Uploaded by ervinatri68

INVESTASI

advertisement
INVESTASI
Investasi adalah aktivitas pengeluaran atau pembelanjaan penanam modal untuk membeli
barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi dengan tujuan menambah
kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno,
1997 : 107)
Investasi pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki pada
saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial dan investasi pada asset riil.


Investasi pada aset finansial dapat dilakukan di pasar uang dalam bentuk sertifikat
deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan sebagainya. Selain itu juga
bisa dilakukan di pasar modal, misalnya: saham, obligasi, warrant, opsi, dan sebagainya.
Investasi pada aset riil dapat berupa pembelian aset produktif pertambangan, pembukaan
perkebunan, dan sebagainya.
Tujuan Investasi:





Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang tetap dalam setiap periode, yaitu antara lain
seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya.
Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk suatu kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian
ekuitas suatu perusahaan tersebut.
Untuk menjamin tersedianya sebuah bahan baku dan untuk mendapatkan pasar untuk
produk yang dihasilkan.
Untuk mengurangi persaingan di antara sebuah perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan
investasi pada efek-efek yang bisa dipasarkan dan kapan melakukannya. Proses investasi tersebut
sebagai berikut:
a. Menetapkan target investasi
Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap penetapan target:
 Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
 Tingkat resiko (rate of risk)
 Ketersediaan dana yang akan diinvestasikan
Umumnya hubungan antara tingkat pengembalian dan resiko berbanding lurus, artinya
makin tinggi tingkat pengembalian makin tinggi pula resiko.
b. Menentukan kebijakan investasi
Berisi pedoman, kebijakan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya,
termasuk menentukan besarnya dana yang akan diinvestasikan dan urusan teknis lainnya.
c. Analisis sekuritas (efek)
Meliputi penilaian terhadap satu atau beberapa efek yang termasuk kategori aset finansial
yang sesuai dengan kebijakan investasi. Salah satu tujuan dari langkah ini adalah
mengidentifikasi adanya efek yang salah harga. Ada dua pendekatan yang dikenal dalam
menilai harga atau nilai suatu efek, yaitu Analisis fundamental dan Analisis teknikal.
d. Konstruksi portofolio
Identifikasi efek mana saja yang akan dijadikan aset finansial dari investasi dan proporsi
dana (modal) yang akan ditanamkan. Efek-efek yang dipilih sebaiknya adalah efek-efek
yang memiliki koefisien korelasi negatif sehingga diharapkan dapat memperkecil resiko
tidak sistematis.
e. Evaluasi kinerja portofolio
Evaluasi terhadap return dan resiko guna menghindari mispriced dan kerugian investasi di
hari mendatang. Biasanya digunakna du acara ini:
 Penilaian kinerja portofolio atas dasar aset yang telah ditanamkan dalam portofolio
tersebut
 Penilaian atas dasar pembandingan dua set portofolio yang memiliki resiko yang
sama.
INSTRUMEN INVESTASI
1. Deposito
Deposito adalah suatu produk Perbankan berupa jasa tabungan berjangka yang
menawarkan suku bunga tetap sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Deposito adalah
produk jasa simpanan berjangka di Bank yang menjanjikan bunga lebih tinggi daripada
tabungan biasa. Namun, penyetoran dan penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada
saat tertentu saja.
Semakin besar dana dan semakin lama waktu pencairan depositonya maka semakin besar
bunga yang akan didapatkan oleh nasabah. Namun, jika nasabah ingin menarik dana dari
depositonya lebih awal dari waktu yang disepakati, maka nasabah akan dikenakan pinalti.
Dengan kata lain, produk tabungan berjangka ini lebih cocok bagi nasabah yang ingin
menginvestasikan dananya di Bank. Meskipun keuntungannya tidak sebesar investasi
saham dan komoditi, tabungan deposito berjangka cenderung lebih aman dan
keuntungannya relatif stabil.
Ciri-ciri deposito:
 Setoran minimal
 Jangka waktu simpanan
 Aturan pencairan dana
 Bunga deposito
 Risiko rendah
 Biaya administrasi dan pajak
2. Saham
Saham adalah dokumen berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham maka orang tersebut telah
membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Arti saham (stock) dapat juga didefinisikan sebagai satuan nilai atau pembukuan dalam
berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Jadi, ketika seseorang membeli saham suatu perusahaan maka orang tersebut telah
memiliki hak atas aset dan pendapatan perusahaan tersebut dengan porsi sebesar saham
yang dibeli. Secara sederhana, saham adalah suatu alat bukti kepemilikan atas sebuah
perusahaan atau badan usaha. Wujud saham umumnya berbentuk selembar kertas dimana
di dalamnya disebutkan bahwa pemilik surat berharga tersebut merupakan pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat tersebut.
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih dan klaim, jenis saham dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu: Saham biasa (Common Stock) dan Saham preferen (Preferred
Stock).
3. Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan atau pernyataan utang yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan atau pemerintah sebagai pihak yang berutang, yang diserahkan kepada
pemegang obligasi dan disertai dengan janji untuk membayar pokok utang beserta kupon
bunganya setiap tanggal jatuh tempo pembayaran.
Pada umumnya obligasi dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pinjaman modal dari pihak eksternal. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu tertentu,
yaitu 5 tahun hingga 30 tahun. Obligasi merupakan produk dari pasar modal dan bukan
produk dari lembaga keuangan Bank atau non-Bank. Namun dalam hal ini Bank dapat
berperan sebagai agen penjual obligasi.
Terdapat banyak jenis obligasi yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu
berdasarkan penerbitnya, berdasarkan sistem pembayaran bunga, serta berdasarkan jenis
dan karakteristiknya.
 Berdasarkan Penerbitnya
 Government Bond atau Treasury Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah. Misalnya, Bank sentral atau Departemen Keuangan.
 Corporate Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan.
 Municipal Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai proyek tertentu di daerah.
 Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
 Zero Coupon Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran bunganya dilakukan
sekaligus pada saat jatuh tempo.
 Coupon Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara
periodik sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi.
 Fixed Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana, dan pembayarannya
dilakukan secara periodik.
 Floating Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya
ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau mengacu pada suatu
ketentuan. Misalnya Average Time Deposit (ATD)
 Berdasarkan Jenis dan Karakteristiknya
 Callable Bond, yaitu obligasi yang hanya bisa ditarik pada saat jatuh tempo.
 Convertible Bond, yaitu obligasi yang dapat diubah menjadi saham oleh
pemegang obligasi.
 Non-Convertible Bond, yaitu obligasi yang tidak dapat diubah menjadi
saham.




