Uploaded by User21139

BNGUNAN UMN

advertisement
1. nce
2. Discovery
3. Published on 21 March 2018
Keren, UMN Punya Gedung Ramah
Lingkungan Terbaik se-ASEAN!
#SainSeru Sudah meraih penghargaan lho!
palapanews.com
Community Writer
Agung Destian Putra
Share to Facebook Share to Twitter
Pencemaran udara terus meningkat setiap tahunnya, hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan
kendaraan bermotor yang terus terjadi dan di samping itu reboisasi hutan atau penghijauan
minim terjadi. Hal ini yang membuat banyak pemilik gedung di perkotaan berlomba
melakukan inovasi dalam mewujudkan gedung ramah lingkungan.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) merupakan kampus di bilangan Tangerang
berhasil memenangkan beberapa penghargaan terkait green building, ingin tahu penghargaan
apa saja yang diterima? Yuk simak faktanya berikut ini:
1. Memenangkan penghargaan green building
umn.ac.id
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terbukti telah menerapkan konsep gedung ramah
lingkungan, hal itu diperkuat dengan didapatnya juara pertama gedung ramah lingkungan
dalam ajang ASEAN Energy Award 2014. Bukan hanya itu, UMN juga pernah menyabet
juara pertama dalam kontes gedung ramah lingkungan tingkat nasional pada tahun 2013.
2. Pencahayaan dilakukan tanpa lampu
si.umn.ac.id
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks



12 Fakta Ilmiah Cara Kerja Kafein dalam Kopi yang Bikin Gak Tidur
Manusia Menyebabkan Bumi “Bergoyang”, Ini 5 Alasan Ilmiahnya Kata NASA
Sering Naik Pesawat? Pahami 5 Kebiasaan "Aneh"nya Saat Mendarat Ini
Sebagai bukti bahwa UMN menjadi pemenang di dua ajang tersebut, penataan cahaya pun
dilakukan sedemikian rupa. Bagi kamu mahasiswa UMN pasti tahu kalau gedung New Media
Tower dan PK Ojong-Jakob Oetama Tower memiliki dinding yang berlubang-lubang
layaknya honeycomb atau sarang lebah. Dengan seperti itu maka cahaya akan mudah masuk
ke dalam ruangan kelas sehingga penggunaan lampu dapat diminimalisasi.
3. Setiap pukul 17.00 semua pendingin ruangan dimatikan
irt.austincc.edu
Selain melakukan penataan pada cahaya, pendingin ruangan juga mendapat porsinya sendiri.
Pukul 17.00 setiap harinya semua ruangan kelas akan otomatis dimatikan pendinginnya
karena dinilai membuang energi secara percuma sementara kegiatan perkuliahan sudah
selesai. Namun jangan khawatir kepanasan bila masih ada keperluan di kelas, Kamu hanya
cukup mengajukan izin bahwa kelas masih akan dipakai untuk beberapa saat.
4. Lahan terbuka hijau juga luas
news.okezone.com
Tidak sah bila membahas green building tanpa memikirkan ketersediaan lahan terbuka hijau,
UMN memiliki lahan hijau yang cukup banyak. Bila Kamu berkunjung ke UMN, Kamu
dapat menjumpai lahan kosong ketika memasuki area parkir motor, belum lagi area taman
yang berada di pelataran gedung yang sering dipakai untuk area berfoto karena memiliki
lanskap yang bagus.
Gedung New Media Tower Kampus UMN,
Juara Tropical Building se-ASEAN
1 November 2014 02:12 Diperbarui: 27 Mei 2018 08:28 3733 1 34
Gedung New Media Tower (NMT) Universitas Multimedia Nusantara di Scientia Garden Jalan
Boulevard Gading Serpong, Tangerang, Banten, yang berbentuk oval dan mirip kepompong. (Foto:
Gapey Sandy)
Dari kejauhan, gedung itu berwarna abu-abu. Bentuknya, paling beda sekaligus paling unik,
bila dibandingkan dengan gedung-gedung jangkung lain yang ada di sekitarnya. Mirip seperti
batu koral, seperti kepompong, berwarna abu-abu, dan melengkung cenderung oval. Ya,
itulah Gedung New Media Tower milik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang
berlokasi di Scientia Garden, Jalan Boulevard Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Gedung NMT ini diresmikan oleh Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama, pada September
2012 lalu. Mungkin sudah banyak yang tahu, setahun kemudian, gedung ini meraih penghargaan
dengan menjadi juara pertama Gedung Hemat Energi pada Penghargaan Efisiensi Energi Nasional
pada 2013. Nah, baru-baru ini, tepatnya September kemarin, Gedung NMT kembali meraih
penghargaan yang lebih bergengsi lagi, yaitu sebagai Energy Efficient Building kategori Tropical
Building yang dilombakan pada ASEAN Energy Award 2014 di Vientiane, Laos. Tahun sebelumnya,
predikat ini diraih oleh Sukhotai Heritage Resort di Thailand.
