Uploaded by sitisuciani

MANAJEMEN PEMASARAN SAYURAN PADA PT. BIMANDIRI AGRO SEDAYA DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT

advertisement
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANAJEMEN PEMASARAN SAYURAN PADA PT. BIMANDIRI AGRO
SEDAYA DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
Oleh:
Siti Suciani Fitriah
NIM A1A016025
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANAJEMEN PEMASARAN SAYURAN PADA PT. BIMANDIRI AGRO
SEDAYA DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
Oleh:
Siti Suciani Fitriah
NIM A1A016025
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan yang berjudul “Manajemen Pemasaran Sayuran pada PT. Bimandiri
Agro Sedaya di Kota Bandung ,Jawa Barat ” berhasil diselesaikan.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal
Soedirman yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan.
2. Dr. Ir. Teguh Djuharyanto, M.P. selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran.
3. PT. Bimandiri Agro Sedaya atas izin melakukan praktik kerja lapangan serta
ilmu dan pengetahuannya
4. Semua pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil, sehingga dapat
terselesaikannya laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Meskipun demikian, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Purwokerto,29 April 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL.............................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
vii
I.
PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................
1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ...........................................................
4
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan .........................................................
5
II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
6
A. Pemasaran .............................................................................................
6
B. Manajemen Pemasaran .........................................................................
7
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN ...........................................
23
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ..........................................................
23
B. Materi Praktik Kerja Lapangan ............................................................
23
C. Metode Praktik Kerja Lapangan ..........................................................
23
D. Metode Analasis ...................................................................................
24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................
27
A. Keadaan Umum Perusahaan ...............................................................
27
B. Manajemen Pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya .........................
31
C. Analisis SWOT ...................................................................................
47
V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................
57
A. Kesimpulan .........................................................................................
57
B. Saran ...................................................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
59
LAMPIRAN .....................................................................................................
61
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. PDB Lapangan Usaha ................................................................................
2
2. Matriks SWOT ...........................................................................................
17
3. Metode Analisis Matriks SWOT................................................................
25
4. Komoditas yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya .....................
44
5. Harga Sayuran Segar PT. Bimandiri Agro Sedaya ...................................
45
6. Persentase Kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke toko bulan
Januari tahun 2019 .....................................................................................
53
7. Matrik Analisis SWOT PT. Bimandiri Agro Sedaya .................................
56
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Proses Perencanaan Strategis .....................................................................
11
2. Marketing Mix ............................................................................................
19
3. Spesifikasi Sawi Putih ................................................................................
39
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan produk pertanian di Indonesia sangatlah tinggi, hal tersebut yang
menjadi menjadi peluang potensial pengusaha – pengusaha pertanian di Indonesia
untuk menjadi pemasok di pasar pertanian. Kondisi tersebut
mengakibatkan
persaingan produk di Indonesia menjadi semakin ketat. Banyak produk dengan
kualitas yang hampir sama dengan produk lain yang sejenis tetapi dapat tersingkir
dengan mudahnya di pasar dan dalam waktu dekat mengancam eksistensinya. Oleh
karena itu, sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan sistem pemasaran
produk yang baik dalam menjalankan usahanya.
Salah satu subsektor yang tinggi minatnya di Indonesia adalah subsektor
hortikultura. Produk hortikultura yang sering dijumpai oleh mayarakat adalah
sayuran. Sayuran banyak ditemukan di daerah yang sejuk dengan kondisi iklim
yang memadai seperti di daerah pegunungan Jawa Barat. Menurut Badan Pusat
Statistik (2014), Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang menyumbang
produksi sayuran terbesar di Indonesia dengan produksi per tahun di atas 2,5 juta
ton. Dan menurut pemerintah kabupaten Bogor (2013), Daerah pertanian
hortikultur seperti sayuran dan buah juga menyebar pada hampir semua wilayah,
tetapi konsentrasi komoditas tertentu hanya menyebar pada wilayah tertentu.
Daerah sayuran mendominasi terbatas pada beberapa kecamatan seperti Cisarua,
Darmaga, Leuwisadeng, Cigombong, sedangkan buah berasal dari kecamatan
Tanjungsari, Mekarsari, Jasinga, Tajurhalang dan lain-lain.
1
Tabel 1. PDB Lapangan Usaha
PDB Lapangan
Usaha (Seri
2010)
[Seri 2010] Distribusi PDB Triwulanan Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
2016
2017
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
Tahunan
Tw. I
Tw. II
Tw. III
13.5
14.36
14.41
11.57
13.45
13.58
13.92
13.96
10.25
11.12
11.22
8.27
10.21
10.34
10.7
10.76
4
4.01
3.67
2.09
3.42
4.05
3.58
3.43
1.47
1.61
1.62
1.32
1.51
1.4
1.59
1.52
2.93
3.69
4.1
3.1
3.46
3.07
3.74
4.02
d. Peternakan
e. Jasa
Pertanian
dan
Perburuan
2. Kehutanan
dan
Penebangan
Kayu
1.65
1.6
1.62
1.6
1.62
1.61
1.59
1.58
0.2
0.21
0.21
0.17
0.2
0.2
0.2
0.2
0.65
0.74
0.68
0.69
0.69
0.63
0.68
0.64
3.
2.6
2.5
2.51
2.62
2.56
2.62
2.54
2.56
A.
1.
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan
Pertanian,
Peternakan,
Perburuan
dan
Jasa
Pertanian
a. Tanaman
Pangan
b. Tanaman
Hortikultura
c. Tanaman
Perkebunan
Perikanan
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017
Keterangan
: PDB = Produk Domestik Bruto
Tw
= Triwulan
Melihat komoditas tanaman hortikultura yang menempati tiga terbesar dalam
PDB Lapangan Usaha yang menjadikan pengusaha dibidang pertanian tertarik
untuk menanam tanaman hortikultura. Dikarenakan permintaan yang besar, segala
bentuk upaya peningkatan kualitas produk telah dilakukan oleh banyak perusahaan
di bidang pertanian yang menjadi daya jual tersendiri. Upaya peningkatan kualitas
2
produk yang dilakukan perusahaan – perusahaan cenderung sama, baik
peninggkatnnya dari segi keunggulan, (Wijayani dan Widodo, 2005)
Maka dari itu perlu dilakukan hal lain untuk meningkatkan penjualan dari
sebuah perusahaan, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan sistem
pemasaran yang baik. Dengan pemasaran yang lebih baik, produk yang cenderung
sama apabila dapat dipasarkan dengan baik maka harga jual mereka akan lebih
tinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Maka dari itu perlu manajemen
pemasaran yang baik agar dapat meningkatatkan penjualan dari perusahaan
tertentu.
PT Bimandiri Agro Sedaya terletak di Jalan Panorama No. 54, Desa Kayu
Ambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Perusahaan ini terletak
diketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut) dengan topografi berbukitbukit. Lokasi perusahaan ini menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan
usaha. Lokasi PT Bimandiri Agro Sedaya sebagai usaha yang bergerak dibidang
agribisnis khususnya sayur-sayuran memiliki lokasi strategis.
PT Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pemasaran hasil – hasil pertanian. PT Bimandiri Agro Sedaya melakukan
pemasaran untuk pemenuhan kebutuhan permintaan pasar. Saat ini PT Bimandiri
Agro Sedaya memasok hampir 160 jenis sayuran setiap harinya. Sumber bahan
bakun sayuran di dapatkan dari kerjasama dengan para petani dan suplayer sayuran
yang tersebar di Lembang, Subang, Garut, dan Pangalengan. Ada empat jenis
pengadaaan yang dilakukan PT Bimandiri Agro Sedaya, pertama adalah
pembeliaan langsung dari para petani yang datang setiap hari menawarkan hasil
3
panen kebun. Kedua adalah pengadaan melalui para supplier di sentra-sentra
produksi sayuran. Ketiga, pembeliaan ke pasar induk. Keempat, PT Bimandiri Agro
Sedaya mengadakan kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan kelompok mitra
(tani) seperti kelompok tani. Empat strategi pengadaan diatas sangat diperlukan
dalam mendukung pasokan sayuran ke toko. CV Bimandiri berubah menjadi PT
Bimandiri Agro Sedaya dan menjadi pemasok 22 buah Carrefour di wilayah Jakarta
dan Bandung,.
Melihat dari pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya
yang telah menembus perusahaan dan beberapa konsumen akhir dengan jumlah
yang cukup banyak untuk dipasarkan setiap minggunya, oleh karena itu, tujuan
penulis melakukan praktik kerja lapangan ini untuk mengetahui manajemen
pemasaran yang diterapkan PT Bimandiri Agro Sedaya.
B. Tujuan dan Sasaran Praktik Kerja Lapangan
1.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan di PT Bimandiri Agro Sedaya adalah:
a.
Untuk menganalisis manajemen pemasaran sayuran.
b.
Menganalisis keunggulan dan kendala yang dihadapi dalam manajemen
pemasaran sayuran dan alternatif pemecahan masalahnya.
2.
Sasaran Praktik Kerja Lapangan
Sasaran dari praktik kerja lapangan ini adalah kegiatan yang
berhubungan dengan manajemen pemasaran dan pihak terkait dalam kegiatan
pemasaran di PT. Bimandiri Agro Sedaya.
4
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Manfaat yang didapat dari pelaksanaan Praktik Kerja lapangan PT Bimandiri
Agro Sedaya antara lain:
1. Manfaat Akademis
Memberikan referensi dalam penyusunan proposal Praktik Kerja
Lapangan untuk mahasiswa lain yang akan melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan selanjutnya, serta memberikan tambahan pengetahuan tentang
manajemen pemasaran sayuran bagi yang membacanya.
