DETERMINAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD SULTAN IMANUDIN PANGKALAN BUN Riyanti1 Legawati2 Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Email : [email protected] ABSTRAK Upaya penurunan angka kematian neonatus dilakukan melalui berbagai upaya disetiap tatanan layanan kesehatan. Kematian neonatus disebabkan berbagai faktor baik langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penyebab kematian neonatus. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini observasional analitik dan rancangan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kematian neonatus yang terdapat di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun. Sampel penelitian berjumlah 103 orang BPM. Analisis univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi, untuk analisis bivariat faktor Umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, tempat persalinan, status rujukan, penolong persalinan dan penyebab kematian menggunakan chi kuadrat (x2). Hasil penelitian didapatkan bahwa kematian neonatus banyak terjadi pada kelompok neonatus dini 82 orang (79,6%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor paritas dan penyebab (p=0,001) menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kematian neonatus. Simpulan hasil penelitian terdapat pengaruh paritas dan penyebab langsung maupun tidak langsung terhadap kematian neonatus. Kata Kunci: Determinan, Kematian, Neonatal ABSTRACT Efforts to reduce neonatal mortality are done through various efforts in every health care setting. Neonatal deaths are caused by various factors, either directly or indirectly. This study aims to determine of the cause of neonatal death. The approach used in this research is analytic observational and Cross Sectional design. The population in this study is all neonatal deaths in RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun. The sample of research is 103 people. Univariate analyzes were performed with frequency distribution, for bivariate analysis of factors Age of mother, education, occupation, parity, place of birth, status of referral, birth attendant and cause of death using chi square (x2). The results showed that neonatal mortality occurred in the early neonate group 82 people (79.6%). Bivariate analysis showed that parity and cause factor (p = 0,001) showed significant influence to neonatal mortality. Conclusions of the study resulted in parity and direct or indirect causes of neonatal death. Keywords: Determinant, Death, Neonatal manusia, terlihat melalui upaya meningkatkan PENDAHULUAN usia harapan hidup, Pembangunan kesehatan di Indonesia kematian diarahkan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan kesehatan dan kualitas sumber daya produktifitas kerja, ibu dan menurunkan anak, keluarga, angka meningkatkan meningkatkan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan hidup selama sehat (Kemenkes RI, 2014). kehamilan yang tidak adekuat, Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan penanganan selama persalinan yang tidak indikator penting untuk menilai tingkat tepat dan tidak bersih, serta perawatan kesejahteraan masyarakat suatu negara neonatal yang tidak adekuat. Penurunan dan angka status kesehatan masyarakat. kematian neonatal dapat dicapai Berdasarkan data United Nation 2010 dengan memberikan pelayanan kesehatan bahwa 41% kematian bayi terjadi pada yang usia neonatal dengan usia 0-28 hari. sejak bayi dalam kandungan, saat lahir Angka Kematian Neonatus (AKN) pada hingga tahun bersama 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran (SDKI,2012) masa melibatkan Salah satu faktor penting dalam upaya berkualitas penurunan berkesinambungan neonatal tenaga dukun dengan kesehatan bayi, upaya dengan keluarga dan masyarakat. Untuk mengukur keberhasilan kematian penerapan intervensi yang efektif dan efisien, tersebut yaitu penyediaan pelayanan dapat dimonitor melalui indikator cakupan kesehatan neonatal yang berkualitas pelayanan yang mencerminkan jangkauan baik dan kualitas pelayanan kesehatan bayi baru terhadap sekarang dengan masyarakat, belum baik. angka dan dapat Untuk tetapi terlaksana itu pemerintah lahir. Pada tahun 2012 Kementerian mencanangkan Making Pregnancy