiap Kategori .................................................................................................. 111
Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112
Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112
Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Skor Rata-rata. .. 112
Tabel 33. Data Hasil Angkep Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator. ............. 113
Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan
Pengetahuan. ................................................................................................... 113
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran. ..................... 114
Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek. ................................. 115
Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek. ................................. 115
Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru. ............ 116
Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa. ............................................... 117
Tabel 40. Hasil Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran. ........................... 117
Tabel 41. Hasil Analisis Tes Kemampuan Keuangan Siswa. ................................ 118
Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa. ..................................................... 118
Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP. ........................................................................................ 120
Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS. ........................................................................................ 122
Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas. ......................................... 125
Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ........................................ 126
Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ....................................... 127
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Indeks Financial Literacy.............................................................................. 2
Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010) ................... 35
Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE ................................................... 50
Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika SMP untuk Mengembangkan Literasi Keuangan ........... 61
Gambar 5. Alur Penyajian Materi .................................................................................. 90
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran.......................................................................... 144
Lampiran 2. Lembar Validasi RPP Ahli 1 ................................................................. 221
Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2 ................................................................. 224
Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1 ................................................................. 227
Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2 ................................................................. 230
Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1.......... 233
Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2 .......... 236
Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes
Ahli 1 ........................................................................................................... 239
Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Be ntuk Non Tes
Ahli 2. .......................................................................................................... 242
Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa ........................................ 245
Lampiran 11. Lembar Penilaian Keterbacaan oleh Guru ....................................... 247
Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru. ....................................... 250
Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa ....................................... 253
Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .......................... 255
Lampiran 15. Kisi-kisi dan Instrumen Tes Literasi Keuangan. ............................ 258
Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP....................................................................... 266
Lampiran 17 Data Hasil Validasi LKS. ...................................................................... 267
Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes............... 268
Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes ...... 269
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru ........... 270
Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa. ........ 271
Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan
pembelajaran ........................................................................................... 272
Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi Keuangan ...................................................... 275
Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa ........................... 277
Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa. ......................... 278
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian......................... 279
Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba. ................................................ 280
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, permasalahan ekonomi semakin
kompleks sehingga menuntut manusia untuk terus dapat memenuhi kebutuhannya.
Ditambah dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
sejak tahun 2015. Berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan oleh pasar
semakin meningkat. Saat ini, masyarakat cenderung untuk melakukan pembelian
tanpa memperhatikan prinsip keuangan. Prinsip keuangan yaitu membeli barang
dan jasa yang dibutuhkan (need) bukan yang diinginkan (want). Era konsumsi saat
ini semakin membuat konsumen tidak rasional dalam membeli kebutuhannya,
termasuk anak dan remaja. Bahkan mereka merupakan segmen pasar yang sangat
potensial karena sifatnya yang multidimensi, yaitu sebagai pasar primer karena
mereka memiliki kebutuhan yang beragam, pasar pengaruh karena mereka
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan orangtuanya dan pasar masa
depan karena mereka menjadi segmentasi pasar yang potensial dengan
pertambahan usianya (Suprapti dalam Nokadianti, 2013: 55).
Setiap individu harus memiliki kecerdasan serta skill untuk mengelola
keuangan pribadinya. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang
benar, maka individu diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari
uang yang dimilikinya. Dalam rangka memperoleh kesejahteraan keuangan,
individu perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi seseorang dalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengelola keuangan, yang lebih dikenal dengan literasi keuangan. Negara-negara
maju seperti seperti Amerika, Belanda, Swedia, Italia, Jepang, dan Selandia Baru
(Lusardi, A & Mitchell, 2011: 9) juga gencar memberikan edukasi finansial
kepada masyarakatnya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sadar pentingnya
pendidikan literasi keuangan. Pemerintah dan otoritas publik memastikan bahwa
seluruh penduduk memahami secara benar tentang literasi keuangan sehingga
dapat berdampak positif bagi setiap individu atan dan peningkekonomi khususnya
secara global. Bernheim, Garrett dan Maki (1997: 30) menyatakan bahwa
pemberian pendidikan dan pengalaman keuangan yang diterapkan kepada siswa di
Amerika Serikat dalam jangka panjang dapat meningkatkan tabungan individu
dan mengakumulasi kemakmuran ketika mereka dewasa.
Indonesia juga mulai memusatkan perhatian pada pentingnya literasi
keuangan terlihat dari adanya Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(RPOJK) yang pada pasal 2 menyatakan PUJK wajib melaksanakan kegiatan
edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. OJK juga telah
meluncurkan program Strategi Nasional Literasi Keuangan (SNLK). Pada dunia
pendidikan, OJK telah bekerja sama dengan Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) menyusun buku edukasi keuangan yang nantinya akan
dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai literasi keuangan.
Terkhusus bagi guru, OJK memberikan kegiatan edukasi Training of Trainers
(ToT) bertujuan agar guru sebagai sebagai pendidik dan fasilitator dapat
menyampaikan pengetahuan keuangan sehingga dapat meningkatkan literasi
keuangan siswa. Pemahaman literasi keuangan sebaiknya diberikan sedini
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkin sehingga ketika sudah dewasa, individu paham mengelola keuangan
secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan. Siswa yang sudah memahami literasi
keuangan akan terbiasa dengan pegendalian diri yang berdampak pada
pengurangan perilaku konsumtif.
Menurut hasil survey literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa
Keuangan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan
masyarakat Indonesia masih sangat rendah sebesar 21,84% (Dwiastanti 2015: 99).
Itu berarti bahwa dari 100 orang Indonesia, hanya sekitar 21 orang yang
memahami makna, fungsi dan pengelolaan keuangan. Menurut Master Card dalam
Indeks Financial Literacy 2014 dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan
tahun 2014, Indonesia berada di urutan ke 14 dari 16 negara.
Gambar 1.1 Indeks Literasi Keuangan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indeks literasi keuangan berdasarkan tingkat pendidikan menurut hasil
survei otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pada
tingkat perguruan tinggi sudah cukup bagus sebesar 56,4%, tingkat sekolah
lanjutan sebesar 35,7%, tingkat sekolah dasar sebesar 24,6% dan tidak sekolah
sebesar 16,3%.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih rendahnya tingkat literasi
keuangan khususnya siswa. Rendahnya tingkat literasi keuangan siswa akan
menyebabkan siswa kurang mampu mengontrol diri sehingga cenderung
berperilaku konsumtif. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawati dalam Nokadianti
(2013) menunjukkan bahwa perilaku konsumtif remaja pada umumnya 50% dari
100 siswa tergolong kategori yang kurang baik, ini dibuktikan dari remaja yang
tidak membuat rencana pembelian sebelumnya sehingga mereka sering membeli
barang dikarenakan ajakan teman serta suka sekalinya mereka pergi ke pusat
perbelanjaan seperti mall. Perilaku konsumtif yang dilakukan remaja pada saat ini
merupakan suatu realita yang ada, yang bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi
juga negara lain. Agar keadaan seperti ini tidak semakin memburuk, sebaiknya
remaja dibekali dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik.
Ini yang menjadi alasan pentingnya edukasi literasi keuangan harus
dimulai di sekolah. Remaja yang sudah dibekali literasi keuangan akan mampu
membedakan mana yang menjadi kebutuhan (need) dan mana yang hanya sekedar
keinginan (want), dan mampu mengendalikan diri dalam melakukan perilaku
konsumtif sehinga di masa depan mereka mampu mengelola keuangan mereka
dengan bijak.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengembangan literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
matematika (McCormick, 2009). Dalam Permendikbud nomor 58 tahun 2014
tentang kurikulum SMP disebutkan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran
matematika adalah menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi
matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang
ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar konteks
matematika (kehidupan nyata, ilmu dan teknologi) yang meliputi kemampuan
memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Karena masalah keuangan adalah juga
merupakan masalah dunia nyata, maka pengembangan literasi keuangan sangat
mendukung tujuan pembelajaran matematika tersebut.
Hasil ujian nasional di SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun 2015 sampai
2018 pun menunjukkan bahwa untuk permasalahan terkait literasi keuangan, daya
serap siswa masih tergolong rendah. Ada beberapa soal ujian nasional yang terkait
dengan literasi keuangan. Data daya serap untuk soal terkait literasi keuangan
tersebut ditunjukkan dalam tabel 1 berikut.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Tingkat Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY
dan Nasional Pada Soal Literasi Keuangan
Tahun
Indikator Ujian Nasional
Sekolah Kab.
DIY
Nas
Yang Diuji
48,39
54,41
67,49
62,19
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dg perbankan atau
koperasi dlm aritmetika sosial
2014/2015 sederhana
Menentukan lama menabung
71,67
70,08
78,18
71,63
Diberikan tabel tiga jenis
barang, harga dan diskonnya,
peserta didik dapat
menentukan jumlah harga
barang (yang harus dibayar)
dari a jenis pertama, b jenis
kedua dan c jenis ketiga (a, b, c
hitungan asli kurang dari 5)
45,00
49, 47
58, 63
57, 39
2015/2016 Diberikan harga barang
pertama n kali harga barang
kedua. Jika diketahui harga
barang a barang pertama dan b
barang kedua, peserta didik
menentukan jumlah harga p
barang pertama dan q barang
kedua (n, a, b, p, dan q adalah
bilangan asli lebih dari 1
61,67
58, 33
66, 12
59, 69
2016/2017 Menghitung harga pembelian
suatu barang, jika diketahui
harga penjualan dan persentase
keuntungan atau kerugian
44,00
44,54
55,13
45,60
Menghitung harga jual suatu
2017/2018 barang
51,56
50,78
61,34
48,54
40,63
45,91
54,69
41,95
Menentukan persentase suku
bunga pertahun suatu tabungan
Sumber: Puspendik, 2015-2018
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa daya serap siswa SMP Negeri 2
Purwosari pada soal terkait literasi keuangan masih rendah. Ini menunjukkan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa
hasil
pembelajaran
matematika
belum
dapat
membantu
siswa
menyelesaikan masalah yang terkait dengan keuangan, sehingga pengembangan
literasi keuangan siswa melalui pembelajaran matematika sangat diperlukan.
Agar pengembangan literasi keuangan siswa melalui pembelajaran
matematika dapat tercapai, sebelum mengajar guru perlu membuat perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya perangkat
pembelajaran seperti RPP. Dalam Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses juga menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
lengkap dan sistematis. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil
wawancara kepada guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Purwosari,
diperoleh informasi bahwa guru belum pernah membuat perangkat pembelajaran
untuk mengembangkan literasi keuangan siswanya. Perangkat pembelajaran yang
dibuat kebanyakan sebatas pemberian pengetahuan dan latihan soal-soal yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang tertuang dalam standar isi.
Selain perangkat pembelajaran, pendekatan pembelajaran juga perlu
diperhatikan agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam Permendikbud nomor 58
Tahun 2014 disebutkan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan
adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual didasarkan pada filosofi
bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna
dalam materi yang diterima dan mereka dapat menangkap makna dalam tugastugas sekolah jika mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan
dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada tiga manfaat penggunaan pendekatan kontekstual menurut USA
Today’s website (Smith, 2010: 25-26) yaitu : (1) siswa lebih responsif ketika
menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi nyata; (2) siswa
lebih tertarik dalam belajarnya sendiri jika langsung diterapkan dalam keluarga,
masyarakat dan dunia kerja; (3) orang tua, siswa, dan anggota masyarakat dapat
menggunakan dan mengaitkan ide-ide tersebut. Sedangkan menurut Satriani
(2012: 14) manfaat penggunaan pendekatan kontekstual antara lain dapat menarik
perhatian siswa dalam kegiatan menulis, meningkatkan motivasi siswa untuk ikut
serta secara aktif dalam kelas, membantu siswa mengkonstruk tulisannya,
membantu siswa menyelesaikan masalahnya, menyediakan cara bagi siswa untuk
berinteraksi dengan siswa lain, dan membantu siswa merangkum dan
merefleksikan pelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, pendekatan kontekstual dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa. Dan untuk membantu guru dalam mengembangkan literasi keuangan, maka
diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu peneliti ingin
melakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi
keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian berdasarkan latar belakang tersebut adalah:
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Kemampuan siswa dalam hal literasi keuangan sangat penting, namun
guru belum mengembangkan literasi keuangan melalui pembelajaran
matematika di kelas.
2.
Daya serap ujian nasional siswa SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun
2015 sampai dengan 2018 pada indikator soal yang berkaitan dengan
literasi keuangan masih rendah.
3.
Guru matematika SMP Negeri 2 Purwosari belum membuat perangkat
pembelajaran yang dapat mengembangkan literasi keuangan siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
langkah
pengembangan
perangkat
pembelajaran
matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan
literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari dilakukan?
2. Bagaimanakah kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk:
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII SMP 2 Purwosari
2. Menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa
kelas VII SMP 2 Purwosari yang berkualitas (valid, praktis, dan efektif).
E. Penjelasan Istilah
Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan
adalah
suatu
proses,
cara
atau
perbuatan
mengembangkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bukan
dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk
perangkat pembelajaran untuk mengembangkan literasi keuangan.
2. Perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru
yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa RPP dan LKS.
3. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara
materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa.
Pendekatan
kontekstual
di
sini
mencakup
komponen
relating,
experiencing, applying, cooperating, dan transferring.
4. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
untuk mengambil keputusan terkait dengan keuangan. Indikator yang
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa dalam penelitian ini
memuat aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap keuangan siswa.
F. Manfaat Penelitian
Produk
perangkat
pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan
kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2
Purwosari yang diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat dari pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah agar
dapat dijadikan kajian pustaka dalam bidang pendidikan khususnya
keilmuan dalam bidang pendidikan matematika pada jenjang SMP.
2. Manfaat praktis
a.
Bagi guru, sebagai perangkat pembelajaran alternatif dalam proses
pembelajaran, sebagai sarana mengembangkan literasi keuangan
untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari.
b.
Bagi siswa, sebagai sarana untuk membantu siswa melakukan
kegiatan yang mengembangkan literasi keuangan serta membuat
pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan karena berkaitan
langsung dengan konteks kehidupan siswa, sehingga siswa lebih
termotivasi untuk belajar.
c.
Bagi sekolah, sebagai sumber belajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual
a.
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau psikis yang
terjadi
karena
adanya
interaksi
aktif
antara
individu
dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat
relatif tetap. Perubahan tersebut dapat berubah dari yang sama sekali
baru atau peningkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh
sebelumnya.
Oakes & Lipton (1999: 43) menyatakan bahwa “ learning refers to
the processes and mental structures by which people accumulate
experiences and make them into new meaning”. Artinya belajar adalah
proses dan struktur mental di mana seseorang mengakumulasikan
pengalaman dan membawanya kepada makna yang baru. Sedangkan
Siregar & Nara (2011: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif
konstan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Pritchard (2009: 17) “ Constructivists view learning as
the result of mental construction. That is learning takes place when new
information is built into and added onto an individual’s current structure
of knowledge, understanding and skills”. Yang berarti bahwa dalam
pandangan konstruktivisme belajar adalah sebagai hasil konstruksi
mental. Jadi belajar terjadi ketika informasi baru dibangun dan
ditambahkan ke struktur pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan
seseorang. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif
membangun pemahamannya sendiri.
Berdasarkan
disimpulkan
bahwa
pengertian-pengertian
belajar
tersebut
adalah suatu
aktivitas
maka
dapat
memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan memperbaiki sikap
melalui pengalaman. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif
membangun pemahamannya sendiri. Demikian juga di sekolah, siswa
akan belajar dengan baik apabila ia diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk membangun pemahamannya sendiri.
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang
dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan
cenderung bersifat tetap (Thobroni & Mustofa, 2013: 21). Sedangkan
menurut Siregar & Nara (2011: 13) pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah, terencana, dengan tujuan yang telah
ditetapkan
terlebih
dahulu
sebelum
13
proses
dilaksanakan,
serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri
seseorang.
Miller, Linn & Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “ the
teaching and learning process involves a continues and interrelated
series of instructional decisions concerning ways to enhance student
learning”. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa proses pembelajaran
mencakup keputusan-keputusan pengajaran yang berkelanjutan dan
saling berkaitan dengan memperhatikan cara-cara untuk meningkatkan
belajar siswa.
Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 yang dimaksud
dengan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Sedangkan dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Cowan (2006: 1) menambahkan bahwa “Teaching is more than
just the delivery of strings of words to the listener: teaching must be
meaningful to be remembered; it must be coherent to be understood; it
must be planned to be continuous, and it must be enjoyed to be sustained
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
for the rest of one’s life.” Menurutnya pembelajaran lebih dari sekedar
penyampaian serentetan kata kepada pendengar: pembelajaran harus
bermakna untuk diingat, harus masuk akal untuk dipahami; ini harus
direncanakan
secara
kontinu,
dan
harus
menyenangkan
untuk
dipertahankan dalam sisa hidup seseorang (siswa).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan yang terencana secara terusmenerus dan memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif untuk
meningkatkan belajar mereka seoptimal mungkin. Dengan demikian
pembelajaran harus direncanakan agar peningkatan belajar dapat tercapai
sesuai harapan. Selain itu pembelajaran juga harus dapat memotivasi
siswa untuk berpartisipasi secara aktif, sehingga pembelajaran harus
berpusat pada siswa. Terlaksananya pembelajaran efektif tergantung pada
kemampuan guru dalam menetapkan pengalaman belajar yang akan
membawa kepada tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan
(Kyriacou, 2009: 20). Agar tujuan tersebut tercapai masing-masing siswa
harus terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
b. Pembelajaran Matematika
Sriraman & English (2010: 356) menyatakan bahwa
Mathematics is a union of two sets: The first is set of collection,
or structure of structures consisting of particular axioms,
definitions, theorems, proofs, problems, and solutions. The
second set consist of all the ways of thinking that are
characteristics of the mental acts whose products comprise the
first set.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Artinya matematika adalah kumpulan atau struktur yang memuat
aksioma, definisi, teorema, bukti, masalah dan solusi. Kumpulan yang
memuat semua cara berpikir yang berupa aktivitas mental yang hasilnya
seperti kumpulan pertama. Treffers (1986: 60) mengatakan bahwa
“Mathematics is something that is built up from the learning individual:
it is an activity”. Maksudnya, matematika dibangun dari belajar mandiri:
ini adalah sebuah aktivitas. Sedangkan Fathani (2012: 24) berpendapat
bahwa matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan
problem-problem numerik. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut
maka pengertian matematika adalah cara berpikir dengan logika dan
aktivitas untuk memecahkan masalah mengenai bilangan.
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi
kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern,
serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan
daya pikir manusia. NCTM (2000: 5) menguatkan dengan menyatakan
bahwa “In this changing world, those who understand and can do
mathematics will have significantly enhanced opportunities and options
for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to
productive futures.” Artinya bahwa dalam dunia yang telah berubah,
orang yang memahami dan dapat mengerjakan matematika akan
meningkatkan peluang dan pilihan secara signifikan untuk membentuk
masa depan. Kompetensi matematika membuka pintu pada masa depan
yang produktif.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada 6 prinsip yang perlu diperhatikan untuk matematika sekolah
(NCTM, 2000: 11):
a.
keadilan (equity). Keunggulan dalam pendidikan matematika
memerlukan keadilan, harapan yang tinggi dan dukungan yang kuat
untuk semua siswa.
2) kurikulum (curriculum). Seperangkat kurikulum lebih dari sekedar
kumpulan kegiatan; ini harus saling terkait, focus pada matematika
yang penting dan diartikulasikan dengan baik antar tingkat.
3) pengajaran (teaching). Pembelajaran matematika yang efektif
memerlukan pemahaman atas apa yang peserta didik ketahui dan
perlu peserta didik ketahui dan kemudian menantang dan
mendukung peserta didik untuk belajar dengan baik.
4) pembelajaran (learning). Peserta didik harus belajar matematika
dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari
pengalaman dan pengalaman sebelumnya.
5) Penilaian (assessment). Penilaian harus mendukung pembelajaran
matematika yang penting dan melengkapi informasi yang berguna
untuk guru dan peserta didik.
6) Teknologi (technology). Teknologi adalah esensial dan belajar dan
mengajar matematika; ini akan mempengaruhi matematika yang
diajarkan dan meningkatkan belajar peserta didik.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah pada bagian Pedoman Mata Pelajaran (PMP) matematika
menyebutkan beberapa karakteristik matematika,yaitu: (1) Objek yang
dipelajari
abstrak;
(2)
Kebenarannya
berdasarkan
logika;
(3)
Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu; (4) Ada keterkaitan
antara materi yang satu dengan yang lainnya; (5) Menggunakan bahasa
simbol; dan (6) Diaplikasikan dibidang ilmu lain. NCTM (2000: 16) juga
menambahkan
bahwa
“effective
mathematics
teaching
requires
understanding what students know and need to learn and then
challenging and supporting them to learn it well”. Maksudnya adalah
bahwa pembelajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman
tentang apa yang peserta didik ketahui dan perlu pelajari dan kemudian
menantang dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik.
Sehingga kemampuan guru dalam memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran matematika akan sangat mempengaruhi efektif atau
tidaknya pembelajaran matematika.
Gardner (Cowan, 2006: 24) mempercayai bahwa anak-anak
memasuki sekolah dengan sekumpulan ide dan keterampilan yang telah
mereka bentuk untuk menjelaskan dunia. Ini berarti bahwa mereka
bukannya tidak tahu apapun. Sehingga guru perlu untuk memanfaatkan
ide dan keterampilan peserta didik mereka sebelumnya dalam
mempelajari sesuatu yang baru. Lebih lanjut NCTM (2000: 20)
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyatakan
bahwa
“
students
must
learn
mathematics
with
understanding, actively building new knowledge from experience and
prior knowledge.” Artinya, peserta didik harus belajar matematika
dengan
pemahaman,
aktif
membangun
pengetahuan
baru
dari
pengalaman dan pengetahuan awal. Pengetahuan awal peserta didik
adalah penting dalam merencanakan pembelajaran matematika, sehingga
guru dapat merancang suatu kegiatan untuk menjadi pengalaman peserta
didik dalam mempelajari matematika.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tersebut, maka pembelajaran
matematika adalah kegiatan atau aktivitas belajar peserta didik dan
aktivitas guru yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik
dalam mengkaji masalah yang berkaitan dengan matematika. Dalam
merancang pembelajaran matematika, guru harus mempertimbangkan
pengetahuan awal peserta didik agar kegiatan belajar yang dilakukan
dapat menjadi pengalaman bagi peserta didik. Guru juga perlu
memberikan kegiatan yang menantang agar apa yang dipelajari peserta
didik dapat dipahami dengan baik.
Chambers (2010: 102-103) menyarankan beberapa peran yang harus
dilakukan guru dalam pembelajaran matematika sebagai berikut.
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Memilih kegiatan yang sesuai yang memberikan tingkat tantangan
yang tepat
3) Mengatur pertanyaan dan diskusi kelas
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Mendorong munculnya ide-ide individu tanpa lingkungan yang
menghakimi
5) Bersama-sama dengan siswa menuliskan poin-poin pembelajaran
c.
Pembelajaran Matematika SMP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses dijelaskan bahwa karakteristik proses pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di
SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B
disesuaikan
dengan
karakteristik
kompetensi
yang
mulai
memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik
terpadu pada IPA dan IPS. Sehingga pembelajaran matematika di SMP
disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai seperti yang telah
tertulis dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi
inti dan kompetensi dasar pelajaran.
Ruang lingkup materi matematika SMP sesuai Permendikbud
Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah
adalah :
1) Bilangan: bilangan rasional
2) Aljabar (pengenalan)
3) Geometri (termasuk transformasi dan bangun tidak beraturan)
4) Statistika dan peluang (termasuk metode statistika sederhana)
5) Himpunan
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 21 tentang
standar isi untuk mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
2) Memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar yang kontinu, rasa
percaya diri, dan ketertarikan pada matematika.
3) Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman belajar.
4) Memiliki sikap terbuka, objektif dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
5) Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika
dengan jelas.
6) Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga
perumuman/aturan umum dan memberikan prediksi.
7) Memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan
urutan.
8) Mengenal bentuk aljabar sederhana (linear, kuadrat).
9) Memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam
menyelesaikan persamaan.
10) Memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan
menyajikan (diagram, tabel, grafik).
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11) Memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur- fitur
(banyak
sisi,
keteraturan,
ukuran),dan
transformasi
yang
menghubungkannya.
12) Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya
dengan hasil perhitungan.
13) Menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen.
14) Membandingkan,
memberi
interpretasi
berbagai
metoda
penyajian data.
15) Memahami konsep peluang empirik.
16) Menggunakan
simbol
dalam
pemodelan,
mengidentifikasi
informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil.
17) Mengidentifikasi kecenderungan dan menyajikannya dalam
aturan bilangan (barisan dan deret) atau relasi lainnya.
18) Memahami operasi pangkat, akar, bilangan dan kaitannya dengan
konsep urutan.
19) Mengenal
dan
berbagai
manipulasi/transformasi
aljabar
(mengkuadratkan dan memfaktorkan) dan menggunakannya
dalam
penyelesaian
masalah
seperti
persamaan
dan
pertidaksamaan.
20) Menggunakan
konsep
diskriminan
dalam
mengidentifikasi
eksistensi solusi dan interpretasi geometrisnya.
21) Mengelompokkan bangun datar menurut kesebangunan dan/atau
kekongruenan.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22) Memberi estimasi dengan menggunakan perhitungan mental dan
sifat-sifat aljabar.
23) Visualisasi dan deskripsi proporsi persentase, rasio, dan laju.
24) Membandingkan,
memberi
interpretasi
berbagai
metoda
penyajian termasuk penyajian data yang disertai statistik
deskriptif.
25) Memahami konsep peluang empirik dan teoritik.
26) Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi,
memilih strategi yang paling efektif.
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran matematika SMP
merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru
untuk membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan
peluang serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran
matematika
SMP.
Pembelajaran
yang
dirancang
perlu
juga
memperhatikan karakteristik peserta didik SMP yang berada pada usia
12-15 tahun. Pada usia ini siswa telah mampu berpikir secara abstrak,
banyak berkawan dengan anak-anak sebaya dan telah memiliki
kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan salah.
d. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual
Ojose
(2011:
99)
menyatakan
bahwa
cara
menyajikan
pembelajaran akan mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam
matematika. Ia juga menyatakan bahwa dengan pemahaman konseptual
siswa serta kesesuaian konten matematika dengan kehidupan sosial siswa
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan memudahkan mereka mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata
mereka. Jadi penyajian pembelajaran matematika harus benar-benar
dekat dengan permasalahan siswa. Senada dengan pernyataan tersebut
Baki, Catiglou, Costu, et al (2009: 1406) merekomendasikan agar
pembelajaran matematika dilaksanakan dalam konten dan konteks. Dan
pembelajaran yang memuat filosofi tersebut adalah pendekatan
kontekstual.
Pendekatan
kontekstual
masih
berada
dalam
kerangka
konstruktivisme. Konstruktivisme sangat menjanjikan bagi siswa untuk
dapat meningkatkan kebahasaan dan keterampilan berkomunikasi sebaik
atonomi,
sosial
perkembangan
dan
keterampilan
kepercayaan
diri,
pro
interaktif
aktif
dalam
dan
kontribusi
individu
yang
bertanggungjawab (Can, 2009: 60).
Contextual Teaching and Learning (CTL) memungkinkan peserta
didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (Johnson, 2009 :
24). Senada dengan itu Riyanto (2010: 163) menyatakan bahwa
pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dalam pendekatan kontekstual ini, siswa didorong untuk
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapai
(Sardiman, 2014: 222)
Pendekatan kontekstual bertujuan untuk menyediakan pengetahuan
bagi siswa yang dapat diterapkan secara fleksibel dari satu masalah ke
masalah yang lain dan dari satu konteks ke konteks yang lain (Tambelu,
2013: 27). The Center for Occupational Research and Development
disingkat CORD (1999: 1) menjelaskan bahwa : “According to
contextual learning theory, learning occurs only when students
(learners) process new information or knowledge in such a way that it
makes sense to them in their own frames of reference (their own inner
worlds of memory, experience, and response).” Artinya berdasarkan teori
belajar kontekstual, belajar terjadi hanya ketika peserta didik memproses
informasi baru atau pengetahuan dalam cara yang berkesan baginya
dalam bingkai yang disesuaikan (dalam memori dunia, pengalaman dan
responnya).
Pendekatan
kontekstual
menyediakan
model
konstruktivisme. Konsep pendekatan kontekstual adalah kompleks dan
proses multiphase yang jauh melampaui metode drill-oriented, stimulus
dan respon (CORD, 2000).