2. Manfaat Aplikatif
Membantu serta memperoleh ilmu dan mendapatkan pengalaman kerja
secara langsung yang bermanfaat, baik dari segi ketrampilan maupun kesiapan
mental untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya dari kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh PT Bimandiri Agro Sedaya.
3. Manfaat bagi perusahaan, menambah relasi dan memberikan pengajaran kepada
mahasiswa sebagai seumbangsih sosial bagi suatu badan usaha, serta hasil dari
Praktik Kerja Lapangan ini dapat digunakan sebagai bahan pengembangan dan
informasi mengenai manajemen pemasaran.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah kegiatan ekonomi dalam sebuah perusahaan
baik jasa maupun barang. Menurut Kotler (2002), Pemasaran adalah suatu proses
dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. dan Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan
pemasaran yaitu sebagai satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
para pemilik sahamnya. Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan- kebutuhan
konsumen dan keinginan konsumen sehingga apa yang diproduksi oleh perusahaan
dapat terserap oleh pasar atau konsumen.
Sedangkan menurut Basu dan Irawan (2008), Pemasaran adaalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian luas dari pemasaran yang buhan hanya sekedar proses penjualan
barang atau jasa kepada konsumen. Terdapat hal yang lebih dari itu yaitu seperti
arus barang dan jasa dari tangan produsen sampai ke tangan konsumen akhir dan
hal lain yang perlu diperhatikan. Dengan itu kegiatan pemasaran dilakukan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
6
B. Manajemen Pemasaran
Manajemen
pemasaran
adalah
suatu
usaha
untuk
merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam
fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang
dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat
diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman
yang harus dihadapi (Shinta, 2011).
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang,
dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Menurut Shinta (2011), implementasi yang sukses tergantung dari beberapa
kegiatan kunci yaitu
1. Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu Proses menciptakan hubungan
antara fungsi personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang
harus dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja,
wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja. Tujuan setiap orang di dalam
7
organisasi bertanggung jawab dalam melaksanankan pemasaran yang telah
dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.
2. Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu mengkoordinasian kegiatan
pemasaran dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar
tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Cara menjalankan koordinasi yang
efektif, dengan berbagai cara, yaitu:
a. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal
penyelesaian (dead line).
b. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu,
penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.
Manajemen pemasaran terdapat kegiatan menganalisis kesempatan pasar.
Yang dimaksud dengan menganalisis kesempatan pasar yakni mempertahankan
usaha secara berkesinambungan setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan
untuk mengenal kesempatan-kesempatan baru secara dini terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen pada masa yang akan datang dan pasar yang dimiliki sekarang
Bagi perusahaan yang selalu melihat dan menggunakan kesempatan adalah
perusahaan-perusahaan yang selalu hidup dan berkembang sesuai kebutuhan
konsumen (Angipora, 2002). Manajmenen Pemasaran terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan pemasaran yaitu penentuan segala sesuatu sebelum
dilakukan
kegiatan-kegiatan
pemasaran
meliputi
tujuan,
strategi,
kebijaksanaan, serta taktik yang dijalankan. Tujuan perencanaan pemasaran
yakni meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-perubahan
8
karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar
perusahaan tidak menentu, karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka
dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
Walaupun perencananaan mahal, tetapi bernilai ekonomis karena segala
kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya-biayanya (Kotler, 2000).
Beberapa perencanaan pemasaran dalam perusahaan diantaranya :
1. Perencanaan pasar yang strategis (Strategic Market Planning), perencanaan
ini berkaitan dengan perencanaan perusahaan (Business Planning), ke arah
mana usaha perusahaan akan dikembangkan. Dalam perencanaan ini akan
dicakup penetapan pasar yang mana akan dilayani produk apa yang akan
dihasilkan dan dipasarkan. Untuk melakukan perencanaan pasar yang
strategis perlu dikaji (Assaury,2004).
a. Langganan (customers) yang akan dilayani,
b. Pesaing (competitors) yang harus dihadapi,
c. Tren lingkungan (environmental trens) yang ada, meliputi sosial
ekonomi, politik dan teknologi yang mempengaruhi pasar yang
diramalkan.
d. Ciri pasar yang ada, untuk mengetahui perubahan yang terdapat dan
interaksinya.
e. Ciri perusahaan (internal company characteristions), bagi penilaian
kemampuan sumber daya yang ada dalam perusahaan (Assaury, 2004).
2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing
Planning). Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang
9
bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan
program pokok di bidang pemasaran perusahaan, yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu.
3. Perencanaan pemasaran yang strategis (Strategic Marketing Planning).
Perencanaan ini berkaitan dengan usaha memasarkan produk perusahaan.
Perencanaan ini mencangkup pemasaran yang terpadu. Yang dimaksud
dengan acuan pemasaran (Marketing mix), yaitu produk, harga, distribusi
dan promosi. Keempat ini harus terarah pada sasaran pasar yang dituju
(Assaury,2004).
4. Perencanaan pemasaran yang operasional (Operational Marketing
Planning). Perencanaan ini merupakan perencanaan kegiatan pelaksanaan
di bidang pemasaran yang rinci atas daerah/wilayah niaga, produk dan
waktu yang lebih pendek (Assaury,2004).
a. Rencana penjualan per daerah per produk, per bulan,
b. Rencana penyaluran atau distribusi,
c. Rencana promosi per produk, per daerah, dan per bulan,
d. Rencana penjualan dan tenga penjualan,
e. Rencana penelitian dan pengembangan pasar,
f. Rencana penelitian dan pengembangan produk,
g. Rencana penelitian dan pengembangan langganan.
Penerapan konsep pemasaran memalui perencanaan strategis yang
berorientasi pasar yaitu proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga
agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar
10
yang terus berubah. Tujuannya untuk membentuk dan menyempurnakan usaha
serta produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.
Proses perencanaan strategis:
Gambar 1. Proses perencanaan strategis
b. Pengorganisasian
Menurut George R. Terry (2012) pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang,
sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian
memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu
dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.
Teori pengorganisasian mengenai organisasi lini yaitu terdapat pemusatan
wewenang pada tingkat pimpinan organisasi sehingga berbagai fungsi berpusat
dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan tegas memisahkan bidang
kegiatan pimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang) dan bidang teknis
11
(nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan tertentu (generalis serba,
bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang berbeda dari pekerja
teknis/spesialis yang berpengetahuan kejujuran (Hasibuan,2004).
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan hal terpenting dan paling dominan dalam proses
manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan
karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan maka prpses manajemen dalam
merealisasi tujuan dimulai. Namun, penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan
kompleks karena keinginan karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini
disebabkan karena karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran,
perasaan, harga diri, cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pelaksanaan
ditujukan pada keterpaduan antara tujuan perorangan dan tujuan organisasinya,
keterpaduan antara tujuan kelompok dan tujuan organisasinya, kerjasama
antara pimpinan, partisipasi dalam pembuatan keputusan, terjalinnya
komunikasi yang efektif dan pengawasan yang efektif dan efisien.
Menurut George R. Terry (2012) pelaksanaan adalah membuat semua
anggota kelompok agar mau bekerja dan bekerjasama dan bekerja secara ikhlas
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usahausaha pengorganisasian.
d. Kontroling
Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses
manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian
12
ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan
hal yang saling mengsisi, karena :
1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.
2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana.
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik.
4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalian atau penilaian dlakukan.
Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh beberapa
ahli. Seperti menurut George R. Terry (1999) dalam buku Principles of
Management mengemukakan kontroling dapat dirumuskan sebagai proses
penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan
yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar.
Kontroling (pengendalian) artinya pengukuran dan perbaikan terhadap
pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggarakan. Dapat disimpulkan
bahwa kontroling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan
tjuan yang telah digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan dengan
baik.
Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat digunakan
Analisa
SWOT
yaitu
Strenghts
(memaksimalkan
13
kekuatan),
Waekness
(meminimalkan kelemahan), Opportunities (memaksimalkan peluang) dan Threats
(meminimalkan ancaman). Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat
karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Hanya dengan
analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat dihasilkan.
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005), SWOT digunakan untuk menilai kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi.
Adapun elemen-elemen yang membentuk adanya SWOT adalah sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki oleh satuan bisnis merupakan kompetensi khusus
yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kepemilikan keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran. Adapun contoh bidang-bidang yang
menjadi keunggulan adalah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif,
keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas
pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satun bisnis merupakan
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan
yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan.
Dalam
praktek,
berbagai
14
keterbatasan
dan
kekurangan
kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau
tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, produk yang tidak ataupun
kurang diminati, maupun strategi pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan
pasar.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan
dan minat pembeli, dimana perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk
memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.
Terdapat sumber-sumber peluang pasar yang utama. Sumber peluang
pasar tersebut meliputi kegiatan pemasokan sesuatu yang persediaannya sedikit,
serta memasok produk atau jasa yang ada dengan cara yang baru atau unggul
Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kemungkinan perbaikan
produk atau jasa: metode deteksi masalah meminta saran dari konsumen,
metode ideal membuat konsumen membayangkan versi ideal produk atau jasa,
dan metode rantai konsumsi meminta konsumen membuat diagram tentang
langkah-langkah
mereka
dalam
memperoleh,
menggunakan,
dan
menyingkirkan produk atau jasa yang seluruhnya baru.
4. Threats (Ancaman)
Ancaman lingkungan merupakan tantangan yang ditempatkan oleh tren
atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan
penjualan atau laba akibat tidak adanya tindakan pemasaran defensif.
Komponen Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis SWOT Lingkungan
internal adalah lingkungan yang terdiri dari variable kekuatan dan kelemahan dalam
15
kontrol manajemen perusahaan. Menurut Kotler (2009), pengidentifikasian faktor
internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor
kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang berasal dari
faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan
kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan
faktor eksternalnya. Pengkategorian analisis lingkungan internal sering diarahkan
pada lima aspek. Aspek - aspek tersebut meliputi produksi, keuangan atau
permodalan, sumber daya manusia, lokasi dan pemasaran.