Sudarman Sutanto selaku Building Manager Universitas Multimedia Nusantara berpose di lantai 12
Gedung New Media Tower yang biasa disebut sebagai Business Incubator atau Skystar Ventures.
(Foto: Gapey Sandy)
Beginilah suasana taman dan ruang kelas berbentuk setengah oval di lantai paling atas dari Gedung
New Media Tower UMN, lengkap dengan taman terbuka yang tertata asri. Bahagian atas adalah
penutup lapisan luar gedung yang terbuat dari aluminium dan diberi lubang-lubang. (Foto: Gapey
Sandy)
Suasana ruang kelas di bangunan berbentuk setengah oval di lantai paling atas Gedung New Media
Tower UMN, Serpong, Tangerang, Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Menurut Sudarman Sutanto selaku Building Manager Kampus UMN, luas bangunan Gedung NMT ini
sekitar 32 ribu meter persegi. Sedangkan luas total seluruh lahan yang dimiliki UMN adalah 8 hektar,
dengan pemanfaatan 40 persen, atau 2,4 hektar terbangun.
“Jumlah lantai yang ada di Gedung NMT ini seluruhnya 13 lantai. Pada setiap satu lantai, rata-rata
ada 14 ruang kelas. Jadi, totalnya ada sekitar 125 kelas, di mana per kelas dapat menampung 40
mahasiswa. Daya tampung gedung ini secara keseluruhan adalah sebanyak 5.000 mahasiswa. Paling
bawah Gedung NMT ini mulai dari basement, khusus untuk parkir 2.000 motor, dan mushola. Lantai
1 dipergunakan untuk kantin. Lantai 2 ada kantin, sebagian kelas, dan ruang-ruang Unit Kegiatan
Mahasiswa. Lantai 3, ada Theatre dan kelas, sementara lantai 4 tidak ada. Lantai 5, bahagian
tengahnya merupakan sambungan dari Theatre, dan selebihnya ruang kelas. Lantai 6 sampai 11,
pada umumnya adalah ruang kelas, termasuk ada juga untuk Laboratorium Desain Komunikasi
Visual, dan Laboratorium Komputer. Sedangkan pada lantai 12, difungsikan untuk Business Incubator
yang kami biasa kami sebut sebagai Skystar Ventures,” urai Sudarman kepada penulis, pada Kamis
(30 Oktober 2014) di Kampus UMN.
Mengusung konsep gedung terbuka dan hemat energi, ruangan koridor di sisi pinggir Gedung New
Media Tower Kampus UMN ini tidak membutuhkan banyak lampu penerang dan pendingin ruangan.
Karena memang, pada sisi kiri nampak kulit bagian luar gedung yang menggunakan aluminium dan
diberi lubang-lubang. (Foto: Gapey Sandy)
Sangat normal bilamana kondisi hujan, maka air hujan akan masuk, tapi akan langsung mengalir
melalui saluran-saluran pembuangan yang sudah tersedia. (Foto: Gapey Sandy)
Seperti inilah kulit pelapis luar Gedung New Media Tower Kampus UMN, berupa aluminium yang
diberi lubang-lubang sesuai fungsi dan peruntukannya. (Foto: Gapey Sandy)
Lantaran menerapkan konsep gedung terbuka, pada lahan parkir sepeda motor yang khusus
dialokasikan di basement, kata Sudarman, pihaknya tidak terlalu banyak memasang lampu
penerang. Termasuk, tidak juga mengoptimalkan exhaust fan untuk membuang asap knalpot sepeda
motor di basement. Yang menarik, untuk pembuangan asap knalpot ini, pengelola Gedung NMT
membuat delapan cerobong kaca yang menjulang hingga ke lantai 3, untuk membuang asap knalpot
dari sepeda motor.
“Untuk yang di basement dan merupakan lahan parkir kendaraan bermotor roda dua, kami tidak
banyak menggunakan lampu penerang, dan exhaust fan untuk pendorong asap knalpot motor.
Tetapi, kami membangun ada semacam cerobong kaca yang panjang, dari mulai basement hingga ke
atas, ke lantai 3. Total semuanya, ada delapan cerobong kaca, yang fungsinya adalah untuk
membuang asap knalpot motor ke atas. Dan di lantai 3, ada taman rumput dan pepohonan yang
sengaja dibangun, dengan maksud mempertahankan lahan hijau pada gedung ini,” jelas Sudarman
yang sempat mendampingi Wakil Rektor UMN, Andrey Andoko ketika menerima piala penghargaan
Energy Efficient Building kategori Tropical Building pada ajang ASEAN Energy Award 2014, pada
September kemarin, di Laos.