Ada delapan komponen yang harus ada dalam pembelajaran CTL
menurut Johnson (2009: 65-66) yaitu
1) Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, yaitu pembelajaran
dilaksanakan agar dapat membuat keterkaitan-keterkaitan yang
bermakna antara ilmu yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari;
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Melakukan pekerjaan yang berarti, yaitu dalam pembelajaran siswa
harus melakukan kegiatan yang berarti atau biasa terjadi dalam
kehidupan;
3) Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, yaitu siswa melakukan
pembelajaran yang diatur sendiri;
4) Bekerja sama, yaitu pembelajaran harus membantu siswa bekerja
dengan efektif dalam kelompok dan membantu siswa berkomunikasi
dengan orang lain
5) Berpikir kritis dan kreatif, yaitu siswa dilatih untuk dapat berpikir
kritis dan kreatif;
6) Membantu
individu
untuk
tumbuh
dan
berkembang,
yaitu
pembelajaran membantu individu untuk tumbuh dan berkembang
7) Mencapai standar yang tinggi, yaitu siswa dilatih untuk mencapai
standar yang tinggi dalam belajar;
8) Menggunakan penilaian autentik, yaitu guru menggunakan penilaian
autentik atau berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini tidak semua komponen di atas digunakan dalam
pembelajaran,
misalnya
komponen
dimana
siswa
melakukan
pembelajaran yang diatur sendiri. Hal ini dikarenakan siswa SMP yang
berada pada rentang usia 12-15 tahun, secara psikis anak cenderung
masih labil dan mudah emosi. Siswa di sekolah tempat penelitian ini
belum bisa untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. Hal ini
terlihat ketika siswa diminta belajar mandiri karena guru ada tugas di
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar, sebagian besar siswa justru hanya ramai dan tidak melakukan
aktivitas belajar sebagaimana mestinya. Selain itu, guru di kelas juga
dapat berperan sebagai penunjuk jalan/arah ketika para siswa berada
dalam kesulitan. Guru dapat memotivasi, menginspirasi, memberi
tantangan kepada siswa agar proses KBM menjadi lebih menarik.
Hingga pada akhirnya siswa benar-benar mengerti tentang gagasan yang
diajarkan. Disinilah pentingnya ketika siswa belajar di kelas harus
didampingi oleh guru sebagai fasilitator dalam belajar.
Sedangkan menurut CORD (1999: 3), pendekatan kontekstual harus
mencakup lima kegiatan yang biasa disingkat menjadi REACT, yaitu
1) Relating (mengaitkan), yaitu pembelajaran harus dalam konteks
pengalaman hidup siswa;
2) Experiencing (mengalami), yaitu pembelajaran harus dalam konteks
mengeksplorasi, menemukan dan menciptakan;
3) Applying (menerapkan), yaitu siswa harus menerapkan konsep dan
informasi dalam konteks yang berguna sehingga siswa diharapkan
dapat menerapkannya di masa depan;
4) Cooperating (bekerja sama), yaitu siswa melakukan aktivitas belajar
secara berkelompok agar dapat saling berbagi, menanggapi, dan
berkomunikasi;
b. Transferring (mentransfer), yaitu pembelajaran dalam konteks
pengetahuan yang sudah ada pada siswa, menggunakan dan
membangun apa yang sudah dipahami siswa;
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siregar & Nara (2010: 117) berpendapat bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan
pembelajaran tersebut diharapkan hasil belajar lebih bermakna bagi
siswa. Siswa juga akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
dalam konteks dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal
dalam memecahkan masalah kehidupannya di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan
antara materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata
siswa. Pendekatan kontekstual di sini mencakup komponen relating,
experiencing,
applying,
cooperating,
dan
tranferring.
Langkah
pembelajaran tersebut harus tersurat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dirancang untuk mengembangkan literasi
keuangan siswa.
Pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual
adalah
proses
pembelajaran
yang
dirancang
oleh
guru
untuk
membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan peluang
serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran matematika
SMP dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang mencakup lima
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring
(REACT).
Contoh
penerapan
kelima
langkah
tersebut
dalam
pembelajaran matematika diuraikan sebagai berikut.
1) Mengaitkan (relating)
Pada tahap mengaitkan, guru memberikan permasalahan kontekstual
yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dengan demikian
siswa akan termotivasi untuk belajar, karena konsep yang akan
dipelajari sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.
2) Mengalami (experiencing)
Pada tahap mengalami, siswa melakukan berbagai aktivitas untuk
menemukan suatu konsep, prinsip, rumus, atau sifat. Siswa
mengeksplorasi, mencoba-coba (trial and error), menemukan atau
mengalami sendiri (learning by doing) sehingga siswa diharapkan
dapat lebih memahami konsep, prinsip, rumus, atau sifat yang
dipelajari.
3) Menerapkan (applying)
Pada tahap menerapkan, siswa mencoba untuk menerapkan konsep,
prinsip, rumus, atau sifat yang telah dipelajari untuk menyelesaikan
permasalahan. Permasalahan yang diberikan hendaknya realistis dan
relevan, karena menurut penelitian, latihan soal yang realistis dan
relevan akan memotivasi siswa dalam memahami suatu konsep
(Crawford, 2001: 10). Dengan menyelesaikan permasalahan yang
realistis dan relevan siswa akan mendapat gambaran bagaimana
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam
kehidupa nyata.
4) Bekerja sama (cooperating)
Pada tahap bekerja sama, siswa belajar, bertukar pikiran dengan
berdiskusi dengan orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
berpasangan ataupun berkelompok. Bekerja sama pada dasarnya
merupakan tahap yang fleksibel, artinya tidak harus dilakukan setelah
tahap menerapkan, namun dapat dilakukan pada tahap manapun.
Dengan bekerja sama akan membiasakan siswa untuk menyelesaikan
masalah bersama dan berkomunikasi dengan orang lain. Kegiatan ini
juga selaras dengan pendekatan kontekstual, di mana dalam kehidupan
nyata siswa akan hidup berdampingan dan berkomunikasi dengan
orang lain.
5) Mentransfer (transferring)
Pada tahap mentransfer, siswa diharapkan dapat menggunakan
konsep, prinsip, rumus atau sifat yang telah dipelajari dalam konteks
dan situasi yang berbeda. Pada tahap ini, guru sebaiknya memberikan
permasalahan kontekstual dalam konteks yang bermacam-macam.
Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi yang diberikan.
2. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Literasi Keuangan
Salah satu elemen penting stabilitas ekonomi adalah financial
literacy (International Network on Financial Education [INFE] dikutip
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OECD, 2014: 7). Rendahnya literasi keuangan masyarakat suatu negara
akan berakibat pada terjadinya krisis ekonomi. Kehidupan saat ini sangat
berbahaya bagi orang-orang yang financially illiterate (tidak melek
keuangan), karena tanpa pengetahuan yang tepat, seseorang akan sangat
menderita kerugian (Lawless, 2010: xii). Terlebih lagi banyak literatur
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara
literasi keuangan dan kesejahteraan keluarga (Mahdzan & Tabiani, 2013:
42).
Survei yang dilakukan oleh OJK pada 2016, menghasilkan data
bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia hanya 29,66%
(OJK, 2016). Kriteria masyarakat yang melek keuangan adalah memiliki
pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk
jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban
terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan. Banyak peneliti yang
menegaskan bahwa, seseorang yang financially literate akan tahu
bagaimana mengatur keuangan mereka, mengerti bagaimana institusi
keuangan bekerja, dan mempunyai kemampuan analitis (Mahdzan &
Tabiani, 2013: 43).
Ryan (2008: vi) menegaskan bahwa dengan mempelajari tentang
keuangan akan membantu siswa membuat keputusan keuangan yang baik
untuk masa sekarang dan yang akan datang, dan keputusan yang diambil
tersebut akan mempengaruhi pemasukan yang akan diperoleh sepanjang
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hidup. Oppong-Boakye & Kansanba (2013: 36) menambahkan bahwa
literasi keuangan sangat penting agar siswa dapat mengatur keuangan
dan memperoleh keuntungan dari kesempatan investasi.
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan pemahaman konsep
keuangan dan resiko, dan keterampilan, motivasi dan kepercayaan diri
untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tersebut untuk
membuat keputusan yang efektif dalam konteks keuangan, untuk
meningkatkan kesejahteraan keuangan individu dan masyarakat, dan
untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi (OECD, 2014: 33).
Senada
dengan
hal
tersebut,.
Kementrian
pendidikan
Ontario
mendefinisikan literasi keuangan sebagai “Financial literacy [as] having
the knowledge and skills needed to make responsible economic and
financial decisions with competence and confidence” (The Ministry of
Ontario, 2011: 3). Artinya, literasi keuangan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan ekonomi dan
keuangan yang bertanggung jawab dan keputusan keuangan dengan
kompetensi dan kepercayaan diri.
Pacific Policy Research Center (2010: 1) menyatakan bahwa
“Financial literacy speaks to the set of skills individuals need to make
informed economic decisions”. Artinya literasi keuangan berbicara
tentang sekumpulan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan
ekonomi. Schagen dan Lines dalam Literasi keuangan Foundation of
Australian Government (2007: 1) menyatakan bahwa literasi keuangan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah “Ability to make informed judgements and to take effective
decisions regarding the management of money”. Dari pernyataan tersebut
literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat penilaian terhadap
informasi dan mengambil keputusan yang efektif terkait dengan
manajemen keuangan. Arthur (2011: xiii) menambahkan bahwa menjadi
melek secara keuangan harus mancakup lebih dari sekedar kemampuan
memahami perbedaan antara bunga riil dan nominal atau bagaimana
bunga majemuk bekerja.
National standards in K-12 personal finance education (2015: 1)
mendefinisikan
literasi
keuangan
sebagai
kemampuan
untuk
menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur sumber
keuangan secara efektif untuk keamanan keuangan seumur hidup. Ada
dua elemen kunci dalam literasi keuangan, yaitu bahwa literasi keuangan
lebih dari sekedar pengetahuan atau informasi, tapi juga kemampuan
menggunakan informasi dan sumber adalah kunci untuk mencapai
kesejahteraan keuangan.
Buckland (2010: 360) mendefinisikan literasi keuangan sebagai
“having appropriate knowledge, skills and attitude about daily and
longer term finances to maintain or promote one’s financial wellbeing”.
Yang berarti bahwa literasi keuangan berarti memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang tepat tentang keuangan sehari-hari dan
keuangan jangka panjang untuk mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan keuangan pribadi. Definisi tersebut mencakup tiga
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komponen yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agarwala, Barua,
Jacob, et al. (2012) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu
pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara
lebih baik tentang literasi keuangan. Pengetahuan dan sikap keuangan
yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang baik pula
(Atkinson & Messy, 2012: 10). Oleh karena itu untuk memperkuat hasil
pengukuran literasi keuangan siswa peneliti akan mengukur pengetahuan
literasi keuangan dan sikap keuangan pribadi.
Nitko & Brookhart (2011: 433) menyatakan bahwa “attitudes are
charatersitics of persons that describe their positive and negative
feelings toward particular onjects, situations, institutions, person or
ideas”. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sikap adalah
karakteristik seseorang yang menjelaskan perasaan positif dan negatif
terhadap objek, situasi, institusi, seseorang atau ide tertentu. Sedangkan
Allport dalam Gable (1986: 4) menjelaskan sikap sebagai keadaan
mental
dan
kesiapan
saraf,
mengorganisasikan
pengalaman,
menggunakan arahan atau pengaruh dinamis terhadap respon individu
pada semua obyek dan situasi-situasi yang ikut terkait. Sedangkan
menurut Rokeach dalam Shumway (1980: 356) sikap adalah organisasi
beberapa keyakinan yang difokuskan pada obyek atau situasi yang
mempengaruhi seseorang untuk merespon dalam cara khusus. Jadi sikap
keuangan pribadi adalah karakteristik yang menjelaskan perasaan positif
dan negatif terhadap keuangan diri sendiri atau keuangan pribadi.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari berbagai pengertian di atas maka literasi keuangan dalam
penelitian ini adalah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan terkait dengan keuangan. Selain ditunjukkan
oleh pengetahuan dan keterampilan, literasi keuangan juga harus
didukung dengan sikap keuangan pribadi serta perilaku keuangan yang
positif. Karena sikap keuangan pribadi yang positif akan membawa
kepada perilaku keuangan yang positif pula.
b. Indikator Literasi Keuangan
Dalam pembahasan sebelumnya telah diperoleh pengertian
financial literacy atau literasi keuangan, yaitu pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan terkait dengan
keuangan. Literasi keuangan memiliki dimensi tambahan, yaitu
penerapan, atau dalam hal ini adalah keterampilan. Dengan demikian
literasi keuangan mencakup pengetahuan keuangan dan kepercayaan diri
untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan
keuangan (Huston, 2010: 307). Secara jelas konsep literasi keuangan
disajikan dalam Gambar 2.
DIMENSI PENERAPAN
Kemampuan dan kepercayaan diri untuk menerapkan
secara efektif atau menggunakan pengetahuan terkait
konsep dan produk keuangan pribadi
PENGETAHUAN
KEUANGAN
DIMENSI PENGETAHUAN
Pengetahuan
yang
diperoleh
melalui
pendidikan dan atau pengalaman khusus
berkaitan dengan konsep dan produk
keuangan pribadi
LITERASI
KEUANGAN
Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010)
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
McCormick (2009: 71) menambahkan bahwa pengetahuan dasar
keuangan untuk anak-anak dan orang dewasa antara lain manajemen
keuangan terkait dengan banking, keuangan, tabungan, kredit, dan lainlain. Sedangkan Kementerian Pendidikan Ontario (The Ministry of
Education of Ontario, 2011: 3) membagi literasi keuangan kedalam dua
indikator, yaitu 1) pengetahuan dalam area tabungan, pembelanjaan,
pinjaman dan investasi dan 2) keterampilan dalam pemecahan masalah,
inquiry, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan literasi terkait
masalah keuangan. Literasi keuangan juga memuat tentang perencanaan
keuangan atau manajemen keuangan (Lusardi, 2014; William G Gale &
Ruth Levine, 2010) dalam konteks kehidupan siswa: pribadi, rumah dan
keluarga, sekolah dan tempat kerja, dan masyarakat umum (OECD,
2014: 38).
Selain pengetahuan dan keterampilan keuangan, dalam penelitian ini
juga mengukur sikap keuangan pribadi. Karena pengetahuan dan sikap
keuangan yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang
baik pula (Atkinson & Messy, 2012: 10) seperti yang telah disampaikan
sebelumnya. Sikap keuangan pribadi mencakup tiga indikator, yaitu
keyakinan dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan
kecenderungan konsumsi. Ketiga indikator ini diadopsi dari Agarwala,
Barua, Jacob, et al (2012: 16). Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan mengenai indikator literasi keuangan, maka indikatorindikator yang akan digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penelitian ini memuat aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
keuangan seperti diringkas pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan
Aspek
Indikator
Konteks
Tabungan (saving)
Semuanya dalam
Pengetahuan
Uang dan transaksi (money and empat konteks:
Keuangan
1. Pribadi
transaction)
(individual)
Pinjaman (borrowing)
2.
Rumah dan
Keterampilan Pemecahan masalah
keluarga (home
Keuangan
Pengambilan keputusan
and family)
Sikap
Keyakinan dalam perencanaan 3. Sekolah dan
Keuangan
Keuangan
tempat kerja
Kecenderungan menabung
(school and
untuk kebutuhan masa depan
work)
Kecenderungan konsumsi
4. Masyarakat
(society)
c. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika
Cai, Perry & Wong (2009: 23) menyatakan bahwa matematika
berpengaruh terhadap cara kita memahami lingkungan, mengontrol
keuangan kita, membangun perusahaan dan menjalankan bisnis. Menurut
pendapat ini maka matematika berperan penting dalam bagaimana
seseorang
mengatasi
masalah
keuangannya.
Keterkaitan
antara
matematika dan literasi keuangan juga dikemukakan oleh The Financial
Literacy and education Commission’s (FLEC), dengan pernyataannya
bahwa literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
matematika. FLEC pada tahun 2006 melaporkan temuan Treasury
Department’s bahwa lima titik akses untuk membawa pendidikan
keuangan ke sekolah adalah: (1) menetapkan standar, (2) tes, (3) buku
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teks, (4) materi pendidikan keuangan dan (5) pelatihan guru. Walaupun
tidak semua sekolah dapat menetapkan standar pendidikan keuangan
dalam
kurikulum,
namun
dapat
menggunakan
strategi
mengintegrasikannya melalui matematika, studi sosial, dan keluarga dan
ilmu konsumer di kurikulum tingkat pendidikan dasar, dan mata
pelajaran lain seperti ekonomi dan pendidikan bisnis di kurikulum
pendidikan tingkat atas (McCormick, 2009: 74).
Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak menetapkan
literasi keuangan sebagai standar dalam pendidikannya, sehingga dengan
berlandaskan
pendapat
FLEC
dalam
McCormick
(2009:
74)
pengembangan literasi keuangan di Indonesia dapat dilakukan dengan
cara mengintegrasikannya melalui pembelajaran matematika. Tidak
semua kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika di SMP dapat
diintegrasikan dengan literasi keuangan, sehingga peneliti menganalisis
kompetensi dasar dan indikator literasi keuangan untuk menentukan
kompetensi-kompetensi dasar yang sesuai dengan indikator literasi
keuangan. Tabel 3 berikut menyajikan hasil analisis kompetensi dasar
matematika SMP yang terdapat pada Permendikbud Nomor 24 tahun
2016 yang potensial untuk diintegrasikan dengan literasi keuangan.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait
Literasi Keuangan
Kelas/
Semester
VII
Kompetensi Dasar
Indikator Literasi
Keuangan
3.9 Mengenal dan menganalisis
Pengetahuan:
berbagai situasi terkait aritmetika sosial Tabungan, uang dan
(penjualan, pembelian, potongan,
transaksi, pinjaman
keuntungan,kerugian,bunga tunggal,
Keterampilan:
persentase, bruto, neto, tara)
Pemecahan masalah,
c.
Menyelesaikan masalah berkaitan pengambilan
dengan aritmetika sosial (penjualan,
keputusan keuangan
pembelian, potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
Terkait dengan strategi pembelajarannya, berdasarkan hasil penelitian
Pang (2010: 675-676) menyarankan bahwa untuk membantu siswa
membangun kemampuan literasi keuangan, sangat penting bagi guru untuk
membantu siswa membangun pemahaman yang baik tentangkonsep utama
ekonomi melalui variasi penggunaan dalam dimensi yang berkaitan dengan
obyek yang dipelajari dan konteksnya. Dengan demikian maka siswa akan
lebih peka terhadap situasi yang mereka hadapi dan mereka dapat membuat
membuat keputusan keuangan yang efektif.
d. Mengukur Literasi Keuangan
Perangkat pembelajaran matematika yang disusun ini bertujuan agar
literasi keuangan siswa berkembang. Jadi untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan tersebut maka perlu adanya pengukuran literasi keuangan
siswa. “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a
systematic way as a means of representing properties of the individuals
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Allen & Yen, 1979: 2). Dari pernyataan tersebut, pengukuran adalah
pemberian angka pada seseorang dalam cara yang sistematis sebagai cara
merepresentasikan sifat-sifat orang tersebut. Sedangkan Miller, Linn &
Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “measurement is the process of
obtaining a numerical description of the degree to which an individual
possesses a particular characteristic.” Artinya pengukuran adalah proses
mendapatkan deskripsi numerik dari sejauh mana seorang individu memiliki
karakteristik tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengukuran adalah proses yang sistematis untuk
menetapkan angka atau skor seseorang berdasarkan karakteristik (kriteria)
yang telah ditetapkan.
Hung, Parker & Yoong (2009) menyatakan bahwa domain dalam
mengukur literasi keuangan yang telah dikembangkan oleh sebagian besar
peneliti mencakup tabungan, investasi dan pinjaman. Kim & Muller
(Huston, 2010: 308) menyarankan bahwa banyaknya butir soal minimal
adalah 3 sampai 5 butir untuk setiap domain. Jadi jika ada 3 domain maka
banyaknya butir soal adalah 9 sampai 15 butir. Agarwala, Barua, Jacob, et
al (2012: 19) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu
pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara lebih
baik tentang literasi keuangan. Menurut hasil survey literasi keuangan di
beberapa negara menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara
pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan di mana semakin tinggi
pengetahuan akan berdampak pada perilaku keuangan yang tinggi pula
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Russia Trust Fund, 2015: 48). Selain itu karena diyakini juga bahwa sikap
keuangan pribadi dapat mempengaruhi perilaku terhadap menabung,
pinjaman, pengambilan resiko dan lain sebagainya. Sehingga peneliti
merasa perlu untuk mengukur aspek sikap keuangan untuk menguatkan
hasil pengukuran literasi keuangan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan
dapat diukur melalui tes ataupun tugas serta angket yang disusun
berdasarkan aspek-aspek dan indikator dalam literasi keuangan. Pengukuran
literasi keuangan melalui tes dapat dilakukan menggunakan soal pilihan
ganda dan uraian. Sedangkan untuk pengukuran sikap keuangan
menggunakan angket.
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum
mengajar,
guru
perlu
membuat
perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran memuat rencana
pembelajaran, lembar kerja siswa, obyek abstraksi dari lingkungan
budaya, dan media yang diperlukan (Kemdikbud). Senada dengan itu,
Trianto (2012: 96) menyatakan perangkat pembelajaran adalah perangkat
yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, dapat berupa buku siswa,
silabus, RPP, LKS, Instrumen evaluasi, serta media pembelajaran.
Sedangkan Daryanto & Dwicahyono (2014: v) menyatakan
bahwa perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran.
Persiapan mengajar merupakan salah satu tolok ukur dari kesuksesan
seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan
merencanakan kegagalan.
Dari beberapa pengertian tersebut maka perangkat pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru yang akan dipergunakan
dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud dapat
berupa silabus, RPP, bahan ajar, alat penilaian dan media. Perangkat
pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP
dan LKS.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan untuk
mengarahkan kegiatan siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar
(Rosdiani, 2014: 101). Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi siswa.
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah). Trianto
(2012: 108) menyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)
atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Moore (2015: 196-197) menambahkan bahwa RPP harus
merefleksikan kebutuhan individu, kekuatan dan kegemaran guru dan
siswa. Guru yang baik akan mengikuti RPP mereka dan juga memiliki
alternative dalam pikiran mereka manakala diperlukan. Guru harus
dapat mengantisipasi apa yang mungkin terjadi ketika mengajar apa
yang telah direncanakan.
Haynes (2010: 64) memberikan lima poin utama dalam RPP
yaitu: (1) tujuan; (2) isi; (3) metode; (4) sumber; dan penilaian.
Sedangkan Posamentier, Smith, & Stepelman (2010: 20) menyatakan
bahwa RPP yang lengkap mencakup apa yang akan dilakukan dan apa
yang guru harapkan dilakukan siswa selama periode pembelajaran
tertentu. Menurutnya format dasar dari RPP minimal mencakup: 1)
topik; 2) tujuan level kelas; 3) kegiatan pembelajaran; 4) penilaian; 5)
bahan/alat pembelajaran; 6) kosakata dan 7) pekerjaan rumah. Ia
sangat menyarankan untuk membuat RPP baru setiap akan mengajar,
karena dengan demikian maka meyakinkan guru untuk menyesuaikan
kebutuhan khusus dari masing-masing kelas baru dan membuat guru
semakin baik dalam merencanakan pembelajarannya.
Fungsi RPP terdiri dari fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 87-88). Fungsi
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perencanaan maksudnya adalah bahwa dengan RPP guru akan lebih
siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang
matang. Sedangkan fungsi pelaksanaan maksudnya adalah RPP
berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai
dengan yang direncanakan. Pada hakekatnya penyusunan RPP
bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 175). Jadi tidak
ada alur pikir tertentu dalam merancang RPP.
Komponen yang harus ada dalam RPP menurut Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 adalah:
a)
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
c)
Kelas/semester
d) Materi pokok
e)
Alokasi waktu ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai
f)
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
i)
metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan kompetensi dasar yang
akan dicapai;
j)
media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
k) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
l)
langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m) penilaian hasil pembelajaran.
Selain itu juga dijelaskan tentang prinsip-prinsip dalam
menyusun RPP yaitu:
a)
Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Partisipasi aktif peserta didik.
c)
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi dan kemandirian.
d) Pengembangan
budaya
membaca
dan
menulis
yang
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
e)
Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan
program
pemberian
umpan
balik
positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
f)
Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar.
g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
RPP yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP
yang mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
standar proses. RPP yang dikembangkan mencakup tahap-tahap dalam
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan.
Pembelajaran terdiri kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Untuk memfasilitasi peserta didik, guru dapat membuat Lembar
Kegiatan Siswa (LKS). Lembar kerja siswa atau LKS adalah panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah (Trianto, 2012: 111). Sedangkan menurut
Daryanto & Dwicahyono (2014: 175) LKS adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. LKS memuat sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
Menurut Michaelis dan Garcia, Kurt & Cakir dalam Toman,
Akdeniz, Cimer, dkk (2013: 174) LKS adalah materi tertulis yang
terdiri dari kegiatan individu yang akan dilakukan siswa saat belajar
suatu topik dan yang akan memungkinkan siswa untuk bertanggung
jawab pada belajar mereka sendiri dengan langkah-langkah yang
sesuai. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka LKS adalah
lembaran-lembaran yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa
dalam mempelajari suatu materi untuk memaksimalkan pemahaman
sesuai indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai. LKS
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebaiknya meliputi penyampaian materi secara ringkas yang
melibatkan siswa secara aktif, misalnya latihan soal, diskusi, dan
percobaan sederhana. Dengan penyusunan LKS yang tepat dapat
digunakan
untuk
mengembangkan
keterampilan
proses
siswa
LKS
yang
(Widjajanti, 2008: 2).
Widjajanti
(2008: 2)
menambahkan bahwa
berkualitas harus memenuhi syarat-syarat didaktik sebagai berikut:
a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran
b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep
c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
siswa sesuai kurikulum
d) Dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi
sosial,
emosional, moral, dan estetika pada diri siswa
e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan
pribadi
b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE
Penelitian dan pengembangan atau research and development
sangat penting dalam kemajuan di berbagai bidang. Banyak produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik dan alat transportasi dihasilkan dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi sayangnya di
bidang pendidikan penelitian dan pengembangan belum banyak berperan.
Sugiyono (2015: 407)
menyatakan bahwa
penelitian dan
pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut.
Menurut
Sukmadinata
(2013:
164)
penelitian
dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Gay,
Millis, dan Airasian dalam Emzir (2013: 263) dalam bidang pendidikan
tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan
atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang
efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.
Sebelum
mengembangkan
perangkat
pembelajaran,
perlu
dilakukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan perangkat yang baik atau layak. Untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran yang layak maka pengembangannya perlu
menggunakan model-model pengembangan yang sesuai.
Ada beberapa model pengembangan yang dapat dijadikan acuan
dalam penelitian pengembangan. Beberapa di antaranya adalah model
Kemp, model Thiagarajan, model Plomp, model Borg and Gall, dan
model ADDIE. Berikut ini akan dibahas tentang Model ADDIE yang
dikembangkan oleh Dick dan Carry.
Sejak enam puluh tahun terkahir lebih dari 100 model
pembelajaran bermunculan masing-masing menganut satu atau beberapa
teori belajar. Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih
generik adalah model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations.
Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model ini dapat
digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti
model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan
ajar. ADDIE muncul pada tahun 1996-an yang dikembangkan oleh Dick
dan Carry. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat yang efektif.
Di bawah ini merupakan skema mengenai tahapan-tahapan
pelaksanaan pengembangan model ADDIE.
Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE
Dari skema model di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat
beberapa langkah-langkah tahap pengembangan yakni :
1) Analysis (analisa)
Analisis merupakan tahap pertama yang harus dilakukan oleh seorang
pengembang pembelajaran. Shelton dan Saltsman menyatakan ada tiga
segmen yang harus dianalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media untuk
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyampaikan bahan ajarnya. Langkah-langkah dalam tahapan analisis ini
setidaknya
adalah:
menganalisis
siswa;
menentukan
materi
ajar;
menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai; dan menentukan
media yang akan digunakan (Fadli, 2012). Langkah analisis melalui tiga
tahap, yaitu :
a)
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan untuk mengetahui masalah mendasar dalam
pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa dibutuhkannya
pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Data yang
berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji
teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b) Analisis karakteristik siswa
Analisis
karakteristik
siswa
bertujuan
untuk
mengetahui
karakteristik siswa yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi
tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan perkembangan
kognitif siswa.
c)
Analisis kurikulum
Analisis
kurikulum
meliputi
analisis
Kompetensi
Inti
dan
Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di
sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Sehingga analisis pada poin ini adalah
mengetahui kompetensi minimal yang harus dicapai siswa sesuai dengan
tujuan pembelajaran, yakni pada materi aritmetika sosial.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Design (desain/perancangan)
Kegiatan yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama,
merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable,
applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut
harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi.
Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media danyang tepat
harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu,
dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber
belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya,
dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blueprint yang jelas dan rinci. Desain merupakan langkah kedua dari model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:
a) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian
menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui
langkah analisis kebutuhan.
b) Langkah
penting
yang
perlu
dilakukan
untuk,
menentukan
pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti
aktivitas pembelajaran.
c) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program
pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan
siswa?
d) Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang
dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:
a) Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran.
b) Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari standar
kompetensi yang telah digariskan.
Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan
kunci diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh
siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran?
b) Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam mengikuti program pembelajaran?
c) Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar
dapat melakukan unjuk kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap - setelah mengikuti program pembelajaran?
d) Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam
mendukung program pembelajaran?
3) Development (Mengembangkan)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang
siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang
Mulyatiningsih, 2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan
perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu, pada tahap ini dibuat
pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi
valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah
lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar
penilaian
LKS
oleh
siswa,
lembar
observasi
keterlaksanaan
pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes angket sikap keuangan siswa.
Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi
akan dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran.
Setelah itu, dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli
dan praktisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat
pembelajaran
yang
dihasilkan
sebelum
digunakan
di
dalam
pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk mengukur kevalidan
perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari validator.
Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi
kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator.
4) Implementation (implementasi/eksekusi)
Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam
hal ini adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa
kelas VII B di SMP N 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan
keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diukur dari lembar penilaian perangkat oleh guru dan siswa sebagai
penggunaan
perangkat
pembelajaran,
serta
lembar
observasi
keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan diukur
dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa.
Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan
pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data
yang digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk.
Selain itu, dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan.
5) Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan
perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi
terhadap produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum
terpenuhi.
Karena
pada
awalnya
model
ADDIE
digunakan
untuk
mengembangkan bahan ajar untuk program pelatihan maka peneliti
melakukan beberapa modifikasi. Modifikasi ini dilakukan pada beberapa
kegiatan dalam setiap langkah pengembangan. Modifikasi yang dilakukan
peneliti akan dijelaskan lebih lanjut pada bab metode penelitian.
1.
Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat
pengembangan
pembelajaran
yang
dihasilkan
harus layak, sehingga
55
dalam
penelitian
diperlukan
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk
menentukan
kelayakan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan digunakan tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif
(Nieveen, 1999: 127-128). Kriteria tersebut disajikan dalam Tabel 4
berikut.
Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen (1999:127)
Validity
Intended (ideal
+formal)
State of the art
Internally consistent
Quality Aspect
Practically
Effectiveness
Consistency between
Consistency between
Intended  perceived
Intended  experiental
Intended  operational Intended  attained
Maksud dari aspek kualitas tersebut dijelaskan pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen (1999: 127)
Ideal
Menggambarkan asumsi, visi dan tujuan dari sebuah
dokumen kurikulum
Formal
Menggambarkan contoh konkrit dokumen kurikuum
seperti buku peserta didik dan buku petunjuk guru.
Kombinasi dari ideal dan formal disebut intended.
Perceived
Interpretasi kurikulum oleh pengguna (khususnya guru)
Operational Menggambarkan proses pembelajaran actual (curriculum
in action atau enacted curriculum)
Experiental Kurikulum menggambarkan pengalaman siswa
Attained
Menggambarkan hasil belajar siswa
1) Kevalidan
Nieveen (1999: 127) menyatakan bahwa suatu produk dikatakan valid
jika komponen yang melandasi pengembangan produk harus sesuai
(validitas isi) dan semua komponen harus saling berhubungan secara
konsisten (validitas konstruk). Berdasarkan pendapat Nieveen tersebut maka
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan
dalam penelitian
dinyatakan valid jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
56
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a)
Hasil
penilaian ahli/praktisi
menyatakan
bahwa
produk
perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan
kontekstual berorientasi literasi keuangan berdasarkan pada
landasan teoretik yang kuat.
b) Hasil penilaian ahli/praktisi menyatakan bahwa komponenkomponen perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pendekatan
kontekstual
untuk
mengembangkan
literasi
keuangan saling berkaitan secara konsisten.
2) Kepraktisan
Perangkat
pembelajaran
matematika
SMP
dengan
pendekatan
kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis apabila
memenuhi kriteria berikut:
a) Persentase keterlaksanaan pembelajaran pembelajaran matematika
SMP dengan pendekatan kontekstual berorientasi literasi keuangan
mencapai 80%. (Kemp, Morrison & Ross, 1994: 289)
b) Hasil penilaian guru/praktisi menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran mudah untuk diterapkan ditunjukkan dengan
penilaian guru yang masuk dalam kategori minimal baik.
c) Siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
3) Keefektifan
Kemp. Morrison & Ross (1994: 288) menyatakan bahwa keefektifan
dapat dilihat dari seberapa derajat ketuntasan siswa yang telah mencapai
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tujuan pembelajaran untuk setiap unit pembelajaran. Dalam penelitian ini
perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan dikatakan efektif jika memenuhi
kriteria persentase siswa yang mencapai skor 75 pada literasi keuangan
minimal 75%, serta apabila rata-rata sikap keuangan pribadi siswa dalam
kategori minimal baik sekitar 80%.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
1.
Penelitian Wati, Zulkardi & Susanti (2015) yang berjudul Pengembangan
bahan ajar PMRI topik Aritmetika Sosial Kelas VII. Penelitian ini telah
menghasilkan bahan ajar PMRI pada topik Aritmetika Sosial Kelas VII
yang valid, praktis. dan efektif. Sedangkan peneliti bermaksud untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan
literasi keuangan yang valid, praktis, dan
efektif.
2.
Penelitian McCormick (2009) yang berjudul The effectiveness of Youth
Financial Education: A Review of the Literature. Berdasarkan
penelitiannya ia menyimpulkan bahwa pendidikan finansial sangat
dibutuhkan bagi anak-anak dan siswa muda. Penelitiannya juga
memberikan gambaran status pendidikan keuangan siswa muda pada saat
itu, merangkum apa yang diketahui, melukiskan apa yang terjadi dan
memberikan arah usaha untuk mendidik populasi usia sekolah untuk
pengambilan keputusan keuangan seumur hidup dan keamanan dalam
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekomplekan pasar yang menakutkan. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut peneliti merasa perlu untuk mengembangkan literasi keuangan
melalui pembelajaran matematika.
3.
Penelitian Khairudin (2015) yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone
is Teacher Here yang berorientasi Pada Kemampuan Komunikasi
Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP Kelas VIII Sem 2. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Perangkat Pembelajaran Berbasis
Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone is Teacher Here
pendekatan kontekstual valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan
kemampuan
komunikasi
matematis
dan
self
discipline
siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti akan mengembangkan
perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
yang diharapkan dapat mengembangkan literasi keuangan siswa.
4.
Penelitian Huston (2010) yang berjudul Measuring Literasi keuangan.
Menurut hasil penelitiannya keberhasilan pengukuran literasi keuangan
akan meningkatkan kemampuan peneliti untuk membedakan kapan
kekurangan literasi finansial yang mungkin berakibat pada penurunan
kesejahteraan
dan
memberikan
kemudahan
pendidik
untuk
mengidentifikasi apakah pendidikannya telah berhasil sesuai harapan.
Peneliti merasa perlu untuk mengukur literasi keuangan siswa sebagai
pengujian
keefektifan
produk
perangkat
pembelajaran
dikembangkan dengan dilengkapi aspek sikap keuangan.
59
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Penelitian Nurmeidina (2014) yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual untuk
Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Berdasarkan hasil penelitiannya,
perangkat pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual
yang dihasilkan valid, praktis dan efektif untuk mengembangkan karakter
siswa SMP. Peneliti juga berharap melalui perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan kontekstual yang akan dikembangkan
dapat juga mengembangkan sikap keuangan yang baik bagi siswa.
6.
Penelitian Putri & Santosa (2015) yang berjudul Keefektifan Strategi
REACT ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah,
koneksi matematis, self efficacy. Berdasarkan hasil penelitiannya, strategi
pembelajaran REACT efektif pada pembelajaran turunan fungsi ditinjau
dari prestasi belajar matematika, kemampuan penyelesaian masalah
matematis, kemampuan koneksi matematis dan self efficacy siswa SMA
Negeri 4 Magelang. Peneliti berharap dengan pengembangan perangkat
pembelajaran
matematika
SMP
dengan
pendekatan
kontekstual,
khususnya dengan strategi REACT, juga akan dapat meningkatkan
literasi keuangan siswa.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Berpikir
Literasi Keuangan
penting
Masalah: Indeks literasi
keuangan penduduk Indonesia
masih rendah
Masalah: Guru belum membuat
perangkat pembelajaran untuk
mengembangkan literasi
keuangan
Solusi : Mengembangkan
literasi keuangan melalui
jalur pendidikan
Pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi
keuangan
Solusi: Pengembangan
perangkat Pembelajaran
Matematika berupa RPP dan
LKS untuk mengembangkan
literasi keuangan
Melalui kegiatan relating,
experiencing, applying,
cooperating dan transferring
(REACT)
Perangkat Pembelajaran
Matematika SMP dengan
pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi keuangan
yang valid, praktis, dan efektif
Siswa menjadi
financial literate
Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP 2 Purwosari
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research
and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan
pada penelitian ini adalah bahan ajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan kontektual pada materi
aritmetika sosial untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Kelas VII
berdasarkan kurikulum 2013 yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry.
Model pengembangan ADDIE terdiri atas lima tahap yaitu: analysis (Menganalisis),
design (mendesain), develop (mengembangkan), dan implementation (implementasi),
dan evaluation (evaluasi) yang dimodifikasi.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII B
SMP Negeri 2 Purwosari.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Lokasi Implementasi
Lokasi pengimplementasian perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Purwosari yang beralamat di Jalan Parangtritis –
Purwosari Km 3.5, Dringo, Girijari, Purwosari, Gunungkidul.
D. Prosedur Pengembangan
Model penelitian pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih
(2011: 183), pengembangan perangkat pembelajaran, dalam hal ini RPP dan LKS,
dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu:
1.
Analysis (Analisis)
Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang
ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis adalah:
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan siswa kelas VII SMP untuk mengetahui masalah
mendasar dalam pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa
dibutuhkannya pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS.
Data yang berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji
teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Analisis karakteristik siswa
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa
yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi tingkat kemampuan, latar
belakang pengetahuan, dan perkembangan kognitif siswa.
c. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum meliputi analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di sekolah, yaitu Kurikulum 2013.
Sehingga analisis pada poin ini adalah mengetahui kompetensi minimal yang
harus dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni pada materi
aritmetika sosial.
2.
Design (Perancangan)
Tahap desain merupakan tahap membuat rancangan. Peneliti akan
merancang perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang disesuaikan
dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan.
Rancangan ini berupa kerangka keseluruhan isi LKS yang akan disesuaikan
urutan penyajiannya. Selain itu, pada tahap ini juga dibuat rancangan instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur kualitas produk yang dihasilkan. Hasil
rancangan masih bersifat konseptual dan menjadi dasar tahap pengembangan.
3.
Development (Pengembangan)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk
diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Pada tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan
LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu,
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada tahap ini dibuat pula instrumen penelitian untuk mengukur produk pada
kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah
lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS
oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan
angket sikap keuangan siswa.
Perangkat
pembelajaran
yang
sudah
dikembangkan
selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan
dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu,
dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi
bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan
sebelum digunakan di dalam pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk
mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari
validator. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi
kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator.
4.
Implementation (Implementasi)
Pada
tahap
implementasi,
produk
yang
dihasilkan
pada
tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini
adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa kelas VII B
di SMPN 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian
perangkat oleh guru dan siswa sebagai penggunaan perangkat pembelajaran, serta
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan
diukur dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa.
Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran materi
aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang digunakan untuk
mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu, dilakukan analisis data
untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk
yang
dikembangkan.
5.
Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan perangkat
pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai
dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
E. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Uji coba dilakukan untuk mendapatkan data yang digunakan sebagai dasar
untuk merevisi produk. Uji coba dalam penelitian ini meliputi:
a. Validasi Ahli
Validasi dilakukan oleh ahli dari dosen dan ahli dari praktis (guru).
Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan, perbaikan dan penilaian
terhadap produk sebelum dilakukan uji coba (draft 1). Instrumen yang
digunakan adalah instrumen lembar validasi produk (RPP dan LKS), lembar
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validasi instrumen tes literasi keuangan, dan lembar validasi instrumen angket
sikap keuangan. Setelah proses validasi ini diperolehlah draft 2.
b. Uji coba terbatas
Uji
coba
terbatas
dilakukan
untuk
menguji
kualitas
produk
pengembangan pada skala kecil. Uji coba terbatas merupakan uji coba
dalam bentuk keterbacaan. Perangkat pembelajaran matematika yang berupa
RPP dan LKS dinilai oleh guru melalui lembar penilaian guru. Sedangkan
perangkat pembelajaran matematika yang diujicobakan kepada siswa adalah
LKS. Siswa memberikan penilaian dengan cara mengisi lembar penilaian
siswa berupa memberikan tanda check list (√) pada pilihan jawaban serta
member komentar/saran perbaikan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki
LKS. Data hasil uji coba terbatas kemudian dianalisis sebagai bahan revisi
produk sebelum dilakukan uji coba lapangan sehingga dihasilkan draft 3.
c. Uji Coba Lapangan Dalam Satu Kelas
Tujuan uji coba lapangan adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk
perangkat pembelajaran yang dikembangkan, yaitu kepraktisan dan
keefektifannya. Untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS dilihat dari
penilaian guru, keterlaksanaan pembelajaran, dan penilaian siswa. Sedangkan
untuk mengetahui keefektifannya dilihat dari hasil tes literasi keuangan siswa
dan angket sikap keuangan siswa. Proses penilain guru melibatkan seorang
guru
matematika
yang
memberikan
penilaian
setelah
melakukan
pembelajaran dengan RPP dan LKS yang telah dikembangkan sehingga
diperoleh produk akhir.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 Purwosari
yang merupakan sekolah SMP yang termasuk dalam kategori menengah di kabupaten
Gunungkidul.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari pengisisn instrumen pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberikan tanda cek (√), yaitu pada lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, hasil tes
jawaban siswa. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran tentang
pengembangan produk perangkat pembelajaran.
a.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu pemberian lembar validasi, lembar penilaian guru,
lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, lembar penilaian
siswa, tes literasi keuangan, dan angket sikap keuangan pribadi.
b.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari (1)
instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, instrumen tes literasi
keuangan, dan instrumen non tes literasi keuangan, (2) instrumen untuk
mengukur kepraktisan RPP dan LKS, dan (3) instrumen untuk mengukur
keefektifan RPP dan LKS. Data yang diperoleh untuk mengetahui
kevalidan
(validity),
kepraktisan
(practically),
68
dan
keefektifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(effectiveness) dari produk yang dikembangkan, berdasarkan kriteria
Nieveen.
(1) Instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, dan Instrumen Tes
Lembar validasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
tingkat kevalidan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) serta
instrumen tes literasi keuangan. Validasi ini melibatkan ahli dari
jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan seorang praktisi (guru matematika). Pengisian lembar validasi
dilakukan dengan memberikan tanda cek ( ) pada pilihan jawaban yang
sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar validasi
menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing
menunjukkan penilaian sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
tidak baik. Validator juga diminta untuk memberikan saran untuk
memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrumen tes. Lembar
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a) Lembar validasi RPP
Lembar validasi RPP digunakan untuk mengukur kevalidan RPP
yang dibuat. Ada dua aspek yang dinilai dalam validasi RPP yaitu
aspek isi dan aspek bahasa.
(1) Aspek Isi yang meliputi
a) kelengkapan komponen RPP : identitas sekolah, identitas
mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dasar
dan
indikator
pencapaian
kompetensi,
materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran.
b) Tujuan:
kesesuaian
KI
dan
KD
sesuai
dengan
permendiknas, ketepatan perumusan indikator dari KD,
keoperasionalan rumusan indikator sehingga mudah diukur,
indikator sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
c) Materi prasyarat: kesesuaian dengan materi yang akan
diajarkan, kecukupan materi prasyarat yang dimiliki siswa
d) Materi pelajaran: keakuratan materi yang diajarkan, sesuai
dengan tahap perkembangan berpikir siswa, sesuai untuk
mengembangkan literasi keuangan, sesuai dengan LKS
e) Langkah pembelajaran: kegiatan guru dirumuskan secara
operasional sehingga mudah dilaksanakan dalam kelas,
kegiatan siswa dirumuskan secara operasional sehingga
mudah dilaksanakan dalam kelas, mencirikan pembelajaran
kontekstual model REACT yaitu mengaitkan/ (relating),
mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja
sama (cooperating), dan mentransfer (transferring).
f) Penilaian: Dirumuskan dengan jelas sehingga dapat
dilaksanakan guru, menggunakan jenis penilaian yang tepat
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g) Alokasi waktu: Kesesuaian dengan yang dibutuhkan untuk
mencapai indikator, kesesuaian dengan kebutuhan untuk
menilai hasil belajar
(2) Aspek Bahasa meliputi
(a) Ketepatan penggunaan bahasa Indonesia yang baku
(b) Kesesuaian penggunaaan struktur penulisan dengan EYD
(c) Ketepatan penggunaaan istilah-istilah
(d) Kemudahan penggunaan bahasa untuk dipahami
(3) Aspek Manfaat
(a) Kebermanfaatan
untuk
digunakan
sebagai
pedoman
pelaksanaan pembelajaran
(b) Kebermanfaatan untuk menjadikan pembelajaran yang
berpusat pada siswa
(c) Kebermanfaatan untuk mendukung adanya interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan
lingkungan belajar
b) Lembar validasi LKS
Instrumen lembar validasi LKS digunakan untuk mengukur
kevalidan LKS. Penilaian kevalidan LKS dinilai dari tiga aspek,
yaitu isi, tampilan dan bahasa.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) Aspek Isi: kesesuaian judul dengan kompetensi yang akan
dicapai, Mencantumkan kompetensi yang akan dicapai,
Ketepatan petunjuk pengerjaan LKS, Kesesuaian LKS dengan
RPP, Kesesuaian konteks dengan karakteristik siswa SMP
kelas VII, Ketepatan materi dengan kompetensi yang akan
dicapai, Kesesuaian materi dengan Pembelajaran kontekstual,
Kesesuaian masalah dengan literasi keuangan, kesesuaian
dengan pembelajaran kontekstual.
(2) Aspek Tampilan: Ketepatan penggunaan gambar dan tabel
untuk memperjelas materi, Ketepatan penggunaan jenis dan
ukuran huruf, Ketepatan tata letak teks, gambar dantabel,
Kesesuaian tempat yang disediakan untuk siswa menuliskan
jawabannya, Pemilihan gambar serta desain LKS menarik.
(3) Aspek Bahasa: Tidak ada kata ambigu yang digunakan,
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Menggunakan
bahasa yang komunikatif, Kesesuaian bahasa yang digunakan
dengan usia siswa kelas VII.
c) Lembar validasi instrumen tes literasi keuangan
Lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen
tes literasi keuangan. Penilaian kevalidan ini ditinjau dari lima
aspek.
(1) Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran:
ketepatan
pemilihan
teknik
72
penilaian
dengan
tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran,
kesesuaian
tujuan/indikator
pencapaian
butir-butir
soal
kompetensi,
dengan
keterwakilan
indikator pencapaian kompetensi
(2) Kelengkapan instrumen: ketersediaan dan ketepatan kunci
jawaban, ketersediaan dan kesesuaian pedoman penskoran
(3) Kesesuaian isi/substansi: kesesuaian soal dengan indicator
pencapaian kompetensi, keterwakilan indicator pencapaian
kompetensi, proporsi tingkat kesukaran
(4) Konstruksi
soal:
kejelasan
petunjuk
pengerjaan
soal,
pertanyaan menuntut adanya jawaban, Pertanyaan mendorong
siswa untuk berpikir, ketepatan pilihan bentuk soal dengan KI
dan KD, Soal bermakna dan mendefinisikan masalah dengan
jelas, untuk soal pilihan ganda , soal banyak memasukkan item
yang mungkin dan terbebas dari materi yang tidak rasional,
soal menggunakan pernyataan negatif hanya ketika diperlukan,
untuk
soal
pilihan
ganda,
semua
alternatif
jawaban
menggunakan bahasa yang sama dan konsisten, untuk soal
pilihan ganda, hanya mengandung satu alternatif jawaban
benar, untuk soal pilihan ganda, letak pilihan jawaban yang
benar harus acak, untuk soal pilihan ganda, tidak menggunakan
alternatif jawaban semua benar atau semua salah.
(5) Kebahasaan: kesesuaian tulisan, ejaan dan tanda baca dengan
EYD, kejelasan kalimat, ketepatan penggunaan istilah,
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
2) Instrumen untuk mengukur kepraktisan RPP dan LKS
Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan
RPP dan LKS yaitu lembar penilaian guru dan lembar penilaian siswa.
Penjelasan dari masing-masing angket dijabarkan sebagai berikut.
a) Lembar penilaian guru
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan
LKS berdasarkan penilaian guru. Penilaian guru dilakukan setelah guru
mengimplementasikan RPP dan LKS yang telah dikembangkan.
Pengisian angket penilaian guru dengan memberikan cek (√) pada
pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang
diajukan. Lembar penilaian guru menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2,
dan 1 yang masing-masing menunjukkan penilaian sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Guru juga diminta untuk
memberikan saran untuk memperbaiki RPP dan LKS jika memang
diperlukan.
b) Lembar penilaian siswa
Lembar penilaian siswa digunakan untuk memperoleh data
penilaian dari siswa tentang pembelajaran yang berlangsung saat
pengimplementasian LKS di dalam kelas. Pengisian lembar penilaian
siswa dilakukan dengan memberikan cek (√) pada pilihan jawaban yang
sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penilaian siswa menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang
masing-masing menunjukkan penilaian sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa juga diminta untuk
memberikan saran untuk memperbaiki LKS jika memang diperlukan.
c) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
Lembar observasi
ini
digunakan untuk memperoleh data
keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
Item-item dalam lembar observasi dibuat berdasarkan setiap tahapan
yang dijabarkan dalam RPP. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) jika
aspek yang diamati terlaksana dan tanda strip (-) jika aspek yang
diamati tidak terlaksana pada kolom keterlaksanaan yang sesuai dengan
pernyataan yang diajukan. Selain memberikan tanda cek atau tanda strip
pada kolom yang disediakan, pengamat juga mengisi catatan atau
informasi
yang dirasa
penting selama
berlangsungnya
proses
pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini hanya ada seorang pengamat
yang
melakukan
pengamatan
terhadap
keterlaksanaan
proses
pembelajaran matematika di kelas, yaitu salah satu guru matematika
SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul.
3) Instrumen untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS
Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian diperlukan pembuktian
validitas dan estimasi reliabilitas. Validitas adalah kecukupan dan
ketepatan interpretasi dan penggunaan hasil tes (Miller, Linn &
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gronlund, 2009: 70). Ini berarti bahwa instrumen dikatakan valid
apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak
diukur.
Sedangkan
reliabilitas
adalah
konsistensi
daripengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil penilaian
dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain (Miller, Linn &
Gronlund, 2009: 107). Hal ini berarti bahwa instrumen dikatakan
reliabel apabila instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten
apabila diteskan berkali-kali.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan RPP dan
LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a) Tes literasi keuangan.
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan literasi
keuangan siswa. Bentuk soal yang digunakan adalah 25 soal
pilihan ganda yang disesuaikan dengan materi yang dipelajari.
b) Non tes sikap keuangan pribadi
Instrumen ini digunakan untuk memperkuat hasil pengukuran
melalui tes literasi keuangan. Instrumen ini terdiri atas 13
pernyataan terkait tiga indikator sikap keuangan, yaitu keyakinan
dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan
kecenderungan konsumsi. Sebelum digunakan, angket sikap
keuangan pribadi divalidasi oleh dosen ahli hingga diperoleh
kategori valid sebagai validitas isi. Setelah diperoleh bukti
validitas, instrumen ini diberikan kepada siswa pada awal
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran sebelum penggunaan perangkat pembelajaran dan di
akhir sesudah penggunaan perangkat pembelajaran. Adapun kisikisi dan angket sikap keuangan pribadi dapat dilihat di lampiran
17.
Instrumen angket sikap keuangan siswa diujicobakan pada
29 siswa kelas 7B yang digunakan sebagai kelas penelitian di
SMP Negeri 2 Purwosari. Selanjutnya berdasarkan hasil uji coba
dilakukan analisis faktor dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis
faktor adalah nilai Kaiser-Meyer-Olkin of Sampling Adequacy
(KMO). Syarat agar analisis faktor dapat dilanjutkan adalah
apabila nilai KMO 0,5. Apabila nilai KMO < 0,5 maka item-item
yang kurang layak dikeluarkan secara bertahap, yaitu item-item
yang memiliki anti image correlation <0,5.
Berikut hasil analisis faktor angket sikap keuangan siswa,
nilai KMO ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square
Bartlett's Test of Sphericity
Df
Sig.
0,517
128,054
78
0,000
Berdasarkan analisis dari 13 pernyataan pada angket sikap
keuangan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat faktor.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun pengelompokkan pernyataan pada angket sikap keuangan
dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris
Teoritis
Keyakinan
Dalam
Perencanaan
Keuangan
Kecenderungan
Menabung
Kecenderungan
Konsumsi
Item
Pernyataan
1(+), 4(-),
13(+)
Empiris
Keyakinan
Dalam
Perencanaan
Keuangan
2(+), 3(+), 7(-), Kecenderungan
8(+), 11(+)
Menabung
5(+),
6(+), Kecenderungan
9(+),
10(-), Konsumsi
12(-)
Mencari
Informasi
sebelum
berbelanja
Item
Pernyataan
1(+), 4(-)
2(+), 3(+), 7(-)
, 8(+), 11(+)
6(+),
9(+),
13(+)
5(+), 10(-)
Estimasi reliabilitas tes literasi keuangan dan angket sikap
keuangan siswa dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen
Instrumen
4.
Estimasi Reliabilitas
Tes Literasi keuangan
0,705
Angket Sikap Keuangan
0,651
Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran
yang memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis data menggunakan analisis deskriptif, data yang awalnya
berupa skor diubah menjadi data kualitatif skala dengan skala 5
didasarkan pada acuan menurut Widoyoko (2009: 238) yang
ditunjukkan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5
Interval Skor
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Keterangan:
X = skor empiris/aktual
a. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen
Literasi Keuangan
Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditentukan
berdasarkan kesimpulan yang terdapat pada lembar validasi yang diisi
oleh validator yaitu tidak layak digunakan, layak digunakan dengan
revisi, dan layak digunakan. Jika perangkat pembelajaran dinyatakan
layak digunakan maka perangkat pembelajaran dapat diuji coba lapangan,
apabila dinyatakan layak digunakan dengan revisi maka perangkat
pembelajaran perlu diperbaiki sesuai saran yang diberikan validator baru
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemudian diujicobakan, dan bila perangkat pembelajaran dinyatakan
tidak layak digunakan maka perangkat pembelajaran tersebut harus
diganti atau dibuat ulang setelah itu divalidasi kembali sampai perangkat
pembelajaran dapat layak digunakan. Kriteria kevalidan perangkat
pembelajaran dan instrumen keefektifan dapat dilihat pada Tabel 10, 11,
12 dan 13 berikut.
Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Interval Skor Penilaian Ahli
RPP
LKS
X > 126
X > 76
102 < X ≤ 126
61 < X ≤ 76
78 < X ≤ 102
47 < X ≤ 61
54 < X ≤ 78
32 < X ≤ 47
X ≤ 54
X ≤ 32
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP
Interval Skor Penilaian Ahli
Kategori
Aspek Isi
Aspek
Aspek
Bahasa
Manfaat
Sangat Baik
X > 92
X > 16
X > 16
Baik
74 < X ≤ 92 13 < X ≤ 16 13 < X ≤ 16
Cukup
57 < X ≤ 74 10 < X ≤ 13 10 < X ≤ 13
Kurang
40 < X ≤ 57 7 < X ≤ 10
7 < X ≤ 10
Sangat Kurang
X ≤ 40
X≤7
X≤7
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS
Interval Skor Penilaian Ahli
Kategori
Aspek Isi
Aspek
Aspek
Bahasa
Manfaat
X > 37
Sangat Baik
X > 20
X > 16
Baik
30 < X ≤ 37 16 < X ≤ 20
13 < X ≤ 16
Cukup
23 < X ≤ 30 13 < X ≤ 16
10 < X ≤ 13
Kurang
16 < X ≤ 23 9 < X ≤ 13
7 < X ≤ 10
X ≤ 16
X≤9
X≤7
Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat
Kategori
Kategori
Aspek Isi
Aspek Tampilan
X > 92
X > 67
Sangat Baik
75 < X ≤ 92
54 < X ≤ 67
Baik
57 < X ≤ 75
42 < X ≤ 54
Cukup
40 < X ≤ 57
29 < X ≤ 42
Kurang
X ≤ 40
X ≤ 29
Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
b.
Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pembelajaran
kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis jika
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Penilaian guru dan penilaian siswa terhadap pembelajaran berada
dalam kategori minimal Baik.
2) Persentase keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan
berada dalam kategori sangat baik.
Analisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang terdiri atas lembar
penilaian
guru,
lembar
penilaian
siswa
dan
lembar
observasi
keterlaksanaan pembelajaran dijelaskan sebagai berikut. Analisis yang
diperoleh dari data lembar penilaian guru digunakan untuk menentukan
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor penilaian
yang diperoleh dari guru dikonversi menjadi data kualitatif skala lima.
Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
ditunjukkan pada Tabel 14.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan
Penilaian Guru dan Siswa
Interval Skor Penilaian Guru
Interval Skor
Kategori
Penilaian
RPP
LKS
Siswa
X > 29,4
X > 33,6
X > 42
Sangat Baik
23,8 < X ≤ 29,4 27,2 < X ≤ 33,6
34 < X ≤ 42
Baik
18,2 < X ≤ 23,8 20,8< X ≤ 27,2
26 < X ≤ 34
Cukup
12,6 < X ≤ 18,2 14,4 < X ≤ 20,8
18 < X ≤ 26
Kurang
X ≤ 12,6
X ≤ 14,4
X ≤ 18
Sangat Kurang
Keterangan: X
: Rata-rata skor aktual
Sedangkan kepraktisan berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran dianalisis dengan menggunakan persentase yaitu:
Keterangan :
P
: Persentase keterlaksanaan pembelajaran
T
: Frekuensi item yang terlaksana
S
: seluruh item keterlaksanaan pembelajaran
Deskripsi persentase keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel.
Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan
Pembelajaran
Interval (%)
Kategori
X > 84
Sangat Baik
68 < X ≤ 84
Baik
52 < X ≤ 68
Cukup
36 < X ≤ 52
Kurang
X ≤ 36
Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
c.
Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perangkat
pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ukuran keefektifan dari suatu perangkat pembelajaran dapat ditentukan
dengan indeks keefektifan. Menurut Kemp, Morrison, & Ross (1994:
289) persentase yang dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan adalah
sebagai berikut.
1) Persentase siswa yang mencapai tingkat penguasaan tertentu
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2) Persentase
rata-rata
pencapaian
siswa
terhadap
tujuan
pembelajaran.
Karena tujuan dari pengembangan perangkat pembelajaran matematika
pada penelitian ini adalah untuk mengembangkan literasi keuangan siswa
maka keefektifannya didasarkan pada tingkat literasi keuangan. Menurut
Mandell siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila mencapai
skor minimal 75 (Huston, 2010: 304). Dengan mempertimbangkan beberapa
pendapat di atas maka perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang
dikembangkan dalam penelitian ini dikatakan efektif jika memenuhi:
1) Rata-rata hasil tes literasi keuangan siswa minimal 75.
2) Persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75 adalah minimal 75%.
3) Persentase hasil non tes sikap keuangan pribadi siswa dengan
kategori minimal baik mencapai 80%.
Analisis tes literasi keuangan siswa dilakukan dengan menghitung hasil
tes untuk menentukan ketuntasan belajar siswa sesudah menggunakan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tes literasi keuangan selanjutnya dikonversi menjadi nilai dengan
rentang 0 sampai dengan 100. Rata-rata nilai siswa kemudian
dikonversikan ke dalam kategori seperti ditunjukkan pada Tabel 16
berikut (Arikunto. 2012: 281).
Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa
Interval
Kategori
80 ≤ X ≤ 100
Sangat Baik
66 ≤ X < 80
Baik
56 ≤ X < 66
Cukup
40 ≤ X < 55
Kurang
30 ≤ X < 39
Gagal
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Adapun
kriteria
keefektifan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan berdasarkan kemampuan literasi keuangan siswa adalah
apabila persentase ketuntasan belajar siswa ≥ 75.
Sedangkan analisis angket sikap keuangan dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan sikap keuangan siswa. Angket
sikap keuangan terdiri atas 13 item (skor maksimum ideal 65, skor
minimum ideal 13, Xi = 39, Sbi = 8,66). Berdasarkan data tersebut
diperoleh kategori interval angket sikap keuangan pribadi yang dijelaskan
pada Tabel 17 berikut ini.
Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa
Interval
Kategori
X > 54
Sangat Baik
44 < X ≤ 54
Baik
33 < X ≤ 44
Cukup
23 < X ≤ 33
Kurang
X ≤ 23
Sangat Kurang
Keterangan: X : skor aktual
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun
kriteria
keefektifan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan berdasarkan sikap keuangan siswa adalah persentase
siswa dengan kategori minimal baik mencapai 80%.
F. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut.
No
Jenis Kegiatan
1
Observasi Lapangan
No
Jenis Kegiatan
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
2
2
3
3
4
Bulan 2018
5 6 7 8
9
10
11
12
4
Bulan 2019
5 6 7 8
9
10
11
12
Penyusunan
Proposal
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengumpulan Data
Uji Coba Terbatas
Uji Coba Lapangan
Analisis Data
Penyusunan Laporan
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Hasil Pengembangan Produk Awal
Metode pengembangan perangkat yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan jenis penelitian dengan metode Research and Development (R&D) yang
dimodifikasi dari model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih
(2011: 183), pengembangan media pembelajaran dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu :
1. Deskripsi Tahap Menganalisis (Analysis)
Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang
ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap analisis
adalah sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan
Masalah mendasar yang ada di SMP Negeri 2 Purwosari Gunungkidul
adalah rendahnya daya serap siswa pada soal-soal yang terkait dengan literasi
keuangan. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 2
Purwosari
Kabupaten
Gunungkidul,
diketahui
bahwa
guru
lebih
menitikberatkan pada bagaimana membekali siswa agar dapat menyelesaikan
masalah aritmetika sosial tanpa mengembangkan kemampuan literasi,
sehingga apabila bentuk soal maupun ilustrasi soal berbeda siswa merasa
kesulitan. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah kesulitan dalam melakukan
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
operasi perkalian dan pembagian, apalagi jika operasi itu melibatkan bilangan
yang besar.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut kemudian dilakukan kajian tentang
solusi permasalahan tersebut, terkait model, metode, ataupun pendekatan yang
sesuai. Salah satu pendekatan yang relevan dengan kondisi siswa tersebut
adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual relevan dengan
permasalahan tersebut karena pendekatan kontekstual memungkinkan peserta
didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (bermakna). Jika
siswa dapat menemukan makna dari pembelajaran maka siswa akan lebih
mudah memahami permasalahan meskipun dalam bentuk dan ilustrasi berbeda.
Dalam pendekatan kontekstual ini, strategi yang digunakan adalah strategi
REACT yang merupakan kependekan dari Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating dan Transferring. Melalui strategi REACT siswa akan diajak
mengaitkan konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, mengalami
baik secara hands on maupun hands off, menerapkan konsep yang dipelajari,
bekerja sama dalam memahami konsep maupun menyelesaikan masalah dan
mentransfer konsep yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan
yang lebih rumit. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan siswa dapat
memahami konsep yang diberikan dan literasi keuangan siswa dapat
berkembang.
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Analisis Karakteristik Siswa
Hasil analisis siswa di SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul
bahwa kemampuan akademik siswa kelas VII B tahun pelajaran 2018/2019
memiliki kemampuan yang beragam. Ini ditunjukkan dengan nilai hasil
Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil untuk mata pelajaran matematika tahun
pelajaran 2018/2019 dengan rata-rata 36,16 dan simpangan baku 16,09. Dari
segi sosial budaya siswa juga beragam, karena sebagian siswa berasal dari
kabupaten Bantul yang berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul.
Karakteristik siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari berada pada
rentang usia 12-14 tahun atau berada pada pola tingkat perkembangan kognitif
konkret menuju abstrak. Bahwa pada tahap perkembangan tersebut, siswa telah
mampu berpikir tanpa bantuan benda konkret, banyak berkawan dengan anakanak sebaya dan telah mampu membedakan benar dan salah. Dengan demikian
proses pembelajaran yang dilakukan tidak banyak menggunakan bantuan
benda konkret. Pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok agar siswa
dapat berinteraksi dengan teman sebayanya.
c. Analsis Kurikulum
Konsep yang akan dipelajari siswa dalam mengembangkan literasi
keuangan mencakup Kompetensi Dasar (KD) dalam satu Kompetensi Inti (KI)
pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas VII. Sesuai dengan amanah
Kurikulum 2013 maka kompetensi inti akan mencakup pengetahuan dan
keterampilan. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator literasi
keuangan disajikan dalam Tabel 18 berikut.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Indikator Literasi Keuangan
Kelas
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Inti
Literasi
Keuangan
7
Pengetahuan
3.9 Mengenal dan
Tabungan, uang
menganalisis
dan transaksi,
berbagai situasi
pinjaman
terkait aritmetika
sosial (penjualan,
pembelian,
potongan,
keuntungan,
kerugian, bunga
tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
Ketrampilan
4.9 Menyelesaikan
Masalah berkaitan
dengan Aritmetika
Sosial (penjualan,
pembelian, potongan,
keuntungan,
kerugian, bunga
tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
Pemecahan
masalah,
pengambilan
keputusan
keuangan
Untuk KD 3.9 dan 4.9 kelas VII materi Aritmetika Sosial urutan materi
pembelajarannya dapat digambarkan sebagai berikut.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aritmetika
Sosial
Gambar 5 . Alur Penyajian Materi Aritmetika Sosial pada KD 3.9 dan 4.9
Analisis dilakuan dengan mengidentifikasi materi terkait dengan literasi
keuangan.
Analisis
mencakup
indikator
pencapaian
kompetensi
dari
kompetensi dasar yang dimaksud. Berikut ini adalah indikator hasil dari
analisis kurikulum pada materi arimetika sosial KD 3.9 dan 4.9 adalah sebagai
berikut.
1) Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli
2) Menentukan besaran keuntungan atau kerugian dalam jual beli
3) Menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Menentukan harga jual atau harga beli jika mengalami untung atau rugi
5) Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
6) Menentukan persentase bunga tabungan
7) Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
8) Menentukan besar angsuran suatu pinjaman
9) Menentukan harga barang dengan diskon tertentu
10) Menentukan besaran pajak
11) Menentukan bruto, neto, tara suatu barang
12) Menentukan selesaian masalah dan keputusan yang tepat berkaitan dengan
jual beli
13) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan tabungan
14) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan pinjaman
15) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan diskon
16) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan pajak
17) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan bruto, neto, tara
Penetapan tujuan instruksional dilakukan agar target yang akan dicapai
jelas. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran mencakup kompetensi
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan, pengetahuan dan juga sikap keuangan. tujuan pembelajaran pada
materi aritmetika sosial pada KD 3.9 dan KD 4.9 meliputi:
1) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran
2) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menemukan konsep keuntungan atau kerugian dalam jual beli
3) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli
4) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli
5) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran
6) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung harga jual atau harga beli
7) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli
8) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan
dengan jual beli
9) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya merencanakan penggunaan uang saku,
pentingnya menabung dan bahwa tabungan akan berguna di masa
mendatang
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung uang tabungan dengan bunga dan jangka
waktu tertentu
11) Dengan menggunakan sampel daftar bunga deposito, siswa dapat
menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
12) Melalui latihan soal yang diberikan, siswa dapat menentukan selesaian
masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan
tabungan
13) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat penggunaan uang saku dan
pentingnya menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran agar
tidak terjadi krisi keuangan pribadi
14) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung besar angsuran suatu pinjaman
15) Dengan menggunakan sampel daftar bunga pinjaman, siswa dapat
menentukan angsuran setelah jangka waktu tertentu
16) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan
dengan angsuran
17) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat
meyakini
pentingnya
mempertimbangkan harga
sebelum
berbelanja, pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang akan
dibeli
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan harga barang dengan diskon tertentu
19) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan diskon
20) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
diskon
21) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya membayar pajak
22) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan harga barang dengan pajak tertentu
23) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan pajak
24) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
diskon atau pajak
25) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang
akan dibeli
26) Dengan menggunakan timbangan barang, siswa dapat menemukan
hubungan antara bruto, neto, tara suatu
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan bruto, neto,
tara
28) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
bruto, neto, tara
2. Deskripsi Tahap Mendesain (Design)
Tahap mendesain bertujuan untuk mempersiapkan draft 1 perangkat
pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap mendesain adalah
sebagai berikut.
a. Membuat tes beracuan kriteria (constructing criteria-referenced tests)
Tes beracuan kriteria yang sekaligus merupakan instrumen penilaian,
dikembangkan dalam bentuk tes literasi keuangan. Tes literasi keuangan terdiri
atas 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian. Soal literasi keuangan disusun
berdasarkan indikator pada kompetensi dasar yang terkait literasi keuangan.
Instrumen soal tes literasi keuangan dapat dilihat pada lampiran 20.
b. Memilih media (media selection)
Berdasarkan analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan instruksional
dilakukan pemilihan media yang tepat untuk mengembangkan literasi
keuangan siswa dengan pembelajaran kontekstual. Media yang dikembangkan
adalah LKS dan alat lain yang ada di lingkungan yang mendukung
pembelajaran.
c. Memilih format/bentuk (format selection)
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Format yang dipilih dalam pengembangan perangkat pembelajaran matematika
dalam penelitian ini disesuaikan dengan aturan, kurikulum yang berlaku dan
tahapan dalam pembelajaran kontekstual khususnya strategi REACT. Format
RPP disusun berdasarkan landasan teori di bab II, yaitu mengacu pada
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Format RPP
mencakup
komponen
identitas
sekolah,
indentitas
mata
pelajaran,
kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, komponen
inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Pada
komponen langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada produk
perangkat pembelajaran.
Lembar kegiatan siswa (LKS) disusun dan disesuaikan dengan langkahlangkah yang terdapat pada pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT.
Dalam LKS disajikan kegiatan ayo mengaitkan (relating), ayo mengalami
(experiencing), ayo menerapkan (applying), ayo bekerja sama (cooperating)
dan ayo mentransfer (transferring). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
produk perangkat pembelajaran.
d. Mendesain bentuk awal (initial design)
Desain bentuk awal dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS. Hasil dari
proses ini adalah draft 1 perangkat pembelajaran. Berikut adalah RPP dan LKS
yang dihasilkan dalam produk awal (draft 1).
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang dikembangkan menggunakan pembelajaran kontekstual yang
dapat mengembangkan literasi keuangan dalam pembelajaran matematika
mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a) Tujuan pembelajaran mengarah pada pengembangan kemampuan
literasi keuangan.
b) Kegiatan pembelajaran dirancang secara kontekstual untuk siswa
melakukan kegiatan mengaitkan (relating), mengalami (experiencing),
menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer
(transferring).
Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran mengacu pada
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang mencakup: (1) Identitas sekolah
yaitu nama satuan pendidikan; (2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
(3) Kelas/semester; (4) Materi pokok; (5) Alokasi waktu ditentukan sesuai
keperluan
untuk
pencapaian
KD
dan
beban
belajar
dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD
yang harus dicapai; (6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (7) Kompetensi
dasar dan indikator pencapaian kompetensi; (8) Materi pembelajaran,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi; (9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (10) media pembelajaran,
berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran; (11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; (12)
langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan (13) penilaian hasil pembelajaran.
Sedangkan tahapan pengembangan RPP yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
akan dikembangkan. KI dan KD yang dikembangkan sesuai dengan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. KI dan KD yang dikembangkan
adalah KI dan KD mata pelajaran matematika SMP yang potensial
untuk mengembangkan literasi keuangan siswa.
b) Merumuskan
indikator
pencapaian
kompetensi
dan
tujuan
pembelajaran sesuai dengan KD dan kemampuan literasi keuangan
yang dikembangkan.
c) Menentukan materi pokok yang sesuai dengan KD, indikator
pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran.
d) Menentukan kegiatan yang akan dilakukan sehubungan dengan
pembelajaran yang dipilih, yaitu pembelajaran kontekstual. Kegiatan
yang akan dilakukan mencakup kegiatan mengaitkan (relating),
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama
(cooperating) dan mentransfer (transferring) atau disingkat REACT.
e) Menentukan teknik dan instrumen penilaian yang akan digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi. Penilaian yang digunakan
adalah tes pilihan ganda yang sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan.
f) Menentukan media/alat, bahan, dan sumber belajar yang sesuai untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran.
2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS
yang dikembangkan dalam
penelitian ini menggunakan
pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT yang berorientasi
etnomatematikan
pada
aspek
kajian
literasi
keuangan.
Beberapa
karakteristik dari LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
a) Konsep yang disajikan dalam LKS hendaknya dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
b) Kegiatan yang dilakukan siswa mencakup minimal lima kegiatan, yaitu
mengaitkan
(relating),
mengalami
(experiencing),
menerapkan
(applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (transferring).
c) Permasalahan yang disajikan dalam LKS adalah masalah kontekstual
yang dekat dengan keseharian siswa.
Perancangan LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar (KD) dan
disesuaikan dengan RPP yang disusun. LKS yang dirancang bertujuan agar
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dapat mengembangkan literasi keuangan mereka. Berikut adalah
tahapan yang dilakukan dalam penyusunan rancangan awal LKS.
a) Menyiapkan berbagai sumber materi dalam LKS. Beberapa sumber
yang dijadikan sebagai acuan antara lain:
(1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika
Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2: edisi revisi. Jakarta:
Puskurbuk, Balitbang.
(2) Marsigit, dkk. 2011. Matematika 1. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan.
(3) Frankie, Jane dkk. 2013. Personal Literasi keuangan for grades
7 and 8. Texas: Texas Council on Economic Education.
(5) Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning
Matematika: Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusbuk, Depdiknas
(6) Holiday, dkk. 2008. Algebra 1. Columbus: Glencoe Mc Graw
Hill Company
b) Mempertimbangkan beberapa analisis yang telah disusun pada tahap
analisis (analysis)
c) Menetapkan judul, materi dan sikap yang dikembangkan pada setiap
pertemuan dalam LKS.
d) Menyusun LKS.
Perancangan RPP dan LKS, kegiatan REACT, indikator literasi keuangan
dan sikap keuangan dapat dilihat pada lampiran.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (Development)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap
untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih,
2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan
kontekstual yang kemudian diperoleh draft 1. Selain itu, pada tahap ini dibuat
pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi valid,
praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar validasi,
lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS oleh siswa,
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes
angket sikap keuangan siswa.
Perangkat
pembelajaran
yang
sudah
dikembangkan
selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan
dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu,
dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi.
Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang
dihasilkan sebelum diimplementasikan. Hasil validasinya adalah data untuk
mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran/masukan dari
validator. Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi kemudian direvisi
berdasarkan saran/masukan dari validator.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (Implementation)
Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini
adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Draft 2 yang dihasilkan dari penilaian ahli kemudian dilakukan
pengujian secara terbatas atau disebut uji coba terbatas. Dari hasil uji coba
terbatas dilakukan revisi lagi sehingga diperoleh draft 3. Draft 3 inilah yang
kemudian dilakukan pengembangan lapangan atau uji coba lapangan untuk
menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Proses dan hasil pengujian
pengembangan secara lengkap disajikan pada subbab B hasil uji coba produk.
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 siswa kelas VII B di
SMP 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat
yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian perangkat oleh
guru dan siswa sebagai pengguna perangkat pembelajaran, serta lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan
diukur dari tes hasil belajar siswa dan angket sikap keuangan siswa.
Uji
coba
dilakukan
dengan
mengimplementasikan
perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan
pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang
digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu,
dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
produk yang dikembangkan.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan
perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap
produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
B. Hasil Uji Coba Produk
1. Hasil Validasi Ahli
Validasi produk awal dan validasi instrumen keefektifan perangkat
pembelajaran dilakukan oleh dua ahli materi pembelajaran matematika dengan
menggunakan instrumen penelitian lembar validasi RPP, lembar validasi LKS,
lembar validasi tes literasi keuangan, dan lembar validasi angket sikap keuangan.
berikut adalah hasil penilaian produk awal dan instrumen keefektifan perangkat
pembelajaran.
Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran
Validator
Perangkat
Jumlah Rata-rata
Kategori
Pembelajaran
1
2
RPP
132
126
258
129
Sangat Baik
LKS
83
78
161
80,5
Sangat Baik
Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Validator
Instrumen
Jumlah Rata-rata
Kategori
Keefektifan
1
2
Tes Literasi
102
90
192
96,00
Sangat Baik
keuangan
Angket Sikap
71
64
135
67,50
Sangat Baik
Keuangan
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian RPP dan
LKS oleh ahli berturut-turut adalah 129 dan 80,5. Kedua skor tersebut masuk
dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP dan LKS
yang dibuat telah valid dan siap diujicobakan. Sedangkan berdasarkan tabel 20
dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian instrumen keefektifan yang berupa tes
literasi keuangan dan angket sikap keuangan oleh ahli berturut-turut adalah 96 dan
67,50 kedua-duanya masuk dalam kategori sangat baik, sehingga instrumen
keefektifan telah valid.
2. Hasil Uji Coba Terbatas
Perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual
berorientasi etnomatematika pada aspek kajian literasi keuangan yang telah
divalidasi oleh ahli kemudian digunakan untuk uji coba terbatas. Uji coba terbatas
dilakukan oleh beberapa siswa dan satu orang guru matematika di SMP Negeri 2
Purwosari.
Uji coba terbatas dari pihak siswa dilakukan oleh delapan siswa kelas VII B
di SMP Negeri 2 Purwosari, yang mewakili kemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Siswa tersebut dipilih berdasarkan saran dari guru matematika kelas VII di
SMP Negeri 2 Purwosari. Siswa tersebut diminta untuk membaca dan memberikan
komentar serta saran tentang LKS yang dikembangkan. Uji coba terbatas
dilakukan menggunakan lembar penilaian siswa. Hasil penilaian siswa terhadap
LKS dapat dilihat pada tabel 21 berikut.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Purwosari
Nomor Siswa
Penilaian LKS
1
40
2
39
3
43
4
41
5
42
6
41
7
40
8
41
Jumlah
327
Rerata
40,875
Kategori
Baik
Selain memberikan penilaian, siswa juga memberikan komentar yang akan
dijadikan sebagai bahan perbaikan LKS. Beberapa komentar yang diberikan
adalah sebagai berikut.
a. Beberapa siswa kesulitan dalam mengisi tabel
b. Ada salah ketik, seharusnya tertulis “balon” bukan “galon”.
c. Beberapa soal sulit dipahami kalimatnya.
Uji coba terbatas dari pihak guru dilakukan oleh satu orang guru
matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang mengajar pada kelas VII. Guru tersebut
diminta memberikan penilaian terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. Hasil
penilaian guru terhadap RPP dan LKS dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.
Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas oleh Satu Guru
Kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari
Perangkat
Jumlah Skor
Kategori
Pembelajaran
RPP
32
Sangat Baik
LKS
38
Sangat Baik
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 21 diketahui bahwa hasil penilaian siswa terhadap LKS
diperoleh skor rata-rata 40,875 dan termasuk dalam kategori baik. Rincian hasil
penilaian siswa adalah 12,5% menilai sangat baik dan 87,5% memberikan nilai
baik. Sedangkan berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa hasil penilaian guru
terhadap RPP dan LKS secara berturut-turut diperoleh skor 32 dan 38, dan
masing-masing termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian siswa dan
guru pada uji coba keterbacaan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil penilaian siswa dan guru tersebut diketahui bahwa secara
keseluruhan RPP dan LKS yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik dan
sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan
dapat digunakan untuk uji coba lapangan.
3. Hasil Uji Coba Lapangan
Perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan komentar dan
masukan siswa pada uji coba terbatas selanjutnya digunakan untuk uji coba
lapangan. Subjek uji coba lapangan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2
Purwosari sebanyak 29 siswa. Uji coba lapangan dilaksanakan selama enam
pertemuan untuk proses KBM dan 1 pertemuan untuk tes literasi keuangan.
Kegiatan pembelajaran pada uji coba lapangan berpedoman pada RPP dan
menggunakan LKS yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama uji coba lapangan
menunjukkan guru masih kesulitan dalam melaksanakan langkah-langkah dalam
RPP karena guru belum terbiasa membiarkan siswa melakukan kegiatan dengan
sedikit bimbingan. Siswa juga terlihat sangat bergantung pada guru dengan banyak
bertanya. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam RPP belum dapat terlaksana
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuai dengan yang direncanakan. Terutama pada kegiatan ayo menerapkan dan
ayo mentransfer yang memakan lebih banyak waktu. Hal ini mengakibatkan
kegiatan presentasi kelompok belum dapat terlaksana. Temuan ini dijadikan dasar
untuk refleksi dan perbaikan pertemuan berikutnya.
Pertemuan berikutnya kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sesuai
rencana dalam RPP. Siswa mulai terbiasa melakukan kegiatan mulai dari
mengaitkan dengan bantuan guru, mengalami, menerapkan, bekerja sama dan
mentransfer dengan sedikit bantuan guru. Kegiatan presentasi kelompok juga
sudah dapat terlaksana.
Secara keseluruhan proses uji coba lapangan berjalan dengan baik.
Penyajian masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa membuat
siswa merasa antusias untuk mengerjakan. Ditambah lagi dengan kegiatan ayo
bekerja sama, membuat siswa merasa percaya diri dan dapat berbagi ide dengan
teman satu kelompok apabila menemui kesulitan.
Uji coba lapangan menghasilkan data yang akan dianalisis untuk
mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari
lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, dan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan keefektifan perangkat pembelajaran
diperoleh dari hasil tes literasi keuangan dan angket sikap keuangan siswa.
a. Data Hasil Penilaian Guru
Penilaian guru dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran
dengan mengisi lembar penilaian guru. Ada dua perangkat yang dinilai, yaitu
RPP dan LKS. Data hasil penilaian guru digunakan untuk mengetahui
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor
penilaian guru kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Rata-rata skor hasil penilaian guru dapat dilihat pada tabel 23
berikut.
Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru
Pertemuan
Perangkat
Rerata
skor
Kategori
1
2
3
4
5
6
RPP
32
33 33
32
34
34
33,00
Sangat Baik
LKS
36
37 36
37
36
38
36,67
Sangat Baik
Total Skor
68
70 69
69
70
72
69,67
Sangat Baik
b. Data Hasil Penilaian Siswa
Penilaian siswa dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran.
Tujuan dari penilaian siswa adalah untuk mengetahui kepraktisan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor penilaian siswa kemudian
dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata skor hasil
penilaian siswa dapat dilihat pada tabel 24 berikut.
Tabel 24. Rekapitusai Penilaian Siswa
Pertemuan
Rata-rata Skor
1
42,66
2
42,07
3
42,38
4
41,86
5
42,14
6
42,24
Jumlah
253,35
Rerata
42,22
Kategori
Sangat Baik
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan pada setiap pertemuan di
akhir pembelajaran. Tujuan dari observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah
untuk mengetahui persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran seperti
yang telah direncanakan dalam produk RPP yang dikembangkan. Data hasil
observasi selama uji coba dapat dilihat pada tabel 25 berikut.
Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Pertemuan
Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
KeKegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1
80
80
2
90
85
3
95
95
4
95
95
5
100
100
6
100
100
Rerata
93,33
92,50
Kategori
Sangat Baik
Sangat Baik
Berdasarkan tabel 25 tersebut terlihat bahwa rata-rata persentase
keterlaksanaan kegiatan guru dan siswa berturut-turut adalah 93,33% dan
92,50%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya maka
perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria praktis.
d. Data Hasil Tes Hasil Belajar
Soal tes literasi keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran.
Data
hasil
tes
digunakan
untuk
mengetahui
keefektifan
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran dilihat
dari rata-rata skor siswa dan persentase siswa yang masuk dalam kategori baik.
Hasil tes literasi keuangan siswa dapat dilihat pada tabel 26 berikut.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa
KKM
75
Nilai
Jumlah Siswa Jumlah Siswa tidak Jumlah
Rata-rata mencapai KKM mencapai KKM
Siswa
76,31
22
7
29
Hasil tes literasi keuangan siswa menurut aspek pengetahuan dan
keterampilan untuk masing-masing indikator disajikan pada Tabel 27 dan
Tabel 28 berikut.
Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek
Pengetahuan
Rata-rata Skor
No Indikator Pengetahuan
Kategori
Siswa
1
Tabungan/saving
81,23
Sangat Baik
2
Transaksi/transaction
71,03
Baik
3
Pinjaman/borrowing
77,01
Baik
Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek
Keterampilan
No
1
2
Indikator
Keterampilan
Rata-rata Skor
Siswa
Kategori
81,61
77,86
Sangat Baik
Baik
Pemecahan masalah
Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tabel 27 diketahui bahwa ketiga indikator aspek pengetahuan
literasi keuangan yaitu tabungan, transaksi, dan pinjaman berturut-turut masuk
ke dalam kategori sangat baik, baik, dan baik. Rata-rata skor siswa untuk
indikator tabungan dan pinjaman lebih baik dibandingkan indikator transaksi
dimungkinkan karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam
bertransaksi. Sedangkan berdasarkan tabel 28 dapat diketahui bahwa rata-rata
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skor siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berturutturut masuk ke dalam kategori sangat baik dan baik. Ini menunjukkan bahwa
siswa lebih mudah memecahkan masalah dibandingkan mengambil keputusan
yang tepat.
Hasil tes literasi keuangan siswa berdasarkan persentase tiap kategori
disajikan pada tabel 29 berikut.
Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi Keuangan
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Tes Literasi Keuangan
Kategori
F
%
Sangat Baik
11
37,92
Baik
14
48,28
Cukup
2
6,90
Kurang
2
6,90
Gagal
0
0
Berdasarkan tabel 29 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang telah
masuk ke dalam kategori minimal baik dalam literasi keuangan telah mencapai
86,20%.
e. Data Hasil Angket Sikap Keuangan
Angket sikap keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran
sebelum tes literasi keuangan. Data hasil angket angket sikap keuangan
digunakan untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dilihat dari persentase siswa yang masuk dalam kategori minimal baik
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai 80%. Data hasil angket sikap keuangan dapat dilihat pada tabel 30,
tabel 31, tabel 32, dan tabel 33 berikut.
Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Sikap Keuangan
Kategori
F
%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
3
20
6
0
0
10,30
69,00
20,70
0
0
Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Sikap Keuangan
Kategori
F
%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
12
15
3
0
0
41,40
48,30
10,30
0
0
Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan
Berdasarkan Skor Rata-rata
Skor Rata-rata
Kategori
Sebelum
Sesudah
Sikap Keuangan
Kategori
50,03
Baik
112
53,24
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 33. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator
Indikator
Keyakinan dalam
perencanaan keuangan
Kecenderungan untuk
Menabung
Kecenderungan tidak
Konsumtif
Sebelum
Rerata Kategori
Skor
Sesudah
Rerata Kategori
Skor
3,72
Baik
3,98
Baik
3,97
Baik
4,32
Sangat
Baik
3,81
Baik
3,94
Baik
Berdasarkan tabel 30, 31, dan 32 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
banyak siswa yang dalam sikap keuangan masuk ke dalam kategori minimal
baik. Rata-rata skor sikap siswa juga menunjukkan peningkatan meskipun
masih dalam kategori yang sama-sama baik. Tabel 33 menunjukkan bahwa
sikap keuangan siswa dalam indikator kecenderungan untuk menabung masuk
ke dalam kategori sangat baik. Hal ini sejalan dengan data hasil tes literasi
keuangan dimana pada indikator tabungan juga masuk dalam kategori sangat
baik. Data ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan tentang tabungan yang
sangat baik, juga akan mendukung sikap kecenderungan menabung yang
sangat baik pula. Hal ini diperkuat dengan sebaran siswa pada setiap kategori
dalam aspek sikap dan pengetahuan seperti disajikan dalam tabel 34 berikut.
Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan
Pengetahuan
Pengetahuan
Sangat
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Sikap
Baik
Sangat Baik
8 (27,59 %) 4(13,79%)
0
0
0
Baik
3(10,35%) 9(31,03%) 2(6,90%)
0
0
Cukup
0
1(3,45%)
0
2(6,90%)
0
Kurang
0
0
0
0
0
Sangat Kurang
0
0
0
0
0
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 34 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki
pengetahuan keuangan yang baik cenderung akan memiliki sikap keuangan
yang baik pula.
C. Analisis Data
1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Data hasil validasi ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan
dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor hasil validasi ahli dapat
dilihat pada tabel 35 berikut.
Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran
No
Perangkat Pembelajaran
Skor Aktual
Kategori
1
RPP
129
Sangat Baik
2
LKS
80,5
Sangat Baik
Berdasarkan tabel 35, skor RPP dan LKS masing-masing berada pada
kategori sangat baik. Ini berarti bahwa produk awal atau draf 1 adalah valid
dan layak digunakan untuk uji coba setelah dilakukan beberapa revisi. Hasil
analisis masing-masing produk diuraikan sebagai berikut.
a. Analisis RPP
Skor aktual RPP berdasarkan tabel 35 adalah 127,5. Ini menunjukkan
bahwa draf 1 RPP yang dikembangkan telah valid. Hasil analisis masingmasing aspek yang dinilai dalam RPP disajikan pada tabel 36 berikut.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek
Aspek
Validator
Jumlah Rata-rata
Kategori
1
2
Isi
101 94
195
97,5
Sangat Baik
Bahasa
18
18
36
18
Sangat Baik
Manfaat
13
14
27
13,5
Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis validasi RPP pada tabel 36, dapat dilihat bahwa
dilihat dari aspek isi termasuk dalam kategori baik, sedangkan dilihat dari
aspek bahasa dan manfaat termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
setiap aspek
pada
RPP
yang
dikembangkan telah valid.
b. Analisis LKS
Skor aktual LKS berdasarkan tabel 35 adalah 76,5 dan masuk ke dalam
kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa draf 1 LKS yang dikembangkan
telah valid. Hasil analisis masing-masing aspek yang dinilai dalam LKS
disajikan pada tabel 37 berikut.
Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek
RataAspek
Validator Jumlah
Kategori
rata
1
2
Isi
41
40
81
40,5
Sangat Baik
Tata Letak Teks,
24
20
44
22
Sangat Baik
Gambar dan Tabel
Bahasa
18
18
36
18
Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis validasi LKS pada tabel 37, dapat dilihat bahwa
dilihat dari dari aspek isi, tata letak teks, gambar dan tampilan, dan bahasa
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap aspek pada LKS yang dikembangkan valid.
2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan diperoleh dari
analisis hasil lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa dan hasil observasi
keterlaksanaan
pembelajaran.
Hasil
analisis
kepraktisan
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan diuraikan sebagai berikut.
a. Analisis Data Hasil Penilaian Guru
Data hasil pengisian lembar penilaian guru adalah data kuantitatif yang
kemudian dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kepraktisan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dikatakan praktis jika skor rata-rata perangkat pembelajaran
masuk ke dalam kategori minimal baik. Tabel 38 berikut ini menyajikan hasil
analisis penilaian perangkat pembelajaran oleh guru.
Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru
Perangkat Pembelajaran
Skor Penilaian
Kategori
RPP
32,86
Sangat Baik
LKS
36,57
Sangat Baik
Jumlah
69,43
Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis penilaian guru untuk setiap perangkat
pembelajaran pada tabel 38, menunjukkan bahwa hasil penilaian guru terhadap
RPP dan LKS yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat baik,
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
dikembangkan praktis.
116
perangkat
pembelajaran
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Analisis Data Hasil Penilaian Siswa
Data lembar penilaian siswa adalah data kuantitatif yang kemudian
dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kriteria kepraktisan
perangkat pembelajaran LKS yang dikembangkan. Hasil analisis penilaian
LKS oleh siswa disajikan pada tabel 39 berikut.
Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa
Banyak Siswa
Skor Rata-rata Penilaian
Kategori
29
42,22
Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 39, menunjukkan bahwa rata-rata
skor penilaian siswa adalah 42,22 dan masuk dalam kategori sangat baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria praktis.
c. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh pada setiap
pertemuan. Hasil analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
disajikan pada tabel 40 berikut.
Tabel 40. Hasil Analisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Banyak Pertemuan Rata-rata Keterlaksanaan (%)
Kategori
6
92,50
Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 40, menunjukkan bahwa rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran
RPP dan LKS yang dikembangkan adalah 92,50% dan masuk dalam kategori
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis.
3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari
aspek kemampuan literasi keuangan dan sikap keuangan siswa. Soal literasi
keuangan digunakan untuk mengukur kemampuan literasi keuangan dan
angket sikap keuangan digunakan untuk mengukur sikap keuangan siswa.
Hasil analisis tes kemampuan dan sikap keuangan siswa disajikan pada tabel
41 dan 42 berikut.
Tabel 41. Hasil Analisis Tes Literasi Keuangan Siswa
Deskripsi
Angka
Kriteria Minimal
75
Nilai tertinggi
100
Nilai Terendah
44
Nilai Rata-rata
76,31
Jumlah Siswa Tuntas
22
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
7
Persentase Ketuntasan
75,86
Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa
Sikap Keuangan
Kategori
Pra (%)
Pasca (%)
Sangat Baik
10,30
41,40
Baik
69,00
48,30
Cukup
20,70
10,30
Kurang Baik
0
0
Sangat Kurang
0
0
Minimal Baik
79,30
89,70
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 41 persentase ketuntasan siswa dalam literasi keuangan
mencapai 75,86%. Sedangkan berdasarkan tabel 42 persentase sikap keuangan
siswa yang masuk dalam kategori minimal baik setelah menggunakan perangkat
pembelajaran matematika yang dikembangkan mencapai 89,70%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam literasi keuangan telah memenuhi
kriteria efektif.
D. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang layak
digunakan, yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Revisi yang
dilakukan melalui tiga tahap yaitu revisi draf produk awal, uji coba terbatas dan uji
coba lapangan. Penjelasan masing-masing tahap revisi dijabarkan sebagai berikut.
1. Revisi Draf Produk Awal
Selain
melakukan
penilaian
terhadap
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan, ahli juga memberikan saran sebagai masukan perbaikan terhadap
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Revisi yang dilakukan berdasarkan
masukan dari ahli pada masing-masing perangkat pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Revisi RPP
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan masukan dari ahli terdapat beberapa revisi pada draf 1 RPP
sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi pada RPP dapat dilihat pada
tabel 43 berikut.
Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP
Sebelum Revisi
Setelah Revisi
Aspek
Isi
Manfaat materi dalam kehidupan
-
sehari-hari belum dijabarkan.
Memotivasi
bahwa
materi untung rugi
akan
memudahkan
kita dalam jual beli,
misalnya
-
ketika
siswa besok ada yang
menjadi
maka
pedagang,
akan
bisa
menghitung
harga
jual
tepat
dengan
sehingga
memperoleh untung.
Tahap mengaitkan seharusnya Diperbaiki menjadi seperti
dilakukan siswa.
berikut.
-
Guru
memberikan
pertanyaan
untuk
menstimulasi
siswa
mengaitkan
pengetahuan
dan
pengalamannya:
-
Pernahkah
kalian
melakukan jual beli?
Dalam jual beli, apa
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang
diharapkan
penjual?
-
Siswa
mengaitkan
pengetahuan
dan
pengalaman mereka
dengan
nyata
masalah
yang
terkait
dengan untung rugi
dalam
dengan
jual
beli
menjawab
pertanyaan guru.
Gambar
pada
instrumen
penilaian
perlu
diperbaiki,
Diperbaiki sebagai berikut
karena akan membingungkan
siswa
dalam
menginterpretasikan gambar
Bahasa
Beberapa kesalahan pengetikan, Spasi dihilangkan sebelum
adanya spasi sebelum tanda baca
Format
Penulisan
kegiatan
tanda baca.
pada Diperbaiki menjadi seperti
Penulis- pertemuan kedua sampai ketujuh berikut.
an
belum diberi penomoran.
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Revisi LKS
Selain masukan untuk draf 1 RPP, ahli juga memberikan masukan untuk
memperbaiki draf 1 LKS sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi
pada LKS dapat dilihat pada tabel 44 berikut.
Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS
Sebelum Revisi
Aspek
Isi
Dalam
hal
pemahaman Soal diperbaiki menjadi:
konsep/prosedur,
angka/bilangan
yang
dilibatkan
yang
adalah
sederhana
-
Setelah Revisi
Pada
mengamati
kegiatan
di
LKS
6.2, tertulis
Dana membeli sepatu
Convers dengan harga
Rp599.999,00. Dia ingin
menjualnya kembali dan
mengharap untung 17,5%.
Berapa harga jual sepatunya?
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Makna
REACT
dilakukan Dalam
secara lebih luwes
pelaksanaan
pembelajaran,
tahapan kegiatan REACT tidak harus
kaku/urut sesuai dengan urutan arti
REACT
Kerangka pikir dalam LKS Pada
bisa
memperbaiki
keuangan.
tahap
mengaitkan
sikap
sikap keuangan yang ingin ditanamkan
dibuat tersurat.
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perlu
ditambah
ilustrasi Diperbaiki menjadi seperti berikut
gambar
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Revisi Produk Uji Coba Terbatas
Produk yang telah direvisi sesuai saran ahli untuk selanjutnya disebut draf 2.
Draf 2 kemudian diuji coba secara terbatas, yaitu dalam aspek keterbacaan. Revisi
draf 2 perangkat pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.
a. Revisi RPP
Revisi RPP berdasarkan masukan dari guru yaitu menambah alokasi waktu
pada kegiatan ayo mengalami dan ayo menerapkan.
b. Revisi LKS
Revisi LKS berdasarkan masukan dari guru dan siswa, diuraikan pada
Tebel 45 berikut.
Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas
Aspek
Isi
Sebelum Revisi
Setelah Revisi
Ada kesalahan dalam soal Kata “galon” diperbaiki menjadi “balon”
ayo mengalami di LKS 6.1,
di
awal
disebutkan
membuat balon, tapi di
akhir tertulis menjual 13
galon
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal ayo menerapkan di Diperbaiki menjadi
LKS 6.1 kurang realistis,
karena
“...
gantungan
Harga
kunci
1
adalah
Rp200,00...”
Gambar tabel belum jelas
3.
Diperbaiki menjadi seperti berikut.
Revisi Uji Coba Lapangan
Berdasarkan analisis data perangkat pembelajaran setelah uji coba lapangan
diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria valid, praktis dan efektif. Meski demikian, revisi tetap dilakukan seperti
diuraikan pada tabel 46 dan tabel 47 berikut.
Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan
Aspek
Sebelum Revisi
Setelah Revisi
Isi
Guru
meminta
siswa Hanya
tiga
soal
yang
mendiskusikan lima soal pada didiskusikan untuk kemudian
kegiatan ayo mentransfer, dan dibahas, sisa soal dijadikan
ternyata
waktunya
tidak
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencukupi untuk sampai ke pekerjaan rumah
presentasi kelompok
Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan
Aspek
Sebelum Revisi
Setelah Revisi
Bahasa
Kesalahan pengetikan uang, Diperbaiki menjadi
misalnya Rp2600.000,00
Tampilan
Rp2.600.000,00.
Kotak jawaban siswa masih Kotak jawaban siswa
kurang lebar
diperlebar
E. Kajian Produk Akhir
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran
kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan dengan menggunakan
model ADDIE. Tahap-tahap yang dilalui untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran
antara
lain
menganalisis
(analysis),
mendesain
(design),
mengembangkan (development), mengimplementasikan (implementation), dan
mengevaluasi (evaluation). Perangkat yang dikembangkan adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Menurut
Nieveen (1996: 126) produk penelitian pengembangan dikatakan berkualitas
apabila memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Oleh karena
itu kelayakan produk akhir pengembangan ini ditentukan berdasarkan kevalidan,
kepraktisan dan keefektifan sebagaimana diuraikan sebagai berikut.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan validasi draf 1 yang dilakukan oleh ahli diperoleh penilaian dan
saran agar produk yang dikembangkan mencapai kriteria valid. Setelah melalui
proses revisi sesuai saran ahli, maka produk perangkat pembelajaran berupa RPP
dan LKS dinyatakan telah memenuhi kriteria valid dan layak diujicobakan
berdasarkan penilaian ahli. Menurut Allen dan Yen (1979: 95) validitas isi dapat
ditentukan melalui analisis rasional terhadap konten dan merupakan penilaian
subyektif. Sehingga validasi ahli yang telah menyatakan bahwa RPP dan LKS
telah memenuhi kriteria valid dapat diterima. Kemudian perangkat pembelajaran
ini diujicobakan untuk mengetahui kepraktisannya.
2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Kepraktisan perangkat pembelajaran menentukan kemudahan penggunaan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan.
Kepraktisan
perangkat
pembelajaran didasarkan pada hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis apabila
hasil penilaian guru dan siswa masuk dalam kategori minimal baik dan
keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik.
Hasil penilaian guru terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan
secara kualitatif termasuk dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan
mudah
diterapkan
dalam
pembelajaran di kelas. Hasil penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran
secara kualitatif juga masuk dalam kategori sangat baik. ini berarti bahwa siswa
juga merasa mudah dalam menggunakan dan memanfaatkan perangkat
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran sehingga membantu siswa secara maksimal dalam memahami
materi yang dipelajari. Sedangkan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran
menunjukkan bahwa keterlaksnaan kegiatan guru mencapai 93,33% dengan
kategori sangat baik dan kegiatan siswa mencapai 92,50% dengan kategori sangat
baik. Menurut Nieveen (1999: 127) jika guru (ahli lain) menganggap bahwa
produk yang dihasilkan dapat digunakan dan mudah bagi guru dan siswa untuk
menggunakannya maka produk tersebut dapat dikatakan praktis. Sehingga
berdasarkan
hasil
penilaian
guru,
penilaian
siswa
dan
keterlaksanaan
pembelajaran, maka dapat dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi
keuangan memenuhi kriteria praktis.
3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Keefektifan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada
hasil tes literasi keuangan dan hasil angket sikap keuangan siswa. Analisis hasil
tes literasi keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 76,31
dengan sebanyak 75,86% siswa mencapai nilai di atas kriteria financial literate.
Hasil ini telah memenuhi kriteria menurut Mandell (Huston, 2010: 304) di mana
siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila dapat mencapai skor
minimal 75. Analisis hasil angket sikap keuangan menunjukkan bahwa 89,70%
siswa kelas VII B mencapai sikap keuangan minimal baik. Menurut Kemp,
Morrison, & Ross (1994: 289) persentase siswa yang telah mencapai tingkat
penguasaan tertentu dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan perangkat
pembelajaran. Sehingga berdasarkan hasil penilaian literasi keuangan siswa dan
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap keuangan siswa dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
dikatakan efektif.
Kriteria efektif perangkat pembelajaran dapat dicapai karena pembelajaran
kontekstual memiliki karakteristik berpusat pada siswa dan mengaitkan antara
materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa. Dengan
demikian siswa akan lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan yang
diperolehnya dalam kehidupan nyata mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat
Crawford (2001: 4) yang menyatakan bahwa: “…learning enhanced when
teachers use relating, especially at the beginning of instruction with students’
prior knowledge and beliefs as a starting point.” Maksudnya adalah belajar
meningkat ketika guru mengaitkan, khususnya di awal pembelajaran, dengan
pengetahuan awal dan keyakinan siswa sebagai titik awanya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Husna, Dwina, & dan Murni (2014) yaitu bahwa
pengimplementasian pendekatan CTL dengan strategi REACT efektif untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Selain itu hasil penelitian
juga sesuai dengan hasil penelitian Putri & Santosa (2015) bahwa strategi REACT
efektif meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa. Hal ini
dikarenakan dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT terdapat
pemebrian masalah konteks yang dekat dengan keseharian siswa. Ini sejalan
dengan pendapat Crawford (2001: 6) yang menyatakan bahwa kegiatan
pemecahan masalah adalah pengalaman belajar yang melibatkan kreativitas siswa
ketika mereka belajar konsep utama, kegiatan pemecahan masalah yang terbaik
adalah yang mengenalkan suatu konsep secara alami dalam permasalahan, hal ini
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan membuat siswa melihat kebutuhan atau alasan untuk menggunakan konsep
baru tersebut. Ketika siswa melihat penggunaan pengetahuan yang relevan dalam
memecahkan masalah yang menarik, siswa akan dapat mengambil manfaat dari
apa yang mereka pelajari.
Berdasarkan deskripsi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika
dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan di
SMP Negeri 2 Purwosari yang dikembangkan telah memenuhi kriteria layak
digunakan dalam pembelajaran matematika.
F. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan penelitian tidak dapat terlaksana sesuai rencana, dikarenakan
disesuaikan dengan kegiatan sekolah seperti tes pemantapan ujian nasional
dan penilaian tengah semester.
2. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika
dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Namun karena keterbatasan waktu, peneliti
hanya mampu membuat produk perangkat pada materi aritmetika sosial
kelas VII semester 2 saja.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Refleksi
Tesis adalah tugas akhir pada jenjang pendidikan strata dua atau yang dikenal
dengan magister. Memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut bukanlah
perkara yang mudah bagi saya. Pertimbangan yang sulit antara lain karena saya
sudah bekerja dan untuk kuliah saya mesti menempuh jarak 50 km dari tempat saya
bekerja dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
Dalam proses penelitian yang saya lakukan, semangat saja tentu tidak cukup
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kendala demi kendala selalu ada. Namun
kendala yang saya temui tidak menyurutkan niat saya untuk bisa menyelesaikan
pendidikan magister saya.
Saat saya melakukan uji coba lapangan, saya mendapat dukungan dan sambutan
yang baik mulai dari siswa, guru-guru, hingga kepala sekolah. Saat saya berdiskusi
dengan guru matematika, beliau belum mengetahui bahwa pembelajaran
matematika ada yang bisa dielaborasikan dengan literasi keuangan. Bahkan bisa
untuk meningkatkan kemampuan literasi keuangan. Bagi siswa hal ini penting
untuk bekal hidup dimasa depannya. Saya berpendapat bahwa pendidikan
matematika di sekolah mempunyai timbal balik dengan kebudayaan khususnya
berkaitan dengan literasi keuangan.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Tentang Produk
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diuraikan pada
bab-bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dikembangkan melalui tahapan ADDIE
(analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Perangkat
pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh ahli dan dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran tersebut memenuhi kriteria valid.
2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) telah melalui proses uji coba terbatas dan uji coba
lapangan dan dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dihasilkan memenuhi kriteria praktis. Hal ini berdasarkan hasil penilaian
guru yang masuk kategori sangat baik, hasil penilaian siswa yang masuk
kategori sangat baik, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran pada
setiap pertemuan mencapai lebih dari 80%.
3. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berdasarkan hasil uji coba lapangan dapat
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
efektif. Keefektifan produk didasarkan pada hasil tes literasi keuangan yang
menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah mencapai nilai minimal 75 dan
89,70% siswa mencapai sikap keuangan minimal baik.
B. Saran Pemanfaatan Produk
Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran dalam pemanfaatan produk
adalah sebagai berikut.
1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan telah memenuhi
kriteria valid, praktis dan efektif atau dengan kata lain telah memenuhi
kelayakan. Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran
matematika di kelas.
2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan dapat dijadikan
salah satu referensi dalam mengembangkan kemampuan literasi keuangan
siswa sehingga dapat turut meningkatkan stabilitas ekonomi dalam jangka
panjang.
3. Dalam memanfaatkan perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam
penelitian ini hendaknya guru selalu menyesuaikan materi dengan
permasalahan yang kontekstual dan realistis sesuai keadaan yang up to date,
misalnya harga-harga disesuaikan dengan harga yang berlaku saat ini.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Kegiatan pengembangan produk lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan pada kegiatan
seminar nasional maupun international.
2. Pengembangan
produk
lebih
lanjut
dapat
dilakukan
dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual
pada materi lain, pada tingkat sekolah, dan tujuan yang berbeda.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agarwalla, S.K & Barua, S.K, & Jacob, J. et al. (2012). Financial Literacy
Among Working Young in Urban India. Research and Publications.
Indian Institute of Management.
Allen, M. J., & Yen, W. M. (1979). Introduction to Measurement
Theory. Monterey, CA.: Brooks/Cole Publishing Company.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. (Terjemahan Agung
Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun
2001 oleh Pearson Education Inc).
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arthur, C. (2011). Financial Literacy in Ontario: Neoliberalism, Pierre
Bourdieu and the citizen. Journal for Critical Education Policy Studies,
9(1), 188-222.
Atkinson, A., & Messy, F. (2012). Measuring Financial Literacy: Result of the
OECD/ International Network on Financial Education (INFE) Pilot
Study. OECD Working Papers on Finance, Insurance and Private
Pensions, No. 15, OECD Publishing.
Baki, A., Catlioglu, H., Costu, S., et al. (2009). Conceptions of high school
students about mathematical connections to the real-life. Procedia Social
and Behavioral Sciences I (2009) 1402-1407.
Buckland, J. (2010). Are low income Canadians financially literate? Placing
fimnancial literacy in the context of personal and structural constraints.
Adult Education Quarterly 60(4) 357-376.
Cai, J., Perry, B., Wong, N. Y., et al. (2009). What is Effective Teaching? A
study of experienced Mathematics Teachers from Australia, the Mainland
China, Hong Kong-China, and the United States. Effective Mathematics
Teaching from Teachers’ Perspective. Pp: 1-36. Rotterdam: Sense
Publisher.
Can, T. (2009). Learning and Teaching Languanges Online: A Constructivist
Approach. Novitas Royal, 2009, Vol: 3(1), 60-74.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chambers, P.
(2010). Teaching
Mathematics: Developing
Reflective Secondary Teacher. London: Sage Publication Inc.
CORD.
(1999). Teaching
Communications Inc.
as
a
Mathematics Contextually. Texas: CORD
Cowan, P. (2006). Teaching Mathematics: Handbook for Primary and
Secondary School Teachers. New York: Taylor and Francis Library.
Crawford, M. L. (2001). Teaching Contextually: Research, Rationale, and
Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in
Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing, Inc.
Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Emzir. (2013). Metodologi Penelitian
Kualitatif.Jakarta: Rajawali Pers.
Pendidikan:
Kuantitatif
dan
Fathani, A. H. (2012). Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media.
Financial
Literacy
Foundation of
Australian
Government.
(2007). Literasi keuangan Australian Understanding Money. Barton, ACT:
Commonwealth of Australia.
Gable, R. K. (1986). Instrument Development in affective Domain.
Boston: Kluwer-Nijhooff Publishing.
Haynes, A. (2010). Complete Guide to Lesson Planning. London: Continuum
International Publishing Group.
Hung, A. A., Parker, A. M., & Yoong, J. (2009). Defining and Measuring
Literasi keuangan. Working Paper. Rand Labor and Population.
Husna, F., Dwina, F., & Murni, D. (2014). Penerapan Strategi REACT dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Kelas X SMAN 1 Batang Anai. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3,
No. 1, 26-30
Huston, S. J. (2010). Measuring literasi keuangan. Journal of Consumer
Affairs, 44(2), 296-316.
Johnson, E. B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Terjemahan
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ibnu Setiawan). Bandung: Mizan Learning Center. (Edisi asli diterbitkan
tahun 2002 oleh Corwin Press, Inc, California, Thousand Oaks)
Jumpstart Coalition for Personal Literasi keuangan. (2015). National Standards
in K-12 Personal Finance Education 4th Edition Washington: Jumpstart
Coalition for Personal Financial Literacy.
Kemp, J.E, Morrison, G.R., & Ross, S.M. (1994). Designing Effective
Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.
Khairudin. (2015). Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam
setting Strategi Everyone is Teacher Here yang berorientasi Pada
Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP
Kelas VIII Sem 2. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Komalasari, K. (2009). The Effect of Contextual Learning in Civic Education
on Student’s Civic Competence. Journal of Sciences 5(4): 261-270.
Kyriacou, C. (2009). Effective Teaching in School: Theory and Practice.
London: Nelson Thornes
Lawless, R.E. (2010). The Student’s Guide to Financial Literacy. California:
Greenwood Publishing Group.
Mahdzan, N. S., & Tabiani, S. (2013). The Impact of Literasi keuangan on
Individual Saving: an Exploratory Study in Malaysian Context.
Transformations in Bussiness & Economics, Vol. 12, No. 1 (28), 41-55.
McCormick, M. H. (2009). The effectiveness of youth financial education: A
review of the literature. Journal of Financial Counseling and Planning,
20(1).
Mendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 58
tahun 2014 tentang Kurikulum.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21
tahun 2016 tentang Standar Isi.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22
tahun 2016 tentang Standar Proses.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24
tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Miller, M.D., Linn, R.L., & Gronlund, N.E. (2009). Measurement and
Assessment in Teaching. Upper Saddle River, N.J. : Pearson.
Moore, K. D. (2012). Effective Instructional Strategies from Theory to Practice
3rd edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc.
National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standards
for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.
Nieveen, N. (1999). Prototype to reach product quality. Dalam Van den Akker
et al. (Eds.). Design Approaches and Tools in Education and Training
(pp. 125-136). Dordretch: Kluwer Academic Publisher.
Nitko, A. J., Brookhart, S. M. (2011). Educational Assessment of Students sixth
edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Nurmeidina, R. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun
Ruang Dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Karakter
Siswa SMP. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.
Oakes, J & Lipton, M. (1999). Teaching to Change The World. New York:
McGraw-Hill.
OECD. (2014). PISA 2012 Results: Students and Money: Literasi keuangan
Skills for 21st Century (Volume VI), PISA, OECD Publishing.
Ojose, B. (2011). Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics
We Learn Into everyday Use? Journal of Mathematics Education. June
2011, Vol. 4, No. 1, 89-100.
Oppong-Boakye, P. K., & Kansanba, R. (2013). An Assessment of Literasi
keuangan Levels Among Undergraduate Bussiness Student in Ghana.
Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 4, No. 8, 36-49.
Otoritas Jasa Keuangan (2016). OJK dan LJK Dorong Layanan Keuangan
Mikro untuk Perluas Akses Keuangan Masyarakat. Siaran Pers No.SP47/DKNS/OJK/12/2016.
Pacific Policy Research Center. (2010). 21st Century Skills for Students and
Teachers. Honolulu: Kamehameha Schools, Research & Evaluation
Division.
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pang, M. F. (2010). Boosting Financial Literacy: benefits from learning study.
Instructional Science, Vol. 38, No. 6, 659-677.
Posamentier, A. S., Smith, B. S., Stepelman, J. (2010). Teaching Secondary
Mathematics: Teaching and Enrichment Units (8 th edition). Boston:
Allyn & Bacon, Pearson Education, Inc.
Pritchard, A. (2009). Ways of Learning: Learning Theories and Learning Styles
in the classroom. London and New York: Taylor and Francis Group.
Putri, R. I., & Santosa, R. H. (2015). Keefektifan Strategi REACT ditinjau dari
Prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah, Koneksi Matematis
dan Self Efficacy. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 2,
November 2015, 262-272.
Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai referensi bagi
pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Jakarta: Kencana.
Rosdiani, D. (2014). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Russia Trust Fund. (2013). Financial Literacy and Inclusion: Results of
OECD/INFE Survey Across Countries and by Gender. The Russia
Literasi keuangan and Education Trust Fund
Ryan, J. S. (2008). Personal Financial Literacy. USA, Ohio: Thomson South
Western
Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi
Jakarta: Rajawali Press.
Belajar
Mengajar.