Lingkungan eksternal meliputi variabel peluang dan ancaman di luar kontrol
manajemen perusahaan. Audit eksternal terfokus pada upaya mengidentifikasi dan
menilai trend, serta peristiwa di luar kendali suatu perusahaan. Tujuan audit
eksternal adalah membuat daftar terbatas mengenai berbagai peluang yang dapat
menguntungkan perusahaan dan berbagaian caman yang harus dihindari (David,
2009). Lingkungan eksternal meliputi aspek ekonomi sosial dan budaya, pesaing,
bahan baku, iklim dan cuaca, serta kebijakan pemerintah.
1. Menurut David (2011), langkah-langkah penyusunan matriks SWOT adalah:
Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan.
2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan.
3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan.
4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan.
5. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan peluang eksternal
perusahaan untuk menghasilkan strategi SO yang tepat
16
6. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan ancaman eksternal
perusahaan untuk menghasilkan strategi ST yang tepat
7. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan peluang eksternal
perusahaan untuk menghasilkan strategi WO yang tepat
8. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan ancaman eksternal
perusahaan untuk menghasilkan strategi WT yang tepat
Tabel 2. Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strenght)
SRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
Peluang (Opportunity)
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
Kelemahan (Weakness)
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
STRATEGI WT
Ancaman (Threats)
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
menggunakan kekuatan
kelemahan
untuk mengatasi ancaman.
dan menghindari
ancaman
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT Tabel 2. :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
17
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Memenangkan pasar melalui perencanaan taktis. Salah satu perencanaan
taktis menggunakan konsep marketing.Marketing mix adalah perangkat alat
pemasaran tektis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Marketing mix adalah semua
faktor yang dapat dikuasai oleh seorang manajer pemasaran dalam rangka
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: Product, Place, Price, Promotion (4P) :
1. Produk (Product) adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
pasar sasaran, harga adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
untuk memperoleh produk tersebut, tempat termasuk aktifitas yang
mengkonsumsikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya.
2. Harga (Price) Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
18
pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk
satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
3. Tempat (Place)
Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai
taget konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi,
pergudangan, dan sebagainya.
3. Promosi (Promotion)
Sebagai salah satu cara pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menjual
suatu produk kepada konsumen yang berpotensi.
Gambar 2. Marketing Mix (Shinta,2011)
Manajemen pemasaran yang ideal biasanya mencakup perencanaan, strategi
dari seluruh usaha organisasi dan di dalamya terdapat Segmentasi, Targetting, dan
Positioning (STP) serta Marketing Mix . Manajemen pemasaran dapat terjadi
disebuah organisasi dalam hubungan dengan pasarnya dan juga untuk
mempengaruhi tingkat, jangkauan, waktu dan komposisi permintaan dalam suatu
cara sehingga membentuk organisasi untuk mencapai sasarannya.
19
Segmentasi, Targetting, dan Positioning (STP)
STP merupakan salah satu langkah awal dalam membuat strategi pemasaran
modern. STP dilakukan sebagai perencanaan awal dari manajemen pemasaran.
Terdiri dari segmentasi pasar, targetting serta positioning. Menurut Tjiptono
(2007), tujuan utama dilakukannya segmentasi pasar, targeting, dan positioning
adalah menempatkan suatu produk atau pun merek didalam benak konsumen
sehingga produk atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah produk dipilih oleh konsumen karena
keunikan ataupun perbedaan produknya
a) Segmentasi
Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan
produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara efekitif. Kepuasan
konsumen dapat ditingkatkan dengan memfokuskan segmentasi. Menurut
Kotler dan Keller (2009) segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang
memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang sama. Segmentasi bisa
disesuaikan secara menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan.
Berikut merupakan empat macam dari segmentasi:
1. Segmentasi Geografis, memerlukan pembagian pasar menjadi beberapa unit
geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau
lingkungan sekitar.
2. Segmentasi Demografis, pemasar membagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup
20
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kebangsaan, dan kelas ssial.
3. Segmentasi Psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok berdasarkan
sifat pskologis/kepribadian, gaya hidup atau nilai.
4. Segmentasi Perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon
terhadap sebuah produk.
b) Targetting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan
harus memutuskan berapa banyak dan segmen pasar mana yang akan dipilih, hal ini biasa
disebut sebagai targeting (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Kasali (2003)
targeting atau tahap menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi. Produk dari targetting adalah target market (pasar sasaran),
yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatankegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena
marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki
keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja
(segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.
c) Positioning
Positioning merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja
dalam proses komunikasi. Strategi positioning merupakan strategi yang
berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran,
21
sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul
dibandingkan merek/produk pesaing (Tjiptono, 2007).
Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan positioning sebagai
tindakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar
mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah
menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk maksimalkan manfaat
potensial bagi perusahaan. Kasali (2003) mendefinisikan positioning sebagai
strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar
produk/merek/nama pemasar mengandung arti tertentu yang dalam beberapa
segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam
bentuk hubungan asosiatif.
Maka dengan demikian dapat dilihat bahwa proses manajemen pemasaran
akan meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Jadi dapat dilihat bahwa
manajemen pemasaran yang ideal lebih menekankan dari fungsi penganalisaan
perencanaan atau penerapan serta pengawasannya. Untuk membuat suatu rencana,
fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang
dan tepat. Dari segi lain, penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan
rencana, sedangkan fungsi terakhir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu
fungsi pengendalian segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi
fungsi ini untuk menghadiri adanya penyimpangan yang mungkin terjadi. Selain
itu, manajemen pemasaran yang ideal disertai dengan dilakukan analisis SWOT
untuk mengetahui lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
22
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
1.
Tempat Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT Bimandiri Agro Sedaya
yang berlokasi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat..
2.
Waktu Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 25 hari, yaitu dari bulan
Januari 2019 sampai Februari 2019.
B. Materi Praktik Kerja Lapangan
Materi Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan yaitu:
1.
Materi yang dikaji dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berupa:
a. Menganalisis manajemen pemasaran sayuran.
b. Menganalisis keunggulan dan kendala yang dihadapi dalam manajemen
pemasaran sayuran dan alternatif pemecahan masalahnya.
C. Metode Praktik Kerja Lapangan
1.
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah
metode observasi partisipasi, yaitu suatu metode pelaksanaan Praktik Kerja
23
Lapangan dengan mengikuti kegiatan secara aktif yang dilakukan di PT.
Bimandiri Agro Sedaya.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
bantuan tabulasi data dan analisis SWOT.
3. Data yang digunakan
Data yang digunakan untuk melengkapi penyusunan laporan dalam
Praktik Kerja Lapangan di PT Bimandiri Agro Sedaya adalah:
a. Data primer yaitu pengambilan data atau informasi yang diperoleh
dengan cara mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang
terkait seperti pemimpin, staff
karyawan/administrasi maupun
petani binaan PT Bimandiri Agro Sedaya, dapat juga melalui
observasi langsung di PT Bimandiri Agro Sedaya.
b. Data sekunder yaitu pengambilan data yang diperoleh dari dokumendokumen, catatan-catatan maupun arsip-arsip perusahaan dan juga
literatur-literatur yang berasal dari jurnal, internet dan juga
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan manajemen pemasaran
sayuran di PT Bimandiri Agro Sedaya.
D. Metode Analisis
1. Analsis deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah sekumpulan data mentah
menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami yang berbentuk informasi yang
24
lebih ringkas. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analsis ini menggunakan bantuan
tabulasi data.Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah
diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan.
2. Analisis SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan
eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005), SWOT digunakan untuk
menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber
daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan
tantangan-tantangan yang dihadapi.
Tabel 3. Metode Analisis Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Peluang
(Opportunity)
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)
SRATEGI SO
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
untuk memanfaatkan
peluang.
peluang.
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
Ancaman (Threats)
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman.
25
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Berikut ini adalah keterangan dari metode analisis matriks SWOT Tabel 3. :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pasokan sayur mayur, yang dirintis sejak tahun 1994 oleh alumni
Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, yaitu Achmad Rivani dan Trisnaran.
Tahun 2003 awalnya bernama CV Bimandiri, kemudian tahun 2009, CV
Bimandiri berubah menjadi PT Bimandiri Agro Sedaya dan menjadi pemasok
22 buah Carrefour di wilayah Jakarta dan Bandung, diantaranya : Cempaka
Putih, Duta Merlin, Mega Mall Pluit, Cempaka Mas, Ratu Plaza, MT. Haryono,
Lebak Bulus, Puri Indah, Ambasador, Mollis Bandung, Permata Hijau, Mangga
Dua, ITC, BSD, ITC Depok, Taman Palem, Cikokol, Sukajadi, Blue Mall,
Keramat Jati, Kelapa Gading, Cikarang, dan TMII. Selain Carrefour ada juga
Hypermart, diantaranya : Metropolis, Gajah Mada, Cibubur, Kelapa Gading,
Depok, Karawaci, Serpong, Kebun Kacang, Metro TC, dan Hypermart BIP
Bandung, serta Club Store, Sudirman.
2. Lokasi dan Keadaan Geografis Perusahaan
Luas lahan PT Bimandiri Agro Sedaya yaitu 2000 meter persegi yang
terdiri dari bangunan kantor, gudang pengemasan, gudang cucian, gudang
basahan, lahan parkir kendaraan, mushola, dan pos satpam. Lokasi perusahaan
ini menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha. Lokasi PT
Bimandiri Agro Sedaya sebagai usaha yang bergerak dibidang agribisnis
27
khususnya sayur-sayuran memiliki lokasi strategis. Perusahaan berada di daerah
Lembang yang memiliki cuaca yang dingin sangat menguntungkan bagi
perusahaan karena dapat mempertahankan bahan baku sayuran dalam menjaga
kesegaran, akses bahan baku cukup mudah yang diperlukan oleh perusahaan,
sehingga aksesibilitas perusahaan menjadi mudah baik ke petani pemasok
sayuran ataupun ke supermarket. Selain itu, daerah Lembang juga ditunjang
oleh jalur transportasi yang baik dan kondisi tersebut memberikan keuntungan
bagi perusahaan.
3. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang ada di PT Bimandiri Agro Sedaya berjumlah 168 orang
dengan posisi dan penempatan yang berbeda. Tenaga kerja tersebut
ditempatkan di bidang administrasi dan keuangan, umum dan personalia,
purchasing/pengadaan,
kemitraan,
receiving
(penerimaan),
processing
(pengepakan), marketing, pembagian, ekspedisi, dan sopir. Sebagian besar
tenaga kerja yang ada didominasi oleh lulusan SD hingga SMA. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran akan pendidikan dan kesulitan
ekonomi sehingga para karyawan lebih memilih untuk bekerja dibanding
sekolah. Hal tersebut dapat diatasi dengan prinsip the right man on the right
place sehingga para staff dan karyawan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi
atau skill masing-masing. Sebagian besar tenaga kerja tersebut ditempatkan
dibagian processing, pembagian, dan ekspedisi yang merupakan bagian yang
membutuhkan tenaga kerja padat karya.
28
4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Visi PT Bimandiri Agro Sedaya yakni menjadi perusahaan agribisnis yang
handal dalam menyalurkan kebutuhan supermarket dalam jangkauan pulau
Jawa dan antar pulau di Indonesia dilandasi dengan kebersamaan, sifat
jujur, dan adil.
b. Misi
Misi PT Bimandiri Agro Sedaya antara lain :
1. Sebagai penggerak petani Jawa Barat dalam memasarkan sayuran
2. Mengembangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
3. Membuka aplikasi teknologi budidaya pertanian dan teknologi pasca
panen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian
PT
Bimandiri Agro
Sedaya
mempunyai
fokus
pelanggan
supermarket, Untuk mencapai tingkat kemampuan distribusi (Pulau Jawa
dan antar pulau) tersebut, perusahaan harus terus meningkatkan performa
disegala bidang, baik internal maupun eksternal. Budaya timur membuat
PT Bimandiri Agro Sedaya mempunyai landasan untuk bersifat jujur dan
adil serta memiliki rasa kebersamaan antar pelanggan perusahaan dan
pemasok. PT Bimandiri Agro Sedaya juga berkeinginan memajukan daerah
setempat terlebih dahulu, serta memajukan pertanian Jawa Barat dengan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Peningkatan
kualitas dan kuantitas produk juga menjadi misi dari PT Bimandiri Agro
Sedaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
29
5. Bidang Perusahaan
PT. Bimandiri Agro Sedaya adalah sebuah perusahaan non manufaktur
(jasa) yang bergerak dalam bidang perdagangan (trading) sebagai penyuplai
sayur-mayur untuk perusahaan besar (supermarket) dengan membeli produk
sayur-mayur dari para petani di daerah sekitar Lembang dan beberapa daerah
lainnya seperti Garut dan Pangalengan dengan standar kualitas tertentu.
Ruang lingkup usahanya terfokus pada penanganan pasca panen,
sedangkan budidaya hanya sebagai usaha kemitraan dengan kelompok tani
sebagai salah satu cara dalam pengadaan barang. Adapun ruang lingkup
kegiatannya meliputi :
1) Pembelian sayuran dari petani, supplier serta pasar.
2) Pengadaan standarisasi sayuran dengan serangkaian proses sortasi, grading,
serta pengepakan sayuran sesuai dengan permintaan.
3) Ekspedisi atau pengiriman barang ke konsumen sesuai dengan jumlah
pesanan.
PT Bimandiri Agro Sedaya saat ini memasok 160 jenis sayuran setiap
harinya. Produk PT Bimandiri Agro Sedaya dengan banyak permintaan yaitu
Ubi Cilembu, Kangkung, Brokoli dan sawi putih. Produk unggulan dari PT
Bimandiri Agro Sedaya sampai sekarang belum ada, hal ini dikarenakan produk
yang dihasilkan masih sama dengan perusahaan pemasok sayur lainnya di
Indonesia.
30
B. Manajemen Pemasaran Sayuran PT. Bimandiri Agro Sedaya
1. Fungsi – Fungsi Manajemen Pemasaran
Perencanaan
Manajemen pemasaran terdapat kegiatan perencanaan pemasaran, yakni
perumusan suatu usaha yang dilakukan dengan melihat dan menggunakan
sumberdaya yang ada, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu pada waktu
tertentu pada masa yang akan datang. Perencanaan pemasaran merupakan
sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan
pemasaran. Perencanaan dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT
Bimandiri Agro Sedaya sendiri yakni terkait dengan pengembangan produk.
Perusahaan selalu melakukan analisis pasar, selalu mencari informasi pasar
terkait dengan komoditas sayuran yang permintaannya sedang naik.
Perencanaan yang dilakukan berdasarkan bidangnya masing – masing meliputi
: purchasing, processing, marketing dan distribusi, keuangan dan personalia,
riset dan proyek budidaya.
Perencanaan di PT. Bimandiri Agro Sedaya dikatakan cukup baik karena
melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengantisispasi keadaan dimasa
yang akan datang dengan penetuan startegi yang sudah direncanakan serta
kondisi eksternalya yang bagus dalam pertaniannya.
Menurut Assaury (2014) perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan
perusahaan (Business Planning), ke arah mana usaha perusahaan akan
dikembangkan. Dalam perencanaan ini akan dicakup penetapan pasar yang
31
mana akan dilayani produk apa yang akan dihasilkan dan dipasarkan.
Pernyataan tersebut sudah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan di PT.
Bimandiri Agro Sedaya.
Pengorganisasian
PT Bimandiri Agro Sedaya dipimpin oleh direktur utama yang bernama
Achmad Rivani. Direktur Utama memiliki seorang sekretaris direktur yang
bernama Sudia Dharma. Perusahaan memiliki dua general manager (GM) yaitu
GM operasional serta GM keuangan dan administrasi umum. General manager
(GM) operasional membawahi lima manjer yaitu manajer purchasing, manajer
prosessing, manajer distribusi dan marketing, manajer administrasi dan
operasional, manager research and development. General manager (GM)
keuangan dan administrasi umum dibantu satu asisten dan membawahi dua
manajer yaitu manajer bagian keuangan dan manajer personalia dan umum.
Kedua general manager akan berkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap
Direktur Utama. Setiap bagian yang dipimpin oleh seorang manajer tersebut
bertugas mengkoordinasikan tugas yang harus dilaksanakan oleh masingmasing karyawan. PT Bimandiri Agro Sedaya memiliki pembagian tugas (job
description). Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Coorporate Secretary
1) Mengagendakan kegiatan perusahaan
2) Mengadakan rapat-rapat rutin mingguan, bulanan dan tahunan.
3) Mengatur pertemuan penelitian dari luar
4) Perjanjian bisnis dan notulen rapat
32
5) Membuat dan mengadministrasikan keputusan-keputusan internal
perusahaan
b. General Manager Operasional
1) Memelihara pasar untuk menjaga omset penjualan
2) Mengontrol penerapan kebijakan dalam bidanag operasional
3) Menampung dan mengidentifikasi masalah yang terkait dengan nota
atau arsip pembelian, processing, distribusi dan penjualan
4) Mengelola aset-aset operasional
5) Melakukan analisis pembelian atau servis level
6) Melakukan analisis harga bahan baku
7) Melakukan pengembangan dibidang purchasing
c. General Manager Keuangan dan Administrasi Umum
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, accounting, personalia
dan administrasi umum
2) Mengontrol penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan
dan administrasi umum
3) Analisis keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisis arus kas,
analisis biaya-biaya, analisis kesehatan perusahaan
d. Purchasing
1) Menerima dan memeriksa laporan belanja pasar.
2) Melakukan pembagian order untuk setiap toko
3) Menginput data stock barang harian
33
e. Processing
1) Membuat perencanaan dalam bidang processing (perencanaan kerja)
2) Membuat standarisasi produk dan control kualitas
3) Bertanggung jawab terhadap poencapaian target processing dan
distribusi
4) Target processing: biaya bahan kemas, waktu kerja, wastage processing
5) Membuat analisis: wastage, tenaga kerja, pemakaian bahan kemas
6) Melakukan pengembangan dibidang processing
f. Marketing dan Distribusi
1) Membuat nota penagihan seluruh toko
2) Menginput nota penjualan harian toko dalam file omzet
3) Menyelesaikan faktur-faktur bermasalah seperti faktur pending, reject,
kurang bayar dan kurang input
4) Melakukan kunjungan toko
g. Finance and Accounting
1) Melakukan penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan
dan administrasi umum
2) Analisis keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisis arus kas,
analisis biaya-biaya, analisis kesehatan perusahaan.
h. Research and Development
1) Membantu bagian/divisi lainnya secara teknis untuk mencarikan,
mengembangkan sumber bahan baku sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
34
2) Mengembangkan dan memelihara sistem kerjasama antara supplier,
mitra tani, baik instansi maupun kelompok tani.
3) Memberikan bimbingan secara teknis kepada kelompok petani maupun
supplier mengenai pola tanam komoditi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
4) Menerima dan memberikan pengarahan kepada para mahasiswa/i yang
melakukan kerja praktik, penelitian, magang, maupun kunjungan.