Salah satu ruang kelas di Kampus UMN yang terbukti tidak memerlukan banyak pencahayaan lampu,
tetapi sudah cukup terang dan tidak silau di mata. Begitu juga suhu ruangan yang sejuk meskipun
pendingin ruangan tidak dinyalakan. (Foto: Gapey Sandy)
Jangan salah. Ini bukan di lantai dasar. Rerumputan dan pepohonan yang menghijau ini ada di lantai
3 Gedung New Media Tower Kampus UMN, Serpong, Tangerang, Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Di lantai 3 Gedung New Media Tower UMN ini terdapat taman rumput dan pepohonan menghijau,
juga ada skylight (tertutup kaca tebal) yang merupakan lubang untuk masuknya sinar matahari, dan
ujung cerobong pembuangan saluran udara (ditumbuhi pepohonan sebelah kanan) dari basement
yang menjadi lahan parkir khusus sepeda motor. (Foto: Gapey Sandy)
Sudarman menambahkan, limbah air yang berasal dari seluruh gedung, baik itu limbah air hujan, dan
air buangan dari urinoar toilet, tidak asal dibuang begitu saja. Tetapi, UMN menyediakan sebuah
wadah khusus untuk melakukan proses daur ulang air limbah. Hasilnya, dapat dipergunakan untuk
beberapa keperluan, seperti menyiram tanaman, pembilasan toilet, juga untuk memfungsikan
sistem pendingin ruangan.
“Seluruh limbah air dari gedung ini, baik itu air hujan, maupun air dari limbah toilet, kami lakukan
proses daur ulang di basement gedung ini, dan dipergunakan untuk penyiraman taman, dan
pembilasan toilet. Air hasil daur ulang ini juga difungsikan untuk sistem pendingin ruangan. Kecuali,
air yang digunakan untuk mencuci tangan, keperluan urinoar, dan air wudhu, menggunakan air Pam
murni. Untuk limbah air hujan, kami buatkan juga sumur resapan, atau semacam biopori tapi
berukuran agak besar, yakni 1,2 meter dengan kedalaman antara enam sampai delapan meter.
Sumur resapan ini ada sekitar 20-an unit, dan sengaja kami buat di sekeliling lokasi gedung. Selain
itu, limbah air hujan juga kami alirkan melalui kanal yang kami bangun, dan untuk selanjutnya,
limbah air hujan ini akan dikembalikan meresap lagi ke dalam tanah,” tutur Sudarman sembari
menyebut bahwa semua ruangan dilengkapi dengan lampu jenis T5 atau LED yang lebih hemat
energi. "Tapi, karena kulit luar gedung adalah aluminium yang berlubang-lubang, maka cahaya sudah
sangat optimal. Bahkan, ada sejumlah lampu yang meskipun terpasang, tapi jarang untuk
dinyalakan".
Suasana taman rumput di lantai 3. Terdapat skylight yang diberi tutup kaca tebal membuat sinar
matahari dapat menerobos masuk dan menerangi ruangan-ruangan di lantai bawahnya. (Foto:
Gapey Sandy)
Air hasil daur ulang dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman rerumputan dan pepohonan
yang ada di lantai 3. (Foto: Gapey Sandy)
Di basement ini terdapat unit pengolahan limbah air yang didaur ulang untuk kemudian
dipergunakan kembali seperti misalnya untuk menyiram tanaman, dan membilas toilet. (Foto: Gapey
Sandy)
Memang, dengan gedung yang menggunakan lapis luar berupa aluminium yang diberi lubanglubang, sudah pasti air hujan akan masuk sehingga membuat sisi pinggir koridor menjadi basah.
Tetapi, ini adalah suatu hal yang normal, bahkan sudah dibuatkan saluran air untuk pembuangannya
secara cermat.
“Karena gedung ini terbuka, dengan lapisan luar berupa aluminium yang berlubang-lubang dan
terbuka, maka apabila hujan, ya air akan masuk dan basah seperti biasa. Semua itu sudah kami
prediksi. Tapi, semua itu normal, dan kami sudah buatkan saluran air untuk membuang air hujan
yang masuk. Yang jelas, air hujan yang masuk tidak akan membahayakan, dalam arti air tidak akan
masuk sampai ke ruang-ruang kelas, atau ke laboratorium. Begitu juga dengan terpaan angin, tidak
akan membawa masalah, malah justru membawa kesejukan di setiap koridor ruangan,” jelas
Sudarman sambil menyebutkan bahwa, perancang gedung ini adalah Budiman Hendropurnomo.
Meski demikian, justru di situ pula letak keunggulan dari Gedung NMT ini, penggunaan lapisan luar
berupa aluminium yang diberi lubang-lubang justru membuat cahaya matahari dapat masuk dan
menerangi internal gedung, tetapi tidak menyilaukan mata. Bahkan, sirkulasi udara menjadi sangat
menyejukkan.