Satriani, I., Eilia, E., & Gunawan, M. H.(2012) Contextual Teaching and
Learning Approach to Teaching Writing. Indonesian Journal of Applied
Linguistics, Vol. 2 No. 1, July 2012, 10-22.
Shumway, Richard J. (1980). Research in Mathematics Education. Reston,
VA.: The National Council of Teachers Mathematics, inc.
Siregar, E. & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Smith, B. P. (2010). Instructional Strategies in Family and Consumer Sciences:
Implementing the Contextual Teaching and Learning Pedagogical Model.
Journal of Family & Consumer Sciences Education, 28(1), 23-38
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sriraman, B. & English, L. (2010). Advances in Mathematics Education:
Theories of Mathematic Education, Seeking New Frontiers. London
NewYork: Springer.
Sugiman. (2016). Guru Matematika di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika
di UNLAM Banjarmasin.
Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tambelu, J. V. A. (2013). Development of Mathematical Learning Based
Contextual Model in South Minahasa Regency. Journal of Education and
Practice, Vol. 4, No. 15, 27-32.
The Ministry of Education of Ontario. (2011). The Ontario Curriculum Grades
9-Literasi keuangan: Scope and Sequence of Expectations. (tersedia di
www.ontario.ca/edu).
The Partnership for 21st Century Skills. (2007). Framework for 21st Century
Learning. Dapat diakses di www.p21.com [28 Maret 2019].
Thiagarajan, et al. (1974). Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children, A Sourcebook. Minneapolis, MN: Central for
Innovation for Teaching the Handicaped.
Thobroni, M. & Mustofa, A. (2013). Belajar dan Pembelajaran:
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan
Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Toman, U., Akdeniz, Ali R., Cimer, S. O.’ et al. (2013). Extended Worksheet
Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning
Approach. International Journal on New Trends in Education and Their
Implication. October 2013, Vol. 4, Issue: 4, Article:16, 173-183.
Treffers, A. (1987). Three Dimension : A Model Goal and Theory Description
in Mathematics Instruction-The Wiskobas Project. Holland : Kluwer
Academic Publisher Group.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan
implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wati, T., Zulkardi,. & Susanti, E. (2015). Pengembangan Bahan Ajar PMRI
Topik Literasi Finansial Pada Aritmetika Sosial Kelas VII. Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(1), 22-34.
Widjajanti, E. (Agustus 2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah
disajikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul
“Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK”, di
Universitas Negeri Yogyakarta.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN SISWA
SMP NEGERI 2 PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyususn perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2
Purwosari. Perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi
guru dan pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, perangkat
pembelajaran ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
matematika pada jenjang dan materi lain.
Banyak pihak yang telah terlibat dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Dr. M. Andy Rudhito,
S.Pd., M.Sc. yang telah bersedia memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam
pengembangan perangkat pembelajaran ini.
Penulis menyadari bahwa perangkat pembelajaran matematika ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan
perangkat
pembelajaran
matematika
ini.
Semoga
perangkat
pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para guru dan pendidik serta memberikan
kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Yogyakarta, Maret 2019
Penulis
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ....................................... 1
A. Kompetensi Inti .................................................................................................... 1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................ 1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................... 1
D. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................... 2
E. Materi Pembelajaran............................................................................................ 4
F. Metode Pembelajaran .......................................................................................... 4
G. Media dan Bahan ................................................................................................. 4
H. Sumber Belajar ...................................................................................................... 5
I. Langkah-langkah Pembelajaran .......................................................................... 5
J. Penilaian ............................................................................................................... 24
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) ....................................................................... 27
LKS 6.1 Keuntungan dan Kerugian ...................................................................... 29
LKS 6.2 Harga Jual dan Harga Beli...................................................................... 40
LKS 6.3 Tabungan .................................................................................................... 47
LKS 6.4 Pinjaman ..................................................................................................... 53
LKS 6.5 Diskon dan Pajak ...................................................................................... 58
LKS 6.6 Bruto, Netto, dan Tara ............................................................................. 68
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMPN 2 Purwosari
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VIIB/Genap
Alokasi Waktu : 15 x 40 menit
Tahun Ajaran
: 2018/2019
A. Kompetensi Inti
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.9
Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian,potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, neto, tara)
4.9
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika siosial(penjualan,
pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto,
neto, tara)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator KD 3.9
3.9.1 Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.9.2 Menentukan besaran keuntungan dan kerugian dalam jual beli
3.9.3 Menentukan besar persentase untung dan rugi dalam jual beli
3.9.4 Menentukan harga jual dan harga beli jika mengalami untung dan rugi
3.9.5 Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
3.9.6 Menentukan persentase bunga tabungan
3.9.7 Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
3.9.8 Menentukan angsuran suatu pinjaman
3.9.9 Menentukan harga barang dengan diskon tertentu
3.9.10 Menentukan besaran pajak
3.9.11 Menentukan bruto, neto, dan tara suatu barang
Indikator KD 4.9
4.9.1
Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tekait dengan harga jual, harga
beli, untung, rugi, dan persentasenya
4.9.2
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan
tabungan
4.9.3
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan
pinjaman
4.9.4
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan diskon
4.9.5
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan pajak
4.9.6
Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan bruto,
neto dan tara
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a.
dapat menentukan besar untung dan rugi
b.
dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas
c.
dapat menentukan persentase untung dan rugi
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d.
Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli
2. Pertemuan Kedua
a.
Siswa dapat menentukan harga beli jika harga jual dan persentase
untung/rugi diketahui
b.
Siswa dapat menentukan harga jual jika harga beli dan persentase untung/rugi
diketahui
c.
Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli
3. Pertemuan Ketiga
a.
siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga,
lama menyimpan dan besar tabungan
b.
siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal,
lama menyimpan, dan persentase bunga
Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan tabungan
4. Pertemuaan Keempat
a. Siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
b. Siswa dapat menentukan besar angsuran
c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan pinjaman
5. Pertemuan Kelima
a. siswa dapat menentukan besar diskon
b. siswa dapat menentukan besar pajak
c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan diskon dan pajak
6. Pertemuan Keenam
a. siswa dapat menentukan besar bruto, netto, dan tara
b. siswa dapat menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan bruto, netto, dan tara
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Penjualan dan pembelian
b. Bunga tunggal dalam tabungan, diskon dan pajak
c. Bruto, neto dan tara
2. Materi Pembelajaran Remidial
Permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi aritmetika
sosial (penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, diskon, pajak, bunga
tunggal, dan bruto, neto, dan tara).
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi pengayaan berupa soal-soal dengan dasar materi yang telah dipelajari
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Pembelajaran Kontekstual.
Strategi
: Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering
(REACT)
G. Media, dan Alat Pembelajaran
a. Media/Alat
LKS (Lampiran A.2)
b. Bahan
Komputer, infocus, power point
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Sumber Pembelajaran
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Buku Guru
Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Matematika
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama (3JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi
1. Guru memberi salam
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
3. Guru memberikan apersepsi mengenai nilai
keseluruhan dan nilai per unit untuk mempelajari
materi yaitu menyelesaikan permasalahan untung
dan rugi. (Tahap Relating/Mengaitkan)
Misal: Rina berjualan di
kantin
kejujuran. Di Pasar Rina membeli
satu toples sosis yang berisi 25
batang, dengan harga Rp22.500,00
Berapa harga tiap sosis nya?
Jika Rina menjualnya kembali
dengan harga Rp1.000,00 tiap
batang.
Menurut kamu, apakah Rina
mengalami untung atau rugi?
Bisakah
kamu
menentukan
persentase untung/ruginya?
Penanaman Sikap Keuangan:
Pentingnya mencatat semua pemasukan dan
Pengeluaran dalam jual beli
4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar
untung dan rugi akan memudahkan kita dalam
proses jual-beli
5. Guru mengkomunikasikakn tujuan belajar dan
151
Waktu
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat:
Waktu
a. menentukan besar untung dan rugi.
b. menyebutkan hubungan harga beli, harga jual,
untung, rugi, dan impas.
c. menentukan persentase untung dan rugi.
Inti
1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 90 menit
(Memfasilitasi Kerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
3. Guru meminta siswa untuk membaca sejarah
jual-beli di LKS dengan lantang.
4. Pada bagian A, Siswa mengamati cerita 1,2 dan 3
di LKS (Mengalami).
5. Siswa menuliskan informasi yang diketahui
disetiap cerita.
6. Dari informasi yang diketahui di setiap cerita.
Siswadimintamengajukanpertanyaan
7. Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul
dari siswa.
Pada cerita 1
a. Apakah Sally mengalami untung atau rugi ?
Mengapa?
b. Berapakah persentase untung/ruginya?
Pada cerita 2
c. Apakah Fahmi mengalami untung atau rugi?
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
Mengapa?
d. Berapakah persentase utnutng/ruginya ?
Pada cerita 3
Apakah Hani mengalami untung, rugi, atau
impas (balik modal)? Mengapa?
8)
Apabila dalam proses menanya, siswa belum
mempunyai pertanyaan, guru memberikan
petunjuk secara bertahap agar siswa dapat
memunculkan pertanyaannya.
Hari ini kita kan belajar tentang apa anakanak?
Ayo perhatikan cerita 1 di LKS
Apa yang dapat kalian ketahui berdasarkan
cerita 1?
Berdasarkan / menggunakan hal-hal sudah
kalian ketahui di cerita 1, kita bisa
menemukan hal baru apa yang tersembunyi
dalam cerita tersebut?
Ayo kembali lagi pada tujuan pemberlajaran
kita hari ini.
9)
Setiap siswa memecahkan masalah tersebut
Dengan mencari sumber di buku teks
(menerapkan).
10) Setiap kelompok mengerjakan bagian B.
11) Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk memecahkan masalah
mengenai hubungan harga beli, harga jual,
untung, rugi, impas, serta mencari persentase
untung dan rugi.
12) Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depan, kemudian
kelompoklainmemberikantanggapan
(Mentransfer).
13) Setiap kelompok mengerjakan bagian C.
153
Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
14. Setiap kelompok memiliki waktu 15 menit untuk
mengamati kegiatan jual-beli di kantin sekolah
atau di koperasi sekolah (Mengalami)
Waktu
15. Guru memfasilitasi siswa yang kesulitan
mengerjakan bagian C.
16. Salah satu kelompok memaparkan hasil kerja
kelompoknya.
(Mentransfer)
17. Melalui permainan memancing, guru memilih
salah satu siswa yang memiliki kecerdasan bodikinestetik yang dominan untuk memancing ikan
dimana di dalam tubuh ikan tersebut tersembunyi
nomor kelompok yang akan mempresentasikan
hasil pengamatan lapangan
Penutup
1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil 10 menit
pembelajaran.
Guru
bersama
siswa
menyimpulkan pembelajaran hari ini.
3) Guru memberikan tugas individu yaitu pada
bagian E.
4) Guru menyampaikan materi yang dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu tentang:
Menentukan harga beli jika harga jual dan
persentase untung/ rugi diketahui.
Siswa dapat menentukan harga jual jika
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
harga beli dan persentase untung/rugi
diketahui.
Waktu
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.
2) Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
1. Guru memberi salam.
Waktu
10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai harga beli,
harga jual, untung, rugi, dan persentasenya untuk
mempelajari
materi
selanjutnya
yaitu
menyelesaikan permasalahan harga jual dan
harga beli jika diketahui persentase untung/rugi.
(Mengaitkan)
Misalnya dari hasil pengamatan kelompok jualbeli di kantin atau di koperasi sekolah.
Jika kalian menjual kembali barang tersebut dan
mengaharapkan untung 25%. Berapakah harga
jual nya?
4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar
untung dan rugi akan memudahkan kita untuk
menentukan harga penjualan agar mendapatkan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan
Penanaman Sikap Keuangan:
Pentingnya mencatat semua pemasukan dan
Pengeluaran dalam jual beli
Inti
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat:
a. menentukan harga beli jika harga jual dan
persentase untung/ rugi diketahui.
b. menentukan harga jual jika harga beli dan
persentase untung/ rugi diketahui.
1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 60 menit
(Bekerjasama).
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi siswa dengan
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Guru meminta siswa mengamati bagian A.
Yaitu mencari harga jual jika diketahui harga beli
dan persentase untung/ rugi. (Mengalami)
Contoh soal 1
a. Guru memutar video mengenai jual-beli di
kantin sekolah
b. Siswa mengamati video yang ditayangkan
oleh guru.
c. Siswa menyebutkan dan menuliskan
informasi yang ada pada video.
d. Siswa mengamati cara mencari harga jual jika
diketahui harga beli dan persentase untung.
Contoh soal 2
1) Siswa mengamati contoh 2.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga jual
jika diketahui harga beli dan persentase rugi.
Contoh soal 3
1) Siswa mengamati contoh 3.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari
harga jual jika diketahui harga beli dan persentase rugi.
4. Guru meminta siswa mengamati bagian C.
Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan
persentase untung/ rugi.
Contoh 1
1) Siswa mengamati contoh 1
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari
harga beli jika diketahui harga jual dan
persentase untung.
Contoh 2
1) Siswa mengamati contoh 2.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari
harga beli jika diketahui harga jual dan
persentase rugi.
5. Siswa diminta menggali pertanyaan.
pertanyaan yang diharapkan: bagaimana cara
mencari harga jual jika diketahui harga beli dan
persentase untungnya?
Bagaimana cara mencari harga beli jika diketahui
harga jual dan persentase untungnya.
6. Apabila dalam proses menanya siswa belum
memiliki pertanyaan maka guru memberikan
petunjuk secara bertahap agar siswa dapat
memunculkan pertanyaannya.
Hari ini kita akan belajar tentang apa anakanak?
Berdasarkan permasalahan pada cerita 1, 2,
dan 3 yang diketahui apa saja?
Kalian dapat melihat bagaimana solusi dari
permasalahannya masing-masing.
Kalian dapat menuliskan kembali rumus nya
Adakah yang belum kalian ketahui dan ingin
kalian cari tahu?
Siswa menuliskan cara/rumus mencari harga
jual jika diketahui harga beli dan persentase
untung
Siswa menulis cara mencari harga beli jika
diketahui harga jual dan persentase
untungnya
d. Setiap siswa memecahkan masalah tersebut
157
Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
dengan
mencari
(Menerapkan).
sumber
Waktu
dibuku
teks
8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk mendapatkan cara
mencari harga jual dan harga beli jika persentase
untung/rugi diketahui.
9. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depan. Kemudian
kelompok
lain
memberikan
tanggapan
(Mentransfer).
10. Siswa mengerjakan latihan soal untuk
menyelesaikan permasalahan yang terkait selama
15menit.
11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan
bagian E.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit
mengenai mencari harga beli jika diketahui harga
jual dan persentase untung/rugi, dan mencari
harga jual jika harga beli dan persentase untung/
rugi diketahui.
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Kesimpulan tersebut langsung dituliskan di LKS
pada bagian rangkuman yang bertema buahbuahan
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
4. Guru memberikan tugas individu pada bagian F
5. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu diskon dan
pajak.
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan
salam.
c. Pertemuan ketiga (3JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
1. Guru memberi salam.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai persentase
untung dan rugi untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan
159
Waktu
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengenai pajak dan diskon.
4. Guru memberi motivasi siswa. (Mengaitkan)
Taukah kalian apa saja fungsi pajak?
Pembangunan seperti gedung sekolah, jalan,
jembatan berasal dari uang pajak yang kita
bayarkan setiap bulannya.
Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya
kita mendapatkan total diskon 90%? Misalkan
kita membeli baju seharga Rp100.000,00 dengan
diskon 70% lalu mendapatkan diskon lagi 20%
seperti pada gambar. Apakah kita hanya
membayar Rp10.000,00?
Penanaman sikap keuangan: tidak konsumtif,
Pentingnya mempertimbangkan harga dan
kondisi keuangan dalam berbelanja
Kesadaran dalam membayar pajak
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat
menentukan besar pajak dan diskon, serta
menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
pajak dan diskon.
Inti
1. Siswa dikondisikan
(Bekerja sama)
dalam beberapa kelompok 80 menit
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa.
d.
3. Siswa di berikan bacaan mengenai pajak di LKS.
Guru menunjuk siswa dengan kecerdasan
Linguistik yang dominan untuk membacakan
bacaan
mengenai
pajak
Siswa diminta untuk mengamati masalah yang
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
diberikan pada LKS yaitu pada bagian A (Pajak)
dan bagian B (Diskon) (Mengalami).
5. Siswa menuliskan apa yang diketahui pada tabel
yang disediakan.
6. Siswa menggali pertanyaan, Pertanyaan yang
diharapkan seperti: bagaiaman cara mencari besar
diskon, besar pajak, dan uang setelah dikenai
diskon dan atau pajak?.
7. Siswa diminta mengisi lengkap tabel dan kolom
yang kosong. Setiap siswa memecahkan masalah
tersebut dengan mencari sumber dibuku teks
8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
Pemikiran mereka untuk memecahkan:
(Bekerja sama dan Menerapkan)
a. masalah mengenai pajak, pengertian pajak
PPN dan UMKM.
b. masalalah mencari besar diskon, persentase
diskon, dan harga setelah kena diskon.
9. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depan, kemudian
kelompok
lain
Memberikan
tanggapan
(Mentransfer).
10. Siswa menonton video pembelajaran tentang
diskon
11. Guru meminta siswa melakukan permainan
Memancing. Dimana di bagian ikan terdapat soal
dan hadiah. Soal yang ada di LKS pada bagian C.
12. Siswa dan guru mencocokan pekerjaan pada
bagian C bersama.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk membuat
mengenai pajak dan diskon.
161
kesimpulan 10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pajak PPN
a. P(PPN )  10%  H.awal
b.
H .akhir  H .awal  P
Pajak UMKM
P(UMKM)  1%  omzet
c)
Diskon
D  %D  H .awal
d)
D
%D  H.awal 100%
H .akhir  H .awal  D
Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
Pada bagian D. Guru bersama siswa bernyanyi
tentang pajak.
Guru memberikan tugas individu pada bagian E
Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu bruto. netto, dan
tara.
Guru meminta tiap siswa untuk membawa
barang/bungkus barang yang terdapat keterangan
netto.
Guru menutup pembelajaran dengan salam
d) Pertemuan Keempat (2JP)
Kegiatan
pendahuluan
Deskripsi kegiatan
1. Guru memberi salam.
162
Penutup
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru mengecek perlengkapan siswa termasuk
barang yang guru tugaskan kepada siswa. Siswa
yang tidak membawa barang diberikan waktu 5
menit mencari barang tersebut di kantin/kopersi
sekolah.
4. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan
diskon untuk mempelajari materi selanjutnya
yaitu menyelesaikan permasalahan
mengenai
bruto, netto, dan tara.
5. Guru memberi motivasi siswa. Siswa di berikan
bacaan mengenai Bruto, Netto, dan Tara
(Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: pentingnya
mengetahui informasi tentang barang yang
akan dibeli
6. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat
menentukan besar bruto, netto, dan tara, serta
menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
bruto, netto, dan tara.
Inti
1. Siswa dikondisikan dalam beberapa
(Bekerja sama)
kelompok 60 menit
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa
3. Siswa diminta untuk mengamati bagian A yang
diberikan pada LKS (Mengalami).
4. Siswa
diminta
mengajukan
pertanyaan.
Pertanyaan yang diharapkan seperti: apa itu
Bruto, Netto , dan Tara?
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari sumber di buku teks (Menerapkan)
6. Setiap kelompok mengerjakan bagian B.
7. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
pemikiran mereka untuk memecahkan masalah
mengenai pengertian Bruto, netto, dan
tara
(Mentransfer).
8. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depankemudian
kelompok
lain
memberikan
tanggapan
(Mentransfer).
9. Guru memutarkan video pembelajaran tentang
bruto, netto, tara (mengalami).
10. Guru mengajak siswa melakukan permainan ular
tangga. Jika ada siswa yang terpeleset dan
tertendang siswa mendapatkan soal yang ada
pada bagian C .
11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan pada
bagian C bersama.
12. Barang yang ditugaskan di keluarkan. Di
tunjukan mana bruto (barang keseluruhan),
netto(isi), tara(bungkus).
13. Salah satu anak maju kedepan dan membawa
barang yang ditugaskan.
14. Guru melakukan tanya jawab. Pada barang yang
kalian bawa terdapat netto…, Misalkan:
15. Jika brutonya diketahui… , berapakah tara dan
persentase taranya?
16. Jika taranya diketahui…, berapakah persentase
brutonya? Berapakah persentase nettonya
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk membuat
mengenai bruto, netto, dan tara.
kesimpulan 5 menit
2. Siswa dengan kecerdasan linguistik yang
dominan diminta
membacakan
kesimpulan
a. Bruto adalah berat kotor (Berat keseluruhan).
Neto adalah berat bersih (isi). Tara adalah
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
berat kemasan.
BNT
NBT
TBN
%n 
%t 
N
B 100%
T
B 100%
3. Siswa menuliskan kesimpulan di LKS pada
bagian rangkuman.
4. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
5. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bruto
netto dan tara.
6. Guru memberikan tugas individu pada bagian E.
(Mentransfer)
7. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu bunga bank/
bunga tunggal.
8. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
5. Pertemuan Kelima (3JP)
Kegiatan
pendahuluan
Deskripsi kegiatan
1. Guru memberi salam.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan
diskon untuk mempelajari materi selanjutnya
yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai
165
Penutup
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
bunga tunggal.
4. Guru memberi motivasi siswa. Dalam kegiatan
yang berhubungan dengan simpan-pinjam selalu
ada bunga. Bunga dari simpanan adalah yang
paling menguntungkan bagi kita.(Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: gemar menabung
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini yaitu:
a. siswa dapat menentukan besar bunga tunggal
jika diketahui persentase bunga, lama
menyimpan dan besar tabungan.
b. siswa dapat menentukan besar tabungan jika
diketahui besar bunga tunggal, lama
menyimpan, dan persentase bunga.
Inti
1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok
(Bekerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa
.
3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1pada
bagian A yang ada di LKS (Mengalami).
4. Siswa
diminta
mengajukan
pertanyaan.
Pertanyaan yang diharpakan seperti: apakah uang
tabungan Claudia cukup untuk membeli sepeda?
(Mengalami).
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari informasi di buku teks (Menerapkan).
6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk mencari besar bunga,
dan jumlah tabungan Claudia (Menerapkan).
7. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain
166
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
memberikan tanggapan (Mentransfer).
8. Siswa mengerjakan latihan soal untuk
menyelesaikan permasalahan terkait besar bunga
bank selama 15 menit.
(Mentransfer)
9. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan
soal bersama.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk Membuat
mengenai cara mencari besar bunga
tabungan.
kesimpulan 10 menit
dan besar
a. B  M  %b  t
12
b. Tabungan  M  B
2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di
LKS pada bagian rangkuman.
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
4. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bunga
bank
5. Guru mengajak siswa bermain permainan
memancing. Dimana ikan hasil pancingan berisi
rumus-rumus yang harus di tempelkan pada
bagian yang pas
6. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu siswa dapat
menentukan lama waktu penyimpanan jika
diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga
dan besar tabungan.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Pertemuan Keenam (2JP)
Kegiatan
pendahuluan
Deskripsi kegiatan
1. Guru memberi salam.
Penutup
10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai cara
mencari besar bunga untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan
mengenai pinjaman (Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: pentingnya
menjaga keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran
4. Guru memberi motivasi siswa.
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini yaitu: Siswa dapat
menentukan lama waktu peminjaman jika
diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga
dan besar pinjaman
Inti
1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok
(Bekerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa
3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1 yang ada
di LKS (Mengalami).
4. Siswa menggali pertanyaan. Pertanyaan yang
diharapkan seperti : “bagaimana cara mencari
waktu/lama penyimpanan?” .
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari informasi di buku teks (Menerapkan)
6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk mencari cara atau rumus
waktu/lama penyimpanan (Menerapkan).
168
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Penutup
7. Siswa menurunkan rumus mencari lama
penyimpanan melalui rumus dasar mencari besar
bunga
8. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain
memberikan tanggapan (Mentransfer).
9. Siswamengerjakanlatihansoaluntuk
menyelesaikan permasalahan terkait mencari
waktu/ lama penyimpanan. Waktu mengerjakan
15 menit.
10. Guru memutarkan instrument musik agar siswa
rileksdalammengerjakanlatihansoal
11. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan
soal bersama.
Penutup
1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit
mengenai cara mencari waktu/lama penyimpanan
tabungan.
a.
t  B
12 M  %b
2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di
LKS pada bagian rangkuman yang bertema
hewan
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
4. Guru memberikan tugas pada setiap siswa, yaitu
membuat mind map aritmatika sosial, dan di
kumpulkan di hari ujian
5. Guru memberitahu bahwa pertemuan depan ujian.
6. Guru memberikan
169
kisi-kisi ujian
aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
sosial.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
J.
Penilaian
1. Penilaian hasil pembelajaran
a. Sikap spiritual (Lampiran a)
1) Teknik Penilaian: Observasi
2) Instrumen: Lembar Observasi
b. Sikap social (Lampiran a)
1) Teknik Penilaian: Observasi
2) Instrumen: Lembar Lembar Observasi
c. Pengetahuan (lampiran 1.1 dan 1.4)
1) Teknik Penilaian: Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda
d. Ketrampilan (lampiran b)
1) Teknik Penilaian: Kinerja Praktek
2) Bentuk Instrumen: Uraian
170
Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran a
KISI-KISI JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL
KI Spiritual & Sosial
(Permendikbud No.21 Tahun 2016)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menunjukkan Perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi
Secara efektif
dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Teknik
Penilaian
Observasi
Bentuk
Instrumen
Jurnal
JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL
Mata Pelajaran
:
Kelas/ Semester
:
Tahun Pelajaran
:
Waktu Pengamatan
:
Petunjuk:
1) Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan instrumen jurnal dilakukan
di setiap pertemuan.
2) Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku siswa yang
menonjol, baik yag positif maupun yang negatif.
Berikut format jurnal sikap:
No.
Hari/
tanggal
Nama
Catatan
perilaku
1.
2.
3.
4.
5.
171
Butir sikap
Tindak lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran b
No
1
2
3
4
5
KISI-KISI PENILAIAN KETRAMPILAN
Nama Sekolah :SMP
Kelas/semester :VII/ Semester 2
Tahun
:2018/2019
Kompetensi
Teknik
Jumlah skor
Materi
Indikator
Dasar
Penilaian
Soal
Proyek
3
30
Untung dan
3.9.1
Portofolio
1
10
Rugi
Harga jual dan
10
3.9.2
Portofolio
1
harga beli
3.9
Diskon dan
10
3.9.3
Portofolio
1
Pajak
Bruto, netto,
10
3.9.4
Portofolio
1
dan tara
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
No
Nama
Siswa
Mata Pelajaran
:
Kelas/ Semester
:
Tahun Pelajaran
:
Waktu Pengamatan
:
Indikator
3.11.1 3.11.2
3.11.3
Total
3.11.4 Skor
1
2
3
dst
Catatan:
a. Setiap soal pada setiap indikator bernilai 10
b. Siswa yang mengerjakan dengan lengkap diberikan nilai
c. Siswa yang tidak mengerjakan lengkap tidak diberi nilai
172
Rata-rata
skor ( ̅ )
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama :
No Absen :
BAB
VI
Kelas :
ARITMETIKA SOSIAL
Kompetensi Dasar
MENJADI KONSUMEN CERDAS
3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi
terkait aritmatika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
4.9 Menyelesaikan masalah terkait aritmatika
sosial (penjualan, pembelian, potongan,
keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara)
Tujuan Pembelajaran









Membedakan situasi untung dan rugi dalam
jual beli
Menentukan keuntungan atau kerugian,
persentase untung atau rugi, dan menentukan
harga jual atau harga beli dalam jual beli
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan jual
beli
Menentukan besar tabungan atau angsuran
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan bunga
tunggal dalam tabungan atau pinjaman
Menentukan harga barang dengan diskon dan
pajak tertentu
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan
diskon dan pajak
Menentukan bruto, neto dan tara suatu barang
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan bruto,
neto, dan tara
Di setiap akhir tahun kalian pasti sering
menemukan toko-toko yang memberikan
diskon untuk beberapa barang yang dijual.
Hal ini dilakukan untuk menarik minat
pembeli agar berbelanja di toko tersebut.
Sebagai pembeli, kalian tentu harus tahu
berapa uang yang harus kalian keluarkan
untuk berbelanja dengan berbagai diskon
yang diberikan. Dan tentu saja kalian juga
perlu mempertimbangkan, jangan sampai
uang yang dikeluarkan melebihi uang yang
kalian miliki. Karena itulah di Bab VI ini
kalian akan belajar tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan keuangan seperti jual beli,
tabungan dan pinjaman, diskon dan pajak,
serta tentang bruto neto tara. Dengan
mempelajari bab ini diharapkan kalian akan
menjadi konsumen cerdas.
Prasyarat
1. Hitunglah
a. 25% dari 500
b. 110% dari 45.000
2. Tentukan penyelesaian dari persamaan linear berikut
a.
b.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TAHUKAH KAMU??
TAHUKAH KAMU???