Safer Kesehatan meluncurkan program Expanding (MPS), dasarnya Maternal and Neonatal Survival (EMAS) penyediaan dalam rangka menurunkan angka kematian pelayanan kesehatan neonatal yang ibu dan neonatal sebesar 25% yaitu dengan cost-effective, cara yang menekankan persalinan pada pada yaitu oleh pertolongan kualitas pelayananan kesehatan, emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal penanganan komplikasi obstetri dan di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 neonatal, serta pencegahan kehamilan Puskesmas/Balkesmas tidak memperkuat sistem rujukan yang efisien dan diinginkan tenaga meningkatkan dan penanganan komplikasi abortus (Depkes RI, 2011). (PONED) dan efektif antar Puskesmas dan rumah Sakit. Masa neonatal merupakan masa Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah yang sangat rentan karena penyesuaian dalam rangka menurunkan angka kematian diri dari kehidupan dalam rahim kepada neonatus, berbagai faktor masih menjadi kehidupan Kejadian kendala terutama di daerah yang akses sangat pelayanan kesehatan masih kurang. Faktor diluar kematian pada ditentukan oleh rahim. neonatal kualitas pelayanan kesehatan yang dipengaruhi juga oleh penyebab langsung dan tidak langsung sangat perlu ditelaah secara kontinu sehingga dapat segera ditanggulangi dalam upaya kematian. Cara pengambilan sampel pada menurunkan kematian neonatus. penelitian ini adalah dengan menggunakan probability sampling dengan teknik Simple METODOLOGI Random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada sampel yang seluruh kematian neonatal tahun 2014- memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil 2015 penelitian terdapat pada table berikut: deskriptif cross analitik sectional. di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun yang berjumlah 103 Tabel 1. Perbandingan karakteristik kasus Pada Kematian neonatal Variabel Umur ibu - < 20 tahun - 20 - 35 tahun - > 35 tahun Pendidikan ibu - Dasar - Menengah - Tinggi Pekerjaan ibu - Tidak bekerja - Bekerja Kematian neonatal Dini Lanjut (n=82) (n=21) n % N % 19 54 9 60 19 3 64 19 P 18,45 52,42 8,74 9 11 1 8,74 10,68 0,97 0,81 58,25 18,45 2,91 16 4 1 15,53 3,88 0,97 0,54 62,13 18,45 2 19 1,94 18,45 0,28 Tabel 1 menunjukkan kematianan menunjukkan OR (IK 95%) 0,744(0,223-2,477) 0,342(0,024-4,810) 0,475 (0,118-1,909) <0,001 0,55 (0,147-2,080) hubungan dengan hari) yang berjumlah 82 orang (79,6%). hubungan Hasil analisis karakteristik ibu yaitu mempengaruhi kematian neonatal seperti faktor pendidikan paritas, tempat persalinan, penolong, status (P=0,54) dan pekerjaan (P=0,28), nilai p rujukan, jenis persalinan, dan penyebab lebih dengan kematian neonatal digambarkan pada dari (P=0,81), 0,05. Sehingga tidak tabel berikut:: antara neonatus bermakna terbanyak pada usia neonatus dini (0-7 umur kematian yang Sedangkan faktor-faktor yang Tabel 2. Hubungan berbagai faktor terhadap Kematian neonatal Kematian neonatal Dini Lanjut (n=82) (n=21) n % n % Variabel Paritas - Primi para - Multi para - Grande multipara Tempat persalinan - Fasilitas Kesehatan - Fasilitas Non kesehatan Status Rujukan - Rujukan - Non Rujukan Penolong Persalinan - Tenaga Kesehatan - Tenaga Non Kesehatan Jenis Persalinan - Spontan - Tindakan Penyebab - Langsung - Tidak langsung P OR (IK 95%) 37,86 36,89 4,85 14 6 1 13,59 5,82 0,97 0,04 66,99 12,62 18 3 17,47 2,91 0,28 44 38 42,71 36,89 8 13 7,77 12,62 0,25 1,98 (0,740-5,278) 80 77,66 20 19,42 0,49 2,00 (0,173-23,176) 2 1,94 1 0,97 18 64 17,47 62,13 4 17 3,88 16,50 0,52 0,84 (0,250-2,801) 64,01 15,53 11 10 39 38 5 69 13 66 16 10,67 9,71 0,74 (0,106-1,197) 1,01(0,059-17,164) 0,88 (0,227-3,441) 2,87 (1,038-7,920) 0,01 Pengujian secara bivariat dengan uji kelahiran Chi-square dapat diketahui bahwa dari Keadaan pada saat lahir bervariasi dari bayi enam faktor yang diteliti, terdapat dua normal yang menangis dan aktif sampai bayi faktor yang yang penuh dengan tekanan. secara bermakna yang sama sekali tidak memberi respon dan dengan kematian mungkin meninggal jika tidak segera diberikan neonatus yaitu paritas dan penyebab resusitasi. Karena itu, penyedia layanan dengan nilai p<0,05. kebidanan dan perawatan bayi baru lahir berhubungan Sebagian besar kematian