LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANAJEMEN PEMASARAN SAYURAN PADA PT. BIMANDIRI AGRO SEDAYA DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT Oleh: Siti Suciani Fitriah NIM A1A016025 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2019 LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANAJEMEN PEMASARAN SAYURAN PADA PT. BIMANDIRI AGRO SEDAYA DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT Oleh: Siti Suciani Fitriah NIM A1A016025 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2019 iii PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Manajemen Pemasaran Sayuran pada PT. Bimandiri Agro Sedaya di Kota Bandung ,Jawa Barat ” berhasil diselesaikan. Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. 2. Dr. Ir. Teguh Djuharyanto, M.P. selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran. 3. PT. Bimandiri Agro Sedaya atas izin melakukan praktik kerja lapangan serta ilmu dan pengetahuannya 4. Semua pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil, sehingga dapat terselesaikannya laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Purwokerto,29 April 2019 Penulis iv DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ........................................................... 4 C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......................................................... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6 A. Pemasaran ............................................................................................. 6 B. Manajemen Pemasaran ......................................................................... 7 III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN ........................................... 23 A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................... 23 B. Materi Praktik Kerja Lapangan ............................................................ 23 C. Metode Praktik Kerja Lapangan .......................................................... 23 D. Metode Analasis ................................................................................... 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 27 A. Keadaan Umum Perusahaan ............................................................... 27 B. Manajemen Pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya ......................... 31 C. Analisis SWOT ................................................................................... 47 V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 57 A. Kesimpulan ......................................................................................... 57 B. Saran ................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59 LAMPIRAN ..................................................................................................... 61 v DAFTAR TABEL Halaman 1. PDB Lapangan Usaha ................................................................................ 2 2. Matriks SWOT ........................................................................................... 17 3. Metode Analisis Matriks SWOT................................................................ 25 4. Komoditas yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya ..................... 44 5. Harga Sayuran Segar PT. Bimandiri Agro Sedaya ................................... 45 6. Persentase Kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke toko bulan Januari tahun 2019 ..................................................................................... 53 7. Matrik Analisis SWOT PT. Bimandiri Agro Sedaya ................................. 56 vi DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Proses Perencanaan Strategis ..................................................................... 11 2. Marketing Mix ............................................................................................ 19 3. Spesifikasi Sawi Putih ................................................................................ 39 vii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan produk pertanian di Indonesia sangatlah tinggi, hal tersebut yang menjadi menjadi peluang potensial pengusaha – pengusaha pertanian di Indonesia untuk menjadi pemasok di pasar pertanian. Kondisi tersebut mengakibatkan persaingan produk di Indonesia menjadi semakin ketat. Banyak produk dengan kualitas yang hampir sama dengan produk lain yang sejenis tetapi dapat tersingkir dengan mudahnya di pasar dan dalam waktu dekat mengancam eksistensinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan sistem pemasaran produk yang baik dalam menjalankan usahanya. Salah satu subsektor yang tinggi minatnya di Indonesia adalah subsektor hortikultura. Produk hortikultura yang sering dijumpai oleh mayarakat adalah sayuran. Sayuran banyak ditemukan di daerah yang sejuk dengan kondisi iklim yang memadai seperti di daerah pegunungan Jawa Barat. Menurut Badan Pusat Statistik (2014), Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang menyumbang produksi sayuran terbesar di Indonesia dengan produksi per tahun di atas 2,5 juta ton. Dan menurut pemerintah kabupaten Bogor (2013), Daerah pertanian hortikultur seperti sayuran dan buah juga menyebar pada hampir semua wilayah, tetapi konsentrasi komoditas tertentu hanya menyebar pada wilayah tertentu. Daerah sayuran mendominasi terbatas pada beberapa kecamatan seperti Cisarua, Darmaga, Leuwisadeng, Cigombong, sedangkan buah berasal dari kecamatan Tanjungsari, Mekarsari, Jasinga, Tajurhalang dan lain-lain. 1 Tabel 1. PDB Lapangan Usaha PDB Lapangan Usaha (Seri 2010) [Seri 2010] Distribusi PDB Triwulanan Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) 2016 2017 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tahunan Tw. I Tw. II Tw. III 13.5 14.36 14.41 11.57 13.45 13.58 13.92 13.96 10.25 11.12 11.22 8.27 10.21 10.34 10.7 10.76 4 4.01 3.67 2.09 3.42 4.05 3.58 3.43 1.47 1.61 1.62 1.32 1.51 1.4 1.59 1.52 2.93 3.69 4.1 3.1 3.46 3.07 3.74 4.02 d. Peternakan e. Jasa Pertanian dan Perburuan 2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 1.65 1.6 1.62 1.6 1.62 1.61 1.59 1.58 0.2 0.21 0.21 0.17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.65 0.74 0.68 0.69 0.69 0.63 0.68 0.64 3. 2.6 2.5 2.51 2.62 2.56 2.62 2.54 2.56 A. 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Perikanan Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017 Keterangan : PDB = Produk Domestik Bruto Tw = Triwulan Melihat komoditas tanaman hortikultura yang menempati tiga terbesar dalam PDB Lapangan Usaha yang menjadikan pengusaha dibidang pertanian tertarik untuk menanam tanaman hortikultura. Dikarenakan permintaan yang besar, segala bentuk upaya peningkatan kualitas produk telah dilakukan oleh banyak perusahaan di bidang pertanian yang menjadi daya jual tersendiri. Upaya peningkatan kualitas 2 produk yang dilakukan perusahaan – perusahaan cenderung sama, baik peninggkatnnya dari segi keunggulan, (Wijayani dan Widodo, 2005) Maka dari itu perlu dilakukan hal lain untuk meningkatkan penjualan dari sebuah perusahaan, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan sistem pemasaran yang baik. Dengan pemasaran yang lebih baik, produk yang cenderung sama apabila dapat dipasarkan dengan baik maka harga jual mereka akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Maka dari itu perlu manajemen pemasaran yang baik agar dapat meningkatatkan penjualan dari perusahaan tertentu. PT Bimandiri Agro Sedaya terletak di Jalan Panorama No. 54, Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Perusahaan ini terletak diketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut) dengan topografi berbukitbukit. Lokasi perusahaan ini menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha. Lokasi PT Bimandiri Agro Sedaya sebagai usaha yang bergerak dibidang agribisnis khususnya sayur-sayuran memiliki lokasi strategis. PT Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran hasil – hasil pertanian. PT Bimandiri Agro Sedaya melakukan pemasaran untuk pemenuhan kebutuhan permintaan pasar. Saat ini PT Bimandiri Agro Sedaya memasok hampir 160 jenis sayuran setiap harinya. Sumber bahan bakun sayuran di dapatkan dari kerjasama dengan para petani dan suplayer sayuran yang tersebar di Lembang, Subang, Garut, dan Pangalengan. Ada empat jenis pengadaaan yang dilakukan PT Bimandiri Agro Sedaya, pertama adalah pembeliaan langsung dari para petani yang datang setiap hari menawarkan hasil 3 panen kebun. Kedua adalah pengadaan melalui para supplier di sentra-sentra produksi sayuran. Ketiga, pembeliaan ke pasar induk. Keempat, PT Bimandiri Agro Sedaya mengadakan kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan kelompok mitra (tani) seperti kelompok tani. Empat strategi pengadaan diatas sangat diperlukan dalam mendukung pasokan sayuran ke toko. CV Bimandiri berubah menjadi PT Bimandiri Agro Sedaya dan menjadi pemasok 22 buah Carrefour di wilayah Jakarta dan Bandung,. Melihat dari pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya yang telah menembus perusahaan dan beberapa konsumen akhir dengan jumlah yang cukup banyak untuk dipasarkan setiap minggunya, oleh karena itu, tujuan penulis melakukan praktik kerja lapangan ini untuk mengetahui manajemen pemasaran yang diterapkan PT Bimandiri Agro Sedaya. B. Tujuan dan Sasaran Praktik Kerja Lapangan 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan di PT Bimandiri Agro Sedaya adalah: a. Untuk menganalisis manajemen pemasaran sayuran. b. Menganalisis keunggulan dan kendala yang dihadapi dalam manajemen pemasaran sayuran dan alternatif pemecahan masalahnya. 