Siapa diantara kalian yang tidak memiliki akun
facebook? Pasti hampir semuanya memiliki
akun facebook. Apakah kalian tau siapa yang
mendirikan facebook? Tahukah bagaimana
perjalanan hidupnya hingga ia menjadi sukses
seperti sekarang ini?
https://www.jacksonvillebarter.com
Mark Elliot Zuckerberg atau sering disebut Mark Zuckerberg. Dia dilahirkan pada
tanggal 14 Mei 1984 di Doby Ferry, West Chester Country, New York. Ia anak ke dua
dari empat bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai dokter gigi dan Ibunya sebagai
psikiater. Zuck adalah anak yang sangat cerdas. Sejak kecil ia suka mengotak-atik
komputer. Komputer pertamanya adalah saat ia berumur 8 tahun. Sejak saat ituia mulai
menghabiskan waktunya dengan bermain komputer. Di sekolah Zuck termasuk anak
yang pandai. Ia unggul di bidang MATEMATIKA. Zuck sering menerima penghargaan di
bidang sains (Matematika, Astronomi, dan Fisika). Ia juga mampu berbahasa asing
selain Inggris yaitu bahasa Prancis, Ibrani, Latin, Yunani Kuno, dan Mandarin
Zuck dulunya adalah mahasiswa di Harvard University. Berawal dari ide membuat
buku direktori mahasiswa secara online hingga menjadi Facebook media sosial yang
sangat dikenal di segala penjuru dunia. Pada Februari 2004, Zuck membuat Facebook.
Facebook awalnya dibuat untuk mahasiswa Harvard. Namun akhirnya padaSeptember
2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki
email. Penghasilan yang diperoleh Zuck karena Facebook sangat menjanjikan, sehingga
dia memutuskan untuk berhenti kuliah di Harvard. Dengan pengguna Facebook yang
mencapai angka miliaran, setiap menitnya Facebook dapat meghasilkan uang sebesar
Rp200 juta. Jika facebook kehilangan waktu/ server down selama 30 menit, kerugian
yang di tafsir mencapai Rp6 miliar.
Facebook pernah mengalami server down beberapa kali. Pada tahun 2010, 2013,
2014 Facebook error selama 2.5 jam, 4 jam, dan 30 menit. Kalian bisa hitung berapa
banyak kerugian yang ditanggung oleh Facebook, banyak sekali!!! Namun Facebook
tetap berjaya, melesatnya bisnis Facebook ini membuat Zuck menumpuk kekayaan
hingga mencapai Rp13,5 triliun. Ini yang membuatnya menjadi anak muda pertama
yang kaya raya atas kerja kerasnya sendiri bukan dari warisan keluarganya. Zuck
ditengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya ia tetap
sederhana. Ketika ia pergi ke kantornya ia kerap berjalan kaki atau mengendarai
sepeda.
Apakah inti sari dari cerita di atas?
Coba kamu baca perjalanan sukses Bob Sadino, akan lebih menarik dan menambah
motivasimu!!!!
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LKS 6.1.
UNTUNG
UNTUNG
DANDAN
RUGIRUGI
Kamu pasti familiar dengan kata untung dan rugi. Kamu mungkin juga sudah tau
bagaiamana seseorang dikatakan mengalami keuntungan atau kerugian.
Ayo Mengaitkan
Misalnya: Rina membeli satu toples sosis berisi 25 batang, dengan
harga Rp22.500,00 di pasar. Jika ia ingin menjualnya kembali dengan
harga Rp1.000,00 tiap batang, apakah Rina mengalami untung atau
rugi? Bisakah kamu menentukan persentase untung/ ruginya?
Dalam pengelolaan keuangan, baik sebagai penjual maupun pembeli,
kalian
harus
selalu
mencatat
segala
pemasukan
maupun
pengeluaran yang terjadi. Hal ini berguna agar kalian tidak
mengalami krisis keuangan
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi UNTUNG
DAN RUGI.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan besar untung, rugi
2. Siswa dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas
3. Siswa dapat menentukan persentase dari untung dan rugi
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo mengalami
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
Amati dan kerjakan perintah yang ada 
1
AYO MEMBACA 
Sally bersama teman-temannya berencana
memberikan sumbangan kemanusiaan untuk
gempa Aceh. Mereka memutuskan untuk
berjualan balon helium. Uang hasil penjualan
balon diberikan untuk sumbangan gempa
Aceh.
Pagi ini mereka pergi ke super market
untuk
membeli bahan membuat balon helium.
Mereka menghabiskan
uang Rp150.000,00
dengan
bahan tersebut mereka mampu
membuat sekitar 15 balon helium. Hari ini
mereka mampu menjual 13 balon dengan harga
tiap balon Rp15.000,00
https://weknowyourdreams.com
Dari cerita di atas, tuliskan apa saja yang kamu peroleh/ketahui.
Dari informasi yang diketahui, kamu dapat menemukan apa lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebut?
Buktikan dugaanmu benar!
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AYO MEMBACA

Fahmi mencoba bisnis barunya dengan
menjual burger. Fahmi menghabiskan uang
Rp800.000,00 untuk berbelanja bahan baku
membuat burger. Dengan bahan baku tersebut
Fahmi bisa membuat 120 Burger dengan
harga Rp8.000 per burger. Hari ini terjadi
hujan di tempat Fahmi berjualan, sehingga
2
https://cnpp.usda.gov
burger yang laku terjual hanya 90 burger.
Tuliskan apa kamu peroleh dalam cerita diatas.
Apa yang dapat kamu cari tahu lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebut.
Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu.
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
AYO MEMBACA

Karena kesukaannya terhadap ice cream, Hani memutuskan untuk
membuka toko ice cream. Setiap hari ia menghabiskan uang
Rp700.000,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat ice cream.
Dengan bahan baku tersebut Hani mampu membuat rata-rata 100 cone
ice cream dengan harga Rp10.000,00 per cone. Pada hari itu cuaca
dingin, sehingga ice cream yang laku terjual hanya 70
https://cnpp.usda.gov cone ice cream.
Informasi apa yang kalian peroleh dari cerita diatas.
Apa yang dapat kamu cari tahu lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebu?
Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu.
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerja sama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Isi tabel berikut bedasarkan hasilmu sebelumnya.
Cerita
Harga beli
Harga jual
ke1
2
3
(HB)
(HJ)
HJ-HB
Keterangan
Dari tabel dika dapat mengetahui seseorang mengalami untung, rugi, dan impas. Jelaskan
bagaimana kondisi untung, rugi, dan impas.
Untung jika
Rugi jika
Impas jika
Tuliskan rumus mencari persentase untung dan rugi, lihat pada buku.
Carilah persentase untung dan rugi dari cerita nomor 1 dan 2
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mentransfer
C. Latihan Soal
1.
Setiap hari bibi membeli satu krek teh botol untuk
persediaan di warung makan. Harga satu krek teh botol adalah
Rp60.000,00. Berapakah harga tiap satu teh botolnya?
Jawab:
https://wirausahasmk.blogspot.c
om
2.
Hari ini Eneng studi tour di Yogyakarta. Eneng
berencana membelikan oleh-oleh berupa gantungan kunci untung
teman-temannya. Harga 1 gantungan kunci adalah Rp2.000,00. Jika
Eneng ingin membeli 2 lusin gantungan kunci. Berapakah harga yang
harus Eneng bayar?
Jawab:
https://www.tatahsunggingkulit
.com
3.
Gea berencana membeli sepatu di toko online. Harga
sepatu yang akan Gea beli adalah Rp300.000,00. Beberapa hari
kemudian sepatu tesebut sampai dan setelah ia coba sepatunya
terlalu besar. Gea memutuskan untuk menjual kembali sepatunya.
Sepatunya berhasil terjual dengan harga Rp330.000,00. Apakah Gea
mengalami keuntungan/kerugian? Berapakah untung/ruginya?
https://littleg.tumbler.com
Jawab:
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
https://lauraellenanderson.c
o.uk
Bulan lalu Ata membeli boneka dengan harga
Rp150.000,00. Hari ini Ata memutuskan untuk menjual
bonekannya untuk agenda bazar barang bekas, dimana
uang hasil penjualan barang-barang di bazar akan
disumbangkan. Ata berhasil menjual bonekanya dengan
harga Rp90.000. Apakah Ata mengalami untung/rugi?
Tentukan persentase untung/ruginya.
Jawab:
4.
Luthfi mempunyai usaha jual-beli tas online. Lutfi
membeli tas di pabrik seharga Rp130.000,00, kemudian ia jual
kembali tas tersebut. Setiap penjualan satu tas, lutfi memperoleh
keuntungan Rp32.500,00. Berapakah persentase untungnya?
Jawab:
https://akufashion.com
6.
https//www.ducas.c
o.id;
Davis membeli jam tangan seharga Rp320.000,00. Setelah
beberapa kali pakai, jam tangannya membuat pergelangan
tangannya iritasi, Davis akhirnya menjual jamnya. Davis
berhasil menjual jam tangannya dan mengalami kerugian
Rp48.000,00. Berapa persentase kerugiannya?
Jawab:
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Bimo mempunyai usaha jual-beli kaos jersey. Dia
membeli kaos jersey dengan harga Rp120.000,00 dan menjuanya
kembali dengan memperoleh keuntungan Rp24.000,00. Berapakah
persentase keuntungan penjualan kaos Bimo?
Jawab:
https://anakbangsa69.wor
dpress.com
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Menerapkan
4.
Kegiatan 3 (PENGAMATAN
LAPANGAN)
Bergabunglah dengan kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya.
Tiap kelompok siapkan alat tulis, dan 1 kamera.
Amati kegiatan jual beli di lingkungan sekolah (koperasi, atau kantin
sekolah).
Selidiki apakah suatu pedagang mengalami untung atau rugi dalam
jual-beli suatu produk/barang/makanan. Hitunglah berapa banyak untung atau rugi
beserta persentase untung/ruginya.
Sertakan bukti foto kalian bersama pedagang atau produk yang
kalian amati
LAPORAN
Nama Benda
Isi
Benda 1
Benda 2
Modal/Harga Beli
Harga per unit
Harga Jual Per
Unit
Total Harga Jual
Besar Untung/Rugi
Persentase
Untung/Rugi
183
Benda 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
1.
Tuliskan kisah salah satu tokoh Enterpreneur sukses (1 lembar).
2.
Cari foto/ gambar mata uang RI dan identifikasi (5 gambar).
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami keuntungan?
2. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian?
3. Bagaimana menghitung persentase untung atau rugi?
4. Sikap keuangan apa yang dapat kalian temukan dari kegiatan mengaitkan
sampai dengan kegiatan menerapkan?
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LKSHARGA
6.2 Harga
Harga
JUALJual
DAN dan
HARGA
BELIBeli
Bagaimana mencari harga jual dan harga beli sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Namun bisakah kalian mencari salah satu dari harga jual atau harga beli
jika persentase untung/rugi diketahui?
Ayo Mengaitkan
Ada kalanya seorang pedagang menginginkan besar keuntungan
tertentu dan harus memutuskan berapa harga jualnya. Atau seorang
pedagang mengalami kerugian tertentu karena lupa mencatat harga
belinya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat
kalian pahami bahwa mencatat segala pemasukan maupun
pengeluaran adalah penting.
Misalnya: Di Pasar, Rina membeli satu toples sosis yang berisi 25
batang, dengan harga Rp22.500,00. Jika Rina menginginkan untung
10% dari penjualan sosis tersebut, berapa harga jual tiap sosis
seharusnya?
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi HARGA JUAL
DAN HARGA BELI.
Tujuan Pembelajaran
A.
Siswa dapat menenentukan nilai harga jual jika diketahui harga beli dan persentase
untung/rugi.
B.
Siswa dapat menentukan harga beli jika diketahui harga jual dan persentase
untung/rugi.
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mengalami
A. Kegiatan 1
Mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/rugi
1. Lihat Video
a. Siapkan alat tulis.
b. Amati video
pembelajaran yang
ditayangkan guru.
c. Tuliskan informasi
yang ada pada video
pembalajaran
d. Tuliskan cara
mencari harga Jual
berdasarkan video
pembelajaran
tersebut.
2.
Perhatikan dan pahami 3.
Perhatikanan dan
penyelesaiannyamasalah
pahami penyelesaiannya
pada cerita dibawah ini.
masalah pada cerita
dibawah ini.
https://pandoracreazioni.it
Naufal membeli 1 lusin buah
apel
dengan
harga
Rp72.000,00. Jika Naufal
menjual buah apel dan
mengharapkan untung 25%.
Berapakh harga jual tiap
apelnya?
Diketahui:
HB= Rp72.000,00
%untung= 25%
Ditanya: HJ tiap apel ?
Jawab:
https://twitter.com/
Dana membeli sepatu
Convers dengan harga
Rp600.000,00. Dia ingin
menjualnya kembali dan
mengharapkan untung
20%. Berpakah Harga jual
sepatunya?
Diketahui
HB= Rp600.000,00
%untung= 20%
Ditanya:HJ sepatu?
Jawab:
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerjasama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan ketiga cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan
harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untungnya?
Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus
mencari harga jualnya?
Ternyata untuk mencari harga jual (HJ) jika diketahui harga beli (HB) dan persentase
untung/rugi, dapat juga menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Jika yang diketahui harga beli dan persentase Untungnya, maka:
100  %u
HJ 
100
 HB
2. Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya, maka:
100  %r
HJ 
100
 HB
Coba buktikan. Apakah jawaban dari permasalahan cerita 1,2 dan 3 yang diperoleh
akan sama jika menggunakan rumus tersebut?
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mengaialami
C. Kegiatan 3
Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/rugi.
1. Perhatikan dan pahami
penyelesaiannya masalah pada
cerita dibawah ini.
Diketahui:
Harga jual = Rp120.000,00
Persentase untung = 10%
Ditanyakan:
Harga beli = ?
Jawab:
https://anakbangsa69.wordpress.c
om
Bimo menjual kaos jersey dengan
harga Rp120.000,00. ternyata dia
mengalami untung 20%. Berapakah
harga belinya?
2. Perhatikan dan pahami
penyelesaiannya masalah pada
cerita dibawah ini.
Diketahui:
Harga jual = Rp75.000,00
Persentase rugi = 5%
Ditanyakan:
Harga beli = ?
Jawab:
https://www.stokethegoat.com
Musa menjual kacamata
degan
harga Rp75.000,00. Ternyata Musa
mengalami untung sebesar
25%.
Berapakah harga belinya?
Ayo Bekerjasama
D. Kegiatan 4 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan dua cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan
harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya?
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika yang diketahui harga jual dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus
mencari harga belinya?
Ayo Menerapkan
E. Latihan Soal
1
Chaca mempunyai toko sepeda. Dia membeli sepeda
di pabrik seharga Rp1.200.000,00. Dia ingin
menjualnya dengan memperoleh keuntungan 10%.
Berapa harga jual sepeda seharusnya agar Chaca
mendapat keuntungan 10%?
https://callvianestudio.bl
ogspot.nl
2
Luthfi membeli tas dengan harga Rp130.000,00. Dia menjual
kembali tas tersebut dan rugi 20%. Berapa harga jual seharusnya?
https://akufa
shion.com
3
Pak Abdulloh menjual TV dengan harga Rp900.000,00. Beliau
mengalami kerugian 30%. Harga beli TV tersebut adalah?
https://www.thebri
ck.com
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pak Rafli menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa hari yang lalu. Jika sapi
terjual Rp8.100.000,00 dan Pak Rafli rugi 10%. Tentukan Harga beli sapi Pak
Rafli.
Ayo Mentransfer
F. Tugas Individu
Pilih salah satu dari tugas berikut
A
Tuliskan sejarah jual-beli (1 lembar)
B
Buatlah kliping tentang berita harga harga bahan pokok yang ada di
koran (5 berita)
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABUNGAN
LKS 6.3 TABUNGAN
Apakah kamu termasuk anak yang rajin menabung? Pernahkah ayahmu meminjam
uang di bank? Menabung maupun meminjam di bank pasti di kenakan bunga. Hari ini
kita akan belajar mengenai tabungan.
Ayo Mengaitkan
Misalnya: Claudia akan menabung di Bank. Dia menabung sebanyak
Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan kemudian
Claudia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda. Harga
sepedanya Rp1.300.000,00 tapi Claudia khawatir uang tabungannya
tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya
dilakukan Claudia?
www.jhonlin
magz.com
Kalian biasanya menerima uang saku dari orang tua kalian. Uang saku tersebut
perlu kalian rencanakan penggunaannya. Karena jika tidak, bisa jadi uang saku
kalian akan habis sebelum waktunya. Kalian juga perlu menabungkan sebagian
dari uang saku tersebut. Mengapa? Karena suatu saat kalian membutuhkannya,
baik untuk berbelanja maupun untuk memenuhi kebutuhan mendatang. Dengan
menabung maka kalian akan merasa lebih tenang dalam menghadapi kebutuhan
mendatang. Jika kalian tidak mempunyai tabungan, maka apabila ada kebutuhan
mendesak kalian tidak dapat memenuhinya. Jadi lebih baik menabung sedikit
demi sedikit daripada tidak sama sekali.
Menabung lebih aman di bank. Selain aman, bank juga memberikan keuntungan
berupa bunga bank. Bunga bank ini akan menambah saldo tabungan nasabah.
Dalam dunia ekonomi sebenarnya terdapat bunga majemuk dan bunga tunggal.
Namun bunga yang akan kalian pelajari hanya bunga tunggal saja
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga,
lama menyimpan dan besar tabungan.
2)
Siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal, lama
menyimpan, dan persentase bunga.
Ayo Mengalami
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
Baca dan cermati cerita dibawah ini. 
Cerita 1
Claudia menabung di bank. Dia menabung sebanyak
Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan
kemudian Claudia ingin mengambil tabungannya untuk
membeli sepeda. Harga sepedanya Rp1.300.000,00 namun
Claudia khawatir uang tabungannya tidak cukup untuk
membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan
www.jhonlinmagz.com
Claudia?
Tuliskan rumus mencari besar bunga. Jika mengalami kesulitan, carilah informasi pada
buku.
Besar bunga dalam periode Tahun, Bulan, dan Hari.
a) ……..
b) ……...
c) ………
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerjasama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan cerita 1
1. Carilah besar bunga yang diperoleh Claudia
. Setelah 1 bulan
2. Hitunglah besar tabungan Claudia setelah 6 bulan menabung.
3. Apakah uang Claudia cukup untuk membeli sepeda seharga Rp1.300.000,00?
4. Berapa lama lagi Claudia harus menunggu agar uang tabungannya cukup
untuk membeli sepeda?
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Menerapkan dan
Mentransfer
c.
1)
Latihan Soal
Adik memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal adik adalah
Rp2.500.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 12% pertahun,
tentukan bunga simpanan yang ada di tabungan adik setelah 8 bulan menabung.
2)
Kakak memiliki tabungan di Bank. Tabungan awal kakak adalah
Rp12.800.000,00. Jika bank memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, tentukan
jumlah uang kakak setelah 6 bulan menabung.
C Dudu menabung di bank sebesar Rp1.500.000,00 dengan bunga 2%
perbulan. Hitunglah besar tabungan Dudu selama setahun.
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Mari Bernyanyi 
(Jagoan- Sherina)
Kali ini
Yuk bahas bunga bank
Cari besar bunga bank
Dari awal tabungan
Bunga sama dengan
t
M  %b  12
Hahaha
Tabungan akhirnya
Tabungan awal ditambah bunga
Hahaha
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RANGKUMAN
KESIMPULAN
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LKS 6.4.
PINJAMAN
PINJAMAN
Pernahkah ayahmu meminjam uang di bank/koperasi? Menabung maupun
meminjam di bank/koperasi pasti di kenakan bunga. Hari ini kita akan belajar
mengenai pinjaman.
Ayo Mengaitkan
Misalnya: Kakak meminjam uang di bank sebesar
Rp6.000.000 selama 10 bulan dengan bunga 20%
setahun. Selama 10 bulan tersebut, kakak harus
membayar angsuran tiap bulannya.
Apabila terjadi pengeluaran lebih besar dari pemasukan artinya kalian telah
mengalami defisit atau krisis keuangan pribadi. Bisa jadi untuk menutupinya kalian
mencari pinjaman atau berhutang. Bank selain memberikan layanan tabungan juga
melayani pinjaman. Ketika memberikan pinjaman kepada nasabah, bank mewajibkan
nasabahnya untuk mengembalikan dengan tambahan uang berupa bunga pinjaman.
Tujuan Pembelajaran
a. siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
b. Siswa dapat menentukan persentase bunga pinjaman
c. Siswa dapat memecahkan masalah dan mengambil keputusan keuangan yang tepat
terkait dengan pinjaman
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mengalami
A. Kegiatan 1 (Memahami situasi)
Coba kalian cermati dan temukan prosedur penyelesaian masalah situasi berikut.
Situasi
Pak Jarwo meminjam uang di bank sebesar Rp6.000.000,00 selama 10 bulan dengan bunga
20% per tahun. Selama 10 bulan tersebut Pak Jarwo harus membayar secara angsuran setiap
bulannya.
Penyelesaian:
Dari situasi di atas, kita dapat menghitung besar angsuran per bulan dengan cara menghitung
seluruh bunga dalam 10 bulan sebagai berikut.
Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama setahun adalah 20% dari 6.000.000,00 yaitu
Rp1.200.000,00.
Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama 10 bulan adalah
dari 1.200.000,00 yaitu
Rp1.000.000,00.
Sehingga jumlah uang seluruhnya yang harus dibayarkan
= Rp6.000.000,00 + Rp1.000.000,00
= Rp7.000.000,00
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Menerapkan &
Bekerjasama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Selesaikan solusi dari masalah berikut:
Kakak meminjam uang di bank sebesar Rp800.000,00 dengan bunga 9% setahun. Total
pinjaman kakak saat pelunasan adalah Rp920.000,00. Berapa lama kakak meminjam
uang di Bank?
Ayo Menerapkan &
Mentransfer
3) Latihan Soal 
Yunus menabung di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan bunga 6% pertahun.
Pada saat diambil uang Yunus menjadi Rp2.080.000,00. Lama Yunus menabung
adalah?
Anin memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal Anin adalah Rp250.000,00
dengan bunga 6% pertahun. Saat diambil tabungan Anin menjadi Rp280.000,00. Lama Anin
menabung adalah?
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TAHUKAH
TAHUKAHKAMU
KAMU???
Siapa yang tidak kenal dengan gambar disamping? Dia
adalah artis, penyanyi
sekaligus
modelberkebangsaan
Indonesia. Dewi Sandra Killick atau kerap dipanggil Dewi
Sandra lahir tanggal 3 April 1980 di Rio de Janerio, Brazil.
Tahukah kalian profesi artis merupakan penyumbang pajak
yang nilainya besar ke pemerintah?
https://m.bintang.com
Mengapa profesi artis menjadi penyumbang pajak yang besar? Ya karena sebanding
dengan pendapatan mereka. Semakin besar pendapatan maka pajak yang dibayarkan
juga semakin besar. Dewi Sandra adalah salah satu artis yang rajin bayar pajak.
Memang ada artis yang tidak rajin bayar pajak? Banyak!! Membayar pajak adalah salah
satu kewajiban sebagai warga negara. Memang untuk apa kita membayar pajak? Segala
fasilitas yang ada di negara seperti Transportasi Masa, Jalan, Jembatan, Buku sekolah,
Gedung Sekolah, Rumah Sakit, Pelastrian Budaya, dll didanai oleh uang pajak.
Walaupun Dewi Sandra sudah menjadi wajib pajak yang taat, namun harus diakui
bahwa pemebenahan fasilitas oleh pemerintah masih tidak sesuai dengan harapan.
Masih banyak jalan yang berlubang atau trotoar untuk pejalan kaki dipergunakan oleh
kendaraan bermotor. Sebagai warga negara yang baik memang harus bayar pajak. Dan
kita juga bisa menuntut Negara bila masih banyak fasilitas yang kurang layak karena
kita telah menjalankan kewajiban kita yaitu bayar pajak.
Apa yang kalian dapatkan dari bacaan diatas?
Coba cari tau 10 perusahaan penyumbang pajak terbesar di Indonesia.
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LKS 6.5
DISKON
DAN
PAJAK
DISKON
DAN
PAJAK
Ayo Mengaitkan
Sering sekali kita menjumpai diskon seperti di tempat perbelanjaan. Kata pajak sering
kita dengar di TV. Tapi apakah kita tau apa saja jenis-jenis pajak? Dan bagaimana
menghitung diskon dan pajak?
Banyak cara digunakan pedagang untuk menarik minat pembeli.
Misalnya: Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya kita
mendapatkan total diskon 90%? Misalkan kita membeli baju
seharga Rp100.000,00 dengan diskon 70% lalu mendapatkan
diskon lagi 20% seperti pada gambar. Apakah kita hanya
membayar Rp10.000,00?
Diskon tentu saja sangat menarik karena pembeli akan membayar
dibawah harga normalnya, dan karena pembeli selalu ingin
membeli semurah-murahnya.
https://www.dl
aika.com
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi DISKON
DAN PAJAK.
Tujuan Pembelajaran
a.
Siswa dapat menentukan besar diskon.
b.
Siswa dapat menentukan besar pajak.
c.
Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait diskon dan paja.
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mengalami
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
i.
PAJAK (Amati dan kerjakan perintah yang ada) 
BUDAYA MEMBACA 
1.
https://www.the
brick.com
Galih adalah pengusaha barang elektronik. Galih
menjual TV LED (baru) dengan harga Rp1.300.000,00
(tanpa pajak). TV tersebut dibeli oleh Naufal dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang
harus dibayarkan Naufal (termasuk pajak) adalah
Rp1.430.000,00.
2.
Gusti menjual papan seluncur dengan harga
Rp200.000,00 (tanpa pajak). Papan seluncur
tersebut dibeli oleh Rendi dengan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang harus
di bayar Rendi (termasuk pajak) adalah
https:// cocaRp220.000,00
colamatil.co.id
3.
Pak Niko menjual leptop baru dengan harga
Rp3.400.000,00 (tanpa pajak). Leptop
tersebut dibeli oleh Pak Farhan dengan Pajak
Prtambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang
yang harus di bayarkan oleh Pak Farhan https://www.desakomp
uter.com
adalah Rp3.740.000,00.
Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan
Tabel 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Harga sebelum
dikenai pajak
No
Harga setelah dikenai
pajak
Besar pajak
1
…
…
…
2
…
…
…
3
…
…
…
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
https://bisnis.liputan6.com
e.
Hari ini Ibu Sugi pergi ke kantor bank untuk
membayar pajak
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Bu Sugi memiliki usaha tas
rajut. Rata-rata 20 tas terjual setiap harinya,
dengan harga per tas Rp300.000,00. Pajak
UMKM yang dibayar Bu Sugi dalam satu bulan
adalah Rp1.800.000,00.
Andi dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 25
pasang dengan harga per pasang adalah
Rp200.000,00. Pajak UMKM yang harusa di bayar
Andi dalam satu bulan adalah Rp1.500.000,00.
https://www.sepatuindone
sia.blogdetik.com
6.
Kakek adalah juragan beras. Kakek
mampu menjual habis beras 75Kg
perhari. Harga beras setiap Kilogram
nya adalah Rp5.000,00. Pajak UMKM
yang dibayar kakek sehari adalah
Rp3.750,00.
https://economy.okezone.com
Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan
Tabel 2. Pajak UMKM
No
Pendapaptan/Omset
4
5
6
206
Besar pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerjasama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Carilah di buku, dan tuliskan cara/rumus mencari bersar persentase pajak.
Berdasarkan Tabel 1.dan Tabel 2.
Hitunglah besar persentase pajak masing-masing.
No
No
1
4
2
5
3
6
Apa yang dimaksud dengan pajak PPN?
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
Apa yang dimaksud dengan pajak UMKM?
Pajak UMKM adalah
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerjasama
C. Kegiatan 3 (DISKUSI KELOMPOK)
(1)
DISKON (Amati dan kerjakan perintah yang ada )
BUDAYA MEMBACA 
1.
Tahun baru, Tara pergi berbelanja
pakaian di Mall. Tara membeli pakaian
dengan harga Rp225.000,00 dan
https://www.tribunnews.com mendapat diskon 50%.
Gita sangat menyukai
buku. Dia pergi ke
Gramedia dan membeli
buku
cerita
seharga
Rp60.000,00 dan ada
diskon Rp12.000,00.https://bwziati.wordpress.com
3
Norbert
membeli
celana.
Harga celana tersebut adalah
Rp250.000,00 dan sedang ada
diskon 70%.
https://www.otorel.com
Isilah tabel berikut berdasarkan informasi yang diketahui di setiap
permasalahan.
Tabel 3. Diskon
No
Harga awal
Harga akhir
1.
2.
3.
208
Besar diskon
Persentase
diskon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Menerapakn
Perhatikan masalah berikut.
Fitri pergi ke mall. Dia ingin membeli hem putih. Di
Mall ada diskon 70% ditambah diskon 20%. Jika
harga hem adalah Rp500.000,00. Berapa uang yang
harus di bayar oleh Fitri? Apakah benar jika Fitri
membayar hanya Rp50.000,00? BUKTIKAN 
https://www.harga-promo.com
Ayo Mentransfer
D. Latihan Soal
(1) Hesti menjual Hp baru dengan harga Rp2600.000,00. Hp
tersebut di beli oleh Luna dengan PPN 10%. Tentukan
uang yang harus di bayarkan Luna?