terjadi harus siap (dengan tenaga terlatih, pada neonatus dini (0-7 hari) sejumlah perlengkapan yang sesuai dan obat-obatan 82 orang (79,61%). Usia neonatal dini yang sangatlah kejadian pertolongan darurat dan perawatan secara kematian neonatus, sehingga diperlukan menyeluruh untuk bayi baru lahir (Benson & perawatan yang rutin dan menyeluruh. Martin, 2009). Keadaan bayi waktu lahir dipengaruhi Kematian neonatal pun dapat terjadi pada oleh keadaan bayi sewaktu dalam rahim, saat umur ibu dalam masa reproduksi., terutama selama persalinan dan sehingga seharusnya seorang ibu harus tetap rentan terhadap diperlukan) untuk memberikan waspada terhadap kehamilannya karena pervaginam yang terjadi pada kehamilan setiap mengandung sebelum 3 dapat menyebabkan abortus, resiko. Kehamilan merupakan kondisi perdarahan yang terjadi pada kehamilan krisis yang dialami oleh perempuan tidak trimester hanya gangguan pada psikologis namun merupakan ancaman bagi janinnya, hipertensi juga adanya perubahan sense dan dalam identitas pada diri perempuan. Pada pertumbuhan janin terhambat sehingga bayi perempuan dewasa, perubahan ini sama lahir dengan BBLR, infeksi berat dalam sekali tidak berhenti namun menjadi kehamilan akan berakibat terjadinya kematian masalah yang cukup besar jika terjadi janin dalam kandungan, distosia, persalinan pada remaja. Anak yang lahir dari ibu macet dengan usia yang terlalu muda atau menyebabkan terjadinya infeksi pada bayi terlalu tua mempunyai risiko kematian dan bayi lahir dengan asfiksia (Depkes, 2001) dan Ibu hamil yang memiliki risiko tersebut akan kehamilan gangguan pun kesehatan jangka ke-3 meskipun kehamilan dan hanya dapat persalinan sedikit menyebabkan tak maju dapat panjang yang lebih besar dari anak meningkatkan risiko lainnya (Lubis, 2008). pada neonatus seperti asfiksia, BBLR dan Penelitian ini menunjukkan adanya infeksi yang terjadinya komplikasi merupakan penyebab utama hubungan signifikan antara paritas dan terjadinya kematian neonatal (Noorhalimah, kematian neonatus nilai p<0,05 Jumlah 2015) paritas ibu hamil merupakan salah satu Menurut faktor predisposisi terjadinya kelahiran neonatal dini yang besar pada bayi yang premature karena jumlah paritas dapat dilahirkan mempengaruhi keadaan kesehatan ibu disebabkan oleh kekakuan jaringan panggul dalam kehamilan. Kategori rawan hanya serta berlaku anak kehamilan dan persalinan yang rendah. Pada pertama.(Israr, 2007). Faktor paritas ibu ibu dengan paritas >4, kematian neonatal dini merupakan dapat pada determinan mempengaruhi neonatal, kehamilan antara terjadinya faktor yang Efriza dari (2007) ibu pengetahuan disebabkan risiko dengan tentang oleh kematian paritas 1 perawatan kemunduran kematian elastisitas jaringan yang sudah berulang kali determinan dekat berkontraksi pada saat persalinan sehingga mungkin lebih dominan berpengaruh membatasi terhadap terjadinya kematian neonatal pendarahan. Hal ini dapat menyebabkan seperti pendarahan hebat pada saat persalinan dan komplikasi ibu pada saat kemampuan menghentikan kehamilan dan persalinan antara lain membawa risiko pada kematian bayi. ketuban pecah dini yang memudahkan Penelitian ini menghasilkan faktor penyebab terjadinya infeksi pada bayi, perdarahan baik langsung dan tidak langsung berkaitan dengan kematian neonatus. Penyebab beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir), kematian langsung sejumlah 77 kasus yaitu 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa (74,76%). 66,82% kematian neonatal dihubungkan pada Hal ini menggambarkan bahwa semakin muda usia neonatus kondisi semakin kematian kematian neonatal sangat ditentukan oleh dengan permasalahan penyakit yang penatalaksanaan kesehatan ibu pada saat dialami kehamilan, menjelang persalinan dan setelah rentan bayi terjadinya dalam fase-fase awal ibu saat melahirkan. Penurunan kehidupannya. Kematian neonatus dapat persalinan. terjadi karena beberapa faktor, adapun Hasil penelitian WHO menunjukan bahwa beberapa penyakit penyebab langsung 10% yang dapat mengganggu kelangsungan dengan masa intra partum.