Euro Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan di luar negeri dalam mata uang
asing.
Yankee Bond, yaitu obligasi yang diterbitukan dalam mata uang lokal
dimana obligasi tersebut ditawarkan.
Zero Coupon Bond, yaitu obligasi yang tidak membayar bunga dan dijual
dengan diskon.
Floating Rate Bond, yaitu obligasi yang menawarkan coupon rate berubahubah.
4. Reksadana
Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi
(Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1, ayat 27).
Dengan kata lain, Reksadana adalah diibaratkan sebagai sebuah wadah yang dimiliki oleh
Manajer Investasi (MI) dimana wadah tersebut berisi berbagai macam saham. Saham yang
ada di dalam keranjang tersebut antara satu reksadana dengan reksadana lainnya,
tergantung resep dari masing-masing Manajer Investasi.
Secara umum, reksa dana dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
 Reksadana Terbuka
Reksadana terbuka merupakan jenis investasi yang dapat dijual kembali tanpa
melalui mekanisme penjualan di bursa efek kepada Perusahaan Manajemen
Investasi. Kebanyakan reksa dana saat ini adalah jenis yang terbuka dengan harga
jual yang biasaya sama dengan nilai bersih aktiva.
 Reksadana Tertutup
Reksadana tertutup tidak dapat dijual kembali ke perusahaan manajemen investasi. Unit
penyertaannya hanya dapat dijual di bursa efek dengan harga jual dibawah nilai aktiva.
Jumlah dana atau aset pada reksa dana bukanlah jumlah yang besar karena adanya
keterbatasan investor untuk melakukan investasi karena periode yang panjang.
5. Opsi
Option atau opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak dimana salah satu pihak (sebagai
pembeli) mempunyai hak tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset
atau efek tertentu dengan harga yang telah ditentukan, pada atau sebelum waktu yang
ditentukan, dari atau ke pihak lain (sebagai penjual). Pemegang option tidak diwajibkan
untuk melaksanakan haknya atau akan melaksanakan haknya jika perubahan dari harga
underlying assetnya akan menghasilkan keuntungan baik dengan menjual atau membeli
underlying asset tersebut.
Mekanisme perdagangan opsi
Untuk melakukan perdagangan opsi ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
 Persyaratan Saham Induk
 Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 bulan
 Transaksi dalam 12 bulan terakhir menunjukkan:
 Frekuensi transaksi per bulan >= 2.000
 intraday volatility > 0,5%
 Harga saham > Rp 500, kapitalisasi pasar > Rp 500 miliar
6. Warrant
Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar
saham pada harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya
dalam jangka waktu tertentu.
Lembar sahamnya ditransaksikan dengan menggunakan kode “-W” di belakang kode
saham emiten yang mengeluarkannya, misalnya “ALTO-W” adalah yang dikeluarkan oleh
emiten saham berkode “ALTO”. Dalam Bursa Efek Indonesia, Warrant lebih dikenal
dengan istilah “Call Warrant”.
Warrant merupakan insentif bagi pemegang saham yang biasanya diberikan bersamaan
dengan Right Issue, agar pemegang saham mau menebus Right Issue-nya. Warrant
merupakan suatu hak, dan bukanlah kewajiban. Investor boleh menebusnya dan setelah
menebusnya, akan berubah menjadi induk, namun tidak wajib ditebus, investor bisa
menjual warrant (hak tebus) tersebut kepada investor lainnya yang ingin menebusnya. Bila
sebuah Warrant tidak ditebus, maka akan hangus.
7. Emas Digital
Jenis investasi terbaik sekaligus paling menguntungkan yakni jual beli emas. Berinvestasi
logam mulia ini memang jadi salah satu modal investasi terbaik, sampai akhirnya emas
dikatakan sebagai jenis instrumen investasi lebih baik di tahun 2019.
Selain harganya cenderung stabil, dari segi resiko juga tidak terlalu besar. Maka dari itu
menabung emas di Bank ataupun platform online akan memberi manfaat terbaik bagi
investor.
8. Peer to Peer Lending (P2P Lending)
Terdapat dua pendekatan menuju konsep peer to peer lending (P2P Lending),
yakni sebagai peminjam atau sebagai pemberi pinjaman atau investor. Namun,
sebagai apapun Anda dalam hal peer to peer lending, kedua peran
akan memberikan manfaat tersendiri dalam hal finansial.
Peer to Peer Lending (P2P Lending) adalah praktek atau metode memberikan pinjaman
uang kepada individu atau bisnis dan juga sebaliknya, mengajukan pinjaman kepada
pemberi pinjaman, yang menghubungkan antara pemberi pinjaman dengan peminjam atau
investor secara online. Peer to Peer Lending (P2P Lending) memungkinkan setiap orang
untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman yang satu dengan yang lain untuk
berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai
perantara.
Pada dasarnya, sistem P2P Lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace online,
yang menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli dengan penjual.
9.
Download