2. Sasaran Praktik Kerja Lapangan Sasaran dari praktik kerja lapangan ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan manajemen pemasaran dan pihak terkait dalam kegiatan pemasaran di PT. Bimandiri Agro Sedaya. 4 C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Manfaat yang didapat dari pelaksanaan Praktik Kerja lapangan PT Bimandiri Agro Sedaya antara lain: 1. Manfaat Akademis Memberikan referensi dalam penyusunan proposal Praktik Kerja Lapangan untuk mahasiswa lain yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selanjutnya, serta memberikan tambahan pengetahuan tentang manajemen pemasaran sayuran bagi yang membacanya. 2. Manfaat Aplikatif Membantu serta memperoleh ilmu dan mendapatkan pengalaman kerja secara langsung yang bermanfaat, baik dari segi ketrampilan maupun kesiapan mental untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya. 3. Manfaat bagi perusahaan, menambah relasi dan memberikan pengajaran kepada mahasiswa sebagai seumbangsih sosial bagi suatu badan usaha, serta hasil dari Praktik Kerja Lapangan ini dapat digunakan sebagai bahan pengembangan dan informasi mengenai manajemen pemasaran. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah kegiatan ekonomi dalam sebuah perusahaan baik jasa maupun barang. Menurut Kotler (2002), Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. dan Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran yaitu sebagai satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan- kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen sehingga apa yang diproduksi oleh perusahaan dapat terserap oleh pasar atau konsumen. Sedangkan menurut Basu dan Irawan (2008), Pemasaran adaalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian luas dari pemasaran yang buhan hanya sekedar proses penjualan barang atau jasa kepada konsumen. Terdapat hal yang lebih dari itu yaitu seperti arus barang dan jasa dari tangan produsen sampai ke tangan konsumen akhir dan hal lain yang perlu diperhatikan. Dengan itu kegiatan pemasaran dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. 6 B. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi (Shinta, 2011). Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982). Menurut Shinta (2011), implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu 1. Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja. Tujuan setiap orang di dalam 7 organisasi bertanggung jawab dalam melaksanankan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan. 2. Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu mengkoordinasian kegiatan pemasaran dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu: a. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian (dead line). b. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal. Manajemen pemasaran terdapat kegiatan menganalisis kesempatan pasar. Yang dimaksud dengan menganalisis kesempatan pasar yakni mempertahankan usaha secara berkesinambungan setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk mengenal kesempatan-kesempatan baru secara dini terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen pada masa yang akan datang dan pasar yang dimiliki sekarang Bagi perusahaan yang selalu melihat dan menggunakan kesempatan adalah perusahaan-perusahaan yang selalu hidup dan berkembang sesuai kebutuhan konsumen (Angipora, 2002). Manajmenen Pemasaran terdiri dari : a. Perencanaan Perencanaan pemasaran yaitu penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang dijalankan. Tujuan perencanaan pemasaran yakni meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-perubahan 8 karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu, karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan. Walaupun perencananaan mahal, tetapi bernilai ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya-biayanya (Kotler, 2000). Beberapa perencanaan pemasaran dalam perusahaan diantaranya : 1. Perencanaan pasar yang strategis (Strategic Market Planning), perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan perusahaan (Business Planning), ke arah mana usaha perusahaan akan dikembangkan. Dalam perencanaan ini akan dicakup penetapan pasar yang mana akan dilayani produk apa yang akan dihasilkan dan dipasarkan. Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji (Assaury,2004). a. Langganan (customers) yang akan dilayani, b. Pesaing (competitors) yang harus dihadapi, c. Tren lingkungan (environmental trens) yang ada, meliputi sosial ekonomi, politik dan teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan. d. Ciri pasar yang ada, untuk mengetahui perubahan yang terdapat dan interaksinya. e. Ciri perusahaan (internal company characteristions), bagi penilaian kemampuan sumber daya yang ada dalam perusahaan (Assaury, 2004). 2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing Planning). Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang 9 bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok di bidang pemasaran perusahaan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. 3. Perencanaan pemasaran yang strategis (Strategic Marketing Planning). Perencanaan ini berkaitan dengan usaha memasarkan produk perusahaan. Perencanaan ini mencangkup pemasaran yang terpadu. Yang dimaksud dengan acuan pemasaran (Marketing mix), yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat ini harus terarah pada sasaran pasar yang dituju (Assaury,2004). 4. Perencanaan pemasaran yang operasional (Operational Marketing Planning). Perencanaan ini merupakan perencanaan kegiatan pelaksanaan di bidang pemasaran yang rinci atas daerah/wilayah niaga, produk dan waktu yang lebih pendek (Assaury,2004). a. Rencana penjualan per daerah per produk, per bulan, b. Rencana penyaluran atau distribusi, c. Rencana promosi per produk, per daerah, dan per bulan, d. Rencana penjualan dan tenga penjualan, e. Rencana penelitian dan pengembangan pasar, f. Rencana penelitian dan pengembangan produk, g. Rencana penelitian dan pengembangan langganan. Penerapan konsep pemasaran memalui perencanaan strategis yang berorientasi pasar yaitu proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar 10 yang terus berubah. Tujuannya untuk membentuk dan menyempurnakan usaha serta produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Proses perencanaan strategis: Gambar 1. Proses perencanaan strategis b. Pengorganisasian Menurut George R. Terry (2012) pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu. Teori pengorganisasian mengenai organisasi lini yaitu terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan organisasi sehingga berbagai fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan tegas memisahkan bidang kegiatan pimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang) dan bidang teknis 11 (nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan tertentu (generalis serba, bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang berbeda dari pekerja teknis/spesialis yang berpengetahuan kejujuran (Hasibuan,2004). c. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan hal terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan maka prpses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai. Namun, penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pelaksanaan ditujukan pada keterpaduan antara tujuan perorangan dan tujuan organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dan tujuan organisasinya, kerjasama antara pimpinan, partisipasi dalam pembuatan keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif dan pengawasan yang efektif dan efisien. Menurut George R. Terry (2012) pelaksanaan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja dan bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usahausaha pengorganisasian. d. Kontroling Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian 12 ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengsisi, karena : 1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan. 2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana. 3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik. 4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dlakukan. Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh beberapa ahli. Seperti menurut George R. Terry (1999) dalam buku Principles of Management mengemukakan kontroling dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Kontroling (pengendalian) artinya pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggarakan. Dapat disimpulkan bahwa kontroling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan tjuan yang telah digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan dengan baik. Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat digunakan Analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan 13 kekuatan), Waekness (meminimalkan kelemahan), Opportunities (memaksimalkan peluang) dan Threats (meminimalkan ancaman). Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat dihasilkan. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005), SWOT digunakan untuk menilai kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Adapun elemen-elemen yang membentuk adanya SWOT adalah sebagai berikut: 1. Strengths (Kekuatan) Kekuatan yang dimiliki oleh satuan bisnis merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kepemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Adapun contoh bidang-bidang yang menjadi keunggulan adalah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. 2. Weaknesses (Kelemahan) Kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satun bisnis merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai 14 keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, produk yang tidak ataupun kurang diminati, maupun strategi pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar. 3. Opportunities (Peluang) Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan. Terdapat sumber-sumber peluang pasar yang utama. Sumber peluang pasar tersebut meliputi kegiatan pemasokan sesuatu yang persediaannya sedikit, serta memasok produk atau jasa yang ada dengan cara yang baru atau unggul Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kemungkinan perbaikan produk atau jasa: metode deteksi masalah meminta saran dari konsumen, metode ideal membuat konsumen membayangkan versi ideal produk atau jasa, dan metode rantai konsumsi meminta konsumen membuat diagram tentang langkah-langkah mereka dalam memperoleh, menggunakan, dan menyingkirkan produk atau jasa yang seluruhnya baru. 4. Threats (Ancaman) Ancaman lingkungan merupakan tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat tidak adanya tindakan pemasaran defensif. Komponen Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis SWOT Lingkungan internal adalah lingkungan yang terdiri dari variable kekuatan dan kelemahan dalam 15 kontrol manajemen perusahaan. Menurut Kotler (2009), pengidentifikasian faktor internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan faktor eksternalnya. Pengkategorian analisis lingkungan internal sering diarahkan pada lima aspek. Aspek - aspek tersebut meliputi produksi, keuangan atau permodalan, sumber daya manusia, lokasi dan pemasaran. Lingkungan eksternal meliputi variabel peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen perusahaan. Audit eksternal terfokus pada upaya mengidentifikasi dan menilai trend, serta peristiwa di luar kendali suatu perusahaan. Tujuan audit eksternal adalah membuat daftar terbatas mengenai berbagai peluang yang dapat menguntungkan perusahaan dan berbagaian caman yang harus dihindari (David, 2009). Lingkungan eksternal meliputi aspek ekonomi sosial dan budaya, pesaing, bahan baku, iklim dan cuaca, serta kebijakan pemerintah. 1. Menurut David (2011), langkah-langkah penyusunan matriks SWOT adalah: Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan. 2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan. 3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan. 4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan. 5. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan peluang eksternal perusahaan untuk menghasilkan strategi SO yang tepat 16 6. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan ancaman eksternal perusahaan untuk menghasilkan strategi ST yang tepat 7. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan peluang eksternal perusahaan untuk menghasilkan strategi WO yang tepat 8. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan ancaman eksternal perusahaan untuk menghasilkan strategi WT yang tepat Tabel 2. Matriks SWOT IFAS EFAS Kekuatan (Strenght) SRATEGI SO Ciptakan strategi yang Peluang (Opportunity) menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Kelemahan (Weakness) STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. STRATEGI WT Ancaman (Threats) Strategi ST Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang meminimalkan menggunakan kekuatan kelemahan untuk mengatasi ancaman. dan menghindari ancaman Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT Tabel 2. : 1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 17 2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Memenangkan pasar melalui perencanaan taktis. Salah satu perencanaan taktis menggunakan konsep marketing.Marketing mix adalah perangkat alat pemasaran tektis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Marketing mix adalah semua faktor yang dapat dikuasai oleh seorang manajer pemasaran dalam rangka mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: Product, Place, Price, Promotion (4P) : 1. Produk (Product) adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran, harga adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk tersebut, tempat termasuk aktifitas yang mengkonsumsikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 2. Harga (Price) Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh 18 pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. 3. Tempat (Place) Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai taget konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya. 3. Promosi (Promotion) Sebagai salah satu cara pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menjual suatu produk kepada konsumen yang berpotensi. Gambar 2. Marketing Mix (Shinta,2011) Manajemen pemasaran yang ideal biasanya mencakup perencanaan, strategi dari seluruh usaha organisasi dan di dalamya terdapat Segmentasi, Targetting, dan Positioning (STP) serta Marketing Mix . Manajemen pemasaran dapat terjadi disebuah organisasi dalam hubungan dengan pasarnya dan juga untuk mempengaruhi tingkat, jangkauan, waktu dan komposisi permintaan dalam suatu cara sehingga membentuk organisasi untuk mencapai sasarannya. 19 Segmentasi, Targetting, dan Positioning (STP) STP merupakan salah satu langkah awal dalam membuat strategi pemasaran modern. STP dilakukan sebagai perencanaan awal dari manajemen pemasaran. Terdiri dari segmentasi pasar, targetting serta positioning. Menurut Tjiptono (2007), tujuan utama dilakukannya segmentasi pasar, targeting, dan positioning adalah menempatkan suatu produk atau pun merek didalam benak konsumen sehingga produk atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah produk dipilih oleh konsumen karena keunikan ataupun perbedaan produknya a) Segmentasi Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara efekitif. Kepuasan konsumen dapat ditingkatkan dengan memfokuskan segmentasi. Menurut Kotler dan Keller (2009) segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang sama. Segmentasi bisa disesuaikan secara menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Berikut merupakan empat macam dari segmentasi: 1. Segmentasi Geografis, memerlukan pembagian pasar menjadi beberapa unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. 2. Segmentasi Demografis, pemasar membagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup 20 keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas ssial. 3. Segmentasi Psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok berdasarkan sifat pskologis/kepribadian, gaya hidup atau nilai. 4. Segmentasi Perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk. b) Targetting Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan segmen pasar mana yang akan dipilih, hal ini biasa disebut sebagai targeting (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Kasali (2003) targeting atau tahap menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targetting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatankegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya. c) Positioning Positioning merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam proses komunikasi. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, 21 sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk pesaing (Tjiptono, 2007). Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan positioning sebagai tindakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk maksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Kasali (2003) mendefinisikan positioning sebagai strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama pemasar mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Maka dengan demikian dapat dilihat bahwa proses manajemen pemasaran akan meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Jadi dapat dilihat bahwa manajemen pemasaran yang ideal lebih menekankan dari fungsi penganalisaan perencanaan atau penerapan serta pengawasannya. Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain, penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana, sedangkan fungsi terakhir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu fungsi pengendalian segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi fungsi ini untuk menghadiri adanya penyimpangan yang mungkin terjadi. Selain itu, manajemen pemasaran yang ideal disertai dengan dilakukan analisis SWOT untuk mengetahui lingkungan eksternal dan internal perusahaan. 22 III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang 1. Tempat Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT Bimandiri Agro Sedaya yang berlokasi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.. 