PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Magister Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Asrodin NIM. 161442003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Magister Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Asrodin NIM. 161442003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ASRODIN: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Tesis. Program Magister Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Salah satu pengetahuan dan ketrampilan hidup yang penting dan harus dikuasai oleh siswa sebagai bekal hidupnya adalah tentang literasi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis, dan efektif dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan perangkat ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick dan Carry dimana tahapannya meliputi tahap analysis, design, development, implementation dan evaluation. Uji coba perangkat dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu validasi ahli, uji coba keterbacaan/terbatas oleh 8 siswa, dan tahap implementasi pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari. Data dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, tes hasil belajar, dan angket tentang sikap keuangan siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif kemudian diubah ke dalam skala lima. Produk perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dalam penelitian ini jika memenuhi kriteria: (1) valid apabila hasil penilaian ahli baik RPP maupun LKS masuk dalam kategori minimal baik; (2) praktis apabila hasil penilaian guru, hasil penilaian siswa, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam kategori minimal baik; dan (3) efektif apabila rata-rata hasil tes hasil belajar mencapai nilai minimal 75, persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75 adalah minimal 75%. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil validasi ahli dan praktisi, perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria valid; (2) produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis; dan (3) produk perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif didasarkan pada hasil tes yang menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah mencapai nilai minimal 75. Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, pendekatan kontekstual, literasi keuangan, siswa SMP 2 Purwosari vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT ASRODIN: Development of Mathematics Teaching Kit with Teaching and Learning Approach to Developing Financial Literacy SMP Negeri 2 Purwosari. Thesis. Master Program of Mathematics Faculty of Teacher Training and Education Sanata Dharma Yogyakarta. Contextual Students of Education, University, This research is aimed to produce mathematics teaching kit for junior high school which is qualified using contextual teaching and learning approach through five stages such as relating, experiencing, applying, cooperating, and transferring (REACT) to developing financial literacy students of SMPN 2 Purwosari. This study was a research and development study using ADDIE model, which was developed by Dick and Carry with some modifications. The stages of this research included analysis, design, development, implementation, and evaluation. The try out was done in three stages, that is expert validation, small group try out and field try out. The field try out was conducted at class VIIB students of SMPN 2 Purwosari, which is school in middle level. Data were collected through a financial literacy test, personal financial attitude questionnaire, learning enforcement observation sheet, validation sheet, and teacher’s and student’s assessment sheet. The data were analyzed quantitatively and descriptively. Some criteria used in this research are: the developed product meets the criteria of valid if the expert appraisal were in the “good category”; (2) the developed product meets the criteria of practical if the teacher’s assessment, student’s assessment, and the percentage of learning enforcement were in the “good category”; and (3) the developed product meets the criteria of effective if the average of the financial literacy test fulfill the minimum score of 75, the percentage of students with minimum score of 75 is 75%. The result of the study reveals that: (1)the developed product of the teaching kit, such as Lesson Plan and Student’s Worksheet, meets the criteria of valid based on expert appraisal which was in the “very good” category; (2) the developed product meets the criteria of practical based on teacher’s assessment, students’ assessment, and percentage of learning enforcement which were in the “very good” category; and (3) the developed product of the teaching kit meets the criteria of effective, based on the result of the financial literacy test which has shown that 75,86% of the students fulfill the minimum score of 75. Keywords: development, teaching kit, contextual teaching and learning approach, financial literacy, students of SMP 2 Purwosari vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia ke zaman yang terang. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada orang tua, istri tercinta dan teman-teman semua, dan dukungan yang begitu besar serta penantian yang begitu sabar, sehingga penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan studi. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing dan juga selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan Matematika; 2. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Matematika Program Magister Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuannya selama kuliah disini; 3. Guru Matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang berkenan sebagai narasumber dan membantu terlaksananya penelitian ini; 4. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Purwosari yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan uji coba lapangan di sekolah; viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Siswa-siswi kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari atas kerjasamanya selama uji coba lapangan; 6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat hingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini; 7. Teman-teman S2 Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang selalu berbagi ilmu dan saling mendukung selama masa studi; 8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tesis ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian selanjutnya. Yogyakarta, 08 Juli 2019 Asrodin ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .............. v ABSTRAK .......................................................................................................... vi ABSTRACT ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR.......................................................................................viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8 C. Rumusan Masalah.............................................................................................. 9 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9 E. Penjelasan Istilah ............................................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 12 A. Kajian Teori ........................................................................................................ 12 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pembelajaran Kontekstual ................................................................................................. 12 a. Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 12 b. Pembelajaran Matematika ............................................................... 15 c. Pembelajaran Matematika SMP ..................................................... 20 d. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pembelajaran Kontekstual .............................................................. 23 2. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika ......................... 30 a. Pengertian Literasi keuangan.......................................................... 30 b. Indikator Literasi keuangan ............................................................ 35 c. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika................. 37 d. Mengukur Literasi keuangan .................................................. 39 3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP ............ 41 a. Perangkat Pembelajaran ................................................................... 41 b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE ................................... 48 c. Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...... 55 B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................................... 58 C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 61 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 62 A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 62 B. Objek Penelitian ................................................................................................. 62 C. Lokasi Implementasi ......................................................................................... 63 D. Prosedur Penelitian Pengembangan .............................................................. 63 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Menganalisis (Analysis) ................................................................. 63 2. Mendesain (Design) ....................................................................... 64 3. Mengembangkan (Development) ................................................... 64 4. Mengimplementasikan (Implementation) ...................................... 65 5. Mengevaluasi (Evaluation) ............................................................ 66 D. Desain Uji Coba Produk .................................................................................. 66 1.Desain Uji Coba .............................................................................. 66 2.Subjek Uji Coba .............................................................................. 68 3.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 68 4.Teknik Analisis Data .................................................................................. 78 E. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 85 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................................. 86 A. Hasil Pengembangan Produk Awal ............................................................... 86 1. Deskripsi Tahap Menganalisis (analysis) ...................................... 86 2. Deskripsi Tahap Mendesain (design) ........................................... 95 3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (development) ....................... 101 4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (implementation) ........... 102 4. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (evaluation)..................................... 103 B. Hasil Uji Coba Produk .................................................................................... 103 1. Hasil Validasi Ahli ....................................................................... 103 2. Hasil Uji Coba Terbatas ............................................................... 104 3. Hasil Uji Coba Lapangan ....................................................................... 106 C. Analisis Data ..................................................................................................... 114 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran ........................... 114 2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran .................... 116 3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................ 118 D. Revisi Produk ................................................................................................... 119 1. Revisi Draf Produk Awal ............................................................. 119 2. Revisi Produk Uji Coba Terbatas ................................................. 125 3. Revisi Produk Uji Coba Lapangan ...................................................... 126 E. Kajian Produk Akhir ....................................................................................... 127 1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran.............................................. 128 2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran ........................................... 128 3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................................... 129 F. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 131 G. Refleksi ............................................................................................... 132 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 133 A. Simpulan Tentang Produk ............................................................................. 133 B. Saran Pemanfaatan Produk ............................................................................ 134 C. Diseminasi dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ............................ 135 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 136 LAMPIRAN xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY, dan Nasional Pada soal Literasi Keuangan .................................................... 6 Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan ...................................................... 37 Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait Literasi Keuangan .............................................................................................. 39 Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen ............................... 56 Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen ...................................................... 56 Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett ...................................................................................... 77 Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris.............................. 78 Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 78 Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5 ....................................................... 79 Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran ............................................. 80 Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP ...................................... 80 Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS ..................................... 80 Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran. ................................................................................................... 81 Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran berdasarkan Penilaian Guru dan Siswa .............................................................................. 82 Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan Pembelajaran........ 82 Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa. ............................................................................... 84 Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa .......... 84 Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Literasi xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keuangan ........................................................................................................... 89 Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran. .................................... 103 Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran ......... 103 Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII...................................... 105 Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas Guru Kelas VII. ...................................... 105 Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru. ...................................................................... 108 Tabel 24. Rekapitulasi Penilaian Siswa ...................................................................... 108 Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .............. 109 Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa. ................................................. 110 Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek Pengetahuan. ................................................................................................... 110 Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek Keterampilan .................................................................................................. 110 Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi keuangan Berdasarkan Persentase Tiap Kategori .................................................................................................. 111 Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112 Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112 Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Skor Rata-rata. .. 112 Tabel 33. Data Hasil Angkep Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator. ............. 113 Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan Pengetahuan. ................................................................................................... 113 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran. ..................... 114 Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek. ................................. 115 Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek. ................................. 115 Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru. ............ 116 Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa. ............................................... 117 Tabel 40. Hasil Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran. ........................... 117 Tabel 41. Hasil Analisis Tes Kemampuan Keuangan Siswa. ................................ 118 Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa. ..................................................... 118 Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP. ........................................................................................ 120 Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS. ........................................................................................ 122 Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas. ......................................... 125 Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ........................................ 126 Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ....................................... 127 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Indeks Financial Literacy.............................................................................. 2 Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010) ................... 35 Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE ................................................... 50 Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP untuk Mengembangkan Literasi Keuangan ........... 61 Gambar 5. Alur Penyajian Materi .................................................................................. 90 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran.......................................................................... 144 Lampiran 2. Lembar Validasi RPP Ahli 1 ................................................................. 221 Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2 ................................................................. 224 Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1 ................................................................. 227 Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2 ................................................................. 230 Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1.......... 233 Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2 .......... 236 Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 1 ........................................................................................................... 239 Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Be ntuk Non Tes Ahli 2. .......................................................................................................... 242 Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa ........................................ 245 Lampiran 11. Lembar Penilaian Keterbacaan oleh Guru ....................................... 247 Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru. ....................................... 250 Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa ....................................... 253 Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .......................... 255 Lampiran 15. Kisi-kisi dan Instrumen Tes Literasi Keuangan. ............................ 258 Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP....................................................................... 266 Lampiran 17 Data Hasil Validasi LKS. ...................................................................... 267 Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes............... 268 Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes ...... 269 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru ........... 270 Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa. ........ 271 Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan pembelajaran ........................................................................................... 272 Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi Keuangan ...................................................... 275 Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa ........................... 277 Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa. ......................... 278 Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian......................... 279 Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba. ................................................ 280 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, permasalahan ekonomi semakin kompleks sehingga menuntut manusia untuk terus dapat memenuhi kebutuhannya. Ditambah dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak tahun 2015. Berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan oleh pasar semakin meningkat. Saat ini, masyarakat cenderung untuk melakukan pembelian tanpa memperhatikan prinsip keuangan. Prinsip keuangan yaitu membeli barang dan jasa yang dibutuhkan (need) bukan yang diinginkan (want). Era konsumsi saat ini semakin membuat konsumen tidak rasional dalam membeli kebutuhannya, termasuk anak dan remaja. Bahkan mereka merupakan segmen pasar yang sangat potensial karena sifatnya yang multidimensi, yaitu sebagai pasar primer karena mereka memiliki kebutuhan yang beragam, pasar pengaruh karena mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan orangtuanya dan pasar masa depan karena mereka menjadi segmentasi pasar yang potensial dengan pertambahan usianya (Suprapti dalam Nokadianti, 2013: 55). Setiap individu harus memiliki kecerdasan serta skill untuk mengelola keuangan pribadinya. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang benar, maka individu diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya. Dalam rangka memperoleh kesejahteraan keuangan, individu perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi seseorang dalam 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengelola keuangan, yang lebih dikenal dengan literasi keuangan. Negara-negara maju seperti seperti Amerika, Belanda, Swedia, Italia, Jepang, dan Selandia Baru (Lusardi, A & Mitchell, 2011: 9) juga gencar memberikan edukasi finansial kepada masyarakatnya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sadar pentingnya pendidikan literasi keuangan. Pemerintah dan otoritas publik memastikan bahwa seluruh penduduk memahami secara benar tentang literasi keuangan sehingga dapat berdampak positif bagi setiap individu atan dan peningkekonomi khususnya secara global. Bernheim, Garrett dan Maki (1997: 30) menyatakan bahwa pemberian pendidikan dan pengalaman keuangan yang diterapkan kepada siswa di Amerika Serikat dalam jangka panjang dapat meningkatkan tabungan individu dan mengakumulasi kemakmuran ketika mereka dewasa. Indonesia juga mulai memusatkan perhatian pada pentingnya literasi keuangan terlihat dari adanya Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) yang pada pasal 2 menyatakan PUJK wajib melaksanakan kegiatan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. OJK juga telah meluncurkan program Strategi Nasional Literasi Keuangan (SNLK). Pada dunia pendidikan, OJK telah bekerja sama dengan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyusun buku edukasi keuangan yang nantinya akan dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai literasi keuangan. Terkhusus bagi guru, OJK memberikan kegiatan edukasi Training of Trainers (ToT) bertujuan agar guru sebagai sebagai pendidik dan fasilitator dapat menyampaikan pengetahuan keuangan sehingga dapat meningkatkan literasi keuangan siswa. Pemahaman literasi keuangan sebaiknya diberikan sedini 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mungkin sehingga ketika sudah dewasa, individu paham mengelola keuangan secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan. Siswa yang sudah memahami literasi keuangan akan terbiasa dengan pegendalian diri yang berdampak pada pengurangan perilaku konsumtif. Menurut hasil survey literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih sangat rendah sebesar 21,84% (Dwiastanti 2015: 99). Itu berarti bahwa dari 100 orang Indonesia, hanya sekitar 21 orang yang memahami makna, fungsi dan pengelolaan keuangan. Menurut Master Card dalam Indeks Financial Literacy 2014 dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan tahun 2014, Indonesia berada di urutan ke 14 dari 16 negara. Gambar 1.1 Indeks Literasi Keuangan 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Indeks literasi keuangan berdasarkan tingkat pendidikan menurut hasil survei otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pada tingkat perguruan tinggi sudah cukup bagus sebesar 56,4%, tingkat sekolah lanjutan sebesar 35,7%, tingkat sekolah dasar sebesar 24,6% dan tidak sekolah sebesar 16,3%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih rendahnya tingkat literasi keuangan khususnya siswa. Rendahnya tingkat literasi keuangan siswa akan menyebabkan siswa kurang mampu mengontrol diri sehingga cenderung berperilaku konsumtif. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawati dalam Nokadianti (2013) menunjukkan bahwa perilaku konsumtif remaja pada umumnya 50% dari 100 siswa tergolong kategori yang kurang baik, ini dibuktikan dari remaja yang tidak membuat rencana pembelian sebelumnya sehingga mereka sering membeli barang dikarenakan ajakan teman serta suka sekalinya mereka pergi ke pusat perbelanjaan seperti mall. Perilaku konsumtif yang dilakukan remaja pada saat ini merupakan suatu realita yang ada, yang bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga negara lain. Agar keadaan seperti ini tidak semakin memburuk, sebaiknya remaja dibekali dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik. Ini yang menjadi alasan pentingnya edukasi literasi keuangan harus dimulai di sekolah. Remaja yang sudah dibekali literasi keuangan akan mampu membedakan mana yang menjadi kebutuhan (need) dan mana yang hanya sekedar keinginan (want), dan mampu mengendalikan diri dalam melakukan perilaku konsumtif sehinga di masa depan mereka mampu mengelola keuangan mereka dengan bijak. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengembangan literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika (McCormick, 2009). Dalam Permendikbud nomor 58 tahun 2014 tentang kurikulum SMP disebutkan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar konteks matematika (kehidupan nyata, ilmu dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Karena masalah keuangan adalah juga merupakan masalah dunia nyata, maka pengembangan literasi keuangan sangat mendukung tujuan pembelajaran matematika tersebut. Hasil ujian nasional di SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun 2015 sampai 2018 pun menunjukkan bahwa untuk permasalahan terkait literasi keuangan, daya serap siswa masih tergolong rendah. Ada beberapa soal ujian nasional yang terkait dengan literasi keuangan. Data daya serap untuk soal terkait literasi keuangan tersebut ditunjukkan dalam tabel 1 berikut. 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Tingkat Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY dan Nasional Pada Soal Literasi Keuangan Tahun Indikator Ujian Nasional Sekolah Kab. DIY Nas Yang Diuji 48,39 54,41 67,49 62,19 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dg perbankan atau koperasi dlm aritmetika sosial 2014/2015 sederhana Menentukan lama menabung 71,67 70,08 78,18 71,63 Diberikan tabel tiga jenis barang, harga dan diskonnya, peserta didik dapat menentukan jumlah harga barang (yang harus dibayar) dari a jenis pertama, b jenis kedua dan c jenis ketiga (a, b, c hitungan asli kurang dari 5) 45,00 49, 47 58, 63 57, 39 2015/2016 Diberikan harga barang pertama n kali harga barang kedua. Jika diketahui harga barang a barang pertama dan b barang kedua, peserta didik menentukan jumlah harga p barang pertama dan q barang kedua (n, a, b, p, dan q adalah bilangan asli lebih dari 1 61,67 58, 33 66, 12 59, 69 2016/2017 Menghitung harga pembelian suatu barang, jika diketahui harga penjualan dan persentase keuntungan atau kerugian 44,00 44,54 55,13 45,60 Menghitung harga jual suatu 2017/2018 barang 51,56 50,78 61,34 48,54 40,63 45,91 54,69 41,95 Menentukan persentase suku bunga pertahun suatu tabungan Sumber: Puspendik, 2015-2018 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa daya serap siswa SMP Negeri 2 Purwosari pada soal terkait literasi keuangan masih rendah. Ini menunjukkan 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa hasil pembelajaran matematika belum dapat membantu siswa menyelesaikan masalah yang terkait dengan keuangan, sehingga pengembangan literasi keuangan siswa melalui pembelajaran matematika sangat diperlukan. Agar pengembangan literasi keuangan siswa melalui pembelajaran matematika dapat tercapai, sebelum mengajar guru perlu membuat perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya perangkat pembelajaran seperti RPP. Dalam Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses juga menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil wawancara kepada guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Purwosari, diperoleh informasi bahwa guru belum pernah membuat perangkat pembelajaran untuk mengembangkan literasi keuangan siswanya. Perangkat pembelajaran yang dibuat kebanyakan sebatas pemberian pengetahuan dan latihan soal-soal yang disesuaikan dengan kompetensi dasar yang tertuang dalam standar isi. Selain perangkat pembelajaran, pendekatan pembelajaran juga perlu diperhatikan agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam Permendikbud nomor 58 Tahun 2014 disebutkan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi yang diterima dan mereka dapat menangkap makna dalam tugastugas sekolah jika mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada tiga manfaat penggunaan pendekatan kontekstual menurut USA Today’s website (Smith, 2010: 25-26) yaitu : (1) siswa lebih responsif ketika menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi nyata; (2) siswa lebih tertarik dalam belajarnya sendiri jika langsung diterapkan dalam keluarga, masyarakat dan dunia kerja; (3) orang tua, siswa, dan anggota masyarakat dapat menggunakan dan mengaitkan ide-ide tersebut. Sedangkan menurut Satriani (2012: 14) manfaat penggunaan pendekatan kontekstual antara lain dapat menarik perhatian siswa dalam kegiatan menulis, meningkatkan motivasi siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kelas, membantu siswa mengkonstruk tulisannya, membantu siswa menyelesaikan masalahnya, menyediakan cara bagi siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain, dan membantu siswa merangkum dan merefleksikan pelajaran. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, pendekatan kontekstual dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan literasi keuangan siswa. Dan untuk membantu guru dalam mengembangkan literasi keuangan, maka diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah penelitian berdasarkan latar belakang tersebut adalah: 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Kemampuan siswa dalam hal literasi keuangan sangat penting, namun guru belum mengembangkan literasi keuangan melalui pembelajaran matematika di kelas. 