Di lantai 3 Gedung New Media Tower Kampus UMN, nampak ada jembatan penghubung yang
menghubungkan antar gedung. (Foto: Gapey Sandy)
Lingkaran yang ditumbuhi pepohonan di lantai 3 Gedung New Media Tower Kampus UMN ini
sebenarnya adalah ujung paling atas cerobong asap yang terbuat dari cerobong kaca tebal dan
bermula dari basement tempat parkir sepeda motor. Fungsinya untuk membuang asap buangan
knalpot sepeda motor. (Foto: Gapey Sandy)
Dari basement tempat parkir sepeda motor ini, asap knalpot dan hawa panas di basement dapat
disirkulasikan melalui cerobong khusus tertutup yang menyembul dan terbuang di taman
rerumputan yang ada di lantai 3 Gedung New Media Tower Kampus UMN. (Foto: Gapey Sandy)
“Keunggulan lain, kita memakai sistem dinding dengan double skin. Artinya, meskipun ada kaca-kaca
yang terpasang di dinding, tapi sebenarnya, ini hanya kaca biasa saja yang tebalnya 3 milimeter,
bukan kaca khusus yang tebal. Tapi, pada sisi luar gedung ini, ada aluminum yang menutupi gedung
ini. Dengan perhitungan yang matang, aluminium ini sengaja dilubang-lubangi, dengan jumlah yang
berbeda. Tujuannya, untuk membuat cahaya matahari masuk ke dalam ruangan-ruangan yang ada
tapi tidak menyilaukan. Begitu pula dengan sirkulasi udara, yang dapat berproses secara baik dan
menyejukkan. Dengan begitu, praktis penggunaan lampu-lampu penerang dapat kita minimalisir,
termasuk pemakaian AC-nya. Di ruang-ruang kelas pun, penggunaan AC dengan mudah dapat kita
atur temperatur suhunya, bahkan kita matikan AC-nya kalau ruang kelas tidak difungsikan. Praktis,
hanya di pagi hari saja, pendingin ruangan agak bekerja maksimal, tapi begitu lewat tengah hari,
penurunan penggunaan AC akan terjadi secara drastis,” urai Sudarman.
Mengantisipasi tingkat polusi suara dan menjaga ketahanan suhu sejuk pada berbagai ruang-ruang
yang ada-termasuk ruang kelas-, di gedung ini pun sangat diperhitungkan secara matang. Untuk
itulah, teknologi bangunan untuk membuat dinding pada gedung ini menggunakan apa yang disebut
sebagai M System.
Di lantai 1 ini terlihat bentuk cerobong kaca yang sebenarnya merupakan lubang sirkulasi udara yang
membuang asap knalpot sepeda motor dari basement ke lantai 3. (Foto: Gapey Sandy)
Ditanami pepohonan pada lantai 1 Gedung New Media Tower Kampus UMN menjadi sejuk. Di sisi
kiri pot terdapat kanal-kanal air sebagai tempat resapan air hujan, dan diresapkan kembali ke tanah.
(Foto: Gapey Sandy)
Sanksi keras bagi siapa saja yang kedapatan merokok tidak pada tempatnya. Merokok hanya
diperbolehkan di Gazebo, dekat lahan parkir. (Foto: Gapey Sandy)
“Dari sistem dindingnya, kita memakai bahan peredam suara. Dinding ini dibangun bukan memakai
batu bata sebagai bahan dasar bangunannya, tapi menerapkan pemakaian M System yang berupa
styrofoam lalu dipagari dengan 'kawat ayam' pada kedua sisinya, untuk kemudian di-aci dengan
menggunakan semen. Fungsi dinding seperti ini adalah untuk meredam suara, dan menahan suhu
dingin di ruangan tidak cepat terbuang. Soal kekuatan atau kekokohan dindingnya sama dengan
tembok-tembok biasa yang dibangun dengan menggunakan bahan dasar batu bata. Hanya saja kalau
di-bor, maka ketemunya di tengah-tengah dinding adalah styrofoam,” ungkap Sudarman seraya
meninju-ninju pelan tembok di sisinya.
Begitulah, ternyata, di balik megah dan uniknya Gedung New Media Tower Universitas Multimedia
Nusantara ini, ternyata mengandung pesan global yang sangat penting pada dekade ini. Pesan penuh
arti itu tak lain adalah, seruan untuk bersama-sama menghemat energi. Sekaligus pula,
mengoptimalkan limbah, dan tetaplah bersahabat dengan alam sekitar. Inilah satu contoh nyata Aksi
Untuk Indonesia - dan telah diakui dunia internasional -, yang tercermin dari sebuah gedung
perkuliahan yang memegang teguh konsep terbuka, tropical building, dan hemat energi.
Download