Pengorganisasian di PT. Bimandiri sudah baik karena hubungan
antara fungsi personalia dan faktor fisik nya sudah ada mulai dari
pembagian kerja yang terstruktur ,wewenang dan tanggung jawabnya, serta
sistem dan lingkunagna organisasinya yang kondusif sehingga apa yang
telah dirumuskan dalam perencanaan dapat tercapai dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat. Kekurangan dari hal ini tidak adanya proses
upgrading dan pelatihan kepada karyawan untuk pengembangan sumber
daya manusia.
Menurut Shinta (2011), implementasi yang sukses tergantung dari
beberapa kegiatan kunci yaitu Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu
Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik
(sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mencapai
tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab
dan pelaporan kerja. Tujuan setiap orang di dalam organisasi bertanggung
jawab dalam melaksanankan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya
sehingga tidak overlapping pekerjaan.
35
Pelaksanaan
Kegiatan utama PT Bimandiri Agro Sedaya adalah pemasaran, komoditas
yang diproduksi terdapat 127 komoditi. Salah satu komoditas yang di produksi
setiap hari salah satunya sawi putih dimana proses produksi dimulai dengan
adanya purchase atau pembelian dari pihak toko seperti Carrefour, Hypermart,
Lotte Mart, dan lain-lain ke perusahaan. Proses pembelian ini dimulai dari pagi
hari jam 08.00 dan ditutup pada pukul 14.00. Proses pembelian lewat dari jam
di atas tidak akan dilayani oleh perusahaan. Jumlah pemesanan dicatat dan
dimasukkan ke dalam purchase order. Setelah itu perusahaan menghubungi
supplier atau petani pemasok jumlah sawi putih yang akan dipesan. sawi putih
tersebut pada umumnya telah mengalami proses presortasi dan grading di
kebun. Proses panen dilakukan oleh petani yang menjadi mitra perusahaan.
Terkadang bila jumlah purchase order sawi putih melebihi biasanya, perusahaan
mengambil sawi putih dari pasar induk seperti pasar Andir dan pasar Caringin
atau pasar Panorama. Sawi putih yang dikirim dari pasar induk tidak mengalami
proses pre-sortasi dan grading di kebun sehingga pekerja dibagian Processing
harus lebih teliti. Setelah panen, sawi putih diangkut ke bagian Receiving untuk
dicatat berapa berat barang yang diterima, data pemasok, dan jam diterima.
Sawi putih diangkut dengan menggunakan bakterbuka yang ditutup oleh terpal
biru dan sepeda motor.
Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar sawi
putih tetap segar. Pengiriman dilakukan pada jam 02.00-03.00 yang dilakukan
oleh karyawan Ekspedisi dengan menggunakan mobil box tanpa berpendingin
36
untuk wilayah Bandung dan berpendingin untuk wilayah luar Bandung. Di
dalam mobil box tersebut terdapat kontainer-kontainer yang berisi produk yang
akan dikirim sesuai dengan tujuan. Penempatan kontainer juga diatur
sedemikian rupa sehingga meminimalisir kerusakan fisik pada produk.
Kontainer tersebut dilapisi kertas koran untuk melindungi produk dari
kerusakan mekanis seperti gesekan dan benturan antar pengemas dan
memudahkan proses bongkar muat.
Pemasaran utama produk-produk PT Bimandiri Agro Sedaya adalah ke
supermarket besar. Di antaranya adalah Carrefour dan Hypermart yang berada
di Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. Alasan pemilihan pemasaran adalah target
konsumen merupakan konsumen golongan menengah ke atas. Hal ini juga
disesuaikan dengan kualitas sawi putih yang ditawarkan, yakni PT Bimandiri
Agro Sedaya menjual sawi putih yang bermutu baik. Sistem penjualan PT
Bimandiri Agro Sedaya ke pelanggan, dalam hal ini Carrefour dan Hypermart
adalah sistem penjualan lepas. Prinsip sistem ini adalah PT Bimandiri Agro
Sedaya mengirim sawi putih ke pelanggan berdasarkan pesanan yang diminta,
kemudian dari pihak pelanggan ke bagian penerimaannya akan menyeleksi
kembali sawi putih tersebut. Bila ternyata terjadi kerusakan atau kriterianya
tidak sesuai dengan kriteria mutu mereka, maka sawi putih tersebut akan
dikembalikan dan yang akan dibayar hanya sawi putih yang sesuai kriteria
permintaan. Dengan sistem penjualan seperti ini, PT Bimandiri Agro Sedaya
tidak bertanggung jawab atas kerusakan pada sawi putih yang terjadi di pasar
swalayan. Sawi putih yang diminta pasar adalah Sawi putih dengan kualitas
37
yang baik. Berbentuk bulat memanjang, berbentuk padat, berkerut, berwarna
putih dan kuning kehijauan, bebas terserang hama dan penyakit. Sawi putih
yang akan dipasarkan dikelompokkan menjadi kelas mutu atau grade, yaitu: •
Grade 1: Kualitas Super, dengan ciri-ciri warna putih dan hijau kekuningan,
berukuran padat, berbentuk bulat memanjang, daun tidak robek, tidak terserang
hama dan penyakit. • Grade 2: Kualitas sedang, dengan ciri-ciri warna putih dan
kuning kehijauan, berukuran kecil, berbentuk memanjang, tidak robek, tidak
terserag hama dan penyakit. • Grade 3: Kualitas biasa, dengan kualitas di bawah
Grade 2, warna kurang bagus, robek, terkena serangan hama dan penyakit.
Berikut spesifikasi sawi putih di PT Bimandiri Agro Sedaya.
Penentuan harga jual sawi putih dibedakan berdasarkan grade sawi putih,
untuk grade A dijual dengan harga Rp8.500/kg, grade B Rp7.500/kg, dan grade
C dengan mengikuti harga pasar dan pembeli. Harga sawi putih dapat berubah
sewaktu – waktu karena mengikuti harga pasar yang ada. Kegiatan promosi
sering diadakan di supermarket dalam bentuk demo/event disasarkan kepada
konsumen langsung dengan dibantu sales promotion. Promosi sawi putih selain
dilakukan disupermarket, PT Bimandiri Agro Sedaya melakukan pula di sosial
media seperti Facebook dan Instagram.
38
Gambar 3. Spesifikasi sawi putih
Pelaksanaan manajemen sayuran pada PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam
mencapai tujuannya dapat dikatakan baik karena melakukan pengembangan
kemitraan dengan para petani dan supplier Selain itu, pengembangan pola
kemitraan dilakukan dengan pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan
produksi, jaminan kontinyuitas produksi, membantu penyediaan benih, bantuan
dalam bentuk pupuk dan obat-obatan. Kemudian, menjaga stabilitas barang,
ketergantungan PT. Bimandiri Agro Sedaya kepada para petani dan supplier
mendorong perusahaan untuk tidak mengandalkan satu ataupun dua supplier
saja, tetapi berusaha mencari petani dan supplier baru/lainnya yang barangnya
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini dilakukan supaya stabilitas
barang terjaga dan mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan oleh
perusahaan mitra.
39
Menurut George R. Terry dalam Prastuti (2014) yang dimaksud dengan
pelaksanaan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka
berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan
usahausaha organisasi. Pelaksanaan di PT. Bimandiri Agro Sedaya dilakukan
setelah fungsi perencanaan.
Pengawasan
Pengawasan proses pemasaran dilakukan setiap hari dan secara langsung
oleh pengawas yang telah ditugaskan dari perusahaan. Pengawasan bertujuan
agar tidak ada kendala dalam kegiatan pemasaran dan semua proses pemasaran
dapat berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT Bimandiri Agro
Sedaya. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya sudah
cukup baik tinggal kesadaran para karyawan untuk melakukan pekerjaannya
dengan maksimal.
Menururt Handayaningrat (2007) pengawasan diartikan sebagai usaha
menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai hasil atau
prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang telah
ditentukan, maka segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil atau
prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana. Hal tersebut sesuai dengan yang
dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya.
Evaluasi
PT Bimandiri Agro Sedaya selalu mengadakan evaluasi dengan tahapan
sebagai berikut : evaluasi mingguan, evaluasi operasional keseluruhan, evaluasi
bulanan, evaluasi triwulan, evaluasi enam bulan sekali, dan evaluasi tahunan.
40
a. Evaluasi koordinasi operasional ( evaluasi mingguan )
Evaluasi mingguan dilakukan dengan mengadakan rapat evaluasi kegiatan
yang rutin dilakukan pada hari senin setiap satu minggu sekali. Evaluasi ini
dipimpin oleh kepala bagian operasional.
b. Evaluasi operasional keseluruhan
Evaluasi operasional keseluruhan dilakukan setiap tanggal 25 yang dihadiri
oleh kepala bagian operasional dan kepala seksi untuk membahas teknis
kerja yang telah dilakukan dan dicapai.
c. Evaluasi bulanan
Evaluasi bulanan rutin dilakukan setiap bulan yang dihadiri oleh semua
bagian, untuk membahas pengguanaan masalah keuangan.
d. Evaluasi triwulan
Evaluasi triwulan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk membahas
kilasan pelaksanaan pada evaluasi bulanan, yaitu mengulas kembali segala
hasil kegiatan yang telah dilakukan, dan membuat segala perencanaan
kegiatan perusahaan demi tercapainya target perusahaan. Namun, evaluasi
ini masih dalam tahap perencanaan dan belum diterapkan dalam
perusahaan.
e. Evaluasi 6 bulan sekali
Evaluasi ini dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk melihat kilas balik yang
dihadiri oleh semua bagian ( Kepala dan kepala seksi ), untuk membahas
41
prestasi yang telah dicapai. Namun, evaluasi ini masih dalam tahap
perencanaan dan belum diterapkan dalam perusahaan.
f. Evaluasi tahunan
Evaluasi tahunan dilakukan setiap akhir tahun, yang dihadiri oleh seluruh
staf manajemen, untuk membahas seluruh kegiatan yang sudah dilakukan
serta dicapai dalam satu tahun ini, yaitu mengetahui profit perusahaan dan
tingkat kekurangan serta kelebihan dalam melakukan teknis kerja. Dalam
evaluasi ini juga dibahas kegiatan yang akan dilakukan pada tahun depan
serta target yang akan dicapai.