2. Daya serap ujian nasional siswa SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun 2015 sampai dengan 2018 pada indikator soal yang berkaitan dengan literasi keuangan masih rendah. 3. Guru matematika SMP Negeri 2 Purwosari belum membuat perangkat pembelajaran yang dapat mengembangkan literasi keuangan siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari dilakukan? 2. Bagaimanakah kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk: 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII SMP 2 Purwosari 2. Menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII SMP 2 Purwosari yang berkualitas (valid, praktis, dan efektif). E. Penjelasan Istilah Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan adalah suatu proses, cara atau perbuatan mengembangkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bukan dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk perangkat pembelajaran untuk mengembangkan literasi keuangan. 2. Perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa RPP dan LKS. 3. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa. Pendekatan kontekstual di sini mencakup komponen relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. 4. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan terkait dengan keuangan. Indikator yang 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa dalam penelitian ini memuat aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap keuangan siswa. F. Manfaat Penelitian Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari yang diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Manfaat dari pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah agar dapat dijadikan kajian pustaka dalam bidang pendidikan khususnya keilmuan dalam bidang pendidikan matematika pada jenjang SMP. 2. Manfaat praktis a. Bagi guru, sebagai perangkat pembelajaran alternatif dalam proses pembelajaran, sebagai sarana mengembangkan literasi keuangan untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari. b. Bagi siswa, sebagai sarana untuk membantu siswa melakukan kegiatan yang mengembangkan literasi keuangan serta membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan karena berkaitan langsung dengan konteks kehidupan siswa, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. c. Bagi sekolah, sebagai sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan literasi keuangan siswa. 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual a. Belajar dan Pembelajaran Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relatif tetap. Perubahan tersebut dapat berubah dari yang sama sekali baru atau peningkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya. Oakes & Lipton (1999: 43) menyatakan bahwa “ learning refers to the processes and mental structures by which people accumulate experiences and make them into new meaning”. Artinya belajar adalah proses dan struktur mental di mana seseorang mengakumulasikan pengalaman dan membawanya kepada makna yang baru. Sedangkan Siregar & Nara (2011: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan. 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Pritchard (2009: 17) “ Constructivists view learning as the result of mental construction. That is learning takes place when new information is built into and added onto an individual’s current structure of knowledge, understanding and skills”. Yang berarti bahwa dalam pandangan konstruktivisme belajar adalah sebagai hasil konstruksi mental. Jadi belajar terjadi ketika informasi baru dibangun dan ditambahkan ke struktur pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan seseorang. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif membangun pemahamannya sendiri. Berdasarkan disimpulkan bahwa pengertian-pengertian belajar tersebut adalah suatu aktivitas maka dapat memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan memperbaiki sikap melalui pengalaman. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif membangun pemahamannya sendiri. Demikian juga di sekolah, siswa akan belajar dengan baik apabila ia diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membangun pemahamannya sendiri. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan cenderung bersifat tetap (Thobroni & Mustofa, 2013: 21). Sedangkan menurut Siregar & Nara (2011: 13) pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum 13 proses dilaksanakan, serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Miller, Linn & Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “ the teaching and learning process involves a continues and interrelated series of instructional decisions concerning ways to enhance student learning”. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa proses pembelajaran mencakup keputusan-keputusan pengajaran yang berkelanjutan dan saling berkaitan dengan memperhatikan cara-cara untuk meningkatkan belajar siswa. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 yang dimaksud dengan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Sedangkan dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Cowan (2006: 1) menambahkan bahwa “Teaching is more than just the delivery of strings of words to the listener: teaching must be meaningful to be remembered; it must be coherent to be understood; it must be planned to be continuous, and it must be enjoyed to be sustained 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI for the rest of one’s life.” Menurutnya pembelajaran lebih dari sekedar penyampaian serentetan kata kepada pendengar: pembelajaran harus bermakna untuk diingat, harus masuk akal untuk dipahami; ini harus direncanakan secara kontinu, dan harus menyenangkan untuk dipertahankan dalam sisa hidup seseorang (siswa). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan yang terencana secara terusmenerus dan memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif untuk meningkatkan belajar mereka seoptimal mungkin. Dengan demikian pembelajaran harus direncanakan agar peningkatan belajar dapat tercapai sesuai harapan. Selain itu pembelajaran juga harus dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif, sehingga pembelajaran harus berpusat pada siswa. Terlaksananya pembelajaran efektif tergantung pada kemampuan guru dalam menetapkan pengalaman belajar yang akan membawa kepada tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan (Kyriacou, 2009: 20). Agar tujuan tersebut tercapai masing-masing siswa harus terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran. b. Pembelajaran Matematika Sriraman & English (2010: 356) menyatakan bahwa Mathematics is a union of two sets: The first is set of collection, or structure of structures consisting of particular axioms, definitions, theorems, proofs, problems, and solutions. The second set consist of all the ways of thinking that are characteristics of the mental acts whose products comprise the first set. 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Artinya matematika adalah kumpulan atau struktur yang memuat aksioma, definisi, teorema, bukti, masalah dan solusi. Kumpulan yang memuat semua cara berpikir yang berupa aktivitas mental yang hasilnya seperti kumpulan pertama. Treffers (1986: 60) mengatakan bahwa “Mathematics is something that is built up from the learning individual: it is an activity”. Maksudnya, matematika dibangun dari belajar mandiri: ini adalah sebuah aktivitas. Sedangkan Fathani (2012: 24) berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut maka pengertian matematika adalah cara berpikir dengan logika dan aktivitas untuk memecahkan masalah mengenai bilangan. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. NCTM (2000: 5) menguatkan dengan menyatakan bahwa “In this changing world, those who understand and can do mathematics will have significantly enhanced opportunities and options for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to productive futures.” Artinya bahwa dalam dunia yang telah berubah, orang yang memahami dan dapat mengerjakan matematika akan meningkatkan peluang dan pilihan secara signifikan untuk membentuk masa depan. Kompetensi matematika membuka pintu pada masa depan yang produktif. 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada 6 prinsip yang perlu diperhatikan untuk matematika sekolah (NCTM, 2000: 11): a. keadilan (equity). Keunggulan dalam pendidikan matematika memerlukan keadilan, harapan yang tinggi dan dukungan yang kuat untuk semua siswa. 2) kurikulum (curriculum). Seperangkat kurikulum lebih dari sekedar kumpulan kegiatan; ini harus saling terkait, focus pada matematika yang penting dan diartikulasikan dengan baik antar tingkat. 3) pengajaran (teaching). Pembelajaran matematika yang efektif memerlukan pemahaman atas apa yang peserta didik ketahui dan perlu peserta didik ketahui dan kemudian menantang dan mendukung peserta didik untuk belajar dengan baik. 4) pembelajaran (learning). Peserta didik harus belajar matematika dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengalaman sebelumnya. 5) Penilaian (assessment). Penilaian harus mendukung pembelajaran matematika yang penting dan melengkapi informasi yang berguna untuk guru dan peserta didik. 6) Teknologi (technology). Teknologi adalah esensial dan belajar dan mengajar matematika; ini akan mempengaruhi matematika yang diajarkan dan meningkatkan belajar peserta didik. 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah pada bagian Pedoman Mata Pelajaran (PMP) matematika menyebutkan beberapa karakteristik matematika,yaitu: (1) Objek yang dipelajari abstrak; (2) Kebenarannya berdasarkan logika; (3) Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu; (4) Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya; (5) Menggunakan bahasa simbol; dan (6) Diaplikasikan dibidang ilmu lain. NCTM (2000: 16) juga menambahkan bahwa “effective mathematics teaching requires understanding what students know and need to learn and then challenging and supporting them to learn it well”. Maksudnya adalah bahwa pembelajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman tentang apa yang peserta didik ketahui dan perlu pelajari dan kemudian menantang dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik. Sehingga kemampuan guru dalam memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran matematika akan sangat mempengaruhi efektif atau tidaknya pembelajaran matematika. Gardner (Cowan, 2006: 24) mempercayai bahwa anak-anak memasuki sekolah dengan sekumpulan ide dan keterampilan yang telah mereka bentuk untuk menjelaskan dunia. Ini berarti bahwa mereka bukannya tidak tahu apapun. Sehingga guru perlu untuk memanfaatkan ide dan keterampilan peserta didik mereka sebelumnya dalam mempelajari sesuatu yang baru. Lebih lanjut NCTM (2000: 20) 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyatakan bahwa “ students must learn mathematics with understanding, actively building new knowledge from experience and prior knowledge.” Artinya, peserta didik harus belajar matematika dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan awal. Pengetahuan awal peserta didik adalah penting dalam merencanakan pembelajaran matematika, sehingga guru dapat merancang suatu kegiatan untuk menjadi pengalaman peserta didik dalam mempelajari matematika. Berdasarkan pengertian dan penjelasan tersebut, maka pembelajaran matematika adalah kegiatan atau aktivitas belajar peserta didik dan aktivitas guru yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik dalam mengkaji masalah yang berkaitan dengan matematika. Dalam merancang pembelajaran matematika, guru harus mempertimbangkan pengetahuan awal peserta didik agar kegiatan belajar yang dilakukan dapat menjadi pengalaman bagi peserta didik. Guru juga perlu memberikan kegiatan yang menantang agar apa yang dipelajari peserta didik dapat dipahami dengan baik. Chambers (2010: 102-103) menyarankan beberapa peran yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran matematika sebagai berikut. 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Memilih kegiatan yang sesuai yang memberikan tingkat tantangan yang tepat 3) Mengatur pertanyaan dan diskusi kelas 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4) Mendorong munculnya ide-ide individu tanpa lingkungan yang menghakimi 5) Bersama-sama dengan siswa menuliskan poin-poin pembelajaran c. Pembelajaran Matematika SMP Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses dijelaskan bahwa karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. Sehingga pembelajaran matematika di SMP disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai seperti yang telah tertulis dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran. Ruang lingkup materi matematika SMP sesuai Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah adalah : 1) Bilangan: bilangan rasional 2) Aljabar (pengenalan) 3) Geometri (termasuk transformasi dan bangun tidak beraturan) 4) Statistika dan peluang (termasuk metode statistika sederhana) 5) Himpunan 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kompetensi yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 21 tentang standar isi untuk mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut : 1) Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. 2) Memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar yang kontinu, rasa percaya diri, dan ketertarikan pada matematika. 3) Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 4) Memiliki sikap terbuka, objektif dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari. 5) Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas. 6) Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga perumuman/aturan umum dan memberikan prediksi. 7) Memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan urutan. 8) Mengenal bentuk aljabar sederhana (linear, kuadrat). 9) Memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam menyelesaikan persamaan. 10) Memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan menyajikan (diagram, tabel, grafik). 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11) Memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur- fitur (banyak sisi, keteraturan, ukuran),dan transformasi yang menghubungkannya. 12) Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya dengan hasil perhitungan. 13) Menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen. 14) Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian data. 15) Memahami konsep peluang empirik. 16) Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil. 17) Mengidentifikasi kecenderungan dan menyajikannya dalam aturan bilangan (barisan dan deret) atau relasi lainnya. 18) Memahami operasi pangkat, akar, bilangan dan kaitannya dengan konsep urutan. 19) Mengenal dan berbagai manipulasi/transformasi aljabar (mengkuadratkan dan memfaktorkan) dan menggunakannya dalam penyelesaian masalah seperti persamaan dan pertidaksamaan. 20) Menggunakan konsep diskriminan dalam mengidentifikasi eksistensi solusi dan interpretasi geometrisnya. 21) Mengelompokkan bangun datar menurut kesebangunan dan/atau kekongruenan. 22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22) Memberi estimasi dengan menggunakan perhitungan mental dan sifat-sifat aljabar. 23) Visualisasi dan deskripsi proporsi persentase, rasio, dan laju. 24) Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian termasuk penyajian data yang disertai statistik deskriptif. 25) Memahami konsep peluang empirik dan teoritik. 26) Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, memilih strategi yang paling efektif. Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran matematika SMP merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan peluang serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran matematika SMP. Pembelajaran yang dirancang perlu juga memperhatikan karakteristik peserta didik SMP yang berada pada usia 12-15 tahun. Pada usia ini siswa telah mampu berpikir secara abstrak, banyak berkawan dengan anak-anak sebaya dan telah memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan salah. d. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual Ojose (2011: 99) menyatakan bahwa cara menyajikan pembelajaran akan mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam matematika. Ia juga menyatakan bahwa dengan pemahaman konseptual siswa serta kesesuaian konten matematika dengan kehidupan sosial siswa 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akan memudahkan mereka mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata mereka. Jadi penyajian pembelajaran matematika harus benar-benar dekat dengan permasalahan siswa. Senada dengan pernyataan tersebut Baki, Catiglou, Costu, et al (2009: 1406) merekomendasikan agar pembelajaran matematika dilaksanakan dalam konten dan konteks. Dan pembelajaran yang memuat filosofi tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual masih berada dalam kerangka konstruktivisme. Konstruktivisme sangat menjanjikan bagi siswa untuk dapat meningkatkan kebahasaan dan keterampilan berkomunikasi sebaik atonomi, sosial perkembangan dan keterampilan kepercayaan diri, pro interaktif aktif dalam dan kontribusi individu yang bertanggungjawab (Can, 2009: 60). Contextual Teaching and Learning (CTL) memungkinkan peserta didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (Johnson, 2009 : 24). Senada dengan itu Riyanto (2010: 163) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam pendekatan kontekstual ini, siswa didorong untuk 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapai (Sardiman, 2014: 222) Pendekatan kontekstual bertujuan untuk menyediakan pengetahuan bagi siswa yang dapat diterapkan secara fleksibel dari satu masalah ke masalah yang lain dan dari satu konteks ke konteks yang lain (Tambelu, 2013: 27). The Center for Occupational Research and Development disingkat CORD (1999: 1) menjelaskan bahwa : “According to contextual learning theory, learning occurs only when students (learners) process new information or knowledge in such a way that it makes sense to them in their own frames of reference (their own inner worlds of memory, experience, and response).” Artinya berdasarkan teori belajar kontekstual, belajar terjadi hanya ketika peserta didik memproses informasi baru atau pengetahuan dalam cara yang berkesan baginya dalam bingkai yang disesuaikan (dalam memori dunia, pengalaman dan responnya). Pendekatan kontekstual menyediakan model konstruktivisme. Konsep pendekatan kontekstual adalah kompleks dan proses multiphase yang jauh melampaui metode drill-oriented, stimulus dan respon (CORD, 2000). Ada delapan komponen yang harus ada dalam pembelajaran CTL menurut Johnson (2009: 65-66) yaitu 1) Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, yaitu pembelajaran dilaksanakan agar dapat membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna antara ilmu yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari; 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2) Melakukan pekerjaan yang berarti, yaitu dalam pembelajaran siswa harus melakukan kegiatan yang berarti atau biasa terjadi dalam kehidupan; 3) Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, yaitu siswa melakukan pembelajaran yang diatur sendiri; 4) Bekerja sama, yaitu pembelajaran harus membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok dan membantu siswa berkomunikasi dengan orang lain 5) Berpikir kritis dan kreatif, yaitu siswa dilatih untuk dapat berpikir kritis dan kreatif; 6) Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, yaitu pembelajaran membantu individu untuk tumbuh dan berkembang 7) Mencapai standar yang tinggi, yaitu siswa dilatih untuk mencapai standar yang tinggi dalam belajar; 8) Menggunakan penilaian autentik, yaitu guru menggunakan penilaian autentik atau berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini tidak semua komponen di atas digunakan dalam pembelajaran, misalnya komponen dimana siswa melakukan pembelajaran yang diatur sendiri. Hal ini dikarenakan siswa SMP yang berada pada rentang usia 12-15 tahun, secara psikis anak cenderung masih labil dan mudah emosi. Siswa di sekolah tempat penelitian ini belum bisa untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. Hal ini terlihat ketika siswa diminta belajar mandiri karena guru ada tugas di 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI luar, sebagian besar siswa justru hanya ramai dan tidak melakukan aktivitas belajar sebagaimana mestinya. Selain itu, guru di kelas juga dapat berperan sebagai penunjuk jalan/arah ketika para siswa berada dalam kesulitan. Guru dapat memotivasi, menginspirasi, memberi tantangan kepada siswa agar proses KBM menjadi lebih menarik. Hingga pada akhirnya siswa benar-benar mengerti tentang gagasan yang diajarkan. Disinilah pentingnya ketika siswa belajar di kelas harus didampingi oleh guru sebagai fasilitator dalam belajar. Sedangkan menurut CORD (1999: 3), pendekatan kontekstual harus mencakup lima kegiatan yang biasa disingkat menjadi REACT, yaitu 1) Relating (mengaitkan), yaitu pembelajaran harus dalam konteks pengalaman hidup siswa; 2) Experiencing (mengalami), yaitu pembelajaran harus dalam konteks mengeksplorasi, menemukan dan menciptakan; 3) Applying (menerapkan), yaitu siswa harus menerapkan konsep dan informasi dalam konteks yang berguna sehingga siswa diharapkan dapat menerapkannya di masa depan; 4) Cooperating (bekerja sama), yaitu siswa melakukan aktivitas belajar secara berkelompok agar dapat saling berbagi, menanggapi, dan berkomunikasi; b. Transferring (mentransfer), yaitu pembelajaran dalam konteks pengetahuan yang sudah ada pada siswa, menggunakan dan membangun apa yang sudah dipahami siswa; 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siregar & Nara (2010: 117) berpendapat bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan hasil belajar lebih bermakna bagi siswa. Siswa juga akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam konteks dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal dalam memecahkan masalah kehidupannya di lingkungan masyarakat. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa. Pendekatan kontekstual di sini mencakup komponen relating, experiencing, applying, cooperating, dan tranferring. Langkah pembelajaran tersebut harus tersurat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang untuk mengembangkan literasi keuangan siswa. Pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual adalah proses pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan peluang serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran matematika SMP dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang mencakup lima 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegiatan relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring (REACT). Contoh penerapan kelima langkah tersebut dalam pembelajaran matematika diuraikan sebagai berikut. 1) Mengaitkan (relating) Pada tahap mengaitkan, guru memberikan permasalahan kontekstual yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar, karena konsep yang akan dipelajari sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. 2) Mengalami (experiencing) Pada tahap mengalami, siswa melakukan berbagai aktivitas untuk menemukan suatu konsep, prinsip, rumus, atau sifat. Siswa mengeksplorasi, mencoba-coba (trial and error), menemukan atau mengalami sendiri (learning by doing) sehingga siswa diharapkan dapat lebih memahami konsep, prinsip, rumus, atau sifat yang dipelajari. 3) Menerapkan (applying) Pada tahap menerapkan, siswa mencoba untuk menerapkan konsep, prinsip, rumus, atau sifat yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan. Permasalahan yang diberikan hendaknya realistis dan relevan, karena menurut penelitian, latihan soal yang realistis dan relevan akan memotivasi siswa dalam memahami suatu konsep (Crawford, 2001: 10). Dengan menyelesaikan permasalahan yang realistis dan relevan siswa akan mendapat gambaran bagaimana 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupa nyata. 4) Bekerja sama (cooperating) Pada tahap bekerja sama, siswa belajar, bertukar pikiran dengan berdiskusi dengan orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berpasangan ataupun berkelompok. Bekerja sama pada dasarnya merupakan tahap yang fleksibel, artinya tidak harus dilakukan setelah tahap menerapkan, namun dapat dilakukan pada tahap manapun. Dengan bekerja sama akan membiasakan siswa untuk menyelesaikan masalah bersama dan berkomunikasi dengan orang lain. Kegiatan ini juga selaras dengan pendekatan kontekstual, di mana dalam kehidupan nyata siswa akan hidup berdampingan dan berkomunikasi dengan orang lain. 5) Mentransfer (transferring) Pada tahap mentransfer, siswa diharapkan dapat menggunakan konsep, prinsip, rumus atau sifat yang telah dipelajari dalam konteks dan situasi yang berbeda. Pada tahap ini, guru sebaiknya memberikan permasalahan kontekstual dalam konteks yang bermacam-macam. Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi yang diberikan. 2. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika a. Pengertian Literasi Keuangan Salah satu elemen penting stabilitas ekonomi adalah financial literacy (International Network on Financial Education [INFE] dikutip 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OECD, 2014: 7). Rendahnya literasi keuangan masyarakat suatu negara akan berakibat pada terjadinya krisis ekonomi. Kehidupan saat ini sangat berbahaya bagi orang-orang yang financially illiterate (tidak melek keuangan), karena tanpa pengetahuan yang tepat, seseorang akan sangat menderita kerugian (Lawless, 2010: xii). Terlebih lagi banyak literatur yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara literasi keuangan dan kesejahteraan keluarga (Mahdzan & Tabiani, 2013: 42). Survei yang dilakukan oleh OJK pada 2016, menghasilkan data bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia hanya 29,66% (OJK, 2016). Kriteria masyarakat yang melek keuangan adalah memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Banyak peneliti yang menegaskan bahwa, seseorang yang financially literate akan tahu bagaimana mengatur keuangan mereka, mengerti bagaimana institusi keuangan bekerja, dan mempunyai kemampuan analitis (Mahdzan & Tabiani, 2013: 43). Ryan (2008: vi) menegaskan bahwa dengan mempelajari tentang keuangan akan membantu siswa membuat keputusan keuangan yang baik untuk masa sekarang dan yang akan datang, dan keputusan yang diambil tersebut akan mempengaruhi pemasukan yang akan diperoleh sepanjang 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hidup. Oppong-Boakye & Kansanba (2013: 36) menambahkan bahwa literasi keuangan sangat penting agar siswa dapat mengatur keuangan dan memperoleh keuntungan dari kesempatan investasi. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan pemahaman konsep keuangan dan resiko, dan keterampilan, motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tersebut untuk membuat keputusan yang efektif dalam konteks keuangan, untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan individu dan masyarakat, dan untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi (OECD, 2014: 33). Senada dengan hal tersebut,. Kementrian pendidikan Ontario mendefinisikan literasi keuangan sebagai “Financial literacy [as] having the knowledge and skills needed to make responsible economic and financial decisions with competence and confidence” (The Ministry of Ontario, 2011: 3). Artinya, literasi keuangan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan ekonomi dan keuangan yang bertanggung jawab dan keputusan keuangan dengan kompetensi dan kepercayaan diri. Pacific Policy Research Center (2010: 1) menyatakan bahwa “Financial literacy speaks to the set of skills individuals need to make informed economic decisions”. Artinya literasi keuangan berbicara tentang sekumpulan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan ekonomi. Schagen dan Lines dalam Literasi keuangan Foundation of Australian Government (2007: 1) menyatakan bahwa literasi keuangan 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah “Ability to make informed judgements and to take effective decisions regarding the management of money”. Dari pernyataan tersebut literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat penilaian terhadap informasi dan mengambil keputusan yang efektif terkait dengan manajemen keuangan. Arthur (2011: xiii) menambahkan bahwa menjadi melek secara keuangan harus mancakup lebih dari sekedar kemampuan memahami perbedaan antara bunga riil dan nominal atau bagaimana bunga majemuk bekerja. National standards in K-12 personal finance education (2015: 1) mendefinisikan literasi keuangan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur sumber keuangan secara efektif untuk keamanan keuangan seumur hidup. Ada dua elemen kunci dalam literasi keuangan, yaitu bahwa literasi keuangan lebih dari sekedar pengetahuan atau informasi, tapi juga kemampuan menggunakan informasi dan sumber adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Buckland (2010: 360) mendefinisikan literasi keuangan sebagai “having appropriate knowledge, skills and attitude about daily and longer term finances to maintain or promote one’s financial wellbeing”. Yang berarti bahwa literasi keuangan berarti memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tepat tentang keuangan sehari-hari dan keuangan jangka panjang untuk mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan keuangan pribadi. Definisi tersebut mencakup tiga 33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI komponen yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agarwala, Barua, Jacob, et al. (2012) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara lebih baik tentang literasi keuangan. Pengetahuan dan sikap keuangan yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang baik pula (Atkinson & Messy, 2012: 10). Oleh karena itu untuk memperkuat hasil pengukuran literasi keuangan siswa peneliti akan mengukur pengetahuan literasi keuangan dan sikap keuangan pribadi. Nitko & Brookhart (2011: 433) menyatakan bahwa “attitudes are charatersitics of persons that describe their positive and negative feelings toward particular onjects, situations, institutions, person or ideas”. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sikap adalah karakteristik seseorang yang menjelaskan perasaan positif dan negatif terhadap objek, situasi, institusi, seseorang atau ide tertentu. Sedangkan Allport dalam Gable (1986: 4) menjelaskan sikap sebagai keadaan mental dan kesiapan saraf, mengorganisasikan pengalaman, menggunakan arahan atau pengaruh dinamis terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi-situasi yang ikut terkait. Sedangkan menurut Rokeach dalam Shumway (1980: 356) sikap adalah organisasi beberapa keyakinan yang difokuskan pada obyek atau situasi yang mempengaruhi seseorang untuk merespon dalam cara khusus. Jadi sikap keuangan pribadi adalah karakteristik yang menjelaskan perasaan positif dan negatif terhadap keuangan diri sendiri atau keuangan pribadi. 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari berbagai pengertian di atas maka literasi keuangan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan terkait dengan keuangan. Selain ditunjukkan oleh pengetahuan dan keterampilan, literasi keuangan juga harus didukung dengan sikap keuangan pribadi serta perilaku keuangan yang positif. Karena sikap keuangan pribadi yang positif akan membawa kepada perilaku keuangan yang positif pula. b. Indikator Literasi Keuangan Dalam pembahasan sebelumnya telah diperoleh pengertian financial literacy atau literasi keuangan, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan terkait dengan keuangan. Literasi keuangan memiliki dimensi tambahan, yaitu penerapan, atau dalam hal ini adalah keterampilan. Dengan demikian literasi keuangan mencakup pengetahuan keuangan dan kepercayaan diri untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan keuangan (Huston, 2010: 307). Secara jelas konsep literasi keuangan disajikan dalam Gambar 2. DIMENSI PENERAPAN Kemampuan dan kepercayaan diri untuk menerapkan secara efektif atau menggunakan pengetahuan terkait konsep dan produk keuangan pribadi PENGETAHUAN KEUANGAN DIMENSI PENGETAHUAN Pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pengalaman khusus berkaitan dengan konsep dan produk keuangan pribadi LITERASI KEUANGAN Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010) 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI McCormick (2009: 71) menambahkan bahwa pengetahuan dasar keuangan untuk anak-anak dan orang dewasa antara lain manajemen keuangan terkait dengan banking, keuangan, tabungan, kredit, dan lainlain. Sedangkan Kementerian Pendidikan Ontario (The Ministry of Education of Ontario, 2011: 3) membagi literasi keuangan kedalam dua indikator, yaitu 1) pengetahuan dalam area tabungan, pembelanjaan, pinjaman dan investasi dan 2) keterampilan dalam pemecahan masalah, inquiry, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan literasi terkait masalah keuangan. Literasi keuangan juga memuat tentang perencanaan keuangan atau manajemen keuangan (Lusardi, 2014; William G Gale & Ruth Levine, 2010) dalam konteks kehidupan siswa: pribadi, rumah dan keluarga, sekolah dan tempat kerja, dan masyarakat umum (OECD, 2014: 38). Selain pengetahuan dan keterampilan keuangan, dalam penelitian ini juga mengukur sikap keuangan pribadi. Karena pengetahuan dan sikap keuangan yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang baik pula (Atkinson & Messy, 2012: 10) seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Sikap keuangan pribadi mencakup tiga indikator, yaitu keyakinan dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan kecenderungan konsumsi. Ketiga indikator ini diadopsi dari Agarwala, Barua, Jacob, et al (2012: 16). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan mengenai indikator literasi keuangan, maka indikatorindikator yang akan digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam penelitian ini memuat aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap keuangan seperti diringkas pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan Aspek Indikator Konteks Tabungan (saving) Semuanya dalam Pengetahuan Uang dan transaksi (money and empat konteks: Keuangan 1. Pribadi transaction) (individual) Pinjaman (borrowing) 2. Rumah dan Keterampilan Pemecahan masalah keluarga (home Keuangan Pengambilan keputusan and family) Sikap Keyakinan dalam perencanaan 3. Sekolah dan Keuangan Keuangan tempat kerja Kecenderungan menabung (school and untuk kebutuhan masa depan work) Kecenderungan konsumsi 4. Masyarakat (society) c. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika Cai, Perry & Wong (2009: 23) menyatakan bahwa matematika berpengaruh terhadap cara kita memahami lingkungan, mengontrol keuangan kita, membangun perusahaan dan menjalankan bisnis. Menurut pendapat ini maka matematika berperan penting dalam bagaimana seseorang mengatasi masalah keuangannya. Keterkaitan antara matematika dan literasi keuangan juga dikemukakan oleh The Financial Literacy and education Commission’s (FLEC), dengan pernyataannya bahwa literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika. FLEC pada tahun 2006 melaporkan temuan Treasury Department’s bahwa lima titik akses untuk membawa pendidikan keuangan ke sekolah adalah: (1) menetapkan standar, (2) tes, (3) buku 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teks, (4) materi pendidikan keuangan dan (5) pelatihan guru. Walaupun tidak semua sekolah dapat menetapkan standar pendidikan keuangan dalam kurikulum, namun dapat menggunakan strategi mengintegrasikannya melalui matematika, studi sosial, dan keluarga dan ilmu konsumer di kurikulum tingkat pendidikan dasar, dan mata pelajaran lain seperti ekonomi dan pendidikan bisnis di kurikulum pendidikan tingkat atas (McCormick, 2009: 74). Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak menetapkan literasi keuangan sebagai standar dalam pendidikannya, sehingga dengan berlandaskan pendapat FLEC dalam McCormick (2009: 74) pengembangan literasi keuangan di Indonesia dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikannya melalui pembelajaran matematika. Tidak semua kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika di SMP dapat diintegrasikan dengan literasi keuangan, sehingga peneliti menganalisis kompetensi dasar dan indikator literasi keuangan untuk menentukan kompetensi-kompetensi dasar yang sesuai dengan indikator literasi keuangan. Tabel 3 berikut menyajikan hasil analisis kompetensi dasar matematika SMP yang terdapat pada Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 yang potensial untuk diintegrasikan dengan literasi keuangan. 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait Literasi Keuangan Kelas/ Semester VII Kompetensi Dasar Indikator Literasi Keuangan 3.9 Mengenal dan menganalisis Pengetahuan: berbagai situasi terkait aritmetika sosial Tabungan, uang dan (penjualan, pembelian, potongan, transaksi, pinjaman keuntungan,kerugian,bunga tunggal, Keterampilan: persentase, bruto, neto, tara) Pemecahan masalah, c. Menyelesaikan masalah berkaitan pengambilan dengan aritmetika sosial (penjualan, keputusan keuangan pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) Terkait dengan strategi pembelajarannya, berdasarkan hasil penelitian Pang (2010: 675-676) menyarankan bahwa untuk membantu siswa membangun kemampuan literasi keuangan, sangat penting bagi guru untuk membantu siswa membangun pemahaman yang baik tentangkonsep utama ekonomi melalui variasi penggunaan dalam dimensi yang berkaitan dengan obyek yang dipelajari dan konteksnya. Dengan demikian maka siswa akan lebih peka terhadap situasi yang mereka hadapi dan mereka dapat membuat membuat keputusan keuangan yang efektif. d. Mengukur Literasi Keuangan Perangkat pembelajaran matematika yang disusun ini bertujuan agar literasi keuangan siswa berkembang. Jadi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan tersebut maka perlu adanya pengukuran literasi keuangan siswa. “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a systematic way as a means of representing properties of the individuals 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Allen & Yen, 1979: 2). Dari pernyataan tersebut, pengukuran adalah pemberian angka pada seseorang dalam cara yang sistematis sebagai cara merepresentasikan sifat-sifat orang tersebut. Sedangkan Miller, Linn & Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “measurement is the process of obtaining a numerical description of the degree to which an individual possesses a particular characteristic.” Artinya pengukuran adalah proses mendapatkan deskripsi numerik dari sejauh mana seorang individu memiliki karakteristik tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah proses yang sistematis untuk menetapkan angka atau skor seseorang berdasarkan karakteristik (kriteria) yang telah ditetapkan. Hung, Parker & Yoong (2009) menyatakan bahwa domain dalam mengukur literasi keuangan yang telah dikembangkan oleh sebagian besar peneliti mencakup tabungan, investasi dan pinjaman. Kim & Muller (Huston, 2010: 308) menyarankan bahwa banyaknya butir soal minimal adalah 3 sampai 5 butir untuk setiap domain. Jadi jika ada 3 domain maka banyaknya butir soal adalah 9 sampai 15 butir. Agarwala, Barua, Jacob, et al (2012: 19) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara lebih baik tentang literasi keuangan. Menurut hasil survey literasi keuangan di beberapa negara menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan di mana semakin tinggi pengetahuan akan berdampak pada perilaku keuangan yang tinggi pula 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Russia Trust Fund, 2015: 48). Selain itu karena diyakini juga bahwa sikap keuangan pribadi dapat mempengaruhi perilaku terhadap menabung, pinjaman, pengambilan resiko dan lain sebagainya. Sehingga peneliti merasa perlu untuk mengukur aspek sikap keuangan untuk menguatkan hasil pengukuran literasi keuangan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan dapat diukur melalui tes ataupun tugas serta angket yang disusun berdasarkan aspek-aspek dan indikator dalam literasi keuangan. Pengukuran literasi keuangan melalui tes dapat dilakukan menggunakan soal pilihan ganda dan uraian. Sedangkan untuk pengukuran sikap keuangan menggunakan angket. 3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP a. Perangkat Pembelajaran Sebelum mengajar, guru perlu membuat perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran memuat rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, obyek abstraksi dari lingkungan budaya, dan media yang diperlukan (Kemdikbud). Senada dengan itu, Trianto (2012: 96) menyatakan perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, dapat berupa buku siswa, silabus, RPP, LKS, Instrumen evaluasi, serta media pembelajaran. Sedangkan Daryanto & Dwicahyono (2014: v) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah satu tolok ukur dari kesuksesan seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan. Dari beberapa pengertian tersebut maka perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud dapat berupa silabus, RPP, bahan ajar, alat penilaian dan media. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS. 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan untuk mengarahkan kegiatan siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar (Rosdiani, 2014: 101). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah). Trianto (2012: 108) menyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Moore (2015: 196-197) menambahkan bahwa RPP harus merefleksikan kebutuhan individu, kekuatan dan kegemaran guru dan siswa. Guru yang baik akan mengikuti RPP mereka dan juga memiliki alternative dalam pikiran mereka manakala diperlukan. Guru harus dapat mengantisipasi apa yang mungkin terjadi ketika mengajar apa yang telah direncanakan. Haynes (2010: 64) memberikan lima poin utama dalam RPP yaitu: (1) tujuan; (2) isi; (3) metode; (4) sumber; dan penilaian. Sedangkan Posamentier, Smith, & Stepelman (2010: 20) menyatakan bahwa RPP yang lengkap mencakup apa yang akan dilakukan dan apa yang guru harapkan dilakukan siswa selama periode pembelajaran tertentu. Menurutnya format dasar dari RPP minimal mencakup: 1) topik; 2) tujuan level kelas; 3) kegiatan pembelajaran; 4) penilaian; 5) bahan/alat pembelajaran; 6) kosakata dan 7) pekerjaan rumah. Ia sangat menyarankan untuk membuat RPP baru setiap akan mengajar, karena dengan demikian maka meyakinkan guru untuk menyesuaikan kebutuhan khusus dari masing-masing kelas baru dan membuat guru semakin baik dalam merencanakan pembelajarannya. Fungsi RPP terdiri dari fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 87-88). Fungsi 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perencanaan maksudnya adalah bahwa dengan RPP guru akan lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Sedangkan fungsi pelaksanaan maksudnya adalah RPP berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai dengan yang direncanakan. Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 175). Jadi tidak ada alur pikir tertentu dalam merancang RPP. Komponen yang harus ada dalam RPP menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 adalah: a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema c) Kelas/semester d) Materi pokok e) Alokasi waktu ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi i) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kompetensi dasar yang akan dicapai; j) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan m) penilaian hasil pembelajaran. Selain itu juga dijelaskan tentang prinsip-prinsip dalam menyusun RPP yaitu: a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b) Partisipasi aktif peserta didik. c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. RPP yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP yang mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI standar proses. RPP yang dikembangkan mencakup tahap-tahap dalam pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan. Pembelajaran terdiri kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk memfasilitasi peserta didik, guru dapat membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Lembar kerja siswa atau LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto, 2012: 111). Sedangkan menurut Daryanto & Dwicahyono (2014: 175) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Menurut Michaelis dan Garcia, Kurt & Cakir dalam Toman, Akdeniz, Cimer, dkk (2013: 174) LKS adalah materi tertulis yang terdiri dari kegiatan individu yang akan dilakukan siswa saat belajar suatu topik dan yang akan memungkinkan siswa untuk bertanggung jawab pada belajar mereka sendiri dengan langkah-langkah yang sesuai. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka LKS adalah lembaran-lembaran yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari suatu materi untuk memaksimalkan pemahaman sesuai indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai. LKS 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebaiknya meliputi penyampaian materi secara ringkas yang melibatkan siswa secara aktif, misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan sederhana. Dengan penyusunan LKS yang tepat dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses siswa LKS yang (Widjajanti, 2008: 2). Widjajanti (2008: 2) menambahkan bahwa berkualitas harus memenuhi syarat-syarat didaktik sebagai berikut: a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sesuai kurikulum d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE Penelitian dan pengembangan atau research and development sangat penting dalam kemajuan di berbagai bidang. Banyak produk teknologi, seperti alat-alat elektronik dan alat transportasi dihasilkan dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi sayangnya di bidang pendidikan penelitian dan pengembangan belum banyak berperan. Sugiyono (2015: 407) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sukmadinata (2013: 164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Gay, Millis, dan Airasian dalam Emzir (2013: 263) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Sebelum mengembangkan perangkat pembelajaran, perlu dilakukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik akan menghasilkan perangkat yang baik atau layak. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak maka pengembangannya perlu menggunakan model-model pengembangan yang sesuai. Ada beberapa model pengembangan yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian pengembangan. Beberapa di antaranya adalah model Kemp, model Thiagarajan, model Plomp, model Borg and Gall, dan model ADDIE. Berikut ini akan dibahas tentang Model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Sejak enam puluh tahun terkahir lebih dari 100 model pembelajaran bermunculan masing-masing menganut satu atau beberapa teori belajar. Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations. Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. ADDIE muncul pada tahun 1996-an yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat yang efektif. Di bawah ini merupakan skema mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan pengembangan model ADDIE. Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE Dari skema model di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat beberapa langkah-langkah tahap pengembangan yakni : 1) Analysis (analisa) Analisis merupakan tahap pertama yang harus dilakukan oleh seorang pengembang pembelajaran. Shelton dan Saltsman menyatakan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media untuk 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyampaikan bahan ajarnya. Langkah-langkah dalam tahapan analisis ini setidaknya adalah: menganalisis siswa; menentukan materi ajar; menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai; dan menentukan media yang akan digunakan (Fadli, 2012). Langkah analisis melalui tiga tahap, yaitu : a) Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan untuk mengetahui masalah mendasar dalam pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa dibutuhkannya pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Data yang berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. b) Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan perkembangan kognitif siswa. c) Analisis kurikulum Analisis kurikulum meliputi analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Sehingga analisis pada poin ini adalah mengetahui kompetensi minimal yang harus dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni pada materi aritmetika sosial. 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2) Design (desain/perancangan) Kegiatan yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama, merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media danyang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blueprint yang jelas dan rinci. Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan: a) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan. b) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran. c) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa? d) Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa. 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan: a) Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran. b) Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari standar kompetensi yang telah digariskan. Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan kunci diantaranya adalah sebagai berikut : a) Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran? b) Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti program pembelajaran? c) Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar dapat melakukan unjuk kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah mengikuti program pembelajaran? d) Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung program pembelajaran? 3) Development (Mengembangkan) Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu, pada tahap ini dibuat pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes angket sikap keuangan siswa. Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu, dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebelum digunakan di dalam pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari validator. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator. 4) Implementation (implementasi/eksekusi) Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa kelas VII B di SMP N 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan 54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diukur dari lembar penilaian perangkat oleh guru dan siswa sebagai penggunaan perangkat pembelajaran, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan diukur dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa. Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu, dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan. 5) Evaluation (evaluasi/ umpan balik) Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi. Karena pada awalnya model ADDIE digunakan untuk mengembangkan bahan ajar untuk program pelatihan maka peneliti melakukan beberapa modifikasi. Modifikasi ini dilakukan pada beberapa kegiatan dalam setiap langkah pengembangan. Modifikasi yang dilakukan peneliti akan dijelaskan lebih lanjut pada bab metode penelitian. 1. Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pengembangan pembelajaran yang dihasilkan harus layak, sehingga 55 dalam penelitian diperlukan penilaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk menentukan kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan digunakan tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif (Nieveen, 1999: 127-128). Kriteria tersebut disajikan dalam Tabel 4 berikut. Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen (1999:127) Validity Intended (ideal +formal) State of the art Internally consistent Quality Aspect Practically Effectiveness Consistency between Consistency between Intended perceived Intended experiental Intended operational Intended attained Maksud dari aspek kualitas tersebut dijelaskan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen (1999: 127) Ideal Menggambarkan asumsi, visi dan tujuan dari sebuah dokumen kurikulum Formal Menggambarkan contoh konkrit dokumen kurikuum seperti buku peserta didik dan buku petunjuk guru. Kombinasi dari ideal dan formal disebut intended. Perceived Interpretasi kurikulum oleh pengguna (khususnya guru) Operational Menggambarkan proses pembelajaran actual (curriculum in action atau enacted curriculum) Experiental Kurikulum menggambarkan pengalaman siswa Attained Menggambarkan hasil belajar siswa 1) Kevalidan Nieveen (1999: 127) menyatakan bahwa suatu produk dikatakan valid jika komponen yang melandasi pengembangan produk harus sesuai (validitas isi) dan semua komponen harus saling berhubungan secara konsisten (validitas konstruk). Berdasarkan pendapat Nieveen tersebut maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian dinyatakan valid jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 56 ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a) Hasil penilaian ahli/praktisi menyatakan bahwa produk perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual berorientasi literasi keuangan berdasarkan pada landasan teoretik yang kuat. b) Hasil penilaian ahli/praktisi menyatakan bahwa komponenkomponen perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan saling berkaitan secara konsisten. 2) Kepraktisan Perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis apabila memenuhi kriteria berikut: a) Persentase keterlaksanaan pembelajaran pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual berorientasi literasi keuangan mencapai 80%. (Kemp, Morrison & Ross, 1994: 289) b) Hasil penilaian guru/praktisi menyatakan bahwa perangkat pembelajaran mudah untuk diterapkan ditunjukkan dengan penilaian guru yang masuk dalam kategori minimal baik. c) Siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 3) Keefektifan Kemp. Morrison & Ross (1994: 288) menyatakan bahwa keefektifan dapat dilihat dari seberapa derajat ketuntasan siswa yang telah mencapai 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tujuan pembelajaran untuk setiap unit pembelajaran. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan dikatakan efektif jika memenuhi kriteria persentase siswa yang mencapai skor 75 pada literasi keuangan minimal 75%, serta apabila rata-rata sikap keuangan pribadi siswa dalam kategori minimal baik sekitar 80%. B. Kajian Penelitian Yang Relevan 1. Penelitian Wati, Zulkardi & Susanti (2015) yang berjudul Pengembangan bahan ajar PMRI topik Aritmetika Sosial Kelas VII. Penelitian ini telah menghasilkan bahan ajar PMRI pada topik Aritmetika Sosial Kelas VII yang valid, praktis. dan efektif. Sedangkan peneliti bermaksud untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang valid, praktis, dan efektif. 2. Penelitian McCormick (2009) yang berjudul The effectiveness of Youth Financial Education: A Review of the Literature. Berdasarkan penelitiannya ia menyimpulkan bahwa pendidikan finansial sangat dibutuhkan bagi anak-anak dan siswa muda. Penelitiannya juga memberikan gambaran status pendidikan keuangan siswa muda pada saat itu, merangkum apa yang diketahui, melukiskan apa yang terjadi dan memberikan arah usaha untuk mendidik populasi usia sekolah untuk pengambilan keputusan keuangan seumur hidup dan keamanan dalam 58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kekomplekan pasar yang menakutkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merasa perlu untuk mengembangkan literasi keuangan melalui pembelajaran matematika. 3. Penelitian Khairudin (2015) yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone is Teacher Here yang berorientasi Pada Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP Kelas VIII Sem 2. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone is Teacher Here pendekatan kontekstual valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan self discipline siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang diharapkan dapat mengembangkan literasi keuangan siswa. 4. Penelitian Huston (2010) yang berjudul Measuring Literasi keuangan. Menurut hasil penelitiannya keberhasilan pengukuran literasi keuangan akan meningkatkan kemampuan peneliti untuk membedakan kapan kekurangan literasi finansial yang mungkin berakibat pada penurunan kesejahteraan dan memberikan kemudahan pendidik untuk mengidentifikasi apakah pendidikannya telah berhasil sesuai harapan. Peneliti merasa perlu untuk mengukur literasi keuangan siswa sebagai pengujian keefektifan produk perangkat pembelajaran dikembangkan dengan dilengkapi aspek sikap keuangan. 59 yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Penelitian Nurmeidina (2014) yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Berdasarkan hasil penelitiannya, perangkat pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual yang dihasilkan valid, praktis dan efektif untuk mengembangkan karakter siswa SMP. Peneliti juga berharap melalui perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual yang akan dikembangkan dapat juga mengembangkan sikap keuangan yang baik bagi siswa. 6. Penelitian Putri & Santosa (2015) yang berjudul Keefektifan Strategi REACT ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah, koneksi matematis, self efficacy. Berdasarkan hasil penelitiannya, strategi pembelajaran REACT efektif pada pembelajaran turunan fungsi ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan penyelesaian masalah matematis, kemampuan koneksi matematis dan self efficacy siswa SMA Negeri 4 Magelang. Peneliti berharap dengan pengembangan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual, khususnya dengan strategi REACT, juga akan dapat meningkatkan literasi keuangan siswa. 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Kerangka Berpikir Literasi Keuangan penting Masalah: Indeks literasi keuangan penduduk Indonesia masih rendah Masalah: Guru belum membuat perangkat pembelajaran untuk mengembangkan literasi keuangan Solusi : Mengembangkan literasi keuangan melalui jalur pendidikan Pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan Solusi: Pengembangan perangkat Pembelajaran Matematika berupa RPP dan LKS untuk mengembangkan literasi keuangan Melalui kegiatan relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring (REACT) Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang valid, praktis, dan efektif Siswa menjadi financial literate Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP 2 Purwosari 61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah bahan ajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan kontektual pada materi aritmetika sosial untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Kelas VII berdasarkan kurikulum 2013 yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Model pengembangan ADDIE terdiri atas lima tahap yaitu: analysis (Menganalisis), design (mendesain), develop (mengembangkan), dan implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi) yang dimodifikasi. B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari. 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Lokasi Implementasi Lokasi pengimplementasian perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Purwosari yang beralamat di Jalan Parangtritis – Purwosari Km 3.5, Dringo, Girijari, Purwosari, Gunungkidul. D. Prosedur Pengembangan Model penelitian pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 183), pengembangan perangkat pembelajaran, dalam hal ini RPP dan LKS, dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu: 1. Analysis (Analisis) Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis adalah: a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan siswa kelas VII SMP untuk mengetahui masalah mendasar dalam pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa dibutuhkannya pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Data yang berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Analisis karakteristik siswa 63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan perkembangan kognitif siswa. c. Analisis kurikulum Analisis kurikulum meliputi analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Sehingga analisis pada poin ini adalah mengetahui kompetensi minimal yang harus dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni pada materi aritmetika sosial. 2. Design (Perancangan) Tahap desain merupakan tahap membuat rancangan. Peneliti akan merancang perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang disesuaikan dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan. Rancangan ini berupa kerangka keseluruhan isi LKS yang akan disesuaikan urutan penyajiannya. Selain itu, pada tahap ini juga dibuat rancangan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kualitas produk yang dihasilkan. Hasil rancangan masih bersifat konseptual dan menjadi dasar tahap pengembangan. 3. Development (Pengembangan) Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Pada tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu, 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada tahap ini dibuat pula instrumen penelitian untuk mengukur produk pada kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan angket sikap keuangan siswa. Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu, dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebelum digunakan di dalam pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari validator. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator. 4. Implementation (Implementasi) Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa kelas VII B di SMPN 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian perangkat oleh guru dan siswa sebagai penggunaan perangkat pembelajaran, serta 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan diukur dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa. Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu, dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan. 5. Evaluation (Evaluasi) Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi. E. Desain Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Uji coba dilakukan untuk mendapatkan data yang digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk. Uji coba dalam penelitian ini meliputi: a. Validasi Ahli Validasi dilakukan oleh ahli dari dosen dan ahli dari praktis (guru). Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan, perbaikan dan penilaian terhadap produk sebelum dilakukan uji coba (draft 1). Instrumen yang digunakan adalah instrumen lembar validasi produk (RPP dan LKS), lembar 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI validasi instrumen tes literasi keuangan, dan lembar validasi instrumen angket sikap keuangan. Setelah proses validasi ini diperolehlah draft 2. b. Uji coba terbatas Uji coba terbatas dilakukan untuk menguji kualitas produk pengembangan pada skala kecil. Uji coba terbatas merupakan uji coba dalam bentuk keterbacaan. Perangkat pembelajaran matematika yang berupa RPP dan LKS dinilai oleh guru melalui lembar penilaian guru. Sedangkan perangkat pembelajaran matematika yang diujicobakan kepada siswa adalah LKS. Siswa memberikan penilaian dengan cara mengisi lembar penilaian siswa berupa memberikan tanda check list (√) pada pilihan jawaban serta member komentar/saran perbaikan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki LKS. Data hasil uji coba terbatas kemudian dianalisis sebagai bahan revisi produk sebelum dilakukan uji coba lapangan sehingga dihasilkan draft 3. c. Uji Coba Lapangan Dalam Satu Kelas Tujuan uji coba lapangan adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan, yaitu kepraktisan dan keefektifannya. Untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS dilihat dari penilaian guru, keterlaksanaan pembelajaran, dan penilaian siswa. Sedangkan untuk mengetahui keefektifannya dilihat dari hasil tes literasi keuangan siswa dan angket sikap keuangan siswa. Proses penilain guru melibatkan seorang guru matematika yang memberikan penilaian setelah melakukan pembelajaran dengan RPP dan LKS yang telah dikembangkan sehingga diperoleh produk akhir. 67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 Purwosari yang merupakan sekolah SMP yang termasuk dalam kategori menengah di kabupaten Gunungkidul. 3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari pengisisn instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan tanda cek (√), yaitu pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, hasil tes jawaban siswa. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran tentang pengembangan produk perangkat pembelajaran. a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara, yaitu pemberian lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, lembar penilaian siswa, tes literasi keuangan, dan angket sikap keuangan pribadi. b. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari (1) instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, instrumen tes literasi keuangan, dan instrumen non tes literasi keuangan, (2) instrumen untuk mengukur kepraktisan RPP dan LKS, dan (3) instrumen untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS. Data yang diperoleh untuk mengetahui kevalidan (validity), kepraktisan (practically), 68 dan keefektifan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (effectiveness) dari produk yang dikembangkan, berdasarkan kriteria Nieveen. (1) Instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, dan Instrumen Tes Lembar validasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) serta instrumen tes literasi keuangan. Validasi ini melibatkan ahli dari jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seorang praktisi (guru matematika). Pengisian lembar validasi dilakukan dengan memberikan tanda cek ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar validasi menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing menunjukkan penilaian sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Validator juga diminta untuk memberikan saran untuk memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrumen tes. Lembar validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a) Lembar validasi RPP Lembar validasi RPP digunakan untuk mengukur kevalidan RPP yang dibuat. Ada dua aspek yang dinilai dalam validasi RPP yaitu aspek isi dan aspek bahasa. (1) Aspek Isi yang meliputi a) kelengkapan komponen RPP : identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi 69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran. b) Tujuan: kesesuaian KI dan KD sesuai dengan permendiknas, ketepatan perumusan indikator dari KD, keoperasionalan rumusan indikator sehingga mudah diukur, indikator sesuai dengan tingkat perkembangan siswa c) Materi prasyarat: kesesuaian dengan materi yang akan diajarkan, kecukupan materi prasyarat yang dimiliki siswa d) Materi pelajaran: keakuratan materi yang diajarkan, sesuai dengan tahap perkembangan berpikir siswa, sesuai untuk mengembangkan literasi keuangan, sesuai dengan LKS e) Langkah pembelajaran: kegiatan guru dirumuskan secara operasional sehingga mudah dilaksanakan dalam kelas, kegiatan siswa dirumuskan secara operasional sehingga mudah dilaksanakan dalam kelas, mencirikan pembelajaran kontekstual model REACT yaitu mengaitkan/ (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (transferring). f) Penilaian: Dirumuskan dengan jelas sehingga dapat dilaksanakan guru, menggunakan jenis penilaian yang tepat 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g) Alokasi waktu: Kesesuaian dengan yang dibutuhkan untuk mencapai indikator, kesesuaian dengan kebutuhan untuk menilai hasil belajar (2) Aspek Bahasa meliputi (a) Ketepatan penggunaan bahasa Indonesia yang baku (b) Kesesuaian penggunaaan struktur penulisan dengan EYD (c) Ketepatan penggunaaan istilah-istilah (d) Kemudahan penggunaan bahasa untuk dipahami (3) Aspek Manfaat (a) Kebermanfaatan untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran (b) Kebermanfaatan untuk menjadikan pembelajaran yang berpusat pada siswa (c) Kebermanfaatan untuk mendukung adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan belajar b) Lembar validasi LKS Instrumen lembar validasi LKS digunakan untuk mengukur kevalidan LKS. Penilaian kevalidan LKS dinilai dari tiga aspek, yaitu isi, tampilan dan bahasa. 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (1) Aspek Isi: kesesuaian judul dengan kompetensi yang akan dicapai, Mencantumkan kompetensi yang akan dicapai, Ketepatan petunjuk pengerjaan LKS, Kesesuaian LKS dengan RPP, Kesesuaian konteks dengan karakteristik siswa SMP kelas VII, Ketepatan materi dengan kompetensi yang akan dicapai, Kesesuaian materi dengan Pembelajaran kontekstual, Kesesuaian masalah dengan literasi keuangan, kesesuaian dengan pembelajaran kontekstual. (2) Aspek Tampilan: Ketepatan penggunaan gambar dan tabel untuk memperjelas materi, Ketepatan penggunaan jenis dan ukuran huruf, Ketepatan tata letak teks, gambar dantabel, Kesesuaian tempat yang disediakan untuk siswa menuliskan jawabannya, Pemilihan gambar serta desain LKS menarik. (3) Aspek Bahasa: Tidak ada kata ambigu yang digunakan, Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Menggunakan bahasa yang komunikatif, Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan usia siswa kelas VII. c) Lembar validasi instrumen tes literasi keuangan Lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen tes literasi keuangan. Penilaian kevalidan ini ditinjau dari lima aspek. (1) Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran: ketepatan pemilihan teknik 72 penilaian dengan tujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran, kesesuaian tujuan/indikator pencapaian butir-butir soal kompetensi, dengan keterwakilan indikator pencapaian kompetensi (2) Kelengkapan instrumen: ketersediaan dan ketepatan kunci jawaban, ketersediaan dan kesesuaian pedoman penskoran (3) Kesesuaian isi/substansi: kesesuaian soal dengan indicator pencapaian kompetensi, keterwakilan indicator pencapaian kompetensi, proporsi tingkat kesukaran (4) Konstruksi soal: kejelasan petunjuk pengerjaan soal, pertanyaan menuntut adanya jawaban, Pertanyaan mendorong siswa untuk berpikir, ketepatan pilihan bentuk soal dengan KI dan KD, Soal bermakna dan mendefinisikan masalah dengan jelas, untuk soal pilihan ganda , soal banyak memasukkan item yang mungkin dan terbebas dari materi yang tidak rasional, soal menggunakan pernyataan negatif hanya ketika diperlukan, untuk soal pilihan ganda, semua alternatif jawaban menggunakan bahasa yang sama dan konsisten, untuk soal pilihan ganda, hanya mengandung satu alternatif jawaban benar, untuk soal pilihan ganda, letak pilihan jawaban yang benar harus acak, untuk soal pilihan ganda, tidak menggunakan alternatif jawaban semua benar atau semua salah. (5) Kebahasaan: kesesuaian tulisan, ejaan dan tanda baca dengan EYD, kejelasan kalimat, ketepatan penggunaan istilah, 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda 2) Instrumen untuk mengukur kepraktisan RPP dan LKS Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS yaitu lembar penilaian guru dan lembar penilaian siswa. Penjelasan dari masing-masing angket dijabarkan sebagai berikut. a) Lembar penilaian guru Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS berdasarkan penilaian guru. Penilaian guru dilakukan setelah guru mengimplementasikan RPP dan LKS yang telah dikembangkan. Pengisian angket penilaian guru dengan memberikan cek (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar penilaian guru menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing menunjukkan penilaian sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Guru juga diminta untuk memberikan saran untuk memperbaiki RPP dan LKS jika memang diperlukan. b) Lembar penilaian siswa Lembar penilaian siswa digunakan untuk memperoleh data penilaian dari siswa tentang pembelajaran yang berlangsung saat pengimplementasian LKS di dalam kelas. Pengisian lembar penilaian siswa dilakukan dengan memberikan cek (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar 74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penilaian siswa menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing menunjukkan penilaian sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa juga diminta untuk memberikan saran untuk memperbaiki LKS jika memang diperlukan. c) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Item-item dalam lembar observasi dibuat berdasarkan setiap tahapan yang dijabarkan dalam RPP. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) jika aspek yang diamati terlaksana dan tanda strip (-) jika aspek yang diamati tidak terlaksana pada kolom keterlaksanaan yang sesuai dengan pernyataan yang diajukan. Selain memberikan tanda cek atau tanda strip pada kolom yang disediakan, pengamat juga mengisi catatan atau informasi yang dirasa penting selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini hanya ada seorang pengamat yang melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran matematika di kelas, yaitu salah satu guru matematika SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul. 3) Instrumen untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel. Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian diperlukan pembuktian validitas dan estimasi reliabilitas. Validitas adalah kecukupan dan ketepatan interpretasi dan penggunaan hasil tes (Miller, Linn & 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gronlund, 2009: 70). Ini berarti bahwa instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas adalah konsistensi daripengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil penilaian dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain (Miller, Linn & Gronlund, 2009: 107). Hal ini berarti bahwa instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten apabila diteskan berkali-kali. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut: a) Tes literasi keuangan. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan literasi keuangan siswa. Bentuk soal yang digunakan adalah 25 soal pilihan ganda yang disesuaikan dengan materi yang dipelajari. b) Non tes sikap keuangan pribadi Instrumen ini digunakan untuk memperkuat hasil pengukuran melalui tes literasi keuangan. Instrumen ini terdiri atas 13 pernyataan terkait tiga indikator sikap keuangan, yaitu keyakinan dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan kecenderungan konsumsi. Sebelum digunakan, angket sikap keuangan pribadi divalidasi oleh dosen ahli hingga diperoleh kategori valid sebagai validitas isi. Setelah diperoleh bukti validitas, instrumen ini diberikan kepada siswa pada awal 76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran sebelum penggunaan perangkat pembelajaran dan di akhir sesudah penggunaan perangkat pembelajaran. Adapun kisikisi dan angket sikap keuangan pribadi dapat dilihat di lampiran 17. Instrumen angket sikap keuangan siswa diujicobakan pada 29 siswa kelas 7B yang digunakan sebagai kelas penelitian di SMP Negeri 2 Purwosari. Selanjutnya berdasarkan hasil uji coba dilakukan analisis faktor dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis faktor adalah nilai Kaiser-Meyer-Olkin of Sampling Adequacy (KMO). Syarat agar analisis faktor dapat dilanjutkan adalah apabila nilai KMO 0,5. Apabila nilai KMO < 0,5 maka item-item yang kurang layak dikeluarkan secara bertahap, yaitu item-item yang memiliki anti image correlation <0,5. Berikut hasil analisis faktor angket sikap keuangan siswa, nilai KMO ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Sphericity Df Sig. 0,517 128,054 78 0,000 Berdasarkan analisis dari 13 pernyataan pada angket sikap keuangan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat faktor. 77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adapun pengelompokkan pernyataan pada angket sikap keuangan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris Teoritis Keyakinan Dalam Perencanaan Keuangan Kecenderungan Menabung Kecenderungan Konsumsi Item Pernyataan 1(+), 4(-), 13(+) Empiris Keyakinan Dalam Perencanaan Keuangan 2(+), 3(+), 7(-), Kecenderungan 8(+), 11(+) Menabung 5(+), 6(+), Kecenderungan 9(+), 10(-), Konsumsi 12(-) Mencari Informasi sebelum berbelanja Item Pernyataan 1(+), 4(-) 2(+), 3(+), 7(-) , 8(+), 11(+) 6(+), 9(+), 13(+) 5(+), 10(-) Estimasi reliabilitas tes literasi keuangan dan angket sikap keuangan siswa dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen Instrumen 4. Estimasi Reliabilitas Tes Literasi keuangan 0,705 Angket Sikap Keuangan 0,651 Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis data menggunakan analisis deskriptif, data yang awalnya berupa skor diubah menjadi data kualitatif skala dengan skala 5 didasarkan pada acuan menurut Widoyoko (2009: 238) yang ditunjukkan pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5 Interval Skor Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Keterangan: X = skor empiris/aktual a. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Literasi Keuangan Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditentukan berdasarkan kesimpulan yang terdapat pada lembar validasi yang diisi oleh validator yaitu tidak layak digunakan, layak digunakan dengan revisi, dan layak digunakan. Jika perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan maka perangkat pembelajaran dapat diuji coba lapangan, apabila dinyatakan layak digunakan dengan revisi maka perangkat pembelajaran perlu diperbaiki sesuai saran yang diberikan validator baru 79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian diujicobakan, dan bila perangkat pembelajaran dinyatakan tidak layak digunakan maka perangkat pembelajaran tersebut harus diganti atau dibuat ulang setelah itu divalidasi kembali sampai perangkat pembelajaran dapat layak digunakan. Kriteria kevalidan perangkat pembelajaran dan instrumen keefektifan dapat dilihat pada Tabel 10, 11, 12 dan 13 berikut. Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran Interval Skor Penilaian Ahli RPP LKS X > 126 X > 76 102 < X ≤ 126 61 < X ≤ 76 78 < X ≤ 102 47 < X ≤ 61 54 < X ≤ 78 32 < X ≤ 47 X ≤ 54 X ≤ 32 Keterangan: X : Rata-rata skor aktual Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP Interval Skor Penilaian Ahli Kategori Aspek Isi Aspek Aspek Bahasa Manfaat Sangat Baik X > 92 X > 16 X > 16 Baik 74 < X ≤ 92 13 < X ≤ 16 13 < X ≤ 16 Cukup 57 < X ≤ 74 10 < X ≤ 13 10 < X ≤ 13 Kurang 40 < X ≤ 57 7 < X ≤ 10 7 < X ≤ 10 Sangat Kurang X ≤ 40 X≤7 X≤7 Keterangan: X : Rata-rata skor aktual Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS Interval Skor Penilaian Ahli Kategori Aspek Isi Aspek Aspek Bahasa Manfaat X > 37 Sangat Baik X > 20 X > 16 Baik 30 < X ≤ 37 16 < X ≤ 20 13 < X ≤ 16 Cukup 23 < X ≤ 30 13 < X ≤ 16 10 < X ≤ 13 Kurang 16 < X ≤ 23 9 < X ≤ 13 7 < X ≤ 10 X ≤ 16 X≤9 X≤7 Sangat Kurang Keterangan: X : Rata-rata skor aktual 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat Kategori Kategori Aspek Isi Aspek Tampilan X > 92 X > 67 Sangat Baik 75 < X ≤ 92 54 < X ≤ 67 Baik 57 < X ≤ 75 42 < X ≤ 54 Cukup 40 < X ≤ 57 29 < X ≤ 42 Kurang X ≤ 40 X ≤ 29 Sangat Kurang Keterangan: X : Rata-rata skor aktual b. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pembelajaran kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Penilaian guru dan penilaian siswa terhadap pembelajaran berada dalam kategori minimal Baik. 2) Persentase keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan berada dalam kategori sangat baik. Analisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang terdiri atas lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dijelaskan sebagai berikut. Analisis yang diperoleh dari data lembar penilaian guru digunakan untuk menentukan kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor penilaian yang diperoleh dari guru dikonversi menjadi data kualitatif skala lima. Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditunjukkan pada Tabel 14. 81 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Penilaian Guru dan Siswa Interval Skor Penilaian Guru Interval Skor Kategori Penilaian RPP LKS Siswa X > 29,4 X > 33,6 X > 42 Sangat Baik 23,8 < X ≤ 29,4 27,2 < X ≤ 33,6 34 < X ≤ 42 Baik 18,2 < X ≤ 23,8 20,8< X ≤ 27,2 26 < X ≤ 34 Cukup 12,6 < X ≤ 18,2 14,4 < X ≤ 20,8 18 < X ≤ 26 Kurang X ≤ 12,6 X ≤ 14,4 X ≤ 18 Sangat Kurang Keterangan: X : Rata-rata skor aktual Sedangkan kepraktisan berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan persentase yaitu: Keterangan : P : Persentase keterlaksanaan pembelajaran T : Frekuensi item yang terlaksana S : seluruh item keterlaksanaan pembelajaran Deskripsi persentase keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel. Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan Pembelajaran Interval (%) Kategori X > 84 Sangat Baik 68 < X ≤ 84 Baik 52 < X ≤ 68 Cukup 36 < X ≤ 52 Kurang X ≤ 36 Sangat Kurang Keterangan: X : Rata-rata skor aktual c. Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif. 82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ukuran keefektifan dari suatu perangkat pembelajaran dapat ditentukan dengan indeks keefektifan. Menurut Kemp, Morrison, & Ross (1994: 289) persentase yang dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan adalah sebagai berikut. 1) Persentase siswa yang mencapai tingkat penguasaan tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2) Persentase rata-rata pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Karena tujuan dari pengembangan perangkat pembelajaran matematika pada penelitian ini adalah untuk mengembangkan literasi keuangan siswa maka keefektifannya didasarkan pada tingkat literasi keuangan. Menurut Mandell siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila mencapai skor minimal 75 (Huston, 2010: 304). Dengan mempertimbangkan beberapa pendapat di atas maka perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang dikembangkan dalam penelitian ini dikatakan efektif jika memenuhi: 1) Rata-rata hasil tes literasi keuangan siswa minimal 75. 2) Persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75 adalah minimal 75%. 3) Persentase hasil non tes sikap keuangan pribadi siswa dengan kategori minimal baik mencapai 80%. Analisis tes literasi keuangan siswa dilakukan dengan menghitung hasil tes untuk menentukan ketuntasan belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tes literasi keuangan selanjutnya dikonversi menjadi nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100. Rata-rata nilai siswa kemudian dikonversikan ke dalam kategori seperti ditunjukkan pada Tabel 16 berikut (Arikunto. 2012: 281). Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa Interval Kategori 80 ≤ X ≤ 100 Sangat Baik 66 ≤ X < 80 Baik 56 ≤ X < 66 Cukup 40 ≤ X < 55 Kurang 30 ≤ X < 39 Gagal Keterangan: X : Rata-rata skor aktual Adapun kriteria keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kemampuan literasi keuangan siswa adalah apabila persentase ketuntasan belajar siswa ≥ 75. Sedangkan analisis angket sikap keuangan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan sikap keuangan siswa. Angket sikap keuangan terdiri atas 13 item (skor maksimum ideal 65, skor minimum ideal 13, Xi = 39, Sbi = 8,66). Berdasarkan data tersebut diperoleh kategori interval angket sikap keuangan pribadi yang dijelaskan pada Tabel 17 berikut ini. Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa Interval Kategori X > 54 Sangat Baik 44 < X ≤ 54 Baik 33 < X ≤ 44 Cukup 23 < X ≤ 33 Kurang X ≤ 23 Sangat Kurang Keterangan: X : skor aktual 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adapun kriteria keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan sikap keuangan siswa adalah persentase siswa dengan kategori minimal baik mencapai 80%. F. Jadwal Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut. No Jenis Kegiatan 1 Observasi Lapangan No Jenis Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 2 3 3 4 Bulan 2018 5 6 7 8 9 10 11 12 4 Bulan 2019 5 6 7 8 9 10 11 12 Penyusunan Proposal Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan Data Uji Coba Terbatas Uji Coba Lapangan Analisis Data Penyusunan Laporan 85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Pengembangan Produk Awal Metode pengembangan perangkat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode Research and Development (R&D) yang dimodifikasi dari model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 183), pengembangan media pembelajaran dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu : 1. Deskripsi Tahap Menganalisis (Analysis) Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap analisis adalah sebagai berikut: a. Analisis kebutuhan Masalah mendasar yang ada di SMP Negeri 2 Purwosari Gunungkidul adalah rendahnya daya serap siswa pada soal-soal yang terkait dengan literasi keuangan. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul, diketahui bahwa guru lebih menitikberatkan pada bagaimana membekali siswa agar dapat menyelesaikan masalah aritmetika sosial tanpa mengembangkan kemampuan literasi, sehingga apabila bentuk soal maupun ilustrasi soal berbeda siswa merasa kesulitan. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah kesulitan dalam melakukan 86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI operasi perkalian dan pembagian, apalagi jika operasi itu melibatkan bilangan yang besar. Berdasarkan masalah-masalah tersebut kemudian dilakukan kajian tentang solusi permasalahan tersebut, terkait model, metode, ataupun pendekatan yang sesuai. Salah satu pendekatan yang relevan dengan kondisi siswa tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual relevan dengan permasalahan tersebut karena pendekatan kontekstual memungkinkan peserta didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (bermakna). Jika siswa dapat menemukan makna dari pembelajaran maka siswa akan lebih mudah memahami permasalahan meskipun dalam bentuk dan ilustrasi berbeda. Dalam pendekatan kontekstual ini, strategi yang digunakan adalah strategi REACT yang merupakan kependekan dari Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring. Melalui strategi REACT siswa akan diajak mengaitkan konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, mengalami baik secara hands on maupun hands off, menerapkan konsep yang dipelajari, bekerja sama dalam memahami konsep maupun menyelesaikan masalah dan mentransfer konsep yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan siswa dapat memahami konsep yang diberikan dan literasi keuangan siswa dapat berkembang. 87 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Analisis Karakteristik Siswa Hasil analisis siswa di SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul bahwa kemampuan akademik siswa kelas VII B tahun pelajaran 2018/2019 memiliki kemampuan yang beragam. Ini ditunjukkan dengan nilai hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil untuk mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2018/2019 dengan rata-rata 36,16 dan simpangan baku 16,09. Dari segi sosial budaya siswa juga beragam, karena sebagian siswa berasal dari kabupaten Bantul yang berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul. Karakteristik siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari berada pada rentang usia 12-14 tahun atau berada pada pola tingkat perkembangan kognitif konkret menuju abstrak. Bahwa pada tahap perkembangan tersebut, siswa telah mampu berpikir tanpa bantuan benda konkret, banyak berkawan dengan anakanak sebaya dan telah mampu membedakan benar dan salah. Dengan demikian proses pembelajaran yang dilakukan tidak banyak menggunakan bantuan benda konkret. Pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok agar siswa dapat berinteraksi dengan teman sebayanya. c. Analsis Kurikulum Konsep yang akan dipelajari siswa dalam mengembangkan literasi keuangan mencakup Kompetensi Dasar (KD) dalam satu Kompetensi Inti (KI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas VII. Sesuai dengan amanah Kurikulum 2013 maka kompetensi inti akan mencakup pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator literasi keuangan disajikan dalam Tabel 18 berikut. 88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Literasi Keuangan Kelas Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Inti Literasi Keuangan 7 Pengetahuan 3.9 Mengenal dan Tabungan, uang menganalisis dan transaksi, berbagai situasi pinjaman terkait aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) Ketrampilan 4.9 Menyelesaikan Masalah berkaitan dengan Aritmetika Sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) Pemecahan masalah, pengambilan keputusan keuangan Untuk KD 3.9 dan 4.9 kelas VII materi Aritmetika Sosial urutan materi pembelajarannya dapat digambarkan sebagai berikut. 89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Aritmetika Sosial Gambar 5 . Alur Penyajian Materi Aritmetika Sosial pada KD 3.9 dan 4.9 Analisis dilakuan dengan mengidentifikasi materi terkait dengan literasi keuangan. Analisis mencakup indikator pencapaian kompetensi dari kompetensi dasar yang dimaksud. Berikut ini adalah indikator hasil dari analisis kurikulum pada materi arimetika sosial KD 3.9 dan 4.9 adalah sebagai berikut. 1) Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli 2) Menentukan besaran keuntungan atau kerugian dalam jual beli 3) Menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli 90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4) Menentukan harga jual atau harga beli jika mengalami untung atau rugi 5) Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu 6) Menentukan persentase bunga tabungan 7) Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman 8) Menentukan besar angsuran suatu pinjaman 9) Menentukan harga barang dengan diskon tertentu 10) Menentukan besaran pajak 11) Menentukan bruto, neto, tara suatu barang 12) Menentukan selesaian masalah dan keputusan yang tepat berkaitan dengan jual beli 13) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan tabungan 14) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan pinjaman 15) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan diskon 16) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan pajak 17) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan bruto, neto, tara Penetapan tujuan instruksional dilakukan agar target yang akan dicapai jelas. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran mencakup kompetensi 91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengetahuan, pengetahuan dan juga sikap keuangan. tujuan pembelajaran pada materi aritmetika sosial pada KD 3.9 dan KD 4.9 meliputi: 1) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran 2) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menemukan konsep keuntungan atau kerugian dalam jual beli 3) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa dapat menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli 4) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli 5) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran 6) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menentukan cara menghitung harga jual atau harga beli 7) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli 8) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan jual beli 9) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya merencanakan penggunaan uang saku, pentingnya menabung dan bahwa tabungan akan berguna di masa mendatang 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menentukan cara menghitung uang tabungan dengan bunga dan jangka waktu tertentu 11) Dengan menggunakan sampel daftar bunga deposito, siswa dapat menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu 12) Melalui latihan soal yang diberikan, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan tabungan 13) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya mencatat penggunaan uang saku dan pentingnya menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran agar tidak terjadi krisi keuangan pribadi 14) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menentukan cara menghitung besar angsuran suatu pinjaman 15) Dengan menggunakan sampel daftar bunga pinjaman, siswa dapat menentukan angsuran setelah jangka waktu tertentu 16) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan angsuran 17) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya mempertimbangkan harga sebelum berbelanja, pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang akan dibeli 93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menentukan harga barang dengan diskon tertentu 19) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan diskon 20) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan diskon 21) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya membayar pajak 22) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat menentukan harga barang dengan pajak tertentu 23) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan pajak 24) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan diskon atau pajak 25) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa dapat meyakini pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang akan dibeli 26) Dengan menggunakan timbangan barang, siswa dapat menemukan hubungan antara bruto, neto, tara suatu 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan bruto, neto, tara 28) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan bruto, neto, tara 2. Deskripsi Tahap Mendesain (Design) Tahap mendesain bertujuan untuk mempersiapkan draft 1 perangkat pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap mendesain adalah sebagai berikut. a. Membuat tes beracuan kriteria (constructing criteria-referenced tests) Tes beracuan kriteria yang sekaligus merupakan instrumen penilaian, dikembangkan dalam bentuk tes literasi keuangan. Tes literasi keuangan terdiri atas 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian. Soal literasi keuangan disusun berdasarkan indikator pada kompetensi dasar yang terkait literasi keuangan. Instrumen soal tes literasi keuangan dapat dilihat pada lampiran 20. b. Memilih media (media selection) Berdasarkan analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan instruksional dilakukan pemilihan media yang tepat untuk mengembangkan literasi keuangan siswa dengan pembelajaran kontekstual. Media yang dikembangkan adalah LKS dan alat lain yang ada di lingkungan yang mendukung pembelajaran. c. Memilih format/bentuk (format selection) 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Format yang dipilih dalam pengembangan perangkat pembelajaran matematika dalam penelitian ini disesuaikan dengan aturan, kurikulum yang berlaku dan tahapan dalam pembelajaran kontekstual khususnya strategi REACT. Format RPP disusun berdasarkan landasan teori di bab II, yaitu mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Format RPP mencakup komponen identitas sekolah, indentitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, komponen inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Pada komponen langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada produk perangkat pembelajaran. Lembar kegiatan siswa (LKS) disusun dan disesuaikan dengan langkahlangkah yang terdapat pada pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT. Dalam LKS disajikan kegiatan ayo mengaitkan (relating), ayo mengalami (experiencing), ayo menerapkan (applying), ayo bekerja sama (cooperating) dan ayo mentransfer (transferring). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada produk perangkat pembelajaran. d. Mendesain bentuk awal (initial design) Desain bentuk awal dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS. Hasil dari proses ini adalah draft 1 perangkat pembelajaran. Berikut adalah RPP dan LKS yang dihasilkan dalam produk awal (draft 1). 96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP yang dikembangkan menggunakan pembelajaran kontekstual yang dapat mengembangkan literasi keuangan dalam pembelajaran matematika mempunyai karakteristik sebagai berikut. a) Tujuan pembelajaran mengarah pada pengembangan kemampuan literasi keuangan. b) Kegiatan pembelajaran dirancang secara kontekstual untuk siswa melakukan kegiatan mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring). Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang mencakup: (1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; (2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; (3) Kelas/semester; (4) Materi pokok; (5) Alokasi waktu ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; (6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; (8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; (9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk 97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; (11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; (12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan (13) penilaian hasil pembelajaran. Sedangkan tahapan pengembangan RPP yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dikembangkan. KI dan KD yang dikembangkan sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. KI dan KD yang dikembangkan adalah KI dan KD mata pelajaran matematika SMP yang potensial untuk mengembangkan literasi keuangan siswa. b) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD dan kemampuan literasi keuangan yang dikembangkan. c) Menentukan materi pokok yang sesuai dengan KD, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. d) Menentukan kegiatan yang akan dilakukan sehubungan dengan pembelajaran yang dipilih, yaitu pembelajaran kontekstual. Kegiatan yang akan dilakukan mencakup kegiatan mengaitkan (relating), 98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring) atau disingkat REACT. e) Menentukan teknik dan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi. Penilaian yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. f) Menentukan media/alat, bahan, dan sumber belajar yang sesuai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran. 2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT yang berorientasi etnomatematikan pada aspek kajian literasi keuangan. Beberapa karakteristik dari LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut. a) Konsep yang disajikan dalam LKS hendaknya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. b) Kegiatan yang dilakukan siswa mencakup minimal lima kegiatan, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (transferring). c) Permasalahan yang disajikan dalam LKS adalah masalah kontekstual yang dekat dengan keseharian siswa. Perancangan LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar (KD) dan disesuaikan dengan RPP yang disusun. LKS yang dirancang bertujuan agar 99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa dapat mengembangkan literasi keuangan mereka. Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam penyusunan rancangan awal LKS. a) Menyiapkan berbagai sumber materi dalam LKS. Beberapa sumber yang dijadikan sebagai acuan antara lain: (1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2: edisi revisi. Jakarta: Puskurbuk, Balitbang. (2) Marsigit, dkk. 2011. Matematika 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (3) Frankie, Jane dkk. 2013. Personal Literasi keuangan for grades 7 and 8. Texas: Texas Council on Economic Education. (5) Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusbuk, Depdiknas (6) Holiday, dkk. 2008. Algebra 1. Columbus: Glencoe Mc Graw Hill Company b) Mempertimbangkan beberapa analisis yang telah disusun pada tahap analisis (analysis) c) Menetapkan judul, materi dan sikap yang dikembangkan pada setiap pertemuan dalam LKS. d) Menyusun LKS. Perancangan RPP dan LKS, kegiatan REACT, indikator literasi keuangan dan sikap keuangan dapat dilihat pada lampiran. 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (Development) Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan kontekstual yang kemudian diperoleh draft 1. Selain itu, pada tahap ini dibuat pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes angket sikap keuangan siswa. Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu, dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebelum diimplementasikan. Hasil validasinya adalah data untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran/masukan dari validator. Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi kemudian direvisi berdasarkan saran/masukan dari validator. 101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (Implementation) Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185). Draft 2 yang dihasilkan dari penilaian ahli kemudian dilakukan pengujian secara terbatas atau disebut uji coba terbatas. Dari hasil uji coba terbatas dilakukan revisi lagi sehingga diperoleh draft 3. Draft 3 inilah yang kemudian dilakukan pengembangan lapangan atau uji coba lapangan untuk menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Proses dan hasil pengujian pengembangan secara lengkap disajikan pada subbab B hasil uji coba produk. Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 siswa kelas VII B di SMP 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian perangkat oleh guru dan siswa sebagai pengguna perangkat pembelajaran, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan diukur dari tes hasil belajar siswa dan angket sikap keuangan siswa. Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu, dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan. 102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (Evaluation) Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi. B. Hasil Uji Coba Produk 1. Hasil Validasi Ahli Validasi produk awal dan validasi instrumen keefektifan perangkat pembelajaran dilakukan oleh dua ahli materi pembelajaran matematika dengan menggunakan instrumen penelitian lembar validasi RPP, lembar validasi LKS, lembar validasi tes literasi keuangan, dan lembar validasi angket sikap keuangan. berikut adalah hasil penilaian produk awal dan instrumen keefektifan perangkat pembelajaran. Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Validator Perangkat Jumlah Rata-rata Kategori Pembelajaran 1 2 RPP 132 126 258 129 Sangat Baik LKS 83 78 161 80,5 Sangat Baik Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran Validator Instrumen Jumlah Rata-rata Kategori Keefektifan 1 2 Tes Literasi 102 90 192 96,00 Sangat Baik keuangan Angket Sikap 71 64 135 67,50 Sangat Baik Keuangan 103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian RPP dan LKS oleh ahli berturut-turut adalah 129 dan 80,5. Kedua skor tersebut masuk dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP dan LKS yang dibuat telah valid dan siap diujicobakan. Sedangkan berdasarkan tabel 20 dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian instrumen keefektifan yang berupa tes literasi keuangan dan angket sikap keuangan oleh ahli berturut-turut adalah 96 dan 67,50 kedua-duanya masuk dalam kategori sangat baik, sehingga instrumen keefektifan telah valid. 2. Hasil Uji Coba Terbatas Perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual berorientasi etnomatematika pada aspek kajian literasi keuangan yang telah divalidasi oleh ahli kemudian digunakan untuk uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan oleh beberapa siswa dan satu orang guru matematika di SMP Negeri 2 Purwosari. Uji coba terbatas dari pihak siswa dilakukan oleh delapan siswa kelas VII B di SMP Negeri 2 Purwosari, yang mewakili kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa tersebut dipilih berdasarkan saran dari guru matematika kelas VII di SMP Negeri 2 Purwosari. Siswa tersebut diminta untuk membaca dan memberikan komentar serta saran tentang LKS yang dikembangkan. Uji coba terbatas dilakukan menggunakan lembar penilaian siswa. Hasil penilaian siswa terhadap LKS dapat dilihat pada tabel 21 berikut. 104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari Nomor Siswa Penilaian LKS 1 40 2 39 3 43 4 41 5 42 6 41 7 40 8 41 Jumlah 327 Rerata 40,875 Kategori Baik Selain memberikan penilaian, siswa juga memberikan komentar yang akan dijadikan sebagai bahan perbaikan LKS. Beberapa komentar yang diberikan adalah sebagai berikut. a. Beberapa siswa kesulitan dalam mengisi tabel b. Ada salah ketik, seharusnya tertulis “balon” bukan “galon”. c. Beberapa soal sulit dipahami kalimatnya. Uji coba terbatas dari pihak guru dilakukan oleh satu orang guru matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang mengajar pada kelas VII. Guru tersebut diminta memberikan penilaian terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. Hasil penilaian guru terhadap RPP dan LKS dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas oleh Satu Guru Kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari Perangkat Jumlah Skor Kategori Pembelajaran RPP 32 Sangat Baik LKS 38 Sangat Baik 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 21 diketahui bahwa hasil penilaian siswa terhadap LKS diperoleh skor rata-rata 40,875 dan termasuk dalam kategori baik. Rincian hasil penilaian siswa adalah 12,5% menilai sangat baik dan 87,5% memberikan nilai baik. Sedangkan berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa hasil penilaian guru terhadap RPP dan LKS secara berturut-turut diperoleh skor 32 dan 38, dan masing-masing termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian siswa dan guru pada uji coba keterbacaan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil penilaian siswa dan guru tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan RPP dan LKS yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan dapat digunakan untuk uji coba lapangan. 3. Hasil Uji Coba Lapangan Perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan komentar dan masukan siswa pada uji coba terbatas selanjutnya digunakan untuk uji coba lapangan. Subjek uji coba lapangan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari sebanyak 29 siswa. Uji coba lapangan dilaksanakan selama enam pertemuan untuk proses KBM dan 1 pertemuan untuk tes literasi keuangan. Kegiatan pembelajaran pada uji coba lapangan berpedoman pada RPP dan menggunakan LKS yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama uji coba lapangan menunjukkan guru masih kesulitan dalam melaksanakan langkah-langkah dalam RPP karena guru belum terbiasa membiarkan siswa melakukan kegiatan dengan sedikit bimbingan. Siswa juga terlihat sangat bergantung pada guru dengan banyak bertanya. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam RPP belum dapat terlaksana 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sesuai dengan yang direncanakan. Terutama pada kegiatan ayo menerapkan dan ayo mentransfer yang memakan lebih banyak waktu. Hal ini mengakibatkan kegiatan presentasi kelompok belum dapat terlaksana. Temuan ini dijadikan dasar untuk refleksi dan perbaikan pertemuan berikutnya. Pertemuan berikutnya kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sesuai rencana dalam RPP. Siswa mulai terbiasa melakukan kegiatan mulai dari mengaitkan dengan bantuan guru, mengalami, menerapkan, bekerja sama dan mentransfer dengan sedikit bantuan guru. Kegiatan presentasi kelompok juga sudah dapat terlaksana. Secara keseluruhan proses uji coba lapangan berjalan dengan baik. Penyajian masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa membuat siswa merasa antusias untuk mengerjakan. Ditambah lagi dengan kegiatan ayo bekerja sama, membuat siswa merasa percaya diri dan dapat berbagi ide dengan teman satu kelompok apabila menemui kesulitan. Uji coba lapangan menghasilkan data yang akan dianalisis untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari hasil tes literasi keuangan dan angket sikap keuangan siswa. a. Data Hasil Penilaian Guru Penilaian guru dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran dengan mengisi lembar penilaian guru. Ada dua perangkat yang dinilai, yaitu RPP dan LKS. Data hasil penilaian guru digunakan untuk mengetahui 107 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor penilaian guru kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata skor hasil penilaian guru dapat dilihat pada tabel 23 berikut. Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru Pertemuan Perangkat Rerata skor Kategori 1 2 3 4 5 6 RPP 32 33 33 32 34 34 33,00 Sangat Baik LKS 36 37 36 37 36 38 36,67 Sangat Baik Total Skor 68 70 69 69 70 72 69,67 Sangat Baik b. Data Hasil Penilaian Siswa Penilaian siswa dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran. Tujuan dari penilaian siswa adalah untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor penilaian siswa kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata skor hasil penilaian siswa dapat dilihat pada tabel 24 berikut. Tabel 24. Rekapitusai Penilaian Siswa Pertemuan Rata-rata Skor 1 42,66 2 42,07 3 42,38 4 41,86 5 42,14 6 42,24 Jumlah 253,35 Rerata 42,22 Kategori Sangat Baik 108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran. Tujuan dari observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah untuk mengetahui persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan dalam produk RPP yang dikembangkan. Data hasil observasi selama uji coba dapat dilihat pada tabel 25 berikut. Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran (%) KeKegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 80 80 2 90 85 3 95 95 4 95 95 5 100 100 6 100 100 Rerata 93,33 92,50 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel 25 tersebut terlihat bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan kegiatan guru dan siswa berturut-turut adalah 93,33% dan 92,50%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya maka perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria praktis. d. Data Hasil Tes Hasil Belajar Soal tes literasi keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran. Data hasil tes digunakan untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran dilihat dari rata-rata skor siswa dan persentase siswa yang masuk dalam kategori baik. Hasil tes literasi keuangan siswa dapat dilihat pada tabel 26 berikut. 109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa KKM 75 Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa tidak Jumlah Rata-rata mencapai KKM mencapai KKM Siswa 76,31 22 7 29 Hasil tes literasi keuangan siswa menurut aspek pengetahuan dan keterampilan untuk masing-masing indikator disajikan pada Tabel 27 dan Tabel 28 berikut. Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek Pengetahuan Rata-rata Skor No Indikator Pengetahuan Kategori Siswa 1 Tabungan/saving 81,23 Sangat Baik 2 Transaksi/transaction 71,03 Baik 3 Pinjaman/borrowing 77,01 Baik Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek Keterampilan No 1 2 Indikator Keterampilan Rata-rata Skor Siswa Kategori 81,61 77,86 Sangat Baik Baik Pemecahan masalah Pengambilan Keputusan Berdasarkan tabel 27 diketahui bahwa ketiga indikator aspek pengetahuan literasi keuangan yaitu tabungan, transaksi, dan pinjaman berturut-turut masuk ke dalam kategori sangat baik, baik, dan baik. Rata-rata skor siswa untuk indikator tabungan dan pinjaman lebih baik dibandingkan indikator transaksi dimungkinkan karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam bertransaksi. Sedangkan berdasarkan tabel 28 dapat diketahui bahwa rata-rata 110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI skor siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berturutturut masuk ke dalam kategori sangat baik dan baik. Ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memecahkan masalah dibandingkan mengambil keputusan yang tepat. Hasil tes literasi keuangan siswa berdasarkan persentase tiap kategori disajikan pada tabel 29 berikut. Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Berdasarkan Persentase Tiap Kategori Tes Literasi Keuangan Kategori F % Sangat Baik 11 37,92 Baik 14 48,28 Cukup 2 6,90 Kurang 2 6,90 Gagal 0 0 Berdasarkan tabel 29 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang telah masuk ke dalam kategori minimal baik dalam literasi keuangan telah mencapai 86,20%. e. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Angket sikap keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran sebelum tes literasi keuangan. Data hasil angket angket sikap keuangan digunakan untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari persentase siswa yang masuk dalam kategori minimal baik 111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mencapai 80%. Data hasil angket sikap keuangan dapat dilihat pada tabel 30, tabel 31, tabel 32, dan tabel 33 berikut. Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran Berdasarkan Persentase Tiap Kategori Sikap Keuangan Kategori F % Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 3 20 6 0 0 10,30 69,00 20,70 0 0 Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran Berdasarkan Persentase Tiap Kategori Sikap Keuangan Kategori F % Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 12 15 3 0 0 41,40 48,30 10,30 0 0 Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Skor Rata-rata Skor Rata-rata Kategori Sebelum Sesudah Sikap Keuangan Kategori 50,03 Baik 112 53,24 Baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 33. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator Indikator Keyakinan dalam perencanaan keuangan Kecenderungan untuk Menabung Kecenderungan tidak Konsumtif Sebelum Rerata Kategori Skor Sesudah Rerata Kategori Skor 3,72 Baik 3,98 Baik 3,97 Baik 4,32 Sangat Baik 3,81 Baik 3,94 Baik Berdasarkan tabel 30, 31, dan 32 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan banyak siswa yang dalam sikap keuangan masuk ke dalam kategori minimal baik. Rata-rata skor sikap siswa juga menunjukkan peningkatan meskipun masih dalam kategori yang sama-sama baik. Tabel 33 menunjukkan bahwa sikap keuangan siswa dalam indikator kecenderungan untuk menabung masuk ke dalam kategori sangat baik. Hal ini sejalan dengan data hasil tes literasi keuangan dimana pada indikator tabungan juga masuk dalam kategori sangat baik. Data ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan tentang tabungan yang sangat baik, juga akan mendukung sikap kecenderungan menabung yang sangat baik pula. Hal ini diperkuat dengan sebaran siswa pada setiap kategori dalam aspek sikap dan pengetahuan seperti disajikan dalam tabel 34 berikut. Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan Pengetahuan Pengetahuan Sangat Baik Cukup Kurang Gagal Sikap Baik Sangat Baik 8 (27,59 %) 4(13,79%) 0 0 0 Baik 3(10,35%) 9(31,03%) 2(6,90%) 0 0 Cukup 0 1(3,45%) 0 2(6,90%) 0 Kurang 0 0 0 0 0 Sangat Kurang 0 0 0 0 0 113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 34 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki pengetahuan keuangan yang baik cenderung akan memiliki sikap keuangan yang baik pula. C. Analisis Data 1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran Data hasil validasi ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor hasil validasi ahli dapat dilihat pada tabel 35 berikut. Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Skor Aktual Kategori 1 RPP 129 Sangat Baik 2 LKS 80,5 Sangat Baik Berdasarkan tabel 35, skor RPP dan LKS masing-masing berada pada kategori sangat baik. Ini berarti bahwa produk awal atau draf 1 adalah valid dan layak digunakan untuk uji coba setelah dilakukan beberapa revisi. Hasil analisis masing-masing produk diuraikan sebagai berikut. a. Analisis RPP Skor aktual RPP berdasarkan tabel 35 adalah 127,5. Ini menunjukkan bahwa draf 1 RPP yang dikembangkan telah valid. Hasil analisis masingmasing aspek yang dinilai dalam RPP disajikan pada tabel 36 berikut. 114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek Aspek Validator Jumlah Rata-rata Kategori 1 2 Isi 101 94 195 97,5 Sangat Baik Bahasa 18 18 36 18 Sangat Baik Manfaat 13 14 27 13,5 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis validasi RPP pada tabel 36, dapat dilihat bahwa dilihat dari aspek isi termasuk dalam kategori baik, sedangkan dilihat dari aspek bahasa dan manfaat termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap aspek pada RPP yang dikembangkan telah valid. b. Analisis LKS Skor aktual LKS berdasarkan tabel 35 adalah 76,5 dan masuk ke dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa draf 1 LKS yang dikembangkan telah valid. Hasil analisis masing-masing aspek yang dinilai dalam LKS disajikan pada tabel 37 berikut. Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek RataAspek Validator Jumlah Kategori rata 1 2 Isi 41 40 81 40,5 Sangat Baik Tata Letak Teks, 24 20 44 22 Sangat Baik Gambar dan Tabel Bahasa 18 18 36 18 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis validasi LKS pada tabel 37, dapat dilihat bahwa dilihat dari dari aspek isi, tata letak teks, gambar dan tampilan, dan bahasa 115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap aspek pada LKS yang dikembangkan valid. 2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan diperoleh dari analisis hasil lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan diuraikan sebagai berikut. a. Analisis Data Hasil Penilaian Guru Data hasil pengisian lembar penilaian guru adalah data kuantitatif yang kemudian dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis jika skor rata-rata perangkat pembelajaran masuk ke dalam kategori minimal baik. Tabel 38 berikut ini menyajikan hasil analisis penilaian perangkat pembelajaran oleh guru. Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru Perangkat Pembelajaran Skor Penilaian Kategori RPP 32,86 Sangat Baik LKS 36,57 Sangat Baik Jumlah 69,43 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis penilaian guru untuk setiap perangkat pembelajaran pada tabel 38, menunjukkan bahwa hasil penilaian guru terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa dikembangkan praktis. 116 perangkat pembelajaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Analisis Data Hasil Penilaian Siswa Data lembar penilaian siswa adalah data kuantitatif yang kemudian dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran LKS yang dikembangkan. Hasil analisis penilaian LKS oleh siswa disajikan pada tabel 39 berikut. Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa Banyak Siswa Skor Rata-rata Penilaian Kategori 29 42,22 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 39, menunjukkan bahwa rata-rata skor penilaian siswa adalah 42,22 dan masuk dalam kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis. c. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh pada setiap pertemuan. Hasil analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel 40 berikut. Tabel 40. Hasil Analisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Banyak Pertemuan Rata-rata Keterlaksanaan (%) Kategori 6 92,50 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 40, menunjukkan bahwa rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang dikembangkan adalah 92,50% dan masuk dalam kategori 117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis. 3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kemampuan literasi keuangan dan sikap keuangan siswa. Soal literasi keuangan digunakan untuk mengukur kemampuan literasi keuangan dan angket sikap keuangan digunakan untuk mengukur sikap keuangan siswa. Hasil analisis tes kemampuan dan sikap keuangan siswa disajikan pada tabel 41 dan 42 berikut. Tabel 41. Hasil Analisis Tes Literasi Keuangan Siswa Deskripsi Angka Kriteria Minimal 75 Nilai tertinggi 100 Nilai Terendah 44 Nilai Rata-rata 76,31 Jumlah Siswa Tuntas 22 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 7 Persentase Ketuntasan 75,86 Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa Sikap Keuangan Kategori Pra (%) Pasca (%) Sangat Baik 10,30 41,40 Baik 69,00 48,30 Cukup 20,70 10,30 Kurang Baik 0 0 Sangat Kurang 0 0 Minimal Baik 79,30 89,70 118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 41 persentase ketuntasan siswa dalam literasi keuangan mencapai 75,86%. Sedangkan berdasarkan tabel 42 persentase sikap keuangan siswa yang masuk dalam kategori minimal baik setelah menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan mencapai 89,70%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam literasi keuangan telah memenuhi kriteria efektif. D. Revisi Produk Revisi produk dilakukan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang layak digunakan, yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Revisi yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu revisi draf produk awal, uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Penjelasan masing-masing tahap revisi dijabarkan sebagai berikut. 1. Revisi Draf Produk Awal Selain melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan, ahli juga memberikan saran sebagai masukan perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Revisi yang dilakukan berdasarkan masukan dari ahli pada masing-masing perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Revisi RPP 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan masukan dari ahli terdapat beberapa revisi pada draf 1 RPP sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi pada RPP dapat dilihat pada tabel 43 berikut. Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP Sebelum Revisi Setelah Revisi Aspek Isi Manfaat materi dalam kehidupan - sehari-hari belum dijabarkan. Memotivasi bahwa materi untung rugi akan memudahkan kita dalam jual beli, misalnya - ketika siswa besok ada yang menjadi maka pedagang, akan bisa menghitung harga jual tepat dengan sehingga memperoleh untung. Tahap mengaitkan seharusnya Diperbaiki menjadi seperti dilakukan siswa. berikut. - Guru memberikan pertanyaan untuk menstimulasi siswa mengaitkan pengetahuan dan pengalamannya: - Pernahkah kalian melakukan jual beli? Dalam jual beli, apa 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang diharapkan penjual? - Siswa mengaitkan pengetahuan dan pengalaman mereka dengan nyata masalah yang terkait dengan untung rugi dalam dengan jual beli menjawab pertanyaan guru. Gambar pada instrumen penilaian perlu diperbaiki, Diperbaiki sebagai berikut karena akan membingungkan siswa dalam menginterpretasikan gambar Bahasa Beberapa kesalahan pengetikan, Spasi dihilangkan sebelum adanya spasi sebelum tanda baca Format Penulisan kegiatan tanda baca. pada Diperbaiki menjadi seperti Penulis- pertemuan kedua sampai ketujuh berikut. an belum diberi penomoran. 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Revisi LKS Selain masukan untuk draf 1 RPP, ahli juga memberikan masukan untuk memperbaiki draf 1 LKS sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi pada LKS dapat dilihat pada tabel 44 berikut. Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS Sebelum Revisi Aspek Isi Dalam hal pemahaman Soal diperbaiki menjadi: konsep/prosedur, angka/bilangan yang dilibatkan yang adalah sederhana - Setelah Revisi Pada mengamati kegiatan di LKS 6.2, tertulis Dana membeli sepatu Convers dengan harga Rp599.999,00. Dia ingin menjualnya kembali dan mengharap untung 17,5%. Berapa harga jual sepatunya? 122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Makna REACT dilakukan Dalam secara lebih luwes pelaksanaan pembelajaran, tahapan kegiatan REACT tidak harus kaku/urut sesuai dengan urutan arti REACT Kerangka pikir dalam LKS Pada bisa memperbaiki keuangan. tahap mengaitkan sikap sikap keuangan yang ingin ditanamkan dibuat tersurat. 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perlu ditambah ilustrasi Diperbaiki menjadi seperti berikut gambar 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Revisi Produk Uji Coba Terbatas Produk yang telah direvisi sesuai saran ahli untuk selanjutnya disebut draf 2. Draf 2 kemudian diuji coba secara terbatas, yaitu dalam aspek keterbacaan. Revisi draf 2 perangkat pembelajaran dijelaskan sebagai berikut. a. Revisi RPP Revisi RPP berdasarkan masukan dari guru yaitu menambah alokasi waktu pada kegiatan ayo mengalami dan ayo menerapkan. b. Revisi LKS Revisi LKS berdasarkan masukan dari guru dan siswa, diuraikan pada Tebel 45 berikut. Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas Aspek Isi Sebelum Revisi Setelah Revisi Ada kesalahan dalam soal Kata “galon” diperbaiki menjadi “balon” ayo mengalami di LKS 6.1, di awal disebutkan membuat balon, tapi di akhir tertulis menjual 13 galon 125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal ayo menerapkan di Diperbaiki menjadi LKS 6.1 kurang realistis, karena “... gantungan Harga kunci 1 adalah Rp200,00...” Gambar tabel belum jelas 3. Diperbaiki menjadi seperti berikut. Revisi Uji Coba Lapangan Berdasarkan analisis data perangkat pembelajaran setelah uji coba lapangan diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Meski demikian, revisi tetap dilakukan seperti diuraikan pada tabel 46 dan tabel 47 berikut. Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi Isi Guru meminta siswa Hanya tiga soal yang mendiskusikan lima soal pada didiskusikan untuk kemudian kegiatan ayo mentransfer, dan dibahas, sisa soal dijadikan ternyata waktunya tidak 126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mencukupi untuk sampai ke pekerjaan rumah presentasi kelompok Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi Bahasa Kesalahan pengetikan uang, Diperbaiki menjadi misalnya Rp2600.000,00 Tampilan Rp2.600.000,00. Kotak jawaban siswa masih Kotak jawaban siswa kurang lebar diperlebar E. Kajian Produk Akhir Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan dengan menggunakan model ADDIE. Tahap-tahap yang dilalui untuk mengembangkan perangkat pembelajaran antara lain menganalisis (analysis), mendesain (design), mengembangkan (development), mengimplementasikan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation). Perangkat yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Menurut Nieveen (1996: 126) produk penelitian pengembangan dikatakan berkualitas apabila memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Oleh karena itu kelayakan produk akhir pengembangan ini ditentukan berdasarkan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sebagaimana diuraikan sebagai berikut. 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan validasi draf 1 yang dilakukan oleh ahli diperoleh penilaian dan saran agar produk yang dikembangkan mencapai kriteria valid. Setelah melalui proses revisi sesuai saran ahli, maka produk perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dinyatakan telah memenuhi kriteria valid dan layak diujicobakan berdasarkan penilaian ahli. Menurut Allen dan Yen (1979: 95) validitas isi dapat ditentukan melalui analisis rasional terhadap konten dan merupakan penilaian subyektif. Sehingga validasi ahli yang telah menyatakan bahwa RPP dan LKS telah memenuhi kriteria valid dapat diterima. Kemudian perangkat pembelajaran ini diujicobakan untuk mengetahui kepraktisannya. 2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Kepraktisan perangkat pembelajaran menentukan kemudahan penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kepraktisan perangkat pembelajaran didasarkan pada hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis apabila hasil penilaian guru dan siswa masuk dalam kategori minimal baik dan keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian guru terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara kualitatif termasuk dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan mudah diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Hasil penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran secara kualitatif juga masuk dalam kategori sangat baik. ini berarti bahwa siswa juga merasa mudah dalam menggunakan dan memanfaatkan perangkat 128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran sehingga membantu siswa secara maksimal dalam memahami materi yang dipelajari. Sedangkan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa keterlaksnaan kegiatan guru mencapai 93,33% dengan kategori sangat baik dan kegiatan siswa mencapai 92,50% dengan kategori sangat baik. Menurut Nieveen (1999: 127) jika guru (ahli lain) menganggap bahwa produk yang dihasilkan dapat digunakan dan mudah bagi guru dan siswa untuk menggunakannya maka produk tersebut dapat dikatakan praktis. Sehingga berdasarkan hasil penilaian guru, penilaian siswa dan keterlaksanaan pembelajaran, maka dapat dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan memenuhi kriteria praktis. 3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran Keefektifan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada hasil tes literasi keuangan dan hasil angket sikap keuangan siswa. Analisis hasil tes literasi keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 76,31 dengan sebanyak 75,86% siswa mencapai nilai di atas kriteria financial literate. Hasil ini telah memenuhi kriteria menurut Mandell (Huston, 2010: 304) di mana siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila dapat mencapai skor minimal 75. Analisis hasil angket sikap keuangan menunjukkan bahwa 89,70% siswa kelas VII B mencapai sikap keuangan minimal baik. Menurut Kemp, Morrison, & Ross (1994: 289) persentase siswa yang telah mencapai tingkat penguasaan tertentu dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan perangkat pembelajaran. Sehingga berdasarkan hasil penilaian literasi keuangan siswa dan 129 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sikap keuangan siswa dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan efektif. Kriteria efektif perangkat pembelajaran dapat dicapai karena pembelajaran kontekstual memiliki karakteristik berpusat pada siswa dan mengaitkan antara materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan nyata mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Crawford (2001: 4) yang menyatakan bahwa: “…learning enhanced when teachers use relating, especially at the beginning of instruction with students’ prior knowledge and beliefs as a starting point.” Maksudnya adalah belajar meningkat ketika guru mengaitkan, khususnya di awal pembelajaran, dengan pengetahuan awal dan keyakinan siswa sebagai titik awanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Husna, Dwina, & dan Murni (2014) yaitu bahwa pengimplementasian pendekatan CTL dengan strategi REACT efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Selain itu hasil penelitian juga sesuai dengan hasil penelitian Putri & Santosa (2015) bahwa strategi REACT efektif meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT terdapat pemebrian masalah konteks yang dekat dengan keseharian siswa. Ini sejalan dengan pendapat Crawford (2001: 6) yang menyatakan bahwa kegiatan pemecahan masalah adalah pengalaman belajar yang melibatkan kreativitas siswa ketika mereka belajar konsep utama, kegiatan pemecahan masalah yang terbaik adalah yang mengenalkan suatu konsep secara alami dalam permasalahan, hal ini 130 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akan membuat siswa melihat kebutuhan atau alasan untuk menggunakan konsep baru tersebut. Ketika siswa melihat penggunaan pengetahuan yang relevan dalam memecahkan masalah yang menarik, siswa akan dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka pelajari. Berdasarkan deskripsi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan di SMP Negeri 2 Purwosari yang dikembangkan telah memenuhi kriteria layak digunakan dalam pembelajaran matematika. F. Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan penelitian tidak dapat terlaksana sesuai rencana, dikarenakan disesuaikan dengan kegiatan sekolah seperti tes pemantapan ujian nasional dan penilaian tengah semester. 2. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Namun karena keterbatasan waktu, peneliti hanya mampu membuat produk perangkat pada materi aritmetika sosial kelas VII semester 2 saja. 131 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI G. Refleksi Tesis adalah tugas akhir pada jenjang pendidikan strata dua atau yang dikenal dengan magister. Memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut bukanlah perkara yang mudah bagi saya. Pertimbangan yang sulit antara lain karena saya sudah bekerja dan untuk kuliah saya mesti menempuh jarak 50 km dari tempat saya bekerja dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Dalam proses penelitian yang saya lakukan, semangat saja tentu tidak cukup untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kendala demi kendala selalu ada. Namun kendala yang saya temui tidak menyurutkan niat saya untuk bisa menyelesaikan pendidikan magister saya. Saat saya melakukan uji coba lapangan, saya mendapat dukungan dan sambutan yang baik mulai dari siswa, guru-guru, hingga kepala sekolah. Saat saya berdiskusi dengan guru matematika, beliau belum mengetahui bahwa pembelajaran matematika ada yang bisa dielaborasikan dengan literasi keuangan. Bahkan bisa untuk meningkatkan kemampuan literasi keuangan. Bagi siswa hal ini penting untuk bekal hidup dimasa depannya. Saya berpendapat bahwa pendidikan matematika di sekolah mempunyai timbal balik dengan kebudayaan khususnya berkaitan dengan literasi keuangan. 132 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Tentang Produk Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dikembangkan melalui tahapan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Perangkat pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh ahli dan dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut memenuhi kriteria valid. 2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual yang dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) telah melalui proses uji coba terbatas dan uji coba lapangan dan dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis. Hal ini berdasarkan hasil penilaian guru yang masuk kategori sangat baik, hasil penilaian siswa yang masuk kategori sangat baik, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai lebih dari 80%. 3. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berdasarkan hasil uji coba lapangan dapat 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif. Keefektifan produk didasarkan pada hasil tes literasi keuangan yang menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah mencapai nilai minimal 75 dan 89,70% siswa mencapai sikap keuangan minimal baik. B. Saran Pemanfaatan Produk Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran dalam pemanfaatan produk adalah sebagai berikut. 1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif atau dengan kata lain telah memenuhi kelayakan. Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran matematika di kelas. 2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan dapat dijadikan salah satu referensi dalam mengembangkan kemampuan literasi keuangan siswa sehingga dapat turut meningkatkan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. 3. Dalam memanfaatkan perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini hendaknya guru selalu menyesuaikan materi dengan permasalahan yang kontekstual dan realistis sesuai keadaan yang up to date, misalnya harga-harga disesuaikan dengan harga yang berlaku saat ini. 134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Kegiatan pengembangan produk lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan pada kegiatan seminar nasional maupun international. 2. Pengembangan produk lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual pada materi lain, pada tingkat sekolah, dan tujuan yang berbeda. 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Agarwalla, S.K & Barua, S.K, & Jacob, J. et al. (2012). Financial Literacy Among Working Young in Urban India. Research and Publications. Indian Institute of Management. Allen, M. J., & Yen, W. M. (1979). Introduction to Measurement Theory. Monterey, CA.: Brooks/Cole Publishing Company. Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 2001 oleh Pearson Education Inc). Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Arthur, C. (2011). Financial Literacy in Ontario: Neoliberalism, Pierre Bourdieu and the citizen. Journal for Critical Education Policy Studies, 9(1), 188-222. Atkinson, A., & Messy, F. (2012). Measuring Financial Literacy: Result of the OECD/ International Network on Financial Education (INFE) Pilot Study. OECD Working Papers on Finance, Insurance and Private Pensions, No. 15, OECD Publishing. Baki, A., Catlioglu, H., Costu, S., et al. (2009). Conceptions of high school students about mathematical connections to the real-life. Procedia Social and Behavioral Sciences I (2009) 1402-1407. Buckland, J. (2010). Are low income Canadians financially literate? Placing fimnancial literacy in the context of personal and structural constraints. Adult Education Quarterly 60(4) 357-376. Cai, J., Perry, B., Wong, N. Y., et al. (2009). What is Effective Teaching? A study of experienced Mathematics Teachers from Australia, the Mainland China, Hong Kong-China, and the United States. Effective Mathematics Teaching from Teachers’ Perspective. Pp: 1-36. Rotterdam: Sense Publisher. Can, T. (2009). Learning and Teaching Languanges Online: A Constructivist Approach. Novitas Royal, 2009, Vol: 3(1), 60-74. 136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Chambers, P. (2010). Teaching Mathematics: Developing Reflective Secondary Teacher. London: Sage Publication Inc. CORD. (1999). Teaching Communications Inc. as a Mathematics Contextually. Texas: CORD Cowan, P. (2006). Teaching Mathematics: Handbook for Primary and Secondary School Teachers. New York: Taylor and Francis Library. Crawford, M. L. (2001). Teaching Contextually: Research, Rationale, and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing, Inc. Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta: Rajawali Pers. Pendidikan: Kuantitatif dan Fathani, A. H. (2012). Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Financial Literacy Foundation of Australian Government. (2007). Literasi keuangan Australian Understanding Money. Barton, ACT: Commonwealth of Australia. Gable, R. K. (1986). Instrument Development in affective Domain. Boston: Kluwer-Nijhooff Publishing. Haynes, A. (2010). Complete Guide to Lesson Planning. London: Continuum International Publishing Group. Hung, A. A., Parker, A. M., & Yoong, J. (2009). Defining and Measuring Literasi keuangan. Working Paper. Rand Labor and Population. Husna, F., Dwina, F., & Murni, D. (2014). Penerapan Strategi REACT dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Anai. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 1, 26-30 Huston, S. J. (2010). Measuring literasi keuangan. Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296-316. Johnson, E. B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Terjemahan 137 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ibnu Setiawan). Bandung: Mizan Learning Center. (Edisi asli diterbitkan tahun 2002 oleh Corwin Press, Inc, California, Thousand Oaks) Jumpstart Coalition for Personal Literasi keuangan. (2015). National Standards in K-12 Personal Finance Education 4th Edition Washington: Jumpstart Coalition for Personal Financial Literacy. Kemp, J.E, Morrison, G.R., & Ross, S.M. (1994). Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company. Khairudin. (2015). Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone is Teacher Here yang berorientasi Pada Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP Kelas VIII Sem 2. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Komalasari, K. (2009). The Effect of Contextual Learning in Civic Education on Student’s Civic Competence. Journal of Sciences 5(4): 261-270. Kyriacou, C. (2009). Effective Teaching in School: Theory and Practice. London: Nelson Thornes Lawless, R.E. (2010). The Student’s Guide to Financial Literacy. California: Greenwood Publishing Group. Mahdzan, N. S., & Tabiani, S. (2013). The Impact of Literasi keuangan on Individual Saving: an Exploratory Study in Malaysian Context. Transformations in Bussiness & Economics, Vol. 12, No. 1 (28), 41-55. McCormick, M. H. (2009). The effectiveness of youth financial education: A review of the literature. Journal of Financial Counseling and Planning, 20(1). Mendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 58 tahun 2014 tentang Kurikulum. Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 tahun 2016 tentang Standar Isi. Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses. Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. 138 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Miller, M.D., Linn, R.L., & Gronlund, N.E. (2009). Measurement and Assessment in Teaching. Upper Saddle River, N.J. : Pearson. Moore, K. D. (2012). Effective Instructional Strategies from Theory to Practice 3rd edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc. National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM. Nieveen, N. (1999). Prototype to reach product quality. Dalam Van den Akker et al. (Eds.). Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 125-136). Dordretch: Kluwer Academic Publisher. Nitko, A. J., Brookhart, S. M. (2011). Educational Assessment of Students sixth edition. Boston: Pearson Education, Inc. Nurmeidina, R. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang Dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Oakes, J & Lipton, M. (1999). Teaching to Change The World. New York: McGraw-Hill. OECD. (2014). PISA 2012 Results: Students and Money: Literasi keuangan Skills for 21st Century (Volume VI), PISA, OECD Publishing. Ojose, B. (2011). Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into everyday Use? Journal of Mathematics Education. June 2011, Vol. 4, No. 1, 89-100. Oppong-Boakye, P. K., & Kansanba, R. (2013). An Assessment of Literasi keuangan Levels Among Undergraduate Bussiness Student in Ghana. Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 4, No. 8, 36-49. Otoritas Jasa Keuangan (2016). OJK dan LJK Dorong Layanan Keuangan Mikro untuk Perluas Akses Keuangan Masyarakat. Siaran Pers No.SP47/DKNS/OJK/12/2016. Pacific Policy Research Center. (2010). 21st Century Skills for Students and Teachers. Honolulu: Kamehameha Schools, Research & Evaluation Division. 139 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pang, M. F. (2010). Boosting Financial Literacy: benefits from learning study. Instructional Science, Vol. 38, No. 6, 659-677. Posamentier, A. S., Smith, B. S., Stepelman, J. (2010). Teaching Secondary Mathematics: Teaching and Enrichment Units (8 th edition). Boston: Allyn & Bacon, Pearson Education, Inc. Pritchard, A. (2009). Ways of Learning: Learning Theories and Learning Styles in the classroom. London and New York: Taylor and Francis Group. Putri, R. I., & Santosa, R. H. (2015). Keefektifan Strategi REACT ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah, Koneksi Matematis dan Self Efficacy. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 2, November 2015, 262-272. Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta: Kencana. Rosdiani, D. (2014). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Russia Trust Fund. (2013). Financial Literacy and Inclusion: Results of OECD/INFE Survey Across Countries and by Gender. The Russia Literasi keuangan and Education Trust Fund Ryan, J. S. (2008). Personal Financial Literacy. USA, Ohio: Thomson South Western Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi Jakarta: Rajawali Press. Belajar Mengajar. Satriani, I., Eilia, E., & Gunawan, M. H.(2012) Contextual Teaching and Learning Approach to Teaching Writing. Indonesian Journal of Applied Linguistics, Vol. 2 No. 1, July 2012, 10-22. Shumway, Richard J. (1980). Research in Mathematics Education. Reston, VA.: The National Council of Teachers Mathematics, inc. Siregar, E. & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Smith, B. P. (2010). Instructional Strategies in Family and Consumer Sciences: Implementing the Contextual Teaching and Learning Pedagogical Model. Journal of Family & Consumer Sciences Education, 28(1), 23-38 140 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sriraman, B. & English, L. (2010). Advances in Mathematics Education: Theories of Mathematic Education, Seeking New Frontiers. London NewYork: Springer. Sugiman. (2016). Guru Matematika di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika di UNLAM Banjarmasin. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tambelu, J. V. A. (2013). Development of Mathematical Learning Based Contextual Model in South Minahasa Regency. Journal of Education and Practice, Vol. 4, No. 15, 27-32. The Ministry of Education of Ontario. (2011). The Ontario Curriculum Grades 9-Literasi keuangan: Scope and Sequence of Expectations. (tersedia di www.ontario.ca/edu). The Partnership for 21st Century Skills. (2007). Framework for 21st Century Learning. Dapat diakses di www.p21.com [28 Maret 2019]. Thiagarajan, et al. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children, A Sourcebook. Minneapolis, MN: Central for Innovation for Teaching the Handicaped. Thobroni, M. & Mustofa, A. (2013). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Toman, U., Akdeniz, Ali R., Cimer, S. O.’ et al. (2013). Extended Worksheet Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New Trends in Education and Their Implication. October 2013, Vol. 4, Issue: 4, Article:16, 173-183. Treffers, A. (1987). Three Dimension : A Model Goal and Theory Description in Mathematics Instruction-The Wiskobas Project. Holland : Kluwer Academic Publisher Group. Trianto. (2012). Model Pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 141 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Wati, T., Zulkardi,. & Susanti, E. (2015). Pengembangan Bahan Ajar PMRI Topik Literasi Finansial Pada Aritmetika Sosial Kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 22-34. Widjajanti, E. (Agustus 2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disajikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK”, di Universitas Negeri Yogyakarta. Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 142 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 143 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Disusun Oleh: Asrodin NIM. 161442003 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 144 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyususn perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi guru dan pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, perangkat pembelajaran ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika pada jenjang dan materi lain. Banyak pihak yang telah terlibat dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., M.Sc. yang telah bersedia memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Penulis menyadari bahwa perangkat pembelajaran matematika ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan perangkat pembelajaran matematika ini. Semoga perangkat pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para guru dan pendidik serta memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Yogyakarta, Maret 2019 Penulis 145 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ....................................... 1 A. Kompetensi Inti .................................................................................................... 1 B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................ 1 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................... 1 D. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................... 2 E. Materi Pembelajaran............................................................................................ 4 F. Metode Pembelajaran .......................................................................................... 4 G. Media dan Bahan ................................................................................................. 4 H. Sumber Belajar ...................................................................................................... 5 I. Langkah-langkah Pembelajaran .......................................................................... 5 J. Penilaian ............................................................................................................... 24 LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) ....................................................................... 27 LKS 6.1 Keuntungan dan Kerugian ...................................................................... 29 LKS 6.2 Harga Jual dan Harga Beli...................................................................... 40 LKS 6.3 Tabungan .................................................................................................... 47 LKS 6.4 Pinjaman ..................................................................................................... 53 LKS 6.5 Diskon dan Pajak ...................................................................................... 58 LKS 6.6 Bruto, Netto, dan Tara ............................................................................. 68 146 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMPN 2 Purwosari Mata Pelajaran : Matematika Kelas/semester : VIIB/Genap Alokasi Waktu : 15 x 40 menit Tahun Ajaran : 2018/2019 A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, neto, tara) 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika siosial(penjualan, pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) C. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator KD 3.9 3.9.1 Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli 147 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.9.2 Menentukan besaran keuntungan dan kerugian dalam jual beli 3.9.3 Menentukan besar persentase untung dan rugi dalam jual beli 3.9.4 Menentukan harga jual dan harga beli jika mengalami untung dan rugi 3.9.5 Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu 3.9.6 Menentukan persentase bunga tabungan 3.9.7 Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman 3.9.8 Menentukan angsuran suatu pinjaman 3.9.9 Menentukan harga barang dengan diskon tertentu 3.9.10 Menentukan besaran pajak 3.9.11 Menentukan bruto, neto, dan tara suatu barang Indikator KD 4.9 4.9.1 Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tekait dengan harga jual, harga beli, untung, rugi, dan persentasenya 4.9.2 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan tabungan 4.9.3 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan pinjaman 4.9.4 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan diskon 4.9.5 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan pajak 4.9.6 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan bruto, neto dan tara D. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama a. dapat menentukan besar untung dan rugi b. dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas c. dapat menentukan persentase untung dan rugi 148 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli 2. Pertemuan Kedua a. Siswa dapat menentukan harga beli jika harga jual dan persentase untung/rugi diketahui b. Siswa dapat menentukan harga jual jika harga beli dan persentase untung/rugi diketahui c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli 3. Pertemuan Ketiga a. siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga, lama menyimpan dan besar tabungan b. siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal, lama menyimpan, dan persentase bunga Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan tabungan 4. Pertemuaan Keempat a. Siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman b. Siswa dapat menentukan besar angsuran c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan pinjaman 5. Pertemuan Kelima a. siswa dapat menentukan besar diskon b. siswa dapat menentukan besar pajak c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan diskon dan pajak 6. Pertemuan Keenam a. siswa dapat menentukan besar bruto, netto, dan tara b. siswa dapat menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan bruto, netto, dan tara 149 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Reguler a. Penjualan dan pembelian b. Bunga tunggal dalam tabungan, diskon dan pajak c. Bruto, neto dan tara 2. Materi Pembelajaran Remidial Permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi aritmetika sosial (penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, diskon, pajak, bunga tunggal, dan bruto, neto, dan tara). 3. Materi Pembelajaran Pengayaan Materi pengayaan berupa soal-soal dengan dasar materi yang telah dipelajari F. Metode Pembelajaran Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual. Strategi : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering (REACT) G. Media, dan Alat Pembelajaran a. Media/Alat LKS (Lampiran A.2) b. Bahan Komputer, infocus, power point 150 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H. Sumber Pembelajaran 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. I. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan pertama (3JP) Kegiatan Pendahuluan Deskripsi 1. Guru memberi salam 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa 3. Guru memberikan apersepsi mengenai nilai keseluruhan dan nilai per unit untuk mempelajari materi yaitu menyelesaikan permasalahan untung dan rugi. (Tahap Relating/Mengaitkan) Misal: Rina berjualan di kantin kejujuran. Di Pasar Rina membeli satu toples sosis yang berisi 25 batang, dengan harga Rp22.500,00 Berapa harga tiap sosis nya? Jika Rina menjualnya kembali dengan harga Rp1.000,00 tiap batang. Menurut kamu, apakah Rina mengalami untung atau rugi? Bisakah kamu menentukan persentase untung/ruginya? Penanaman Sikap Keuangan: Pentingnya mencatat semua pemasukan dan Pengeluaran dalam jual beli 4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar untung dan rugi akan memudahkan kita dalam proses jual-beli 5. Guru mengkomunikasikakn tujuan belajar dan 151 Waktu 20 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat: Waktu a. menentukan besar untung dan rugi. b. menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas. c. menentukan persentase untung dan rugi. Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 90 menit (Memfasilitasi Kerjasama) 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen 3. Guru meminta siswa untuk membaca sejarah jual-beli di LKS dengan lantang. 4. Pada bagian A, Siswa mengamati cerita 1,2 dan 3 di LKS (Mengalami). 5. Siswa menuliskan informasi yang diketahui disetiap cerita. 6. Dari informasi yang diketahui di setiap cerita. Siswadimintamengajukanpertanyaan 7. Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa. Pada cerita 1 a. Apakah Sally mengalami untung atau rugi ? Mengapa? b. Berapakah persentase untung/ruginya? Pada cerita 2 c. Apakah Fahmi mengalami untung atau rugi? 152 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Mengapa? d. Berapakah persentase utnutng/ruginya ? Pada cerita 3 Apakah Hani mengalami untung, rugi, atau impas (balik modal)? Mengapa? 8) Apabila dalam proses menanya, siswa belum mempunyai pertanyaan, guru memberikan petunjuk secara bertahap agar siswa dapat memunculkan pertanyaannya. Hari ini kita kan belajar tentang apa anakanak? Ayo perhatikan cerita 1 di LKS Apa yang dapat kalian ketahui berdasarkan cerita 1? Berdasarkan / menggunakan hal-hal sudah kalian ketahui di cerita 1, kita bisa menemukan hal baru apa yang tersembunyi dalam cerita tersebut? Ayo kembali lagi pada tujuan pemberlajaran kita hari ini. 9) Setiap siswa memecahkan masalah tersebut Dengan mencari sumber di buku teks (menerapkan). 10) Setiap kelompok mengerjakan bagian B. 11) Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan pemikiran mereka untuk memecahkan masalah mengenai hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, impas, serta mencari persentase untung dan rugi. 12) Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depan, kemudian kelompoklainmemberikantanggapan (Mentransfer). 13) Setiap kelompok mengerjakan bagian C. 153 Waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi 14. Setiap kelompok memiliki waktu 15 menit untuk mengamati kegiatan jual-beli di kantin sekolah atau di koperasi sekolah (Mengalami) Waktu 15. Guru memfasilitasi siswa yang kesulitan mengerjakan bagian C. 16. Salah satu kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya. (Mentransfer) 17. Melalui permainan memancing, guru memilih salah satu siswa yang memiliki kecerdasan bodikinestetik yang dominan untuk memancing ikan dimana di dalam tubuh ikan tersebut tersembunyi nomor kelompok yang akan mempresentasikan hasil pengamatan lapangan Penutup 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil 10 menit pembelajaran. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. 3) Guru memberikan tugas individu yaitu pada bagian E. 4) Guru menyampaikan materi yang dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang: Menentukan harga beli jika harga jual dan persentase untung/ rugi diketahui. Siswa dapat menentukan harga jual jika 154 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi harga beli dan persentase untung/rugi diketahui. Waktu Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan memberi salam. 2) Pertemuan Kedua (2JP) Kegiatan Pendahuluan Deskripsi Kegiatan 1. Guru memberi salam. Waktu 10 menit 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi mengenai harga beli, harga jual, untung, rugi, dan persentasenya untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan harga jual dan harga beli jika diketahui persentase untung/rugi. (Mengaitkan) Misalnya dari hasil pengamatan kelompok jualbeli di kantin atau di koperasi sekolah. Jika kalian menjual kembali barang tersebut dan mengaharapkan untung 25%. Berapakah harga jual nya? 4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar untung dan rugi akan memudahkan kita untuk menentukan harga penjualan agar mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan Penanaman Sikap Keuangan: Pentingnya mencatat semua pemasukan dan Pengeluaran dalam jual beli Inti 5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat: a. menentukan harga beli jika harga jual dan persentase untung/ rugi diketahui. b. menentukan harga jual jika harga beli dan persentase untung/ rugi diketahui. 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 60 menit (Bekerjasama). 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen dimana satu kelompok berisi siswa dengan 155 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu 3. Guru meminta siswa mengamati bagian A. Yaitu mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/ rugi. (Mengalami) Contoh soal 1 a. Guru memutar video mengenai jual-beli di kantin sekolah b. Siswa mengamati video yang ditayangkan oleh guru. c. Siswa menyebutkan dan menuliskan informasi yang ada pada video. d. Siswa mengamati cara mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung. Contoh soal 2 1) Siswa mengamati contoh 2. 2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase rugi. Contoh soal 3 1) Siswa mengamati contoh 3. 2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase rugi. 4. Guru meminta siswa mengamati bagian C. Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/ rugi. Contoh 1 1) Siswa mengamati contoh 1 156 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan 2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung. Contoh 2 1) Siswa mengamati contoh 2. 2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase rugi. 5. Siswa diminta menggali pertanyaan. pertanyaan yang diharapkan: bagaimana cara mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untungnya? Bagaimana cara mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya. 6. Apabila dalam proses menanya siswa belum memiliki pertanyaan maka guru memberikan petunjuk secara bertahap agar siswa dapat memunculkan pertanyaannya. Hari ini kita akan belajar tentang apa anakanak? Berdasarkan permasalahan pada cerita 1, 2, dan 3 yang diketahui apa saja? Kalian dapat melihat bagaimana solusi dari permasalahannya masing-masing. Kalian dapat menuliskan kembali rumus nya Adakah yang belum kalian ketahui dan ingin kalian cari tahu? Siswa menuliskan cara/rumus mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung Siswa menulis cara mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya d. Setiap siswa memecahkan masalah tersebut 157 Waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan dengan mencari (Menerapkan). sumber Waktu dibuku teks 8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan pemikiran mereka untuk mendapatkan cara mencari harga jual dan harga beli jika persentase untung/rugi diketahui. 9. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depan. Kemudian kelompok lain memberikan tanggapan (Mentransfer). 10. Siswa mengerjakan latihan soal untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait selama 15menit. 11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan bagian E. Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit mengenai mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/rugi, dan mencari harga jual jika harga beli dan persentase untung/ rugi diketahui. 158 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu 2. Kesimpulan tersebut langsung dituliskan di LKS pada bagian rangkuman yang bertema buahbuahan 3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari. 4. Guru memberikan tugas individu pada bagian F 5. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu diskon dan pajak. 6. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. c. Pertemuan ketiga (3JP) Kegiatan Pendahuluan Deskripsi Kegiatan 1. Guru memberi salam. 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi mengenai persentase untung dan rugi untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan 159 Waktu 10 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu mengenai pajak dan diskon. 4. Guru memberi motivasi siswa. (Mengaitkan) Taukah kalian apa saja fungsi pajak? Pembangunan seperti gedung sekolah, jalan, jembatan berasal dari uang pajak yang kita bayarkan setiap bulannya. Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya kita mendapatkan total diskon 90%? Misalkan kita membeli baju seharga Rp100.000,00 dengan diskon 70% lalu mendapatkan diskon lagi 20% seperti pada gambar. Apakah kita hanya membayar Rp10.000,00? Penanaman sikap keuangan: tidak konsumtif, Pentingnya mempertimbangkan harga dan kondisi keuangan dalam berbelanja Kesadaran dalam membayar pajak 5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat menentukan besar pajak dan diskon, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pajak dan diskon. Inti 1. Siswa dikondisikan (Bekerja sama) dalam beberapa kelompok 80 menit 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa. d. 3. Siswa di berikan bacaan mengenai pajak di LKS. Guru menunjuk siswa dengan kecerdasan Linguistik yang dominan untuk membacakan bacaan mengenai pajak Siswa diminta untuk mengamati masalah yang 160 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu diberikan pada LKS yaitu pada bagian A (Pajak) dan bagian B (Diskon) (Mengalami). 5. Siswa menuliskan apa yang diketahui pada tabel yang disediakan. 6. Siswa menggali pertanyaan, Pertanyaan yang diharapkan seperti: bagaiaman cara mencari besar diskon, besar pajak, dan uang setelah dikenai diskon dan atau pajak?. 7. Siswa diminta mengisi lengkap tabel dan kolom yang kosong. Setiap siswa memecahkan masalah tersebut dengan mencari sumber dibuku teks 8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan Pemikiran mereka untuk memecahkan: (Bekerja sama dan Menerapkan) a. masalah mengenai pajak, pengertian pajak PPN dan UMKM. b. masalalah mencari besar diskon, persentase diskon, dan harga setelah kena diskon. 9. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depan, kemudian kelompok lain Memberikan tanggapan (Mentransfer). 