Jawab:
https://blog.devestpay.com
2 Luna bisa menjual baju Gamis setiap hari rata-rata sebanyak 25.
Harga per gamis adalah Rp300.000,00. Berapakah pajak UMKM
yang harus dibayarkan oleh Luna dalam satu bulan?
Jawab:
https://www.
modelmuslims.
com
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3) Dhani membeli Gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia
mendapatkan diskon 15%. Berapakah yang harus Dhani
bayar?
Jawab:
https://gitarisnaufal9c
.blogspot.co.id
4.
Farhan membeli baju seharga Rp180.000. Setelah
mendapat diskon 25% harga bajunnya menjadi ?
Jawab:
www.medanbisnisdaily.com
(5)
Pak Anies berhasil menjual kaos Jersey setiap hari rata-rata sebanyak 15
kaos. Harga tiap kaos adalah Rp210.000. Untuk menarik pelanggan, Pak Anies
memberikan diskon 10% untuk setiap kaos. Berapakah pajak UMKM yang harus
dibayar Pak Anies dalam satu bulan (30 hari)?
Jawab:
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Ayo Bernyanyi 
(Bahagia- G.A.C)
Hai-hai apa kabar kawan
Saatnya kita belajar
Rumus aritmatika
Bersama Pak Asrodin
Hai-hai ayo-ayo kawan
Saatnya kita belajar
Rumus aritmatika
Bersama Kak Febrina
Untuk yang pertama
Tentang perpajakan
PPN sepuluh persen
Kali dengan harga awal, oh awal
Harga akhir sama dengan
Harga awal dijumlahkan
Dengan besar PPN
yaiiyai
Marilah kita mensyukuri rumus matika yang mudah ini
Kita bahagia , kita bahagia

F. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
a
Foto kwitansi pajak atau vocher diskon yang kamu punya (5 gambar)
b Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang
pajak terbesar di indonesia (5 gambar)
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TAHUKAH KAMU??
TAHUKAH
KAMU???
Bruto, netto dan tara adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang.
http://image.slidesharecdn.com/
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LKS 6.4.
BRUTO,
NETTO,
DAN TARA
BRUTO,
NETO,
DAN TARA
Kamu pasti sering membaca kata Netto, contohnya pada kemasan sabun atau produk
lainnya. Bagaimana dengan bruto dan tara? Pernahkan kalian membaca atau
mendengarnya?
Ayo Mengaitkan
Misalnya: Pak Said pergi ke pasar. Beliau membeli sekarung beras.
Berat beras tersebut adalah 15 kg dengan Netto 14,99 kg. Tentukan
berat taranya?
Bruto, Neto dan Tara adalah salah satu informasi suatu barang.
Dengan mengetahui neto suatu barang, maka kalian dapat
menentukan harga barang tersebut tanpa pembungkusnya, sehingga
kita bisa menentukan barang yang lebih murah
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi BRUTO,
NETTO, DAN TARA.
Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menenentukan serta bruto, netto, dan tara.
b) Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait dengan bruto, netto, dan tara.
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mengalami
A. Kegiatan 1
Perhatikan gambar dibawah ini
Gambar 1
https://stedelijkonderwijs.be
Gambar 2
Keterangan:
1. Bruto
2. Netto
3. Tara
https://slideplayer.com
Gambar 3
https//m.youtube.com
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Bekerjasama
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan gambar-gambar diatas. Jelaskan pengertian dari:
(1)
Bruto adalah…
(2)
Netto adalah…
(3)
Tara adalah…
Hubungan Bruto, Netto, dan Tara.
1 Apakah bruto lebih berat dari netto?
2 Apakah bruto lebih berat dari tara?
3 Apakah netto lebih berat dari bruto?
4 Apakah netto lebih berat dari tara?
5 Apakah tara lebih berat dari bruto?
6 Apakah tara lebih berat dari pada netto?
Rumus-rumus
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Menerapkan
C. Latihan Soal
Kerjakanlah latihan berikut, carilah informasi pada buku jika mengalami
kesulitan saat mengerjakan.
1
Sebuah drum berisi minyak 60 kg, sedangkan berat
drum saja 5 kg. Berapakah brutonya?
https://www.s
tartol.com
2
Pada gambar disamping terdapat karung beras dengan
netto 14.99 kg dan bruto 15 kg. Berapakah tara nya?
Tentukan persentase taranya.
https://bp.blo
gspot.com
3)
Ibu membeli 1 karung gula pasir di pasar seberat 50 kg dengan tara 2%.
Tentukan berat bersih (netto) gula pasir yang dibeli Ibu
d)
Galih mendapat kiriman 100 kg karung gula pasir dari gudang, masingmasing tertera pada karung tulisan bruto 115 kg dan tara 2 kg. Berapa netto
kiriman gula pasir yang diterima Galih? Berapa persentase nettonya?
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bruto dari satu peti telur adalah 30 kg dan
taranya 5%. Jika kakak ingin membeli 3
peti telur. Berapakah nettonya?
https://goldeneggspalm.bl
ogspot.com
D. Mari Bernyanyi Bersama 
(Bunga Jiwaku- Yovie & Nuno)
Satu, kamu tau bruto
Dua, kamu tau netto
Tiga, kamu tau tara
BNT itu singkatnya
Bruto, Netto tambah tara
Netto, Bruto kurang tara
Tara, Bruto kurang netto
Untuk rumus pertama
Sekarang, cari persen N
N per B kali seratus
Sekarang, cari persen T
T per B kali seratu u u u us
Persen.
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo Mentransfer
E. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
1 Buatlah kliping dari kwitansi pembayaran pajak atau vocher diskon yang
kamu punya (minimal 5 gambar).
2 Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang
pajak terbesar di indonesia.
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RANGKUMAN
KESIMPULAN
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
. Lembar Validasi RPP Ahli 1
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 1
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 2
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan oleh Guru
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. Kisi-kisi dan instrumen tes literasi keuangan
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Materi
Bentuk Soal
Kompetensi Dasar
3.9
Menganalisis
aritmetika
sosial
(penjualan,
pembelian,potongan,
keuntungan, kerugian,
bunga
tunggal,
presentase,
bruto,
netto, tara).
4.9
Menyelesaikan
masalah
berkaitan
dengan
aritmetika
siosial
(penjualan,
pembelian,potongan,
keuntungan, kerugian,
bunga
tunggal,
presentase,
bruto,
netto, tara).
: SMPN 2 Purwosari
: Matematika
: VII/2
: Aritmetika Sosial
: Pilihan ganda
Jumlah
Indikator
soal
3.9.1
Menentukan
besar
2
keuntungan dan kerugian.
3.9.2
Menentukan
hubungan
antara harga beli, harga jual,
3
untung, rugi, dan impas.
3.9.3
Menentukan
besar
2
persentase untung dan rugi.
3.9.4 Menentukan besar diskon.
2
3.9.5 Menentukan besar pajak.
2
3.9.6 Menentukan besar netto,
3
bruto, dan tara.
3.9.7 Menentukan besar bunga
bank dalam jangka
wangktu
2
perbulan atau pertahun.
4.9.1 Menyelesaikan masalah
yang tekait dengan harga jual,
2
harga beli, untung, rugi, dan
persentasenya.
4.9.2 Menyelesaikan masalah
yang terkait dengan pajak dan
2
diskon.
4.9.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan netto,
3
bruto, dan tara.
4.9.4 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan bunga
2
bank.
258
Butir
soal
4,5
1,2,3
6,7
10,11
12,13
16,17,18
22,23
8,9
14,15
19,20,21
24,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL TES LITERASI KEUANGAN
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan seksama dan pilihlah jawaban yang paling tepat
dengan memberikan tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Evaluasi ini bersifat mandiri, tidak diperbolehkan bekerja sama.
3. Alokasi waktu untuk mengerjakan evaluasi ini adalah 60 menit.
4. Jangan lupa untuk mengisi identitas Anda pada lembar jawab yang tersedia.
1
Seorang pedagang dikatakan mendapatkan untung jika...
A. Harga jual lebih kecil dari pada harga beli
B. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
C. Harga beli sama dengan harga jual
D. Harga beli lebih besar dari harga jual
2
Seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian jika...
A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
B. Harga beli sama dengan harga jual
C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli
D. Harga beli lebih besar dari harga jual
3
Seorang pedagang dikatakan mengalami impas/balik modal jika...
A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
B. Harga beli sama dengan harga jual
C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli D. Harga
beli lebih besar dari harga jual
4
Seorang pedagang membeli tiga lusin gelas dengan harga Rp270.000,00.
Gelas tersebut dijual dengan harga Rp7.000,00 tiap gelas. Pedagang tersebut
mengalami…
A. Untung Rp18.000,00
B. Rugi Rp18.000,00
C. Untung Rp150.000,00
D. Rugi Rp150.000,00
5
Rudi adalah seorang pedagang buah. Dia membeli jeruk di perkebunan
sebanyak 10 kg dengan harga Rp.140.000,00. Rudi menjualnya kembali
dengan harga Rp16.000,00/kg untuk ukuran yang besar dan setengahnya lagi
dengan ukuran yang kecil ia jual dengan harga Rp14.000,00/kg,- Jika seluruh
jeruk habis terjual,keuntungan yang diperoleh Rudi adalah…
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Rp10.000,00
B. Rp20.000,00
C. Rp150.000,00
D. Rp160.000,00
6
Saiful mempunyai toko elektronik. Saiful membeli sebuah TV di pabrik
dengan harga Rp2.000.000,00. Jika TV tersebut ia jual kembali dengan harga
Rp2.200.000,00. Persentase untung yang diperoleh Saiful adalah…
A. 9%
B. 10%
C. 90%
D. 110%
7
Tahun 2014 lalu Pak Galih membeli mobil dengan harga 160.000.000,00.
Karena
sudah
bosan,
ia
menjual
mobil
tersebut
dengan
harga
Rp140.000.000,00. Persentase kerugian yang dialami Pak Galih adalah…
A. 12,5%
B. 14,2%
C. 87,5%
D. 114,2%
8
Pak Jamil adalah pedagang buah. Pak Jamil membeli buah Semangka 10 kg
dengan harga Rp50.000,00. Jika ia menginginkan memperoleh untung 25%.,
harga penjualan semangka tiap kilogram adalah...
A. Rp5.000,00
B. Rp6.250,00
C. Rp12.500,00
D. Rp62.500,00
9
Rangga menjual kacamata dengan harga Rp60.000,00. Rangga memperoleh
untung sebesar 20%. Harga beli kacamata tersebut adalah...
A. Rp48.000,00
B. Rp50.000,00
C. Rp72.000,00
D. Rp75.000,00
10
Akbar membeli baju di pasar. Harga baju sebelum diskon adalah
Rp180.000,00 dan ia mendapatkan diskon 20%. Besar diskon yang diperoleh
Akbar adalah…
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Rp9.000,00
B. Rp36.000,00
C. Rp144.000,00
D. Rp216.000,00
11
Gita membeli gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia mendapatkan diskon 10%.
Uang yang harus dibayar Gita untuk membeli gitar tersebut adalah...
A. Rp108.000,00
B. Rp120.000,00
C. Rp1.080.000,00
D. Rp1.320.000,00
12
Rizki mempunyai counter HP. Rizki menjual HP baru dengan harga
Rp2.100.000,00 (belum termasuk PPN). HP tersebut dibeli oleh Luna dengan
PPN 10%. Uang yang harus dibayar Luna untuk membeli HP adalah…
A. Rp1.890.000,00
B. Rp2.100.000,00
C. Rp2.121.000,00
D. Rp2.310.000,00
13
Ali dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 20 pasang dengan harga per
pasang adalah Rp200.000,00. Rata-rata pajak UMKM (1%) yang harus
dibayar Ali dalam satu bulan adalah…
A. Rp400.000,00
B. Rp1.200.000,00
C. Rp4.000.000,00
D. Rp12.000.000,00
14
https://www.dlaiqa.com
Syifa ingin membeli sepatu seharga Rp250.000,00 dengan diskon 50%. Ia
mendapatkan diskon lagi 20% seperti pada gambar. Harga yang harus
dibayar Syifa adalah…
A. Rp75.000,00
B. Rp100.000,00
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Rp125.000,00
D. Rp200.000,00
15
Pak Agus dapat menjual kaos Jerseysetiap hari rata-rata 15 kaos. Harga tiap
kaos adalah Rp200.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak Agus memberikan
diskon 10% untuk setiap kaos. Ata-rata besar pajak UMKM yang harus
dibayarkan oleh pak Agus dalam satu bulan (30 hari) adalah…
A. Rp27.000,00
B. Rp30.000,00
C. Rp810.000,00
D. Rp900.000,00
16
Berat bersih (netto) drum minyak adalah 40 kg. Berat drum saja (tara) adalah
5kg. Berat brutonya adalah…
A. 8 kg
B. 35 kg
C. 45 kg
D. 200 kg
17
Pernyataan yang benar mengenai bruto, netto, dan tara adalah…
A. Netto adalah berat bersih
B. Bruto adalah berat bersih
C. Tara adalah berat bersih
D. Tara adalah berat kotor
18
Pernyataan yang benar mengenai hubungan bruto, netto, dan tara adalah…
A. Netto lebih berat dari Bruto
B. Netto lebih berat dari tara
C. Tara lebih berat dari bruto
D. Tara lebih berat dari neto
19
Sinta mendapat kiriman gula pasir dari gudang, yang masing-masing tertera
pada karungnya tulisan bruto 50 kg dan tara 1 kg. Persentase nettonya
adalah…
A. 0,98%
B. 2%
C. 98%
D. 102%
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Ayah membeli 1 karung beras di pasar seberat 25 kg dengan tara 2%.
Nettonya adalah…
A. 0,5 kg
B. 24,5 kg
C. 25,5 kg
D. 50 kg
21
Bruto dari satu peti telur adalah 20 kg dan taranya 5%. Jika kakak ingin
membeli 3 peti telur, berat nettonya adalah…
A. 19 kg
B. 21 kg
C. 57 kg
D. 63 kg
22
Tabungan awal Ibu di koperasi adalah Rp4.000.000,00. Jika koperasi
memberikan bunga simpanan sebesar 6% pertahun, besar bunga tabungan
Ibu setelah 8 bulan adalah…
A. Rp160.000,00
B. Rp3.840.000,00
C. Rp4.160.000,00
D. Rp5.920.000,00
23 Tabungan awal Ayah di bank adalah Rp12.500.000,00. Jika bank
memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, besar tabungan Ayah
setelah 6 bulan adalah…
A. Rp500.000,00
B. Rp12.000.000,00
C. Rp13.000.000,00
D. Rp18.500.000,00
24
Yaqub menabung di bank sebesar Rp4.000.000,00 dengan suku bunga
tunggal
6%
pertahun.
Pada
saat
diambil,
Rp4.080.000,00. Lama Yaqub menabung adalah…
A. 3 bulan
B. 4 bulan
C. 16 tahun 4 bulan
D. 16 tahun 8 bulan
263
uang
Yaqub
menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabungan awal Aliya di koperasi adalah Rp200.000,00 dengan bunga 6%
pertahun. Saat diambil tabungan Aliya menjadi Rp208.000,00. Lama Aliya
menabung adalah…
A. 7 bulan
B. 8 bulan
C. 16 bulan
D. 17 bulan
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL TES LITERASI KEUANGAN
1.
B
6.
B
11.
C
16.
C
21.
C
2.
D
7.
A
12.
D
17.
A
22.
C
3.
B
8.
B
13.
B
18.
B
23.
C
4.
B
9.
B
14.
B
19.
C
24.
B
5.
A
10.
B
15.
C
20.
B
25.
B
PEDOMAN PENILAIAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH
BENAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NILAI
NO
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
JUMLAH
BENAR
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
265
NILAI
NO
44
48
52
56
60
64
68
72
76
80
21
22
23
24
25
JUMLAH
BENAR
21
22
23
24
25
NILAI
84
88
92
96
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP
DATA HASIL VALIDASI RPP
No
Komponen
1
Isi
2
Bahasa
3
Manfaat
Jumlah
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Ahli 1
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
Skor Validasi
Jml Per
Ahli
Komponen
2
101
18
13
132
266
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
Jml Per
Komponen
Rerata
94
97,5
18
18
14
13,5
126
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Data Hasil Validasi LKS
DATA HASIL VALIDASI LKS
No
Komponen
1
Isi
2
3
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tata Letak 10
Teks,
11
Gambar dan 12
Tabel
13
14
Bahasa
15
16
17
18
Jumlah
Ahli 1
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
Skor Validasi
Jml Per
Ahli
Komponen
2
41
24
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
Jml Per
Komponen
Rerata
40
40,5
20
22
18
18
78
80,5
4
18
83
267
5
4
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes
DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN TES
LITERASI KEUANGAN
No
1
2
3
Aspek Yang
Dinilai
Kesesuaian
Teknik
penilaian
Dengan
Tujuan
Pembelajaran
Kelengkapan
instrumen
Kesesuaian
isi/substansi
4
Konstruksi
Soal
4
Kebahasaan
Item
Ahli 1
Skor Validasi
Jml Per
Ahli 2
Aspek
Jml Per
Aspek
Re
rata
1
2
3
4
5
4
13
4
4
4
12
12,5
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
10
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
9
9,5
12
13
45
48,5
12
12,5
90
96
14
52
13
Jumlah
102
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes
DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN ANGKET
SIKAP KEUANGAN
No
1
2
3
Aspek Yang
Dinilai
Kesesuaian
teknik penilaian
dengan tujuan
Pembelajaran
Kelengkapan
instrumen
Kesesuaian
isi/substansi
4
Konstruksi soal
4
Kebahasaan
Item
Ahli 1
Skor Validasi
Jml Per
Ahli 2
Aspek
Jml Per
Aspek
Re
rata
1
2
3
4
4
5
13
4
4
4
12
12,5
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
8
9
12
13
20
20,5
12
12,5
64
67,5
14
21
13
Jumlah
71
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru
DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH
GURU
NO
Aspek
Yang
Dinilai
Pertemuan KeItem
a
b
c
d
e
f
g
1
Jumlah
RPP
2
Jumlah LKS
Jumlah Total
a
b
c
d
e
f
g
h
1
2
3
4
5
6
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
32
33
33
32
34
34
5
5
5
4
4
4
4
5
36
68
4
5
5
5
4
4
5
5
37
70
4
5
5
4
4
4
5
5
36
69
4
5
5
4
5
4
5
5
37
69
4
5
5
4
4
4
5
5
36
70
4
5
5
5
4
5
5
5
38
72
270
Rerata
33,00
36,67
69,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa
DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH
SISWA
Rata-rata penilaian Siswa per Item
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Siswa
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4,4
5,0
5,0
4,1
5,0
5,0
4,3
4,1
4,6
4,3
4,0
4,6
4,4
4,4
4,6
4,7
4,7
4,0
4,9
4,7
4,1
4,9
4,4
4,1
4,7
4,4
4,1
4,4
4,9
4,0
4,4
4,9
4,0
4,7
4,4
4,1
4,4
4,0
4,0
4,4
4,0
4,0
4,0
4,3
4,9
4,6
4,1
4,6
4,6
4,1
4,3
4,0
4,0
4,0
4,3
4,7
4,1
4,0
4,1
4,6
4,7
4,0
4,6
4,6
3,9
4,0
4,3
3,9
4,0
4,0
3,9
3,7
3,7
4,7
4,6
4,0
4,4
4,1
3,9
4,4
4,0
4,0
3,9
3,6
4,1
4,0
3,6
4,0
4,3
5,0
4,0
4,9
4,7
4,0
4,0
4,0
3,9
4,0
4,1
4,1
4,0
4,1
4,7
4,7
4,0
4,3
4,6
4,0
4,1
4,0
4,0
3,7
3,9
4,3
4,0
4,1
3,9
4,9
4,7
4,0
4,6
4,3
4,0
4,0
3,9
3,6
4,0
4,0
4,0
4,1
4,1
4,4
4,6
4,0
4,7
4,9
3,9
3,7
4,0
3,3
3,9
3,9
4,1
4,0
3,7
3,9
4,0
4,6
4,0
4,9
4,6
4,0
4,0
3,9
3,9
4,0
4,0
4,0
3,9
4,1
5,0
4,4
4,4
4,7
4,6
3,9
4,3
4,0
4,0
3,9
3,9
4,1
4,0
4,0
3,9
4,0
4,6
4,0
4,9
4,4
4,0
4,4
3,7
3,9
4,0
4,0
4,0
4,0
4,1
4,7
4,4
4,0
4,7
4,6
4,0
4,0
4,0
3,9
3,9
3,7
4,1
3,9
4,1
4,1
4,7
5,0
4,0
4,9
4,4
4,1
4,0
4,4
4,0
4,0
4,1
4,1
4,0
3,7
4,9
4,4
4,1
4,6
4,7
4,0
4,6
4,0
4,0
3,9
4,3
4,6
3,6
3,7
4,3
4,6
4,9
4,0
4,6
4,7
4,0
4,0
3,9
4,0
4,0
4,1
4,0
3,9
3,9
5,0
4,6
4,1
4,6
4,9
4,0
4,1
4,0
4,0
3,9
3,9
4,1
4,3
3,6
4,1
5,0
5,0
4,0
4,1
4,7
4,0
4,0
4,1
4,0
4,0
4,0
4,0
4,0
4,0
4,9
4,7
4,3
4,6
4,7
4,0
4,6
4,0
4,0
4,0
4,6
4,4
4,6
4,0
Jumlah
Rerata
40,71
45,43
48,29
40,14
47,00
45,86
40,43
41,00
40,71
39,29
40,43
41,00
40,57
40,00
40,71
47,86
45,71
41,14
46,00
46,29
39,86
43,00
40,43
39,29
39,57
40,29
42,86
40,86
39,71
42.22
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan pembelajaran
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
No
1
2
3
4
5
6
7
Pertemuan ke-
Kegiatan Guru
Menyiapkan siswa secara
fisik dan psikis untuk belajar
Menyampaikan apersepsi
yang sesuai
Memotivasi siswa dengan
memberikan contoh manfaat
materi dalam kehidupan
sehari-hari
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang sesuai
Menjelaskan masalah nyata di
lingkungan sekitar yang
terkait materi
Meminta siswa mencermati
situasi yang disajikan dalam
LKS
Meminta siswa menerapkan
konsep yang telah dipelajari
Pertemuan ke-
Kegiatan Siswa
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
272
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
Mendengarkan tujuan
pembelajaran
Mengaitkan pengetahauan dan
pengalaman siswa terkait
masalah nyata yang disampaikan
guru
Mencermati situasi yang
disajikan dalam LKS
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Menerapkan konsep yang baru
dipelajari
1
1
1
1
1
1
Memfokuskan perhatian pada
instruksi guru
memperhatikan apersepsi yang
disampaikan guru
memperhatikan pejelasan guru
tentang contoh manfaat materi
dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Kegiatan Guru
Pertemuan ke1
2
3
4
5
1
2
3
1
1
1
1
1
1
Mendiskusikan permasalahan
yang lebih kompleks dalam LKS
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Bertanya apabila menemui
kesulitan terkait materi
Mempresentasikan jawaban dari
masalah dalam LKS
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Meminta siswa
mendiskusikan hasil
pekerjaannya dengan teman
dalam kelompok
1
1
1
1
1
9
Meminta siswa mendiskusikan
permasalahan yang lebih
kompleks yang ada dalam LKS
1
1
1
1
10
Membimbing siswa yang
merasa kesulitan
Meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
Meminta kelompok lain
mencermati jawaban
kelompok penyaji
Memberikan penguatan
terkait materi
Memberikan apresiasi
terhadap hasil kerja siswa
Memberikan kesempatan
bertanya tentang materi yang
belum dipahami berkaitan
dengan yang baru saja
Dipelajari
1
1
1
0
0
0
11
12
13
14
15
Pertemuan ke-
Mendiskusikan hasil pekerjaan
dengan teman satu kelompok
8
6
Kegiatan Siswa
273
4
5
6
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
Mencermati jawaban kelompok
penyaji
0
0
1
1
1
1
Mencatat hal-hal penting yang
disampaikan guru
mendengarkan apresiasi yang
diberikan
bertanya apabila ada yang belum
dipahami terkait materi yang
dipelajari
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
16
17
Pertemuan ke-
Kegiatan Guru
Membuat simpulan materi
yang telah dipelajari
Mengecek ketercapaian
tujuan pembelajaran melalui
tanya jawab
Pertemuan ke-
Kegiatan Siswa
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
0
1
1
0
1
1
membuat simpulan materi yang
telah dipelajari
siswa yamg ditunjuk menjawab
pertanyaan guru
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
0
1
1
0
1
1
18
Memberikan tugas
untukmengerjakan soal yang
ada di LKS atau di buku
Paket
1
1
1
1
1
1
mencatat tugas yang diberikan
guru
1
1
1
1
1
1
19
Memberikan tugas untuk
mempelajari materi
berikutnya
Menutup pembelajaran
dengan salam
Jumlah
1
1
0
1
1
1
mencatat tugas yang diberikan
guru
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
menjawab salam
1
1
1
1
1
1
16
18
19
19
20
20
Jumlah
16
17
19
19
80
90
95
95
100
100
Persentase (%)
80
85
95
95
20
Persentase (%)
93.33
92.50
274
20
100
19
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi keuangan
DAFTAR NILAI UJIAN
REKAPITU
LASI
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
NAMA SEKOLAH
: SMP NEGERI 2 PURWOSARI
NAMA TES
MATA PELAJARAN
: TES LITERASI KEUANGAN
: MATEMATIKA
KELAS
TANGGAL TES
: VII B
: 25 MEI
2019
MATERI POKOK
: ARITMETIKA SOSIAL
NAMA SISWA
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
TERKECIL
TERBESAR
RATA-RATA
L/P
L
P
P
P
P
P
L
P
L
L
P
P
L
L
L
L
P
L
P
L
L
L
L
L
L
L
P
P
L
:
:
:
275
KKM
-
NILAI
76
80
72
84
76
100
76
84
72
76
80
76
76
60
76
68
84
76
84
80
44
76
76
84
76
64
80
96
52
44,00
100,00
76,31
75
KETUNTASAN
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SIMPANGAN BAKU
:
10,85
- Jumlah peserta test
- Jumlah yang lulus
- Jumlah yang tidak lulus
- Jumlah yang di atas rata-rata
- Jumlah yang di bawah ratarata
:
:
:
:
29
22
7
22
276
:
orang
orang
orang
orang
7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa
DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AWAL SISWA
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
1
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
2
4
4
3
4
4
2
3
3
3
3
4
4
2
4
3
2
4
1
2
2
4
5
5
2
4
3
2
5
5
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
5
3
Skor Item
6 7 8 9 10 11 12 13
5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 4 4
4 3 4 4 2 5 5 4
4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 5 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 5 3 4
4 3 4 3 4 4 3 4
4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 2 4
5 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 2 5 4 5
3 1 3 4 2 4 2 4
4 4 4 2 4 4 4 4
4 5 5 4 3 5 4 4
3 1 3 4 2 4 3 3
5 4 4 4 5 5 2 5
4 4 4 4 5 4 3 5
4 3 4 3 4 4 3 3
5 4 4 4 4 4 1 5
5 4 5 5 3 5 3 5
5 4 4 4 4 4 2 3
5 4 4 4 4 4 2 3
4 2 4 4 2 4 2 4
5 5 5 5 4 5 2 4
4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 4 3 4 4 2 3
277
Jumlah
Kategori
53
53
51
53
54
54
50
51
44
49
49
54
50
53
41
50
55
41
54
50
44
48
55
50
51
44
56
51
43
50,29
B
B
B
B
B
B
B
B
KB
B
B
B
B
B
KB
B
SB
KB
B
B
KB
B
SB
B
B
KB
SB
B
KB
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa
DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AKHIR SISWA
NO
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
1
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
2
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
5
3
3
3
3
3
4
4
5
3
4
4
4
5
4
5
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
5
3
3
3
4
4
3
3
5
4
3
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
3
5
3
4
4
5
3
Skor Item
6 7 8 9 10 11 12 13
5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 5 4 4
5 5 4 4 3 5 4 5
4 5 5 4 4 5 5 5
4 5 5 4 4 5 4 4
5 4 4 5 4 5 3 5
4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 5 5 4 5 3 4
4 5 5 4 4 4 1 4
4 4 4 4 4 5 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4
4 5 5 4 4 5 3 5
4 3 3 4 3 4 3 3
5 4 5 4 3 5 4 4
5 5 5 3 4 5 3 4
4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 3 4
5 5 5 4 4 5 4 4
5 3 5 5 4 5 3 4
4 3 3 3 3 4 3 3
4 5 5 4 4 5 3 4
5 5 5 5 3 5 4 5
4 5 3 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4
5 5 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 5 5 3 4
4 3 4 3 3 4 3 3
278
Jumlah
Kategori
53
56
59
59
57
59
51
54
50
50
51
55
44
53
52
52
57
51
59
55
43
53
56
53
49
49
60
60
44
53,57
B
SB
SB
SB
SB
SB
B
B
B
B
B
B
KB
B
B
B
SB
B
SB
SB
KB
B
SB
B
B
B
SB
SB
KB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba
Foto Kegiatan Ayo Mengaitkan
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Ayo Mengalami
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Ayo Menerapkan
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Ayo Bekerja sama
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Ayo Mentransfer
284
Download