Evaluasi yang dilakukan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya sudah cukup baik
untuk melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. Namun, evaluasi ersebut terkadang
tidak konsisten dalam realisasinya seperti evaluasi mingguan.
2. Strategi Pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya
Strategi pemasaran PT. Bimandiri Agro Sedaya yaitu lebih menekankan
kepada penjagaan hubungan baik kepada pihak toko dan kepada supplier PT.
Bimandiri Agro Sedaya menjaga hubungan baik kepada pihak toko/ pelanggan
dengan cara melakukan pendekatan , memberikan kepuasan kepada pihak toko,
dan menjaga kontinuitas produk yang diminta oleh pihak toko. Startegi lainnya
yaitu dengan melakukan kunjungan rutin ke toko dan melakukan diskusi dan
tatapmuka secara langsung tentang masalah atau keluhan- keluhan oleh pihak
toko agar pihak PT. Bimandiri Agro Sedaya dapat memperbaiki kinerjanya.
42
3. Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP)
Perusahaan melakukan STP sebagai tahap awal yang paling penting yakni
mengidentifikasikan customer value. Usaha perusahaan untuk mencapai hasil
pemasaran yang optimal ialah terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas
produk yang akan dipasarkan. Perusahaan berfokus pada pemasaran produk di
wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan
karakteristik sayuran yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Segmentasi pasar
perusahaan yang dipilih menggunakan segmentasi psikogeafik, seperti pasar
modern, maka pasar modern tersebut telah memiliki konsumen akhir terhadap
produk dan tingkat pemakaian terhadap suatu produk. Pertimbangan lainnya
dalam penentuan segmentasi berdasarkan psikografik terdapat beberapa faktor
yang menentukan yaitu loyalitas konsumen, tingkat kesiapan dan sikap
konsumen terhadap produk.
Target yang diterapkan oleh perusahaan adalah menjadikan setiap
perusahaan pembeli sebagai pasar sasaran dan perusahaan atau konsumen yang
cocok terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. Bimandiri Agro Sedaya
menargetkan pasar modern sebagai pasar sasarannya yang merupakan tempat
yang sering dikunjungi oleh masyarakat menegah atas terutama ibu rumah
tangga. Konsumen yang dimiliki oleh pasar modern yang menjadi target
pemasaran adalah konsumen yang menginginkan produk sayuran segar yang
berkualitas, serta konsumen yang menginginkan pelayanan dan kenyamanan
dalam berbelanja.
43
Positioning sayuran segar dan PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki
jaminan kesegaran seperti yang selama ini dijanjikan oleh perusahaan.
Perusahaan berusaha untuk selalu menjaga kontinuitas agar produk yang dikirm
ke pasar modern adalah produk yang segar dan masih baru dari petani dan pasar,
dengan begitu kualitasnya akan senantiasa terjaga.
4. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran di PT. Bimandiri Agro Sedaya merupakan salah satu
bentuk strategi pemasaran yang mendukung dalam memasarkan produk untuk
menciptakan kepuasan konsumen dengan menggunakan bauran pemasaran.
Bauran pemasaran yang diamati di PT. Bimandiri Agro Sedaya adalah produk,
harga, tempat dan promosi.
1. Produk
Produk yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya meliputi, 31 produk
olahan seperti Aneka Bumbu, Aneka Sambal dan Sayuran Instant dan 127
komoditas terdiri dari :
Tabel 4. Komoditas yang dipasarkan di PT. Bimandiri Agro Sedaya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jenis Komoditi
Leaf Vegetables
Lettuce
Herb
Root Vegetables
Bean
Mushroom
Garnish Vegetables
Cabbage
Leaf Condiment
Spices
Root Condiments
Fruits
Total
Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019)
44
Jumlah
21
3
9
13
10
6
30
11
4
9
5
6
127
2. Harga
Mengenai penetapan harga sayuran segar, PT. Bimandiri Agro Sedaya
melakukan perbedaan harga yang berbeda ke seluruh gerai pasar modern
yang menjadi pelanggannya, sesuai dengan rabat yang telah disepakati dan
berdasarkan wilayah pasar modern tersebut. Rabat merupakan potongan
harga atau pengurangan harga yang harus dibayar. Rabat untuk setiap pasar
modern berbeda- beda sekitar 15-25 % per tahun. Harga yang ditetapkan
merupakan
harga
yang telah
disepakati
antara
perusahaan
dan
pelanggannya, ketika sewaktu- waktu terjadi perubahan harga, maka
perusahaan akan langusng memberikan informasi kepada pelanggannya
yaitu supermarket, karena harga yang ditetapkan oleh perusahaan turut
mempengaruhi harga yang ditetapkan oleh supermarket terhadap
produknya. Berikut harga sayuran segar pada tanggal 11 Februari 2019
Tabel 5. Harga Sayuran Segar PT. Bimandiri Agro Sedaya
No
Komoditas
Harga Beli
Harga Jual
(Rp)
(Rp)
1
Pakcoy/kg
8.000
13.000
2
Kangkung/kg
7.500
15.000
3
Sawi Putih/kg
4.000
13.000
4
Tomat Cherry/kg
17.000
40.000
5
Bayam Hijau/kg
8.000
17.000
Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019)
Perubahan harga di PT. Bimandiri Agro Sedaya terjadi satu minggu
sekali. Perubahan harga ini terjadi berdasarkan ketetapan dan kesepakatan
pelanggan dengan pihak PT. Bimandiri Agro Sedaya. Pembayaran sayuran
45
segar yang diterima pelanggan terhadap PT. Bimandiri Agro Sedaya
dilakukan setiap dua minggu sekali.
Setiap penjualan di PT. Bimandiri Agro Sedaya ke pasar modern
adalah sistem penjualan lepas. Prinsip ini dimana PT. Bimandiri Agro
Sedaya mengirim produk ke pelanggan berdasarkan permintaan, apabila
permintaan tidak sesuai dengan kriteria mutu dan permintaannya maka akan
dikembalikan dan yang dibayar hanya sayuran segar yang lolos seleksi.
Dengan sistem ini, PT. Bimandiri Agro Sedaya bertanggung jawab atas
kerusakan produk yang sudah terjadi di pasar modern tersebut.
2. Tempat
Tempat PT. Bimandiri Agro Sedaya di Jalan. Haur Pungkur No.54,
Lembang, Bandung Barat. PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki cakupan
distribusi diwilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cakupan
distribusi disajikan pada Tabel 6 (terlampir).
3. Promosi
Promosi bertujuan untuk menyampaikan produk kepada pasar sasaran,
untuk memberi informasi tentang keistimewaan dan kegunaan untuk
mengubah sikap untuk mnedorong orang agar bertindak. PT Bimandiri
Agro Sedaya dilakukan dengan komunikasi massal dan komunikasi pribadi.
Promosi dengan mengguankan iklan di PT Bimandiri Agro Sedaya
menggunakan media online seperti Instagram dan website. Promosi
penjualan adanya promo untuk komoditi tertentu dalam jumlah banyak
dilakukan oleh staff ata karyawan dengan saluran komunikasi seperti
46
telepon, email dan whatsapp. Promosi dengan acara dan pengalaman
dilakukan dengan adanya demo secara langsung di pasar modern, contohnya
dengan memasarkan langsung aneka sambal dan aneka sayur instant.
Promosi yang dilakukan dengan hubungan masyarakat dilakukan dengan
terjun langsung di pasar modern dengan memberikan brosur.
C. Analisis SWOT
SWOT adalah sebuah analisis yang dipergunakan untuk SWOT digunakan
untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber
daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan
tantangan-tantangan yang dihadapi.
Dalam hal ini di PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam hal manajemen
pemasarannya memiliki sisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
manajemen pemasaran pada perusahaan ini. Maka dari itu dilakukan observasi
terhadap manajemen pemasaran untuk mengetahui SWOT dari di PT. Bimandiri
Agro Sedaya
1.
Matriks Analisi SWOT
Alat untuk menyusun faktor-faktor manajemen perusahaan adalah
Matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang
diharapkan.
47
Analisis SWOT perusahaan PT. Bimandiri Agro Sedaya diantaranya
ialah :
a. Kekuatan (Strenghts)
1. Komoditas lebih banyak
Kegiatan utama PT Bimandiri Agro Sedaya adalah pemasaran,
komoditas yang diproduksi terdapat 127 komoditi. PT. Bimandiri Agro
Sedaya merupakan perusahaan yang menyediakan banyak komoditi
bagi konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh
produk yang diinginkan.
2. Produk yang fresh
PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki jaminan kesegaran seperti
Selma ini yang dijanjikan oleh perusahaan. Perusahaan selalu berusaha
untuk menjaga kontinuitas agar produk yang dikirim ke pasar modern
adalah produk yang segar dan masih baru dari petani dan pasar, dengan
begitu kualitasnya akan senantiasa terjaga.
Keadaan produk (sayuran) dikirimkan atau didistriusikan dalam
keadaan fresh, melalui tahapan packaging serta untuk menjaga kualitas
produk PT. Bimandiri Agro Sedaya menggunakan metode pendinginan,
kemudian produk siap dikirimkan ke lokasi pemasaran outlet – outlet
dan para konsumen akhir. Sehingga harga yang ditawarkan mahal.
3. Sudah Berpengalaman
PT. Bimandiri Agro Sedaya telah berdiri hampir 25 tahun.