2. Waktu Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 25 hari, yaitu dari bulan Januari 2019 sampai Februari 2019. B. Materi Praktik Kerja Lapangan Materi Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan yaitu: 1. Materi yang dikaji dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berupa: a. Menganalisis manajemen pemasaran sayuran. b. Menganalisis keunggulan dan kendala yang dihadapi dalam manajemen pemasaran sayuran dan alternatif pemecahan masalahnya. C. Metode Praktik Kerja Lapangan 1. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah metode observasi partisipasi, yaitu suatu metode pelaksanaan Praktik Kerja 23 Lapangan dengan mengikuti kegiatan secara aktif yang dilakukan di PT. Bimandiri Agro Sedaya. 2. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi data dan analisis SWOT. 3. Data yang digunakan Data yang digunakan untuk melengkapi penyusunan laporan dalam Praktik Kerja Lapangan di PT Bimandiri Agro Sedaya adalah: a. Data primer yaitu pengambilan data atau informasi yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait seperti pemimpin, staff karyawan/administrasi maupun petani binaan PT Bimandiri Agro Sedaya, dapat juga melalui observasi langsung di PT Bimandiri Agro Sedaya. b. Data sekunder yaitu pengambilan data yang diperoleh dari dokumendokumen, catatan-catatan maupun arsip-arsip perusahaan dan juga literatur-literatur yang berasal dari jurnal, internet dan juga penelitian terdahulu yang berkaitan dengan manajemen pemasaran sayuran di PT Bimandiri Agro Sedaya. D. Metode Analisis 1. Analsis deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah sekumpulan data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami yang berbentuk informasi yang 24 lebih ringkas. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analsis ini menggunakan bantuan tabulasi data.Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. 2. Analisis SWOT SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Tabel 3. Metode Analisis Matriks SWOT IFAS EFAS Peluang (Opportunity) Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) SRATEGI SO STRATEGI WO Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan peluang. peluang. Strategi ST Ciptakan strategi yang Ancaman (Threats) menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. 25 STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Berikut ini adalah keterangan dari metode analisis matriks SWOT Tabel 3. : 1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pasokan sayur mayur, yang dirintis sejak tahun 1994 oleh alumni Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, yaitu Achmad Rivani dan Trisnaran. Tahun 2003 awalnya bernama CV Bimandiri, kemudian tahun 2009, CV Bimandiri berubah menjadi PT Bimandiri Agro Sedaya dan menjadi pemasok 22 buah Carrefour di wilayah Jakarta dan Bandung, diantaranya : Cempaka Putih, Duta Merlin, Mega Mall Pluit, Cempaka Mas, Ratu Plaza, MT. Haryono, Lebak Bulus, Puri Indah, Ambasador, Mollis Bandung, Permata Hijau, Mangga Dua, ITC, BSD, ITC Depok, Taman Palem, Cikokol, Sukajadi, Blue Mall, Keramat Jati, Kelapa Gading, Cikarang, dan TMII. Selain Carrefour ada juga Hypermart, diantaranya : Metropolis, Gajah Mada, Cibubur, Kelapa Gading, Depok, Karawaci, Serpong, Kebun Kacang, Metro TC, dan Hypermart BIP Bandung, serta Club Store, Sudirman. 2. Lokasi dan Keadaan Geografis Perusahaan Luas lahan PT Bimandiri Agro Sedaya yaitu 2000 meter persegi yang terdiri dari bangunan kantor, gudang pengemasan, gudang cucian, gudang basahan, lahan parkir kendaraan, mushola, dan pos satpam. Lokasi perusahaan ini menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha. Lokasi PT Bimandiri Agro Sedaya sebagai usaha yang bergerak dibidang agribisnis 27 khususnya sayur-sayuran memiliki lokasi strategis. Perusahaan berada di daerah Lembang yang memiliki cuaca yang dingin sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mempertahankan bahan baku sayuran dalam menjaga kesegaran, akses bahan baku cukup mudah yang diperlukan oleh perusahaan, sehingga aksesibilitas perusahaan menjadi mudah baik ke petani pemasok sayuran ataupun ke supermarket. Selain itu, daerah Lembang juga ditunjang oleh jalur transportasi yang baik dan kondisi tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan. 3. Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang ada di PT Bimandiri Agro Sedaya berjumlah 168 orang dengan posisi dan penempatan yang berbeda. Tenaga kerja tersebut ditempatkan di bidang administrasi dan keuangan, umum dan personalia, purchasing/pengadaan, kemitraan, receiving (penerimaan), processing (pengepakan), marketing, pembagian, ekspedisi, dan sopir. Sebagian besar tenaga kerja yang ada didominasi oleh lulusan SD hingga SMA. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran akan pendidikan dan kesulitan ekonomi sehingga para karyawan lebih memilih untuk bekerja dibanding sekolah. Hal tersebut dapat diatasi dengan prinsip the right man on the right place sehingga para staff dan karyawan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi atau skill masing-masing. Sebagian besar tenaga kerja tersebut ditempatkan dibagian processing, pembagian, dan ekspedisi yang merupakan bagian yang membutuhkan tenaga kerja padat karya. 28 4. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Visi PT Bimandiri Agro Sedaya yakni menjadi perusahaan agribisnis yang handal dalam menyalurkan kebutuhan supermarket dalam jangkauan pulau Jawa dan antar pulau di Indonesia dilandasi dengan kebersamaan, sifat jujur, dan adil. b. Misi Misi PT Bimandiri Agro Sedaya antara lain : 1. Sebagai penggerak petani Jawa Barat dalam memasarkan sayuran 2. Mengembangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. 3. Membuka aplikasi teknologi budidaya pertanian dan teknologi pasca panen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian PT Bimandiri Agro Sedaya mempunyai fokus pelanggan supermarket, Untuk mencapai tingkat kemampuan distribusi (Pulau Jawa dan antar pulau) tersebut, perusahaan harus terus meningkatkan performa disegala bidang, baik internal maupun eksternal. Budaya timur membuat PT Bimandiri Agro Sedaya mempunyai landasan untuk bersifat jujur dan adil serta memiliki rasa kebersamaan antar pelanggan perusahaan dan pemasok. PT Bimandiri Agro Sedaya juga berkeinginan memajukan daerah setempat terlebih dahulu, serta memajukan pertanian Jawa Barat dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk juga menjadi misi dari PT Bimandiri Agro Sedaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. 29 5. Bidang Perusahaan PT. Bimandiri Agro Sedaya adalah sebuah perusahaan non manufaktur (jasa) yang bergerak dalam bidang perdagangan (trading) sebagai penyuplai sayur-mayur untuk perusahaan besar (supermarket) dengan membeli produk sayur-mayur dari para petani di daerah sekitar Lembang dan beberapa daerah lainnya seperti Garut dan Pangalengan dengan standar kualitas tertentu. Ruang lingkup usahanya terfokus pada penanganan pasca panen, sedangkan budidaya hanya sebagai usaha kemitraan dengan kelompok tani sebagai salah satu cara dalam pengadaan barang. Adapun ruang lingkup kegiatannya meliputi : 1) Pembelian sayuran dari petani, supplier serta pasar. 2) Pengadaan standarisasi sayuran dengan serangkaian proses sortasi, grading, serta pengepakan sayuran sesuai dengan permintaan. 3) Ekspedisi atau pengiriman barang ke konsumen sesuai dengan jumlah pesanan. PT Bimandiri Agro Sedaya saat ini memasok 160 jenis sayuran setiap harinya. Produk PT Bimandiri Agro Sedaya dengan banyak permintaan yaitu Ubi Cilembu, Kangkung, Brokoli dan sawi putih. Produk unggulan dari PT Bimandiri Agro Sedaya sampai sekarang belum ada, hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan masih sama dengan perusahaan pemasok sayur lainnya di Indonesia. 30 B. Manajemen Pemasaran Sayuran PT. Bimandiri Agro Sedaya 1. Fungsi – Fungsi Manajemen Pemasaran Perencanaan Manajemen pemasaran terdapat kegiatan perencanaan pemasaran, yakni perumusan suatu usaha yang dilakukan dengan melihat dan menggunakan sumberdaya yang ada, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu pada waktu tertentu pada masa yang akan datang. Perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran. Perencanaan dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya sendiri yakni terkait dengan pengembangan produk. Perusahaan selalu melakukan analisis pasar, selalu mencari informasi pasar terkait dengan komoditas sayuran yang permintaannya sedang naik. Perencanaan yang dilakukan berdasarkan bidangnya masing – masing meliputi : purchasing, processing, marketing dan distribusi, keuangan dan personalia, riset dan proyek budidaya. Perencanaan di PT. Bimandiri Agro Sedaya dikatakan cukup baik karena melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengantisispasi keadaan dimasa yang akan datang dengan penetuan startegi yang sudah direncanakan serta kondisi eksternalya yang bagus dalam pertaniannya. Menurut Assaury (2014) perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan perusahaan (Business Planning), ke arah mana usaha perusahaan akan dikembangkan. Dalam perencanaan ini akan dicakup penetapan pasar yang 31 mana akan dilayani produk apa yang akan dihasilkan dan dipasarkan. Pernyataan tersebut sudah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan di PT. Bimandiri Agro Sedaya. Pengorganisasian PT Bimandiri Agro Sedaya dipimpin oleh direktur utama yang bernama Achmad Rivani. Direktur Utama memiliki seorang sekretaris direktur yang bernama Sudia Dharma. Perusahaan memiliki dua general manager (GM) yaitu GM operasional serta GM keuangan dan administrasi umum. General manager (GM) operasional membawahi lima manjer yaitu manajer purchasing, manajer prosessing, manajer distribusi dan marketing, manajer administrasi dan operasional, manager research and development. General manager (GM) keuangan dan administrasi umum dibantu satu asisten dan membawahi dua manajer yaitu manajer bagian keuangan dan manajer personalia dan umum. Kedua general manager akan berkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap Direktur Utama. Setiap bagian yang dipimpin oleh seorang manajer tersebut bertugas mengkoordinasikan tugas yang harus dilaksanakan oleh masingmasing karyawan. PT Bimandiri Agro Sedaya memiliki pembagian tugas (job description). Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut: a. Coorporate Secretary 1) Mengagendakan kegiatan perusahaan 2) Mengadakan rapat-rapat rutin mingguan, bulanan dan tahunan. 3) Mengatur pertemuan penelitian dari luar 4) Perjanjian bisnis dan notulen rapat 32 5) Membuat dan mengadministrasikan keputusan-keputusan internal perusahaan b. General Manager Operasional 1) Memelihara pasar untuk menjaga omset penjualan 2) Mengontrol penerapan kebijakan dalam bidanag operasional 3) Menampung dan mengidentifikasi masalah yang terkait dengan nota atau arsip pembelian, processing, distribusi dan penjualan 4) Mengelola aset-aset operasional 5) Melakukan analisis pembelian atau servis level 6) Melakukan analisis harga bahan baku 7) Melakukan pengembangan dibidang purchasing c. General Manager Keuangan dan Administrasi Umum 1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, accounting, personalia dan administrasi umum 2) Mengontrol penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan dan administrasi umum 3) Analisis keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisis arus kas, analisis biaya-biaya, analisis kesehatan perusahaan d. Purchasing 1) Menerima dan memeriksa laporan belanja pasar. 2) Melakukan pembagian order untuk setiap toko 3) Menginput data stock barang harian 33 e. Processing 1) Membuat perencanaan dalam bidang processing (perencanaan kerja) 2) Membuat standarisasi produk dan control kualitas 3) Bertanggung jawab terhadap poencapaian target processing dan distribusi 4) Target processing: biaya bahan kemas, waktu kerja, wastage processing 5) Membuat analisis: wastage, tenaga kerja, pemakaian bahan kemas 6) Melakukan pengembangan dibidang processing f. Marketing dan Distribusi 1) Membuat nota penagihan seluruh toko 2) Menginput nota penjualan harian toko dalam file omzet 3) Menyelesaikan faktur-faktur bermasalah seperti faktur pending, reject, kurang bayar dan kurang input 4) Melakukan kunjungan toko g. Finance and Accounting 1) Melakukan penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan dan administrasi umum 2) Analisis keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisis arus kas, analisis biaya-biaya, analisis kesehatan perusahaan. h. Research and Development 1) Membantu bagian/divisi lainnya secara teknis untuk mencarikan, mengembangkan sumber bahan baku sesuai dengan kebutuhan perusahaan 34 2) Mengembangkan dan memelihara sistem kerjasama antara supplier, mitra tani, baik instansi maupun kelompok tani. 3) Memberikan bimbingan secara teknis kepada kelompok petani maupun supplier mengenai pola tanam komoditi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 4) Menerima dan memberikan pengarahan kepada para mahasiswa/i yang melakukan kerja praktik, penelitian, magang, maupun kunjungan. Pengorganisasian di PT. Bimandiri sudah baik karena hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik nya sudah ada mulai dari pembagian kerja yang terstruktur ,wewenang dan tanggung jawabnya, serta sistem dan lingkunagna organisasinya yang kondusif sehingga apa yang telah dirumuskan dalam perencanaan dapat tercapai dalam sebuah struktur organisasi yang tepat. Kekurangan dari hal ini tidak adanya proses upgrading dan pelatihan kepada karyawan untuk pengembangan sumber daya manusia. Menurut Shinta (2011), implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja. Tujuan setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanankan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan. 35 Pelaksanaan Kegiatan utama PT Bimandiri Agro Sedaya adalah pemasaran, komoditas yang diproduksi terdapat 127 komoditi. Salah satu komoditas yang di produksi setiap hari salah satunya sawi putih dimana proses produksi dimulai dengan adanya purchase atau pembelian dari pihak toko seperti Carrefour, Hypermart, Lotte Mart, dan lain-lain ke perusahaan. Proses pembelian ini dimulai dari pagi hari jam 08.00 dan ditutup pada pukul 14.00. Proses pembelian lewat dari jam di atas tidak akan dilayani oleh perusahaan. Jumlah pemesanan dicatat dan dimasukkan ke dalam purchase order. Setelah itu perusahaan menghubungi supplier atau petani pemasok jumlah sawi putih yang akan dipesan. sawi putih tersebut pada umumnya telah mengalami proses presortasi dan grading di kebun. Proses panen dilakukan oleh petani yang menjadi mitra perusahaan. Terkadang bila jumlah purchase order sawi putih melebihi biasanya, perusahaan mengambil sawi putih dari pasar induk seperti pasar Andir dan pasar Caringin atau pasar Panorama. Sawi putih yang dikirim dari pasar induk tidak mengalami proses pre-sortasi dan grading di kebun sehingga pekerja dibagian Processing harus lebih teliti. Setelah panen, sawi putih diangkut ke bagian Receiving untuk dicatat berapa berat barang yang diterima, data pemasok, dan jam diterima. Sawi putih diangkut dengan menggunakan bakterbuka yang ditutup oleh terpal biru dan sepeda motor. Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar sawi putih tetap segar. Pengiriman dilakukan pada jam 02.00-03.00 yang dilakukan oleh karyawan Ekspedisi dengan menggunakan mobil box tanpa berpendingin 36 untuk wilayah Bandung dan berpendingin untuk wilayah luar Bandung. Di dalam mobil box tersebut terdapat kontainer-kontainer yang berisi produk yang akan dikirim sesuai dengan tujuan. Penempatan kontainer juga diatur sedemikian rupa sehingga meminimalisir kerusakan fisik pada produk. Kontainer tersebut dilapisi kertas koran untuk melindungi produk dari kerusakan mekanis seperti gesekan dan benturan antar pengemas dan memudahkan proses bongkar muat. Pemasaran utama produk-produk PT Bimandiri Agro Sedaya adalah ke supermarket besar. Di antaranya adalah Carrefour dan Hypermart yang berada di Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. Alasan pemilihan pemasaran adalah target konsumen merupakan konsumen golongan menengah ke atas. Hal ini juga disesuaikan dengan kualitas sawi putih yang ditawarkan, yakni PT Bimandiri Agro Sedaya menjual sawi putih yang bermutu baik. Sistem penjualan PT Bimandiri Agro Sedaya ke pelanggan, dalam hal ini Carrefour dan Hypermart adalah sistem penjualan lepas. Prinsip sistem ini adalah PT Bimandiri Agro Sedaya mengirim sawi putih ke pelanggan berdasarkan pesanan yang diminta, kemudian dari pihak pelanggan ke bagian penerimaannya akan menyeleksi kembali sawi putih tersebut. Bila ternyata terjadi kerusakan atau kriterianya tidak sesuai dengan kriteria mutu mereka, maka sawi putih tersebut akan dikembalikan dan yang akan dibayar hanya sawi putih yang sesuai kriteria permintaan. Dengan sistem penjualan seperti ini, PT Bimandiri Agro Sedaya tidak bertanggung jawab atas kerusakan pada sawi putih yang terjadi di pasar swalayan. Sawi putih yang diminta pasar adalah Sawi putih dengan kualitas 37 yang baik. Berbentuk bulat memanjang, berbentuk padat, berkerut, berwarna putih dan kuning kehijauan, bebas terserang hama dan penyakit. Sawi putih yang akan dipasarkan dikelompokkan menjadi kelas mutu atau grade, yaitu: • Grade 1: Kualitas Super, dengan ciri-ciri warna putih dan hijau kekuningan, berukuran padat, berbentuk bulat memanjang, daun tidak robek, tidak terserang hama dan penyakit. • Grade 2: Kualitas sedang, dengan ciri-ciri warna putih dan kuning kehijauan, berukuran kecil, berbentuk memanjang, tidak robek, tidak terserag hama dan penyakit. • Grade 3: Kualitas biasa, dengan kualitas di bawah Grade 2, warna kurang bagus, robek, terkena serangan hama dan penyakit. Berikut spesifikasi sawi putih di PT Bimandiri Agro Sedaya. Penentuan harga jual sawi putih dibedakan berdasarkan grade sawi putih, untuk grade A dijual dengan harga Rp8.500/kg, grade B Rp7.500/kg, dan grade C dengan mengikuti harga pasar dan pembeli. Harga sawi putih dapat berubah sewaktu – waktu karena mengikuti harga pasar yang ada. Kegiatan promosi sering diadakan di supermarket dalam bentuk demo/event disasarkan kepada konsumen langsung dengan dibantu sales promotion. Promosi sawi putih selain dilakukan disupermarket, PT Bimandiri Agro Sedaya melakukan pula di sosial media seperti Facebook dan Instagram. 