10. Siswa menonton video pembelajaran tentang diskon 11. Guru meminta siswa melakukan permainan Memancing. Dimana di bagian ikan terdapat soal dan hadiah. Soal yang ada di LKS pada bagian C. 12. Siswa dan guru mencocokan pekerjaan pada bagian C bersama. Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat mengenai pajak dan diskon. 161 kesimpulan 10 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Pajak PPN a. P(PPN ) 10% H.awal b. H .akhir H .awal P Pajak UMKM P(UMKM) 1% omzet c) Diskon D %D H .awal d) D %D H.awal 100% H .akhir H .awal D Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari. Pada bagian D. Guru bersama siswa bernyanyi tentang pajak. Guru memberikan tugas individu pada bagian E Guru memberitahu materi yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu bruto. netto, dan tara. Guru meminta tiap siswa untuk membawa barang/bungkus barang yang terdapat keterangan netto. Guru menutup pembelajaran dengan salam d) Pertemuan Keempat (2JP) Kegiatan pendahuluan Deskripsi kegiatan 1. Guru memberi salam. 162 Penutup 15 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru mengecek perlengkapan siswa termasuk barang yang guru tugaskan kepada siswa. Siswa yang tidak membawa barang diberikan waktu 5 menit mencari barang tersebut di kantin/kopersi sekolah. 4. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan diskon untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai bruto, netto, dan tara. 5. Guru memberi motivasi siswa. Siswa di berikan bacaan mengenai Bruto, Netto, dan Tara (Mengaitkan) Penanaman sikap keuangan: pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang akan dibeli 6. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat menentukan besar bruto, netto, dan tara, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan bruto, netto, dan tara. Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa (Bekerja sama) kelompok 60 menit 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa 3. Siswa diminta untuk mengamati bagian A yang diberikan pada LKS (Mengalami). 4. Siswa diminta mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti: apa itu Bruto, Netto , dan Tara? 5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan mencari sumber di buku teks (Menerapkan) 6. Setiap kelompok mengerjakan bagian B. 7. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan 163 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup pemikiran mereka untuk memecahkan masalah mengenai pengertian Bruto, netto, dan tara (Mentransfer). 8. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depankemudian kelompok lain memberikan tanggapan (Mentransfer). 9. Guru memutarkan video pembelajaran tentang bruto, netto, tara (mengalami). 10. Guru mengajak siswa melakukan permainan ular tangga. Jika ada siswa yang terpeleset dan tertendang siswa mendapatkan soal yang ada pada bagian C . 11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan pada bagian C bersama. 12. Barang yang ditugaskan di keluarkan. Di tunjukan mana bruto (barang keseluruhan), netto(isi), tara(bungkus). 13. Salah satu anak maju kedepan dan membawa barang yang ditugaskan. 14. Guru melakukan tanya jawab. Pada barang yang kalian bawa terdapat netto…, Misalkan: 15. Jika brutonya diketahui… , berapakah tara dan persentase taranya? 16. Jika taranya diketahui…, berapakah persentase brutonya? Berapakah persentase nettonya Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat mengenai bruto, netto, dan tara. kesimpulan 5 menit 2. Siswa dengan kecerdasan linguistik yang dominan diminta membacakan kesimpulan a. Bruto adalah berat kotor (Berat keseluruhan). Neto adalah berat bersih (isi). Tara adalah 164 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup berat kemasan. BNT NBT TBN %n %t N B 100% T B 100% 3. Siswa menuliskan kesimpulan di LKS pada bagian rangkuman. 4. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari. 5. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bruto netto dan tara. 6. Guru memberikan tugas individu pada bagian E. (Mentransfer) 7. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu bunga bank/ bunga tunggal. 8. Guru menutup pembelajaran dengan salam. 5. Pertemuan Kelima (3JP) Kegiatan pendahuluan Deskripsi kegiatan 1. Guru memberi salam. 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan diskon untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai 165 Penutup 10 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup bunga tunggal. 4. Guru memberi motivasi siswa. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan simpan-pinjam selalu ada bunga. Bunga dari simpanan adalah yang paling menguntungkan bagi kita.(Mengaitkan) Penanaman sikap keuangan: gemar menabung 5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini yaitu: a. siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga, lama menyimpan dan besar tabungan. b. siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal, lama menyimpan, dan persentase bunga. Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok (Bekerjasama) 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa . 3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1pada bagian A yang ada di LKS (Mengalami). 4. Siswa diminta mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharpakan seperti: apakah uang tabungan Claudia cukup untuk membeli sepeda? (Mengalami). 5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan mencari informasi di buku teks (Menerapkan). 6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan pemikiran mereka untuk mencari besar bunga, dan jumlah tabungan Claudia (Menerapkan). 7. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain 166 90 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup memberikan tanggapan (Mentransfer). 8. Siswa mengerjakan latihan soal untuk menyelesaikan permasalahan terkait besar bunga bank selama 15 menit. (Mentransfer) 9. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan soal bersama. Penutup 1. Siswa dibimbing untuk Membuat mengenai cara mencari besar bunga tabungan. kesimpulan 10 menit dan besar a. B M %b t 12 b. Tabungan M B 2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di LKS pada bagian rangkuman. 3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari. 4. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bunga bank 5. Guru mengajak siswa bermain permainan memancing. Dimana ikan hasil pancingan berisi rumus-rumus yang harus di tempelkan pada bagian yang pas 6. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu siswa dapat menentukan lama waktu penyimpanan jika diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga dan besar tabungan. 7. Guru menutup pembelajaran dengan salam. 167 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Pertemuan Keenam (2JP) Kegiatan pendahuluan Deskripsi kegiatan 1. Guru memberi salam. Penutup 10 menit 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi mengenai cara mencari besar bunga untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai pinjaman (Mengaitkan) Penanaman sikap keuangan: pentingnya menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran 4. Guru memberi motivasi siswa. 5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. Tujuan belajar hari ini yaitu: Siswa dapat menentukan lama waktu peminjaman jika diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga dan besar pinjaman Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok (Bekerjasama) 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa 3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1 yang ada di LKS (Mengalami). 4. Siswa menggali pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti : “bagaimana cara mencari waktu/lama penyimpanan?” . 5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan mencari informasi di buku teks (Menerapkan) 6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan pemikiran mereka untuk mencari cara atau rumus waktu/lama penyimpanan (Menerapkan). 168 60 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup 7. Siswa menurunkan rumus mencari lama penyimpanan melalui rumus dasar mencari besar bunga 8. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain memberikan tanggapan (Mentransfer). 9. Siswamengerjakanlatihansoaluntuk menyelesaikan permasalahan terkait mencari waktu/ lama penyimpanan. Waktu mengerjakan 15 menit. 10. Guru memutarkan instrument musik agar siswa rileksdalammengerjakanlatihansoal 11. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan soal bersama. Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit mengenai cara mencari waktu/lama penyimpanan tabungan. a. t B 12 M %b 2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di LKS pada bagian rangkuman yang bertema hewan 3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari. 4. Guru memberikan tugas pada setiap siswa, yaitu membuat mind map aritmatika sosial, dan di kumpulkan di hari ujian 5. Guru memberitahu bahwa pertemuan depan ujian. 6. Guru memberikan 169 kisi-kisi ujian aritmetika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Deskripsi kegiatan sosial. 7. Guru menutup pembelajaran dengan salam. J. Penilaian 1. Penilaian hasil pembelajaran a. Sikap spiritual (Lampiran a) 1) Teknik Penilaian: Observasi 2) Instrumen: Lembar Observasi b. Sikap social (Lampiran a) 1) Teknik Penilaian: Observasi 2) Instrumen: Lembar Lembar Observasi c. Pengetahuan (lampiran 1.1 dan 1.4) 1) Teknik Penilaian: Tes Tertulis 2) Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda d. Ketrampilan (lampiran b) 1) Teknik Penilaian: Kinerja Praktek 2) Bentuk Instrumen: Uraian 170 Penutup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran a KISI-KISI JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL KI Spiritual & Sosial (Permendikbud No.21 Tahun 2016) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi Secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Teknik Penilaian Observasi Bentuk Instrumen Jurnal JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL Mata Pelajaran : Kelas/ Semester : Tahun Pelajaran : Waktu Pengamatan : Petunjuk: 1) Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan instrumen jurnal dilakukan di setiap pertemuan. 2) Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yag positif maupun yang negatif. Berikut format jurnal sikap: No. Hari/ tanggal Nama Catatan perilaku 1. 2. 3. 4. 5. 171 Butir sikap Tindak lanjut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran b No 1 2 3 4 5 KISI-KISI PENILAIAN KETRAMPILAN Nama Sekolah :SMP Kelas/semester :VII/ Semester 2 Tahun :2018/2019 Kompetensi Teknik Jumlah skor Materi Indikator Dasar Penilaian Soal Proyek 3 30 Untung dan 3.9.1 Portofolio 1 10 Rugi Harga jual dan 10 3.9.2 Portofolio 1 harga beli 3.9 Diskon dan 10 3.9.3 Portofolio 1 Pajak Bruto, netto, 10 3.9.4 Portofolio 1 dan tara LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN No Nama Siswa Mata Pelajaran : Kelas/ Semester : Tahun Pelajaran : Waktu Pengamatan : Indikator 3.11.1 3.11.2 3.11.3 Total 3.11.4 Skor 1 2 3 dst Catatan: a. Setiap soal pada setiap indikator bernilai 10 b. Siswa yang mengerjakan dengan lengkap diberikan nilai c. Siswa yang tidak mengerjakan lengkap tidak diberi nilai 172 Rata-rata skor ( ̅ ) Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nama : No Absen : BAB VI Kelas : ARITMETIKA SOSIAL Kompetensi Dasar MENJADI KONSUMEN CERDAS 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) 4.9 Menyelesaikan masalah terkait aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) Tujuan Pembelajaran Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli Menentukan keuntungan atau kerugian, persentase untung atau rugi, dan menentukan harga jual atau harga beli dalam jual beli Menentukan selesaian masalah atau keputusan yang tepat berkaitan dengan jual beli Menentukan besar tabungan atau angsuran Menentukan selesaian masalah atau keputusan yang tepat berkaitan dengan bunga tunggal dalam tabungan atau pinjaman Menentukan harga barang dengan diskon dan pajak tertentu Menentukan selesaian masalah atau keputusan yang tepat berkaitan dengan diskon dan pajak Menentukan bruto, neto dan tara suatu barang Menentukan selesaian masalah atau keputusan yang tepat berkaitan dengan bruto, neto, dan tara Di setiap akhir tahun kalian pasti sering menemukan toko-toko yang memberikan diskon untuk beberapa barang yang dijual. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pembeli agar berbelanja di toko tersebut. Sebagai pembeli, kalian tentu harus tahu berapa uang yang harus kalian keluarkan untuk berbelanja dengan berbagai diskon yang diberikan. Dan tentu saja kalian juga perlu mempertimbangkan, jangan sampai uang yang dikeluarkan melebihi uang yang kalian miliki. Karena itulah di Bab VI ini kalian akan belajar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan seperti jual beli, tabungan dan pinjaman, diskon dan pajak, serta tentang bruto neto tara. Dengan mempelajari bab ini diharapkan kalian akan menjadi konsumen cerdas. Prasyarat 1. Hitunglah a. 25% dari 500 b. 110% dari 45.000 2. Tentukan penyelesaian dari persamaan linear berikut a. b. 173 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TAHUKAH KAMU?? TAHUKAH KAMU??? Siapa diantara kalian yang tidak memiliki akun facebook? Pasti hampir semuanya memiliki akun facebook. Apakah kalian tau siapa yang mendirikan facebook? Tahukah bagaimana perjalanan hidupnya hingga ia menjadi sukses seperti sekarang ini? https://www.jacksonvillebarter.com Mark Elliot Zuckerberg atau sering disebut Mark Zuckerberg. Dia dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1984 di Doby Ferry, West Chester Country, New York. Ia anak ke dua dari empat bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai dokter gigi dan Ibunya sebagai psikiater. Zuck adalah anak yang sangat cerdas. Sejak kecil ia suka mengotak-atik komputer. Komputer pertamanya adalah saat ia berumur 8 tahun. Sejak saat ituia mulai menghabiskan waktunya dengan bermain komputer. Di sekolah Zuck termasuk anak yang pandai. Ia unggul di bidang MATEMATIKA. Zuck sering menerima penghargaan di bidang sains (Matematika, Astronomi, dan Fisika). Ia juga mampu berbahasa asing selain Inggris yaitu bahasa Prancis, Ibrani, Latin, Yunani Kuno, dan Mandarin Zuck dulunya adalah mahasiswa di Harvard University. Berawal dari ide membuat buku direktori mahasiswa secara online hingga menjadi Facebook media sosial yang sangat dikenal di segala penjuru dunia. Pada Februari 2004, Zuck membuat Facebook. Facebook awalnya dibuat untuk mahasiswa Harvard. Namun akhirnya padaSeptember 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Penghasilan yang diperoleh Zuck karena Facebook sangat menjanjikan, sehingga dia memutuskan untuk berhenti kuliah di Harvard. Dengan pengguna Facebook yang mencapai angka miliaran, setiap menitnya Facebook dapat meghasilkan uang sebesar Rp200 juta. Jika facebook kehilangan waktu/ server down selama 30 menit, kerugian yang di tafsir mencapai Rp6 miliar. Facebook pernah mengalami server down beberapa kali. Pada tahun 2010, 2013, 2014 Facebook error selama 2.5 jam, 4 jam, dan 30 menit. Kalian bisa hitung berapa banyak kerugian yang ditanggung oleh Facebook, banyak sekali!!! Namun Facebook tetap berjaya, melesatnya bisnis Facebook ini membuat Zuck menumpuk kekayaan hingga mencapai Rp13,5 triliun. Ini yang membuatnya menjadi anak muda pertama yang kaya raya atas kerja kerasnya sendiri bukan dari warisan keluarganya. Zuck ditengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya ia tetap sederhana. Ketika ia pergi ke kantornya ia kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Apakah inti sari dari cerita di atas? Coba kamu baca perjalanan sukses Bob Sadino, akan lebih menarik dan menambah motivasimu!!!! 174 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LKS 6.1. UNTUNG UNTUNG DANDAN RUGIRUGI Kamu pasti familiar dengan kata untung dan rugi. Kamu mungkin juga sudah tau bagaiamana seseorang dikatakan mengalami keuntungan atau kerugian. Ayo Mengaitkan Misalnya: Rina membeli satu toples sosis berisi 25 batang, dengan harga Rp22.500,00 di pasar. Jika ia ingin menjualnya kembali dengan harga Rp1.000,00 tiap batang, apakah Rina mengalami untung atau rugi? Bisakah kamu menentukan persentase untung/ ruginya? Dalam pengelolaan keuangan, baik sebagai penjual maupun pembeli, kalian harus selalu mencatat segala pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi. Hal ini berguna agar kalian tidak mengalami krisis keuangan Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi UNTUNG DAN RUGI. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan besar untung, rugi 2. Siswa dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas 3. Siswa dapat menentukan persentase dari untung dan rugi 175 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo mengalami A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI) Amati dan kerjakan perintah yang ada 1 AYO MEMBACA Sally bersama teman-temannya berencana memberikan sumbangan kemanusiaan untuk gempa Aceh. Mereka memutuskan untuk berjualan balon helium. Uang hasil penjualan balon diberikan untuk sumbangan gempa Aceh. Pagi ini mereka pergi ke super market untuk membeli bahan membuat balon helium. Mereka menghabiskan uang Rp150.000,00 dengan bahan tersebut mereka mampu membuat sekitar 15 balon helium. Hari ini mereka mampu menjual 13 balon dengan harga tiap balon Rp15.000,00 https://weknowyourdreams.com Dari cerita di atas, tuliskan apa saja yang kamu peroleh/ketahui. Dari informasi yang diketahui, kamu dapat menemukan apa lagi? Apa dugaanmu dari cerita tersebut? Buktikan dugaanmu benar! 176 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI AYO MEMBACA Fahmi mencoba bisnis barunya dengan menjual burger. Fahmi menghabiskan uang Rp800.000,00 untuk berbelanja bahan baku membuat burger. Dengan bahan baku tersebut Fahmi bisa membuat 120 Burger dengan harga Rp8.000 per burger. Hari ini terjadi hujan di tempat Fahmi berjualan, sehingga 2 https://cnpp.usda.gov burger yang laku terjual hanya 90 burger. Tuliskan apa kamu peroleh dalam cerita diatas. Apa yang dapat kamu cari tahu lagi? Apa dugaanmu dari cerita tersebut. Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu. 177 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 AYO MEMBACA Karena kesukaannya terhadap ice cream, Hani memutuskan untuk membuka toko ice cream. Setiap hari ia menghabiskan uang Rp700.000,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat ice cream. Dengan bahan baku tersebut Hani mampu membuat rata-rata 100 cone ice cream dengan harga Rp10.000,00 per cone. Pada hari itu cuaca dingin, sehingga ice cream yang laku terjual hanya 70 https://cnpp.usda.gov cone ice cream. Informasi apa yang kalian peroleh dari cerita diatas. Apa yang dapat kamu cari tahu lagi? Apa dugaanmu dari cerita tersebu? Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu. 178 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerja sama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Isi tabel berikut bedasarkan hasilmu sebelumnya. Cerita Harga beli Harga jual ke1 2 3 (HB) (HJ) HJ-HB Keterangan Dari tabel dika dapat mengetahui seseorang mengalami untung, rugi, dan impas. Jelaskan bagaimana kondisi untung, rugi, dan impas. Untung jika Rugi jika Impas jika Tuliskan rumus mencari persentase untung dan rugi, lihat pada buku. Carilah persentase untung dan rugi dari cerita nomor 1 dan 2 179 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mentransfer C. Latihan Soal 1. Setiap hari bibi membeli satu krek teh botol untuk persediaan di warung makan. Harga satu krek teh botol adalah Rp60.000,00. Berapakah harga tiap satu teh botolnya? Jawab: https://wirausahasmk.blogspot.c om 2. Hari ini Eneng studi tour di Yogyakarta. Eneng berencana membelikan oleh-oleh berupa gantungan kunci untung teman-temannya. Harga 1 gantungan kunci adalah Rp2.000,00. Jika Eneng ingin membeli 2 lusin gantungan kunci. Berapakah harga yang harus Eneng bayar? Jawab: https://www.tatahsunggingkulit .com 3. Gea berencana membeli sepatu di toko online. Harga sepatu yang akan Gea beli adalah Rp300.000,00. Beberapa hari kemudian sepatu tesebut sampai dan setelah ia coba sepatunya terlalu besar. Gea memutuskan untuk menjual kembali sepatunya. Sepatunya berhasil terjual dengan harga Rp330.000,00. Apakah Gea mengalami keuntungan/kerugian? Berapakah untung/ruginya? https://littleg.tumbler.com Jawab: 180 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. https://lauraellenanderson.c o.uk Bulan lalu Ata membeli boneka dengan harga Rp150.000,00. Hari ini Ata memutuskan untuk menjual bonekannya untuk agenda bazar barang bekas, dimana uang hasil penjualan barang-barang di bazar akan disumbangkan. Ata berhasil menjual bonekanya dengan harga Rp90.000. Apakah Ata mengalami untung/rugi? Tentukan persentase untung/ruginya. Jawab: 4. Luthfi mempunyai usaha jual-beli tas online. Lutfi membeli tas di pabrik seharga Rp130.000,00, kemudian ia jual kembali tas tersebut. Setiap penjualan satu tas, lutfi memperoleh keuntungan Rp32.500,00. Berapakah persentase untungnya? Jawab: https://akufashion.com 6. https//www.ducas.c o.id; Davis membeli jam tangan seharga Rp320.000,00. Setelah beberapa kali pakai, jam tangannya membuat pergelangan tangannya iritasi, Davis akhirnya menjual jamnya. Davis berhasil menjual jam tangannya dan mengalami kerugian Rp48.000,00. Berapa persentase kerugiannya? Jawab: 181 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bimo mempunyai usaha jual-beli kaos jersey. Dia membeli kaos jersey dengan harga Rp120.000,00 dan menjuanya kembali dengan memperoleh keuntungan Rp24.000,00. Berapakah persentase keuntungan penjualan kaos Bimo? Jawab: https://anakbangsa69.wor dpress.com 182 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Menerapkan 4. Kegiatan 3 (PENGAMATAN LAPANGAN) Bergabunglah dengan kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Tiap kelompok siapkan alat tulis, dan 1 kamera. Amati kegiatan jual beli di lingkungan sekolah (koperasi, atau kantin sekolah). Selidiki apakah suatu pedagang mengalami untung atau rugi dalam jual-beli suatu produk/barang/makanan. Hitunglah berapa banyak untung atau rugi beserta persentase untung/ruginya. Sertakan bukti foto kalian bersama pedagang atau produk yang kalian amati LAPORAN Nama Benda Isi Benda 1 Benda 2 Modal/Harga Beli Harga per unit Harga Jual Per Unit Total Harga Jual Besar Untung/Rugi Persentase Untung/Rugi 183 Benda 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Tugas Individu Pilihlah salah satu dari tugas berikut 1. Tuliskan kisah salah satu tokoh Enterpreneur sukses (1 lembar). 2. Cari foto/ gambar mata uang RI dan identifikasi (5 gambar). 184 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KESIMPULAN KESIMPULAN 1. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami keuntungan? 2. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian? 3. Bagaimana menghitung persentase untung atau rugi? 4. Sikap keuangan apa yang dapat kalian temukan dari kegiatan mengaitkan sampai dengan kegiatan menerapkan? 185 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LKSHARGA 6.2 Harga Harga JUALJual DAN dan HARGA BELIBeli Bagaimana mencari harga jual dan harga beli sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Namun bisakah kalian mencari salah satu dari harga jual atau harga beli jika persentase untung/rugi diketahui? Ayo Mengaitkan Ada kalanya seorang pedagang menginginkan besar keuntungan tertentu dan harus memutuskan berapa harga jualnya. Atau seorang pedagang mengalami kerugian tertentu karena lupa mencatat harga belinya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat kalian pahami bahwa mencatat segala pemasukan maupun pengeluaran adalah penting. Misalnya: Di Pasar, Rina membeli satu toples sosis yang berisi 25 batang, dengan harga Rp22.500,00. Jika Rina menginginkan untung 10% dari penjualan sosis tersebut, berapa harga jual tiap sosis seharusnya? Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi HARGA JUAL DAN HARGA BELI. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menenentukan nilai harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/rugi. B. Siswa dapat menentukan harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/rugi. 186 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mengalami A. Kegiatan 1 Mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/rugi 1. Lihat Video a. Siapkan alat tulis. b. Amati video pembelajaran yang ditayangkan guru. c. Tuliskan informasi yang ada pada video pembalajaran d. Tuliskan cara mencari harga Jual berdasarkan video pembelajaran tersebut. 2. Perhatikan dan pahami 3. Perhatikanan dan penyelesaiannyamasalah pahami penyelesaiannya pada cerita dibawah ini. masalah pada cerita dibawah ini. https://pandoracreazioni.it Naufal membeli 1 lusin buah apel dengan harga Rp72.000,00. Jika Naufal menjual buah apel dan mengharapkan untung 25%. Berapakh harga jual tiap apelnya? Diketahui: HB= Rp72.000,00 %untung= 25% Ditanya: HJ tiap apel ? Jawab: https://twitter.com/ Dana membeli sepatu Convers dengan harga Rp600.000,00. Dia ingin menjualnya kembali dan mengharapkan untung 20%. Berpakah Harga jual sepatunya? Diketahui HB= Rp600.000,00 %untung= 20% Ditanya:HJ sepatu? Jawab: 187 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerjasama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Berdasarkan ketiga cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untungnya? Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus mencari harga jualnya? Ternyata untuk mencari harga jual (HJ) jika diketahui harga beli (HB) dan persentase untung/rugi, dapat juga menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Jika yang diketahui harga beli dan persentase Untungnya, maka: 100 %u HJ 100 HB 2. Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya, maka: 100 %r HJ 100 HB Coba buktikan. Apakah jawaban dari permasalahan cerita 1,2 dan 3 yang diperoleh akan sama jika menggunakan rumus tersebut? 188 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mengaialami C. Kegiatan 3 Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/rugi. 1. Perhatikan dan pahami penyelesaiannya masalah pada cerita dibawah ini. Diketahui: Harga jual = Rp120.000,00 Persentase untung = 10% Ditanyakan: Harga beli = ? Jawab: https://anakbangsa69.wordpress.c om Bimo menjual kaos jersey dengan harga Rp120.000,00. ternyata dia mengalami untung 20%. Berapakah harga belinya? 2. Perhatikan dan pahami penyelesaiannya masalah pada cerita dibawah ini. Diketahui: Harga jual = Rp75.000,00 Persentase rugi = 5% Ditanyakan: Harga beli = ? Jawab: https://www.stokethegoat.com Musa menjual kacamata degan harga Rp75.000,00. Ternyata Musa mengalami untung sebesar 25%. Berapakah harga belinya? Ayo Bekerjasama D. Kegiatan 4 (DISKUSI KELOMPOK) Berdasarkan dua cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya? 189 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika yang diketahui harga jual dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus mencari harga belinya? Ayo Menerapkan E. Latihan Soal 1 Chaca mempunyai toko sepeda. Dia membeli sepeda di pabrik seharga Rp1.200.000,00. Dia ingin menjualnya dengan memperoleh keuntungan 10%. Berapa harga jual sepeda seharusnya agar Chaca mendapat keuntungan 10%? https://callvianestudio.bl ogspot.nl 2 Luthfi membeli tas dengan harga Rp130.000,00. Dia menjual kembali tas tersebut dan rugi 20%. Berapa harga jual seharusnya? https://akufa shion.com 3 Pak Abdulloh menjual TV dengan harga Rp900.000,00. Beliau mengalami kerugian 30%. Harga beli TV tersebut adalah? https://www.thebri ck.com 190 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Pak Rafli menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa hari yang lalu. Jika sapi terjual Rp8.100.000,00 dan Pak Rafli rugi 10%. Tentukan Harga beli sapi Pak Rafli. Ayo Mentransfer F. Tugas Individu Pilih salah satu dari tugas berikut A Tuliskan sejarah jual-beli (1 lembar) B Buatlah kliping tentang berita harga harga bahan pokok yang ada di koran (5 berita) 191 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KESIMPULAN KESIMPULAN 192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABUNGAN LKS 6.3 TABUNGAN Apakah kamu termasuk anak yang rajin menabung? Pernahkah ayahmu meminjam uang di bank? Menabung maupun meminjam di bank pasti di kenakan bunga. Hari ini kita akan belajar mengenai tabungan. Ayo Mengaitkan Misalnya: Claudia akan menabung di Bank. Dia menabung sebanyak Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan kemudian Claudia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda. Harga sepedanya Rp1.300.000,00 tapi Claudia khawatir uang tabungannya tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan Claudia? www.jhonlin magz.com Kalian biasanya menerima uang saku dari orang tua kalian. Uang saku tersebut perlu kalian rencanakan penggunaannya. Karena jika tidak, bisa jadi uang saku kalian akan habis sebelum waktunya. Kalian juga perlu menabungkan sebagian dari uang saku tersebut. Mengapa? Karena suatu saat kalian membutuhkannya, baik untuk berbelanja maupun untuk memenuhi kebutuhan mendatang. Dengan menabung maka kalian akan merasa lebih tenang dalam menghadapi kebutuhan mendatang. Jika kalian tidak mempunyai tabungan, maka apabila ada kebutuhan mendesak kalian tidak dapat memenuhinya. Jadi lebih baik menabung sedikit demi sedikit daripada tidak sama sekali. Menabung lebih aman di bank. Selain aman, bank juga memberikan keuntungan berupa bunga bank. Bunga bank ini akan menambah saldo tabungan nasabah. Dalam dunia ekonomi sebenarnya terdapat bunga majemuk dan bunga tunggal. Namun bunga yang akan kalian pelajari hanya bunga tunggal saja 193 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tujuan Pembelajaran 1) Siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga, lama menyimpan dan besar tabungan. 2) Siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal, lama menyimpan, dan persentase bunga. Ayo Mengalami A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI) Baca dan cermati cerita dibawah ini. Cerita 1 Claudia menabung di bank. Dia menabung sebanyak Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan kemudian Claudia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda. Harga sepedanya Rp1.300.000,00 namun Claudia khawatir uang tabungannya tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan www.jhonlinmagz.com Claudia? Tuliskan rumus mencari besar bunga. Jika mengalami kesulitan, carilah informasi pada buku. Besar bunga dalam periode Tahun, Bulan, dan Hari. a) …….. b) ……... c) ……… 194 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerjasama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Berdasarkan cerita 1 1. Carilah besar bunga yang diperoleh Claudia . Setelah 1 bulan 2. Hitunglah besar tabungan Claudia setelah 6 bulan menabung. 3. Apakah uang Claudia cukup untuk membeli sepeda seharga Rp1.300.000,00? 4. Berapa lama lagi Claudia harus menunggu agar uang tabungannya cukup untuk membeli sepeda? 195 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Menerapkan dan Mentransfer c. 1) Latihan Soal Adik memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal adik adalah Rp2.500.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 12% pertahun, tentukan bunga simpanan yang ada di tabungan adik setelah 8 bulan menabung. 2) Kakak memiliki tabungan di Bank. Tabungan awal kakak adalah Rp12.800.000,00. Jika bank memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, tentukan jumlah uang kakak setelah 6 bulan menabung. C Dudu menabung di bank sebesar Rp1.500.000,00 dengan bunga 2% perbulan. Hitunglah besar tabungan Dudu selama setahun. 196 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Mari Bernyanyi (Jagoan- Sherina) Kali ini Yuk bahas bunga bank Cari besar bunga bank Dari awal tabungan Bunga sama dengan t M %b 12 Hahaha Tabungan akhirnya Tabungan awal ditambah bunga Hahaha 197 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RANGKUMAN KESIMPULAN 198 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LKS 6.4. PINJAMAN PINJAMAN Pernahkah ayahmu meminjam uang di bank/koperasi? Menabung maupun meminjam di bank/koperasi pasti di kenakan bunga. Hari ini kita akan belajar mengenai pinjaman. Ayo Mengaitkan Misalnya: Kakak meminjam uang di bank sebesar Rp6.000.000 selama 10 bulan dengan bunga 20% setahun. Selama 10 bulan tersebut, kakak harus membayar angsuran tiap bulannya. Apabila terjadi pengeluaran lebih besar dari pemasukan artinya kalian telah mengalami defisit atau krisis keuangan pribadi. Bisa jadi untuk menutupinya kalian mencari pinjaman atau berhutang. Bank selain memberikan layanan tabungan juga melayani pinjaman. Ketika memberikan pinjaman kepada nasabah, bank mewajibkan nasabahnya untuk mengembalikan dengan tambahan uang berupa bunga pinjaman. Tujuan Pembelajaran a. siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman b. Siswa dapat menentukan persentase bunga pinjaman c. Siswa dapat memecahkan masalah dan mengambil keputusan keuangan yang tepat terkait dengan pinjaman 199 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mengalami A. Kegiatan 1 (Memahami situasi) Coba kalian cermati dan temukan prosedur penyelesaian masalah situasi berikut. Situasi Pak Jarwo meminjam uang di bank sebesar Rp6.000.000,00 selama 10 bulan dengan bunga 20% per tahun. Selama 10 bulan tersebut Pak Jarwo harus membayar secara angsuran setiap bulannya. Penyelesaian: Dari situasi di atas, kita dapat menghitung besar angsuran per bulan dengan cara menghitung seluruh bunga dalam 10 bulan sebagai berikut. Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama setahun adalah 20% dari 6.000.000,00 yaitu Rp1.200.000,00. Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama 10 bulan adalah dari 1.200.000,00 yaitu Rp1.000.000,00. Sehingga jumlah uang seluruhnya yang harus dibayarkan = Rp6.000.000,00 + Rp1.000.000,00 = Rp7.000.000,00 200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Menerapkan & Bekerjasama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Selesaikan solusi dari masalah berikut: Kakak meminjam uang di bank sebesar Rp800.000,00 dengan bunga 9% setahun. Total pinjaman kakak saat pelunasan adalah Rp920.000,00. Berapa lama kakak meminjam uang di Bank? Ayo Menerapkan & Mentransfer 3) Latihan Soal Yunus menabung di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan bunga 6% pertahun. Pada saat diambil uang Yunus menjadi Rp2.080.000,00. Lama Yunus menabung adalah? Anin memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal Anin adalah Rp250.000,00 dengan bunga 6% pertahun. Saat diambil tabungan Anin menjadi Rp280.000,00. Lama Anin menabung adalah? 201 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KESIMPULAN 202 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TAHUKAH TAHUKAHKAMU KAMU??? Siapa yang tidak kenal dengan gambar disamping? Dia adalah artis, penyanyi sekaligus modelberkebangsaan Indonesia. Dewi Sandra Killick atau kerap dipanggil Dewi Sandra lahir tanggal 3 April 1980 di Rio de Janerio, Brazil. Tahukah kalian profesi artis merupakan penyumbang pajak yang nilainya besar ke pemerintah? https://m.bintang.com Mengapa profesi artis menjadi penyumbang pajak yang besar? Ya karena sebanding dengan pendapatan mereka. Semakin besar pendapatan maka pajak yang dibayarkan juga semakin besar. Dewi Sandra adalah salah satu artis yang rajin bayar pajak. Memang ada artis yang tidak rajin bayar pajak? Banyak!! Membayar pajak adalah salah satu kewajiban sebagai warga negara. Memang untuk apa kita membayar pajak? Segala fasilitas yang ada di negara seperti Transportasi Masa, Jalan, Jembatan, Buku sekolah, Gedung Sekolah, Rumah Sakit, Pelastrian Budaya, dll didanai oleh uang pajak. Walaupun Dewi Sandra sudah menjadi wajib pajak yang taat, namun harus diakui bahwa pemebenahan fasilitas oleh pemerintah masih tidak sesuai dengan harapan. Masih banyak jalan yang berlubang atau trotoar untuk pejalan kaki dipergunakan oleh kendaraan bermotor. Sebagai warga negara yang baik memang harus bayar pajak. Dan kita juga bisa menuntut Negara bila masih banyak fasilitas yang kurang layak karena kita telah menjalankan kewajiban kita yaitu bayar pajak. Apa yang kalian dapatkan dari bacaan diatas? Coba cari tau 10 perusahaan penyumbang pajak terbesar di Indonesia. 203 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LKS 6.5 DISKON DAN PAJAK DISKON DAN PAJAK Ayo Mengaitkan Sering sekali kita menjumpai diskon seperti di tempat perbelanjaan. Kata pajak sering kita dengar di TV. Tapi apakah kita tau apa saja jenis-jenis pajak? Dan bagaimana menghitung diskon dan pajak? Banyak cara digunakan pedagang untuk menarik minat pembeli. Misalnya: Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya kita mendapatkan total diskon 90%? Misalkan kita membeli baju seharga Rp100.000,00 dengan diskon 70% lalu mendapatkan diskon lagi 20% seperti pada gambar. Apakah kita hanya membayar Rp10.000,00? Diskon tentu saja sangat menarik karena pembeli akan membayar dibawah harga normalnya, dan karena pembeli selalu ingin membeli semurah-murahnya. https://www.dl aika.com Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi DISKON DAN PAJAK. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menentukan besar diskon. b. Siswa dapat menentukan besar pajak. c. Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait diskon dan paja. 204 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mengalami A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI) i. PAJAK (Amati dan kerjakan perintah yang ada) BUDAYA MEMBACA 1. https://www.the brick.com Galih adalah pengusaha barang elektronik. Galih menjual TV LED (baru) dengan harga Rp1.300.000,00 (tanpa pajak). TV tersebut dibeli oleh Naufal dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang harus dibayarkan Naufal (termasuk pajak) adalah Rp1.430.000,00. 2. Gusti menjual papan seluncur dengan harga Rp200.000,00 (tanpa pajak). Papan seluncur tersebut dibeli oleh Rendi dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang harus di bayar Rendi (termasuk pajak) adalah https:// cocaRp220.000,00 colamatil.co.id 3. Pak Niko menjual leptop baru dengan harga Rp3.400.000,00 (tanpa pajak). Leptop tersebut dibeli oleh Pak Farhan dengan Pajak Prtambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang yang harus di bayarkan oleh Pak Farhan https://www.desakomp uter.com adalah Rp3.740.000,00. Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan Tabel 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Harga sebelum dikenai pajak No Harga setelah dikenai pajak Besar pajak 1 … … … 2 … … … 3 … … … 205 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. https://bisnis.liputan6.com e. Hari ini Ibu Sugi pergi ke kantor bank untuk membayar pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bu Sugi memiliki usaha tas rajut. Rata-rata 20 tas terjual setiap harinya, dengan harga per tas Rp300.000,00. Pajak UMKM yang dibayar Bu Sugi dalam satu bulan adalah Rp1.800.000,00. Andi dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 25 pasang dengan harga per pasang adalah Rp200.000,00. Pajak UMKM yang harusa di bayar Andi dalam satu bulan adalah Rp1.500.000,00. https://www.sepatuindone sia.blogdetik.com 6. Kakek adalah juragan beras. Kakek mampu menjual habis beras 75Kg perhari. Harga beras setiap Kilogram nya adalah Rp5.000,00. Pajak UMKM yang dibayar kakek sehari adalah Rp3.750,00. https://economy.okezone.com Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan Tabel 2. Pajak UMKM No Pendapaptan/Omset 4 5 6 206 Besar pajak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerjasama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Carilah di buku, dan tuliskan cara/rumus mencari bersar persentase pajak. Berdasarkan Tabel 1.dan Tabel 2. Hitunglah besar persentase pajak masing-masing. No No 1 4 2 5 3 6 Apa yang dimaksud dengan pajak PPN? Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah Apa yang dimaksud dengan pajak UMKM? Pajak UMKM adalah 207 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerjasama C. Kegiatan 3 (DISKUSI KELOMPOK) (1) DISKON (Amati dan kerjakan perintah yang ada ) BUDAYA MEMBACA 1. Tahun baru, Tara pergi berbelanja pakaian di Mall. Tara membeli pakaian dengan harga Rp225.000,00 dan https://www.tribunnews.com mendapat diskon 50%. Gita sangat menyukai buku. Dia pergi ke Gramedia dan membeli buku cerita seharga Rp60.000,00 dan ada diskon Rp12.000,00.https://bwziati.wordpress.com 3 Norbert membeli celana. Harga celana tersebut adalah Rp250.000,00 dan sedang ada diskon 70%. https://www.otorel.com Isilah tabel berikut berdasarkan informasi yang diketahui di setiap permasalahan. Tabel 3. Diskon No Harga awal Harga akhir 1. 2. 3. 208 Besar diskon Persentase diskon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Menerapakn Perhatikan masalah berikut. Fitri pergi ke mall. Dia ingin membeli hem putih. Di Mall ada diskon 70% ditambah diskon 20%. Jika harga hem adalah Rp500.000,00. Berapa uang yang harus di bayar oleh Fitri? Apakah benar jika Fitri membayar hanya Rp50.000,00? BUKTIKAN https://www.harga-promo.com Ayo Mentransfer D. Latihan Soal (1) Hesti menjual Hp baru dengan harga Rp2600.000,00. Hp tersebut di beli oleh Luna dengan PPN 10%. Tentukan uang yang harus di bayarkan Luna? Jawab: https://blog.devestpay.com 2 Luna bisa menjual baju Gamis setiap hari rata-rata sebanyak 25. Harga per gamis adalah Rp300.000,00. Berapakah pajak UMKM yang harus dibayarkan oleh Luna dalam satu bulan? Jawab: https://www. modelmuslims. com 209 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (3) Dhani membeli Gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia mendapatkan diskon 15%. Berapakah yang harus Dhani bayar? Jawab: https://gitarisnaufal9c .blogspot.co.id 4. Farhan membeli baju seharga Rp180.000. Setelah mendapat diskon 25% harga bajunnya menjadi ? Jawab: www.medanbisnisdaily.com (5) Pak Anies berhasil menjual kaos Jersey setiap hari rata-rata sebanyak 15 kaos. Harga tiap kaos adalah Rp210.000. Untuk menarik pelanggan, Pak Anies memberikan diskon 10% untuk setiap kaos. Berapakah pajak UMKM yang harus dibayar Pak Anies dalam satu bulan (30 hari)? Jawab: 210 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Ayo Bernyanyi (Bahagia- G.A.C) Hai-hai apa kabar kawan Saatnya kita belajar Rumus aritmatika Bersama Pak Asrodin Hai-hai ayo-ayo kawan Saatnya kita belajar Rumus aritmatika Bersama Kak Febrina Untuk yang pertama Tentang perpajakan PPN sepuluh persen Kali dengan harga awal, oh awal Harga akhir sama dengan Harga awal dijumlahkan Dengan besar PPN yaiiyai Marilah kita mensyukuri rumus matika yang mudah ini Kita bahagia , kita bahagia F. Tugas Individu Pilihlah salah satu dari tugas berikut a Foto kwitansi pajak atau vocher diskon yang kamu punya (5 gambar) b Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang pajak terbesar di indonesia (5 gambar) 211 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KESIMPULAN KESIMPULAN 212 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TAHUKAH KAMU?? TAHUKAH KAMU??? Bruto, netto dan tara adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang. http://image.slidesharecdn.com/ 213 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LKS 6.4. BRUTO, NETTO, DAN TARA BRUTO, NETO, DAN TARA Kamu pasti sering membaca kata Netto, contohnya pada kemasan sabun atau produk lainnya. Bagaimana dengan bruto dan tara? Pernahkan kalian membaca atau mendengarnya? Ayo Mengaitkan Misalnya: Pak Said pergi ke pasar. Beliau membeli sekarung beras. Berat beras tersebut adalah 15 kg dengan Netto 14,99 kg. Tentukan berat taranya? Bruto, Neto dan Tara adalah salah satu informasi suatu barang. Dengan mengetahui neto suatu barang, maka kalian dapat menentukan harga barang tersebut tanpa pembungkusnya, sehingga kita bisa menentukan barang yang lebih murah Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi BRUTO, NETTO, DAN TARA. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menenentukan serta bruto, netto, dan tara. b) Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait dengan bruto, netto, dan tara. 214 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mengalami A. Kegiatan 1 Perhatikan gambar dibawah ini Gambar 1 https://stedelijkonderwijs.be Gambar 2 Keterangan: 1. Bruto 2. Netto 3. Tara https://slideplayer.com Gambar 3 https//m.youtube.com 215 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Bekerjasama B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK) Berdasarkan gambar-gambar diatas. Jelaskan pengertian dari: (1) Bruto adalah… (2) Netto adalah… (3) Tara adalah… Hubungan Bruto, Netto, dan Tara. 1 Apakah bruto lebih berat dari netto? 2 Apakah bruto lebih berat dari tara? 3 Apakah netto lebih berat dari bruto? 4 Apakah netto lebih berat dari tara? 5 Apakah tara lebih berat dari bruto? 6 Apakah tara lebih berat dari pada netto? Rumus-rumus 216 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Menerapkan C. Latihan Soal Kerjakanlah latihan berikut, carilah informasi pada buku jika mengalami kesulitan saat mengerjakan. 1 Sebuah drum berisi minyak 60 kg, sedangkan berat drum saja 5 kg. Berapakah brutonya? https://www.s tartol.com 2 Pada gambar disamping terdapat karung beras dengan netto 14.99 kg dan bruto 15 kg. Berapakah tara nya? Tentukan persentase taranya. https://bp.blo gspot.com 3) Ibu membeli 1 karung gula pasir di pasar seberat 50 kg dengan tara 2%. Tentukan berat bersih (netto) gula pasir yang dibeli Ibu d) Galih mendapat kiriman 100 kg karung gula pasir dari gudang, masingmasing tertera pada karung tulisan bruto 115 kg dan tara 2 kg. Berapa netto kiriman gula pasir yang diterima Galih? Berapa persentase nettonya? 217 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Bruto dari satu peti telur adalah 30 kg dan taranya 5%. Jika kakak ingin membeli 3 peti telur. Berapakah nettonya? https://goldeneggspalm.bl ogspot.com D. Mari Bernyanyi Bersama (Bunga Jiwaku- Yovie & Nuno) Satu, kamu tau bruto Dua, kamu tau netto Tiga, kamu tau tara BNT itu singkatnya Bruto, Netto tambah tara Netto, Bruto kurang tara Tara, Bruto kurang netto Untuk rumus pertama Sekarang, cari persen N N per B kali seratus Sekarang, cari persen T T per B kali seratu u u u us Persen. 218 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ayo Mentransfer E. Tugas Individu Pilihlah salah satu dari tugas berikut 1 Buatlah kliping dari kwitansi pembayaran pajak atau vocher diskon yang kamu punya (minimal 5 gambar). 2 Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang pajak terbesar di indonesia. 219 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RANGKUMAN KESIMPULAN 220 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2 . Lembar Validasi RPP Ahli 1 221 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2 224 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1 227 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2 230 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1 233 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2 236 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 1 239 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 2 242 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa 245 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 11. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan oleh Guru 247 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru 250 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa 253 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 255 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 15. Kisi-kisi dan instrumen tes literasi keuangan Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Bentuk Soal Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, netto, tara). 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika siosial (penjualan, pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, netto, tara). : SMPN 2 Purwosari : Matematika : VII/2 : Aritmetika Sosial : Pilihan ganda Jumlah Indikator soal 3.9.1 Menentukan besar 2 keuntungan dan kerugian. 3.9.2 Menentukan hubungan antara harga beli, harga jual, 3 untung, rugi, dan impas. 3.9.3 Menentukan besar 2 persentase untung dan rugi. 3.9.4 Menentukan besar diskon. 2 3.9.5 Menentukan besar pajak. 2 3.9.6 Menentukan besar netto, 3 bruto, dan tara. 3.9.7 Menentukan besar bunga bank dalam jangka wangktu 2 perbulan atau pertahun. 4.9.1 Menyelesaikan masalah yang tekait dengan harga jual, 2 harga beli, untung, rugi, dan persentasenya. 4.9.2 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan pajak dan 2 diskon. 4.9.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan netto, 3 bruto, dan tara. 4.9.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bunga 2 bank. 258 Butir soal 4,5 1,2,3 6,7 10,11 12,13 16,17,18 22,23 8,9 14,15 19,20,21 24,25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SOAL TES LITERASI KEUANGAN Petunjuk: 1. Bacalah soal dengan seksama dan pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Evaluasi ini bersifat mandiri, tidak diperbolehkan bekerja sama. 3. Alokasi waktu untuk mengerjakan evaluasi ini adalah 60 menit. 4. Jangan lupa untuk mengisi identitas Anda pada lembar jawab yang tersedia. 1 Seorang pedagang dikatakan mendapatkan untung jika... A. Harga jual lebih kecil dari pada harga beli B. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual C. Harga beli sama dengan harga jual D. Harga beli lebih besar dari harga jual 2 Seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian jika... A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual B. Harga beli sama dengan harga jual C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli D. Harga beli lebih besar dari harga jual 3 Seorang pedagang dikatakan mengalami impas/balik modal jika... A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual B. Harga beli sama dengan harga jual C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli D. Harga beli lebih besar dari harga jual 4 Seorang pedagang membeli tiga lusin gelas dengan harga Rp270.000,00. Gelas tersebut dijual dengan harga Rp7.000,00 tiap gelas. Pedagang tersebut mengalami… A. Untung Rp18.000,00 B. Rugi Rp18.000,00 C. Untung Rp150.000,00 D. Rugi Rp150.000,00 5 Rudi adalah seorang pedagang buah. Dia membeli jeruk di perkebunan sebanyak 10 kg dengan harga Rp.140.000,00. Rudi menjualnya kembali dengan harga Rp16.000,00/kg untuk ukuran yang besar dan setengahnya lagi dengan ukuran yang kecil ia jual dengan harga Rp14.000,00/kg,- Jika seluruh jeruk habis terjual,keuntungan yang diperoleh Rudi adalah… 259 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Rp10.000,00 B. Rp20.000,00 C. Rp150.000,00 D. Rp160.000,00 6 Saiful mempunyai toko elektronik. Saiful membeli sebuah TV di pabrik dengan harga Rp2.000.000,00. Jika TV tersebut ia jual kembali dengan harga Rp2.200.000,00. Persentase untung yang diperoleh Saiful adalah… A. 9% B. 10% C. 90% D. 110% 7 Tahun 2014 lalu Pak Galih membeli mobil dengan harga 160.000.000,00. Karena sudah bosan, ia menjual mobil tersebut dengan harga Rp140.000.000,00. Persentase kerugian yang dialami Pak Galih adalah… A. 12,5% B. 14,2% C. 87,5% D. 114,2% 8 Pak Jamil adalah pedagang buah. Pak Jamil membeli buah Semangka 10 kg dengan harga Rp50.000,00. Jika ia menginginkan memperoleh untung 25%., harga penjualan semangka tiap kilogram adalah... A. Rp5.000,00 B. Rp6.250,00 C. Rp12.500,00 D. Rp62.500,00 9 Rangga menjual kacamata dengan harga Rp60.000,00. Rangga memperoleh untung sebesar 20%. Harga beli kacamata tersebut adalah... A. Rp48.000,00 B. Rp50.000,00 C. Rp72.000,00 D. Rp75.000,00 10 Akbar membeli baju di pasar. Harga baju sebelum diskon adalah Rp180.000,00 dan ia mendapatkan diskon 20%. Besar diskon yang diperoleh Akbar adalah… 260 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Rp9.000,00 B. Rp36.000,00 C. Rp144.000,00 D. Rp216.000,00 11 Gita membeli gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia mendapatkan diskon 10%. Uang yang harus dibayar Gita untuk membeli gitar tersebut adalah... A. Rp108.000,00 B. Rp120.000,00 C. Rp1.080.000,00 D. Rp1.320.000,00 12 Rizki mempunyai counter HP. Rizki menjual HP baru dengan harga Rp2.100.000,00 (belum termasuk PPN). HP tersebut dibeli oleh Luna dengan PPN 10%. Uang yang harus dibayar Luna untuk membeli HP adalah… A. Rp1.890.000,00 B. Rp2.100.000,00 C. Rp2.121.000,00 D. Rp2.310.000,00 13 Ali dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 20 pasang dengan harga per pasang adalah Rp200.000,00. Rata-rata pajak UMKM (1%) yang harus dibayar Ali dalam satu bulan adalah… A. Rp400.000,00 B. Rp1.200.000,00 C. Rp4.000.000,00 D. Rp12.000.000,00 14 https://www.dlaiqa.com Syifa ingin membeli sepatu seharga Rp250.000,00 dengan diskon 50%. Ia mendapatkan diskon lagi 20% seperti pada gambar. Harga yang harus dibayar Syifa adalah… A. Rp75.000,00 B. Rp100.000,00 261 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Rp125.000,00 D. Rp200.000,00 15 Pak Agus dapat menjual kaos Jerseysetiap hari rata-rata 15 kaos. Harga tiap kaos adalah Rp200.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak Agus memberikan diskon 10% untuk setiap kaos. Ata-rata besar pajak UMKM yang harus dibayarkan oleh pak Agus dalam satu bulan (30 hari) adalah… A. Rp27.000,00 B. Rp30.000,00 C. Rp810.000,00 D. Rp900.000,00 16 Berat bersih (netto) drum minyak adalah 40 kg. Berat drum saja (tara) adalah 5kg. Berat brutonya adalah… A. 8 kg B. 35 kg C. 45 kg D. 200 kg 17 Pernyataan yang benar mengenai bruto, netto, dan tara adalah… A. Netto adalah berat bersih B. Bruto adalah berat bersih C. Tara adalah berat bersih D. Tara adalah berat kotor 18 Pernyataan yang benar mengenai hubungan bruto, netto, dan tara adalah… A. Netto lebih berat dari Bruto B. Netto lebih berat dari tara C. Tara lebih berat dari bruto D. Tara lebih berat dari neto 19 Sinta mendapat kiriman gula pasir dari gudang, yang masing-masing tertera pada karungnya tulisan bruto 50 kg dan tara 1 kg. Persentase nettonya adalah… A. 0,98% B. 2% C. 98% D. 102% 262 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Ayah membeli 1 karung beras di pasar seberat 25 kg dengan tara 2%. Nettonya adalah… A. 0,5 kg B. 24,5 kg C. 25,5 kg D. 50 kg 21 Bruto dari satu peti telur adalah 20 kg dan taranya 5%. Jika kakak ingin membeli 3 peti telur, berat nettonya adalah… A. 19 kg B. 21 kg C. 57 kg D. 63 kg 22 Tabungan awal Ibu di koperasi adalah Rp4.000.000,00. Jika koperasi memberikan bunga simpanan sebesar 6% pertahun, besar bunga tabungan Ibu setelah 8 bulan adalah… A. Rp160.000,00 B. Rp3.840.000,00 C. Rp4.160.000,00 D. Rp5.920.000,00 23 Tabungan awal Ayah di bank adalah Rp12.500.000,00. Jika bank memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, besar tabungan Ayah setelah 6 bulan adalah… A. Rp500.000,00 B. Rp12.000.000,00 C. Rp13.000.000,00 D. Rp18.500.000,00 24 Yaqub menabung di bank sebesar Rp4.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 6% pertahun. Pada saat diambil, Rp4.080.000,00. Lama Yaqub menabung adalah… A. 3 bulan B. 4 bulan C. 16 tahun 4 bulan D. 16 tahun 8 bulan 263 uang Yaqub menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Tabungan awal Aliya di koperasi adalah Rp200.000,00 dengan bunga 6% pertahun. Saat diambil tabungan Aliya menjadi Rp208.000,00. Lama Aliya menabung adalah… A. 7 bulan B. 8 bulan C. 16 bulan D. 17 bulan 264 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUNCI JAWABAN SOAL TES LITERASI KEUANGAN 1. B 6. B 11. C 16. C 21. C 2. D 7. A 12. D 17. A 22. C 3. B 8. B 13. B 18. B 23. C 4. B 9. B 14. B 19. C 24. B 5. A 10. B 15. C 20. B 25. B PEDOMAN PENILAIAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH BENAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NILAI NO 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 JUMLAH BENAR 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 265 NILAI NO 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 21 22 23 24 25 JUMLAH BENAR 21 22 23 24 25 NILAI 84 88 92 96 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP DATA HASIL VALIDASI RPP No Komponen 1 Isi 2 Bahasa 3 Manfaat Jumlah Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Ahli 1 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 Skor Validasi Jml Per Ahli Komponen 2 101 18 13 132 266 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 Jml Per Komponen Rerata 94 97,5 18 18 14 13,5 126 129 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 17. Data Hasil Validasi LKS DATA HASIL VALIDASI LKS No Komponen 1 Isi 2 3 Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tata Letak 10 Teks, 11 Gambar dan 12 Tabel 13 14 Bahasa 15 16 17 18 Jumlah Ahli 1 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 Skor Validasi Jml Per Ahli Komponen 2 41 24 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 Jml Per Komponen Rerata 40 40,5 20 22 18 18 78 80,5 4 18 83 267 5 4 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN TES LITERASI KEUANGAN No 1 2 3 Aspek Yang Dinilai Kesesuaian Teknik penilaian Dengan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan instrumen Kesesuaian isi/substansi 4 Konstruksi Soal 4 Kebahasaan Item Ahli 1 Skor Validasi Jml Per Ahli 2 Aspek Jml Per Aspek Re rata 1 2 3 4 5 4 13 4 4 4 12 12,5 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 10 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 9 9,5 12 13 45 48,5 12 12,5 90 96 14 52 13 Jumlah 102 268 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN ANGKET SIKAP KEUANGAN No 1 2 3 Aspek Yang Dinilai Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan Pembelajaran Kelengkapan instrumen Kesesuaian isi/substansi 4 Konstruksi soal 4 Kebahasaan Item Ahli 1 Skor Validasi Jml Per Ahli 2 Aspek Jml Per Aspek Re rata 1 2 3 4 4 5 13 4 4 4 12 12,5 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 9 12 13 20 20,5 12 12,5 64 67,5 14 21 13 Jumlah 71 269 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH GURU NO Aspek Yang Dinilai Pertemuan KeItem a b c d e f g 1 Jumlah RPP 2 Jumlah LKS Jumlah Total a b c d e f g h 1 2 3 4 5 6 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 32 33 33 32 34 34 5 5 5 4 4 4 4 5 36 68 4 5 5 5 4 4 5 5 37 70 4 5 5 4 4 4 5 5 36 69 4 5 5 4 5 4 5 5 37 69 4 5 5 4 4 4 5 5 36 70 4 5 5 5 4 5 5 5 38 72 270 Rerata 33,00 36,67 69,67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH SISWA Rata-rata penilaian Siswa per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4,4 5,0 5,0 4,1 5,0 5,0 4,3 4,1 4,6 4,3 4,0 4,6 4,4 4,4 4,6 4,7 4,7 4,0 4,9 4,7 4,1 4,9 4,4 4,1 4,7 4,4 4,1 4,4 4,9 4,0 4,4 4,9 4,0 4,7 4,4 4,1 4,4 4,0 4,0 4,4 4,0 4,0 4,0 4,3 4,9 4,6 4,1 4,6 4,6 4,1 4,3 4,0 4,0 4,0 4,3 4,7 4,1 4,0 4,1 4,6 4,7 4,0 4,6 4,6 3,9 4,0 4,3 3,9 4,0 4,0 3,9 3,7 3,7 4,7 4,6 4,0 4,4 4,1 3,9 4,4 4,0 4,0 3,9 3,6 4,1 4,0 3,6 4,0 4,3 5,0 4,0 4,9 4,7 4,0 4,0 4,0 3,9 4,0 4,1 4,1 4,0 4,1 4,7 4,7 4,0 4,3 4,6 4,0 4,1 4,0 4,0 3,7 3,9 4,3 4,0 4,1 3,9 4,9 4,7 4,0 4,6 4,3 4,0 4,0 3,9 3,6 4,0 4,0 4,0 4,1 4,1 4,4 4,6 4,0 4,7 4,9 3,9 3,7 4,0 3,3 3,9 3,9 4,1 4,0 3,7 3,9 4,0 4,6 4,0 4,9 4,6 4,0 4,0 3,9 3,9 4,0 4,0 4,0 3,9 4,1 5,0 4,4 4,4 4,7 4,6 3,9 4,3 4,0 4,0 3,9 3,9 4,1 4,0 4,0 3,9 4,0 4,6 4,0 4,9 4,4 4,0 4,4 3,7 3,9 4,0 4,0 4,0 4,0 4,1 4,7 4,4 4,0 4,7 4,6 4,0 4,0 4,0 3,9 3,9 3,7 4,1 3,9 4,1 4,1 4,7 5,0 4,0 4,9 4,4 4,1 4,0 4,4 4,0 4,0 4,1 4,1 4,0 3,7 4,9 4,4 4,1 4,6 4,7 4,0 4,6 4,0 4,0 3,9 4,3 4,6 3,6 3,7 4,3 4,6 4,9 4,0 4,6 4,7 4,0 4,0 3,9 4,0 4,0 4,1 4,0 3,9 3,9 5,0 4,6 4,1 4,6 4,9 4,0 4,1 4,0 4,0 3,9 3,9 4,1 4,3 3,6 4,1 5,0 5,0 4,0 4,1 4,7 4,0 4,0 4,1 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,9 4,7 4,3 4,6 4,7 4,0 4,6 4,0 4,0 4,0 4,6 4,4 4,6 4,0 Jumlah Rerata 40,71 45,43 48,29 40,14 47,00 45,86 40,43 41,00 40,71 39,29 40,43 41,00 40,57 40,00 40,71 47,86 45,71 41,14 46,00 46,29 39,86 43,00 40,43 39,29 39,57 40,29 42,86 40,86 39,71 42.22 271 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan pembelajaran REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN No 1 2 3 4 5 6 7 Pertemuan ke- Kegiatan Guru Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk belajar Menyampaikan apersepsi yang sesuai Memotivasi siswa dengan memberikan contoh manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari Menyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai Menjelaskan masalah nyata di lingkungan sekitar yang terkait materi Meminta siswa mencermati situasi yang disajikan dalam LKS Meminta siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari Pertemuan ke- Kegiatan Siswa 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 272 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 Mendengarkan tujuan pembelajaran Mengaitkan pengetahauan dan pengalaman siswa terkait masalah nyata yang disampaikan guru Mencermati situasi yang disajikan dalam LKS 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Menerapkan konsep yang baru dipelajari 1 1 1 1 1 1 Memfokuskan perhatian pada instruksi guru memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru memperhatikan pejelasan guru tentang contoh manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI No Kegiatan Guru Pertemuan ke1 2 3 4 5 1 2 3 1 1 1 1 1 1 Mendiskusikan permasalahan yang lebih kompleks dalam LKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Bertanya apabila menemui kesulitan terkait materi Mempresentasikan jawaban dari masalah dalam LKS 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Meminta siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman dalam kelompok 1 1 1 1 1 9 Meminta siswa mendiskusikan permasalahan yang lebih kompleks yang ada dalam LKS 1 1 1 1 10 Membimbing siswa yang merasa kesulitan Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Meminta kelompok lain mencermati jawaban kelompok penyaji Memberikan penguatan terkait materi Memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa Memberikan kesempatan bertanya tentang materi yang belum dipahami berkaitan dengan yang baru saja Dipelajari 1 1 1 0 0 0 11 12 13 14 15 Pertemuan ke- Mendiskusikan hasil pekerjaan dengan teman satu kelompok 8 6 Kegiatan Siswa 273 4 5 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 Mencermati jawaban kelompok penyaji 0 0 1 1 1 1 Mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru mendengarkan apresiasi yang diberikan bertanya apabila ada yang belum dipahami terkait materi yang dipelajari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI No 16 17 Pertemuan ke- Kegiatan Guru Membuat simpulan materi yang telah dipelajari Mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran melalui tanya jawab Pertemuan ke- Kegiatan Siswa 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 0 1 1 0 1 1 membuat simpulan materi yang telah dipelajari siswa yamg ditunjuk menjawab pertanyaan guru 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 0 1 1 0 1 1 18 Memberikan tugas untukmengerjakan soal yang ada di LKS atau di buku Paket 1 1 1 1 1 1 mencatat tugas yang diberikan guru 1 1 1 1 1 1 19 Memberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya Menutup pembelajaran dengan salam Jumlah 1 1 0 1 1 1 mencatat tugas yang diberikan guru 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 menjawab salam 1 1 1 1 1 1 16 18 19 19 20 20 Jumlah 16 17 19 19 80 90 95 95 100 100 Persentase (%) 80 85 95 95 20 Persentase (%) 93.33 92.50 274 20 100 19 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi keuangan DAFTAR NILAI UJIAN REKAPITU LASI No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 2 PURWOSARI NAMA TES MATA PELAJARAN : TES LITERASI KEUANGAN : MATEMATIKA KELAS TANGGAL TES : VII B : 25 MEI 2019 MATERI POKOK : ARITMETIKA SOSIAL NAMA SISWA S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 TERKECIL TERBESAR RATA-RATA L/P L P P P P P L P L L P P L L L L P L P L L L L L L L P P L : : : 275 KKM - NILAI 76 80 72 84 76 100 76 84 72 76 80 76 76 60 76 68 84 76 84 80 44 76 76 84 76 64 80 96 52 44,00 100,00 76,31 75 KETUNTASAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SIMPANGAN BAKU : 10,85 - Jumlah peserta test - Jumlah yang lulus - Jumlah yang tidak lulus - Jumlah yang di atas rata-rata - Jumlah yang di bawah ratarata : : : : 29 22 7 22 276 : orang orang orang orang 7 orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AWAL SISWA No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 4 1 2 2 4 5 5 2 4 3 2 5 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 Skor Item 6 7 8 9 10 11 12 13 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 5 4 5 3 1 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 1 3 4 2 4 3 3 5 4 4 4 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 1 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 4 2 4 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 277 Jumlah Kategori 53 53 51 53 54 54 50 51 44 49 49 54 50 53 41 50 55 41 54 50 44 48 55 50 51 44 56 51 43 50,29 B B B B B B B B KB B B B B B KB B SB KB B B KB B SB B B KB SB B KB B PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AKHIR SISWA NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 1 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4 3 3 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 5 3 Skor Item 6 7 8 9 10 11 12 13 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 278 Jumlah Kategori 53 56 59 59 57 59 51 54 50 50 51 55 44 53 52 52 57 51 59 55 43 53 56 53 49 49 60 60 44 53,57 B SB SB SB SB SB B B B B B B KB B B B SB B SB SB KB B SB B B B SB SB KB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 279 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba Foto Kegiatan Ayo Mengaitkan 280 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Foto Kegiatan Ayo Mengalami 281 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Foto Kegiatan Ayo Menerapkan 282 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Foto Kegiatan Ayo Bekerja sama 283 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Foto Kegiatan Ayo Mentransfer 284