Perusahaan ini menjaga hubungan baik dengan pihak took/ pelanggan
48
dengan cara melakukan pendekatan, memberikan kepuasan kepada phak
took, dan menjaga kontuinitas produk yang diminta oleh pihak toko.
Karena sudah berdiri cukup lama PT ini mengetahui kebutuhan dan
keinginan pelanggan tetap.
4. Mempunyai sistem distribusi yang bagus
Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar
sayuran tetap segar. Pengiriman dilakukan pada jam 02.00-03.00 yang
dilakukan oleh karyawan Ekspedisi dengan menggunakan mobil box
tanpa berpendingin. Di dalam mobil box tersebut terdapat kontainerkontainer yang berisi produk yang akan dikirim sesuai dengan tujuan.
Penempatan kontainer
juga diatur sedemikian rupa sehingga
meminimalisir kerusakan fisik pada produk. Kontainer tersebut dilapisi
kertas koran untuk melindungi produk dari kerusakan mekanis seperti
gesekan dan benturan antar pengemas dan memudahkan proses bongkar
muat.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Wastage
Wastage merupakan bahan yang tidak dapat dipakai lagi. Pada
proses produksi inilah wastage lebih banyak terjadi. Faktornya bisa
banyak sebab, antara lain : salah perhitungan, unoptimalisasi kerja
karyawan, dll sehingga semua sayuran tersebut menjadi produk gagal.
Untuk itu kesiapan (orang, SOP/SOI) dalam melakukan proses
produksi mutlak diperlukan. Saat ini di PT. Bimandiri Agro Sedaya
49
wastage adalah permasalahan yang paling utama karena dengan adanya
hal tersebut dapat mengurangi keuntungan dari perusahaan. Berikut
penjadian barang supplier pada tanggal 26 Januari 2019 pada tabel 7
(terlampir).
Pada PT. Biamndiri Agro Sedaya terdapat 3 sifat barang yaitu
barang datang, barang jadi dan barang datang-bs (barang sisa). Barang
dating semua barang milik PT. Bimandiri Agro Sedaya. Barang jadi
merupakan barang yang terkirim saja, sampah dan bs (barang sisa) tidak
termasuk. Barang datang- bs merupakan barang yang hampir sama
seperti barang jadi namun barang ini ada yang dibuang dan ada yang
dikembalikan kepada supplier.
Berdasarkan tabel diatas untuk menghitung wastage dapa dilakukan
dengan cara berikut :
Jumlah Wastage = BS (Barang Sisa) + Sampah + Lost
% Wastage =
𝐡𝑆 (π΅π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘†π‘–π‘ π‘Ž)+π‘†π‘Žπ‘šπ‘π‘Žβ„Ž+πΏπ‘œπ‘ π‘‘
π΅π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”
x 100%
a. Pada tabel diatas tanggal 26 januari 2019 supplier Eulis dengan
komoditas pakcoy barang datangnya 16 kg, setelah melalui proses
sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 12 kg, kemudian
dikirim 12 kg, BS nya tidak ada, stock 3 kg,sayur dan lost tidak ada,
sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus
diatas Jumlah wastage = 0+1+0 = 1 kg
% wastage =
0+1+1
16
x 100%= 6,3 %
50
b. Supplier PD SURATMAN TOKO dengan komoditas kangkung
potong barang datangnya 40 kg, setelah melalui proses
sortasi,grading, dan sebagainya maka barang jadi 29 kg, kemudian
dikirim 29 kg, BS, stock,sayur dan lost tidak ada, dan sampah 11 kg
sehingga untuk menghitung wastage dengan menggunakan rumus
diatas. Jumlah wastage = 0+11+0 = 11 kg
% wastage =
0+11+0
40
x 100%= 27,5 %
c. Supplier Lia dengan komoditas sawi putih barang datangnya 103
kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka
barang jadi 100 kg, kemudian dikirim 100 kg, BS,stock dan lost
tidak ada,sampah 1 kg dan sayur 2 kg, sehingga untuk menghitung
wastage dengan menggunakan rumus diatas. Jumlah wastage =
0+1+0 = 1 kg
% wastage =
0+1+0
103
x 100%= 1 %
d. Supplier Adi dengan komoditas tomat cherry barang datangnya 25
kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya maka
barang jadi 25 kg, kemudian dikirim 15 kg,stocknya 10 kg,
lost,sampah,dan sayur tidak ada. Karena tidak ada BS (Barang
Sisa),sampah dan lost maka tidak ada wastage untuk barang
tersebut.
e. Supplier Udin dengan komoditas bayam hijau barang datangnya
102 kg, setelah melalui proses sortasi,grading, dan sebagainya
51
maka barang jadi 75 kg, kemudian dikirim 75 kg, BS,stock, lost, dan
sayur tidak ada,sampah 27 kg. Sehingga untuk menghitung wastage
dengan menggunakan rumus diatas. Jumlah wastage = 0+27+0 = 27
kg
% wastage =
0+27+0
102
x 100%= 26,5 %
2) Kendala Supplier
Produk dari supplier belum tentu baik karena komoditas pertanian
bersifat perishable yaitu mudah busuk dan rusak sehingga ketahanan
produk menjadi tidak fresh.
3) Permintaan yang tidak menentu
PT. Bimandir Agro Sedaya masih mengalami kekurangan dalam
pemenuhan jumlah order yang diminta oleh pihak toko. PT. Bimandiri
hanya mampu memenuhi sekitar 70% dari jumlah order toko. Jumlah
kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke toko bulan Januari
tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 8.
Pada tabel dibawah dapat dilihat PT. Bimandiri Agro Sedaya
hanya mampu mengirim order sekitar 65,41 % sampai tanggal 20
Januari 2019 dari jumlah yang diminta toko, hal ini menunjukan PT.
Bimandiri Agro Sedaya masih mempunyai kelemahan dalam hal
penyediaan jumlah pesanan toko disamping itu, factor tolakan toko juga
menjadi kendala kurangnya pemenuhan order toko. Pemecahan
masalah ini yaitu dengan menambah jumlah supplier agar jumlah order
yang diminta toko dapat tetap terpenuhi setiap harinya, tanpa harus
52
mencari produk ke pasar, dan meminimalkan jumlah tolakan toko agar
jumlah kirim toko dapat dipenuhi.
Tabel 8. Persentase Kemampuan kirim PT. Bimandiri Agro Sedaya ke
toko bulan Januari tahun 2019
Persentase
Tanggal
Total Order
Total Kirim
%
1
43096,24
25292,09
58,69%
2
46688,7
26563,55
56,90%
3
64170,46
32109,66
50,04%
4
58211,49
35125,47
60,34%
5
40381,19
27362,59
67,76%
6
40432,24
24568,94
60,77%
7
64514,58
40578,26
62,90%
8
42114,03
29092,8
69,08%
9
44574,66
33079,08
74,21%
10
54818,12
35990,27
65,65%
11
49982,27
35009,88
70,04%
12
30405,75
24650,95
81,07%
13
34129,65
24119,58
70,67%
14
55287,1
33108,22
59,88%
15
36544,39
28116,66
76,94%
16
41573,54
29458,79
70,86%
17
57284,91
32394,12
56,55%
18
40169,09
28970,89
72,12%
19
32787,8
23890,35
72,86%
20
38160,22
29236,37
76,61%
Sumber : PT. Bimandiri Agro Sedaya (2019)
53
c. Peluang (Opportunities)
1) Image produk yang baik disupplier
Sayuran di PT. Bimandiri Agro Sedaya menjadi sebuah hal yang
menarik disupplier memiliki kesan yang baik bahkan jika dibandingkan
sayuran lain yang merupakan jenis yang serupa. PT. Bimandiri Agro
Sedaya memiliki supplier yang loyal maka hal tersebut dimanfaatkan
sedemikian rupa. Semua sayuran yang diproduksi pada PT. Bimandiri
Agro Sedaya dimata toko/ pelanggan sudah punya nama sehinga produk
yang dikirmkan dengan grade yang paling baik.
d. Ancaman (Threats)
1) Produksi tidak stabil
Kegiatan dalam memproduksi dari sayuran yang terkadang
mengalami kendala untuk mencapaian targetnya maupun over melebihi
target yang dimiliki. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal salah
satunya adalah cuaca yang dapet menentukan jumlah dari produksi.
Dari matriks SWOT pada PT. Bimandiri Agro Sedaya tersebut terciptalah
strategi – strategi yang berkaitan dengan pemaparan sebelumnya tentang kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
a. Strategi (Strenghts - Opportunities)
1) Dari image produk yang sudah baik dimata konsumen PT. Bimandiri Agro
Sedaya
dalam menyediakan produk selalu dalam keadaan fresh dan
memiliki berbagai komoditas untuk dijual.
54
2) Kekuatan yang dimiliki seperti sistem distribusi yang yang bagus dan lama
berdirinya perusahaan dibandingkan yang lain, serta produk yang fresh
dipergunakan sebaik – baiknya sebagi peluang untuk mempertahankan
konsumen.
b. Strategi (Strenghts -T Thretas)
Sedemikian rupa menjaga kualitas dari produk (sayuran) terlebih dari segi
kesegarannya dari waktu ke waktu hal tersebut yang dapat meminimalisir
kerugian perusahaan. Strategi ini merupakan penggabungan dari 2 point
kekuatan yang dimiliki dan 1 point ancaman yang dimiliki, keduanya
digabungkan agar menghasilkan sebuah pemecahan masalah akan ancaman
yang dimiliki perusahaan.
c. Strategi (Weakness - Thretas)
Mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki serta baik
untuk menjaga ke stabilan produksi sayuran yang terdapat di PT. Bimandiri
Agro Sedaya. Strategi ini merupakan penggabungan dari 3 point kekurangan
yang dimiliki dan 1 point anacaman yang dimiliki, keduanya digabungkan agar
menghasilkan sebuah pemecahan masalah akan ancaman
d. Strategi (Weakness – Opportunities)
Untuk menstabilkan permintaan keinginan pasar maka dengan
memamfaat peluang dari loyalitas konsumen, dengan mempublikasikan secara
berkala dan variatif agar meningkatkan permintan. Strategi ini merupakan
penggabungan dari 1 point peluang yang dimiliki dan 1 point kelemahan yang
55
dimiliki, keduanya digabungkan agar menghasilkan sebuah pemecahan masalah
akan kelemahan dari perusahaan.