38 Gambar 3. Spesifikasi sawi putih Pelaksanaan manajemen sayuran pada PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam mencapai tujuannya dapat dikatakan baik karena melakukan pengembangan kemitraan dengan para petani dan supplier Selain itu, pengembangan pola kemitraan dilakukan dengan pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi, jaminan kontinyuitas produksi, membantu penyediaan benih, bantuan dalam bentuk pupuk dan obat-obatan. Kemudian, menjaga stabilitas barang, ketergantungan PT. Bimandiri Agro Sedaya kepada para petani dan supplier mendorong perusahaan untuk tidak mengandalkan satu ataupun dua supplier saja, tetapi berusaha mencari petani dan supplier baru/lainnya yang barangnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini dilakukan supaya stabilitas barang terjaga dan mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan oleh perusahaan mitra. 39 Menurut George R. Terry dalam Prastuti (2014) yang dimaksud dengan pelaksanaan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usahausaha organisasi. Pelaksanaan di PT. Bimandiri Agro Sedaya dilakukan setelah fungsi perencanaan. Pengawasan Pengawasan proses pemasaran dilakukan setiap hari dan secara langsung oleh pengawas yang telah ditugaskan dari perusahaan. Pengawasan bertujuan agar tidak ada kendala dalam kegiatan pemasaran dan semua proses pemasaran dapat berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya sudah cukup baik tinggal kesadaran para karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Menururt Handayaningrat (2007) pengawasan diartikan sebagai usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai hasil atau prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil atau prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana. Hal tersebut sesuai dengan yang dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya. Evaluasi PT Bimandiri Agro Sedaya selalu mengadakan evaluasi dengan tahapan sebagai berikut : evaluasi mingguan, evaluasi operasional keseluruhan, evaluasi bulanan, evaluasi triwulan, evaluasi enam bulan sekali, dan evaluasi tahunan. 40 a. Evaluasi koordinasi operasional ( evaluasi mingguan ) Evaluasi mingguan dilakukan dengan mengadakan rapat evaluasi kegiatan yang rutin dilakukan pada hari senin setiap satu minggu sekali. Evaluasi ini dipimpin oleh kepala bagian operasional. b. Evaluasi operasional keseluruhan Evaluasi operasional keseluruhan dilakukan setiap tanggal 25 yang dihadiri oleh kepala bagian operasional dan kepala seksi untuk membahas teknis kerja yang telah dilakukan dan dicapai. c. Evaluasi bulanan Evaluasi bulanan rutin dilakukan setiap bulan yang dihadiri oleh semua bagian, untuk membahas pengguanaan masalah keuangan. d. Evaluasi triwulan Evaluasi triwulan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk membahas kilasan pelaksanaan pada evaluasi bulanan, yaitu mengulas kembali segala hasil kegiatan yang telah dilakukan, dan membuat segala perencanaan kegiatan perusahaan demi tercapainya target perusahaan. Namun, evaluasi ini masih dalam tahap perencanaan dan belum diterapkan dalam perusahaan. e. Evaluasi 6 bulan sekali Evaluasi ini dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk melihat kilas balik yang dihadiri oleh semua bagian ( Kepala dan kepala seksi ), untuk membahas 41 prestasi yang telah dicapai. Namun, evaluasi ini masih dalam tahap perencanaan dan belum diterapkan dalam perusahaan. f. Evaluasi tahunan Evaluasi tahunan dilakukan setiap akhir tahun, yang dihadiri oleh seluruh staf manajemen, untuk membahas seluruh kegiatan yang sudah dilakukan serta dicapai dalam satu tahun ini, yaitu mengetahui profit perusahaan dan tingkat kekurangan serta kelebihan dalam melakukan teknis kerja. Dalam evaluasi ini juga dibahas kegiatan yang akan dilakukan pada tahun depan serta target yang akan dicapai. Evaluasi yang dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya sudah cukup baik untuk melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. Namun, evaluasi ersebut terkadang tidak konsisten dalam realisasinya seperti evaluasi mingguan. 2. Strategi Pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya Strategi pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya yaitu lebih menekankan kepada penjagaan hubungan baik kepada pihak toko dan kepada supplier PT. Bimandiri Agro Sedaya menjaga hubungan baik kepada pihak toko/ pelanggan dengan cara melakukan pendekatan , memberikan kepuasan kepada pihak toko, dan menjaga kontinuitas produk yang diminta oleh pihak toko. Startegi lainnya yaitu dengan melakukan kunjungan rutin ke toko dan melakukan diskusi dan tatapmuka secara langsung tentang masalah atau keluhan- keluhan oleh pihak toko agar pihak PT. Bimandiri Agro Sedaya dapat memperbaiki kinerjanya. 42 3. Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) Perusahaan melakukan STP sebagai tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. Usaha perusahaan untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal ialah terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan dipasarkan. Perusahaan berfokus pada pemasaran produk di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan karakteristik sayuran yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Segmentasi pasar perusahaan yang dipilih menggunakan segmentasi psikogeafik, seperti pasar modern, maka pasar modern tersebut telah memiliki konsumen akhir terhadap produk dan tingkat pemakaian terhadap suatu produk. Pertimbangan lainnya dalam penentuan segmentasi berdasarkan psikografik terdapat beberapa faktor yang menentukan yaitu loyalitas konsumen, tingkat kesiapan dan sikap konsumen terhadap produk. Target yang diterapkan oleh perusahaan adalah menjadikan setiap perusahaan pembeli sebagai pasar sasaran dan perusahaan atau konsumen yang cocok terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya menargetkan pasar modern sebagai pasar sasarannya yang merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat menegah atas terutama ibu rumah tangga. Konsumen yang dimiliki oleh pasar modern yang menjadi target pemasaran adalah konsumen yang menginginkan produk sayuran segar yang berkualitas, serta konsumen yang menginginkan pelayanan dan kenyamanan dalam berbelanja. 43 Positioning sayuran segar dan PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki jaminan kesegaran seperti yang selama ini dijanjikan oleh perusahaan. Perusahaan berusaha untuk selalu menjaga kontinuitas agar produk yang dikirm ke pasar modern adalah produk yang segar dan masih baru dari petani dan pasar, dengan begitu kualitasnya akan senantiasa terjaga. 4. Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran di PT. Bimandiri Agro Sedaya merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran yang mendukung dalam memasarkan produk untuk menciptakan kepuasan konsumen dengan menggunakan bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang diamati di PT. Bimandiri Agro Sedaya adalah produk, harga, tempat dan promosi. 1. Produk Produk yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya meliputi, 31 produk olahan seperti Aneka Bumbu, Aneka Sambal dan Sayuran Instant dan 127 komoditas terdiri dari : Tabel 4. Komoditas yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Komoditi Leaf Vegetables Lettuce Herb Root Vegetables Bean Mushroom Garnish Vegetables Cabbage Leaf Condiment Spices Root Condiments Fruits Total Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019) 44 Jumlah 21 3 9 13 10 6 30 11 4 9 5 6 127 2. Harga Mengenai penetapan harga sayuran segar, PT. Bimandiri Agro Sedaya melakukan perbedaan harga yang berbeda ke seluruh gerai pasar modern yang menjadi pelanggannya, sesuai dengan rabat yang telah disepakati dan berdasarkan wilayah pasar modern tersebut. Rabat merupakan potongan harga atau pengurangan harga yang harus dibayar. Rabat untuk setiap pasar modern berbeda- beda sekitar 15-25 % per tahun. Harga yang ditetapkan merupakan harga yang telah disepakati antara perusahaan dan pelanggannya, ketika sewaktu- waktu terjadi perubahan harga, maka perusahaan akan langusng memberikan informasi kepada pelanggannya yaitu supermarket, karena harga yang ditetapkan oleh perusahaan turut mempengaruhi harga yang ditetapkan oleh supermarket terhadap produknya. Berikut harga sayuran segar pada tanggal 11 Februari 2019 Tabel 5. Harga Sayuran Segar PT. Bimandiri Agro Sedaya No Komoditas Harga Beli Harga Jual (Rp) (Rp) 1 Pakcoy/kg 8.000 13.000 2 Kangkung/kg 7.500 15.000 3 Sawi Putih/kg 4.000 13.000 4 Tomat Cherry/kg 17.000 40.000 5 Bayam Hijau/kg 8.000 17.000 Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019) Perubahan harga di PT. Bimandiri Agro Sedaya terjadi satu minggu sekali. Perubahan harga ini terjadi berdasarkan ketetapan dan kesepakatan pelanggan dengan pihak PT. Bimandiri Agro Sedaya. Pembayaran sayuran 45 segar yang diterima pelanggan terhadap PT. Bimandiri Agro Sedaya dilakukan setiap dua minggu sekali. Setiap penjualan di PT. Bimandiri Agro Sedaya ke pasar modern adalah sistem penjualan lepas. Prinsip ini dimana PT. Bimandiri Agro Sedaya mengirim produk ke pelanggan berdasarkan permintaan, apabila permintaan tidak sesuai dengan kriteria mutu dan permintaannya maka akan dikembalikan dan yang dibayar hanya sayuran segar yang lolos seleksi. Dengan sistem ini, PT. Bimandiri Agro Sedaya bertanggung jawab atas kerusakan produk yang sudah terjadi di pasar modern tersebut. 