(Lawn, at all, 2005) kehidupan lain Kematian bayi tidak hanya tergantung dari terjadinya SGNN (Sindrom Gawat Nafas faktor pencegahan dan pengobatan penyakit. Neonatus), Asfiksia Neonatorum, Bayi Anak sakit yang luput dari kematian akan Berat Lahir Rendah (BBLR), Trauma hidup Kelahiran dan Kelainan Bawaan serta tubuhnya, sehingga antara kematian dan adapun tidak status gizi anak adalah dua peristiwa yang langsung yang dapat biasanya terjadi tidak dapat dipisahkan (Wilopo, 1990). Kedua setelah beberapa hari kemudian bayi itu peristiwa penting ini dipengaruhi oleh faktor lahir antara lain sepsis dan tetanus sosial-ekonomi secara tidak langsung melalui neonatorum (Lubis, 2008; Kemenkes RI, Lima faktor utama (determinan), yaitu: 1) 2010; Saifuddin, 2007. faktor maternal; 2) kontaminasi lingkungan; 3) Depkes neonatal penyakit RI antara penyebab (2001) menjelaskan dari kematian tetapi neonatus terganggu berkaitan pertumbuhan defisiensi nutrisi; 4) kecelakaan; dan 5) faktor penyebab kematian bayi dapat bermula pencegahan dari masa kehamilan 28 minggu sampai penyakit. Kualitas penduduk yang menjadi hari ke-7 setelah persalinan (masa rendah, didukung dengan angka kesakitan perinatal). Penyebab kematian bayi yang yang juga tinggi, terutama penyakit infeksi terbanyak adalah karena pertumbuhan menular. Kondisi lingkungan yang kurang janin yang lambat, kekurangan gizi pada mendukung menjadi salah satu faktor yang janin, kelahiran prematur dan berat bayi mempengaruhi rendahnya derajat kesehatan. lahir rendah, yaitu sebesar 38,85%. Faktor Penyebab lainnya yang cukup banyak ekonomi terjadi pendidikan yang kurang dan penyediaan oksigen adalah dalam kejadian kurangnya rahim (hipoksia lapangan dan lainnya pengobatan adalah masyarakat pekerjaan intrauterus) dan kegagalan nafas secara memadai.(Prasetya, 2015) spontan dan teratur pada saat lahir atau Perlunya upaya dengan tingkat yang yang terhadap sosial rendah, tidak memperbaiki cakupan pelayanan neonatus dengan meningkatkan keterampilan penolong persalinan dan untuk memastikan akses terhadap perawatan obstetrik darurat. Intervensi kesehatan untuk memperbaiki perawatan neonatal sangat penting dan perilaku mencari perawatan juga diperlukan, terutama untuk neonatus prematur pada periode pascakelahiran awal. (Baqui at all, 2006). Perlu upaya yang lebih lanjut dari berbagai pihak bukan saja pemerintah tetapi juga masyarakat dan pihak swasta supaya ikut berperan serta dalam menurunkan angka kematian neonatus. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikutsebagian besar ditemukan pada Neonatal dini (79,6%), tidak yang sejumlah ditemukan bermakna antara 82 orang hubungan umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status rujukan, tempat persalinan, jenis persalinan, penolong persalinan dengan kematian neonatus. Faktor paritas dan penyebab langsung menjadi faktor yan bermakna sebagai penyebab kematian neonatus. DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta Kemenkes. 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta Lawn. 2005. Million Neonatal Dead When? Where? Why? Benson & Martin. 2009. Buku Saku Obstetri dengan Gynekologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta Lubis, C.P. 2008. Infeksi Nosokomial Pada Neonatus Bagian Kesehatan Anak. FK USU Saifuddin. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prewirohardjo. Jakarta Manuaba, 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. EGC. Jakarta Kemenkes. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Dinkes Anak Khusus. Jakarta Noorhalimah, 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatal Di Kabupaten Tapin. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia; Vol 2 no 2 Naetasi JE, Mariana Dinah C, Masrida S, 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal Di Kota Kupang Tahun 2009. Jurnal MKM; Vol 6 No.2 Joy Lawn,Kenji Shibuya, & Claudia Stein. 2005. No cry at birth: global estimates of intrapartum stillbirths and intrapartum-related neonatal deaths Bulletin of the World Health Organization June 2005 Prasetya B, 2015. Upaya Penurunan Kematian Bayi pada MDG’s. FKM Universitas Jember. Baqui AH,GL Darmstadt, EK Williams, V Kumar,TU Kiran, D Panwar, VK Srivastava, R Ahuja, RE Black and M Santosham. 2006. Rates, timing and causes of neonatal deaths in rural India: implications for neonatal health programmes.WHO.