Berikut adalah matriks analisis SWOT pada PT. Bimandiri Agro Sedaya
Tabel 9. Matrik Analisis SWOT PT. Bimandiri Agro Sedaya
Internal
Eksternal
Strenghts (S)
Weakness (W)
1. Komoditas lebih 1. Wastage
banyak
2. Kendala supplier
2. Produk
yang 3. Permintaan yang tidak
fresh.
stabil.
3. Sudah
berpengalaman
4. Sistem distribusi
yang bagus
Strategi (SO)
Opportunities (O)
1. Image produk dengan
1. Image produk
kesegaran
sayuran
yang
baik
yang fresh dengan
disupplier
jumlah
komoditas
yang banyak (O1,
S1,S2)
2. Dapat
mempertahankan
konsumen
dengan
sistem distribusi yang
baik
disertai
pengalaman
yang
sudah
lama
(O1,S3,S4)
Threats (T)
1. Produksi tidak
stabil.
Strategi (ST)
1. Menjaga
kualitas
produk yang fresh
dengan pengalaman
yang sudah baik untuk
menjaga ke stabilan
produksi. ( S2,S3, T1)
56
Strategi (WO)
1. Menstabilkan
keinginan pasar
dengan
mempublikasikan
serta
memasarkan
produk
lebih
sering
dan
variatif dengan
mempertahankan
image
produk
yang
baik
disupplier
(konsumen)
(O1,W3)
Strategi (WT)
1. Mengembangakan
sumber daya (supplier
dan tenaga kerja)
untuk menjaga ke
stabilan
produksi.
(W1, W2,W3 T1)
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan di PT Bimandiri
Agro Sedaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen pemasaran yang dilakukan PT Bimandiri Agro Sedaya meliputi
kegiatan perencanaan (purchasing, processing, marketing dan distribusi,
keuangan dan personalia, riset dan proyek, budidaya), pengorganisasian terdiri
dari (dua general manager (GM) yaitu GM operasional serta GM keuangan dan
administrasi umum. General manager (GM) operasional membawahi lima
manjer yaitu manajer purchasing, manajer prosessing, manajer distribusi dan
marketing, manajer administrasi dan operasional, manager research and
development, pengawasan dilaksanakan setiap hari oleh pengawas yang
ditugaskan, evaluasi dilaksanakan (mingguan, bulanan, tiga bulan satu kali,
enam bulan satu kali, dan tahunan). Bauran pemasaran yang diamati
penggunakan metode 4P yaitu product, price,place dan promotion.
2. Keunggulan manajemen pemasaran yaitu komoditas lebih banyak,produk yang
fresh,sudah berpengalaman dalam sistem perencanaan sudah cukup baik,sistem
distribusi yang bagus sedangkan kendala yang dihadapi dalam manajemen
pemasaran sayuran yaitu adanya wastage,kendala supplier dan permintaan yang
tidak stabil. Alternatif pemecahan masalahnya menggunakan metode SWOT
dan analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi data.
57
B. Saran
Secara umum manajemen pemasaran di PT Bimandiri Agro Sedaya telah
berjalan dengan baik, hanya pada pengawasan kurang dilakukan secara maksimal.
Pengawasan dilakukan untuk memeriksa semua proses yang dilakukan dalam
kegiatan perusahaan sehari – hari agar sesuai SOP yang diberikan dari perusahaan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Angipora , Marius. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Rajawali Pers,Jakarta.
Assaury, Sofjan. 2004.Manajemen Pemasaran Dasar Konsep -konsep Strategi.Edisi
I. Cetakan ketujuh. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Badan Pusat Statistik. 2017. [Seri 2010] Distribusi PDB Triwulanan Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen).(On-line).
www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/828 diakses 20 Maret 2019.
Basu, D.H. dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty Offset,
Yogyakarta.
David, F. R. 2009. Manajemen Strategis. Salemba Empat, Jakarta.
__________. 2011. Manajemen Strategis. Salemba Empat, Jakarta
Dharmmesta, B.S. dan Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Edisi Pertama. Liberty, Yogyakarta.
George, R.T. dan W. Leslie.1999. Dasar- Dasar Manajemen, Priciple of
Management. Bumi Aksara, Jakarta.
__________2012. Dasar- Dasar Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta.
Handayaningrat, Soewarno.2007. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Management.Bina Aksara, Jakarta.
Hasibuan. 2004. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi Cetakan
III. Bumi Aksara, Jakarta.
Jogiyanto. 2005.Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Andi
Offset, Yogyakarta.
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relation: Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Kotler, Philip dan K. Cox. 2000. Manajemen Pemasaran dengan pemasaran
efektikf dan Pofitable, cetakan Kedua, Gramedia Pusat Utama,Jakarta.
,dkk. 2002. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta.
,dkk .2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
59
Mc Donald, H.B., Malcolm, dan J. Warren . Keegan. 1999. Marketing Plans That
Work Edisi I.Penerbit Erlangga, Jakarta.
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. UB Press. Unversitas Brawijaya,
Malang.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi,Yogyakarta.
Prastuti, T. 2014. Analisis Manajemen dalam Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah
di Kabupaten Luwu Timur. Skripsi.Universitas Hasanuddin, Makasar.
Widodo, Wahyu dan A.Wijayani. 2005. Usaha meningkatkan kualitas beberapa
varietastomat dengan system budidaya hidroponik. Jurnal Pertanian. Vol. 12
No.1 : 77 – 83.
60
LAMPIRAN
Lampiram 1. Tabel 6 Cakupan Distribusi di PT. Bimandiri Agro Sedaya
NO
PELANGGAN
NAMA TOKO
1 CARREFOUR TRI
SUKAJADI PARIS VAN JAWA
KIARACONDONG
DP MALL SEMARANG
SRONDOL SEMARANG
PEKALONGAN
DISTRIBUSI CENTER
TRANSMART CIMAHI
TRANSMART CIPADUNG
LIVING PLAZA CIREBON
RESINDA MALL KARAWANG
TEGAL
TRANSMART BUAH BATU
BANDUNG
SOO PARAGON
TRANSMART TELOGOREJO
SEMARANG
2 HYPERMART
KARAWACI
DISTRIBUTION CENTER
BIP BANDUNG
METRO TC
JACC KEBUN KACANG
DAAN MOGOT
FMT GOURMET
PEJATEN
PARAGON CITY
CIREBON SUP[ER BLOCK
KEMANG VILLAGE
PURI INDAH
FMT CILANDAK TOWN
SQUARE
TECHNO KARAWANG
LIPPO CIKARANG
FMT MAXX BOX KWC
61
3
HERO / GIANT
4
SALADBAR TRI
5
LOTTE MART
6
7
RANCH MARKET
CARREFOUR ALFA
8
9
RAMAYANA / RLS
AEON INDONESIA
10
DELICA
FMT GRAGE MALL
FMT INTERMARK
HARTONO MALL SOLO
SOLO SQUARE
SOLO GRAND MALL
JCM YOGYA
HARTONO YOGYA
KLATEN
HYFRESH MEIKARTA
SPM MUTIARA GADING TIMUR
SPM PONDOK TIMUR
SPM PENDURENAN BEKASI
SPM CIKARANG FESTIVAL
JABABEKA
BUARAN
CILEDUG
TRANSMART BUAH BATU
BANDUNG
TRANSMART TSM BANDUNG
GANDARIA
RATU PLAZA
FESTIVAL CITY LINK
KELAPA GADING
BONTARO
KUNINGAN CITY
BEC BANDUNG
GRAND PRAMUKA
SOLO BARU
FARMERS MARKET BINTARO
CIPTO CIREBON
DISTRIBUTION CENTER
TRANSMART BARU SOLO
TRANSMART PABELAN SOLO
RAMAYANA DC5 PULO
GADUNG
STORE 1001 AIN BSD CITY
STORE 1002 JAKARTA GARDEN
CITY
STORE 1001 AIN BSD CITY
62
11
LULU
12
SUPER INDO
13
YOGYA
LULU HYPERMARKET
CAKUNG
LULU QBIG BSD
SUPER INDO KESAMBI
SUPER INDO VETERAN
SUPER INDO GRAGE CITY
MALL
YOGYA CHERBON JUNCTION
Lampiran 2. Tabel 7 Wastage
No
Supplier
Nama
Barang
Datang
Jadi
Kirim
BS
Stock
Sampah
Sayur
Lost
Wastage
Jumlah
%
1
Eulis
Pakcoy/
kg
16
12
12
-
3
1
-
-
1
6,3
%
2
PD
SURATM
AN
TOKO
Kangku
ng
Potong/
kg
40
29
29
-
-
11
-
-
11
27,5
%
3
Lia
Sawi
Putih/kg
103
100
100
-
-
1
2
-
1
1%
4
Adi
Tomat
Cherry/k
g
25
25
15
-
10
-
-
-
-
-
5
Udin
Bayam
Hijau/kg
102
75
75
27
-
-
27
26,5
%
63
Lampiran 3. Kegiatan selama di PT. Bimandiri Agro Sedaya
64
65
Lampiran 4. Laporan Kegiatan PKL di PT. Bimandiri Agro Sedaya
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Lampiran 5. Surat Keterangan telah mengikuti Praktik Kerja Lapangan
75
Download