2. Tempat Tempat PT. Bimandiri Agro Sedaya di Jalan. Haur Pungkur No.54, Lembang, Bandung Barat. PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki cakupan distribusi diwilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cakupan distribusi disajikan pada Tabel 6 (terlampir). 3. Promosi Promosi bertujuan untuk menyampaikan produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan dan kegunaan untuk mengubah sikap untuk mnedorong orang agar bertindak. PT Bimandiri Agro Sedaya dilakukan dengan komunikasi massal dan komunikasi pribadi. Promosi dengan mengguankan iklan di PT Bimandiri Agro Sedaya menggunakan media online seperti Instagram dan website. Promosi penjualan adanya promo untuk komoditi tertentu dalam jumlah banyak dilakukan oleh staff ata karyawan dengan saluran komunikasi seperti 46 telepon, email dan whatsapp. Promosi dengan acara dan pengalaman dilakukan dengan adanya demo secara langsung di pasar modern, contohnya dengan memasarkan langsung aneka sambal dan aneka sayur instant. Promosi yang dilakukan dengan hubungan masyarakat dilakukan dengan terjun langsung di pasar modern dengan memberikan brosur. C. Analisis SWOT SWOT adalah sebuah analisis yang dipergunakan untuk SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Dalam hal ini di PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam hal manajemen pemasarannya memiliki sisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk manajemen pemasaran pada perusahaan ini. Maka dari itu dilakukan observasi terhadap manajemen pemasaran untuk mengetahui SWOT dari di PT. Bimandiri Agro Sedaya 1. Matriks Analisi SWOT Alat untuk menyusun faktor-faktor manajemen perusahaan adalah Matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. 47 Analisis SWOT perusahaan PT. Bimandiri Agro Sedaya diantaranya ialah : a. Kekuatan (Strenghts) 1. Komoditas lebih banyak Kegiatan utama PT Bimandiri Agro Sedaya adalah pemasaran, komoditas yang diproduksi terdapat 127 komoditi. PT. Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan yang menyediakan banyak komoditi bagi konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan. 2. Produk yang fresh PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki jaminan kesegaran seperti Selma ini yang dijanjikan oleh perusahaan. Perusahaan selalu berusaha untuk menjaga kontinuitas agar produk yang dikirim ke pasar modern adalah produk yang segar dan masih baru dari petani dan pasar, dengan begitu kualitasnya akan senantiasa terjaga. Keadaan produk (sayuran) dikirimkan atau didistriusikan dalam keadaan fresh, melalui tahapan packaging serta untuk menjaga kualitas produk PT. Bimandiri Agro Sedaya menggunakan metode pendinginan, kemudian produk siap dikirimkan ke lokasi pemasaran outlet – outlet dan para konsumen akhir. Sehingga harga yang ditawarkan mahal. 3. Sudah Berpengalaman PT. Bimandiri Agro Sedaya telah berdiri hampir 25 tahun. Perusahaan ini menjaga hubungan baik dengan pihak took/ pelanggan 48 dengan cara melakukan pendekatan, memberikan kepuasan kepada phak took, dan menjaga kontuinitas produk yang diminta oleh pihak toko. Karena sudah berdiri cukup lama PT ini mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan tetap. 4. Mempunyai sistem distribusi yang bagus Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar sayuran tetap segar. Pengiriman dilakukan pada jam 02.00-03.00 yang dilakukan oleh karyawan Ekspedisi dengan menggunakan mobil box tanpa berpendingin. Di dalam mobil box tersebut terdapat kontainerkontainer yang berisi produk yang akan dikirim sesuai dengan tujuan. Penempatan kontainer juga diatur sedemikian rupa sehingga meminimalisir kerusakan fisik pada produk. Kontainer tersebut dilapisi kertas koran untuk melindungi produk dari kerusakan mekanis seperti gesekan dan benturan antar pengemas dan memudahkan proses bongkar muat. b. Kelemahan (Weakness) 1) Wastage Wastage merupakan bahan yang tidak dapat dipakai lagi. Pada proses produksi inilah wastage lebih banyak terjadi. Faktornya bisa banyak sebab, antara lain : salah perhitungan, unoptimalisasi kerja karyawan, dll sehingga semua sayuran tersebut menjadi produk gagal. Untuk itu kesiapan (orang, SOP/SOI) dalam melakukan proses produksi mutlak diperlukan. Saat ini di PT. Bimandiri Agro Sedaya 49 wastage adalah permasalahan yang paling utama karena dengan adanya hal tersebut dapat mengurangi keuntungan dari perusahaan. Berikut penjadian barang supplier pada tanggal 26 Januari 2019 pada tabel 7 (terlampir). Pada PT. Biamndiri Agro Sedaya terdapat 3 sifat barang yaitu barang datang, barang jadi dan barang datang-bs (barang sisa). Barang dating semua barang milik PT. Bimandiri Agro Sedaya. Barang jadi merupakan barang yang terkirim saja, sampah dan bs (barang sisa) tidak termasuk. Barang datang- bs merupakan barang yang hampir sama seperti barang jadi namun barang ini ada yang dibuang dan ada yang dikembalikan kepada supplier. Berdasarkan tabel diatas untuk menghitung wastage dapa dilakukan dengan cara berikut : Jumlah Wastage = BS (Barang Sisa) + Sampah + Lost % Wastage = π΅π (π΅πππππ πππ π)+πππππβ+πΏππ π‘ π΅πππππ π·ππ‘πππ x 100% a. Pada tabel diatas tanggal 26 januari 2019 supplier Eulis dengan komoditas pakcoy barang datangnya 16 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 12 kg, kemudian dikirim 12 kg, BS nya tidak ada, stock 3 kg,sayur dan lost tidak ada, sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus diatas Jumlah wastage = 0+1+0 = 1 kg % wastage = 0+1+1 16 x 100%= 6,3 % 50 b. Supplier PD SURATMAN TOKO dengan komoditas kangkung potong barang datangnya 40 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 29 kg, kemudian dikirim 29 kg, BS, stock,sayur dan lost tidak ada, dan sampah 11 kg sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus diatas. Jumlah wastage = 0+11+0 = 11 kg % wastage = 0+11+0 40 x 100%= 27,5 % c. Supplier Lia dengan komoditas sawi putih barang datangnya 103 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 100 kg, kemudian dikirim 100 kg, BS,stock dan lost tidak ada,sampah 1 kg dan sayur 2 kg, sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus diatas. Jumlah wastage = 0+1+0 = 1 kg % wastage = 0+1+0 103 x 100%= 1 % d. Supplier Adi dengan komoditas tomat cherry barang datangnya 25 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 25 kg, kemudian dikirim 15 kg,stocknya 10 kg, lost,sampah,dan sayur tidak ada. Karena tidak ada BS (Barang Sisa),sampah dan lost maka tidak ada wastage untuk barang tersebut. e. Supplier Udin dengan komoditas bayam hijau barang datangnya 102 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya 51 maka barang jadi 75 kg, kemudian dikirim 75 kg, BS,stock, lost, dan sayur tidak ada,sampah 27 kg. Sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus diatas. Jumlah wastage = 0+27+0 = 27 kg % wastage = 0+27+0 102 x 100%= 26,5 % 2) Kendala Supplier Produk dari supplier belum tentu baik karena komoditas pertanian bersifat perishable yaitu mudah busuk dan rusak sehingga ketahanan produk menjadi tidak fresh. 3) Permintaan yang tidak menentu PT. Bimandir Agro Sedaya masih mengalami kekurangan dalam pemenuhan jumlah order yang diminta oleh pihak toko. PT. Bimandiri hanya mampu memenuhi sekitar 70% dari jumlah order toko. Jumlah kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke toko bulan Januari tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 8. Pada tabel dibawah dapat dilihat PT. Bimandiri Agro Sedaya hanya mampu mengirim order sekitar 65,41 % sampai tanggal 20 Januari 2019 dari jumlah yang diminta toko, hal ini menunjukan PT. Bimandiri Agro Sedaya masih mempunyai kelemahan dalam hal penyediaan jumlah pesanan toko disamping itu, factor tolakan toko juga menjadi kendala kurangnya pemenuhan order toko. Pemecahan masalah ini yaitu dengan menambah jumlah supplier agar jumlah order yang diminta toko dapat tetap terpenuhi setiap harinya, tanpa harus 52 mencari produk ke pasar, dan meminimalkan jumlah tolakan toko agar jumlah kirim toko dapat dipenuhi. Tabel 8. Persentase Kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke toko bulan Januari tahun 2019 Persentase Tanggal Total Order Total Kirim % 1 43096,24 25292,09 58,69% 2 46688,7 26563,55 56,90% 3 64170,46 32109,66 50,04% 4 58211,49 35125,47 60,34% 5 40381,19 27362,59 67,76% 6 40432,24 24568,94 60,77% 7 64514,58 40578,26 62,90% 8 42114,03 29092,8 69,08% 9 44574,66 33079,08 74,21% 10 54818,12 35990,27 65,65% 11 49982,27 35009,88 70,04% 12 30405,75 24650,95 81,07% 13 34129,65 24119,58 70,67% 14 55287,1 33108,22 59,88% 15 36544,39 28116,66 76,94% 16 41573,54 29458,79 70,86% 17 57284,91 32394,12 56,55% 18 40169,09 28970,89 72,12% 19 32787,8 23890,35 72,86% 20 38160,22 29236,37 76,61% Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019) 53 c. Peluang (Opportunities) 1) Image produk yang baik disupplier Sayuran di PT. Bimandiri Agro Sedaya menjadi sebuah hal yang menarik disupplier memiliki kesan yang baik bahkan jika dibandingkan sayuran lain yang merupakan jenis yang serupa. PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki supplier yang loyal maka hal tersebut dimanfaatkan sedemikian rupa. Semua sayuran yang diproduksi pada PT. Bimandiri Agro Sedaya dimata toko/ pelanggan sudah punya nama sehinga produk yang dikirmkan dengan grade yang paling baik. d. Ancaman (Threats) 1) Produksi tidak stabil Kegiatan dalam memproduksi dari sayuran yang terkadang mengalami kendala untuk mencapaian targetnya maupun over melebihi target yang dimiliki. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal salah satunya adalah cuaca yang dapet menentukan jumlah dari produksi. Dari matriks SWOT pada PT. Bimandiri Agro Sedaya tersebut terciptalah strategi – strategi yang berkaitan dengan pemaparan sebelumnya tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. a. Strategi (Strenghts - Opportunities) 1) Dari image produk yang sudah baik dimata konsumen PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam menyediakan produk selalu dalam keadaan fresh dan memiliki berbagai komoditas untuk dijual. 54 2) Kekuatan yang dimiliki seperti sistem distribusi yang yang bagus dan lama berdirinya perusahaan dibandingkan yang lain, serta produk yang fresh dipergunakan sebaik – baiknya sebagi peluang untuk mempertahankan konsumen. b. Strategi (Strenghts -T Thretas) Sedemikian rupa menjaga kualitas dari produk (sayuran) terlebih dari segi kesegarannya dari waktu ke waktu hal tersebut yang dapat meminimalisir kerugian perusahaan. Strategi ini merupakan penggabungan dari 2 point kekuatan yang dimiliki dan 1 point ancaman yang dimiliki, keduanya digabungkan agar menghasilkan sebuah pemecahan masalah akan ancaman yang dimiliki perusahaan. c. Strategi (Weakness - Thretas) Mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki serta baik untuk menjaga ke stabilan produksi sayuran yang terdapat di PT. Bimandiri Agro Sedaya. Strategi ini merupakan penggabungan dari 3 point kekurangan yang dimiliki dan 1 point anacaman yang dimiliki, keduanya digabungkan agar menghasilkan sebuah pemecahan masalah akan ancaman d. Strategi (Weakness – Opportunities) Untuk menstabilkan permintaan keinginan pasar maka dengan memamfaat peluang dari loyalitas konsumen, dengan mempublikasikan secara berkala dan variatif agar meningkatkan permintan. Strategi ini merupakan penggabungan dari 1 point peluang yang dimiliki dan 1 point kelemahan yang 55 dimiliki, keduanya digabungkan agar menghasilkan sebuah pemecahan masalah akan kelemahan dari perusahaan. Berikut adalah matriks analisis SWOT pada PT. Bimandiri Agro Sedaya Tabel 9. Matrik Analisis SWOT PT. Bimandiri Agro Sedaya Internal Eksternal Strenghts (S) Weakness (W) 1. Komoditas lebih 1. Wastage banyak 2. Kendala supplier 2. Produk yang 3. Permintaan yang tidak fresh. stabil. 3. Sudah berpengalaman 4. Sistem distribusi yang bagus Strategi (SO) Opportunities (O) 1. Image produk dengan 1. Image produk kesegaran sayuran yang baik yang fresh dengan disupplier jumlah komoditas yang banyak (O1, S1,S2) 2. Dapat mempertahankan konsumen dengan sistem distribusi yang baik disertai pengalaman yang sudah lama (O1,S3,S4) Threats (T) 1. Produksi tidak stabil. Strategi (ST) 1. Menjaga kualitas produk yang fresh dengan pengalaman yang sudah baik untuk menjaga ke stabilan produksi. ( S2,S3, T1) 56 Strategi (WO) 1. Menstabilkan keinginan pasar dengan mempublikasikan serta memasarkan produk lebih sering dan variatif dengan mempertahankan image produk yang baik disupplier (konsumen) (O1,W3) Strategi (WT) 1. Mengembangakan sumber daya (supplier dan tenaga kerja) untuk menjaga ke stabilan produksi. (W1, W2,W3 T1) V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan di PT Bimandiri Agro Sedaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Manajemen pemasaran yang dilakukan PT Bimandiri Agro Sedaya meliputi kegiatan perencanaan (purchasing, processing, marketing dan distribusi, keuangan dan personalia, riset dan proyek, budidaya), pengorganisasian terdiri dari (dua general manager (GM) yaitu GM operasional serta GM keuangan dan administrasi umum. General manager (GM) operasional membawahi lima manjer yaitu manajer purchasing, manajer prosessing, manajer distribusi dan marketing, manajer administrasi dan operasional, manager research and development, pengawasan dilaksanakan setiap hari oleh pengawas yang ditugaskan, evaluasi dilaksanakan (mingguan, bulanan, tiga bulan satu kali, enam bulan satu kali, dan tahunan). Bauran pemasaran yang diamati penggunakan metode 4P yaitu product, price,place dan promotion. 2. Keunggulan manajemen pemasaran yaitu komoditas lebih banyak,produk yang fresh,sudah berpengalaman dalam sistem perencanaan sudah cukup baik,sistem distribusi yang bagus sedangkan kendala yang dihadapi dalam manajemen pemasaran sayuran yaitu adanya wastage,kendala supplier dan permintaan yang tidak stabil. Alternatif pemecahan masalahnya menggunakan metode SWOT dan analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi data. 57 B. Saran Secara umum manajemen pemasaran di PT Bimandiri Agro Sedaya telah berjalan dengan baik, hanya pada pengawasan kurang dilakukan secara maksimal. Pengawasan dilakukan untuk memeriksa semua proses yang dilakukan dalam kegiatan perusahaan sehari – hari agar sesuai SOP yang diberikan dari perusahaan. 58 DAFTAR PUSTAKA Angipora , Marius. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Rajawali Pers,Jakarta. Assaury, Sofjan. 2004.Manajemen Pemasaran Dasar Konsep -konsep Strategi.Edisi I. Cetakan ketujuh. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Badan Pusat Statistik. 2017. [Seri 2010] Distribusi PDB Triwulanan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen).(On-line). www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/828 diakses 20 Maret 2019. Basu, D.H. dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty Offset, Yogyakarta. David, F. R. 2009. Manajemen Strategis. Salemba Empat, Jakarta. __________. 2011. Manajemen Strategis. Salemba Empat, Jakarta Dharmmesta, B.S. dan Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Liberty, Yogyakarta. George, R.T. dan W. Leslie.1999. Dasar- Dasar Manajemen, Priciple of Management. Bumi Aksara, Jakarta. __________2012. Dasar- Dasar Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta. Handayaningrat, Soewarno.2007. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management.Bina Aksara, Jakarta. Hasibuan. 2004. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi Cetakan III. Bumi Aksara, Jakarta. Jogiyanto. 2005.Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Andi Offset, Yogyakarta. Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relation: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Kotler, Philip dan K. Cox. 2000. Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektikf dan Pofitable, cetakan Kedua, Gramedia Pusat Utama,Jakarta. ,dkk. 2002. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta. ,dkk .2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta. 59 Mc Donald, H.B., Malcolm, dan J. Warren . Keegan. 1999. Marketing Plans That Work Edisi I.Penerbit Erlangga, Jakarta. Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. UB Press. Unversitas Brawijaya, Malang. Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi,Yogyakarta. Prastuti, T. 2014. Analisis Manajemen dalam Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Luwu Timur. Skripsi.Universitas Hasanuddin, Makasar. Widodo, Wahyu dan A.Wijayani. 2005. Usaha meningkatkan kualitas beberapa varietastomat dengan system budidaya hidroponik. Jurnal Pertanian. Vol. 12 No.1 : 77 – 83. 60 LAMPIRAN Lampiram 1. Tabel 6 Cakupan Distribusi di PT. Bimandiri Agro Sedaya NO PELANGGAN NAMA TOKO 1 CARREFOUR TRI SUKAJADI PARIS VAN JAWA KIARACONDONG DP MALL SEMARANG SRONDOL SEMARANG PEKALONGAN DISTRIBUSI CENTER TRANSMART CIMAHI TRANSMART CIPADUNG LIVING PLAZA CIREBON RESINDA MALL KARAWANG TEGAL TRANSMART BUAH BATU BANDUNG SOO PARAGON TRANSMART TELOGOREJO SEMARANG 2 HYPERMART KARAWACI DISTRIBUTION CENTER BIP BANDUNG METRO TC JACC KEBUN KACANG DAAN MOGOT FMT GOURMET PEJATEN PARAGON CITY CIREBON SUP[ER BLOCK KEMANG VILLAGE PURI INDAH FMT CILANDAK TOWN SQUARE TECHNO KARAWANG LIPPO CIKARANG FMT MAXX BOX KWC 61 3 HERO / GIANT 4 SALADBAR TRI 5 LOTTE MART 6 7 RANCH MARKET CARREFOUR ALFA 8 9 RAMAYANA / RLS AEON INDONESIA 10 DELICA FMT GRAGE MALL FMT INTERMARK HARTONO MALL SOLO SOLO SQUARE SOLO GRAND MALL JCM YOGYA HARTONO YOGYA KLATEN HYFRESH MEIKARTA SPM MUTIARA GADING TIMUR SPM PONDOK TIMUR SPM PENDURENAN BEKASI SPM CIKARANG FESTIVAL JABABEKA BUARAN CILEDUG TRANSMART BUAH BATU BANDUNG TRANSMART TSM BANDUNG GANDARIA RATU PLAZA FESTIVAL CITY LINK KELAPA GADING BONTARO KUNINGAN CITY BEC BANDUNG GRAND PRAMUKA SOLO BARU FARMERS MARKET BINTARO CIPTO CIREBON DISTRIBUTION CENTER TRANSMART BARU SOLO TRANSMART PABELAN SOLO RAMAYANA DC5 PULO GADUNG STORE 1001 AIN BSD CITY STORE 1002 JAKARTA GARDEN CITY STORE 1001 AIN BSD CITY 62 11 LULU 12 SUPER INDO 13 YOGYA LULU HYPERMARKET CAKUNG LULU QBIG BSD SUPER INDO KESAMBI SUPER INDO VETERAN SUPER INDO GRAGE CITY MALL YOGYA CHERBON JUNCTION Lampiran 2. Tabel 7 Wastage No Supplier Nama Barang Datang Jadi Kirim BS Stock Sampah Sayur Lost Wastage Jumlah % 1 Eulis Pakcoy/ kg 16 12 12 - 3 1 - - 1 6,3 % 2 PD SURATM AN TOKO Kangku ng Potong/ kg 40 29 29 - - 11 - - 11 27,5 % 3 Lia Sawi Putih/kg 103 100 100 - - 1 2 - 1 1% 4 Adi Tomat Cherry/k g 25 25 15 - 10 - - - - - 5 Udin Bayam Hijau/kg 102 75 75 27 - - 27 26,5 % 63 Lampiran 3. Kegiatan selama di PT. Bimandiri Agro Sedaya 64 65 Lampiran 4. Laporan Kegiatan PKL di PT. Bimandiri Agro Sedaya 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Lampiran 5. Surat Keterangan telah mengikuti Praktik Kerja Lapangan 75